Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisa Univariat

a. Kecemasan persalinan kala I sebelum dan sesudah pemberian

aromaterapi eucalyptus pada ibu bersalin kala I

Tabel 4.1. Rerata kecemasan persalinan kala I sebelum dan sesudah


pemberian aromaterapi eucalyptus pada ibu bersalin kala
I di RSUD Soewondo Kendal.

Std.devi
Kecemasan N Mean Min Max
ation
Sebelum 10 36.90 3.755 30 43
Sesudah 10 19.20 4.756 13 27

Berdasarkan tabel 4.1. di atas maka dapat diketahui bahwa

kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan aromaterapi

eucalyptus mempunyai rata-rata/mean 36.90, std.deviasi 3.755 dan

skor kecemasan terendah 30 dan tertinggi 43. Sedangkan setelah

diberikan aromaterapi eucalyptus mempunyai rata-rata/mean 19.20,

std.deviasi 4.756 dan skor kecemasan terendah 13 dan tertinggi 27

b. Kecemasan persalinan kala I sebelum dan sesudah pemberian

aromaterapi lavender pada ibu bersalin kala I

Tabel 4.2. Rerata kecemasan persalinan kala I sebelum dan sesudah


pemberian aromaterapi lavender pada ibu bersalin kala I
di RSUD Soewondo Kendal.
Std.devi
Kecemasan N Mean Min Max
ation
Sebelum 10 37.10 2.558 34 42
Sesudah 10 23.30 2.496 19 27
Berdasarkan tabel 4.2. di atas maka dapat diketahui bahwa

kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan aromaterapi lavender

mempunyai rata-rata/mean 37.10, std.deviasi 2.558 dan skor

kecemasan terendah 34 dan tertinggi 42. Sedangkan setelah diberikan

aromaterapi lavender mempunyai rata-rata/mean 23.30, std.deviasi

2.496 dan skor kecemasan terendah 19 dan tertinggi 27.

2. Analisa Bivariat

a. Pengaruh pemberian aromaterapi eucalyptus terhadap kecemasan ibu

bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

Hasil uji normalitas tingkat kecemasan ibu bersalin kala I

sebelum dan sesudah aromaterapi eucalyptus menunjukkan nilai p =

0,613 dan 0,425 > 0,05 sehingga data disimpulkan terdistribusi normal

sehingga menggunakan uji korelasi uji Paired Samples Test dengan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3. Pengaruh pemberian aromaterapi eucalyptus terhadap


kecemasan ibu bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

Mean P value
kecemasan persalinan kala I sebelum pemberian
36.90
aromaterapi eucalyptus - kecemasan persalinan 0,000
19.20
kala I sesudah pemberian aromaterapi eucalyptus

Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi

uji Paired Samples Test. maka didapatkan hasil p value sebesar 0,000

< 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya ada Pengaruh


pemberian aromaterapi eucalyptus terhadap kecemasan ibu bersalin

kala I di RSUD Soewondo Kendal

b. Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu

bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

Hasil uji normalitas tingkat kecemasan ibu bersalin kala I

sebelum dan sesudah aromaterapi lavender menunjukkan nilai p =

0,585 dan 0,407 > 0,05 sehingga data disimpulkan terdistribusi normal

sehingga menggunakan uji korelasi uji Paired Samples Test dengan

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.4. Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap


kecemasan ibu bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

Mean P value
kecemasan persalinan kala I sebelum
pemberian aromaterapi lavender - kecemasan 37.10
0,000
persalinan kala I sesudah pemberian 23.30
aromaterapi lavender

Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi

uji Paired Samples Test. maka didapatkan hasil p value sebesar 0,000

< 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya ada Pengaruh

pemberian aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu bersalin kala

I di RSUD Soewondo Kendal


c. Efektivitas pemberian aromaterapi eucalyptus dengan aromaterapi

lavender terhadap kecemasan pada ibu impartu kala I di RSUD

Soewondo Kendal.

Hasil uji normalitas efektivitas pemberian aromaterapi

eucalyptus dengan aromaterapi lavender terhadap kecemasan pada ibu

impartu kala I menunjukkan nilai p = 0,466 > 0,05 sehingga data

disimpulkan terdistribusi normal sehingga menggunakan uji korelasi

uji Independent Samples Test dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3. Efektivitas pemberian aromaterapi eucalyptus dengan


aromaterapi lavender terhadap kecemasan pada ibu
impartu kala I di RSUD Soewondo Kendal.

Mean P value
Efektivitas pemberian aromaterapi eucalyptus
dengan aromaterapi lavender terhadap kecemasan 17.70
0,012
pada ibu impartu kala I di RSUD Soewondo 13.80
Kendal.

Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi

uji Independent Samples Test. maka didapatkan hasil p value sebesar

0,000 < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya ada perbedaan

Efektivitas pemberian aromaterapi eucalyptus dengan aromaterapi

lavender terhadap kecemasan pada ibu impartu kala I di RSUD

Soewondo Kendal.
B. Pembahasan

1. Analisa Univariat

a. Kecemasan persalinan kala I sebelum dan sesudah pemberian

aromaterapi eucalyptus pada ibu bersalin kala I

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa

kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan aromaterapi

eucalyptus mempunyai rata-rata/mean 36.90, std.deviasi 3.755 dan

skor kecemasan terendah 30 dan tertinggi 43. Sedangkan setelah

diberikan aromaterapi eucalyptus mempunyai rata-rata/mean 19.20,

std.deviasi 4.756 dan skor kecemasan terendah 13 dan tertinggi 27

Gangguan kecemasan pada kala I dikarenakan beberapa faktor

penyebab yaitu rasa takut akan melahirkan, takut akan peningkatan

nyeri, takut akan kerusakan dan kelainan bentuk tubuh, takut akan

melukai bayinya, serta riwayat pemeriksaan kehamilan yang kurang

memuaskan, kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan,

dukungan dari lingkungan sosial serta latar belakang psikososial

seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak

diinginkan, dan sosial ekonomi. Pada saat ibu persalinan kala I

mengalami gangguan kecemasan, tubuh akan memproduksi hormon

adrenalin yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah sehingga

aliran darah ke rahim menurun dan hal ini dapat menurunkan

kontraksi, selain itu aliran darah yang menurun akan mempengaruhi

suplai oksigen ke janin.40


Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan adalah dengan

pemberian aromaterapi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

dengan melakukan inhalasi pada aromaterapi mampu menurunkan

tingkat kecemasan seseorang.43 Aromaterapi merupakan tindakan

terapeutik dengan menggunakan minyak essensialyang bermanfaat

meningkatkan keadaan fisik dan psikologi seseorang agar menjadi

lebih baik. Setiap minyak essensialmemiliki efek farmakologis yang

unik, seperti antibakteri, antivirus, diuretic, vasodilator, penenang, dan

merangsang adrenal.44

Inhalasi terhadap minyak essensialdapat meningkatkan

kesadaran dan menurunkan kecemasan. Efek positif pada sistem saraf

pusat diberikan oleh molekul-molekul bau yang terkandung dalam

minyak essensial, efek positif tersebut menghambat pengeluaran

Adreno Corticotriphic Hormone (ACTH) dimana hormon ini adalah

hormon yang mengakibatkan terjadinya kecemasan pada individu.45

Aromaterapi terkenal dengan penggunaannnya dalam mengatasi stres,

dan secara jelas, persalinan merupakan pengalaman stres untuk

hampir semua ibu. Oleh karenanya hal ini tidak mengejutkan jika

beberapa laporan saat ini menyarankan aromaterapi untuk

menurunkan stres pada kehamilan.46,47


b. Kecemasan persalinan kala I sebelum dan sesudah pemberian

aromaterapi lavender pada ibu bersalin kala I

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui bahwa

kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan aromaterapi lavender

mempunyai rata-rata/mean 37.10, std.deviasi 2.558 dan skor

kecemasan terendah 34 dan tertinggi 42. Sedangkan setelah diberikan

aromaterapi lavender mempunyai rata-rata/mean 23.30, std.deviasi

2.496 dan skor kecemasan terendah 19 dan tertinggi 27.

