Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ILYAS MARDIAN

KELAS : XI TEI B

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

TAHUN 2019

PT.Radiance Food’s Industri Divison


Jl.Kolonel Masturi No.88,Citeureup,Cimahi Utara,Kota Cimahi,Jawa Barat 40511

2. Mesin Pemarut(Food Grade) Dan Pencacah

Daging buah kelapa yang sudah diinspeksi dilanjutkan dengan proses pemarutan
dan dilakukan penimbangan sebanyak 5 kilogram dalam setiap bak panampung.
Pemarutan dilakukan untuk mempermudah proses pengpresan. Mesin pemarut yang
dimiliki PT. Aloe Vera Indonesia dalam proses paemarutan sebanyak 5 buah dan
menggunakan tenaga listrik.Mesin ini digunakan untuk mengecilkan ukuran kelapa dan
mempermudah dalam mengecilkan ukuranya.

4. Alat Penampung Air Panas

Alat ini berfungi sebagai penampung air panas untuk membersihkan kelapa
yang baru datang dan membuat bakteri berkurang dan menjaga kualitas baan pangan
saat produksi.

5. Drayer Spray Dan Drayer Dw

Spray dryer adalah unit peralatan untuk memproduksi tepung atau bubuk dari
bahan cair yang disemprotkan (hingga membentuk partikel halus) ke dalam ruang yang
telah dialiri udara panas. Spray dryer merupakan perlatan non standar, karena itu haus
dirancang sesuai sifat fisika, sifat kimia, kapasitas output, dan persyaratan lainnya,
artinya makin lengkap data yang diketahui maka makin optimum perencanaan
peralatan dimaksud. Bahan yang digunakan dalam pengeringan spry drying dapat
berupa suspensi, dispersi maupun emulsi. Sementara produk akhir yang dihasilkan
dapat berupa bubuk, granula maupun aglomerat.

Dryer dw adalah Udara panas disirkulasikan pada kecepatan 7-15 ft/det diantara Rak
dengan bantuan kipas dan motor, mengalir melalui pemanas. Sekat-sekat membagikan
udara itu secara seragam diatas susunan Rak. Sebagian udara basah diventilasikan
keluar melalui Rak pembuang, sedangkan udara segar masuk melalui
pemasuk.Pengering ini dapat beroperasi dalam vakum dan dengan pemanasan
tak langsung. Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau pompa vakum.
Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan zat padat memerlukan waktu
sangat lama dan siklus pengeringan panjang yaitu 4-8 jam per tumpak.
selain itu dapat juga digunakan sirkulasi tembus, tetapi tidak ekonomis karena
pemendekan siklus pengeringan tidak akan mengurangi biaya tenagakerja yang
diperlukan untuk setiap tumpak.

6. Mesin Pengepres

Pressing merupakan proses pengoperasian yang bertujuan untuk memisahkan


santan dan daging buah kelapa. Pressing terbagi menjadi dua yaitu pressing 1 dan
pressing 2. Pressing ke dua yang dihasilkan pressing ke 1 dengan tujuan untuk
memastikan tingkat kekeringan daging buah kelapa pada pressing 1. Mesin Press ini
menggunakan tenaga listrik dan sebagian ada yang secara manual.

7. Mesin Pengayak

Mesin pegayak adalah mesin yang di gunakan untuk mengayak kelapa parut
kering supaya dapat menyesuaika ukura kelapa parut tersebut serta dapat mendeteksi
ada beda asing yang ikut tercampur dalam kelapa parut tersebut atau tidak. karena
mesin pengayak di lengkapi dengan detektor logam agar. Jika ada beda asig maka
langsung terlempar atau di pisakan.

8. Tangki Pencampur

Tangki yang dirancang dengan jaket lapisan luar yang mengandung media
pemanas atau pendingin. Proses dipanaskan atau didinginkan saat diaduk atau
dicampur. Pertama elemen pemanas menekan profil cekung ke dalam lembaran flat
Stainlees Steel menuju profil cembung kemudian disatukan pada sisi tangki yang tidak
berhubungan dengan jalan aliran media pemanas atau pendinginan.

9. Tangki Penampung

Tangki ini digunakan untuk menampung santan sebelum di campur dengan bahan
tambahan dan santan yang sudah tercampur atau yang siap di alirkan untuk proses
selajutnya

10 . Bak Pencucian

Pada tahap ini menggunakan larutan saniter seperti klorin, garam amonium
quartener dan lain-lain, kemudian dilanutkan pencucian akhir dengan air untuk
menghilangkan bahan sanitasi sebelum masuk ke fasilitas manufakturing. Tahap ini
dilakukan menggunakan alat yang berbentuk bak yang terbuat dari Stainlees Steel,
pencucian dilakukan sebanyak tiga kali. Panjang dan lebar masing-masing bak
pencucian adalah 5x1 meter. Pencucian dilakukan secara manual, proses ini bertujuan
agar didapatkan daging buah kelapa yang bersih. Setelah dilakukan inspeksi berypa
tidak adanya kotoran atau benda asing, tidak ada daging kelapa yang busuk atau daging
kelapa yang tersisa kemudian dilakukan proses pemarutan.

11. Konveyor

Setelah CCP dan DC dikemas dalam zak, kemudian disimpan ke dalam ruangan
sementara menggunakan konvyor untuk meringankan dan agar produk lebih terjaga
kondisinya saat akan disimpan.

12. Timbangan

Timbangan digunakan saat pengemasan CCP dan DC timbangan ini memiliki


kapasitas maksimal 550 kg, platform dari material aluminium alloy dan satinles Steel
platform cover. Timbangan ini merupakan timbangan digital sehingga mudah dipakai.

13. Boiler

Boiler menghasilkan uap sebagai sumber energi untuk proses pemanasan seperti
untuk pasteurisasi, preheating dan untuk pembersihan. Tekanan yang lebih tinggi untuk
menghasilkan uap. Sebagian boiler yang digunakan berbahan bakar cangkang dan sabut
kelapa limbah dari pengupasan.

 Motor screw

Mesin ini berfungsi menyedot tepung terigu ke mixer. Mesin ini mempunyai kapasitas
22 kg. Setiap linenya mempunyai 1 mesin screw.

 Mixer

Mixer berfungsi untuk mengaduk tepung terigu dengan bahan bahan campuran sehingga
menjadi bahan adonan yang homogen. Temperature mesin mixer 32-53o c. waktu yang
diperlukan dalam satu kali adukan 11 menit.

 Bak feeder

Berfungsi sebagai penampung hasil adonan dari mesin mixre.


 Tangki alkali

Berfungsi sebagai penampung alkali yang akan dicampur ke dalam adonan tepung.
Temperaturbak didalam alkali berkisar 10-36oc. tangki alkali dapat menampung
sebanyak 1300 liter.

 Roll press

Berfungsi membentuk lembaran-lembaran adonan. Mesin press ini berjumlah 7 buah


ditambah mesin slitter sehingga mesin pada ruang pengeresan tersebut berjumlah 8
buah,

 Roll slitter

Berfungsi membentuk lembaran adonan menjadi untaian masing-masing 1 buah pada


setiap linenya.

 Mangkok slitter dan pisau slitter


Berfungsi melepaskan untaian mie dari mangkok slitter membentuk gelombang mie dan
membagi untaian mie.
 Steam box
Steam box berfungsi untuk mengukus untaian mie dengan uap bertekanan 0,05 bar pada
saat mie masuk ke mesin, bila mie akan keluar dari steam box tekanan uap yang keluar
0,1 bar. Peningkatan tekanan uap ini dilakukan agar mie benar-benar masak.
 Cutter

Cutter berfungsi untuk memotong untaian mie dalam proses penggorengan.

 Retainer

Retainer berfungsi untuk membawa untaian mie yang sudah dipotong menuju fryer.

 Frying

Frying berfungsi untuk menggoreng mie hingga matang, suhu penggorengan pada
setiap mie berbeda, untuk mie yang memiliki berat diatas 60 gram suhu yang digunakan
135oc. sedangkan untuk mie yang mempunyai berat dibawah 60 gram suhu
penggorengan 132o c.

 Cooler
Cooler berfungsi untuk mendinginkan mie dengan menghisap/menyedot uap panas.
Lamanya pendinginan 60 detik.

 Carton sealer baspack

Carton seales baspack berfungsi memplester dan memberi kode produksi pada kardus
mie.

 Wrapper

Wrapper berfungsi untuk membungkus mie yang telah ada etiketnya (mesin packing).

 Pallet

Pallet berfungsi sebagai tempat penyusun kardus dari karton sealer dan membawa
kardus ke gudang FG.

B. BAHAN BAKU DAN TABAHAN

PERSYARATAN
NO KRITERIA MUTU SATUAN
JENIS A JENIS B JENIS C
1 Keadaan
1.1 Bentuk - serbuk halus serbuk halus serbuk halus
1.2 Bau - Normal Normal Normal
1.3 Rasa - Normal Normal Normal
1.4 Warna - Normal Normal Normal

2 Benda asing - tidak boleh ada tidak boleh ada tidak boleh ada

3 Serangga - tidak boleh ada tidak boleh ada tidak boleh ada
4 Jenis pati lain - tidak boleh ada tidak boleh ada tidak boleh ada
5 Kehalusan (lolos - min 95 min 95 min 95
ayakan 100 mesh)

6 Air %BB mak 14 mak 14 mak 14


7 Abu %BB maks 0,6 maks 0,6 maks 0,6
8 Protein (Nx5,7) %BB maks 12 11 .10 9.8
9 Serat kasar %BB maks 0,4 maks 0,4 maks 0,4

Keasaman(dihitung
10 %BB maks 0,4 maks 0,4 maks 0,4
sebagai asam laktat)

11 Cemaran logam
11.1 Timbal(Pb) g/kg maks 0,1 maks 0,1 maks 0,1
11.2 Tembaga(Cu) g/kg maks 0,1 maks 0,1 maks 0,1
11.3 Seng (Zn) g/kg maks 40,0 maks 40,0 maks 40,0
11.4 Raksa(Hg) g/kg maks 0,05 maks 0,05 maks 0,05
12 Cemaran arsen g/kg maks 0,5 maks 0,5 maks 0,5
13 Cemaran mikroba
13 Angka lempeng total koloni/kg maks 106 maks 106 maks 106
13.1 E. colli Apm maks 10 maks 10 maks 10
13.2 Kapang koloni/kg maks 104 maks 104 maks 104

Sumber : Dewan Standarisasi Nasional, 1995

Tabel 4.2 Syarat mutu tepung tapioka berdasarkan SNI 01-2905-1992


KRITERIA
NO MUTU SATUAN PERSYARATAN
Putih (khas tepung
1 Warna -
tapioka)
2 Bau - Normal
3 Bentuk - Serbuk
4 Benda asing - Tidak ada
5 Kadar air % 17,5
Kadar lemak dan
6 % 0,7
kotoran aksimum

Anda mungkin juga menyukai