Anda di halaman 1dari 35

Modul

Ringkasan Materi dan Kertas Kerja


Akuntansi Biaya

HPP, process costing,


standard costing, FC
Variable
Cost, High
Low
method???

NAMA : Sucahyo Ardy Prasetiyo


NIM : 17210935

STIE Mahardhika Surabaya


2

PENGANTAR & SILABUS AKUNTANSI BIAYA

Alhamdulillah ringkasan materi akuntansi biaya beserta kertas kerja dapat disajikan untuk keperluan
mahasiswa STIE Mahardhika. Materi dan kertas kerja ini dirancang sedemikian rupa dan telah melalui
proses perbaikan, agar dalam waktu yang relatif singkat mahasiswa dapat memahami teori sekaligus
dapat mempraktekkannya. Namun sesuai judul, materi ini hanyalah suatu ringkasan, sehingga
diharapkan mahasiswa dapat lebih secara proaktif menggali lebih lanjut dari berbagai literatur yang
tersedia.

Literatur:
Carter, William K & Milton F.Usry. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi 13. Terjemahan. Jakarta: PT Salemba
Empat.
Hansen R & Maryanne N. Mowen. 1994. Management Accounting. South Western College Publishing.
Horngren, Foster & Datar. 2000. Cost Accounting: International Edition. Prentice Hall
Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi 5. UGM.
Witjaksono, Armanto. 2006. Akuntansi Biaya. Yogyakarta. Penerbit Graha Ilmu.

Pada akhir semester diharapkan mahasiswa telah menyelesaikan silabus sbb:


a. Memahami tujuan utama sistem akuntansi, hubungan antara akuntansi biaya, akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan. Istilah istilah dalam akuntansi biaya seperti : cost
allocation, cost driver dsb.
b. Memahami tipe tipe perusahaan dan macam macam persediaan: Proses dan pesanan serta
penentuan harga pokok produksi berdasarkan metode harga pokok proses dan pesanan. Mampu
membuat laporan harga pokok produksi.
c. Memahami biaya bahan baku, BTKL, dan BOP (actual dan normal costing) Departementalisasi
BOP, serta perilaku mereka.
d. Akumulasi biaya produk sampingan dan gabungan.
e. Standard Costing (Price, Usage, Rate & Efficiency variances).
f. Variable dan full costing, Contribution Margin dan BEP.

Ringkasan ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu diharapkan berbagai masukan agar dapat
terus diperbaiki materi maupun cara penyajiannya.

Akuntansi Biaya
3

Bab I
Akuntansi Biaya, Konsep Biaya

Ada berapa jenis akuntansi yang anda ketahui?1

Suatu sistem informasi akuntansi dalam sebuah organisasi memiliki 2 subsistem utama:
Management Accounting Financial Accounting
1. Internally focused 1. Externally focused
2. No mandatory rules 2. Must follow externally imposed
3. Financial and non financial information, rules
subjective information possible 3. Objective financial information
4. Emphasis on the future 4. Historical Orientation
5. Internal evaluation and decision based on 5. Information about the firm as a
very detailed information whole
6. Broad, multidisciplinary 6. More self- contained

Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan
dan penjualan produk/ jasa dengan cara- cara tertentu serta penafsiran terhadapnya (Mulyadi,1999)

Tujuan akuntansi biaya:


1. Penentuan harga pokok produk
2. Pengendalian biaya
3. Pengambilan keputusan khusus

Akuntansi Biaya dapat merupakan bagian dari Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.
Mengapa demikian?
Tujuan Akuntansi Biaya Membantu Akuntansi Membantu Akuntansi
Keuangan dalam hal: manajemen dalam hal:
Penentuan harga pokok Menentukan harga pokok Menentukan harga pokok produk
produk produk dalam lap. Keuangan untuk keperluan manajemen (tidak
(terikat oleh aturan). Data yg terikat aturan mis: variable
digunakan historis. costing)
Pengendalian Biaya Analisis penyimpangan biaya yang
seharusnya dari yang
sesungguhnya untuk pihak dalam
Pengambilan Keputusan Untuk keputusan di masa yg akan
datang mis future cost, avoidable
khusus cost.

1
Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Biaya, Akuntansi Pemerintahan, dll
Akuntansi Biaya
4

Akuntansi Biaya dan Teknologi Manufaktur


Otomatisasi pabrik yang telah menyebar luas menghasilkan proses yang bersifat intensif modal (capital
intensive) yang beralih dari intensif buruh (labour intensive). Teknologi manufaktur telah mengubah
karakteristik biaya, misalnya untuk biaya produksi: terjadi tingkat persediaan yang lebih rendah,
kurangnya penggunaan tenaga kerja, dan perubahan komposisi biaya produksi. Istilah- istilah baru
muncul: CAD (Computer Aided Design), JIT (Just in Time) Production and Purchasing, dll.

Apa itu Biaya (Cost)?

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 1999)

Biaya adalah “nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat…”

Cost is the cash or cash equivalent value sacrificed for goods and services that are expected to bring a
current or future benefit for the organization (Hansen and Mowen)

Biaya (Cost) berbeda dari Beban (Expense)


Seringkali istilah biaya digunakan sinonim dari beban. Tetapi, beban adalah aliran keluar terukur dari
barang dan jasa yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba.

Ilustrasi: Pembelian bahan baku secara tunai, tidak mempengaruhi aktiva bersih (hanya terjadi
perpindahan dari kas ke persediaan), maka dari itu tidak ada beban. Bahan baku dibeli dengan biaya
tertentu tetapi belum menjadi beban. Ketika perusahaan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
kemudian dijual, biaya tersebut berubah menjadi beban.

