Anda di halaman 1dari 6

Penatalaksanaan Katarak

Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi. Akan tetapi jika gejala katarak
tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan. Kadang kala cukup dengan
mengganti kacamata. Sejauh ini tidak ada obat-obatan yang dapat menjernihkan lensa
yang keruh. Namun, aldose reductase inhibitor, diketahui dapat menghambat konversi
glukosa menjadi sorbitol, sudah memperlihatkan hasil yang menjanjikan dalam
pencegahan katarak gula pada hewan. Obat anti katarak lainnya sedang diteliti
termasuk diantaranya agen yang menurunkan kadar sorbitol, aspirin, agen glutathione-
raising, dan antioksidan vitamin C dan E.1,2,3,4
Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Lebih dari
bertahun-tahun, tehnik bedah yang bervariasi sudah berkembang dari metode yang
kuno hingga tehnik hari ini phacoemulsifikasi. Hampir bersamaan dengan evolusi IOL
yang digunakan, yang bervariasi dengan lokasi, material, dan bahan implantasi.
Bergantung pada integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra
capsuler cataract ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE).
Berikut ini akan dideskripsikan secara umum tentang tiga prosedur operasi pada
ekstraksi katarak yang sering digunakan yaitu ICCE, ECCE, dan phacoemulsifikasi.
1,2,3,4

1. Intra Capsuler Cataract Ekstraksi (ICCE)


Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.
Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan
dari mata melalui incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya
dilakukan hanya pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada ICCE tidak
akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat
lama populer. ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia
kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular. Penyulit
yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis,
endoftalmitis, dan perdarahan. 1,5,6

2. Extra Capsular Cataract Extraction (ECCE)


Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa
dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan
kortek lensa dapat keluar melalui robekan. Pembedahan ini dilakukan pada pasien
katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti,
implantasi lensa intra ocular posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra
ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma, mata dengan prediposisi
untuk terjadinya prolaps badan kaca, mata sebelahnya telah mengalami prolap
badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid macular
edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan
pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada
pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder. 1,5,6
3. Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS)
Teknik ini merupakan teknik pembedahan kecil.teknik ini dipandang lebih
menguntungkan karena lebih cepat sembuh dan murah. 5
4. Fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi mengacu pada operasi, di mana katarak rusak dengan energi
ultrasound dan diangkat melalui sayatan kecil. Karena operasi dilakukan melalui
sayatan kecil, pemulihan pun cepat. Banyak pasien mencapai penglihatan yang baik
pada hari pertama setelah operasi. Dalam kebanyakan kasus, jahitan tidak
diperlukan, sehingga pemulihan lebih cepat dan kenyamanan yang lebih baik
setelah operasi. Karena fakoemulsifikasi merupakan operasi cepat dan aman,
kebanyakan pasien melakukan operasi ini sebagai prosedur yang tidak harus inap
hospital. Operasi fakoemulsifikasi biasanya membutuhkan waktu 20-30 menit.
Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan katarak
senilis. Tehnik ini kurang efektif pada katarak senilis padat, dan keuntungan incisi
limbus yang kecil agak kurang kalau akan dimasukkan lensa intraokuler, meskipun
sekarang lebih sering digunakan lensa intra okular fleksibel yang dapat dimasukkan
melalui incisi kecil seperti itu.7

Gambar 1.1 katarak diputus dan dihapus dengan gelombang ultrasound dari sebuah
jarum berongga.
Sumber: Ming PY. Operasi Katarak. [internet]. [cited on Oct 2016] Available from:
http://www.jerrytaneyesurgery.com/docs/operasi_katarak_kencan_edisi_6_tahun_1_2
011_id.pdf
Gambar 1.2 Lensa intraocular disuntikkan
Sumber: Sumber: Ming PY. Operasi Katarak. [internet]. [cited on Oct 2016]
Available from:
http://www.jerrytaneyesurgery.com/docs/operasi_katarak_kencan_edisi_6_tahun_1_2
011_id.pdf

Perawatan pasca bedah


Jika digunakan tehnik insisi kecil, maka penyembuhan pasca operasi biasanya lebih
pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada hari itu juga, tetapi dianjurkan untuk
bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat
selama sekitar satu bulan, olahraga berat jangan dilakukan selama 2 bulan. Matanya
dapat dibalut selama beberapa hari pertama pasca operasi atau jika nyaman, balutan
dapat dibuang pada hari pertama pasca operasi dan matanya dilindungi pakai kacamata
atau dengan pelindung seharian. Kacamata sementara dapat digunakan beberapa hari
setelah operasi, tetapi biasanya pasien dapat melihat dengan baik melui lensa
intraokuler sambil menantikan kacamata permanen (Biasanya 6-8 minggu setelah
operasi). 1,2
Selain itu juga akan diberikan obat untuk: 1,2,5
1) Mengurangi rasa sakit, karena operasi mata adalah tindakan yang menyayat
maka diperlukan obat untuk mengurangi rasa sakit yang mungkin timbul
benerapa jam setelah hilangnya kerja bius yang digunakan saat pembedahan.
2) Antibiotik mencegah infeksi, pemberian antibiotik masih dianggap rutin dan
perlu diberikan atas dasar kemungkinan terjadinya infeksi karena kebersihan
yang tidak sempurna. 1,5
3) Obat tetes mata streroid. Obat yang mengandung steroid ini berguna untuk
mengurangi reaksi radang akibat tindakan bedah.
4) Obat tetes yang mengandung antibiotik untuk mencegah infeksi pasca bedah.

Hal yang boleh dilakukan antara lain: 1,2,8


1) Memakai dan meneteskan obat seperti yang dianjurkan
2) Melakukan pekerjaan yang tidak berat
3) Bila memakai sepatu jangan membungkuk tetapi dengan mengangkat kaki
keatas.

Yang tidak boleh dilakukan antara lain: 1,2,8


1) Jangan menggosok mata
2) Jangan membungkuk terlalu dalam
3) Jangan menggendong yang berat
4) Jangan membaca yang berlebihan dari biasanya
5) Jangan mengedan keras sewaktu buang air besar
6) Jangan berbaring ke sisi mata yang baru dibedah
Referensi

1. Vaugan G. D, Asbury T, Eva R.P. (2000). Oftalmologi umum. Bab.20 lensa hal
401-406. Edisi 14. Widya medika : Jakarta.
2. Ilyas S. (2007). Ilmu Penyakit Mata. Tajam penglihatan, kelainan refraksi dan
penglihatan warna hal 72-75. Edisi 3. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia : Jakarta.
3. Lang, Gerhard K. Opthalnology, A short Textbook, Penerbit Thieme Stuttgart,
New York, 2000, hal 173-185.
4. Kohnen, T. Cataract and Refractive Surgery,Penerbit Springer, Germany,
2005, hal 19.
5. Titcomb, Lucy C. Understanding Cataract Extraxtion, last update 22
November 2010
6. Ocampo, Vicente Victor D, Senile Cataract, 2009, available at
www.emedicine.com/ last update 22 November 2010.
7. Ming PY. Operasi Katarak. [internet]. [cited on Oct 2016] Available from:
http://www.jerrytaneyesurgery.com/docs/operasi_katarak_kencan_edisi_6_tah
un_1_2011_id.pdf
8. Wijana, Nana S.D, Ilmu Penyakit Mata, Cetakan ke-6, Penerbit Abadi Tegal,
Jakarta, 1993 : 190-196

Anda mungkin juga menyukai