Editor Bahasa
Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
Desain Sampul
Azis Purwanto, S.T.
Desain Tata Letak
Zaitun Y.A. Kherid
Sekretariat
TIM PPK Kemendikbud
Gedung A Lantai 2 Komplek Kemendikbud. Jl. Jendral Sudirman, Jakarta. Telp. (62-21) 57950176
Website: http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id ; email: pendidikankarakter@kemdikbud.go.id
44 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
iii
dikembangkan sekolah, namun masih banyak pekerjaan rumah yang Strategi membangun budaya sekolah dalam internalisasi nilai-nilai
harus dituntaskan untuk memastikan agar proses pembudayaan utama PPK dapat dilakukan melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan,
nilai-nilai karakter berjalan dan berkesinambungan. Selain itu, sangat kegiatan teladan, dan kegiatan terprogram. Kegiatan-kegiatan tersebut di
diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan bertumpu pada antaranya adalah gerakan literasi (membaca buku non pelajaran 15 menit
kearifan lokal untuk menjawab tantangan zaman yang makin kompleks, sebelum memulai pelajaran), berbagai macam kegiatan esktrakurikuler,
mulai dari persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan bangsa membuat tata tertib sekolah yang adil, demokratis, dan edukatif.
sampai kepada persaingan global. Kebijakan ini akan menjadi dasar bagi
perumusan langkah-langkah yang lebih konkret agar penyemaian dan Konsep dasar literasi
pembudayaan nilai-nilai utama pembentukan karakter bangsa dapat
Literasi merupakan dasar dari proses pembelajaran sepanjang
dilakukan secara efektif dan menyeluruh.
hayat. Ini merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk perkembangan
Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim yang sudah menyusun pribadi dan sosial. Secara singkat literasi berarti kemampuan untuk
dan menerbitkan buku-buku Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang memahami, mempergunakan, dan menciptakan berbagai bentuk
terdiri dari Konsep dan Pedoman PPK, Panduan Penilaian PPK, Modul informasi untuk perkembangan diri dan sosial dalam rangka
Pelatihan PPK bagi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Komite Sekolah, pembangunan kehidupan yang lebih baik. Literasi mengacu pada
serta Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Calon Pelatih PPK. Buku-buku ini kemampuan membaca, menulis dan mempergunakan berbagai media
akan menjadi rujukan bagi sekolah dan seluruh pemangku kepentingan sebagai sumber belajar secara kritis. Literasi yang dibutuhkan di abad 21
dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter di sekolah. di antaranya adalah kemampuan komunikasi, berbahasa, keterampilan
Saya berharap PPK dapat terlaksana dengan baik dan menghimbau mempergunakan dan mengolah informasi. Ini semua membutuhkan
dukungan orang tua, komite sekolah, pengawas, perguruan tinggi, dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
masyarakat luas untuk memberikan masukan bagi pelaksanaan dan Bentuk pembiasaan literasi lain adalah gerakan kegiatan membaca
penyempurnaan kebijakan PPK ini. 15 Menit sebelum pelajaran dimulai. Materi yang dibaca adalah buku-
Semoga PPK dapat menumbuhkan semangat belajar dan buku di luar buku pelajaran. Tujuannya untuk menumbuhkan kegemaran
mengoptimalkan potensi peserta didik sehingga menjadi warga negara membaca sebagai kunci keberhasilan seorang pembelajar, meningkatkan
yang memiliki karakter kuat, mencintai bangsanya, dan mampu menjawab kemampuan literasi, memperoleh penguatan nilai-nilai utama melalui
tantangan era global. Selamat berkarya. buku, cerita dan informasi yang dibaca. Dengan gemar membaca,
peserta didik tumbuh menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kegemaran
membaca menunjukkan kesediaan individu untuk selalu terbuka pada
pengetahuan baru, mau menggali dan mendalami hal-hal yang baru dan
aktual. Sikap mau belajar secara terus menerus ini sangat penting untuk
mempersiapkan mereka menghadapi kompleksitas persoalan global di
Muhadjir Effendy masa depan.
//
//
dewan //
vi Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
41
4. Branding sekolah
Branding sekolah merupakan identitas sekolah sebagai ciri khas
yang menunjukkan keunikan, kekuatan, dan keunggulan sekolah
berdasarkan potensi lingkungan, peluang yang ada, dan memperoleh
dukungan dari seluruh warga sekolah dan orang tua peserta didik.
Branding sekolah dapat dikaitkan dengan pilihan prioritas nilai dalam
nilai-nilai utama PPK dan didukung dengan jalinan nilai-nilai karakter
lain. Branding sebagai ciri khas sekolah pada akhirnya mampu menjadi
ciri khas yang unik yang membedakan satu sekolah dengan sekolah
yang lain. Branding sekolah dapat menjadi daya tarik masyarakat
dalam menentukan pilihan pendidikan. Branding disusun berdasarkan
analisis konteks dan potensi lingkungan yang ada, visi, misi, dan nilai-
nilai inti (core value) sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah bersama
dengan warga sekolah dapat menentukan branding sekolah sebagai
ciri khas yang diunggulkan.
sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir, dan cara bertindak Berikut ini akan dibahas peranan kepala sekolah dalam konteks
seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. PPK yang harus diketahui oleh Komite Sekolah.
b. Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter
1. Peranan kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin dalam PPK
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kelanjutan dan sesuai dengan kompetensi kepala sekolah:
revitalisasi gerakan nasional pendidikan karakter yang telah dimulai a. menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai
pada 2010. Gerakan penguatan pendidikan karakter menjadi semakin tingkatan perencanaan;
mendesak untuk diprioritaskan karena berbagai persoalan yang b. mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan
mengancam keutuhan dan masa depan bangsa seperti maraknya kebutuhan;
tindakan intoleransi dan kekerasan atas nama agama yang c. memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan
mengancam kebinekaan dan keutuhan NKRI, munculnya sumber daya sekolah/madrasah secara optimal;
gerakan-gerakan separatis, perilaku kekerasan dalam lingkungan d. mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah
pendidikan dan di masyarakat, kejahatan seksual, tawuran pelajar, menuju organisasi pembelajar yang efektif;
pergaulan bebas dan kecenderungan anak-anak muda pada narkoba. e. menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif
Selain persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik;
bangsa, Indonesia juga menghadapi tantangan menghadapi persaingan f. mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber
daya manusia secara optimal;
di pentas global, seperti rendahnya Indeks Pembangunan Manusia
g. mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
Indonesia mengancam daya saing bangsa, lemahnya fisik anak-
pendayagunaan secara optimal;
anak Indonesia karena kurang olah raga, rendahnya rasa seni dan
h. mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam
estetika serta pemahaman etika yang belum terbentuk selama masa
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
pendidikan. Berbagai alasan ini telah cukup menjadi dasar kuat bagi
sekolah/ madrasah;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kembali memperkuat
i. mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
jati diri dan identitas bangsa melalui gerakan nasional pendidikan dengan
baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta
meluncurkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang akan
didik;
dilakukan secara menyeluruh dan sistematis pada jenjang pendidikan
j. mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
dasar dan menengah.
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional;
k. mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
2. Tujuan pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien;
Tujuan modul adalah untuk memberikan pengetahuan, l. mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pemahaman, dan keterampilan kepada Komite Sekolah/Orang Tua agar pencapaian tujuan sekolah/ madrasah;
dapat menerapkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah m. mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam
melalui pendekatan pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
dan masyarakat sesuai dengan potensi lingkungan dan kearifan lokal sekolah/madrasah;
n. mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
setempat.
penyusunan program dan pengambilan keputusan;
o. memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.; dan
p. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
38 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
3
3. Sasaran
Buku Modul Penguatan Pendidikan Karakter dibuat sebagai
Lampiran I pegangan dan panduan bagi para Fasilitator Provinsi dan Sekolah.
Fasilitator Provinsi dapat memberikan pelatihan menggunakan
Manajemen dan buku ini kepada Komite Sekolah. Fasilitator Sekolah
Kepemimpinan Sekolah dapat menggunakan materi pelatihan di dalam buku ini untuk
diterapkan di sekolah masing-masing dan mengimbaskannya ke
sekolah sekitar. Fasilitator dan Komite Sekolah dapat memanfaatkan
buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami
Program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.
Sasaran pembuatan modul Penguatan Pendidikan Karakter adalah
Kepemimpinan dalam konsep Ki Hajar Dewantara terangkum dalam sebagai berikut:
“Trilogi Kepemimpinan” yaitu ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun
karsa, dan tut wuri handayani. Penjelasan ringkasnya sebagai berikut: a. modul ini dipergunakan terutama untuk para fasilitator provinsi
dan fasilitator sekolah yang akan melatih komite sekolah di sekolah
Ing ngarso sung tuladha rintisan, mandiri, dan imbas.
Ing ngarso mempunyai arti di depan/di muka, sung berasal dari kata ingsun b. modul ini juga dapat menjadi bahan bacaan dan pembelajaran
yang artinya saya, tuladha berarti tauladan. Jadi makna ing ngarso sung mandiri oleh komite sekolah dalam rangka penguatan kapasitas
tuladha adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan implementasi PPK di lingkungannya masing-masing.
contoh/teladan bagi orang- orang disekitarnya. Oleh karena itu yang harus
dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan. 4. Indikator Keberhasilan
Ada beberapa indikator keberhasilan pelatihan. Selama
Ing madya mangun karsa
mengadakan pelatihan PPK, fasilitator bisa mencatat beberapa indikator
Ing madya artinya di tengah-tengah, mbangun berarti membangkitkan yang menunjukkan keberhasilan pelatihan Penguatan Pendidikan
atau menggugah dan karsa diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Karakter. Beberapa indikator yang dapat dilihat dalam diri peserta di
Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus antaranya adalah mampu:
juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Pemimpin
a. mengidentifikasi dan melakukan asesmen awal kondisi sekolah dalam
juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi di lingkungannya rangka Penguatan Pendidikan Karakter;
dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan b. mengidentifikasi implementasi nilai-nilai utama PPK dalam kegiatan
kenyamanan. pendidikan di sekolah;
c. menemukan persoalan utama sekolah terkait implementasi nilai-nilai
Tut wuri handayani utama PPK dan menemukan solusi untuk memperbaikinya;
Tut wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan d. mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam PPK;
dorongan moral atau dorongan semangat. Arti tut wuri handayani ialah e. memahami tugas diri peserta sebagai salah satu pelaku PPK;
seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari f. memahami implementasi prinsip-prinsip pengembangan PPK;
g. mengidentifikasi budaya dan keutamaan lokal yang bisa mendukug
belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang
program PPK;
di sekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.
4 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
37
h. mengidentifikasi hal-hal yang dapat dikembangkan oleh diri dan 7. PPK MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT/KOMUNITAS
sekolah dalam menerapkan PPK;
Analisis situasi: diskusikan kasus-kasus pelibatan komunitas yang telah dilakukan sekolah
i. merefleksi sejauh mana praksis nilai-nilai utama PPK dalam diri individu selama ini? Apakah sudah sesuai kebutuhan PPK? Apakah efektif dalam mengembangkan
peserta sehingga peserta mampu mengembangkan diri menjadi lebih PPK? Apa keunggulannya dan apa kekurangannya ?
baik;
j. memiliki niat dan rencana untuk menerapkan PPK sesuai dengan
Segmen Bentuk
potensi lingkungan yang ada; dan Waktu
No Komunitas yang Tujuan Kegiatan
(Tanggal)
k. melakukan evaluasi dan penilaian secara mandiri dan mendesain Dilibatkan
indikator keberhasilan pelaksanaan PPK. 1
( _________________________) ( _________________________)
( _________________________) ( _________________________)
36 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
5
6. PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN c. Fokus pada tujuan. Fasilitator perlu fokus pada satu kegiatan agar
KARAKTER
tuntas. Setiap modul sudah dirancang secara lengkap, karena itu
Analisis situasi: diskusikan pelibatan orang tua yang telah dilakukan sekolah selama ini? tahapan setiap modul mulai dari awal sampai evaluasi dan refleksi
Apakah sudah sesuai kebutuhan PPK? Apakah efektif dalam mengembangkan PPK? Apa perlu dilakukan dengan baik dan tidak boleh dilewatkan.
keunggulannya dan apa kekurangannya ? d. Perhatian pada dinamika peserta. Fasilitator perlu membiasakan
diri dan cermat untuk memahami dinamika peserta sehingga seluruh
Segmen Orang Bentuk pelatihan terlaksana dengan baik.
Waktu
No Tua (Kelas dan Tujuan Kegiatan
(Tanggal)
Jumlahnya)
e. Dokumentasi pendapat. Fasilitator perlu mencatat pendapat dan
1 pengalaman peserta, baik saat melaksanakan sesi evaluasi maupun
refleksi.
f. Rencana aksi. Setiap kegiatan pelatihan diakhiri dengan penulisan
rencana aksi. Ini adalah bagian penting untuk memperkuat pemahaman
2
dan proses penyadaran yang terjadi serta untuk menunjukkan bahwa
peserta menangkap tujuan pelatihan yang diadakan.
Tahap berikutnya fasilitator memahami langkah-langkah yang perlu 5. PENGEMBANGAN PPK MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
dilakukan selama melakukan proses fasilitasi dan pelatihan. Analisis situasi: diskusikan kegiatan ekstrakurikuler yang telah dimiliki sekolah secara
integratif (dikelola di internal sekolah) dan yang kolaboratif (dikelola oleh mitra
Fasilitator bisa mengarahkan peserta untuk membuat rencana sekolah)? Apakah sudah menjangkau merata pada seluruh siswa? Apakah efektif dalam
tindak lanjut setiap kali setelah menyelesaikan materi pelatihan. mengembangkan PPK? Apa keunggulannya dan apa kekurangannya ?
1
Penutupan
Pembukaan Materi Inti (Evaluasi, Refleksi,
Rencana Aksi)
2. BRANDING SEKOLAH
4. nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter, dan 1. RENCANA UMUM TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN KAPASITAS
5. implikasi kebijakan bagi pengembangan program PPK. KOMITE SEKOLAH TENTANG PPK
D. Metode
Presentasi, diskusi dan tanya jawab
2
E. Materi
1. Latar belakang, tantangan ke depan dan urgensi kebijakan PPK
2. Konsep Dasar PPK
3. Nilai-nilai Utama PPK
4. Implikasi bagi lembaga pendidikan 3
Bahan Bacaan:
Kemendikbud. 2017. Buku Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan
Karakter. Buku 1. Jakarta: Kemendikbud.
4
F. Peralatan dan Media
LCD, tayangan /slide power point
G. Langkah-Langkah
5
Waktu
No Kegiatan
Menit
Pembukaan
1 Fasilitator menyapa peserta dan bertanya apa yang sudah mereka 5
6
ketahui sejauh ini tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
2 Fasilitator memaparkan tujuan pelatihan 5
3 Fasilitator bertanya pada peserta, “Apa tantangan ke depan yang 5
dihadapi peserta didik menghadapi kemajuan ilmu, teknologi,
informasi dan komunikasi di abad-21?”.
4 Fasilitator merangkum jawaban dari peserta. 5 7
5 Fasilitator menampilkan gambaran tantangan yang dihadapi anak- 5
anak muda Indonesia di masa depan.
Kegiatan Inti
6 Fasilitator menjelaskan kebijakan Kemendikbud tentang PPK, latar 5
belakang, dan tantangan ke depan.
30 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
11
MODUL 2 E. Materi
PPK Berbasis Kelas Fungsi RTL sebagai alat untuk evaluasi dan desain program komite
sekolah untuk Penguatan Pendidikan Karakter
proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan yang 5 Setelah selesai pemaparan peserta di kelompok kecil, fasilitator 5
mengajak peserta untuk melakukan refleksi dengan bertanya: apa
leluasa untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih nilai-nilai yang aku temukan dalam pelatihan ini? Kalau menemukan
bagian dari mata pelajarannya atau tema pelajaran untuk nilai, apa saja nilai itu?
diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode belajar 6 Fasilitator memberikan peneguhan dan kesimpulan. 5
yang dipilihpun secara terintegrasi dapat menjadi media pembentukan Total 180
karakter. Ketika mengelola kelas guru berkesempatan untuk
mengembangkan karakter melalui tindakan dan tutur katanya selama H. Evaluasi
proses pembelajaran berlangsung, pada saat siswa belum masuk kelas, Fasilitator menilai keberhasilan pelatihan bila peserta dapat
melakukan proses penilaian untuk kegiatan di sekolahnya dan
dalam pembelajaran, dan setelah selesai pembelajaran.
menjelaskan dasar-dasar atau alasan mengapa mereka dapat memberi
Kualitas praksis PPK melalui pendidikan karakter berbasis kelas
nilai seperti itu.
merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Sebagai pimpinan sekolah,
ia memiliki tugas malakukan supervisi akademik terhadap pembelajaran
I. Refleksi
yang dipersiapkan dan yang dilakukan oleh guru. Kepala sekolah perlu
Untuk menilai apakah peserta mampu merefleksikan pedoman
memiliki pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman bagaimana
evaluasi dalam PPK pada sesi ini, fasilitator bisa bertanya tentang hal-
mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter berbasis kelas ketika
hal yang berkesan, atau paling menarik bagi diri pribadi peserta terkait
melakukan supervisi akademik terhadap guru.
pelatihan ini.
28 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
13
Desain Rencana Tindak Lanjut sehingga komite sekolah/orang tua dapat memberikan masukan baik
kepada guru maupun kepala sekolah agar proses Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) dapat berjalan lancar.
A. Rasional B. Tujuan
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pelatihan Penguatan Pendidikan Setelah menyelesaikan modul ini peserta dapat:
Karakter merupakan desain tindak lanjut yang akan dilakukan para 1. memahami pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam
peserta setelah mengikuti pelatihan PPK. RTL ini diasumsikan sebagai proses belajar mengajar di kelas; dan
produk peserta pelatihan yang berupa perencanaan program yang 2. mampu berpartisipasi dalam kegiatan PPK berbasis kelas melalui
akan diakukan dalam kapasitasnya sebagai Komite Sekolah dalam kegiatan yang sesuai dengan bidang yang ditekuni oleh komite
mengimplementasikan PPK. RTL juga dimaksudkan untuk mengendalikan sekolah.
peserta terhadap program-program yang telah disusun pasca pelatihan
dalam rangka mengembangkan pengetahuannya, serta merealisasikan C. Alokasi Waktu
komitmen dalam melaksanakan hasil pelatihan sebagaimana tersirat Waktu : 135 menit (3 x 45 menit)
dalam RTL.
Pemahaman isi dan konsep PPK disebut berhasil bila peserta dapat D. Metode
mendesain Rencana Tindak Lanjut (RTL). Desain RTL merupakan sebuah
Modul ini dirancang untuk membekali komite sekolah dengan
awal niat, motivasi dan keinginan untuk mengembangkan PPK. Rancangan
konsep PPK dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Oleh
yang bagus adalah separuh dari keberhasilan Gerakan Penguatan
sebab itu, metode yang digunakan adalah eksplorasi yang bersifat
Pendidikan Karakter (PPK).
reflektif (reflective explorative). Kegiatan praktis dilakukan untuk memberi
B. Tujuan kesempatan menguatkan konsep PPK dalam kelas. Modul ini juga
memberikan pengalaman belajar aktif dan relevan. Dengan demikian,
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat: pelatihan ini banyak menerapkan pendekatan partisipatori dan reflektif.
1. mendesain Rencana Tindak Lanjut PPK, dan Variasi metodologi seperti penjelasan/presentasi, diskusi, kerja dalam
2. mempresentasikan RTL di hadapan kelompok lain. kelompok/berpasangan, studi kasus, diskusi tayangan video, tanya jawab,
demonstrasi, dan main peran (role play) juga diterapkan.
C. Alokasi waktu
Waktu: 180 menit (4 x 45 menit)
D. Metode
Metode yang digunakan untuk desain RTL, yaitu:
14 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
27
No Kegiatan Waktu
5 Fasilitator mengajak peserta untuk diskusi kelompok tentang: 1) 40
E. Materi rumusan pernyataan instrumen yang diturunkan dari item dan
indikator penilaian dan format-format penilaian (prinsip dan indikator);
Materi PPK berbasis kelas bagi komite sekolah terdiri dari: 2) melakukan penilaian berdasarkan indikator secara berkelompok.
1. PPK terintegrasikan dalam mata pelajaran Penutup
2. PPK terintegrasikan dalam pembelajaran tematik di SD, 6 Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan refleksi dengan 5
3. PPK melalui pilihan metode pembelajaran bertanya: apakah nilai-nilai yang aku temukan dalam pelatihan ini?
Kalau menemukan nilai, apa saja nilai itu?
4. PPK dalam pengelolaan kelas
7 Fasilitator memberikan peneguhan dan kesimpulan. 5
Materi tersebut didapatkan di antaranya dari: (1) Buku Konsep dan Total Waktu 90
Pedoman PPK, (2) Lembar Kerja (LK) sebagai instrumen untuk eksplorasi Catatan khusus:
peserta pelatihan terhadap pemahaman PPK, (3) video, (4) LK untuk Format latihan yang digunakan sesuai dengan buku panduan Penilaian Keberhasilan
diskusi tentang tayangan video, (5) berbagai studi kasus mengenai kelas, Penguatan Pendidikan Karakter.
dan (6) instrumen untuk refleksi.
H. Evaluasi
Fasilitator menilai keberhasilan pelatihan bila peserta dapat
F. Peralatan dan Media melakukan proses penilaian untuk kegiatan di sekolahnya dan
menjelaskan dasar-dasar atau alasan mengapa mereka dapat memberi
Fasilitator harus mempersiapkan: nilai seperti itu.
• komputer (laptop),
• proyektor, I. Refleksi
• flip chart
Untuk menilai apakah peserta mampu merefleksikan pedoman
• post it,
evaluasi dalam PPK pada sesi ini, fasilitator bisa bertanya tentang hal-
• kertas HVS, dan hal yang berkesan, atau paling menarik bagi diri pribadi peserta terkait
• video yang relevan. pelatihan ini.
-- -- --
26 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi K omite Sekolah
15
C. Alokasi waktu 4. Diskusi kelompok dengan anggota tiap kelompok lima orang. 60
Diskusi dan berbagi pengalaman tentang bagaimana orang tua
Waktu: 90 menit (2 x 45 menit) dilibatkan dalam pembelajaran di kelas. Pertanyaannya:
1. Apakah keterlibatan komite sekolah dan orang tua dalam PPK
berbasis kelas yang pernah Anda alami selama ini?
D. Metode 2. Di manakah ruang-ruang kolaborasi antara guru dan orangtua/
komite sekolah yang masih bisa dikembangkan dalam
Metode yang digunakan untuk pelatihan penilaian dan evaluasi PPK yaitu: mengembangkan PPK berbasis kelas?
1. peserta bekerja secara berkelompok untuk menganalisis prinsip- 3. Masing-masing kelompok membuat ringkasan hasil diskusi
dalam kertas plano.
prinsip dan indikator penilaian PPK (kerja kelompok); dan
4. Lalu masing-masing kelompok disebar ke kelompok lain dan
2. peserta berlatih menilai kondisi di sekolah dengan mempergunakan berbagi pengalaman dengan sistem carousel.
indikator penilaian. 5. Hasil dipasang untuk gallery walk.
No Kegiatan Waktu
(menit)
E. Materi
Kegiatan Penutup
Prinsip-prinsip dan indikator penilaian dalam PPK, sesuai dengan buku 5. Refleksi 15
Panduan Penilaian PPK. a. Refleksi pengalaman dalam training melalui pertanyaan refleksi
dalam lembar kerja, apakah hal baru yang Anda temukan dalam
sesi ini?
F. Peralatan dan Media b. Peserta membuat ringkasan pribadi tentang nilai-nilai yang
mereka temukan dalam pertemuan ini.
LCD, sound, kertas/karton manila, spidol, dan sebagainya.
Jumlah 135
G. Langkah-Langkah
H. Evaluasi
No Kegiatan Waktu
Fasilitator melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran.
Pembukaan
1 Fasilitator menyapa peserta dan menjelaskan tujuan penilaian PPK. 5
I. Refleksi
Kegiatan Inti
2 Fasilitator menjelaskan konsep dasar penilaian dan evaluasi PPK, 20 Pertanyaan yang ditayangkan pada PPT terkait dengan hal-hal yang
siapa saja yang melakukan penilaian, bagaimana membaca rubrik dan
menghitung skor. baru, menarik dan inspiratif bagi peningkatan peranan komite
sekolah dalam PPK berbasis kelas.
3 Fasilitator menjelaskan format-format yang dibutuhkan dan cara 10
menilai PPK.
4 Fasilitator menjelaskan tentang prinsip-prinsip dan indikator dalam 5
prinsip penilaian PPK.
16 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
25
MODUL 3 MODUL 5
PPK Berbasis Budaya Sekolah Penilaian dan Evaluasi PPK
A. Rasional
A. Rasional
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang sudah didesain
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis budaya sekolah oleh sekolah/ satuan pendidikan perlu dievaluasi untuk menilai apakah
memotret berbagai macam bentuk pembiasaan, model tata kelola gerakan PPK menerapkan seluruh prinsip penguatan PPK sehingga tujuan
sekolah, termasuk di dalamnya pengembangan peraturan dan regulasi pendidikan karakter itu tercapai. Evaluasi dan penilaian PPK dilakukan
yang mendukung PPK. Proses pembudayaan menjadi sangat penting terhadap desain awal program (asesmen awal), implementasi, dan
dalam penguatan pendidikan karakter karena dapat memberikan atau evaluasi atas pelaksanaannya di sekolah. Ketiga aspek evaluasi ini, yaitu
membangun nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Budaya sekolah yang desain program, implementasi, dan evaluasi implementasi dipergunakan
baik diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih sebagai perangkat untuk menilai keberhasilan program Penguatan
baik. PPK berbasis budaya sekolah mengembangkan berbagai macam Pendidikan Karakter di sekolah.
corak relasi, kegiatan dan interaksi antarindividu di lingkungan sekolah
Evaluasi dan penilaian program PPK ini tidak dilakukan untuk menilai
yang mengatasi sekat-sekat kelas, yang membentuk ekosistem dan
dan mengevaluasi individu per individu, melainkan untuk mengukur
budaya pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
kondisi awal sekolah, memonitor pelaksanaannya, dan mengevaluasi
Membangun budaya sekolah yang baik dapat dilakukan melalui dampak program PPK. Hasilnya diharapkan dapat menjawab pertanyaan
kegiatan-kegiatan di sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dikembangkan apakah yang dilakukan sekolah sudah memenuhi harapan seperti yang
dalam membangun budaya sekolah adalah 1) pembiasaan dalam ditetapkan dalam prinsip-prinsip pengembangan PPK? Penilaian peserta
kegiatan literasi; 2) kegiatan ekstrakurikuler, yang mengintegrasikan nilai- didik secara individual dilaksanakan sesuai dengan kebijakan penilaian
nilai utama PPK; dan 3) menetapkan dan mengevaluasi tata tertib atau dalam Kurikulum 2013 yang berlaku.
peraturan sekolah. Budaya sekolah yang baik dapat mengembangkan
Desain evaluasi program mengacu pada prinsip-prinsip PPK yang
iklim akademik yang kompetitif dan kolaboratif, yang diperlukan sekolah
dijabarkan dalam tema-tema evaluasi dan indikator-indikator yang
dalam menetapkan atau memperkuat branding sekolah.
menyertainya. Penilaian keberhasilan pendidikan karakter di lingkungan
sekolah dilakukan secara objektif, transparan, dan melibatkan para
B. Tujuan
pemangku kepentingan pendidikan. Pelaku evaluasi dan penilaian
Setelah mengikuti sesi dalam modul ini peserta dapat: keberhasilan pendidikan karakter adalah individu yang relevan, seperti
1. memahami dan menyadari pentingnya PPK dalam membangun staf sekolah, pengawas, Dinas Pendidikan, komite sekolah dan
budaya sekolah; perwakilan komunitas. Evaluasi dan penilaian dilakukan dengan
2. mengidentifikasi strategi membangun budaya sekolah; mendasarkan diri pada Panduan Penilaian Keberhasilan Penguatan
3. mampu merumuskan langkah-langkah membangun budaya sekolah; Pendidikan Karakter.
24 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
17
Lembar Kerja 4.2. 4. mampu merumuskan budaya sekolah yang akan dibangun;
Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan & Partisipasi 5. memahami konsep gerakan literasi dan strategi mewujudkan budaya
literasi;
Tugas 6. melakukan pembimbingan/pendampingan dan mendukung kegiatan
Identifikasikan partisipasi serta peran orang tua dan masyarakat dalam pembiasaan 15 menit membaca
PPK di sekolah 7. memiliki pemahaman dan keterampilan mengintegrasikan nilai utama
Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
Bentuk Partisipasi Bentuk Kegiatan Partisipasi dan peran mendukung kompetensi abad 21 yakni kemampuan berpikir kritis,
Orang Tua
memiliki sikap kreatif, mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat
Peserta, narasumber, atau Parenting Class a. Membangun pengasuhan bekerja sama (kolaborasi); dan
panitia positif. 8. mampu mengevaluasi aturan dan tata tertib sekolah untuk
Menjadi narasumber, Motivasi Senin pagi b. Motivasi berprestasi. menghasilkan siswa yang unggul.
panitia
Membangun komunikasi/ Hari Pertama Masuk c. Mengantar dan membangun
interaksi awal ortu-sekolah Sekolah komunikasi awal orang tua dan C. Alokasi Waktu
sekolah.
Waktu : 135 menit (3 x 45 menit)
Pelaku Pertemuan dengan wali d. Pemantauan perkembangan
kelas, kunjungan rumah anak.
D. Metode
e. …..
Eksplorasi aktivitas, dinamika kelompok, ice breaking, ceramah, simulasi,
f. ….. diskusi, tanya jawab, dan kunjungan kerja.
g. ….. E. Materi
Komite Sekolah 1. Pengertian budaya sekolah,
Inisiator, pendukung Jejaring Sekolah a. Mendorong sekolah untuk 2. Strategi membangun budaya sekolah,
berjejaring dengan SKPD, atau
elemen masyarakat lain.
3. Konsep gerakan literasi dan strategi mewujudkan budaya literasi,
Pendukung Membangun budaya b. Membantu sekolah dalam 4. Integrasi nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan
sekolah gerakan literasi. ekstrakurikuler yang mendukung kompetensi abad 21,
5. Peranan aturan dan tata tertib sekolah untuk menghasilkan siswa yang
c. ... unggul, dan
d. ... 6. Bacaan : PPK Berbasis Budaya Sekolah (Lihat, Lampiran 2).
f. ... Buku-buku bacaan nonpelajaran untuk tingkat SD dan SMP, LCD, slide
ppt, Flip chart, spidol, post it, lakban/tape, kertas hvs.
g. ...
18 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
23
3 Dinamika kelompok, peserta dibentuk dalam kelompok. 5’ Tugas : Identifikasikan kondisi faktual sekolah
4 Menetapkan bersama aturan kelas, antara lain: ubah HP ke nada getar, 3’ Berikut adalah contoh
hormati orang yang sedang bicara, hindari keluar masuk ruangan,
komunikasi antara fasilitator dan peserta atau juga antar- peserta Rencana Peran Komite Keunikan dan Kondisi Lingkungan
dilakukan dengan santun. Peningkatan Peran Selama Ini Keunggulan Fisik Sekolah
Komite Sekolah
5 Latar belakang membangun budaya sekolah dalam internalisasi PPK. 3’ Akan membantu Belum berperan Kebersihan Ruang kelas ......
penyediaan sarana dalam piket kelas
Kegiatan Inti (110 menit)
kebersihan untuk kebersihan
6 Penjelasan apa yang dimaksud dengan budaya sekolah dan 15’ Membantu piket guru Belum berperan Piket guru dan Lapangan olah raga
komponennya. Fasilitator mengajak peserta berbagi tentang budaya, sepulang sekolah SOP sekolah .....
tradisi dan pembiasaan yang ada di sekolah mereka yang mendukung
PPK. Penjelasan tentang praktik pembiasaan usahakan seimbang antara Membantu Belum berperan Literasi Kantin sekolah ........
nilai-nilai utama PPK, sehingga masing-masing nilai memiliki contoh. menyiapkan majalah dalam Literasi
dinding Sekolah
7 Dialog dan penjelasan hakikat literasi dan mengapa program 5’
pembiasaan berliterasi itu penting.
MODUL 4
3. mengidentifikasi peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung
pelaksanaan PPK di sekolah berdasar kondisi faktual; dan
PPK Berbasis Masyarakat 4. menyusun program komite sekolah berkaitan dengan PPK berbasis
masyarakat.
C. Alokasi Waktu
A. Rasional
Waktu : 180 menit (6 x 45 menit)
Berbagai studi yang terkait dengan peran masyarakat dalam
pendidikan menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan D. Metode
(pendidikan karakter) bergantung pada kemitraan yang sinergis antara
para pelaku pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Curah pendapat, diskusi kelompok, dan pembelajaran berbasis masalah.
Pondasi pendidikan karakter sebagaimana digarisbawahi oleh Ki Hajar
Dewantara diletakkan oleh keluarga sebagai pendidik yang pertama E. Materi
dan utama. Namun demikian, lingkungan masyarakat juga sangat 1. Peran dan fungsi komite sekolah berdasar Permendikbud No 75
mempengaruhi keberhasilannya. Praktik baik kolaborasi antaranggota tahun 2016 dalam internalisasi nilai-nilai PPK.
masyarakat telah menjadi bagian dari tradisi Indonesia melalui
semangat gotong royong. Kepedulian menjadi kata kunci. 2. Analisis kondisi faktual sekolah.
Sekaranglah saatnya untuk melakukan penguatan pendidikan karakter 3. Peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan PPK
yang berbasis komunitas/masyarakat. di sekolah.
Kemitraan tri sentra pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga, 4. Program komite sekolah berkaitan dengan PPK berbasis masyarakat.
dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan
visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terbentuknya insan F. Peralatan dan Media
serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan
ATK (kertas plano, spidol, sticky notes), laptop, LCD dan proyektor , dan
berlandaskan gotong royong”. Komite Sekolah mempunyai peran besar
video yang relevan.
dalam kemitraan ini termasuk dalam upaya Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) yang dilakukan untuk menyiapkan generasi emas 2045.
G. Langkah-Langkah
Peningkatan peran komite sekolah dan keluarga dalam PPK sangat
diperlukan. Waktu
No Kegiatan
(menit)
B. Tujuan Kegiatan awal
Setelah mengikuti kegitan pelatihan pada modul ini, peserta dapat: 1. a. Fasilitator membuka sesi pelatihan dengan mengucapkan salam 10
dan memperkenalkan diri.
1. memahami dan menyadari peran dan fungsi komite dalam internalisasi
b. Fasilitator menyampaikan judul sesi, tujuan, dan hasil yang
nilai-nilai PPK; diharapkan pada sesi pelatihan.
20 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
21
MODUL 4
3. mengidentifikasi peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung
pelaksanaan PPK di sekolah berdasar kondisi faktual; dan
PPK Berbasis Masyarakat 4. menyusun program komite sekolah berkaitan dengan PPK berbasis
masyarakat.
C. Alokasi Waktu
A. Rasional
Waktu : 180 menit (6 x 45 menit)
Berbagai studi yang terkait dengan peran masyarakat dalam
pendidikan menunjukkan bahwa keberhasilan pendidikan D. Metode
(pendidikan karakter) bergantung pada kemitraan yang sinergis antara
para pelaku pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat. Curah pendapat, diskusi kelompok, dan pembelajaran berbasis masalah.
Pondasi pendidikan karakter sebagaimana digarisbawahi oleh Ki Hajar
Dewantara diletakkan oleh keluarga sebagai pendidik yang pertama E. Materi
dan utama. Namun demikian, lingkungan masyarakat juga sangat 1. Peran dan fungsi komite sekolah berdasar Permendikbud No 75
mempengaruhi keberhasilannya. Praktik baik kolaborasi antaranggota tahun 2016 dalam internalisasi nilai-nilai PPK.
masyarakat telah menjadi bagian dari tradisi Indonesia melalui
semangat gotong royong. Kepedulian menjadi kata kunci. 2. Analisis kondisi faktual sekolah.
Sekaranglah saatnya untuk melakukan penguatan pendidikan karakter 3. Peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan PPK
yang berbasis komunitas/masyarakat. di sekolah.
Kemitraan tri sentra pendidikan yaitu satuan pendidikan, keluarga, 4. Program komite sekolah berkaitan dengan PPK berbasis masyarakat.
dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan
visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terbentuknya insan F. Peralatan dan Media
serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan
ATK (kertas plano, spidol, sticky notes), laptop, LCD dan proyektor , dan
berlandaskan gotong royong”. Komite Sekolah mempunyai peran besar
video yang relevan.
dalam kemitraan ini termasuk dalam upaya Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) yang dilakukan untuk menyiapkan generasi emas 2045.
G. Langkah-Langkah
Peningkatan peran komite sekolah dan keluarga dalam PPK sangat
diperlukan. Waktu
No Kegiatan
(menit)
B. Tujuan Kegiatan awal
Setelah mengikuti kegitan pelatihan pada modul ini, peserta dapat: 1. a. Fasilitator membuka sesi pelatihan dengan mengucapkan salam 10
dan memperkenalkan diri.
1. memahami dan menyadari peran dan fungsi komite dalam internalisasi
b. Fasilitator menyampaikan judul sesi, tujuan, dan hasil yang
nilai-nilai PPK; diharapkan pada sesi pelatihan.
22 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
19
3 Dinamika kelompok, peserta dibentuk dalam kelompok. 5’ Tugas : Identifikasikan kondisi faktual sekolah
4 Menetapkan bersama aturan kelas, antara lain: ubah HP ke nada getar, 3’ Berikut adalah contoh
hormati orang yang sedang bicara, hindari keluar masuk ruangan,
komunikasi antara fasilitator dan peserta atau juga antar- peserta Rencana Peran Komite Keunikan dan Kondisi Lingkungan
dilakukan dengan santun. Peningkatan Peran Selama Ini Keunggulan Fisik Sekolah
Komite Sekolah
5 Latar belakang membangun budaya sekolah dalam internalisasi PPK. 3’ Akan membantu Belum berperan Kebersihan Ruang kelas ......
penyediaan sarana dalam piket kelas
Kegiatan Inti (110 menit)
kebersihan untuk kebersihan
6 Penjelasan apa yang dimaksud dengan budaya sekolah dan 15’ Membantu piket guru Belum berperan Piket guru dan Lapangan olah raga
komponennya. Fasilitator mengajak peserta berbagi tentang budaya, sepulang sekolah SOP sekolah .....
tradisi dan pembiasaan yang ada di sekolah mereka yang mendukung
PPK. Penjelasan tentang praktik pembiasaan usahakan seimbang antara Membantu Belum berperan Literasi Kantin sekolah ........
nilai-nilai utama PPK, sehingga masing-masing nilai memiliki contoh. menyiapkan majalah dalam Literasi
dinding Sekolah
7 Dialog dan penjelasan hakikat literasi dan mengapa program 5’
pembiasaan berliterasi itu penting.
Lembar Kerja 4.2. 4. mampu merumuskan budaya sekolah yang akan dibangun;
Lembar Kerja Identifikasi Kegiatan & Partisipasi 5. memahami konsep gerakan literasi dan strategi mewujudkan budaya
literasi;
Tugas 6. melakukan pembimbingan/pendampingan dan mendukung kegiatan
Identifikasikan partisipasi serta peran orang tua dan masyarakat dalam pembiasaan 15 menit membaca
PPK di sekolah 7. memiliki pemahaman dan keterampilan mengintegrasikan nilai utama
Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
Bentuk Partisipasi Bentuk Kegiatan Partisipasi dan peran mendukung kompetensi abad 21 yakni kemampuan berpikir kritis,
Orang Tua
memiliki sikap kreatif, mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat
Peserta, narasumber, atau Parenting Class a. Membangun pengasuhan bekerja sama (kolaborasi); dan
panitia positif. 8. mampu mengevaluasi aturan dan tata tertib sekolah untuk
Menjadi narasumber, Motivasi Senin pagi b. Motivasi berprestasi. menghasilkan siswa yang unggul.
panitia
Membangun komunikasi/ Hari Pertama Masuk c. Mengantar dan membangun
interaksi awal ortu-sekolah Sekolah komunikasi awal orang tua dan C. Alokasi Waktu
sekolah.
Waktu : 135 menit (3 x 45 menit)
Pelaku Pertemuan dengan wali d. Pemantauan perkembangan
kelas, kunjungan rumah anak.
D. Metode
e. …..
Eksplorasi aktivitas, dinamika kelompok, ice breaking, ceramah, simulasi,
f. ….. diskusi, tanya jawab, dan kunjungan kerja.
g. ….. E. Materi
Komite Sekolah 1. Pengertian budaya sekolah,
Inisiator, pendukung Jejaring Sekolah a. Mendorong sekolah untuk 2. Strategi membangun budaya sekolah,
berjejaring dengan SKPD, atau
elemen masyarakat lain.
3. Konsep gerakan literasi dan strategi mewujudkan budaya literasi,
Pendukung Membangun budaya b. Membantu sekolah dalam 4. Integrasi nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan
sekolah gerakan literasi. ekstrakurikuler yang mendukung kompetensi abad 21,
5. Peranan aturan dan tata tertib sekolah untuk menghasilkan siswa yang
c. ... unggul, dan
d. ... 6. Bacaan : PPK Berbasis Budaya Sekolah (Lihat, Lampiran 2).
f. ... Buku-buku bacaan nonpelajaran untuk tingkat SD dan SMP, LCD, slide
ppt, Flip chart, spidol, post it, lakban/tape, kertas hvs.
g. ...
16 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
25
MODUL 3 MODUL 5
PPK Berbasis Budaya Sekolah Penilaian dan Evaluasi PPK
A. Rasional
A. Rasional
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang sudah didesain
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis budaya sekolah oleh sekolah/ satuan pendidikan perlu dievaluasi untuk menilai apakah
memotret berbagai macam bentuk pembiasaan, model tata kelola gerakan PPK menerapkan seluruh prinsip penguatan PPK sehingga tujuan
sekolah, termasuk di dalamnya pengembangan peraturan dan regulasi pendidikan karakter itu tercapai. Evaluasi dan penilaian PPK dilakukan
yang mendukung PPK. Proses pembudayaan menjadi sangat penting terhadap desain awal program (asesmen awal), implementasi, dan
dalam penguatan pendidikan karakter karena dapat memberikan atau evaluasi atas pelaksanaannya di sekolah. Ketiga aspek evaluasi ini, yaitu
membangun nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Budaya sekolah yang desain program, implementasi, dan evaluasi implementasi dipergunakan
baik diharapkan dapat mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih sebagai perangkat untuk menilai keberhasilan program Penguatan
baik. PPK berbasis budaya sekolah mengembangkan berbagai macam Pendidikan Karakter di sekolah.
corak relasi, kegiatan dan interaksi antarindividu di lingkungan sekolah
Evaluasi dan penilaian program PPK ini tidak dilakukan untuk menilai
yang mengatasi sekat-sekat kelas, yang membentuk ekosistem dan
dan mengevaluasi individu per individu, melainkan untuk mengukur
budaya pendidikan karakter di lingkungan sekolah.
kondisi awal sekolah, memonitor pelaksanaannya, dan mengevaluasi
Membangun budaya sekolah yang baik dapat dilakukan melalui dampak program PPK. Hasilnya diharapkan dapat menjawab pertanyaan
kegiatan-kegiatan di sekolah. Contoh kegiatan yang dapat dikembangkan apakah yang dilakukan sekolah sudah memenuhi harapan seperti yang
dalam membangun budaya sekolah adalah 1) pembiasaan dalam ditetapkan dalam prinsip-prinsip pengembangan PPK? Penilaian peserta
kegiatan literasi; 2) kegiatan ekstrakurikuler, yang mengintegrasikan nilai- didik secara individual dilaksanakan sesuai dengan kebijakan penilaian
nilai utama PPK; dan 3) menetapkan dan mengevaluasi tata tertib atau dalam Kurikulum 2013 yang berlaku.
peraturan sekolah. Budaya sekolah yang baik dapat mengembangkan
Desain evaluasi program mengacu pada prinsip-prinsip PPK yang
iklim akademik yang kompetitif dan kolaboratif, yang diperlukan sekolah
dijabarkan dalam tema-tema evaluasi dan indikator-indikator yang
dalam menetapkan atau memperkuat branding sekolah.
menyertainya. Penilaian keberhasilan pendidikan karakter di lingkungan
sekolah dilakukan secara objektif, transparan, dan melibatkan para
B. Tujuan
pemangku kepentingan pendidikan. Pelaku evaluasi dan penilaian
Setelah mengikuti sesi dalam modul ini peserta dapat: keberhasilan pendidikan karakter adalah individu yang relevan, seperti
1. memahami dan menyadari pentingnya PPK dalam membangun staf sekolah, pengawas, Dinas Pendidikan, komite sekolah dan
budaya sekolah; perwakilan komunitas. Evaluasi dan penilaian dilakukan dengan
2. mengidentifikasi strategi membangun budaya sekolah; mendasarkan diri pada Panduan Penilaian Keberhasilan Penguatan
3. mampu merumuskan langkah-langkah membangun budaya sekolah; Pendidikan Karakter.
26 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi K omite Sekolah
15
C. Alokasi waktu 4. Diskusi kelompok dengan anggota tiap kelompok lima orang. 60
Diskusi dan berbagi pengalaman tentang bagaimana orang tua
Waktu: 90 menit (2 x 45 menit) dilibatkan dalam pembelajaran di kelas. Pertanyaannya:
1. Apakah keterlibatan komite sekolah dan orang tua dalam PPK
berbasis kelas yang pernah Anda alami selama ini?
D. Metode 2. Di manakah ruang-ruang kolaborasi antara guru dan orangtua/
komite sekolah yang masih bisa dikembangkan dalam
Metode yang digunakan untuk pelatihan penilaian dan evaluasi PPK yaitu: mengembangkan PPK berbasis kelas?
1. peserta bekerja secara berkelompok untuk menganalisis prinsip- 3. Masing-masing kelompok membuat ringkasan hasil diskusi
dalam kertas plano.
prinsip dan indikator penilaian PPK (kerja kelompok); dan
4. Lalu masing-masing kelompok disebar ke kelompok lain dan
2. peserta berlatih menilai kondisi di sekolah dengan mempergunakan berbagi pengalaman dengan sistem carousel.
indikator penilaian. 5. Hasil dipasang untuk gallery walk.
No Kegiatan Waktu
(menit)
E. Materi
Kegiatan Penutup
Prinsip-prinsip dan indikator penilaian dalam PPK, sesuai dengan buku 5. Refleksi 15
Panduan Penilaian PPK. a. Refleksi pengalaman dalam training melalui pertanyaan refleksi
dalam lembar kerja, apakah hal baru yang Anda temukan dalam
sesi ini?
F. Peralatan dan Media b. Peserta membuat ringkasan pribadi tentang nilai-nilai yang
mereka temukan dalam pertemuan ini.
LCD, sound, kertas/karton manila, spidol, dan sebagainya.
Jumlah 135
G. Langkah-Langkah
H. Evaluasi
No Kegiatan Waktu
Fasilitator melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran.
Pembukaan
1 Fasilitator menyapa peserta dan menjelaskan tujuan penilaian PPK. 5
I. Refleksi
Kegiatan Inti
2 Fasilitator menjelaskan konsep dasar penilaian dan evaluasi PPK, 20 Pertanyaan yang ditayangkan pada PPT terkait dengan hal-hal yang
siapa saja yang melakukan penilaian, bagaimana membaca rubrik dan
menghitung skor. baru, menarik dan inspiratif bagi peningkatan peranan komite
sekolah dalam PPK berbasis kelas.
3 Fasilitator menjelaskan format-format yang dibutuhkan dan cara 10
menilai PPK.
4 Fasilitator menjelaskan tentang prinsip-prinsip dan indikator dalam 5
prinsip penilaian PPK.
14 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
27
No Kegiatan Waktu
5 Fasilitator mengajak peserta untuk diskusi kelompok tentang: 1) 40
E. Materi rumusan pernyataan instrumen yang diturunkan dari item dan
indikator penilaian dan format-format penilaian (prinsip dan indikator);
Materi PPK berbasis kelas bagi komite sekolah terdiri dari: 2) melakukan penilaian berdasarkan indikator secara berkelompok.
1. PPK terintegrasikan dalam mata pelajaran Penutup
2. PPK terintegrasikan dalam pembelajaran tematik di SD, 6 Fasilitator mengajak peserta untuk melakukan refleksi dengan 5
3. PPK melalui pilihan metode pembelajaran bertanya: apakah nilai-nilai yang aku temukan dalam pelatihan ini?
Kalau menemukan nilai, apa saja nilai itu?
4. PPK dalam pengelolaan kelas
7 Fasilitator memberikan peneguhan dan kesimpulan. 5
Materi tersebut didapatkan di antaranya dari: (1) Buku Konsep dan Total Waktu 90
Pedoman PPK, (2) Lembar Kerja (LK) sebagai instrumen untuk eksplorasi Catatan khusus:
peserta pelatihan terhadap pemahaman PPK, (3) video, (4) LK untuk Format latihan yang digunakan sesuai dengan buku panduan Penilaian Keberhasilan
diskusi tentang tayangan video, (5) berbagai studi kasus mengenai kelas, Penguatan Pendidikan Karakter.
dan (6) instrumen untuk refleksi.
H. Evaluasi
Fasilitator menilai keberhasilan pelatihan bila peserta dapat
F. Peralatan dan Media melakukan proses penilaian untuk kegiatan di sekolahnya dan
menjelaskan dasar-dasar atau alasan mengapa mereka dapat memberi
Fasilitator harus mempersiapkan: nilai seperti itu.
• komputer (laptop),
• proyektor, I. Refleksi
• flip chart
Untuk menilai apakah peserta mampu merefleksikan pedoman
• post it,
evaluasi dalam PPK pada sesi ini, fasilitator bisa bertanya tentang hal-
• kertas HVS, dan hal yang berkesan, atau paling menarik bagi diri pribadi peserta terkait
• video yang relevan. pelatihan ini.
-- -- --
28 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
13
Desain Rencana Tindak Lanjut sehingga komite sekolah/orang tua dapat memberikan masukan baik
kepada guru maupun kepala sekolah agar proses Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) dapat berjalan lancar.
A. Rasional B. Tujuan
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Pelatihan Penguatan Pendidikan Setelah menyelesaikan modul ini peserta dapat:
Karakter merupakan desain tindak lanjut yang akan dilakukan para 1. memahami pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam
peserta setelah mengikuti pelatihan PPK. RTL ini diasumsikan sebagai proses belajar mengajar di kelas; dan
produk peserta pelatihan yang berupa perencanaan program yang 2. mampu berpartisipasi dalam kegiatan PPK berbasis kelas melalui
akan diakukan dalam kapasitasnya sebagai Komite Sekolah dalam kegiatan yang sesuai dengan bidang yang ditekuni oleh komite
mengimplementasikan PPK. RTL juga dimaksudkan untuk mengendalikan sekolah.
peserta terhadap program-program yang telah disusun pasca pelatihan
dalam rangka mengembangkan pengetahuannya, serta merealisasikan C. Alokasi Waktu
komitmen dalam melaksanakan hasil pelatihan sebagaimana tersirat Waktu : 135 menit (3 x 45 menit)
dalam RTL.
Pemahaman isi dan konsep PPK disebut berhasil bila peserta dapat D. Metode
mendesain Rencana Tindak Lanjut (RTL). Desain RTL merupakan sebuah
Modul ini dirancang untuk membekali komite sekolah dengan
awal niat, motivasi dan keinginan untuk mengembangkan PPK. Rancangan
konsep PPK dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Oleh
yang bagus adalah separuh dari keberhasilan Gerakan Penguatan
sebab itu, metode yang digunakan adalah eksplorasi yang bersifat
Pendidikan Karakter (PPK).
reflektif (reflective explorative). Kegiatan praktis dilakukan untuk memberi
B. Tujuan kesempatan menguatkan konsep PPK dalam kelas. Modul ini juga
memberikan pengalaman belajar aktif dan relevan. Dengan demikian,
Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat: pelatihan ini banyak menerapkan pendekatan partisipatori dan reflektif.
1. mendesain Rencana Tindak Lanjut PPK, dan Variasi metodologi seperti penjelasan/presentasi, diskusi, kerja dalam
2. mempresentasikan RTL di hadapan kelompok lain. kelompok/berpasangan, studi kasus, diskusi tayangan video, tanya jawab,
demonstrasi, dan main peran (role play) juga diterapkan.
C. Alokasi waktu
Waktu: 180 menit (4 x 45 menit)
D. Metode
Metode yang digunakan untuk desain RTL, yaitu:
12 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
29
MODUL 2 E. Materi
PPK Berbasis Kelas Fungsi RTL sebagai alat untuk evaluasi dan desain program komite
sekolah untuk Penguatan Pendidikan Karakter
proses belajar mengajar di kelas guru memiliki kesempatan yang 5 Setelah selesai pemaparan peserta di kelompok kecil, fasilitator 5
mengajak peserta untuk melakukan refleksi dengan bertanya: apa
leluasa untuk mengembangkan karakter siswa. Guru dapat memilih nilai-nilai yang aku temukan dalam pelatihan ini? Kalau menemukan
bagian dari mata pelajarannya atau tema pelajaran untuk nilai, apa saja nilai itu?
diintegrasikan dengan pengembangan karakter siswa. Metode belajar 6 Fasilitator memberikan peneguhan dan kesimpulan. 5
yang dipilihpun secara terintegrasi dapat menjadi media pembentukan Total 180
karakter. Ketika mengelola kelas guru berkesempatan untuk
mengembangkan karakter melalui tindakan dan tutur katanya selama H. Evaluasi
proses pembelajaran berlangsung, pada saat siswa belum masuk kelas, Fasilitator menilai keberhasilan pelatihan bila peserta dapat
melakukan proses penilaian untuk kegiatan di sekolahnya dan
dalam pembelajaran, dan setelah selesai pembelajaran.
menjelaskan dasar-dasar atau alasan mengapa mereka dapat memberi
Kualitas praksis PPK melalui pendidikan karakter berbasis kelas
nilai seperti itu.
merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Sebagai pimpinan sekolah,
ia memiliki tugas malakukan supervisi akademik terhadap pembelajaran
I. Refleksi
yang dipersiapkan dan yang dilakukan oleh guru. Kepala sekolah perlu
Untuk menilai apakah peserta mampu merefleksikan pedoman
memiliki pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman bagaimana
evaluasi dalam PPK pada sesi ini, fasilitator bisa bertanya tentang hal-
mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter berbasis kelas ketika
hal yang berkesan, atau paling menarik bagi diri pribadi peserta terkait
melakukan supervisi akademik terhadap guru.
pelatihan ini.
30 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
11
4. nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter, dan 1. RENCANA UMUM TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN KAPASITAS
5. implikasi kebijakan bagi pengembangan program PPK. KOMITE SEKOLAH TENTANG PPK
D. Metode
Presentasi, diskusi dan tanya jawab
2
E. Materi
1. Latar belakang, tantangan ke depan dan urgensi kebijakan PPK
2. Konsep Dasar PPK
3. Nilai-nilai Utama PPK
4. Implikasi bagi lembaga pendidikan 3
Bahan Bacaan:
Kemendikbud. 2017. Buku Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan
Karakter. Buku 1. Jakarta: Kemendikbud.
4
F. Peralatan dan Media
LCD, tayangan /slide power point
G. Langkah-Langkah
5
Waktu
No Kegiatan
Menit
Pembukaan
1 Fasilitator menyapa peserta dan bertanya apa yang sudah mereka 5
6
ketahui sejauh ini tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
2 Fasilitator memaparkan tujuan pelatihan 5
3 Fasilitator bertanya pada peserta, “Apa tantangan ke depan yang 5
dihadapi peserta didik menghadapi kemajuan ilmu, teknologi,
informasi dan komunikasi di abad-21?”.
4 Fasilitator merangkum jawaban dari peserta. 5 7
5 Fasilitator menampilkan gambaran tantangan yang dihadapi anak- 5
anak muda Indonesia di masa depan.
Kegiatan Inti
6 Fasilitator menjelaskan kebijakan Kemendikbud tentang PPK, latar 5
belakang, dan tantangan ke depan.
32 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
9
2. BRANDING SEKOLAH
Tahap berikutnya fasilitator memahami langkah-langkah yang perlu 5. PENGEMBANGAN PPK MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
dilakukan selama melakukan proses fasilitasi dan pelatihan. Analisis situasi: diskusikan kegiatan ekstrakurikuler yang telah dimiliki sekolah secara
integratif (dikelola di internal sekolah) dan yang kolaboratif (dikelola oleh mitra
Fasilitator bisa mengarahkan peserta untuk membuat rencana sekolah)? Apakah sudah menjangkau merata pada seluruh siswa? Apakah efektif dalam
tindak lanjut setiap kali setelah menyelesaikan materi pelatihan. mengembangkan PPK? Apa keunggulannya dan apa kekurangannya ?
1
Penutupan
Pembukaan Materi Inti (Evaluasi, Refleksi,
Rencana Aksi)
6. PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN c. Fokus pada tujuan. Fasilitator perlu fokus pada satu kegiatan agar
KARAKTER
tuntas. Setiap modul sudah dirancang secara lengkap, karena itu
Analisis situasi: diskusikan pelibatan orang tua yang telah dilakukan sekolah selama ini? tahapan setiap modul mulai dari awal sampai evaluasi dan refleksi
Apakah sudah sesuai kebutuhan PPK? Apakah efektif dalam mengembangkan PPK? Apa perlu dilakukan dengan baik dan tidak boleh dilewatkan.
keunggulannya dan apa kekurangannya ? d. Perhatian pada dinamika peserta. Fasilitator perlu membiasakan
diri dan cermat untuk memahami dinamika peserta sehingga seluruh
Segmen Orang Bentuk pelatihan terlaksana dengan baik.
Waktu
No Tua (Kelas dan Tujuan Kegiatan
(Tanggal)
Jumlahnya)
e. Dokumentasi pendapat. Fasilitator perlu mencatat pendapat dan
1 pengalaman peserta, baik saat melaksanakan sesi evaluasi maupun
refleksi.
f. Rencana aksi. Setiap kegiatan pelatihan diakhiri dengan penulisan
rencana aksi. Ini adalah bagian penting untuk memperkuat pemahaman
2
dan proses penyadaran yang terjadi serta untuk menunjukkan bahwa
peserta menangkap tujuan pelatihan yang diadakan.
h. mengidentifikasi hal-hal yang dapat dikembangkan oleh diri dan 7. PPK MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT/KOMUNITAS
sekolah dalam menerapkan PPK;
Analisis situasi: diskusikan kasus-kasus pelibatan komunitas yang telah dilakukan sekolah
i. merefleksi sejauh mana praksis nilai-nilai utama PPK dalam diri individu selama ini? Apakah sudah sesuai kebutuhan PPK? Apakah efektif dalam mengembangkan
peserta sehingga peserta mampu mengembangkan diri menjadi lebih PPK? Apa keunggulannya dan apa kekurangannya ?
baik;
j. memiliki niat dan rencana untuk menerapkan PPK sesuai dengan
Segmen Bentuk
potensi lingkungan yang ada; dan Waktu
No Komunitas yang Tujuan Kegiatan
(Tanggal)
k. melakukan evaluasi dan penilaian secara mandiri dan mendesain Dilibatkan
indikator keberhasilan pelaksanaan PPK. 1
( _________________________) ( _________________________)
( _________________________) ( _________________________)
38 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
3
3. Sasaran
Buku Modul Penguatan Pendidikan Karakter dibuat sebagai
Lampiran I pegangan dan panduan bagi para Fasilitator Provinsi dan Sekolah.
Fasilitator Provinsi dapat memberikan pelatihan menggunakan
Manajemen dan buku ini kepada Komite Sekolah. Fasilitator Sekolah
Kepemimpinan Sekolah dapat menggunakan materi pelatihan di dalam buku ini untuk
diterapkan di sekolah masing-masing dan mengimbaskannya ke
sekolah sekitar. Fasilitator dan Komite Sekolah dapat memanfaatkan
buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami
Program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.
Sasaran pembuatan modul Penguatan Pendidikan Karakter adalah
Kepemimpinan dalam konsep Ki Hajar Dewantara terangkum dalam sebagai berikut:
“Trilogi Kepemimpinan” yaitu ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun
karsa, dan tut wuri handayani. Penjelasan ringkasnya sebagai berikut: a. modul ini dipergunakan terutama untuk para fasilitator provinsi
dan fasilitator sekolah yang akan melatih komite sekolah di sekolah
Ing ngarso sung tuladha rintisan, mandiri, dan imbas.
Ing ngarso mempunyai arti di depan/di muka, sung berasal dari kata ingsun b. modul ini juga dapat menjadi bahan bacaan dan pembelajaran
yang artinya saya, tuladha berarti tauladan. Jadi makna ing ngarso sung mandiri oleh komite sekolah dalam rangka penguatan kapasitas
tuladha adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan implementasi PPK di lingkungannya masing-masing.
contoh/teladan bagi orang- orang disekitarnya. Oleh karena itu yang harus
dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan. 4. Indikator Keberhasilan
Ada beberapa indikator keberhasilan pelatihan. Selama
Ing madya mangun karsa
mengadakan pelatihan PPK, fasilitator bisa mencatat beberapa indikator
Ing madya artinya di tengah-tengah, mbangun berarti membangkitkan yang menunjukkan keberhasilan pelatihan Penguatan Pendidikan
atau menggugah dan karsa diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Karakter. Beberapa indikator yang dapat dilihat dalam diri peserta di
Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus antaranya adalah mampu:
juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat. Pemimpin
a. mengidentifikasi dan melakukan asesmen awal kondisi sekolah dalam
juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi di lingkungannya rangka Penguatan Pendidikan Karakter;
dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan b. mengidentifikasi implementasi nilai-nilai utama PPK dalam kegiatan
kenyamanan. pendidikan di sekolah;
c. menemukan persoalan utama sekolah terkait implementasi nilai-nilai
Tut wuri handayani utama PPK dan menemukan solusi untuk memperbaikinya;
Tut wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan d. mengidentifikasi para pelaku yang terlibat dalam PPK;
dorongan moral atau dorongan semangat. Arti tut wuri handayani ialah e. memahami tugas diri peserta sebagai salah satu pelaku PPK;
seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari f. memahami implementasi prinsip-prinsip pengembangan PPK;
g. mengidentifikasi budaya dan keutamaan lokal yang bisa mendukug
belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang
program PPK;
di sekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.
2 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
39
sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir, dan cara bertindak Berikut ini akan dibahas peranan kepala sekolah dalam konteks
seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. PPK yang harus diketahui oleh Komite Sekolah.
b. Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter
1. Peranan kepala sekolah sebagai manajer dan pemimpin dalam PPK
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kelanjutan dan sesuai dengan kompetensi kepala sekolah:
revitalisasi gerakan nasional pendidikan karakter yang telah dimulai a. menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai
pada 2010. Gerakan penguatan pendidikan karakter menjadi semakin tingkatan perencanaan;
mendesak untuk diprioritaskan karena berbagai persoalan yang b. mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan
mengancam keutuhan dan masa depan bangsa seperti maraknya kebutuhan;
tindakan intoleransi dan kekerasan atas nama agama yang c. memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan
mengancam kebinekaan dan keutuhan NKRI, munculnya sumber daya sekolah/madrasah secara optimal;
gerakan-gerakan separatis, perilaku kekerasan dalam lingkungan d. mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah
pendidikan dan di masyarakat, kejahatan seksual, tawuran pelajar, menuju organisasi pembelajar yang efektif;
pergaulan bebas dan kecenderungan anak-anak muda pada narkoba. e. menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif
Selain persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik;
bangsa, Indonesia juga menghadapi tantangan menghadapi persaingan f. mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber
daya manusia secara optimal;
di pentas global, seperti rendahnya Indeks Pembangunan Manusia
g. mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka
Indonesia mengancam daya saing bangsa, lemahnya fisik anak-
pendayagunaan secara optimal;
anak Indonesia karena kurang olah raga, rendahnya rasa seni dan
h. mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam
estetika serta pemahaman etika yang belum terbentuk selama masa
rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan
pendidikan. Berbagai alasan ini telah cukup menjadi dasar kuat bagi
sekolah/ madrasah;
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kembali memperkuat
i. mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik
jati diri dan identitas bangsa melalui gerakan nasional pendidikan dengan
baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta
meluncurkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang akan
didik;
dilakukan secara menyeluruh dan sistematis pada jenjang pendidikan
j. mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
dasar dan menengah.
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional;
k. mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip
2. Tujuan pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien;
Tujuan modul adalah untuk memberikan pengetahuan, l. mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung
pemahaman, dan keterampilan kepada Komite Sekolah/Orang Tua agar pencapaian tujuan sekolah/ madrasah;
dapat menerapkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah m. mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam
melalui pendekatan pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di
dan masyarakat sesuai dengan potensi lingkungan dan kearifan lokal sekolah/madrasah;
n. mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung
setempat.
penyusunan program dan pengambilan keputusan;
o. memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.; dan
p. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
40 Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
1
4. Branding sekolah
Branding sekolah merupakan identitas sekolah sebagai ciri khas
yang menunjukkan keunikan, kekuatan, dan keunggulan sekolah
berdasarkan potensi lingkungan, peluang yang ada, dan memperoleh
dukungan dari seluruh warga sekolah dan orang tua peserta didik.
Branding sekolah dapat dikaitkan dengan pilihan prioritas nilai dalam
nilai-nilai utama PPK dan didukung dengan jalinan nilai-nilai karakter
lain. Branding sebagai ciri khas sekolah pada akhirnya mampu menjadi
ciri khas yang unik yang membedakan satu sekolah dengan sekolah
yang lain. Branding sekolah dapat menjadi daya tarik masyarakat
dalam menentukan pilihan pendidikan. Branding disusun berdasarkan
analisis konteks dan potensi lingkungan yang ada, visi, misi, dan nilai-
nilai inti (core value) sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah bersama
dengan warga sekolah dapat menentukan branding sekolah sebagai
ciri khas yang diunggulkan.
//
//
dewan //
iv Penguatan Pendidikan Karakter Modul Pelatihan
Bagi Komite Sekolah
43
dikembangkan sekolah, namun masih banyak pekerjaan rumah yang Strategi membangun budaya sekolah dalam internalisasi nilai-nilai
harus dituntaskan untuk memastikan agar proses pembudayaan utama PPK dapat dilakukan melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan,
nilai-nilai karakter berjalan dan berkesinambungan. Selain itu, sangat kegiatan teladan, dan kegiatan terprogram. Kegiatan-kegiatan tersebut di
diperlukan kebijakan yang lebih komprehensif dan bertumpu pada antaranya adalah gerakan literasi (membaca buku non pelajaran 15 menit
kearifan lokal untuk menjawab tantangan zaman yang makin kompleks, sebelum memulai pelajaran), berbagai macam kegiatan esktrakurikuler,
mulai dari persoalan yang mengancam keutuhan dan masa depan bangsa membuat tata tertib sekolah yang adil, demokratis, dan edukatif.
sampai kepada persaingan global. Kebijakan ini akan menjadi dasar bagi
perumusan langkah-langkah yang lebih konkret agar penyemaian dan Konsep dasar literasi
pembudayaan nilai-nilai utama pembentukan karakter bangsa dapat
Literasi merupakan dasar dari proses pembelajaran sepanjang
dilakukan secara efektif dan menyeluruh.
hayat. Ini merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk perkembangan
Saya mengucapkan terima kasih kepada Tim yang sudah menyusun pribadi dan sosial. Secara singkat literasi berarti kemampuan untuk
dan menerbitkan buku-buku Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang memahami, mempergunakan, dan menciptakan berbagai bentuk
terdiri dari Konsep dan Pedoman PPK, Panduan Penilaian PPK, Modul informasi untuk perkembangan diri dan sosial dalam rangka
Pelatihan PPK bagi Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, dan Komite Sekolah, pembangunan kehidupan yang lebih baik. Literasi mengacu pada
serta Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Calon Pelatih PPK. Buku-buku ini kemampuan membaca, menulis dan mempergunakan berbagai media
akan menjadi rujukan bagi sekolah dan seluruh pemangku kepentingan sebagai sumber belajar secara kritis. Literasi yang dibutuhkan di abad 21
dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter di sekolah. di antaranya adalah kemampuan komunikasi, berbahasa, keterampilan
Saya berharap PPK dapat terlaksana dengan baik dan menghimbau mempergunakan dan mengolah informasi. Ini semua membutuhkan
dukungan orang tua, komite sekolah, pengawas, perguruan tinggi, dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
masyarakat luas untuk memberikan masukan bagi pelaksanaan dan Bentuk pembiasaan literasi lain adalah gerakan kegiatan membaca
penyempurnaan kebijakan PPK ini. 15 Menit sebelum pelajaran dimulai. Materi yang dibaca adalah buku-
Semoga PPK dapat menumbuhkan semangat belajar dan buku di luar buku pelajaran. Tujuannya untuk menumbuhkan kegemaran
mengoptimalkan potensi peserta didik sehingga menjadi warga negara membaca sebagai kunci keberhasilan seorang pembelajar, meningkatkan
yang memiliki karakter kuat, mencintai bangsanya, dan mampu menjawab kemampuan literasi, memperoleh penguatan nilai-nilai utama melalui
tantangan era global. Selamat berkarya. buku, cerita dan informasi yang dibaca. Dengan gemar membaca,
peserta didik tumbuh menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kegemaran
membaca menunjukkan kesediaan individu untuk selalu terbuka pada
pengetahuan baru, mau menggali dan mendalami hal-hal yang baru dan
aktual. Sikap mau belajar secara terus menerus ini sangat penting untuk
mempersiapkan mereka menghadapi kompleksitas persoalan global di
Muhadjir Effendy masa depan.
Editor Bahasa
Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.
Desain Sampul
Azis Purwanto, S.T.
Desain Tata Letak
Zaitun Y.A. Kherid
Sekretariat
TIM PPK Kemendikbud
Gedung A Lantai 2 Komplek Kemendikbud. Jl. Jendral Sudirman, Jakarta. Telp. (62-21) 57950176
Website: http://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id ; email: pendidikankarakter@kemdikbud.go.id