Dr. Anom Laporan Aktualisasi Latsar
Dr. Anom Laporan Aktualisasi Latsar
OLEH:
NAMA : dr. I PUTU ANOM NURCAHYADI
NIP : 19900810 201903 1 009
Ida Ayu Rai Sri Dewi, SH., M. Si dr. Indira Pudi Asri
NIP. 19581119 198411 2 001 NIP. 19671023 199903 2 003
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA
Ida Ayu Rai Sri Dewi, SH., M. Si dr. Indira Pudi Asri
NIP. 19581119 198411 2 001 NIP. 19671023 199903 2 003
Penguji,
XXXX
NIP. XXX
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan yang
Maha Esa, karena atas karunia-Nya lah Laporan Aktualisasi yang berjudul
“PENGGUNAAN NIBox (NEEDLE INJURY BOX) SEBAGAI UPAYA
OPTIMALISASI PENANGANAN NEEDLE STICK INJURY DI UPT
PUSKESMAS KUTA I” ini bisa diselesaikan tepat waktu.
Laporan Aktualisasi ini dibuat dalam rangka pertanggungjawaban dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di UPT. Puskesmas Kuta I sekaligus sebagai
persyaratan kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah
Golongan III Angkatan XLII Pemerintah Kabupaten Badung tahun 2019. Dalam
menyusun rancangan aktualisasi ini, penulis tentunya mendapatkan banyak bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Ida Bagus Sedhawa, S.E., M.Si. sebagai Kepala BPSDM Provinsi Bali
yang telah memberikan sarana prasarana dan fasilitas sehingga kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini dapat berlangsung dengan baik.
2. Dr. Drs. I Gede Wijaya, MM sebagai Kepala BKPSDM Kabupaten Badung
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas sehingga Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III ini dapat berlangsung baik.
3. Ida Ayu Rai Sri Dewi, SH, M.Si sebagai Coach yang telah memberikan
bimbingan serta memberikan banyak masukan sehingga saya sebagai penulis
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini.
4. dr. Indira Pudi Asri, selaku Kepala UPT. Puskesmas Kuta I, sekaligus
menjadi Mentor yang telah memberikan banyak saran dan masukan sehingga
saya sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
5. Dokter umum dan staff UPT. Puskesmas Kuta I yang telah banyak
membantu dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
6. Panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XLII dan Angkatan
XLIII Tahun 2019.
7. Teman-teman sesama CPNS Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan XLII
dan Angkatan XLIII yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada
penulis.
iv
Laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan laporan
aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………... viii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………….. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan …………………………………………………………………….. 3
1.3 Lokus Aktualisasi ………………………………………………………… 3
1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Umum ..................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup ............................................................................................ 5
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sejumlah rumah sakit yakni menimpa antara 38% sampai 73% dari total petugas kesehatan.
Sedangkan data dari puskesmas belum tersedia.
Di Indonesia, rendahnya kepatuhan dalam penerapan Kewaspadaan Standar
disebabkan oleh keterbatasan fasilitas dalam pengendalian infeksi. Untuk melindungi dan
mencegah penularan infeksi bagi petugas kesehatan dan pasien, puskesmas telah menerapkan
Kewaspadaan Standar. Kewaspadaan standar tersebut telah diatur dalam Permenkes nomor
27 Tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Kewaspadaan Standar termasuk dalam SOP (Standar Operasional Prosedur) yang
harus dipatuhi oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dalam melakukan kegiatan klinisnya.
Namun, penerapan Kewaspadaan Standar oleh petugas kesehatan masih belum optimal.
UPT Puskesmas Kuta I memiliki beberapa layanan yang berisiko terjadinya penularan
penyakit HIV dan Hepatitis B dari pasien ke petugas kesehatan dalam melakukan tindakan
medis. Layanan tersebut adalah layanan kesehatan ibu dan anak, layanan persalinan, layanan
IMS untuk pengobatan sifilis, layanan TB untuk pemberian obat injeksi, layanan lab, dan
layanan tindakan. Setiap layanan tersebut berisiko pada saat melakukan penyuntikan maupun
tindakan medis lainnya yang menggunakan jarum. Jumlah ibu hamil yang mengidap HIV
pada tahun 2018 di wilayah kerja UPT Puskesmas Kuta I sebanyak 6 pasien dari 2028 ibu
hamil. Angka persalinan normal yang dilakukan pada tahun 2018 adalah 119 pasien. Hal ini
menjadi perhatian karena tingginya risiko penularan infeksi HIV dan hepatitis B dan C
melalui jarum suntik maupun alat medis lainnya yang kontak dengan cairan tubuh pasien.
Kewaspadaan standar terhadap perlindungan kesehatan petugas perlu diperhatikan dengan
baik untuk mencegah penyebaran penyakit HIV akibat tertusuk jarum suntik. Informasi
mengenai penanganan awal dan tindakan selanjutnya bila terpajan benda tajam masih kurang
dipahami oleh tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan memerlukan sebuah alat bantu yang
memudahkan dan bersifat informatif sehingga penanganan menjadi cepat dan efisien bila
terpajan benda tajam yang berisiko.
Berangkat dari hal tersebut untuk mencapai visi misi serta motto UPT Puskesmas Kuta
I, maka disusunlah laporan aktualisasi yang berjudul “Penggunaan NIBox (Needle Injury
Box) Sebagai Upaya Optimalisasi Penanganan Needle Stick Injury di UPT Puskesmas Kuta
I”.