Kecemasan dan kekhawatiran ibu hamil apabila tidak

ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh

terhadap fisik dan psikis baik ibu maupun janinnya. Faktor yang

memengaruhi kecemasan pada ibu hamil diantaranya faktor

psikologis, dimana adanya rasa cemas yang disebabkan oleh beberapa

ketakutan. Takut akan peningkatan nyeri, takut akan kerusakan atau

kelainan bentuk tubuh seperti episiotomi, ruptur, jahitan atau seksio

sesaria. Faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor

yang sangat penting mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan.2

Minyak lavender sangat aman dan bahkan dapat digunakan

tanpa dilarutkan untuk kulit. Minyak lavender juga dapat

menyembuhkan berbagai macam gangguan. Manfaat minyak lavender

adalah merangsang nafsu makan, sebagai tonik dan antispasmodik,

menyembuhkan luka bakar ringan dan berat, luka karena sayatan, rasa

nyeri, memiliki efek anti septik yang sangat kuat, digunakan dalam
banyak persiapan kosmetik, sebagai pengusir serangga, penyembuhan

sakit dan nyeri otot, gangguan pernafasan, influensa, gangguan

pencernaan, gangguan alat kelamin – buang air seperti Cystitis dan

Dysmenorrhoea, sakit kepala dan ketegangan pra menstruasi.22 Karena

banyak sekali khasiatnya, minyak lavender merupakan salah satu

minyak terpopuler dalam aromaterapi.17

Kandungan kimia dari lavandula angustivolia ini sangat

bervariasi tergantung dari musim dan maturasi dari tanaman tersebut

sewaktu dipanen. Selain itu cara ekstrasi juga sangat berpengaruh

terhadap konsentrasi zat yang terdapat dalam minyak atisirinya. Tetapi

dengan metode destilasi uap minyak atsirinya dapat mengandung alfa-

terpineol, inalool dan linalil asetat dalam konsentrasi yang paling tinggi

dibandingkan dengan metode destilasi air superfisial.23

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecemasan

ibu bersalin kala I sebelum dan setelah pemberian aromaterapi lebih

rendah apabila dibandingkan sebelum diberi aromaterapi lavender,

hal ini terjadi karena terapi dengan menggunakan minyak essensial

lavender dapat membantu membangkitkan semangat dan menyegarkan.

Pemberian aromaterapi lavender efektif menurunkan kecemasan

persalinan. Aromaterapi mempunyai beberapa molekul yang

dilepaskan keudara sebagai uap air. Ketika uap air yang mengandung

komponen kimia tersebut hirup, akan diserap tubuh melalui hidung

dan paru-paru yang kemudian masuk kealiran darah. Bersamaan


saat dihirup, uap air akan berjalan dengan segera ke sistem limbik

otak yang bertangungjawab dalam sistem integrasi dan ekspresi

perasaan, belajar, ingatan, emosi, serta rangsangan fisik.53

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suprijati 2014

menunjukkan tingkat kecemasanya sebagian besar ibu memiliki

tingkat kecemasan berat sebelum diberi aromaterapi sebanyak 14

(43,75%) dari sampel penelitian. Sedangkan setelah diberi

aromaterapi diketahui yang memiliki kecemasan berat dari 14 ibu

hamil turun menjadi 8 orang ibu, menjadi tingkat cemas sedang

ataupun cemas ringan. Perubahan tersebut membawa dampak

berkurangnya jumlah ibu hamil trimester III yang mengalami

kecemasan pada kategori tertentu turun menjadi kategori

dibawahnya.48

2. Analisa Bivariat

a. Pengaruh pemberian aromaterapi eucalyptus terhadap kecemasan ibu

bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi

uji Paired Samples Test. maka didapatkan hasil p value sebesar 0,000

< 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya ada Pengaruh

pemberian aromaterapi eucalyptus terhadap kecemasan ibu bersalin

kala I di RSUD Soewondo Kendal.

Kecemasan pada ibu hamil dapat terjadi karena masa yang

lama saat menanti kelahiran dengan penuh ketidakpastian dan juga


bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan.

