Rekayasa ulang proses bisnis (BPR) adalah cara untuk mengevaluasi proses
kinerja organisasi, termasuk produk, layanan, sumber daya, dan meningkatkan kinerja
keseluruhan proses untuk mencapai tujuan organisasi. Metode BPR adalah rekayasa
bisnis berorientasi objek (OOBE) digunakan pada tahap awal peningkatan proses
organisasi atau perusahaan, terutama dalam hal perubahan proses bisnis. Aplikasi
proses analisis dan desain proses bisnis dijelaskan dalam kerangka kerja pendekatan
rekayasa ulang proses bisnis untuk SCA dan diterapkan pada kegiatan pelacakan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perbaikan process bisnis secara cepat. Yang menyebabkan hal ini adalah
kemajuan teknologi yang begitu cepat dan persaingan global yang makin ketat.
dan terjun dalam persaingan bebas yang menghasilkan persaingan yang semakin
ketat tersebut. Pada masa sekarang ini, perubahan-perubahan secara cepat dan
mendasar sering kali diperlukan sekedar hanya untuk tetap dalam keadaaan break
even. Sebagai akibatnya adalah bahwa perusahaan- perusahaan mencari cara yang
yang perlu dilakukan sekarang juga. Salah satu pendekatan baru untuk megatasi
masalah diatas adalah Business Process Reengineering (BPR). yang pada tahun
perancangan ulang mendasar dan perancangan ulang radikal sistem bisnis untuk
seperti biaya, kualitas, layanan dan kecepatan. Makalah ini akan membahas
mengenai Business Process Reenginering dan hal- hal lain yang berkaitan dengan
Reenginering?
C. TUJUAN
BPR