Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
(Skripsi)
Oleh :
VENTURIMETER
OLEH
Di Indonesia banyak petani belum mengenal teknologi-teknologi fertigasi yang akan membantu
menciptakan alat sistem fertigasi venturimeter, mengetahui debit dari rangkaian sistem, dan debit
keluaran nutrisi serta mengetahui debit total dan rasio larutan nutrisi.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian Universitas
Lampung pada bulan Juli 2017 sampai Agustus 2017. Rancangan ini menggunakan pipa
Telah dihasilkan alat sistem fertigasi dengan menggunakan venturimeter 1 inchi dengan debit
rangkaian sistem irigasi 0,778 l/s, dan debit keluaran nutrisi 0,00106-0,00259 l/s. Alat ini juga
memiliki debit total dan rasio larutan nutrisi bervariasi dari jarak vertikal hisap 44 cm, 52 cm, 79
cm, adalah 0,8091 l/s, 0,8038 l/s, 0,7907 l/s dan 0,32 %, 0,26 %, 0,13 %
BY
In Indonesia many farmers are not familiar with the technologies of fertigation that will help and
facilitate farmers in Indonesia. This research has a purpose to create a fertigation system design
This research was implemented in Power and Agricultural Machinery Tool Laboratory of
University of Lampung in July 2017 until August 2017. The design uses a 1 inch pipe and 1 inch
inner venturemeter.
This research designing the agricultural system have been developed using a 1 inchi
venturemeter, with the discharge of a series of irigation system 0,778 l/s, and the discharge of
nutrient output 0,00106-0,00259 l/s. this tool also has total discharge and nutrient solution ratio
varies from the vertical distance of suction to 44 cm, 52 cm, 79 cm 0,8091 l/s, 0,8038 l/s, 0,7907
Oleh :
RIWAYAT HIDUP
Menengah Pertama di SMP Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun 2009 dan
tahun 2012. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas
Anggota Biasa pada periode 2012-2013, dan pada periode 2013-2014 dan 2014-2015
(BBP MEKTAN) SERPONG TANGGERANG” pada tahun 2015. Pada tahun 2016
8
penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Way Harong,
i
10
SANWACANA
Salawat dan salam tidak lupa pula penulis haturkan kepada suri tauladan kita, Nabi
Venturimeter” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi
1. Bapak Ahmad Tusi, S.TP. M.Si. yang sudah membimbing penulis hingga penulis
dapat melaksanakan seminar usul dan penelitian atas saran dan masukannya;
2. Bapak Dr. Drs. M. Amin, M.Si. selaku Pembimbing Utama atas ketersediaannya
untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi
ini;
3. Bapak Ir. Budianto Lanya, M.T. selaku Pembimbing Kedua atas ketersediaannya
untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi
ini;
4. Bapak Dr. Ir. Ridwan, M.S. selaku Penguji Utama pada Ujian Skripsi ini, terima
ii
11
5. Bapak Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P. selaku Ketua Jurusan Teknik Pertanian,
6. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung;
Lampung
8. Keluarga kecilku, Bapak, Ibu, dan Mbak Thya yang selalu mendukung dan
Nafi, Andrie, Billy, Della, Ardian, Windri, Herza, Rizki ilyas, Riri, Arif, Esa,
11. Semua teman-teman Teknik Pertanian Angkatan 2012 yang telah menemani hari-
hari yang penuh makna dan telah mendaki ilmu bersama, see you on top !;
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
iii
12
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... 14
I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 17
2.4. Debit............................................................................................................. 24
iv
13
V. KESIMPULAN ..................................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................................ 51
Perhitungan .......................................................................................................... 52
Tabel ................................................................................................................... 62
v
14
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Dimensi hasil rancangan alat fertigasi ................................................................... 39
5. Uji kinerja dengan jet pump bukaan kran 90° (penuh) .......................................... 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema venturimeter .............................................................................................. 20
I. PENDAHULUAN
Pupuk adalah material yang pada umumnya ditambahkan di dalam media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman
sehingga tanaman dapat berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa
suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan oleh tanaman untuk
Sistem fertigasi adalah metode pemberian nutrisi atau unsur hara bagi tanaman
melalui irigasi sprinkler, tetes dan metode penyiraman lainnya. Pada sistem
pemberian nutrisi atau unsur hara diberikan bersamaan dengan aliran irigasi (debit air
fluida baik dengan cara analog maupun digital. Pengukuran debit secara analog dapat
(2009). Venturimeter terdiri atas pipa yang memiliki luas penampang berbeda,
masing-masing memiliki tabung dibagian atas pipa untuk mengetahui tekanan pipa.
Pada percobaan tabung venturimeter, tekanan tinggi dialami oleh diameter yang besar
sedangkan tekanan rendah berada pada diameter yang kecil. Laju aliran dan debit
Pipa merupakan saluran tertutup yang digunakan sebagai sarana pengaliran fluida.
Pipa plastik yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan pipa PVC
dimana pipa jenis ini terbilang cukup terjangkau, dan pada umumnya digunakan
Pada jaman yang sudah modern, petani di Indonesia tidakbanyak yang menggunakan
sistem pertanian yang modern, hanya sedikit orang atau petani di Indonesia yang
sebab itu penulis ingin merancang alat pertanian didalam segi penyiraman atau
dalam melakukan penyiraman, maupun pemupukan dan dengan harga yang murah
dapat menjadi salah satu alternatif untuk melakukan proses penyiraman atau
1.2. Tujuan
2) Mengetahui larutan terlarut setiap perbedaan jarak vertikal hisap dan bukaan
kran
1.3. Manfaat
1.5. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah nilai rasio larutan nutrisi tidak lebih dari 1 %
20
2.1. Venturimeter
penyempitan, aliran air akan semakin cepat jika melewati luas penampang yang kecil
dibandingkan dengan luas penampang yang besar,tekanan lebih besar saat melewati
luas penampang yang lebih besar dan tekanan lebih kecil jika melewati luas
𝑝1 = tekanan
Gambar 1. Skema 1
venturimeter
21
Pada pipa mendatar, ℎ1 -ℎ2 = h, maka jika sistem ini diaplikasikan pada persamaan
Bernoulli,
1
𝑝1 –𝑝2 = 2 𝜌(𝑣22 - 𝑣12 ) ………………………………………………………..(1)
Selisih 𝑝1 dan 𝑝2 merupakan sama dengan tekanan hidrostatis zat cair setinggi h
𝑝1 – 𝑝2 = 𝜌𝑔ℎ ……………………………………………………………….(2)
Persamaan pada tekanan hidrostatis dan pada Hukum Bernoulli yang memiliki
𝐴1 .𝑉1
disubstitusikan, 𝑉2 = 𝐴2
2𝑔ℎ
𝑣1 = 𝐴1 2
……………………………………………………………….(4)
−1
𝐴2
Laju aliran fluida pada titik ke satu dapat diperoleh dengan persamaan tersebut
pipa vertikal, 𝐴1 adalah luas penampang pipa besar, dan 𝐴2 adalah luas penampang
pipa kecil. Persamaan untuk laju aliran fluida pada titik kedua didapatkan,
2𝑔ℎ
𝑣2 = 𝐴1 2
……………………………………………………………….(5)
1−
𝐴2
dengan mengetahui data manual serta water flow sensor dilakukan dengan
data mikrokontroler untuk microsoft excel. Hasil pengujian alat ukur digital yang
telah dikalibrasi yaitu water flow sensor. Aparatus tersebut digunakan untuk
hubungan sudut knop untuk mendapatkan laju air pada water pump. Debit air
berbanding lurus dengan selisih ketinggian yang menunjukkan tekanan pada masing-
Pengukuran debit dapat diketahui dengan hasil pengukuran yang dilakukan pada
venturimeter dan water flow sensor terdapat kesalahan terbesar yaitu 1,75 %.
