Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Materi : Attraumatic Care

Pokok Bahasan : Mengedukasikan Attraumatic care

Sasaran : Tenaga kesehatan (perawat)

Hari/tanggal : Kamis, 31 Mei 2018

Waktu pertemuan : 35 menit

Pukul : 09.00-09.35

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 35 menit tentang attraumatic care
diharapkan perawat dapat mengetahui dan menjalankan attraumatic care dengan
benar
2. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit diharapkan perawat mampu :
a. Menjelaskan Pengertian Attraumatic care
b. Mengetahui Tujuan attraumatic care
c. Mengetahui Prinsip attraumatic care
d. Mengetahui Pelaksanaan attraumatic care
e. Mampu menerapkan attraumatic care

B. Materi (Terlampir)
1. Pengertian Attraumatic care
2. Tujuan attraumatic care
3. Prinsip attraumatic care
4. Pelaksanaan attraumatic care
5. Peran perawat menerapkan attraumatic care

C. Media
1. Leaflet

D. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

E. Setting tempat

Leader :

Moderator :

Pemateri :

Notulen :

Dokumentasi :

Fasilitator :
F. Pengorganisasian
1. Pembagian tugas
Leader : Ramli Lapatanca
Moderator : Neneng anjarwati
Pemateri : Diah kurniati
Notulen : Magvira hamadi
Dokementasi : Nuranisa adam
Fasilitator : Siska sari

2. Fungsi tugas

Leader : Mengawasi dan mengkoordinir Petugas dan peserta


selama ke kegiatan penyuluhan

Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal


sampai akhir

Pemateri : Menyajikan materi penyuluhan

Notulen : Mencatat pertanyaan, jawaban, kesimpulan maupun saran


selama kegiatan penyuluhan

Dokumentasi : Mendokumentasi kegiatan selama berjalannya penyuluhan

Fasilitator : Memotifasi peserta


G. Kegiatan penyuluhan

No Kegiatan penyuluh Respon peserta Waktu


1 Pembukaan Menjawab 10 menit
a. Memberi salam salam
b. Memberi pertanyaan apersepsi Menjawab
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan salam
d. Menyebutkan materi/pokok bahasan menyimak
yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan Menyimak dan 20 menit
a. Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan
secara berurutan dan teratur
Materi :
1. Pengertian Attraumatic care
2. Tujuan attraumatic care
3. Prinsip attraumatic care
4. Pelaksanaan attraumatic care
5. Peran perawat menerapkan
attraumatic care
b. Memberikan kesempatan untuk
bertanya
c. Menjawab pertanyaan peserta
3 Evaluasi/Penutup Memperhatikan 5 menit
a. Menyimpulkan inti penyuluhan Menjawab
b. Mengevaluasi peserta atas
penjelasan yang disampaikan dan
penyuluh menanyakan kembali
mengenai materi penyuluhan
c. Salam penutup
H. Evaluasi Hasil
1. Menjelaskan pengertian attraumatic care
2. Mengetahui tujuan attraumatic care
3. Mengetahui prinsip attraumatic care
4. Mengetahui pelaksanaan attraumatic care
5. Peran perawat menerapkan attraumatic care
Materi

A. Pengertian Attraumatic care


Attraumatic care adalah suatu tindakan perawatan terapeutik yang dilakukan
oleh perawat dengan menggunakan intervensi melalui cara mengeliminasi stres
psikologi dan pisik yang dialami oleh anak dan keluarganya dalam sistem
pelayanan kesehatan (supartini, 2009). Dalam wong (2008) menyebutkan bahwa
attraumatic cara berhubungan dengan siapa, apa, kapan, dimana, mengapa,
bagaimana dari setiap prosedur tindakan yang ditujukan pada anak bertujuan
untuk mencegah atau meminimalisir stres psikologis dan fisik.
Prosedur perawatan menyangkut tempat pemberian perawatan, misal dirumah,
rumah sakit, klinik ataupun tempat kesehatan yang lain. Personel menyangkut hal
orang yang terlibat langsung dalam pemberian terapi atau tindakan. Intervensi
melingkupi cakupam psikologi seperti intervensi kejiwaan, yang mengijinkan
orang tua dan anak dalam satu ruangan. Tekanan psikologi menyangkut takut,
marah, rasa malu, kecemasan, rasa sedih, kecewa, dan rasa bersalah. Adapun
rentang tekanan psikologi antara lain adalah tidak bisa tidur dan immbilisasi
hingga terganggu rangsangan sensori seperti rasa sakit, kenaikan suhu, suara
bising, cahaya lampu,ataupun kegelapan.
B. Tujuan attraumatic care

Tujuan utama perawatan atraumatik adalah ˜Pertama, jangan melukai, yang


memberikan kerangka kerja untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mencegah atau
meminimalkan pemisahan anak dari keluarganya, meningkatkan pengendalian
perasaan dan mencegah atau meminimalkan nyeri dan cedera pada tubuh. Beberapa
contoh pemberian asuhan atraumatik meliputi pengembangan hubungan anak-orang
tua selama dirawat di rumah sakit, menyiapkan anak sebelum pelaksanaan terapi dan
prosedur yang tidak dikenalinya, mengendalikan rasa sakit, memberikan privasi
pada anak, memberikan aktivitas bermain untuk mengungkapkan ketakutan dan
permusuhan, menyediakan pilihan untuk anak-anak dan menghormati perbedaan
budaya. Beberapa kasus yang sering dijumpai di masyarakat seperti peristiwa yang
menimbulkan trauma pada anak adalah cemas, marah, nyeri dan lain-lain. Apabila
hal tersebut dibiarkan dapat menyebabkan dampak psikologis pada anak dan
tentunya akan mengganggu perkembangan anak.

