Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan development)

Secara sederhana seifert & hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-term
changes in a person’s growth feelings, patterns of thingking, social relationship, and motor skills.”
Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai: (1) perubahan yang
berkesinambungandan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati, (2) pertumbuhan, (3)
perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah kedalam bagian-bagian
fungsional, (4)nkedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah perkemangan juga tercakup konsep usia, yang
diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.

Menurut F.J. Monks, dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “suatu
proses kea rah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diartikan sebagai “proses yang kekal dan tetap yang
menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,
pematangan , dan belajar.”

Sanrtrock (1996), menjelaskan pengertian perkembangan sebagai berikut:


“Development is the pattern of change that begins at conception and continues through the life span.
Most development involves growth, although it includes decay (as in death and dying). The pattern of
movement is complex because it is product of several processes – biological, cognitive, and
socioemotional.”

Kesimpulan umum yang dapt ditarik dari beberapa definisi di atas adalah bahwa
perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di
dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus-menerus dan bersifat
tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan
melalui pertumbuhan, pematangan, dan belajar.

Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemempuan baru yang


berlangsung dari thap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembngan itu bergerak
secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu bentuk/tahap ke bentuk/tahap berikutya, yang kian
hari kian bertambha maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian.

Ini menunjukkan bahwa sejak masa konsepsi sampai meninggal dunia, individu tidak
penah statis, melainkan senantiasa mengalami perubahan-perubahan yang bersifat progresif dan
berkesinambungan. Selama masa kanak-kanak sampai menginjak remaja misalnya, ia mengalami
perkembangan dalam struktur fisik dan mental, jasmani dan rohani sebagai ciri-ciri dalam memasuki
jenjang kedewasaan. Demikian seterusnya, perubahan-perubahan diri individu itu terus berlangsung
puncaknya. Ini berarti dalam konsep perkembangan juga tercakup makna pembusukan (decay) – seperti
kematian.
Pertumbuhan (growth)

Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya


merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat
biologis. C.P. Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai: satu pertambahan atau kenaikan
dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme suatu keseluruhan. Menurut A.E.
Sinolungan, (1997), pertumbuha menunjukpada perubahan kuantitatif, yaitu dapat dihitung atau diukur,
seperi panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thunthowi (1993), mengartikan pertumbuhan
sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan
(multiplication) sel-sel.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan dalam
konteks perkembangan merujuk pada perubahan-perubahan yang bersift kuantitatif, yaitu peningkatan
dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung paru-paru,
dan sebagainya. Dengan demikian, tidak tepat jika dikatakan pertumbuhan kemampuan berjalan,
pertumbuhan menulis, pertumbuhan penginderaan, dan sebagainya, sebab kesemuanya merupakan
perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah.

Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menatap dan kemudian mengalami kemunduran


sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti prtumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah masa tertentu,
fisik mulai mengalami kemunduran dan berakhir pada keruntuhan di hari tua, di mana kekuatan dan
kesehatanyya berkurang, pancaindera menjadi lemah atau lumpuh sama sekali. Berbeda halnya dengan
perkembangan aspek mental atau psikis yang relative berkelanjutan, sepanjang individu yang
bersangkutan tetap memeliharanya.

Dengan demikian, istilah “pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan


fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun
menuju keruntuhannya. Sedangkan istilah “perkembangan” lebih menunjuk pada kemajuan mental atau
perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat. Perkembangan rigani tidak terhambat
walaupun keadaan jasmani sudah sampai pada puncakpertumbuhannya. Meskipun terdapat perbedaan
penekana dari kedua istilah tersebut, namun dalam literature psikologi perkembangan istilah
“pertumbuhan” digunakan dalam pengertian yang sama dengan perkembangan. Bahkan menurut
Witherington (1986), “pertumbuhan dalam pengertiannya yang luas meliputi perkembangan.”

Anda mungkin juga menyukai