2
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan mengaktualisasikan nilai dasar profesi ASN adalah untuk mewujudkan ASN
sebagai pelayan masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan lima nilai dasar yaitu:
1. Kemampuan mewujudkan Akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
2. Kemampuan mengedepankan Nasionalisme, kepentingan nasional dalam
pelaksanaan tugas jabatanya.
3. Kemampuan menjunjung tinggi standar Etika Publik dalam pelaksanaan tugas
jabatannya,
4. Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatanya, dan
5. Kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi
di lingkungan instansinya.
3
U= Utamakan pencegahan
T= Tanggung jawab
A= Akuntabel
4. Tujuan dan Tugas Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. hidup dalam lingkungan sehat
d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi
penyelenggaraan Unit Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya
serta penyelenggaraan Unit Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
4
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat ;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat sederhana
5
kegiatan aktualisasi ini dipaparkan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan di UPT.
Puskesmas Kuta I sebagai berikut:
1. Koordinasi rencana kegiatan aktualisasi dengan mentor, PJ UKP, dan Tim
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan koordinator tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
2. Penganalisaan peraturan menteri kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia
nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan barang-barang yang menjadi
standar kewaspadaan minimal penanganan pajanan jarum suntik / needle stick injury
3. Koordinasi kegiatan dengan layanan laboratorium dan VCT tentang rencana
pengadaan NIBox
4. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk kewaspadaan standar
needle stick injury
5. Pengusulan kelengkapan kotak khusus sesuai jumlah ruangan yang berisiko melalui
dana JKN atau BOK Puskesmas
6. Sosialisasi SOP needle stick injury kepada seluruh staf UPT Puskemas Kuta I pada
Lokakarya Mini bulanan;
6
BAB II
NILAI-NILAI DASAR PNS
7
di masyarakat, antar pemeluk agama dan kepercayaan harus saling menghormati satu sama
lain.
Nilai yang terkandung dalam sila ke-2 Pancasila yaitu pengakuan terhadap
keberadaan, harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan
Tuhan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan harus mendapat perlakuan yang adil
terhadap sesama manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa agar tidak berbuat
semena-mena terhadap orang lain. Perpaduan anatara sila pertama dan kedua Pancasila
menuntut pemerintah dan peyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur.
Sila ke-3 Persatuan Indonesia menggambarkan bahwa bangsa Indonesia juga memiliki
ciri-ciri guyub, rukun, gotong royong, bersatu, dan kekeluargaan. Negara diharapkan
mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras,
atau golongan. Semangat gotong royong juga dapat diperkuat dalam kehidupan
masyarakat sipil dan politik dengan terus menerus mengembangkan pendidikan
kewarganegaraan dan multi-kulturalisme yang dapat membangun rasa keadilan dan
kebersamaan dilandasi dengan prinsip-prinsip kehidupan publik yang lebih partisipatif dan
non diskriminatif.
Sila ke-4 Pancasila menggambarkan bahwa sifat demokratis bangsa Indonesia
mengutamakan diskusi dan musyawarah. Musyawarah dengan argumentasi berlandaskan
akal dan kearifan lebih unggul dibanding keputusan berdasarkan voting. Hasil keputusan
dapat ditingkatkan melalui musyawarah.
Sila ke-5 Pancasila adalah Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Setidaknya
terdapat empat kerangka dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, yaitu:
1) Perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem kemasyarakatan
2) Pengembangan struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan,
3) Proses fasilitasi akses atas informasi, layanan dan sumber daya yang diperlukan.
4) Dukungan atas partisipasi bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua
orang (LAN RI, 2015).
Indikator nilai Nasionalisme yang diambil dari kelima sila dalam Pancasila yaitu:
1. Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”
a. Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
8
b. Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agama dan
penganut kepercayaan yang berbeda beda sehingga terbina kerukunan
hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
d. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2. Sila “Kemanusiaan Adil yang Beradab”
a. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara iker manusia.
b. Saling mencintai sesama umat manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Merasa diri sebagai bagian dari masyarakat Dunia Internasional dan dengan
itu harus mengembangkan sikap saling hormat-menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Sila “Persatuan Indonesia”
a. Menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
b. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kestuan bangsa yang ber-Bineka
Tunggal Ika.
4. Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan”
a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Menghargai pendapat orang lain.
d. Musyawarah untuk mufakat.
5. Sila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Bersikap adil terhadap sesama.
b. Menghormati hak-hak orang lain.
9
c. Menolong sesama.
d. Menghargai orang lain.
e. Melakukan pekerjaan yang berguna bagi orang lain.
11
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan Negara maupun masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain: 1) jujur; 2) peduli; 3)
mandiri; 4) disiplin; 5) tanggung jawab; 6) kerja keras; 7) sederhana; dan 8) berani; 9)
adil.