BRAINSTORMING
Carter, Usry, 2002: 34-35:
Suatu Objek Biaya (Cost Object) atau tujuan biaya (Cost objective) didefinisikan sebagai suatu item
atau aktivitas yang biayanya diakumulasikan dan diukur. Berikut adalah item yang dapat menjadi object
biaya: batch dari produk sejenis, pesanan pelanggan, kontrak, lini produk.
Setelah obyek biaya dipilih, pengukuran biaya sebagian besar tergantung pada kemampuan untuk
menelusuri biaya terhadap obyek biaya.

Akuntansi Biaya
5
Jika saya membuka sebuah usaha pembuatan dan
penjualan snak jagung, biaya apa saja yang akan terjadi?

Tuliskan Biaya- Biaya tersebut: ____________


____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
Golongkan biaya- biaya tersebut menurut anda
Golongan Biaya Terdiri dari biaya:

Diskusikan di kelas, alasan anda menggolongkan biaya seperti di atas.

Akuntansi Biaya
6

Biaya dapat digolongkan menurut:


1. Obyek pengeluaran (tergantung perusahaan)
2. Fungsi pokok dalam perusahaan: produksi, pemasaran dan administrasi/umum.
3. Hubungan antara biaya dengan yang dibiayai (langsung/ tidak langsung) 2

COST ASSIGNMENT
Direct Cost:
Kertas untuk Cost tracing Cost Object:
koran  Produk
 Jasa
Indirect Cost:  Proyek
Biaya kontrak  Aktivitas
rumah untuk Cost Allocation
editor koran

4. Perilakunya dalam hubungannya dengan biaya (variable, semivariable, tetap).

2
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi Biaya
7

Different Cost for Different Purposes

Product Cost Value chain Operating Traditional Product


Definition product cost product cost Cost

Riset dan pengembangan

Biaya Produksi Produksi Produksi


Pemasaran Pemasaran
Servis Pelanggan Servis Pelanggan

Purposes Analisis laba jk. Analisis laba taktis Pelaporan keuangan


Panjang erksternal

PSAK no 20: Biaya Riset dan Pengembangan:


Riset: kegiatan untuk menemukan pengetahuan baru, penelitian lanjutan tentang kemungkinan penerapan
riset, penelitian untuk menemukan alternatif produk dan proses. Pengembangan merupakan tindakan
lanjutan dari riset a.l: evaluasi alternatif produk/ proses produksi, pengujian model sebelum produksi.
Bila besar kemungkinan bahwa biaya riset akan meningkatkan manfaat keekonomian masa depan, maka
dapat diakui sebagai aktiva, begitu pula dengan biaya pengembangan.

Akuntansi Biaya
8

BAB II
PERILAKU BIAYA

Biaya tetap (Fixed Cost) adalh biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas meningkat atau
menurun. Meskipun beberapa jenis biaya tampak seperti biaya tetap, semua biaya sebenarnya bersifat
variable dalam jangka panjang. Untuk alasan ini, satu jenis biaya tertentu sebaiknya diklasifikasikan
sebagai biaya tetap hanya dalam rentang aktivitas yang terbatas atau yang disebut rentang yang relevan
(relevant range).

Beberapa biaya bersifat tetap karena kebijakan manajemen, misalnya: tingkat iklan, sumbangan social
tahunan. Biaya semacam ini disebut biaya tetap diskresioner (discretionary fixed cost) atau biaya
tetap terprogram (programmed fixed cost).

Biaya tetap yang membutuhkan suatu seri pembayaran selama jangka waktu yang lama disebut biaya
tetap terikat (commited fixed cost) misalnya: bunga atas utang jangka panjang.

Biaya variable didefinisikan sebagai biaya yang secara total meningkat atau menurun secara proposional
dengan peningkatan atau penurunan aktivitas. Hubungan antara aktivitas dengan biaya variable biasanya
dianggap linear, tetapi dalam praktik hubungan linear yang sempurna jarang terjadi. Ketika volume
aktivitas meningkat sampai pada batas tertentu, manajemen mungkin menambah mesin baru yang lebih
efisien atau lebih produktif. Sebagai akibatnya: biaya per unit aktivitas berbeda pada tingkat aktivitas
yang berbeda. Meskipun demikian, dalam rentang aktivitas yang terbatas, hubungan antara suatu aktivitas
dengan biaya yang terkait bisa mendekati linearitas.

Biaya semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik karakteristik biaya tetap
maupun biaya variable.

MEMISAHKAN BIAYA VARIABEL DENGAN BIAYA TETAP

Tujuan tujuan dilakukannya pemisahan biaya variable dengan biaya tetap adalah untuk:
1. Analisis titik impas (BEP)
2. Analisis Biaya- Volume- Laba.
3. Analisis biaya diferensial
4. Analisis varians.

Beberapa metode pemisahan akan dibahas:

Akuntansi Biaya
9

A. Metode titik tertinggi dan terendah (High and Low Point Method)
Misalnya PT Mekar Selalu memiliki data tentang biaya pemeliharaan dan reparasi mesin.
Bulan Ke Biaya Reparasi & Pemeliharaan Jam mesin
(Rp) (jam)
1 750.000 6.000
2 600.000 4.000
3 1.000.000 8.000
4 600.000 4.500
5 550.000 4.500
6 875.000 7.000

Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin pada tingkat kegiatan:


Tertinggi Terendah Selisih
Jumlah jam mesin 8.000 4.000 4.000
Biaya reparasi & Rp. 1.000.000 Rp. 600.000 Rp.400.000
pemeliharaan

Unsur biaya variable/tarif biaya variable dalam biaya reparasi dan pemeliharaan adalah
Rp 400.000: 4.000 jam= Rp 100 per jam mesin

Unsur biaya tetap dalam biaya reaparasi dan pemeliharaan adalah:


Tertinggi Terendah
Biaya reparasi & pemeliharaan yg terjadi Rp. 1.000.000 Rp. 600.000
Unsur biaya variable=
Rp. 100 x 8.000 jam Rp. 800.000
Rp. 100 x 4.000 jam Rp. 400.000
Unsur biaya tetap Rp. 200.000 Rp. 200.000

Fungsi linear y= 200.000 + 100x

B. Metode Scattergraph

C. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)

Bab III
Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Produk
Akuntansi Biaya
10

Apakah perbedaan antara harga pokok produk dan harga pokok produksi? 3

Biaya produksi terdiri dari (Mulyadi):


1. Biaya bahan baku (variable)
Prime Cost (Biaya Utama)
2. Biaya tenaga kerja langsung (variable)
Conversion Cost
3. Biaya overhead (tetap dan variable)

Klasifikasi Biaya dalam Hubungannya Dengan Produk

Bahan Baku Langsung + Tenaga Kerja Langsung = Biaya Utama


(Prime Cost)

Bahan baku + Tenaga Kerja + Biaya tidak = Biaya Overhead


Tidak langsung Tidak langsung langsung lainnya Pabrik (BOP)

Termasuk: Termasuk: Termasuk:


Perlengkapan pabrik Supervisor Sewa
Pelumas Inspeksi Asuransi kebakaran
Gaji pegawai pabrik Penyusutan
Pemeliharaan mesin
PBB
Listrik, dll
Biaya manufaktur
( Biaya Produksi)

Beban pemasaran + Beban administrative = Beban Komersial

Termasuk: Termasuk:
Gaji tenaga penjualan Gaji bag. Admin dan kantor
Total Biaya Operasi

3
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok
produk pada akhir periode akuntansi yang masih dalam proses produksi. Biaya non produksi (pemasaran dan administrasidan
umum) ditambahkan untuk menghitung total harga pokok produk.
Akuntansi Biaya
11

Menentukan Harga pokok Produk


Perusahaan dapat berproduksi berdasarkan pesanan atau berproduksi secara massa. Perusahaan yang
memproduksi berdasarkan pesanan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method).
Sedangkan perusahaan yang berproduksi massa menggunakan metode harga pokok proses (process cost
method). Kita akan membahas satu per satu.

Metode Harga Pokok Pesanan


Karakteristik Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan:
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus- putus
2. Spesifukasi produk sesuai yang telah ditentukan pemesan
3. Produksi untuk memenuhi pemesanan bukan untuk memenuhi persediaan di gudang.

Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan


1. Produk perlu dihitung Harga Pokok Produksi secara individual
2. Biaya Produksi langsung: Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung
3. Biaya produksi tidak langsung: BOP
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu berdasarkan
biaya yang sesungguhnya terjadi. BOP diperhitungkan ke harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang
ditentukan di muka.
5. Hrg pokok produksi per unit dihitung saat pesanan selesai diproduksi.

Mengapa BOP berdasarkan tarif yang ditentukan di muka?


Biasanya terjadi variasi BOP dari bulan ke bulan atau musim ke musim yang menimbulkan perbedaan
pembebanan BOP yang berbeda secara signifikan dari periode periode tersebut. Karena ketidak mungkinan
untuk menelusuri biaya overhead ke produk atau pesanan tertentu, BOP dialokasikan ke semua pesanan dan
unit. Tarif overhead yang ditentukan di muka memungkinkan alokasi yang konsisten dan wajar ke setiap
unit output.
1. Sulit untuk menghitung BOP actual pada saat saat tertentu.
2. Meratakan fluktuasi dari bulan ke bulan yang tidak logis.
3. Perlu proyeksi Biaya
Harga Pokok Pesanan:
Biaya produksi lgs: Bahan baku langsung
TRACING Biaya Tenaga Kerja Langsung
bahan baku dan TKL
BOP:
Biaya produksi tidak
ALLOCATION Aktual Costing
langsung: BOP Normal Costing
ILUSTRASI: Perbedaan Normal dan Actual Costing

Akuntansi Biaya
12

Sebuah perusahaan menerima pesanan Produk A untuk tahun 2001. Biaya sesungguhnya yang terjadi: Bahan
baku produk A Rp. 200.000. Biaya TKL produk A Rp. 100.000. BOP untuk seluruh perusahaan Rp.
2.000.000. Pada akhir tahun 2000 dianggarkan BOP yang akan terjadi di tahun 2001 sejumlah Rp. 2.250.000.
Diketahui jam mesin actual 2.000 jam, jam mesin yang dianggarkan 2.500 jam. Jam mesin yang terpakai
untuk pesanan A saja hanya sebesar 175 jam. Hitung biaya produksi pesanan A.

ACTUAL COSTING NORMAL COSTING


Tarif Biaya Aktual Biaya yg dianggarkan
Kuantitas actual pemicu biaya Kuantitas pemicu biaya yg
dianggarkan
Perhitungan- Rp. 2.000.000 Rp. 2.250.000
2.000 jam 2.500 jam
Tarif

Tarif per jam Rp. 1.000 Rp. 900

Alokasi BOP Rp. 175.000 Rp. 157.500

Apakah tujuan mengetahui harga pokok produk pesanan?4

Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet) adalah catatan yang mengumpulkan biaya produksi setiap
pesanan produk. Contoh:
PT. Mekar Selalu
Kartu Harga Pokok
No Pemesanan: 23005 Tgl selesai: 2 Agustus 2004
Jenis produk: Undangan Pemesan : Bpk Agus
Tgl pemesanan: 2 Juli 2004 Jumlah: 500 lbr

Biaya bhn baku Biaya TKL Biaya overhead Pabrik

4
Untuk menentukan harga jual, menerima/menolak pemesanan, memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba/ rugi
pesanan, menentukan harga pokok persediaan produk jadi.
Akuntansi Biaya
13

KASUS
HARGA POKOK PESANAN
(FULL COSTING)

PT. Mekar Selalu adalah perusahaan percetakan yang menerima berbagai macam pesanan cetakan misalnya:
undangan, kartu nama dsb. Pada bulan September 2007 diterima pesanan pembuatan kartu ucapan selamat
tahun baru dari STIE Mahardhika sebanyak 3.000 lembar. Pesanan tersebut diberi nomor 007. Berikut ini
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pembuatan pesanan tersebut.

Buatlah jurnal dan masukkan ke dalam rekening t untuk memperlihatkan alur biaya.

Jurnal pembelian bahan baku/penolong


Dibeli bahan baku kartu sebesar Rp. 500.000,- dan tinta sebesar Rp. 350.000. Dibeli pula bahan penolong
sebesar Rp. 125.000,.Pembelian dalam bentuk kredit

Jurnal no 1
Persediaan bahan baku _________________________
______________________ _______________________

Jurnal no 2
Persediaan bahan penolong _________________________
_______________________ _______________________

Jurnal pemakaian bahan untuk proses produksi


Seluruh bahan baku diambil dari gudang untuk digunakan dalam proses produksi. Hanya diperlukan Rp.
100.000 bahan penolong. BDP digunakan untuk mencatat biaya produksi yang sifatnya langsung serta BOP
yang dibebankan berdasarkan tariff.

Jurnal no 3
Barang dalam proses (BDP)- bahan baku ____________________
____________________________ _______________________

Jurnal no 4
BOP sesungguhnya _____________________
_________________________________ ____________________

Pemakaian bahan baku ini harus juga dicatat dalam Kartu Harga Pokok.

Pencatatan biaya tenaga kerja


Biaya yang dikeluarkan untuk upah dan gaji adalah sbb.
Upah untuk pekerja pembuat pesanan no 007 Rp. 100.000
Akuntansi Biaya
14

Upah tidak langsung Rp. 50.000


Gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 250.000
Gaji karyawan pemasaran Rp. 300.000

Tahap 1. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang.


Jurnal no 5
Biaya gaji dan upah ______________________
Utang gaji dan upah _____________________

Tahap 2. Distribusi biaya


Jurnal no 6
BDP- Tenaga Kerja Langsung ______________________
BOP sesungguhnya ______________________
Biaya Administrasi dan umum ______________________
Biaya Pemasaran ______________________
Biaya Gaji dan Upah _____________________

Penggunaan biaya tenaga kerja langsung dicatat pada kartu harga pokok.

Tahap 3. Pembayaran gaji


Jurnal no 7
_______________________________ _______________________
_______________________________ _____________________

Pembebanan BOP yang ditentukan di muka/ dianggarkan


Misalnya ditentukan tariff BOP 125% dari penggunaan bahan baku. Untuk pesanan 007, BOP yang
dianggarkan adalah (Rp.500.000 x 125%) yaitu Rp 625.000. Pembebanan ini dicatat pada kartu harga pokok.

Jurnal no 8
BDP- BOP ____________________
Biaya Overhead Pabrik yg dibebankan _____________________

BOP DIANGGARKAN/ BOP SESUNGGUHNYA??


Ternyata BOP yang sesungguhnya terjadi adalah sbb:
Depresiasi mesin Rp. 250.000
Depresiasi gedung pabrik Rp. 180.000

Jurnal no 9
BOP sesungguhnya __________________
______________________________ _____________________

Akuntansi Biaya
15

______________________________ _____________________

BOP yang dibebankan ditutup ke BOP yang sesungguhnya untuk melihat penyimpangan dari yang telah
dianggarkan dengan yang sesungguhnya terjadi.

Jurnal no 10
BOP yg dibebankan ___________________
BOP sesungguhnya _____________________

Rekening t BOP sesungguhnya akan tampak seperti ini


BOP Sesungguhnya
Jurnal no 4 Rp. 100.000 Jurnal no 10 Rp. 625.000
Jurnal no 6 Rp. 50.000
Jurnal no 9 Rp. 430.000

Terjadi kelebihan pembebanan/ penganggaran sebesar Rp. _______________.

Penjurnalan selisih lebih (Overapplied)/kurang (underapplied)


Jurnal no 11
BOP Sesungguhnya ____________________
Selisih BOP ______________________

Akuntansi Biaya
16

Penjurnalan produk jadi


Pesanan no 007 telah jadi dan ditransfer ke gudang
Jurnal no 12
Persediaan produk Jadi __________________
BDP- Bahan baku _____________________
BDP- TKL _____________________
BDP- BOP _____________________

Penjualan produk jadi


Pesanan 007 dijual dengan harga Rp.1.750 per lembar secara tunai
Jurnal no 13
HPP ___________________
Persediaan produk jadi _____________________

Jurnal no 14
________________________ ____________________
________________________ _____________________

PT. Mekar Selalu


KARTU HARGA POKOK
No pesanan: ___________________ Pemesan: _________________________
Jenis produk: __________________ Jumlah: _________________
Tgl pesan: 1 September 2007 Tgl selesai: 1 November 2007

Biaya bahan baku Biaya Tenaga Kerja BOP


Keterangan Jumlah Keterangan Jumlah Dasar Tarif Jumlah

Jumlah total biaya produksi

Akuntansi Biaya
17

Alur Biaya
Persediaan Bahan baku BDP- bahan baku Pendapatan Penjualan

Persediaan Bahan penolong BDP-Tenaga Kerja Langs Akumulasi dep-mesin

Biaya upah dan gaji BDP-BOP Akumulasi dep pabrik

BOP yg dibebankan BOP Sesungguhnya Biaya pemasaran

Persediaan Produk Jadi HPP Biaya Adm & umum

Utang gaji dan upah Utang Dagang Kas

Selisih BOP

Akuntansi Biaya
18

Latihan (Carter, Usry)


A. Kartu Biaya Pesanan
Wadsworth Machine Works mengumpulkan data biaya menggunakan akumulasi biaya berdasarkan pesanan.
Untuk pesanan nomor 909, tersedia data berikut:

Bahan Baku Langsung Tenaga Kerja Langsung


14/9/2004 dikeluarkan $ 600 20/9/2004, 90 jam @ $6,20/jam
20/9/2004 dikeluarkan $ 331 26/9/2004, 70 jam @ $7,30/jam
22/9/2004 dikeluarkan $ 200

Overhead pabrik dibebankan dengan tariff $80 per jam mesin. 10 jam mesin digunakan untuk pesanan nomor
909.
Diminta
1. Masukkan informasi yang sesuai ke dalam kartu biaya pesanan
2. Tentukan harga jual untuk pesanan tersebut dengan asumsi bahwa perusahaan dikontrak dengan
markup sebesar 50% dari biaya produksi.

B. Ayat Jurnal Singkat

Technologists Inc. memproduksi pesanan no 121 menggunakan $ 9.250 bahan baku langsung dan $ 3.945
tenaga kerja langsung. Overhead ditetapkan dengan tariff 150% dari biaya tenaga kerja langsung.
Diminta
1. Buat ayat jurnal untuk mencatat biaya produksi
2. Buat jurnal untuk mencatat transfer pesanan nomor 121 ke gudang barang jadi.

Akuntansi Biaya
19

METODE HARGA POKOK PROSES

Perusahaan uang berproduksi secara massa mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan metode
harga pokok proses. Ciri- ciri perusahaan yang seperti ini adalah:

1. Produk yang dihasilkan adalah produk standar


2. Kegiatan produksi dimaksudkan untuk memenuhi perintah produksi/ untuk memenuhi persediaan di
gudang.

Jika metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi per pesanan, maka metode harga pokok
proses mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per akhir periode akuntansi. Seperti halnya
metode pesanan, biaya actual overhead pabrik dapat berfluktuasi dari bulan ke bulan. Tarif BOP yang
ditentukan sebelumnya dapat digunakan untuk meratakan fluktuasi ini. Maka dari itu akan ada akun BOP
yang dibebankan yang pada akhir periode ditandingkan dengan BOP sesungguhnya. Selisih ini tetap harus
muncul pada laporan laba rugi untuk pelaporan eksternal.

Departemen II
Instalasi kabel mesin

Departemen I
Perakitan mesin

Bahan Baku Produk Jadi

Kertas kerja Harga Pokok Proses

Akuntansi Biaya
20

A. Harga Pokok Proses- 1 Departemen Produksi

Diketahui data PT. Makmur selama bulan Januari 2007 adalah sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku Rp. 15.000.000
Biaya TKL Rp. 18.000.000
BOP Rp. 45.900.000
Total Rp. 78.900.000

Produk yang diterima untuk diolah: 2.500 unit


Produk jadi 2.000 unit
Produk Dalam Proses 500 unit
Dengan tingkat penyelesaian 100% bahan baku, dan 50% konversi.

Laporan harga pokok produksi


PT. Makmur
Laporan harga pokok produksi
Bulan Januari 2007

1. Data Produksi
Produk yang diterima
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses dengan
Tingkat penyelesaian 100%bahan, 50% konversi
Produk selesai dan dalam proses

2. Pembebanan Biaya
Total Biaya Unit Ekuivalen* Harga Pokok per Unit
Bahan Baku Rp. 15.000.000
Tenaga Kerja Lngsung 18.000.000
Overhead Pabrik 45.900.000
Jumlah Rp. 78.900.000
*Unit Ekuivalen= Produk jadi + (Produk Dalam Proses x %penyelesaian)
(a) Bahan = ____________ + (_____________ x _______%) = ____________
(b) Konversi=____________ + (_____________ x _______%) = ____________

Akuntansi Biaya
21

3. Perhitungan Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produk selesai ditransfer ke gudang:
__________unit x Rp ____________ Rp. ______________

Harga pokok produk dalam proses akhir:


Bahan = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
TKL = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
Overhead = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
Total Rp. ______________

Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp. 78.900.000

Jurnal yang dibutuhkan:


Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya produksi
BDP- Bahan Rp. ________________
BDP- TKL Rp. ________________
BDP- BOP Rp. ________________
Persediaan Bahan Baku Rp. _______________
Biaya Gaji TKL Rp. _______________
BOP Rp. _______________

Jurnal untuk mencatat produk selesai yang ditransfer ke gudang


Persediaan Barang Jadi Rp. ________________
BDP- Bahan Rp. ________________
BDP- TKL Rp. ________________
BDP- BOP Rp. ________________

Perhitungan:
Biaya Bahan = ____________ unit x ____________ = _____________
Biaya TKL = ____________ unit x ____________ = _____________
BOP = ____________ unit x ____________ = _____________

Akuntansi Biaya
22

Jurnal untuk mencatat produk dalam proses akhir


Persediaan BDP Rp. _________________
BDP- Bahan Rp. ________________
BDP- TKL Rp. ________________
BDP- BOP Rp. ________________

B. Harga Pokok Produksi- 2 Departemen Produksi


Diketahui PT. Makmur memiliki data- data sebagai berikut selama bulan Januari 2007.
Departemen I Departemen II
Dimasukkan dalam Proses 35.000 kg
Produk ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Biaya Bahan Baku Rp. 1.400.000 0
Biaya TKL Rp. 1.860.000 Rp. 2.700.000
BOP Rp. 3.100.000 Rp. 4.050.000
Tk. Penyelesaian produk- bahan 100% -
Tk. Penyelesaian produk- konversi 20% 50%

Laporan harga pokok produksi


PT. Makmur
Laporan harga pokok produksi
Departemen I
Bulan Januari 2007

1. Data Produksi
Produk yang diterima
Produk selesai ditransfer ke Departemen II
Produk dalam proses dengan
Tingkat penyelesaian ____%bahan, ____% konversi
Produk selesai dan dalam proses

Akuntansi Biaya
23

2. Pembebanan Biaya
Total Biaya Unit Ekuivalen* Harga Pokok per Unit
Bahan Baku
Tenaga Kerja Lngsung
Overhead Pabrik
Jumlah
*Unit Ekuivalen= Produk jadi + (Produk Dalam Proses x %penyelesaian)
(a) Bahan = ____________ + (_____________ x _______%) = ____________
(b) Konversi=____________ + (_____________ x _______%) = ____________

3. Perhitungan Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produk selesai ditransfer ke Dep II:
__________unit x Rp ____________ Rp. ______________

Harga pokok produk dalam proses akhir:


Bahan = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
TKL = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
Overhead = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
Total Rp. ______________

Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp._______________

PT. Makmur
Laporan harga pokok produksi
Departemen II
Bulan Januari 2007

1. Data Produksi
Produk yang diterima
Produk selesai ditransfer ke gudang
Produk dalam proses dengan
Tingkat penyelesaian ____%bahan, ____% konversi
Produk selesai dan dalam proses

Akuntansi Biaya
24

2. Pembebanan Biaya
Total Biaya Unit Ekuivalen* Harga Pokok per Unit
Harga pokok dari Dep I
Biaya ditambah pada Dep II
Bahan Baku
Tenaga Kerja Lngsung
Overhead Pabrik
Jumlah
*Unit Ekuivalen= Produk jadi + (Produk Dalam Proses x %penyelesaian)
(a) Bahan = ____________ + (_____________ x _______%) = ____________
(b) Konversi=____________ + (_____________ x _______%) = ____________

3. Perhitungan Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produk selesai ditransfer ke gudang:
__________unit x Rp ____________ Rp. ______________

Harga pokok produk dalam proses akhir:


Dari Dep I = ___________ x ____________ Rp. ______________
TKL = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
Overhead = _____________ x _____________ x ___________ Rp. ______________
Total Rp. ______________

Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp._______________

Jurnal untuk mencatat pembebanan biaya produksi di Departemen I


BDP- Bahan Dep I Rp. ________________
BDP- TKL Dep I Rp. ________________
BDP- BOP Dep I Rp. ________________
Persediaan Bahan Baku Rp. _______________
Biaya Gaji TKL Rp. _______________
BOP Rp. _______________

Jurnal untuk mencatat produk selesai yang ditransfer ke Departemen II


BDP Bahan Baku Dep II Rp. ________________
BDP- Bahan Dep I Rp. ________________
BDP- TKL Dep I Rp. ________________
BDP- BOP Dep I Rp. ________________

Akuntansi Biaya
25

Perhitungan:
Biaya Bahan = ____________ unit x ____________ = _____________
Biaya TKL = ____________ unit x ____________ = _____________
BOP = ____________ unit x ____________ = _____________

Jurnal untuk mencatat produk dalam proses akhir pada Dep I


Persediaan BDP Dep I Rp. _________________
BDP- Bahan Dep I Rp. ________________
BDP- TKL Dep I Rp. ________________
BDP- BOP Dep I Rp. ________________

Buatlah jurnal untuk Departemen II

Akuntansi Biaya
26

Bab IV
Perhitungan Biaya Produk Sampingan (By Products) dan Produk Gabungan (Joint
Products)

Produk Sampingan adalah produk dengan total nilai yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau
bersaman dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar, yang disebut Produk Utama (Main
Product).

Produk Gabungan diproduksi secara bersamaan melalui suatu proses atau serentetan proses umum, di mana
proses produksi menghasilkan prosuk- produk gabungan tanpa dapat dihindari. Peningkatan dalam keluaran
suatu produk akan mengakibatkan peningkatan keluaran produk lain, walaupun tidak harus dalam proporsi
yang sama.

Titik pisah batas (Split off point) adalah titik dimana produk- produk tersebut dapat dipisahkan sebagai
unit- unit individual. Sebelum titik tersebut, produk- produk tadi masih dalam satu kesatuan yang homogen.

Produk Sampingan Muncul dari pembersihan produk utama:


misalnya gas, tar muncul dari produksi arang

Muncul dari proses persiapan bahan Muncul dari sisa/sampah: misalnya


baku produksi utama serbuk gergaji di penggergajian kayu

Contoh produk gabungan:


1. Industri pengepakan daging
2. Industri bensin

Biaya Gabungan muncul dari produksi secara simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama.
Sehingga diperlukan alokasi biaya ke produk. Maka dari itu akan dibahas metode- metode untuk menghitung
Biaya Produk Sampingan dan Gabungan.

Akuntansi Biaya
27

A. Metode untuk menyajikan biaya produk sampingan.


Pengakuan Pendapatan Kotor , dengan asumsi penjualan produk sampingan Rp. 1.500.000
Laporan Laba Rugi Alt 1: Menambah pendapatan
penjualan produk utama.
Penjualan Produk utama Rp. 20.000.000 Sehingga pendapatn penjualan
HPP menjadi Rp. 21.500.000,-
Persediaan awal Rp. 1.500.000
Total biaya produksi Rp. 16.500.000
Tersedia untuk dijual Rp. 18.000.000 Alt 2: Mengurangi HPP Produk
Persediaan akhir (Rp. 3.000.000) Rp. 15.000.000 utama, sehingga HPP akan
Laba Kotor Rp. 5.000.000 menjadi Rp. 13.500.000
Beban komersial (Rp. 2.000.000)
Laba operasi Rp. 3.000.000 Alt 3: Menambah laba sebagai
pendapatan lain- lain yaitu
Alt 4: Pendapatan penjualan mengurangi pendapatan penjualan produk
biaya produksi. sampingan.

BRAINSTORMING: Untuk setiap alternatif, berapakah laba bersih sebelum pajak yang harus
diakui? Buatlah laporan laba rugi untuk setiap alternatif setelah memperhitungkan pendapatan
penjualan produk sampingan

B. Metode Untuk menghitung biaya produk gabungan

Metode Harga Pasar (Dapat dijual pada Split off point)

Asumsikan produk A, B, C dan D diproduksi dengan biaya gabungan Rp. 120.000.000. Data- data lain yang
berkaitan tampak pada tabel berikut:
Diketahui Total Harga Rasio Nilai Pembagian
Produk Unit Harga Pasar per Pasar Produk biaya produksi
Produksi unit pada titik Terhadap Total gabungan
pisah batas Harga Pasar
A 20.000 unit Rp. 250
B 15.000 unit Rp. 3.000
C 10.000 unit Rp. 3.500
D 15.000 unit Rp. 5.000
Total 100% Rp. 120.000.000

Metode Harga Pasar ( Tidak Dapat dijual pada Split off point)

Adakalanya suatu produk setelah titik pisah batas tidak dapat langsung dijual tetapi harus diproses secara
terpisah terlebih dahulu. Jika ini terjadi maka perlu diketahui harga pasar hipotetis, yaitu harga yang
diasumsikan dikenakan pada produk jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut. Harga pasar hipotetis adalah
harga pasar dikurangi biaya pemrosesan lebih lanjut. Dengan ilustrasi yang sama seperti pada metode
sebelumnya, lengkapi table di bawah ini:

Akuntansi Biaya
28

Diketahui Harga Harga Pembagian Total


Pro- Harga Biaya Unit
Pasar Pasar Biaya Biaya
duk pasar Pemrosesan Produksi
final per setelah titik Hipotetis Produksi Produksi
unit pisah batas
Gabungan
A Rp. 500 Rp. 2.000.000 20.000 unit Rp. 250
B Rp. 5.000 Rp. 10.000.000 15.000 unit Rp. 3.000
C Rp. 4.500 Rp. 10.000.000 10.000 unit Rp. 3.500
D Rp. 8.000 Rp. 28.000.000 15.000 unit Rp. 5.000
Total 120.000.000

Metode Rata- rata per unit

Mencari biaya rata- rata per unit = Total biaya produksi gabungan
Total jumlah unit yang diproduksi
Produk Unit Produksi Pembagian Biaya Gabungan
A 20.000 unit
B 15.000 unit
C 10.000 unit
D 15.000 unit
Total 60.000 unit Rp. 120.000.000

Metode Rata- Rata Tertimbang


Setiap produk diberikan bobot tergantung tingkat kesulitan pembuatan/ waktu yang diperlukan untuk
membuat, perbedaan dalam jenis tenaga kerja yang digunakan, dll.

Akuntansi Biaya
29

Misalnya, Produk A, B, C dan D diberikan bobot seperti pada table berikut:


Produk Bobot Unit Produksi Rata- Rata Biaya Per unit Pembagian Biaya
tertimbang Produksi
gabungan
A 3 20.000 unit
B 12 15.000 unit
C 13.5 10.000 unit
D 15 15.000 unit
Total 60.000 unit Rp. 120.000.000

Latihan (Carter & Usry)


Felicity company memproduksi tiga produk tas: Extra, Smart dan Cute. Biaya gabungannya $ 150.000.
Berikut ini data mengenai tiga produk tas tersebut:
Extra Smart Cute
Unit produksi 30.000 unit 15.000 unit 13.000 unit
Biaya Pemrosesan setelah split off $ 30.000 $ 24.000 $ 27.000
Harga Jual per unit $ 4,30 $ 6,60 $ 6,00

1. Alokasikan biaya gabungan dengan metode harga pasar


2. Asumsikan produk Smart dapat dijual setelah titik pisah batas seharga $ 5,25, apakah hal itu adalah
ide yang bagus? Buat perhitungannya.

Akuntansi Biaya
30

Bab V
Variabel Costing/ Direct Costing dan Full Costing/Absorption Costing

Biaya memiliki perilaku: variable/ tetap/ semivariabel. Untuk kepentingan perencanaan laba dan
pengambilan keputusan jangka pendek manajemen menggunakan metode variable costing yaitu
pengumpulan biaya produksi dengan memperhitungkan biaya variable saja dalam penentuan harga pokok
produksi. Artinya sebelum suatu perusahaan menggunakan metode variable costing, perusahaan harus dapat
memisahkan dan mengelompokkan mana biaya variable dan mana biaya tetap.

Perbedaan antara full costing dan variable costing ada pada perlakuan terhadap biaya overhead pabrik tetap:
Full Costing Variabel Costing
Product Cost Bahan baku langsung Bahan baku langsung
TKL TKL
BOP variable BOP variable
BOP tetap
Period Cost BOP tetap
Biaya pemasaran Biaya pemasaran
Biaya adm & umum Biaya adm & umum

Perbedaan pada laporan Laba Rugi menurut variable dan full costing (Mulyadi: 136-140)
PT. Eliona Sari memproduksi satu jenis produk. Data produksi dan biaya bulan januari s.d. Maret 1999
disajikan pada table. BOP dibebankan atas dasar unit produk yg dihasilkan. Tarif BOP dihitung atas dasar
kapasitas normal per bulan sebanyak 200 kg. Taksiran BOP variable Rp. 800 dan taksiran BOP tetap Rp.
1.600 per bulan.

Tarif= BOP Variabel 800/200= Rp. 4 per kg


Tarif= BOP tetap 1.600/200= Rp. 8 per kg

Persediaan dalam unit


Keterangan Januari Februari Maret Total
Persediaan awal 30 40 15 30

Akuntansi Biaya
31

Produksi 200 165 165 530


Penjualan 190 190 165 165
Persediaan akhir 40 15 15 15
Harga dan biaya dalam Rupiah
Keterangan Januari Februari Maret Total
Harga jual per unit 100 100 100
Biaya Bahan baku per unit 20 20 20
Biaya tenaga kerja per unit 10 10 10
BOP tetap sesungguhnya 1.700 1.700 1.700 5.100
BOP variable sesungguhnya 800 660 660 2.120
Tarif BOP:
 Variabel 4 4 4
 Tetap 8 8 8
Biaya adm dan umum:
 Variabel per unit yg dijual 3 3 3
 Tetap 400 400 400 1.200
Biaya pemasaran:
 Variabel per unit yg dijual 10 10 10
 Tetap 1.000 1.000 1.000 3.000
Biaya produksi per unit menurut metode full costing dan variable costing tampak sbb:
Full Costing Variable Costing
Biaya bahan baku Rp. 20 Biaya bahan baku Rp. _______
Biaya TKL 10 Biaya TKL _______
BOP variable 4 BOP variable _______
BOP tetap 8 BOP tetap _______
Biaya produksi per unit Rp. 42 Biaya produksi per unit Rp. _______
Laporan Laba Rugi Full Costing (Buatlah Lap L/R Full costing untuk bulan Februari dan Maret 1999)
PT. Eliona Sari
Laporan L/R
Bulan Januari, Februari, Maret 1999
Januari Februari Maret
A Hasil Penjualan Rp. 19.000

Akuntansi Biaya
32

B Harga Pokok Penjualan:


Persediaan awal 1.260
Biaya bahan baku 4.000
BTKL 2.000
BOP Variabel 800
BOP tetap 1.600
C Harga pokok produk siap dijual 9.660
D Persediaan akhir 1.680
E HPP sebelum disesuaikan (C-D) 7.980
F BOP (lebih) kurang dibebankan* 100
G Harga pokok penjualan (E+F) 8.080
H Laba Bruto (A-G) 10.920
I Biaya Komersial:
Biaya administrasi dan umum
 Variabel 570
 Tetap 400
Biaya Pemasaran
 Variabel 1.900

 Tetap 1.000

Jumlah Biaya Komersial 3.870

J Laba Bersih (H-I) 7.050

Laporan Laba Rugi Variabel Costing (Buatlah Lap L/R Variable costing untuk bulan Februari dan Maret
1999)
PT. Eliona Sari
Laporan L/R
Bulan Januari, Februari, Maret 1999
Januari Februari Maret
A Hasil Penjualan Rp. 19.000
B HPP Variabel
Biaya Variabel:
Persediaan awal 1.020

Akuntansi Biaya
33

Biaya bahan baku 4.000


BTKL 2.000
BOP Variabel* 800
C Harga pokok produk siap dijual 7.820
D Persediaan akhir 1.360
E HPP variable (C-D) 6.460
F Biaya Komersial variable:
 Biaya Adm dan umum 570
 Biaya pemasaran 1.900
Jumlah biaya komersial variable 2.470
G Jumlah Biaya Variabel (E+F) 8.930
H Laba Kontribusi (A-G) 10.070
I Biaya Tetap:
BOP tetap* 1.700
Biaya administrasi dan umum 400
Biaya Pemasaran 1.000
Jumlah Biaya Tetap 3.100
J Laba Bersih (H-I) 6.970
*BOP yang tampak pada laporan laba rugi pada akhirnya adalah BOP sesungguhnya.

Akuntansi Biaya
34

Kesimpulan:
Jika Maka
Produksi > Penjualan Laba bersih FC > Laba bersih VC
Produksi < Penjualan Laba bersih FC < Laba bersih VC
Produksi = Penjualan Laba bersih FC = Laba bersih VC

Fungsi Variable Costing untuk perencanaan jangka pendek (BEP)


Ilustrasi
Diketahui bahwa dalam Variabel costing=
Penjualan (1.000 unit pada Rp. 400) Rp. 400.000
Biaya Variable (Rp. 325 per unit) Rp. 325.000
Contribution Margin Rp. 75.000
Biaya tetap/ Fixed Cost Rp. 45.000
Laba Operasi Rp. 30.000

Jika ingin diketahui berapa banyak unit yang minimal harus dijual supaya perusahaan tidak rugi (mencari
Break Even Point/ BEP, di mana total pendapatan= total biaya, dan laba bersih = 0) maka dapat disimpulkan
bahwa

Contribution Margin (CM) = Biaya Tetap (FC)

Karena CM= Penjualan- Total VC


Penjualan= Unit x harga jual
Total VC= Unit x VC per unit

Maka Penjualan - Total VC = FC


(unit x Harga jual) - (unit x VC per unit) = FC
Unit x (Harga Jual- VC per unit) = FC
Unit x CM per unit = FC
Unit (BEP) = FC/ CM per unit

Sehingga pada kasus di atas ditemukan BEP unit adalah = _________________, Artinya perusahaan harus
menjual paling sedikit _______ unit agar tidak rugi.

Akuntansi Biaya
35

Variable Costing juga dapat digunakan untuk mencari berapa unit yang harus dijual untuk mendapatkan laba
tertentu. Hitung unit yang harus dijual jika perusahaan ingin mencapai laba operasi sebesar Rp. 60.000,-.
Dengan full costing, perusahaan tidak dapat melakukan perencanaan taktis semacam ini karena tidak tersedia
data mengenai contribution margin.
GRAFIK BEP:
Rp

Unit

Identifikasi grafik/ daerah !


a. Total Biaya Variabel (VC)
b. Total Biaya tetap (FC)
c. Total Pendapatan/ Revenue (R)
d. BEP
e. Contribution Margin (CM)
f. Laba/ Profit (P)
g. Rugi/Loss (L)
BEP tercapai jika FC = CM, dapatkah anda menunjukkan hal itu pada grafik?

Akuntansi Biaya

Anda mungkin juga menyukai