ARTIKEL ILMIAH
Oleh:
Sri Handayani
NIM. ST13065
1
Abstrak
Seorang ibu yang melahirkan bayi dengan cara operasi sectio caesarea (SC)
akan mengalami rasa nyeri. Mobilisasi dini merupakan salah satu cara untuk
menurunkan intensitas nyeri post operasi sectio caesarea.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap
intensitas nyeri post operasi sectio caesarea di RSUD Dr. Moewardi. Rancangan
penelitian menggunakan metode pre eksperimental dengan pendekatan one group
pretest – posttest. Sampel penelitian adalah 61 ibu post operasi Sectio Caesaria di
RSUD Dr. Moewardi di Ruang Mawar I dan PONEK, dengan teknik sampling
menggunakan total sampling. Instrumen penelitian dalam mengukur intensitas nyeri
numerical rating scale, sementara Instrumen mobilisasi dini menggunakan lembar
checklist. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata intensitas nyeri nilai sebelum
mobilisasi dini sebesar 5,77 dan setelah mobilisasi dini menjadi 3,99. Hasil analisis
uji statistik diperoleh nilai Z score = -6.835 dengan p-value = 0,000 sehingga
disimpulkan ada pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri post operasi
sectio caesarea di RSUD Dr. Moewardi.
Oleh karena itu mobilisasi dini efektif mampu menurunkan intensitas nyeri
post operasi sectio caesarea. Diharapkan bagi ibu post operasi SC dapat melakukan
mobilisasi dini untuk mempercepat penurunan intensitas nyeri
2
Abstract
Mother giving birth by Caesarean Section will experience pain. One of the
ways to relieve the post Caesarean Section pain is early mobilization.
The objective of this research is to investigate the effect of the early
mobilization on the post-operative Caesarean Section pain intensity at Dr.Moewardi
General Hospital of Surakarta. The research used the pre-experimental method with
the one group pretest – posttest approach. The samples of research were 61 mothers
with the post-operative Caesarean Section at Ward Mawar I and Comprehensive
Obstetric and Neonatal Emergency Service Unit. They were taken by using the total
sampling technique. The research used the numerical rating scale as the instrument
for the pain intensity and the checklist for the early mobilization. The data were
analyzed by using the Wilcoxon’s test.
The result of the research shows that prior the treatment, the average level of
pain intensity, was 5.77. Following the treatment it became 3.99, meaning that there
was an effect of the early mobilization on the post-operative Caesarean Section pain
intensity at Dr. Moewardi General Hospital of Surakarta as indicated by the Z score
= -6.835 with the p-value = 0.00.
Thus, the early mobilization was expected to effectively relieve the mothers’
post-operative Caesarean Section pain intensity.
References: 38 (2004-2014)
3
4
5
6
nyeri menurun dengan rat-rata nilai 3,99 merupakan salah satu faktor yang
(nyeri ringan). Hal ini menunjukkan mendukung peningkatan pengetahuan
bahwa usia responden dalam penelitian yang berkaitan dengan daya serap
ini mempunyai kesamaan nyeri dan informasi. Orang yang memiliki
melakukan strategi koping dengan pendidikan tinggi diasumsikan lebih
melakukan mobilisasi dini. mudah menyerap informasi.
Pengetahuan tentang pengelolaan nyeri
b. Tingkat pendidikan dapat diperoleh dari pengalaman pasien
Distribusi tingkat pendidikan sendiri atau dari sumber lain. Sehingga
responden menunjukkan sebagian besar tingkat pendidikan bukan merupakan
responden berpendidikan SMA yaitu variabel yang dapat mempengaruhi
sebanyak 27 responden (44,3%). persepsi nyeri.
Mubarak (2009) menyatakan pendidikan
yang dimiliki responden berhubungan c. Analisis Univariat
dengan kemampuan menerima informasi Intensitas Nyeri Sebelum Mobilisasi
tentang pentingnya kesehatan. Semakin Dini
tinggi tingkat pengetahuan seseorang, Berdasarkan hasil peneliitian,
maka kemampuannya untuk menerima intensitas nyeri responden sebelum
informasi semakin baik. mobilisasi dini banyak dalam intensitas
Penelitian Angriani (2014) sedang sebanyak 51 responden (83,6%).
menyebutkan dari 15 responden Hasil penelitian ini didukung penelitian
penelitian, 60% ibu berpendidikan dari Astutik (2014) yang menjelaskan
SMA, berkaitan dengan tindakan sebelum dilakukan mobilisasi dini,
mobilisasi dini terhadap penyembuhan tingkat nyeri ibu post operasi SC
luka post operasi sectio caesarea di banyak dalam kategori nyeri berat
RSUD Salewangang Maros. Pendidikan (67,3%) dan setelah mobilisasi dini,
ibu pada tingkat SMA sudah dapat tingkat nyeri banyak dalam tingkat
menerima informasi kesehatan termasuk sedang (53,8%). Hasil uji statistic
melakukan mobilisasi dini post operasi menunjukkan ada pengaruh mobilisasi
SC, maka dengan pengetahuannya terhadap penurunan nyeri ibu post Sectio
tersebut ibu mengerti tentang cara untuk Caesarea di Ruang Post Anesthesi Care
mempercepat penurunan intensitas nyeri Unit RSUD Dr. Harjono Ponorogo.
apabila melakukan mobiliasi dengan Dewi & Fauzi (2007)
baik dan teratur. Namun berdasarkan menjelaskan bahwa tindakan sectio
penelitian yang dilakukan Kristiani & caesarea merupakan tindakan yang
Latifah (2013) pasien pasca bedah cepat dan mudah, akan tetapi tindakan
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan sectio caesarea juga memiliki beberapa
yang signifikan antara intensitas nyeri bahaya komplikasi, seperti infeksi luka,
dan tingkat pendidikan. tromboflebitis, perdarahan dan nyeri
Penelitian lain yang dilakukan pasca pembedahan. Nyeri merupakan
Harsono (2009) pada 85 pasien bedah masalah yang paling mendominasi pada
sectio caesarea juga menunjukkan hasil pasca pembedahan sectio caesarea
yang sama yaitu tidak ada hubungan Nyeri merupakan sensasi tidak
yang signifikan antara intensitas nyeri menyenangkan yang terlokalisasi pada
dan tingkat pendidikan. Menurut suatu bagian tubuh. Marmi (2013)
Harsono (2009), tingkat pendidikan menyatakan bahwa sectio caesarea
7
8
9
10