17
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan Kegiatan :
1. Koordinasi rencana kegiatan aktualisasi dengan mentor, PJ UKP, dan Tim
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan koordinator tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
2. Penganalisaan peraturan menteri kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia nomor
27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan barang-barang yang menjadi standar
kewaspadaan minimal penanganan pajanan jarum suntik / needle stick injury
3. Koordinasi dengan layanan laboratorium dan VCT tentang rencana pengadaan
NIBox
18
4. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk kewaspadaan standar needle
stick injury
5. Pengusulan kelengkapan kotak khusus sesuai jumlah ruangan yang berisiko melalui
dana JKN atau BOK Puskesmas
6. Sosialisasi SOP needle stick injury kepada seluruh staf UPT Puskemas Kuta I pada
Lokakarya Mini bulanan;
7. Peletakan kotak NIBox pada tempat yang berisiko untuk terjadinya kejadian needle
stick injury
19
Tabel 1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Terhadap Visi dan
Pelatihan Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Koordinasi rencana Membuat bahan Output: Akuntabilitas: Mengkoordinasikan Mengkoordinasikan
kegiatan aktualisasi koordinasi Terkoordinasinya Penerapan nilai akuntabilitas dari rencana kegiatan ini rencana kegiatan ini
dengan mentor, PJ Mengkoordinasikan serta tersusunnya kegiatan ini terwujud pada semangat dapat mewujudkan dapat menguatkan
UKP, dan Tim rencana kegiatan rencana kegiatan kerja, kerjasama serta berintegritas visi UPT Puskesmas nilai-nilai
Keselamatan dan aktualisasi dengan aktualisasi dengan dalam menyelesaikan rancangan Kuta I yaitu organisasi yaitu
Kesehatan Kerja mentor, PJ UKP, dan persetujuan PJ aktualisasi secara efektif dan efisien. ‘Menjadi Puskesmas nilai komitmen,
(K3) dan koordinator pemegang program UKP, dan Nasionalisme: dengan pelayanan tanggung jawab,
tim Pencegahan dan K3 dan PPI pemegang program Koordinasi merupakan pengamalan sila prima untuk dan akuntabel.
Pengendalian Infeksi K3 dan PPI keempat Pancasila yaitu bermusyawah meningkatkan
(PPI) untuk mencapai mufakat. derajat kesehatan
Bukti Fisik: Etika Publik: masyarakat’, serta
Jadwal rencana Kordinasi merupakan perwujudan misi Puskesmas
pelaksanaan nilai-nilai dasar etika publik yaitu Kuta I yaitu
kegiatan menghargai komunikasi dan bekerja Meningkatkan
aktualisasi sama. keterampilan dan
Foto kegiatan Komitmen Mutu: profesionalisme
Notulen rapat Dalam melakukan koordinasi semua tenaga kesehatan
Data jumlah menampakkan sikap komitmen untuk
NIBox yang menghasilkan yang terbaik.
dibuat sesuai Anti Korupsi:
dengan jumlah Koordinasi dilakukan dengan jujur,
layanan yang transparan dan berintegritas.
berisiko
2 Penganalisaan Mencari dokumen Output: Akuntabilitas : Mengetahui Mempelajari
20
peraturan menteri Permenkes no. 27 Analisa kebutuhan Bertanggung jawab untuk menetapkan peraturan yang permenkes
kesehatan tahun 2017 minimal untuk informasi dan edukasi yang akan berlaku guna menguatkan nilai-
(Permenkes) Menganalisis sarana membuat kotak diberikan. meningkatkan nilai organisasi
Republik Indonesia dan prasarana yang NIBox Nasionalisme: keterampilan dan yaitu nilai
nomor 27 tahun 2017 diperlukan untuk Memberikan informasi harus adil tanpa profesionalisme komitmen,
tentang Pedoman melaksanakan Bukti fisik: diskriminatif, dan mengedepankan rasa tenaga kesehatan tanggung jawab,
Pencegahan dan standar minimal Salinan kemanusiaan dan sesuai perundangan sehingga mampu dan akuntabel.
Pengendalian Infeksi untuk needle stick permenkes no 27 yang berlaku mencegah kejadian
di fasilitas pelayanan injury tahun 2017 Etika publik : yang tidak
kesehatan untuk Analisa barang Bahan informasi yang disiapkan harus diingankan
mendapatkan kebutuhan untuk jelas, tepat dan memberikan semangat
barang-barang yang membuat NIBox serta solusi terhadap permasalahan
menjadi standar yang dihadapi petugas
kewaspadaan Komitmen mutu:
minimal penanganan Kotak yang disiapkan harus lengkap
pajanan jarum suntik dan sederhana serta informasi yang
/ needle stick injury dijelaskan harus efektif sehingga lebih
mudah dipahami
Anti korupsi :
Analisa kebutuhan barang harus sesuai
dengan kebutuhan dan tidak berlebih
3 Koordinasi kegiatan Membuat bahan Output: Akuntabilitas: Mengkoordinasikan Mengkoordinasikan
dengan layanan koordinasi Terkoordinasinya Penerapan nilai akuntabilitas dari rencana kegiatan ini rencana kegiatan ini
laboratorium dan Mengkoordinasikan isi dari kotak kegiatan ini terwujud pada semangat dapat mewujudkan dapat menguatkan
VCT tentang rencana rencana kegiatan NIBox berdasarkan kerja, kerjasama serta berintegritas visi Puskesmas Kuta nilai-nilai
pengadaan NIBox dengan layanan ketersediaan sarana dalam menyelesaikan rancangan I yaitu ‘Menjadi organisasi yaitu
laboratorium dan pendukung yang aktualisasi secara efektif dan efisien. Puskesmas dengan nilai komitmen,
VCT ada di layanan lab Nasionalisme: pelayanan prima tanggung jawab,
dan VCT Koordinasi merupakan pengamalan sila untuk meningkatkan dan akuntabel.
keempat Pancasila yaitu bermusyawah derajat kesehatan
Bukti Fisik: untuk mencapai mufakat. masyarakat’, serta
Daftar kebutuhan Etika Publik: misi Puskesmas
21
yang bisa Kordinasi merupakan perwujudan Kuta I yaitu
dimasukkan di nilai-nilai dasar etika publik yaitu Meningkatkan
kotak NIBox menghargai komunikasi dan bekerja keterampilan dan
Foto kegiatan sama. profesionalisme
Notulen rapat Komitmen Mutu: tenaga kesehatan
Dalam melakukan koordinasi semua
menampakkan sikap komitmen untuk
menghasilkan yang terbaik.
Anti Korupsi:
Koordinasi dilakukan dengan jujur,
transparan dan berintegritas.
4 Penyusunan Standar Membuat draft SOP Output: Akuntabilitas: Mewujudkan misi Penyusunan SOP
Operasional Menyerahkan ke PJ Tersusunnya SOP Bertanggung jawab akan terbentuknya meningkatkan dapat menguatkan
Prosedur (SOP) UKP untuk direvisi pelayanan sesuai dengan standar kualitas sarana dan nilai-nilai
untuk kewaspadaan Menyerahkan draft Bukti fisik: prosedur prasarana pelayanan organisasi yaitu
standar needle stick ke pengendali Draft SOP Nasionalisme: kesehatan nilai komitmen,
injury dokumen untuk SOP yang telah Pembuatan SOP dapat digunakan untuk tanggung jawab,
revisi format disetujui kepala seluruh lapisan masyarakat dan tenaga dan akuntabel.
Persetujuan kepala puskesmas kesehatan tanpa melihat suku, agama
Puskesmas ataupun ras
Etika Publik:
Dengan sopan dan santun dalam
melaksanakan penyusunan SOP
Komitmen Mutu:
Meningkatkan kualitas pelayanan
dengan terbentuknya SOP yang baik
Anti Korupsi:
Pembuatan SOP dilakukan tanpa
memungut biaya apapun
5 Pengusulan Membuat daftar Output: Akuntabilitas: Melengkapi kotak Melengkapi kotak
kelengkapan kotak kebutuhan untuk Tersusunnya Nilai akuntabilitas pada kegiatan ini NIBox akan NIBox akan
22
khusus sesuai jumlah membuat NIBox kebutuhan alat ditunjukkan dengan tersusunnya kotak mewujudkan visi menguatkan nilai-
ruangan yang Membuat usulan untuk keperluan NIBox yang sesuai dengan kebutuhan UPT Puskesmas nilai organisasi
berisiko melalui dana pengadaan barang NIBox serta terkirimnya surat usulan dengan Kuta I yaitu yaitu nilai
JKN atau BOK yang dibutuhkan Terencananya tepat waktu. ‘Menjadi Puskesmas komitmen,
Puskesmas dengan dana JKN pengadaan NIBox Nasionalisme: dengan pelayanan tanggung jawab,
atau BOK di pendanaan JKN Pengusulan kelengkapan kotak NIBox prima untuk dan akuntabel
puskesmas atau BOK ini mengamalkan sila kelima yaitu rasa meningkatkan
keadilan agar pelayanan di ruang yang derajat kesehatan
Bukti Fisik: berisiko dapat berjalan optimal masyarakat’, serta
Surat usulan Etika Publik: misi Puskesmas
kelengkapan Pengusulan kelengkapan kotak NIBox Kuta I yaitu
kotak NIBox dilakukan melaui surat resmi dengan meningkatkan
Rencana tindak bahasa yang sopan serta dengan sikap kualitas sarana dan
lanjut surat usulan yang santun saat mengantarkan surat. prasarana pelayanan
dari Kepala Komitmen Mutu kesehatan dan
Puskesmas Pengusulan pengadaan kotak NIBox meningkatkan
melalui bendahara dilakukan secara efektif dan efisien keterampilan dan
JKN dalam menggunakan sumber daya. profesionalisme
Anti Korupsi tenaga kesehatan.
Kotak NIBox yang dibutuhkan sesuai
dengan kebutuhan serta tidak
mengusulkan pihak tertentu dalam
penyediaannya
6 Sosialisasi SOP Mempersiapkan Output: Akuntabilitas: Melakukan Sosialisasi internal
needle stick injury materi sosialisasi Meningkatnya Pada kegiatan sosialisasi, nilai sosialisasi internal ini dapat
kepada seluruh staf Melakukan pemahaman akuntabilitas tercermin dalam kepada seluruh staf menguatkan nilai-
UPT Puskemas Kuta sosialisasi pada saat seluruh staf memberikan informasi yang dapat dapat mewujudkan nilai organisasi
I pada Lokakarya Lokmin bulanan Puskesmas dipertanggung jawabkan. visi UPT Puskesmas yaitu nilai
Mini bulanan; pada minggu II mengenai alur Nasionalisme: Kuta I yaitu komitmen,
bulan berjalan penanganan Dalam memberikan sosialisasi ‘Menjadi Puskesmas tanggung jawab,
needle stick injury tercermin sila kelima dengan tidak dengan pelayanan dan akuntabel
membeda-bedakan suku, agama, ras, prima untuk
23
Bukti Fisik: ekonomi, maupun jabatan. meningkatkan
Laporan kegiatan Etika Publik: derajat kesehatan
Melakukan sosialisasi dengan sikap masyarakat’, serta
yang ramah, sopan, santun dan tidak misi UPT
menggunakan istilah medis yang sulit Puskesmas Kuta I
dimengerti. yaitu meningkatkan
Komitmen Mutu: kualitas manajemen
Melakukan sosialisasi secara efektif Puskesmas dan
dan efisien dan staf dapat memahami meningkatkan
informasi yang diberikan dengan baik. keterampilan dan
Anti Korupsi: profesionalisme
Memberikan informasi dengan jujur, tenaga kesehatan.
jelas, terbuka sehingga seluruh staf
mengetahui rencana pelaksaan program
yang akan dilaksanakan.