2.2. Pupuk
kesuburan tanah agar tanah menjadi lebih subur. Oleh sebab itu pemupukan pada
meskipun dalam arti luas sebenarnya pupuk ialah bahan-bahan untuk memperbaiki
Pupuk AB-MIX atau biasa disebut dengan nutrisi ini merupakan faktor penting untuk
tumbuh kembang dan kualitas hasil dari tanaman, untuk itu harus memiliki takaran
yang tepat dalam segi komposisi ion nutrisi dan suhu. Larutan itu sendiri dibagi
menjadi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, S, P, K, Ca, dan Mg), dan unsur mikro (B,
Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, dan Zn). Biasanya kualitas larutan nutrisi dapat diketahui
23
dengan cara mengukur electrical conductivity pada larutan itu sendiri. AB-MIX
dibuat dengan dua kepekatan, kedua kepekatan tersebut dicampur saat akan
digunakan, namun kedua kepekatan ini dicairkan berbeda terlebih dahulu agar tidak
c) Fe EDTA : 38 gr
b) Ammonium : 12 gr
c) Kalium sulfat : 36 gr
h) Mangan sulfat : 8 gr
2.3. Fertigasi
Fertigasi diartikan sebagai proses pemupukan bagi tanaman melalui sistem irigasi
dengan cara melarutkan pupuk ke dalam air irigasi (Landis, dkk 2010). Kebutuhan
24
air irigasi adalah faktor utama fertigasi sebab tujuan utama instalasi irigasi yaitu
menyediakan air irigasi bagi tanaman, dan diikuti aplikasi sistem fertigasi dengan
konsentrasi pupuk yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman. Fertigasi
seperti laju kebutuhan pupuk dan distribusi perakaran dalam tanah (Hermantoro,
2003). Selain itu hal yang perlu dipertimbangkan adalah daya larut pupuk dalam air
irigasi, mobilitas pupuk dalam tanah dan faktor kualitas air irigasi seperti pH,
kandungan mineral, kadar garam terlarut. Pada sistem fertigasi modern pemberian
2) Durasi pemakaian
Metode penyuntikan pupuk yang umum digunakan adalah metode by-pass, vaccum
2.4. Debit
Debit adalah banyaknya volume air yang mengalir per satuan waktu. Pada irigasi
tetes debit yang diberikan hanya beberapa liter per jam. Umumnya debit rata-rata
dari emitter 2, 4, 6, 8 l/jam tergantung pada jenis tanaman dan jarak tanam, pada
umumnya debit irigasi tetes yang digunakan 4 l/jam (Keller dan Bliesner, 1990).
Q = A V…………………………………………………………………(6)
Dimana
Berdasarkan Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air Departemen Pertanian, 2008 bahwa
3) Jaringan Perpipaan
dari pipa PVC atau paduan antara semen dan asbes. Ukuran pipa utama
b) Pipa sub utama atau Manifold, merupakan pipa yang mendistribusikan air
ke pipa-pipa lateral. Pipa sub utama atau manifold biasanya dari bahan
digunakan sebagai lateral biasanya terbuat dari pipa PVC atau PE dengan
d) Emiter atau penetes, merupakan komponen yang menyalurkan air dari pipa
lateral ke tanah sekitar tanaman secara kontinu dengan debit rendah dan
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2017 bertempat di Laboratorium Daya dan
Universitas Lampung.
3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini gergaji potong, gelas ukur, disk filter
ukuran 1 inchi, bor, venturimeter ukuran 1 inchi, gunting, meteran, paku, manometer
3.2.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pipa ukuran 1 inchi, wadah
larutan nutrisi, selang plastik polyethylen (PE), lem pipa, stop kran, kayu reng, kayu
ini dilakukan dengan mempersiapkan alat dan bahan lalu dilakukan proses
perancangan dan melakukan pengujian alat serta menganalisis dan pengambilan data,
Mulai
Hasil
Selesai
2) Alat ini dirancang untuk dapat mengatur tekanan dan mengatur banyaknya
Alat ini terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: pompa air, pipa utama, pipa
Rancangan struktur dari penelitian ini menggunakan sistem rangkaian seri dan
rangkaian pararel. Prosesnya adalah air yang dihisap oleh pompa akan disaring
terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam pipa utama. Kemudian air diukur
tekananannya dengan manometer, setelah itu aliran pipa terbagi menjadi 2 aliran, lalu
laju aliran air diatur oleh kran dengan bukaan 30°, 45°, 60°, dan 90°(pada Gambar
14-17 di lampiran) sehingga laju air dapat dikendalikan dan air masuk ke dalam
venturimeter. Setelah air berada di dalam venturimeter, tekanan air menarik larutan
nutrisi dari wadah larutan nutrisi. Laju pencampurannya disalurkan kembali ke pipa
yang diukur oleh manometer. Rancangan ini terbagi dalam beberapa desain yaitu seri
dan pararel, dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4 (Madhu, dan Bheemarao,
2016). Dari rancangan alat fertigasi ini dibagi menjadi 2 bagian dan 1 sistem by pass
dengan bagian lateral 1 dan lateral 2. Peletakan lateral 1 dan lateral 2 dapat dilihat
pada Gambar 5
31
Lateral 2
Kran by
pass
Lateral 1
Gambar 5. Lateral 1 dan lateral 2
Pada percobaan penelitian ini mekanisme kerja dari kedua gambar tersebut yakni
sebagai berikut :
1) Pada percobaan ini air yang tersedia dalam wadah akan dialirkan melalui
pompa air yang diukur oleh manometer (M1) bisa dilihat pada lampiran
Gambar 18, dan akan disaring dengan disk filter, setelah itu air akan dialirkan
bukaan 30°, 45°, 60°, dan 90°, lalu tekanan tersebut diukur oleh manometer
(M2) dapat dilihat pada lampiran Gambar 19, dan (M3) dapat dilihat pada
venturimeter.