C. Prinsip-prinsip Attraumatic care

untuk mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat dilakukan oleh
perawat antara lain:

a. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.

Dampak perpisahan dari keluarga maka anak mengalami gangguan psikologis


seperti kecemasan, ketakutan, kurang kasih sayang sehingga gangguan ini akan
menghambat proses penyembuhan anak dan dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan anak.
b. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak.

Melalui peningkatan kontrol orang tua pada diri anak, diharapkan anak
mandiri dalam kehidupannya, anak akan selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas
sehari-hari, selalu bersikap waspada dalam segala hal, serta pendidikan terhadap
kemampuan dan keterampilan orang tua dalam mengawasi perawatan anak.

c. Mencegah dan mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis).

Mengurangi nyeri merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam


keperawatan anak. Proses pengurangan rasa nyeri sering kali tidak bisa dihilangkan
secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai teknik misalnya distraksi,
relaksasi, imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan
nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan anak.

d. Tidak melakukan kekerasan pada anak.

Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat


berarti dalam kehidupan anak. Apabila ini terjadi pada saat anak dalam proses tumbuh
kembang maka kemungkinan pencapaian kematangan akan terhambat, dengan
demikian tindakan kekerasan pada anak sangat tidak dianjurkan karena akan
memperberat kondisi anak.

e. Modifikasi lingkungan.

Melalui modifikasi lingkungan fisik yang bernuansa anak dapat meningkatkan


keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu
berkembang dan merasa nyaman di lingkungannya.
D. Penerapan attraumatic care

1. Mencegah atau mengurangi stresor fisik:


Pada saat melakukan injeksi gunakan Numbing techniques (tehnik Baal/
dibuat kebas) sehingga nyeri dapat dikurangi
Pada saat tindakan invasif hindari penggunaan restrain atau bedong (holding
down) gendong atau peluk anak sambil duduk/berdiri ( theraupetic
hugging). kecuali jika tidak ada pilihan anak boleh di tidurkan dan orang tua
berdiri dekat kepala anak untuk memfasilitasi rasa nyaman dan aman. (tetapi
dipertimbangkan kembali apakah orang tua bersedia ikut dalam tindakan invasif
dan bagaimana manfaatnya apakah anak malah tambah rewel atau bagaimana?)
Perawat bertindak sebagai advocate untuk meminimalkan tindakan
pengambilan/pemeriksaan darah, meminimalisir obat-obatan SC dan IM
penggunaan manajemen nyeri yang sesuai dengan usia (misalnya distraksi,
relaksasi, dll)
2. Mencegah atau mengurangi Pemisahan Anak dengan Orang tua
Perawat mendukung prinsip "Family-Centered Care" bahwa keluarga
adalah pusat/fokus pemberian asuhan keperawatan (bukan dokter ya..), keluarga
berhak mengambil keputusan, tahu tentang kondisi pasien, dan perawat
menghormati hak-hak keluarga.
Rumah sakit memfasilitasi akomodasi yang nyaman, seperti kamar, ruang
tunggu, toilet, fasilitas makan& minum, dll
Berikan pilihan kepada orangtua untuk ikut dalam tindakan invasif seperti
pengambilan darah, pasang infus, NGT atau tidak? dukung dan hormati setiap
pilihan yang diambil Orangtua
3. Dukung rasa kontrol (sense of control)
a. Jaga kebiasaan (Activity daily living) rutin anak
b. Gunakan Primary nursing (Asuhan keperawatan primer)
c. Dorong anak untuk memiliki "security item" jika anak menginginkan agar
merasa aman, misalnya boneka, bantal/selimut kesayangan, musik, dll
d. Berdayakan pengetahuan keluarga dan anak mengenai kondisi kesehatan.
e. Biarkan anak dan keluarga memilih, bila memungkinkan, untuk mengurangi rasa
intimidasi dari lingkungan dan tenaga kesehatan yang asing
f. Libatkan keluarga dan anak dalam setiap rencana perawatan, sehingga yang
paling berhak dalam menentukan jalannya program pengobatan (sense of
control) adalah anak dan keluarga.

E. Peran perawat menerapkan attraumatic care

1. Memperhatikan berbagai pengalaman dan tanggapan masyarakat terhadap kesehatan


dan penyakit tanpa batasan orientasi fokus masalah
2. Integrasi data yang obyektif dengan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman
pasien atau pengalaman subyektif kelompok
3. Penerapan pengetahuan ilmiah terhadap proses diagnosis dan pengobatan
4. Penyediaan hubungan perawatan yang memfasilitasi kesehatan dan penyembuhan
Pembentukan hubungan terapeutik merupakan pokok penting dalam memberikan
asuhan keperawatan. Perawat anak perlu berhubungan degan anak-anak serta
keluarganya dalam hubungan terapeutik. Caring merupakan definisi batasan yang
baik, memisahkan perawat dari anak dan keluarga. Batasan ini bersifat positif dan
profesional serta meningkatkan kendali keluarga atas perawatan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai