B.Program KB
Pengertian KB adalah perencanaan kehamilan sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu
yang diinginkan,jarak antara kehamilan di perpanjang dan kelahiran selanjutnya dapat di cegah.
Tujuan:
- meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi yang efektif
- menemukan angka kelahiran bayi
- menurunkan angka kematian ibu hamil
- meningkatkan kesehatan masyarakat/keluarga dengan cara penjarangan kehamilan.
Sasaran:
- Pasangan usia subur (PUS)
- Ibu yang mempunyai resiko tinggi
Kegiatan KB:
- Penyuluhan mengenai KB
- Pelayanan kontralepsi
- konsultasi keluarga berencana.
III. 2. Upaya Perbaikan Giti Masyarakat (UPGK)
adalah :
- Usaha keluarga untuk memperbaiki gizi keluarga
- UPGK dilaksanakan oleh keluarga bersama masyarakat dengan binbingan petugas gizi
- UPGK bagian dari pembangunan untuk mencapai keluarga yang bahagia sejahtera.
UPGK merupakan suatu usaha untuk meningkatkan keadaan gizi masayrakat. Adapun usaha
yang telah dilakukan antara lain :
1. Pemantauan pertumbuhan Balita
2. Pemantauan status gizi (PSG) Balita
3. Distribusi vitamin A pada bayi dan balita pada bulan Februari 2016 pencapaian Vitamin A
bayi sebesar 95,17 % sedangkan vitamin A pada balita 80,22%
4.Monitoring garam beryodium
.
III.3. Program Inmisasi
Merupakan program yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit menular.
Kegiatan imunisasi yang telah dilakukan terlampir pada tabel 42,tabel 43.
B. Program TB paru
merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit TB paru.
Adapun kegiatan program ini dapat dilihat pada tabel 7,tabel 8,dan tabel 9.
C . ISPA
D . DIARE
1. Penyuluhan PHBS `
2. Penyuluhan KIA-KB
3. Penyuluhan Penyakit menular dan Imunisasi
4. Penyuluhan Gizi
5. Penyuluhan Kespro
6. Penyuluhan Manajemen Posyandu
2 . Memasang poster-poster di puskesmas,poskesdes,posyandu.
3 . Membuat jadwal penyuluhan selama setahun,pencacatan,dan pelaporan setiap bulan.
Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas adalah upaya kesehatan gigi dasar yang ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja puskesmas dengan prioritas kelompok
masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.
-Pencabutan gigi
-Pengobatan
-Peyuluhan kesehatan gigi dan mulut
-Rujukan ke RS (Rumah Sakit) pada kasus yang berat
Kegiatan yang dilaksanakan di luar gedung yaitu usaha Kesehatan Gigi Sekolah /UKGS,terdiri
dari:
-Pemeriksaan gigi
-Peyuluhan kesehatan gigi dan mulut
-Sikat gigi bersama
-Pencabutan gigi susu
Pada Trimester I tahun 2016, Jumlah kematian di wilayah kerja Puskesmas Matiti berdasarkan
laporan data kematian dari SP2TP dari semua Usia sebanyak 20 Jiwa, terdiri dari Laki-laki 12 Jiwa
dan Perempuan 8 Jiwa.
Untuk tahun 2016 pada Trimester I,di laporkan ada I(satu) `kematian Bayi di wilayah kerja
Puskesmas Matiti.
Morbiditas (angka kesakitan), dapat menjadi tolak ukur bagaimana keadaan derajat kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Matiti di Trimester I Tahun 2016.
Jumlah kunjungan pasien berobat, rujukan selama trimester I tahun 2016 sebanyak 2.659
kunjungan, sudah mencakup kunjungan pasien ke Poskesdes di wilayah kerja Puskesmas.
Berikut, klasifikasi 10 penyakit terbesar pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Matiti pada
Trimester I tahun 2016.
Untuk menggambarkan angka kesakitan di wilayah Kerja Puskesmas Matiti Tahun 2016,di
Trimester 1 berikut situasi beberapa Penyakit yang dikelompokkan ke dalam penyakit menular
(communicable diseases) , Penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD31),Penyakit
Potensial KLB / Wabah serta penyakit tidak menular (non communicable diseases).
1.Penyakit menular (conmunicable diseases)
a.Malaria :
Tidak ditemukan kasus malaria selama trimester 1tahun 2016.
b.TB Paru
Jumlah kasus baru BTA (+) Trimester I tahun 2016 yang ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas Matiti Sebanyak 8 orang.Dari 8 jumlah kasus TB Paru BTA (+) yang ditemukan ,
semuanya mendapatkan pengobatan. Angka kesembuhan ( Cure Rate) dan angka pengobatan
lengkap (complete rate) dari 8 kasus TB Paru BTA (+) yang ditemukan , didapatkan 5 angka
keberhasilan pengobatan (success rate) penderita TB Paru BTA (+).
c .ISPA.
Upaya pemberantasan penyakiti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) lebih difokuskan
pada upaya penemuan secara dini tata laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita
pneumonia Balita yang ditemukan .Upaya ini dikembangkan melalui suatu Manajemen terpadu
dalam Penanganan Balita Sakit (MTBS).
d.HIV/AIDS
Tidak ada ditemukan kasus HIV/AIDS diwilayah kerja pukesmas matiti pada trimester 1 tahun
2016.
e.KUSTA
Tidak ada kasus.
f.Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31)
Seperti: difteri ,pertusis , tetanus neonatorum / non neonatorum campak polio, hepatisis B
Tidak ada kasus
KEADAAN LINGKUNGAN
Indikator yang perlu dinilai dalam menggambarkan keadaan lingkungan yaitu Persentase
Rumah sehat, Persentase Rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih,Persentase rumah
Tangga yang memiliki sarana sanitasi Dasar.
A. Rumah sehat
Adalah bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,yaitu memiliki jamban sehat
sarana air bersih,tempat pembuangan sampah,sarana pembuangan air limbah,ventilasi rumah
yang baik,kepadatan hunian rumah yang sesuai dengan lantai rumah tidak terbuat dari tanah.Dari
7.197 rumah yang ada, jumlah rumah yang memenuhi syarat sebanyaknya 3.820(53%),rumah
yang dibina 810 rumah (11%),rumah dibina memenuhi syarat 399 rumah (10%)
B. Persentase rumah tangga memiliki akses terhadap air minum .
Berdasarkan data yang ada, jumlah rumah yang memiliki akses sumber air minum yang bukan
jaringan perpiaan sebanyak 3420, yang memenuhi syarat sebanyak 3090.
Sedangkan rumah yang memiliki akses sumber air jaringan perpipaan sebanyak 1.293,yang
memenuhi syarat 985.
Grafik jumlah rumah tangga yang memiliki akses sumber air bersih di wilayah kerja
Puskesmas Matiti Trimester Itahun 2016.
985
: Akses bukan perpipaan
1293 3420
: Akses bukan perpipaan yang
memenuhi syarat
1. Komunal
Jumlah sarana : 667
Yang memenuhi syarat : 457
2. Leher angsa
Jumlah sarana : 3700
Yang memenuhi syarat : 3279
3. Plengsengan
Jumlah sarana : 294
Yang memenuhi syarat : 279
4. Cemplung
Jumlah sarana : 1866
Yang memenuhi syarat : 1.351
Akses Sanitasi layak di Wilayah kerja Puskesmas Matiti tahun 2016 terdapat Sebanyak
30.698 (92%).