7 Penyediaan kotak Pembuatan kotak Output: Akuntabilitas: Penyediaan kotak Penyediaan kotak
NIBox pada tempat NIBox dengan isinya Kotak NIBox telah Bertanggung jawab akan tersedianya NIBox dapat ini dapat
yang berisiko untuk sesuai dengan tersedia di ruangan kotak NIBox untuk kewaspadaan mewujudkan visi menguatkan nilai-
terjadinya kejadian permenkes tentang yang berisiko standar terhadap pajanan jarum sesuai UPT Puskesmas nilai organisasi
needle stick injury kewaspadaan standar dengan perencanaan sebelumnya Kuta I yaitu yaitu nilai
needle stick injury Bukti fisik: Nasionalisme: ‘Menjadi Puskesmas komitmen,
Meletakkan kotak Dokumentasi Penyediaan kotak NIBox dapat dengan pelayanan tanggung jawab,
NIBox sesuai tempat Kotak NIBox digunakan untuk seluruh tenaga prima untuk dan akuntabel
yang sudah Form kesehatan tanpa melihat suku, agama meningkatkan
direncanakan dan pengendalian ataupun ras sat bertugas derajat kesehatan
menunjuk PIC setiap kotak Etika Publik: masyarakat’, serta
ruangan tersebut NIBox Dengan sopan dan santun dalam misi UPT
untuk bertanggung menunjuk dan memposisikan kotak di Puskesmas Kuta I
jawab atas kotak masing-masing ruangan yaitu meningkatkan
tersebut Komitmen Mutu: kualitas manajemen
Meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas dan
dengan terbentuknya kewaspadaan meningkatkan
24
standar terhadap pajanan jarum suntik keterampilan dan
Anti Korupsi: profesionalisme
Pembuatan kotak NIBox dilakukan tenaga kesehatan.
tanpa memungut biaya apapun
25
3.2. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan diadakan di UPT Puskesmas Kuta I selama 32 hari kerja mulai dari
tanggal 19 September 2019 sampai dengan 27 Oktober 2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan
dijabarkan pada tabel 4 di bawah ini:
26
4 Penyusunan Standar 3 – 9 Okt Draft SOP
Operasional Prosedur 2019 SOP yang telah
(SOP) untuk disetujui kepala
kewaspadaan standar puskesmas
needle stick injury
5 Pengusulan 10- Surat usulan
kelengkapan kotak 12 kelengkapan kotak
khusus sesuai jumlah Okt NIBox
ruangan yang 2019 Rencana tindak lanjut
berisiko melalui dana surat usulan dari
JKN atau BOK Kepala Puskesmas
Puskesmas melalui bendahara JKN
6 Sosialisasi SOP 14 – 19 Laporan kegiatan
needle stick injury Okt 2019
kepada seluruh staf
UPT Puskemas Kuta
I pada Lokakarya
Mini bulanan;
7 Peletakan kotak 21 – 26 Dokumentasi
NIBox pada tempat Okt 2019 Kotak NIBox
yang berisiko untuk Form pengendalian
terjadinya kejadian setiap kotak NIBox
needle stick injury
29
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
Adapun capaian dari masing-masing kegiatan diuraikan secara rinci sebagai berikut :
Tabel 5. Koordinasi rencana kegiatan aktualisasi dengan mentor, PJ UKP, dan Tim
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan koordinator tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
30
Kordinasi merupakan perwujudan nilai-nilai dasar etika publik
yaitu menghargai komunikasi dan bekerja sama.
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan koordinasi semua menampakkan sikap
komitmen untuk menghasilkan yang terbaik.
Anti Korupsi:
Koordinasi dilakukan dengan jujur, transparan dan
berintegritas.
f Manfaat - Diri sendiri : Dengan mengaktualisasi nilai ANEKA pada
saat melakukan sosialisasi dan penyusunan konsep, saya
bisa melatih diri dalam melakukan suatu managamen
dengan baik dan bersikap professional
- Instansi : Dengan melakukan proses kegiatan ini dapat
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia/staff
Puskesmas melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
perkembangan iptek
g Analisis Dampak Setelah dilakukannya kegiatan ini dengan berlandaskan nilai-
nilai aneka, maka kegiatan ini dapat berajalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan. Pimpinan dan seluruh staff UPT.
Puskesmas Kuta I menjadi paham dengan rencana dan konsep
dari kegiatan aktualisasi ini, serta bersedia membantu dan turut
serta dalam kegiatan demi tercapainya tujuan bersama.
Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak berlandaskan nilai-nilai
aneka, maka kegiatan ini tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya, terkesan asal-asalan, dan tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
31
Dokumentasi Kegiatan
32
Nasionalisme:
Memberikan informasi harus adil tanpa diskriminatif, dan
mengedepankan rasa kemanusiaan dan sesuai perundangan
yang berlaku
Etika publik :
Bahan informasi yang disiapkan harus jelas, tepat dan
memberikan semangat serta solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi petugas
Komitmen mutu:
Kotak yang disiapkan harus lengkap dan sederhana serta
informasi yang dijelaskan harus efektif sehingga lebih mudah
dipahami
Anti korupsi :
Analisa kebutuhan barang harus sesuai dengan kebutuhan dan
tidak berlebih
f Manfaat - Diri sendiri : Dengan mengaktualisasi nilai ANEKA pada
saat pembentukan susunan kepanitiaan dan narasumber,
saya bisa melatih diri dalam melakukan suatu managamen
program dengan baik dan bersikap professional
- Instansi : Dengan melakukan proses kegiatan ini dapat
membantu memberikan kontribusi terhadap visi UPT.
Puskesmas Kuta I yaitu Menjadi Puskesmas dengan
pelayanan prima untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
g Analisis dampak Setelah dilakukannya kegiatan ini dengan berlandaskan nilai-
nilai aneka, maka kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan. Daftar barang yang menjadi standar
di dalam penanganan kejadian needle stick injury menjadi
jelas.
Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak berlandaskan nilai-nilai
aneka, maka kegiatan ini tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya, terkesan asal-asalan, akan muncul konflik
kepentingan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
33
Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2. PMK no. 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas layanan kesehatan
Tabel 7. Koordinasi kegiatan dengan layanan laboratorium dan VCT tentang rencana
pengadaan NIBox
34
b Waktu 26 September – 2 Oktober 2019
Pelaksanaan
c Tempat UPT. Puskesmas Kuta I
Pelaksanaan
d Tahapan Kegiatan 1. Membuat bahan koordinasi
2. Mengkoordinasikan rencana kegiatan dengan layanan
laboratorium dan VCT
e Aktualisasi Nilai Akuntabilitas:
ANEKA Penerapan nilai akuntabilitas dari kegiatan ini terwujud pada
semangat kerja, kerjasama serta berintegritas dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi secara efektif dan efisien.
Nasionalisme:
Koordinasi merupakan pengamalan sila keempat Pancasila
yaitu bermusyawah untuk mencapai mufakat.
Etika Publik:
Kordinasi merupakan perwujudan nilai-nilai dasar etika publik
yaitu menghargai komunikasi dan bekerja sama.
Komitmen Mutu:
Dalam melakukan koordinasi semua menampakkan sikap
komitmen untuk menghasilkan yang terbaik.
Anti Korupsi:
Koordinasi dilakukan dengan jujur, transparan dan
berintegritas.
f Manfaat - Diri sendiri : Dengan mengaktualisasi nilai ANEKA, saya
bisa melatih diri dalam melakukan suatu managamen
program dengan baik dan bersikap professional
- Instansi : Dengan melakukan proses kegiatan ini dapat
membantu memberikan kontribusi terhadap misi Puskesmas
Kuta I yaitu Meningkatkan keterampilan dan
profesionalisme tenaga kesehatan
g Analisis dampak Setelah dilakukannya kegiatan ini dengan berlandaskan nilai-
nilai aneka, maka kegiatan ini dapat berjalan lancar
sebagaimana mestinya.
Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak berlandaskan nilai-nilai
aneka,maka kegiatan ini tidak akan berjalan sebagaimana
35
mestinya, terkesan asal-asalan, akan muncul konflik
kepentingan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dokumentasi Kegiatan
36
Gambar 5. Koordinasi dengan layanan VCT
Tabel 8. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk kewaspadaan standar needle
stick injury
a Output/evidence 1. Draft SOP
2. SOP yang telah disetujui kepala puskesmas
b Waktu 10 – 12 Oktober 2019
Pelaksanaan
c Tempat UPT. Puskesmas Kuta I
Pelaksanaan
d Tahapan Kegiatan 1. Membuat draft SOP
2. Menyerahkan ke PJ UKP untuk direvisi
3. Menyerahkan draft ke pengendali dokumen untuk
revisi format
4. Persetujuan kepala Puskesmas
37
- Instansi : Dengan dibuatnya SOP diharapkan seluruh tenaga
kesehatan mampu paham dan bias melakukan penanganan
terpapar benda infeksius
g Analisis dampak Setelah dilakukannya kegiatan ini dengan berlandaskan nilai-
nilai aneka, maka kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan. SOP akan menjadi acuan dalam
panatalaksanaan terpapar benda infeksius
Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak berlandaskan nilai-nilai
aneka,maka kegiatan ini tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya, terkesan asal-asalan, akan muncul konflik
kepentingan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dokumentasi Kegiatan
38
Gambar 6. Draft SOP penanganan pajanan benda/cairan infeksi
Tabel 9. Pengusulan kelengkapan kotak khusus sesuai jumlah ruangan yang berisiko melalui
dana JKN atau BOK Puskesmas
a Output/evidence 1. Tersusunnya kebutuhan alat untuk keperluan NIBox
2. Terencananya pengadaan NIBox di pendanaan JKN
atau BOK
b Waktu 10-12 Oktober 2019
Pelaksanaan
c Tempat UPT. Puskesmas Kuta I
Pelaksanaan
d Tahapan Kegiatan 1. Membuat daftar kebutuhan untuk membuat NIBox
2. Membuat usulan pengadaan barang yang dibutuhkan
39
dengan dana JKN atau BOK puskesmas
e Aktualisasi Nilai Akuntabilitas:
ANEKA Nilai akuntabilitas pada kegiatan ini ditunjukkan dengan
tersusunnya kotak NIBox yang sesuai dengan kebutuhan serta
terkirimnya surat usulan dengan tepat waktu.
Nasionalisme:
Pengusulan kelengkapan kotak NIBox ini mengamalkan sila
kelima yaitu rasa keadilan agar pelayanan di ruang yang
berisiko dapat berjalan optimal
Etika Publik:
Pengusulan kelengkapan kotak NIBox dilakukan melaui surat
resmi dengan bahasa yang sopan serta dengan sikap yang
santun saat mengantarkan surat.
Komitmen Mutu
Pengusulan pengadaan kotak NIBox dilakukan secara efektif
dan efisien dalam menggunakan sumber daya.
Anti Korupsi
Kotak NIBox yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan serta
tidak mengusulkan pihak tertentu dalam penyediaannya
f Manfaat - Diri sendiri : Dengan mengaktualisasi nilai ANEKA pada
saat diskusi dan penyebaran informsi, saya melatih dan
membiasakan diri bertanggung jawab dan bersikap
profesional sehingga bisa membangun kepercayaan pasien
terhadap diri saya.
- Instansi : Dengan kegiatan ini diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia/staff
Puskesmas sesuai dengan perkembangan iptek.
g Analisis dampak Setelah dilakukannya kegiatan ini dengan berlandaskan nilai-
nilai aneka, maka kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan. Pengadaan barang dalam puskesmas
harus sesuai dengan peraturan yang berlaku
Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak berlandaskan nilai-nilai
aneka,maka kegiatan ini tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya, terkesan asal-asalan, akan muncul konflik
kepentingan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
40
Dokumentasi Kegiatan
41
Tabel 10. Sosialisasi SOP needle stick injury kepada seluruh staf UPT Puskemas Kuta I pada
Lokakarya Mini bulanan;
a Output/evidence 1. Laporan kegiatan
b Waktu 14 – 19 Oktober 2019
Pelaksanaan
c Tempat UPT. Puskesmas Kuta I
Pelaksanaan
d Tahapan Kegiatan 1. Mempersiapkan materi sosialisasi
2. Melakukan sosialisasi pada saat Lokmin bulanan pada
minggu II bulan berjalan
e Aktualisasi Nilai Akuntabilitas:
ANEKA Pada kegiatan sosialisasi, nilai akuntabilitas tercermin dalam
memberikan informasi yang dapat dipertanggung jawabkan.
Nasionalisme:
Dalam memberikan sosialisasi tercermin sila kelima dengan
tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, ekonomi, maupun
jabatan.
Etika Publik:
Melakukan sosialisasi dengan sikap yang ramah, sopan, santun
dan tidak menggunakan istilah medis yang sulit dimengerti.
Komitmen Mutu:
Melakukan sosialisasi secara efektif dan efisien dan staf dapat
memahami informasi yang diberikan dengan baik.
Anti Korupsi:
Memberikan informasi dengan jujur, jelas, terbuka sehingga
seluruh staf mengetahui rencana pelaksaan program yang akan
dilaksanakan.
f Manfaat - Diri sendiri : Dengan mengaktualisasi nilai ANEKA pada
saat sosialisasi kegiatan ini, saya bisa melatih diri dalam
melakukan suatu managamen program dengan baik dan
bersikap professional
- Instansi : Dengan melakukan proses kegiatan ini dapat
membantu mewujudkan visi UPT Puskesmas Kuta I yaitu
‘Menjadi Puskesmas dengan pelayanan prima untuk
42
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat’
g Analisis dampak Setelah dilakukannya kegiatan ini dengan berlandaskan nilai-
nilai aneka, maka kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan. Petugas kesehatan mampu
melakukan tata laksana paparan benda/cairan infeksius.
Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak berlandaskan nilai-nilai
aneka,maka kegiatan ini tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya, terkesan asal-asalan, akan muncul konflik
kepentingan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dokumentasi Kegiatan
Tabel 11. Penyediaan kotak NIBox pada tempat yang berisiko untuk terjadinya kejadian
needle stick injury
a Output/evidence Kotak NIBox telah tersedia di ruangan yang berisiko
b Waktu 21-26 Oktober 2019
43
Pelaksanaan
c Tempat UPT. Puskesmas Kuta I
Pelaksanaan
d Tahapan Kegiatan 1. Pembuatan kotak NIBox dengan isinya sesuai dengan
permenkes tentang kewaspadaan standar needle stick injury
2. Meletakkan kotak NIBox sesuai tempat yang sudah
direncanakan dan menunjuk PIC ruangan tersebut untuk
bertanggung jawab atas kotak tersebut
e Aktualisasi Nilai Akuntabilitas:
ANEKA Bertanggung jawab akan tersedianya kotak NIBox untuk
kewaspadaan standar terhadap pajanan jarum sesuai dengan
perencanaan sebelumnya
Nasionalisme:
Penyediaan kotak NIBox dapat digunakan untuk seluruh
tenaga kesehatan tanpa melihat suku, agama ataupun ras sat
bertugas
Etika Publik:
Dengan sopan dan santun dalam menunjuk dan memposisikan
kotak di masing-masing ruangan
Komitmen Mutu:
Meningkatkan kualitas pelayanan dengan terbentuknya
kewaspadaan standar terhadap pajanan jarum suntik
Anti Korupsi:
Pembuatan kotak NIBox dilakukan tanpa memungut biaya
apapun
f Manfaat - Diri sendiri : Dengan mengaktualisasi nilai ANEKA pada
saat sosialisasi kegiatan ini, saya bisa melatih diri dalam
melakukan suatu managamen program dengan baik dan
bersikap professional
- Instansi : Dengan melakukan proses kegiatan ini dapat
membantu mewujudkan misi UPT Puskesmas Kuta I yaitu
meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas dan
meningkatkan keterampilan dan profesionalisme tenaga
kesehatan.
g Analisis dampak Setelah dilakukannya kegiatan ini dengan berlandaskan nilai-
44
nilai aneka, maka kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai
dengan yang diharapkan. Petugas kesehatan mengetahui
ketersediaan alat-alat penatalaksanaan terpapar benda/cairan
infeksius
Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak berlandaskan nilai-nilai
aneka,maka kegiatan ini tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya, terkesan asal-asalan, akan muncul konflik
kepentingan dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Dokumentasi Kegiatan
45
yang ada di bahas dan didiskusikan pada saat evaluasi kegiatan sehingga dihasilkan solusi
yang merupakan hasil keputusan bersama.
Kendala-kendala yang muncul antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman penulis tentang standar kewaspadaan minimal di layanan
kesehatan
2. Koordinasi awal dengan mentor yang cukup singkat dikarenakan kepala puskesmas
saat itu berada di luar kota
3. Sosialisasi yang tidak dapat dilaksanakan saat loka karya mini (lokmin) karena SOP
dan kotak NIBox belum terselesaikan saat lokmin dilaksanakan
4. Pengadaan kotak yang belum mendapat anggaran dari puskesmas
5. Penerbitan SOP yang tidak tepat waktu
Dari beberapa kendala yang ada, dan setelah dibahas dan didiskusikan pada saat evaluasi,
ditemukan solusi pemecahan permasalahannya. Adapun solusinya adalah sebagai berikut:
1. Menganalisa isi dari PMK RI nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan dan berdiskusi dengan PJ
UKP
2. Melakukan koordinasi dengan PJ UKP
3. Melakukan sosialisasi diluar lokmin dimana waktunya adalah setelah jam pelayanan
usai
4. Melakukan pengadaan secara swadaya untuk 2 kotak NIBox. Melakukan koordinasi
dengan bendahara puskesmas agar dimasukan pada anggaran berikutnya
5. Berkoordinasi dengan tim pengendali dokumen
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di UPT. Puskesmas Kuta
I selama 32 hari kerja pelaksanaan off campus, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Seluruh kegiatan aktualisasi yang dirancang untuk mengatasi issue yang diangkat
yaitu “Belum optimalnya kegiatan kewaspadaan standar pencegahan dan
pengendalian infeksi khususnya pada penanganan needle stick injury di UPT
Puskesmas Kuta”, telah berhasil dilaksanakan berkat dukungan dari Kepala UPT.
Puskesmas Kuta I dan seluruh dokter umum serta staff di UPT. Puskesmas Kuta I.
2. Penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) pada setiap kegiatan aktualisasi yang dilakukan
dapat memperdalam pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara sehingga mampu menerapkannya dalam tugas sehari-hari.
3. Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam setiap aspek kehidupan kerja akan
menghasilkan ASN yang memiliki integritas tinggi, beretika, dan professional
sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan
publik yang amanah, pelayan publik yang bersih, serta sebagai agen perekat dan
pemersatu bangsa.
Dengan gagasan pemecahan issue “Penggunaan NIBox (Needle Injury Box) sebagai
upaya optimalisasi kegiatan kewaspadaan standar pencegahan dan pengendalian
infeksi khususnya pada penanganan needle stick injury di UPT Puskesmas Kuta I” dan
mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA pada keenam kegiatan tersebut maka diharapkan
terjadi perubahan pola sikap dan perilaku bagi diri sendiri dan memberikan efek positif bagi
lingkungannya dan bagi UPT. Puskesmas Kuta I akan mewujudkan visinya yaitu
Terwujudnya masyarakat Kuta sebagai pelopor hidup sehat secara mandiri di Kabupaten
Badung.
Dengan adanya kotak NIBox di area kerja UPT. Puskesmas Kuta I, maka akan
memberikan manfaat kepada semua pihak. Manfaat bagi diri sendiri menjadi pribadi yang
mampu memanagemen dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas, dan bagi
puskesmas akan mendukung dan memberikan kontribusi pada visi dan motto UPT.
Puskesmas Kuta I
47
5.2 Saran
Adapun saran yang penulis dapat berikan agar peningkatan pelayanan kesehatan dapat
berlangsung secara berkesinambungan adalah:
1. Diharapkan agar pimpinan dan seluruh pegawai UPT. Puskesmas Kuta I selalu
berkomitmen dan konsisten dalam mendukung segala bentuk kegiatan untuk
pencegahan pajanan benda/cairan infeksius di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kuta
I.
2. Diharapkan agar semua Aparatur Sipil Negara di UPT. Puskesmas Kuta I selalu
berpedoman pada nilai-nilai ANEKA dan meningkatkan aktualisasinya dalam
melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya masing-masing agar dapat
memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien dan masyarakat yang ada di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Kuta I.
48
DAFTAR PUSTAKA
49
LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Keterangan :
A = Aktual K = Kekhalayakan
P = Problematik L = Layak
Issue yang berhasil diidentifikasi selanjutnya dianalisis dengan metode USG untuk
menentukan issue yang menjadi prioritas dalam penanganan sebagaimana tabel 2 berikut :
50
51
Lampiran 2 :
Keterangan :
U = Urgency
S = Seriousness
G = Growth
Skor :
5 = Sangat gawat/serius/mendesak
4 = gawat/serius/mendesak
3 = Cukup gawat/serius/mendesak
2 = Kurang gawat/serius/mendesak
1 = Tidak gawat/serius/mendesak
52
Lampiran 3 :
Aktualisasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
53
Lampiran 4 :
Aktualisasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
54
55