Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

PERAN SISTEM INFORMASI LABORATORIUM PADA


LABORATORIUM MEDIS

Oleh :

AISYAH DANINGRUM S (P07134116002)


DEVYNA AMANDA (P07134116015)
FREDIANTI IKA SYAFITRI (P071341160)
FEBBY DIAN (P071341160)
NIA RAMDAYANI (P071341160)
TAHNIA SAPUTRI (P07134116052)

SUPIATI (P071341160)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN PRODI D-IV
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang “Peran Sistem
Informasi Laboratorium pada Laboratorium Medis”.

Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Sistem
Informasi Laboratorium (SIL). Tak lupa juga saya ucapkan terimkasih kepada bapak
dan ibu dosen yang telah membimbing hingga makalah ini selesai dengan baik.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Mataram, 11 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
HALAMAN JUDUL…………………………………………...…………………...i

KATA PENGANTAR…………………………………..……….…………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..……………....1

A. Latar Belakang……………………………………………………………....1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….......2
C. Tujuan……………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………...…3

A. Pengertian Sistem Informasi………………………………………………...3


B. Laboratorium Kesehatan…………………………………………………….3
C. System Informasi Laboratorium…………………………………………….4
D. Struktur Organisasi………………………………………………………….7
E. Manfaat Sistem Informasi Laboratorium……………………………………8
F. Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium………………………………..9
G. Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium………………………………...9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….11

A. Kesimpulan…………….…………………………………………………...11
B. Saran…………………………………………………………………….….11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………iv

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini manusia tidak dapat terlepas dari peran teknologi dalam
kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi pada berbagai bidang
dirasa sudah cukup maju dan berkembang. Pemanfaatan teknologi tersebut
berguna untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan pekerjaan.
Begitu juga kebutuhan teknologi dalam bidang medis, seperti pada rumah
sakit. Pada awalnya, rumah sakit mengandalkan tenaga manual dalam
menyimpan data pasien, inventaris, penggajian dokter dan karyawan,
pembuatan dokumen,administrasi dan lain-lainnya.
Saat ini banyak rumah sakit yang telah mengandalkan berbagai
kemajuan teknologi informasi untuk membantu dan memudahkan dalam
manajemen administrasi di rumah sakit tersebut, diantaranya penggunaan
komputer dan software/aplikasi. Aplikasi digunakan untuk mempermudah
proses administrasi yang berhubungan dengan pelayanan kepada pasien
seperti pendaftaran, pencarian pasien, pembayaran, dan lain-lainnya. Untuk
memenuhi tuntutan kemajuan teknologi dan meningkatkan pelayanan rumah
sakit terhadap masyarakat, kebutuhan sistem informasi di rumah sakit dirasa
perlu untuk menunjang pelayanan terhadap pasien agar proses dapat berjalan
dengan cepat dan efisien (Endah S, 2014).
Laboratorium sebagai salah satu bagian dari pelayanan di rumah sakit
memberikan peranan yang penting dalam terbentuknya sistem pelayanan yang
baik di ruang lingkup rumah sakit.
Laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang paling dinamis
dalam pelayanan kesehatan. Masyarakat medis memberikan tekanan pada
laboratorium untuk memperluas jangkauan pelayanan karena persaingan

1
terutama sektor swasta yang semakin tajam pada era globalisasi saat ini.
Pelayanan laboratorium berperan penting dalam menunjang upaya kesehatan,
diantaranya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan serta
pemulihan Dalam menghadapi persaingan tersebut, laboratorium secara terus
menerus harus mengevaluasi dan memadukan teknologi yang berubah sangat
cepat ke dalam kegiatan pelayanannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan system informasi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Laboratorium Kesehatan ?
3. Apa yang dimkasu dengan SIL ?
4. Apa itu struktur organisasi ?
5. Apa saja peran SIL ?
6. Apa saja keuntungan SIL ?
7. Apa saja kelemahan penggunaan SIL ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui sistem
informasi pada laboratorium kesehatan/medis, dan menambah wawasan
tentang Sisitem Informasi Laboratorium.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi


Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk
system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen
lainnya, yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang
tertentu. Kriteria dari sistem informasi antara lain fleksibel, efektif dan efisien.
Adapun tujuan dari suatu sistem informasi adalah menciptakan suatu wadah
komunikasiyang efisien dalam bidang bisnis.Sistem informasi berbasis
internet merupakan sistem informasi yang memanfaatkan secara maksimal
kegunaan dari computer dan juga jaringan komputer.Selain itu, sistem
informasi berbasis internet merupakan suatu sistem dimana interaksi manusia
dan komputer menjadi perananyang sangat penting.
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi
darisuatu organisasi yang terdiri dari operasi, instalasi, dan perawatan
komputer,perangkat lunak, dan data yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa,menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung
pengambilankeputusan.

B. Laboratorium Kesehatan
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang baik berasal dari
manusia dan bukan dari manusiauntuk penentuan jenis penyakit, penyebab
penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapatmempengaruhi pada
kesehatan perorangan dan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan
sarana penunjang upaya pelayanan kesahatan, khususnya bagi kepentingan
preventif dan curative, bahkan promotif dan rehabilitative.
Laboratorium klinik terdiri dari laboratorium klinik umum dan khusus.
Laboratorium klinik umum melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang

3
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik & imunologi
klinik serta bidang lainnya, sedangkan laboratorium klinik khusus hanya
melaksanakan pelayanan satu bidang pemeriksaan khusus (misalnya ; khusus
mikrobiologi, parasitologi, patologi anatomi dll) dengan kemampuan
pemeriksaan tertentu.
Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika,
kimia dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk menunjang upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Penyelenggaraan laboratorium kesehatan masyarakat umumnya
dilaksanakan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan. Sementara sampai saat
ini fungsi Balai Labkes merupakan laboratorium yang mampu
menyelenggarakan pelayanan klinik dan kesehatan masyarakat. Berdasarkan
keterbatasan dan keluasan kemampuan parameter pemeriksaan yang dapat
dilakukan oleh suatu laboratorium maka laboratorium kesehatan tersebut
diklasifikasi menjadi laboratorium pratama dan utama.

C. Sistem Informasi Lab. Kesehatan


Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur sistematik
untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil
dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium kesehatan tentang
kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah
mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin,
mudah dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi
dan tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan
tradisional, seperti untuk mempengaruhi perubahan pola perintah dokter,
memantau perubahan pola kerentanan antibiotik secara lengkap, dan
melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya.

4
1. Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :
a. Input
1) Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan
pemeriksaan
2) Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
3) Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi
pelayanan laboratorium
4) Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
5) Buku pencatatan pemakaian reagen
6) Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.
b. Proses
1) Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data
jenis dan tarif pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen
dan pemakaian reagen, data pemeriksa
2) Perhitungan biaya pemeriksaan
3) Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan
pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per
hari
4) Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
5) Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode
waktu serta perhitungan angka pencapaian target
pendapatan.
c. Output
1) Informasi mengenai biaya pemeriksaan
2) laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non
klinis
3) rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
4) laporan statistik hasil pemeriksaan
5) laporan keuangan
6) laporan pemakaian reagen

5
7) laporan pengguna layanan (pelanggan).
2. Fungsi Sistem Informasi
a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting daalm
keberhasilanbisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen
operasional,pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia.
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan
moralpegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan
untukmenyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh
para manajer dan parktisi bisnis.
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan
jasayang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan
startegis dalampasar global.
e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang
bagi jutaan pria dan wanita.
f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan
kemampuanperusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
3. Komponen Sistem Informasi
Dalam menerima sumber daya data sebagai input dan
memprosesnyamenjadi produk informasi sebagai outputnya, sistem
informasi memerlukanbeberapa komponen-komponen untuk
mencapainya. Komponen-komponen tersebut adalah :
a. Manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima
sumber daya dasar sistem informasi.
b. Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar system
informasi, sumber daya hardware terdiri dari mesin dam media,
sumber daya software meliputi baik program maupun prosedur,
sumber daya datameliputi dasar data dan pengetahuan, serta
sumber daya jaringan yangmeliputi media komunikasi dan
jaringan.

6
c. Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi
menjadiberbagai produk informasi bagi pemakai-akhir.
d. Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input dalam
sistem,pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.

D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi tersebut terdiri dari :
1. Kepala laboratorium mempunyai tugas mempimpin pelaksanaan tugas
pokok .
2. Kepala jabatan fungsional, Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas yang bersifat teknis sesuai dengan
kebutuhan dan keahlian
3. Sub bagian tata usaha, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan sebagian tugas Kepala Labkeskab dalam memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas -- tugas di bidang pelayanan
kesekretariatan yang meliputi pembinaan dan pengawasan,
penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian, kehumasan, hukum,
surat menyurat, kearsipan, organisasi dan tata laksana rumah tangga,
perlengkapan, penyusunan program dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sub Bagian Tata Usaha
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahanbahan penyusunan program pembinaan dan
pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian,
kehumasan, hukum, suratmenyurat, kearsipan, organisasi dan tata
laksana rumah tangga, perlengkapan, penyusunan program dan
pelaporan.
b. Pengumpulan bahanbahan koordinasi di bidang pembinaan dan
pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian,
kehumasan, hukum, suratmenyurat, kearsipan, organisasi dan tata

7
laksana rumah tangga, perlengkapan, penyusunan program dan
pelaporan.
c. Pengolahan / analisa bahanbahan penyusunan evaluasi dan pelaporan
guna pemberian saran/masukan pertimbangan kepada pimpinan dalam
pembinaan dan pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan,
kepegawaian, kehumasan, hukum, suratmenyurat, kearsipan,
organisasi dan tata laksana rumah tangga, perlengkapan, penyusunan
program dan pelaporan.
d. Pengurusan dokumen/bahanbahan koordinasi dibidang pembinaan dan
pengawasan, penyelenggaraan urusan keuangan, kepegawaian,
kehumasan, hukum, suratmenyurat, kearsipan, organisasi dan tata
laksana rumah tangga,perlengkapan, penyusunan program dan
pelaporan.
4. Unit Kimia Kesehatan, Unit Kimia Kesehatan mempunyai tugas
melakukan pengambilan, pemeriksaan, analisa sampel kimia lingkungan
dan toksikologi.
5. Unit Mikrobiologi, Unit Mikrobiologi mempunyai tugas melakukan
pengambilan, pemeriksaan, analisa sampel mikrobiologi.
6. Unit Imunologi dan Pathologi mempunyai tugas melakukan pengambilan,
pemeriksaan, analisa sampel imunologi dan pathologi.

E. Manfaat Sistem Informasi Laboratorium


1. Terintegrasi dengan Alat2 Laboratorium
2. Tidak ada inputan hasil manual jika alat yang digunakan sudah
mendukung interfacing dengan SIL
3. Pencetakan Label Barcode sesuai dengan pemeriksaan per pasien
4. Memudahkan pendataan dan pencatatan pemeriksaan Laboratorium
dengan System Database Terpusat
5. Mengatasi masalah Redudansi Data ( Kerangkapan Data )
6. Keamanan Data lebih terjaga

8
7. Mempercepat proses pencetakan hasil pemeriksaan Laboratorium
8. Program dapat dijalankan secara Multi User
9. Produktivitas kerja lebih efektif dan efisien
10. Penyajian informasi yang Real Time
11. Pelayanan Pasien yang lebih professional dan lebih cepat sehingga
membuat Pasien/Customer menjadi lebih puas.
12. Mempermudah bagian management dalam mengambil keputusan
13. Strategi pemasaran lebih terarah
14. Laporan dapat disesuaikan dengan keinginan User.

F. Keuntungan Sistem Informasi Laboratorium


Beberapa keuntungan Sistem Informasi Laboratorium adalah:
1. Berkurangnya kesalahan dalam hasil-hasil pelaporan dengan adanya
penyajian data yang lebih baik
2. Meningkatkan produktivitas, dengan berkurangnya pengarsipan, pemetaan
yang memakan waktu lebih pendek dengan pencarian hasil
3. Berkurangnya biaya kertas, dengan menggunakan kertas komputer sebagai
ganti formulir yang mahal
4. Mudah dibaca, karena laporan-laporan dicetak tidak ditulis tangan dan
dipersiapkan dengan rapi
5. Pengumpulan data statistik secara cepat karena terkomputerisasi.

G. Kelemahan Sistem Informasi Laboratorium


Kelemahan siatem informasi Laboratorium, yaitu :
1. Pencatatan data identitas pasien yang berulang-ulang
2. Proses pencatatan, pengolahan data dan pembuatan laporan masih
dilakukan secara manual memungkinkan terjadinya kesalahan perhitungan
3. Output yaitu laporan mengenai informasi biaya tidak tersedia dengan
cepat, laporan hasil pemeriksaan klinis masih ditulis dengan tulis tangan
pada format yang telah disediakan, rekapitulasi hasil dan riwayat

9
pemeriksaan laboratorium belum tersedia, laporan keuangan dan laporan
statistik laboratorium belum lengkap, laporan tentang daftar pelanggan
eksternal belum tersedia.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi laboratorium kesehatan adalah prosedur sistematik untuk
mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil dan
memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium kesehatan tentang
kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen. Tujuan
utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan
tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu
selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk
mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola
kerentanan antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta
penentuan biaya

B. Saran
Dengan berkembangnya kemajuan teknologi pengolah data, maka
diharapkan sistem informasi di rumah sakit khususnya bagian Laboratorium
sebagai pencetak hasil analisis dari pemeriksaan sample pasien dapat semakin
baik dalam memberikan pelayanannya. Baik itu kepada paramedik sebagai
penentu tindakan medis, atau pasien sebagai orang yang diperiksa.
Selain itu, kiranya system informasi laboratorium harus terus
dikembangkan sesuai dengan standard internasional pemberian data.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/navanoviyanti/5a0a7cf75169956ca94483d3/sist
em-informasi-laboratorium?page=all
https://riandray.wordpress.com/2015/03/05/sistem-informasi-laboratorium-sil/
https://dhilafadhila.wordpress.com/2015/03/05/sistem-informasi-
laboratorium-sil/
https://niswiulfini.blogspot.com/2014/03/makalah-laboratorium-
kesehatan.html
https://fidiananurul.wordpress.com/2014/03/13/sistem-informasi-
laboratorium-sil/
https://www.academia.edu/10065613/sistem_informasi_kesehatan?auto=dow
nload

iv

Anda mungkin juga menyukai