Beban psikologi pada seorang wanita hamil, lebih banyak terjadi

pada persalinan kala I. Pada saat timbul kecemasan seorang individu

akan melakukan mekanisme pertahanan diri seperti regresi, depresi,

rasionalisasi, menarik diri, proyeksi, identifikasi, dan sebagainya,

dengan harapan individu yang bersangkutan akan merasa terbebas

dari segala perasaan cemas.48,49

Manfaat dari aromaterapi yaitu menumbuhkan perasaan tenang

(rileks) pada jasmani, pikiran dan rohani, menciptakan suasana yang

damai, serta dapat menjauhkan dari perasaan cemas dan

gelisah.Sedangkan menurut Hariana mawar memiliki beberapa efek

farmakologis yaitu melancarkan sirkulasi darah, anti radang,

menghilangkan bengkak, dan menetralisir racun. Minyak esensial yang

digunakan untuk aromaterapi dapat mempengaruhi aktivitas fungsi

kerja otak melalui sistem saraf yang berhubungan dengan indra

penciuman. Respon ini dapat merangsang peningkatan produksi masa

penghantar saraf otak (neurotransmitter) yang berkaitan dengan

pemulihan kondisi psikis seperti emosi, perasaan, pikiran dan

keinginan

b. Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu

bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi

uji Paired Samples Test. maka didapatkan hasil p value sebesar 0,000
< 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya ada Pengaruh

pemberian aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu bersalin kala

I di RSUD Soewondo Kendal

Aromaterapi dapat mempengaruhi sistem limbik di otak yang

merupakan pusat emosi, suasana hati atau mood, dan memori untuk

menghasilkan bahan neurohormon endorphin dan encephalin, yang

bersifat sebagai penghilang rasa sakitdan serotonin yang berefek

menghilangkan ketegangan atau stres serta kecemasan mengahadapi

persalinan.55 Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan di Bidan Praktek Swasta Polokarto pada ibu

yang sedang mengalami persalinan. Penelitian ini membandingkan

antara kelompok yang diberi aromaterapi lavender dengan yang

tidak diberi aromaterapi lavender. Hasilnya, kelompok yang diberi

aromaterapi lavender selama persalinan kecemasannya turun sebesar

2,28. Minyak essensial lavender dapat bermanfaat dalam mengurangi

kecemasan.56

Lavender mempunyai efek menenangkan. Aroma lavender

dapat memberikan ketenangan, keseimbangan, rasa nyaman, rasa

keterbukaan dan keyakinan, disamping itu, lavender juga dapat

mengurangi rasa tertekan, stres, rasa sakit, emosi yang tidak seimbang,

hysteria, rasa frustasi dan kepanikan.58

Sebuah studi yang dilakukan di 87 rumah bersalin di New

Zealand, bahwa sebanyak 60% dari rumah bersalin yang diteliti


menggunakan aromaterapi untuk mengurangi rasa kecemasan selama

persalinan.59 Hal ini diperkuat oleh peneliti lain bahwa penggunaan

aromaterapi di unit maternitas dapat menambah kepuasan ibu saat

melahirkan dan proses persalinan menjadi lebih efektif. Sebuah studi

mengungkapkan bahwa keuntungan penggunaan aromaterapi secara

psikologi antara lain dapat menurunkan tingkat kecemasan. Secara

imunologi aromaterapi dapat meningkatkan limfosit pada pembuluh

darah perifer, meningkatkan CD 8 dan CD1 6 yang berperan

dalam imunitas.60

Hasil penelitian yang dilakukan oleh nova Winda 2019, hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemberian aromaterapi dapat

menurunkan kecemasan ibu hamil trimester III dalam persiapan

menghadapi persalinan terbukti bahwa hasil uji diperoleh nilai

sebesar3,494dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai ρ< 0,05 yang berarti pemberian aromaterapi dapat

menurunkan kecemasan ibu hamil trimester III dalam persiapan

menghadapi persalinan. Sedangkan penelitian Suprijati 2014

menunjukkan Pemberian aromaterapi terbukti efektif untuk

menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hami TM III dalam persiapan

menghadapi persalinan.
c. Efektivitas pemberian aromaterapi eucalyptus dengan aromaterapi

lavender terhadap kecemasan pada ibu impartu kala I di RSUD

Soewondo Kendal.

Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji korelasi

uji Independent Samples Test. maka didapatkan hasil p value sebesar

0,000 < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima artinya ada perbedaan

Efektivitas pemberian aromaterapi eucalyptus dengan aromaterapi

lavender terhadap kecemasan pada ibu impartu kala I di RSUD

Soewondo Kendal.

Cemas merupakan bagian dari respon emosional, dimana cemas

adalah kekhawatiran yang tidak jelasdan menyebar, yang berkaitan

dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak

memiliki objek yang spesifik. Dimana ansietas dialami secara subjektif

dan dikomunikasikan secara interpersonal.Seorang individu yang

mengalami kecemasan secara langsung dapat mengekspresikan

kecemasannya melalui respon yang fisiologis, kecemasan merupakan

suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangasangan

fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan

aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.40

Penelitian yang dilakukan Kheirkhah et all (2014) membahas

efek dari aromaterapi dengan essential damask rose oilterhadap

kecemasan persalinan kala I fase aktifpada ibu primigravida.

Kecemasan dikasi dengan Visual Analogous Scale Anxiety (VASA)


pada fase aktif dan transisi sebelum dan setelah intervensi. Pada

kelompok intervensi menunjukkan penurunan tingkat kecemasan

daripada kelompok kontrol (p<0,001). Menurut penelitian Kheirkhah

dapat disimpulkan bahwa essential damask rose oilpada fase aktif ibu

persalinan kala I primigravidadapat menurunkan tingkat kecemasan.51

Kheirkhah et all (2014) juga meneliti tentang pengaruh

aromaterapi mawar oilsdan warm foot bathpada kecemasan persalinan

kala I. Kedua intervensi diberikan pada kedua fase aktif dan transisi.

Kecemasan dikaji dengan Visual Analogous Scale Anxiety (VASA)

pada fase aktif dan transisi sebelum dan setelah intervensi.Skor

kecemasan kelompok intervensi pada fase aktif setelah intervensi

secara signifikan lebih rendah dari kelompok kontrol (P<0.001). Skor

kecemasan sebelum dan setelah kelompok intervensi pada fase transisi

secara signifikan lebih rendah daripada kelompok kontrol (P<0.001).51


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan aromaterapi eucalyptus

mempunyai rata-rata/mean 36.90, sedangkan setelah diberikan aromaterapi

eucalyptus mempunyai rata-rata/mean 19.20.

2. Kecemasan ibu bersalin kala I sebelum diberikan aromaterapi lavender

mempunyai rata-rata/mean 37.10, sedangkan setelah diberikan aromaterapi

lavender mempunyai rata-rata/mean 23.30.

3. Ada Pengaruh pemberian aromaterapi eucalyptus terhadap kecemasan ibu

bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

4. Ada Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu

bersalin kala I di RSUD Soewondo Kendal

5. Ada perbedaan Efektivitas pemberian aromaterapi eucalyptus dengan

aromaterapi lavender terhadap kecemasan pada ibu impartu kala I di

RSUD Soewondo Kendal.


B. Saran

1. Ibu bersalin

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan pengetahuan tentang aroma

terapi dalam mengatasi kecemasan saat persalinan beralngsung dengan

menggunakan minyak esensial aromaterapi eucalyptus maupun

aromaterapi lavender.

2. Bagi institusi kesehatan

Institusi kesehatan untuk dapat bekerja sama dengan puskesmas dan

tenaga kebidanan untuk dapat melakukan penyuluhan tentang manfaat

aroma terapi dalam mengatas kecemasan dalam persalinan kala I.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan di perpustakaan guna

menunjang penelitian selanjutnya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini diharapkan

variabel-variabel tidak terkontrol dalam penelitian ini, misalnya faktor

genetik, faktor psikis, dan riwayat penyakit diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai