Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM PERALATAN ELEKTRONIK


“ROLLER CONVEYOR”

OLEH:

NAMA/NIM : RAHMA AULIA (17034050)

SHAVIRA MEIRA SHANDRI (170340)

PRODI/KELAS: FISIKA/B

DOSEN : YOHANDRI,M.Si, Ph.D

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Conveyor
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
- Kapasitas material yang ditangani.
- Jarak Pemindahan material.
- Arah pengangkutan
- Ketinggian.
- Proses yang diinginkan selain pengangkutan.
- Umur alat.
- Harga.
- Ukuran (size), bentuk (shape).
- Sifat dari material (properties).
Secara umum jenis/type conveyor yang sering digunakan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
5. Gravity Conveyo
Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan
atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang
terhubung dengan drum atau yang disebut Pulley (Mubaraq, 2010).
Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu (Perry, 1999). :
a. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
b. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
c. Kapasitas tinggi.
d. Serba guna.
e. Dapat beroperasi secara continiue.
f. Kapasitas dapat diatur.
g. Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
h. Dapat naik turun.
i. Perawatan mudah.
j. Jarak tempuh dapat bermil-mil
k. Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit.
l. Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam.
Kecepatan belt tergantung (Wallas, 1988) :
a. ukuran bahan
b. sifat material yang dibawa
c. lebar belt

Prinsip Kerja Alat


Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak

pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.

Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).
Pemilihan conveyor sebagai material handling didasarkan pada kecepatan aliran proses,
aliran material menjadi kontinu, serta perpindahan bubuk teh dapat berjalan dengan
otomatis. Perancangan sistem conveyor berbasis otomasi dilakukan dengan
menggunakan metode pengembangan produk rasional menurut Cross (2000).
Conveyor
adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi
untuk m engan gkut b ahan#bah an i ndust ri yan g b erbent uk p ad at (H ou n
s h el l ,1984) .&em i l i han m esi n pem i ndah bahan san gat p ent i ng dal am o
peras i onal , ka rena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang memil
iki persentasecukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu
pemindahan bahan harusdilakukan secara efektif dan efisien, s alah satunya
dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu roller conveyor?

2. Apa fungsi dan spesifikasi roller conveyor?

3. Apa komponen dan fungsi roller conveyor?

4. Bagaimana mekanisme kerja roller conveyor?

5. Apa kelebihan dan kelemahan roller conveyor?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu roller conveyor

2. Mengetahui fungsi dan spesifikasi roller conveyor

3. Mengetahui komponen dan fungsi roller conveyor

4. Mengetahui mekanisme kerja dari roller conveyor

5. Mengetahui kelebihan dan kelemahan roller conveyor

D. Manfaat

Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang roller convoyer


BAB II

PEMBAHSAN
1.PENGERTIAN

Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi


memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak
dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan
berkelanjutan.Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena
mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil
pengangkut. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan
kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus
mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis.
Kelemahan sistem ini adalah tidak empunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang
dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontiniu.
Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan karakteristik
barang yang diangkut. Jenis-jenis conveyor tersebut antara lain Apron, Flight,
Pivot, Overhead, Loadpropelling, Car, Bucket, Screw, Roller, Vibrating,
Pneumatic, dan Hydraulic. Disini akan dibahas satu jenis conveyor yaitu Roller
Conveyor.
ROLLER CONVEYOR
Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama barang
yang ditransportasikan adalah roller. Roller pada sistem ini sedikit berbeda dengan
roller pada conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem roller conveyor didesain
khusus agar cocok dengan kondisi barang yang ditransportasikan, misal roller diberi
lapisan karet, lapisan anti karat, dan lain sebagainya. Sedangkan roller pada sistem
jenis yang lain didesain cocok untuk sabuk yang ditumpunya.

2.FUNGSI DAN SPESIFIKASI ROLLER CONVEYOR

Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan tidak bisa
memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa dipindahkan
menggunakan roller conveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat
tertentu agar bisa ditransportasikan. Untuk memindahkan barang dalam bentuk bulk,
bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit agar bisa ditransportasikan
menggunakan sistem ini.

Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit
yang akan ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mempu
menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem conveyor. Selain itu,
desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi unit
yang akan ditransportasikan. Dalam beberapa kasus dimensi unit yang lebih lebar dari
dimensi lebar roller masih diperbolehkan.

Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan.
Diusahakan jarak antar roller dibuat sedekat mungkin agar tumpuan beban semakin
banyak. Selain itu, dimensi unit yang ditranportasikan minimal harus ditumpu oleh 3
roller. Jika kurang dari 3 roller, maka unit tersebut akan tersendat bahkan bisa jatuh
keluar sistem tranportasi roller conveyor.
Selain itu, roller conveyor memmpunyai kemampuan untuk
menggabungkan 2 jalur yang terpisah. Penggabungan 2 jalur tersebut dapat
dilakukan dengan berbagai metode seperti Y-Line dan accumulating roller
conveyor.

3. KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI ROLLER CONVEYOR

1.Kerangka Badan
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi roller tidak
berpindah-pindah. Pemasangan roller dengan kerangka badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran
yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak antar
roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak jatuh.
2.Tiang Penyangga
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller
conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai tumpuan roller conveyor terhadap
tanah yang dilalui oleh sistem conveyor.

3.Motor Pengerak
Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu
berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada
umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller conveyor agar bisa menjaga
rantai transmisi tetap tegang.

4.Roller
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan.
Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang
ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak
tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.

Roller pada sistem roller conveyor mempunyai perhatian khusus karena merupakan
komponen yang paling utama dalam sistem ini. Sehingga desain dan perawatan pada
roller harus mendapatkan perhatian yang lebih utama. Berikut desain komponen roller
conveyor yang pernah dianalisis.
5.Sistem Transmisi
Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada penggerak
ke sistem conveyor. Transmisi pada sister roller conveyor terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller dan transmisi antara drive
roller dengan roller lain.

Sistem transmisi antara motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di
ujung paling akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor,
speed reducer, coupling, sprocket, dan rantai.

Sistem transmisi antara drive roller dengan roller biasanya ditempatkan pada kerangka
badan sistem conveyor. Transmisi antar roller biasanya digunakan sproket dan rantai
dengan perbandingan kecepatan putar 1:1 agar kecepatan putar antar roller sama dan
barang yang ditranportasikan dapat berjalan dengan baik.

MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem

transmisi menuju drive roller.


2.Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem

transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.


3.Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya

yang disalurkan oleh sistem transmisi.


4.Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
5.Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1

sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.


6.Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.

5. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ROLLER CONVEYOR


Kelebihan

 Bisa mentransformasikan pada kemiringan tertentu sehingga conveyor bisa


mentranportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain

 Bisa membelokkan jalur unit yang belokkannya sangat tajam. Hal tersebut
bermanfaat untuk daerah yang ruanganya terbatas.

 Memmpunyai kemampuan untuk menggabungkan 2 jalur yang terpisah.


Penggabungan 2 jalur tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti
Y-Line dan accumulating roller conveyor.

 Mempermudah aktivitas distribusi.

 Mempercepat waktu distribusi.

 Tidak membutuhkan banyak tenaga distribusi sehingga tenaga bisa dialokasikan


untuk aktivitas industrial yang lain
Kelemahan :

 Ketika menggunakan conveyor jalurnya tidak mudah dirubah sebab memamng


diatur dan dirancang khusus berdasarkan rencana awal.

 Conveyor tidak murah.

 Tidak empunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan
jumlah barang yang masuk tidak kontiniu.

BAB III

KESIMPULAN

1. Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama barang

yang ditransportasikan adalah roller.

2. Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit

yang akan ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mempu

menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem conveyor. Selain

itu, desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi

unit yang akan ditransportasikan.

3. a.Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi roller tidak

berpindah-pindah.

b.Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller

conveyor.
c.Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu

berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator.

d.Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan.

e.Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada penggerak

ke sistem conveyor.

4.Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:


1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem

transmisi menuju drive roller.


2.Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem

transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.


3.Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya

yang disalurkan oleh sistem transmisi.


4.Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
5.Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1

sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.

6.Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.


5. kelebihan : Mempermudah aktivitas distribusi.

Mempercepat waktu distribusi.

Kelemahan : Conveyor tidak murah.

Tidak empunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak

tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontiniu.


DAFTAR PUSTAKA

Cross, N. (2000). Engineering Design Methods. Wiley .

Rosnani Ginting. (2010). Perancangan Produk. Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai