Alhamdulillah ringkasan materi akuntansi biaya beserta kertas kerja dapat disajikan untuk keperluan
mahasiswa STIE Mahardhika. Materi dan kertas kerja ini dirancang sedemikian rupa dan telah melalui
proses perbaikan, agar dalam waktu yang relatif singkat mahasiswa dapat memahami teori sekaligus
dapat mempraktekkannya. Namun sesuai judul, materi ini hanyalah suatu ringkasan, sehingga
diharapkan mahasiswa dapat lebih secara proaktif menggali lebih lanjut dari berbagai literatur yang
tersedia.
Literatur:
Carter, William K & Milton F.Usry. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi 13. Terjemahan. Jakarta: PT Salemba
Empat.
Hansen R & Maryanne N. Mowen. 1994. Management Accounting. South Western College Publishing.
Horngren, Foster & Datar. 2000. Cost Accounting: International Edition. Prentice Hall
Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi 5. UGM.
Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.
Ringkasan ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu diharapkan berbagai masukan agar dapat
terus diperbaiki materi maupun cara penyajiannya.
Akuntansi Biaya
3
Bab I
Akuntansi Biaya, Konsep Biaya
Suatu sistem informasi akuntansi dalam sebuah organisasi memiliki 2 subsistem utama:
Management Accounting Financial Accounting
1. Internally focused 1. Externally focused
2. No mandatory rules 2. Must follow externally imposed
3. Financial and non financial information, rules
subjective information possible 3. Objective financial information
4. Emphasis on the future 4. Historical Orientation
5. Internal evaluation and decision based on 5. Information about the firm as a
very detailed information whole
6. Broad, multidisciplinary 6. More self- contained
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan
dan penjualan produk/ jasa dengan cara- cara tertentu serta penafsiran terhadapnya (Mulyadi,1999)
Akuntansi Biaya dapat merupakan bagian dari Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Mengapa demikian?
Tujuan Akuntansi Biaya Membantu Akuntansi Membantu Akuntansi
Keuangan dalam hal: manajemen dalam hal:
Penentuan harga pokok Menentukan harga pokok Menentukan harga pokok produk
produk produk dalam lap. Keuangan untuk keperluan manajemen (tidak
(terikat oleh aturan). Data yg terikat aturan mis: variable
digunakan historis. costing)
Pengendalian Biaya Analisis penyimpangan biaya yang
seharusnya dari yang
sesungguhnya untuk pihak dalam
Pengambilan Keputusan Untuk keputusan di masa yg akan
datang mis future cost, avoidable
khusus cost.
1
Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya, Akuntansi Pemerintahan, dll
Akuntansi Biaya
4
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 1999)
Cost is the cash or cash equivalent value sacrificed for goods and services that are expected to bring a
current or future benefit for the organization (Hansen and Mowen)
Ilustrasi: Pembelian bahan baku secara tunai, tidak mempengaruhi aktiva bersih (hanya terjadi
perpindahan dari kas ke persediaan), maka dari itu tidak ada beban. Bahan baku dibeli dengan biaya
tertentu tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
kemudian dijual, biaya tersebut berubah menjadi beban.
BRAINSTORMING
Carter, Usry, 2002: 34-35:
Suatu Objek Biaya (Cost Object) atau tujuan biaya (Cost objective) didefinisikan sebagai suatu item
atau aktivitas yang biayanya diakumulasikan dan diukur. Berikut adalah item yang dapat menjadi object
biaya: batch dari produk sejenis, pesanan pelanggan, kontrak, lini produk.
Setelah obyek biaya dipilih, pengukuran biaya sebagian besar tergantung pada kemampuan untuk
menelusuri biaya terhadap obyek biaya.
Akuntansi Biaya
5
Jika saya membuka sebuah usaha pembuatan dan
penjualan snak jagung, biaya apa saja yang akan terjadi?
Akuntansi Biaya
6
COST ASSIGNMENT
Direct Cost:
Kertas untuk Cost tracing Cost Object:
koran Produk
Jasa
Indirect Cost: Proyek
Biaya kontrak Aktivitas
rumah untuk Cost Allocation
editor koran
2
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi Biaya
7
Akuntansi Biaya
8
BAB II
PERILAKU BIAYA
Biaya tetap (Fixed Cost) adalh biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas meningkat atau
menurun. Meskipun beberapa jenis biaya tampak seperti biaya tetap, semua biaya sebenarnya bersifat
variable dalam jangka panjang. Untuk alasan ini, satu jenis biaya tertentu sebaiknya diklasifikasikan
sebagai biaya tetap hanya dalam rentang aktivitas yang terbatas atau yang disebut rentang yang relevan
(relevant range).
Beberapa biaya bersifat tetap karena kebijakan manajemen, misalnya: tingkat iklan, sumbangan social
tahunan. Biaya semacam ini disebut biaya tetap diskresioner (discretionary fixed cost) atau biaya
tetap terprogram (programmed fixed cost).
Biaya tetap yang membutuhkan suatu seri pembayaran selama jangka waktu yang lama disebut biaya
tetap terikat (commited fixed cost) misalnya: bunga atas utang jangka panjang.
Biaya variable didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat atau menurun secara proposional
dengan peningkatan atau penurunan aktivitas. Hubungan antara aktivitas dengan biaya variable biasanya
dianggap linear, tetapi dalam praktik hubungan linear yang sempurna jarang terjadi. Ketika volume
aktivitas meningkat sampai pada batas tertentu, manajemen mungkin menambah mesin baru yang lebih
efisien atau lebih produktif. Sebagai akibatnya: biaya per unit aktivitas berbeda pada tingkat aktivitas
yang berbeda. Meskipun demikian, dalam rentang aktivitas yang terbatas, hubungan antara suatu aktivitas
dengan biaya yang terkait bisa mendekati linearitas.
Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik biaya tetap
maupun biaya variable.
Tujuan tujuan dilakukannya pemisahan biaya variable dengan biaya tetap adalah untuk:
1. Analisis titik impas (BEP)
2. Analisis Biaya- Volume- Laba.
3. Analisis biaya diferensial
4. Analisis varians.
Akuntansi Biaya
9
A. Metode titik tertinggi dan terendah (High and Low Point Method)
Misalnya PT Mekar Selalu memiliki data tentang biaya pemeliharaan dan reparasi mesin.
Bulan Ke Biaya Reparasi & Pemeliharaan Jam mesin
(Rp) (jam)
1 750.000 6.000
2 600.000 4.000
3 1.000.000 8.000
4 600.000 4.500
5 550.000 4.500
6 875.000 7.000
Unsur biaya variable/tarif biaya variable dalam biaya reparasi dan pemeliharaan adalah
Rp 400.000: 4.000 jam= Rp 100 per jam mesin
B. Metode Scattergraph
Bab III
Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Produk
Akuntansi Biaya
10
Apakah perbedaan antara harga pokok produk dan harga pokok produksi? 3
Termasuk: Termasuk:
Gaji tenaga penjualan Gaji bag. Admin dan kantor
Total Biaya Operasi
3
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok
produk pada akhir periode akuntansi yang masih dalam proses produksi. Biaya non produksi (pemasaran dan administrasidan
umum) ditambahkan untuk menghitung total harga pokok produk.
Akuntansi Biaya
11
Akuntansi Biaya
12
Sebuah perusahaan menerima pesanan Produk A untuk tahun 2001. Biaya sesungguhnya yang terjadi: Bahan
baku produk A Rp. 200.000. Biaya TKL produk A Rp. 100.000. BOP untuk seluruh perusahaan Rp.
2.000.000. Pada akhir tahun 2000 dianggarkan BOP yang akan terjadi di tahun 2001 sejumlah Rp. 2.250.000.
Diketahui jam mesin actual 2.000 jam, jam mesin yang dianggarkan 2.500 jam. Jam mesin yang terpakai
untuk pesanan A saja hanya sebesar 175 jam. Hitung biaya produksi pesanan A.
Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet) adalah catatan yang mengumpulkan biaya produksi setiap
pesanan produk. Contoh:
PT. Mekar Selalu
Kartu Harga Pokok
No Pemesanan: 23005 Tgl selesai: 2 Agustus 2004
Jenis produk: Undangan Pemesan : Bpk Agus
Tgl pemesanan: 2 Juli 2004 Jumlah: 500 lbr
4
Untuk menentukan harga jual, menerima/menolak pemesanan, memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba/ rugi
pesanan, menentukan harga pokok persediaan produk jadi.
Akuntansi Biaya
13
KASUS
HARGA POKOK PESANAN
(FULL COSTING)
PT. Mekar Selalu adalah perusahaan percetakan yang menerima berbagai macam pesanan cetakan misalnya:
undangan, kartu nama dsb. Pada bulan September 2007 diterima pesanan pembuatan kartu ucapan selamat
tahun baru dari STIE Mahardhika sebanyak 3.000 lembar. Pesanan tersebut diberi nomor 007. Berikut ini
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pembuatan pesanan tersebut.
Buatlah jurnal dan masukkan ke dalam rekening t untuk memperlihatkan alur biaya.
Jurnal no 1
Persediaan bahan baku _________________________
______________________ _______________________
Jurnal no 2
Persediaan bahan penolong _________________________
_______________________ _______________________
Jurnal no 3
Barang dalam proses (BDP)- bahan baku ____________________
____________________________ _______________________
Jurnal no 4
BOP sesungguhnya _____________________
_________________________________ ____________________
Pemakaian bahan baku ini harus juga dicatat dalam Kartu Harga Pokok.
Penggunaan biaya tenaga kerja langsung dicatat pada kartu harga pokok.
Jurnal no 8
BDP- BOP ____________________
Biaya Overhead Pabrik yg dibebankan _____________________
Jurnal no 9
BOP sesungguhnya __________________
______________________________ _____________________
Akuntansi Biaya
15
______________________________ _____________________
BOP yang dibebankan ditutup ke BOP yang sesungguhnya untuk melihat penyimpangan dari yang telah
dianggarkan dengan yang sesungguhnya terjadi.
Jurnal no 10
BOP yg dibebankan ___________________
BOP sesungguhnya _____________________
Akuntansi Biaya
16
Jurnal no 14
________________________ ____________________
________________________ _____________________
Akuntansi Biaya
17
Alur Biaya
Persediaan Bahan baku BDP- bahan baku Pendapatan Penjualan
Selisih BOP
Akuntansi Biaya
18
Overhead pabrik dibebankan dengan tariff $80 per jam mesin. 10 jam mesin digunakan untuk pesanan nomor
909.
Diminta
1. Masukkan informasi yang sesuai ke dalam kartu biaya pesanan
2. Tentukan harga jual untuk pesanan tersebut dengan asumsi bahwa perusahaan dikontrak dengan
markup sebesar 50% dari biaya produksi.
Technologists Inc. memproduksi pesanan no 121 menggunakan $ 9.250 bahan baku langsung dan $ 3.945
tenaga kerja langsung. Overhead ditetapkan dengan tariff 150% dari biaya tenaga kerja langsung.
Diminta
1. Buat ayat jurnal untuk mencatat biaya produksi
2. Buat jurnal untuk mencatat transfer pesanan nomor 121 ke gudang barang jadi.
Akuntansi Biaya
19
Perusahaan uang berproduksi secara massa mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan metode
harga pokok proses. Ciri- ciri perusahaan yang seperti ini adalah:
Jika metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi per pesanan, maka metode harga pokok
proses mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per akhir periode akuntansi. Seperti halnya
metode pesanan, biaya actual overhead pabrik dapat berfluktuasi dari bulan ke bulan. Tarif BOP yang
ditentukan sebelumnya dapat digunakan untuk meratakan fluktuasi ini. Maka dari itu akan ada akun BOP
yang dibebankan yang pada akhir periode ditandingkan dengan BOP sesungguhnya. Selisih ini tetap harus
muncul pada laporan laba rugi untuk pelaporan eksternal.
Departemen II
Instalasi kabel mesin
Departemen I
Perakitan mesin
Akuntansi Biaya
20
Diketahui data PT. Makmur selama bulan Januari 2007 adalah sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku Rp. 15.000.000
Biaya TKL Rp. 18.000.000
BOP Rp. 45.900.000
Total Rp. 78.900.000
1. Data Produksi
Produk yang diterima
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses dengan
Tingkat penyelesaian 100%bahan, 50% konversi
Produk selesai dan dalam proses
2. Pembebanan Biaya
Total Biaya Unit Ekuivalen* Harga Pokok per Unit
Bahan Baku Rp. 15.000.000
Tenaga Kerja Lngsung 18.000.000
Overhead Pabrik 45.900.000
Jumlah Rp. 78.900.000
*Unit Ekuivalen= Produk jadi + (Produk Dalam Proses x %penyelesaian)
(a) Bahan = ____________ + (_____________ x _______%) = ____________
(b) Konversi=____________ + (_____________ x _______%) = ____________
Akuntansi Biaya
21
Perhitungan:
Biaya Bahan = ____________ unit x ____________ = _____________
Biaya TKL = ____________ unit x ____________ = _____________
BOP = ____________ unit x ____________ = _____________
Akuntansi Biaya
22
1. Data Produksi
Produk yang diterima
Produk selesai ditransfer ke Departemen II
Produk dalam proses dengan
Tingkat penyelesaian ____%bahan, ____% konversi
Produk selesai dan dalam proses
Akuntansi Biaya
23
2. Pembebanan Biaya
Total Biaya Unit Ekuivalen* Harga Pokok per Unit
Bahan Baku
Tenaga Kerja Lngsung
Overhead Pabrik
Jumlah
*Unit Ekuivalen= Produk jadi + (Produk Dalam Proses x %penyelesaian)
(a) Bahan = ____________ + (_____________ x _______%) = ____________
(b) Konversi=____________ + (_____________ x _______%) = ____________
PT. Makmur
Laporan harga pokok produksi
Departemen II
Bulan Januari 2007
1. Data Produksi
Produk yang diterima
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses dengan
Tingkat penyelesaian ____%bahan, ____% konversi
Produk selesai dan dalam proses
Akuntansi Biaya
24
2. Pembebanan Biaya
Total Biaya Unit Ekuivalen* Harga Pokok per Unit
Harga pokok dari Dep I
Biaya ditambah pada Dep II
Bahan Baku
Tenaga Kerja Lngsung
Overhead Pabrik
Jumlah
*Unit Ekuivalen= Produk jadi + (Produk Dalam Proses x %penyelesaian)
(a) Bahan = ____________ + (_____________ x _______%) = ____________
(b) Konversi=____________ + (_____________ x _______%) = ____________
Akuntansi Biaya
25
Perhitungan:
Biaya Bahan = ____________ unit x ____________ = _____________
Biaya TKL = ____________ unit x ____________ = _____________
BOP = ____________ unit x ____________ = _____________
Akuntansi Biaya
26
Bab IV
Perhitungan Biaya Produk Sampingan (By Products) dan Produk Gabungan (Joint
Products)
Produk Sampingan adalah produk dengan total nilai yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau
bersaman dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar, yang disebut Produk Utama (Main
Product).
Produk Gabungan diproduksi secara bersamaan melalui suatu proses atau serentetan proses umum, di mana
proses produksi menghasilkan prosuk- produk gabungan tanpa dapat dihindari. Peningkatan dalam keluaran
suatu produk akan mengakibatkan peningkatan keluaran produk lain, walaupun tidak harus dalam proporsi
yang sama.
Titik pisah batas (Split off point) adalah titik dimana produk- produk tersebut dapat dipisahkan sebagai
unit- unit individual. Sebelum titik tersebut, produk- produk tadi masih dalam satu kesatuan yang homogen.
Biaya Gabungan muncul dari produksi secara simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama.
Sehingga diperlukan alokasi biaya ke produk. Maka dari itu akan dibahas metode- metode untuk menghitung
Biaya Produk Sampingan dan Gabungan.
Akuntansi Biaya
27
BRAINSTORMING: Untuk setiap alternatif, berapakah laba bersih sebelum pajak yang harus
diakui? Buatlah laporan laba rugi untuk setiap alternatif setelah memperhitungkan pendapatan
penjualan produk sampingan
Asumsikan produk A, B, C dan D diproduksi dengan biaya gabungan Rp. 120.000.000. Data- data lain yang
berkaitan tampak pada tabel berikut:
Diketahui Total Harga Rasio Nilai Pembagian
Produk Unit Harga Pasar per Pasar Produk biaya produksi
Produksi unit pada titik Terhadap Total gabungan
pisah batas Harga Pasar
A 20.000 unit Rp. 250
B 15.000 unit Rp. 3.000
C 10.000 unit Rp. 3.500
D 15.000 unit Rp. 5.000
Total 100% Rp. 120.000.000
Metode Harga Pasar ( Tidak Dapat dijual pada Split off point)
Adakalanya suatu produk setelah titik pisah batas tidak dapat langsung dijual tetapi harus diproses secara
terpisah terlebih dahulu. Jika ini terjadi maka perlu diketahui harga pasar hipotetis, yaitu harga yang
diasumsikan dikenakan pada produk jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut. Harga pasar hipotetis adalah
harga pasar dikurangi biaya pemrosesan lebih lanjut. Dengan ilustrasi yang sama seperti pada metode
sebelumnya, lengkapi table di bawah ini:
Akuntansi Biaya
28
Mencari biaya rata- rata per unit = Total biaya produksi gabungan
Total jumlah unit yang diproduksi
Produk Unit Produksi Pembagian Biaya Gabungan
A 20.000 unit
B 15.000 unit
C 10.000 unit
D 15.000 unit
Total 60.000 unit Rp. 120.000.000
Akuntansi Biaya
29
Akuntansi Biaya
30
Bab V
Variabel Costing/ Direct Costing dan Full Costing/Absorption Costing
Biaya memiliki perilaku: variable/ tetap/ semivariabel. Untuk kepentingan perencanaan laba dan
pengambilan keputusan jangka pendek manajemen menggunakan metode variable costing yaitu
pengumpulan biaya produksi dengan memperhitungkan biaya variable saja dalam penentuan harga pokok
produksi. Artinya sebelum suatu perusahaan menggunakan metode variable costing, perusahaan harus dapat
memisahkan dan mengelompokkan mana biaya variable dan mana biaya tetap.
Perbedaan antara full costing dan variable costing ada pada perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap:
Full Costing Variabel Costing
Product Cost Bahan baku langsung Bahan baku langsung
TKL TKL
BOP variable BOP variable
BOP tetap
Period Cost BOP tetap
Biaya pemasaran Biaya pemasaran
Biaya adm & umum Biaya adm & umum
Perbedaan pada laporan Laba Rugi menurut variable dan full costing (Mulyadi: 136-140)
PT. Eliona Sari memproduksi satu jenis produk. Data produksi dan biaya bulan januari s.d. Maret 1999
disajikan pada table. BOP dibebankan atas dasar unit produk yg dihasilkan. Tarif BOP dihitung atas dasar
kapasitas normal per bulan sebanyak 200 kg. Taksiran BOP variable Rp. 800 dan taksiran BOP tetap Rp.
1.600 per bulan.
Akuntansi Biaya
31
Akuntansi Biaya
32
Tetap 1.000
Laporan Laba Rugi Variabel Costing (Buatlah Lap L/R Variable costing untuk bulan Februari dan Maret
1999)
PT. Eliona Sari
Laporan L/R
Bulan Januari, Februari, Maret 1999
Januari Februari Maret
A Hasil Penjualan Rp. 19.000
B HPP Variabel
Biaya Variabel:
Persediaan awal 1.020
Akuntansi Biaya
33
Akuntansi Biaya
34
Kesimpulan:
Jika Maka
Produksi > Penjualan Laba bersih FC > Laba bersih VC
Produksi < Penjualan Laba bersih FC < Laba bersih VC
Produksi = Penjualan Laba bersih FC = Laba bersih VC
Jika ingin diketahui berapa banyak unit yang minimal harus dijual supaya perusahaan tidak rugi (mencari
Break Even Point/ BEP, di mana total pendapatan= total biaya, dan laba bersih = 0) maka dapat disimpulkan
bahwa
Sehingga pada kasus di atas ditemukan BEP unit adalah = _________________, Artinya perusahaan harus
menjual paling sedikit _______ unit agar tidak rugi.
Akuntansi Biaya
35
Variable Costing juga dapat digunakan untuk mencari berapa unit yang harus dijual untuk mendapatkan laba
tertentu. Hitung unit yang harus dijual jika perusahaan ingin mencapai laba operasi sebesar Rp. 60.000,-.
Dengan full costing, perusahaan tidak dapat melakukan perencanaan taktis semacam ini karena tidak tersedia
data mengenai contribution margin.
GRAFIK BEP:
Rp
Unit
Akuntansi Biaya