33
3) Di dalam venturimeter air akan menarik larutan nutrisi dari wadah larutan
4) Setelah air menarik larutan nutrisi di dalam venturimeter air akan keluar untuk
diukur tekanannya oleh manometer (M4) dapat dilihat dilampiran Gambar 21,
5) Setelah air yang telah tercampur oleh larutan nutrisi,air akan kembali dialirkan
ke pipa utama dan diukur kembali dengan manometer (M6) dapat dilihat pada
lampiran Gambar 23, setelah itu air dialirkan kembali ke wadah air.
selang yang diletakkan pada bagian tengah venturimeter. Tekanan air yang mengalir
dalam drigen, larutan nutrisi akan ditarik oleh laju tekanan air dari permukaan larutan
dalam drigen dengan jarak vertikal hisap 52 cm secara vertikal dari permukaan
larutan ke venturimeter dan aliran air akan mengalir dari kiri ke kanan seperti Gambar
6.
34
Pengujian komponen alat ini diamati untuk memastikan bahwa setiap komponen
diharapkan bekerja dengan baik. Setelah semua komponen alat bekerja dengan baik
Faktor-faktornya adalah tekanan air yang keluar dari pompa air, mengatur bukaan
kran pada jaringan perpipaan dengan bukaan 30°, 45°, 60°, 90° yang dilakukan pada
kran di lateral 1 dan lateral 2, dan larutan nutrisi yang akan teralirkan.
35
Parameter yang diukur yaitu tekanan yang dihasilkan pompa, mengatur bukaan kran
pada lateral 1 dan lateral 2, dan mengamati kurangnya larutan yang ada dalam wadah
drigen yang sudah disiapkan. Prosedur ini menggunakan stopwatch untuk mengukur
larutan yang terangkut. Stopwatch diatur terlebih dahulu dengan waktu 3 menit,
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
Debit = ………………………………………………………….…(6)
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Rancangan ini akan dilakukan pengukuran debit total, dan laju nutrisi terangkut.
Data yang diperoleh dari percobaan ini, pengamatan dan perhitungan dianalisis
dengan menggunakan statistik dan disajikan dengan bentuk tabel grafik dan gambar.
48
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
inchi, alat ini memiliki debit 0,778 l/s, dan debit keluaran nutrisi 140-480 ml
2) Alat ini memiliki larutan terhisap pada jarak vertikal hisap 44 cm, 52 cm, 79
cm dengan bukaan 30° sebanyak 460 ml, 375 ml, 185 ml, bukaan 45 ° 465 ml,
395 ml, 195 ml, bukaan 60° 470 ml, 395 ml, 195 ml, bukaan 90° (penuh) 475
3) Alat ini memiliki nilai rata-rata dalam setiap jarak vertikal hisap 44 cm, 52
4) Alat ini memiliki debit total dan rasio larutan nutrisi bervariasi dari jarak
vertikal hisap 44 cm, 52 cm, 79 cm, adalah 0,8091 l/s, 0,8038 l/s, 0,7907 l/s
5.2. Saran
1) Untuk dapat membuat rangkaian dengan ukuran yang lebih kecil seperti ½
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen Pengelolaan Lahan Dan Air Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Irigasi
Bertekanan (Irigasi Sprinkler dan Irigasi Tetes). Tidak diterbitkan. Jakarta.
Heriwibowo, K. dan Budiana, N.S. 2014. Hidroponik Sayuran untuk Hobi dan
Bisnis.Swadaya. Jakarta Timur.
Hermantoro. 2003. Efektifitas Sistem Fertigasi Kendi pada Tanaman Lada Perdu.
Volume 17, No. 1, April 2003
Keller, J., dan Bliesner, R.D. 1990. Sprinkle and Trickle irrigation. New York: an
Av book. 652 hlm.
Landis, T.D., Pinto, J.R., dan Davis, A.S. 2010. Fertigation - Injecting Soluble
Fertilizers Into the Irrigation System:Part 2. Forest Nursery Note.
Madhu, K.S., dan Bheemarao W. 2016. Design, Analysis (CFD) and Development
of fertilizers Injection System for Irigation. International journal of Innovative
Reserch and Science, Enginering and Technology (IJIRSET). Vol 5, Issue 4,
April 2016
Setyaningrum, D., A.Tusi., dan Sugeng T. 2014. Aplikasi Sistem Irigasi Tetes pada
Tanaman Tomat. Jurnal Teknik Pertanian Lampung. Volume 03, Nomor
02 : 127-140.