Anda di halaman 1dari 2

Spons Penyerap Minyak dari Polimer Baru

Minyak bumi atau petroleum merupakan bahan baku untuk bahan bakar minyak, bensin dan
banyak produk-produk kimia. Untuk mendapatkan minyak bumi, perusahaan-perusahaan penghasil
minyak bumi melakukan pengeboran pada lepas pantai. Minyak bumi digunakan sebagai sumber
energi yang penting karena dapat memenuhi konsumsi energi dunia, di sisi lain tidak bisa dipungkiri
bahwa perusahaan minyak lepas pantai di dunia sangatlah banyak untuk memenuhi kebutuhan energi
tersebut. Pada banyak kasus, pertambangan minyak lepas pantai memiliki efek negatif pada
lingkungan karena terdapat percikan kecil minyak yang tanpa disadari seolah menyatu ke dalam
bentuk air, banyak orang mengabaikan hal ini, tentu saja percikan minyak yang kecil tersebut
mengakibatkan kerugian untuk perusahaan minyak itu sendiri, terutama pada lingkungan di sekitar
laut. Banyak hal yang dirusak akibat percikan minyak bumi, yaitu tercemarnya air laut, punahnya
ikan-ikan, rusaknya terumbu karang dan lain sebagainya.

Manusia sebagai makhluk intelektual tentu saja selalu berusaha mencari solusi untuk setiap
permasalahan yang ada, begitu pula dengan ilmuwan bernama Pavani Cherukupally yang berhasil
menemukan material baru sebagai solusi untuk permasalahan tercemarnya air laut akibat percikan
minyak bumi pada daerah lepas pantai, yaitu dengan cara menyerap percikan minyak dari air limbah
tersebut menggunakan spons. Pavani beserta para ilmuwan lainnya memodifikasi spons tersebut
sedemikian rupa dan mengubah ukuran porinya . Spons yang digunakan bukanlah spons biasa pada
umumnya, spons yang digunakan pada kasus ini terbuat dari material polimer yang terdiri dari
polyurethane dan partikel kecil berupa nanocrystalline silicon yang diletakkan pada permukaan spons.
Spons ini dapat dengan mudah menangkap tetesan minyak dari air limbah dikarenakan material dari
spons ini terbuat dari material polyurethane petrochemical group dengan sistem adsorpsi. Spons yang
telah digunakan akan mengeluarkan minyak dari permukaannya setelah dilarutkan dengan pelarut,
setelah proses pelarutan, spons dapat digunakan kembali.

Pavani Cherukapally mengatakan bahwa spons temuannya ini masih akan terus dikembangkan untuk

berbagai keperluan seperti penggunaan pada industri tekstil, industri gas dan menghapus bakteri dari

air garam (Brogan, C. (2019). Imperial college london. Diambil dari

http://www.imperial.ac.uk/news/194427/oil-catching-sponge-could-soak-residue-from/)

Banyak hal yang tak terduga menjadi penyebab masalah dalam segala hal, dan setiap
munculnya permasalahan, manusia selalu berusaha menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut, seperti yang sudah dipaparkan di atas, tetesan kecil minyak bumi yang bentuknya sudah
menyatu dengan air ternyata dapat diserap dengan spons dari polyurethane yang dimodifikasi dengan
nanocrystalline silicon.
Jadi, kita sebagai makhluk intelektual diharapkan dapat memperdalam ilmu pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah yang ada pada masyarakat dunia. Realita sekarang ini masih banyak sekali
permasalahan di dunia ini yang belum ada solusi penyelesaiannya, untuk itu kita sebagai makhluk
intelektual teruslah berusaha mencari solusi terhadap permasalahan yang ada seiring dengan dunia
material yang terus maju dan berkembang di segala aspek kehidupan manusia, terkhususnya polimer.
Daftar Pustaka

Imperial.ac.uk (2019, 16 Desember) Oil-catching sponge could soak up residue from offshore
drilling. Diakses pada 25 Januari 2020, dari http://www.imperial.ac.uk/news/194427/oil-catching-
sponge-could-soak-residue-from/

Ilmugeografi.com (2017, 4 Februari) 7 Dampak Penggunaan minyak bumi dalam Kehidupan


Sehari-hari. Diakses 24 Januari 2020, dari https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-
penggunaan-minyak-bumi-dalam-kehidupan-sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai