Anda di halaman 1dari 7

PATOLOGI PADA TULANG BELAKANG.

1. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan atau bentuk abnormal pada tulang belakang manusia. Biasanya
skoliosis berbentuk melengkung seperti huruf “S” atau “C”. Pada kondisi skoliosis yang
parah, biasanya keluhan utama yang timbul antara lain adalah nyeri punggung dan
terganggunya aktivitas sehari-hari. Risiko skoliosis dua kali lebih besar terjadi pada
wanita dibandingkan pria
Skoliosis adalah kelainan tulang yang umumnya terjadi akibat faktor turunan atau
bawaan, di mana orang-orang yang mengalami skoliosis lebih mungkin memiliki anak-
anak dengan kondisis skoliosis juga. Kondisi ini juga lebih sering terjadi pada usia anak-
anak sebelum masa pubertas dengan kisaran usia 10-15 tahun.
Etiologi
Secara umum, lebih dari 85% kasus skoliosis tidak diketahui penyebab pastinya.
Skoliosis yang tidak diketahui penyebab pastinya disebut dengan skoliosis idiopatik.
Skoliosis idiopatik ini tidak dapat dicegah dan tidak dipengaruhi oleh faktor usia,
olahraga, maupun postur tubuh.
Namun terdapat banyak penyebab skoliosis pada usia muda, termasuk kelainan tulang
belakang bawaan(kelainan yang dijumpai pada saat lahir, baik diturunkan ataupun
disebabkan oleh faktor lingkungan), kondisi genetik, serta masalah neuromuskular
(skoliosis yang disebabkan oleh masalah pada kendali saraf dan otot).
Pada kasus yang jarang terjadi, tumor juga bisa menjadi penyebab skoliosis, seperti
osteoid osteoma. Osteoid osteoma adalah tumor jinak yang terjadi pada tulang belakang
dan menyebabkan rasa nyeri atau sakit. Akibat nyeri tersebut menyebabkan seseorang
bersandar pada sisi yang berlawanan untuk mengurangi jumlah dari tekanan yang ada
pada tumor. Hal ini juga dapat menjurus pada suatu kelainan bentuk tulang belakang
tertentu.
Gejala
Gejala skoliosis yang dialami cenderung bervariasi, tergantung tingkat keparahannya.
Sebagian penderita skoliosis dapat mengalami rasa sakit yang menjalar ke bagian kaki,
pinggul, hingga tangan. Rasa sakit tersebut dapat membaik jika penderita berbaring
dengan punggung lurus atau pada salah satu sisi tubuh tertentu.
Sebagian orang dewasa yang menderita skoliosis juga dapat mengalami gejala nyeri
punggung atau kesulitan bernapas. Sedangkan, gejala skoliosis pada anak biasanya tidak
menyebabkan rasa sakit dan muncul secara perlahan sehingga gejalanya sering tidak
diketahui dan dirasakan.
2. Kifosis

Kifosis merupakan suatu kelainan pada tulang belakang yang membengkok ke arah
depan sehingga tubuh tampak terlihat bungkuk. Kondisi ini banyak disebabkan oleh
kelainan postur tubuh atau akibat dari suatu penyakit yang menyerang tulang belakang.
Penyakit ini terjadi mulai usia remaja hingga orang tua Kifosis juga dapat terjadi secara
kongenital akibat kelainan pertumbuhan tulang belakang dari masa kehamilan. Penyakit
ini dapat perlu ditangani oleh dokter tulang karena kondisi ini sangat berkaitan dengan
persarafan dan fungsi tulang belakang sebagai penyangga tubuh.
Etiologi
Kifosis atau pembengkokan tulang ke depan dapat muncul karena berbagai penyebab.
Penyebab yang terjadi memberikan arti medis yang penting mengenai akibat dari
timbulnya kifosis tersebut. Jenis kifosis berdasarkan penyebabnya adalah sebagai berikut.
1. Kifosis kongenital
Kifosis kongenital adalah kelainan tulang belakang yang terlihat sejak awal kelahiran. Ini
disebabkan kegagalan perkembangan tulang belakang pada masa kehamilan.
2. Kifosis Traumatik
Trauma tulang seperti akibat dari kecelakaan dapat menyebabkan gangguan pada tulang
belakang sehingga menimbulkan kelainan postur tulang.
3. Kifosis Postural
Kebiasaan membungkuk atau kesalahan dalam pemeliharaan postur tubuh selama
beraktivitas dapat memicu pembengkokan tulang ke depan. Kondisi ini sering terjadi
pada orang yang sering berjalan atau duduk dengan posisi tubuh yang membungkuk,
sering mengangkat barang dengan menaruhnya di punggung, dan posisi olahraga yang
salah.
4. Penyakit Scheuermann
Penyakit scheuermann merupakan gangguan tulang belakang yang jarang dan paling
sering mengidap pada laki-laki. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan degeneratif pada
usia remaja
Selain adanya faktor resiko penyebab kifosis, ternyata suatu penyakit juga dapat
menyebabkan abnormalitas pada tulang belakang. Beberapa penyakit tersebut antara lain:
1. Osteoporosis
Pengeroposan pada tulang belakang akibat penuaan, kekurangan nutrisi vitamin D, dan
obat-obat keras dapat menyebabkan perubahan postur tulang belakang menjadi bengkok.
2. Spina bifida
Spina bifida merupakan suatu cacat lahir yang disebabkan oleh pertumbuhan tulang
belakang yang tidak sempurna. Pada spina bifida akan terlihat benjolan pada punggung
bawah bayi yang berisi saraf korda spinalis yang juga ikut masuk ke benjolan.
3. Spondilosis
Spondilosis merupakan kondisi penekanan saraf pada tulang belakang leher sehingga
menimbulkan gejala nyeri. Ini diakibatkan oleh bantalan tulang belakang yang menipis
sehingga saraf sekitar tulang belakang tertekan. Penyakit ini juga dapat disebabkan oleh
herniasi dan pengapuran tulang leher akibat penuaan.
4. Muskular distrofi
Penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetik yang menyebabkan kelemahan otot di
dalam tubuh yang berdampak ke pembengkokan tulang karena otot-otot sekitar tulang
tidak dapat berkontraksi.
5. TB Tulang
Tuberkulosis tidak hanya menyerang paru-paru, infeksi yang menyerang tulang dapat
memicu terjadinya abnormalitas pembentukan tulang.
Gejala
·0 Perbedaan pada tinggi atau posisi skapula (tulang belikat)
·1 Sakit punggung
·2 Kaku
·3 Bahu kanan dan kiri tidak sejajar
·4 Otot belakang paha terasa kencang
·5 Kepala terlihat lebih condong ke depan dibanding bagian tubuh lain.

3. Lordosis
Lordosis adalah gangguan tulang belakang pada punggung bawah yang memiliki
kelengkungan berlebihan, tulang melengkung ke belakang secara berlebihan sehingga
seolah-olah tulang tertarik ke depan. Kondisi ini merupakan kebalikan dari kifosi
(bungkuk). Orang dengan lordosis sering punggungnya lebih rendah. Ketika dilihat dari
samping kiri pasien, punggung bawah membentuk huruf "C". Selain itu, akan terlihat
bahwa perut dan bokong terlihat lebih menonjol
Etiologi
Seringkali, lordosis muncul di masa kecil tanpa diketahui penyebabnya. Hal ini disebut
benign juvenil lordosis. Namun, lordosis dapat mempengaruhi orang-orang di segala usia.
Penyebab potensial lain dari lordosis meliputi:
Postur tubuh yang buruk
·6 Kegemukan
·7 Osteoporosis (tulang keropos karena usia)
·8 Discitis (gangguan disk antara tulang tulang belakang)
·9 Kifosis (kelengkungan berlebihan pada punggung atas)
·10 Spondylolisthesis (suatu kondisi di mana satu vertebra tergelincir ke depan atau
ke belakang relatif terhadap vertabra berikutnya)
·11 Achondroplasia (bentuk dwarfisme)

4. Spondylolisthesis
Spondylolisthesis adalah kondisi dimana salah satu tulang pada tulang belakang bergeser
dari posisi normal dan condong ke depan menutupi tulang di bawahnya. Umumnya
spondylolisthesis terjadi pada punggung bagian bawah.Jika tidak ditangani,
spondylolisthesis dapat menekan saraf tulang belakang atau akar saraf. Hal ini
menyebabkan munculnya rasa nyeri, mati rasa atau lemas pada satu atau kedua tungkai
kaki.
Gejala Spondylolisthesis
Spondylolisthesis tidak selalu menimbulkan gejala. Sehingga banyak penderitanya yang
tidak merasakan gejalanya. Beberapa gejala spondylolisthesis yang umumnya dirasakan
penderita adalah:
·12 Punggung terasa kaku dan sensitif.
·13 Muncul sensasi mati rasa, kesemutan, atau nyeri yang menjalar dari punggung
bawah ke tungkai kaki.
·14 Otot-otot paha belakang (hamstring) menegang.
·15 Tulang punggung terlalu melengkung.
·16 Punggung bagian bawah terasa nyeri.
·17 Kesulitan berjalan.
·18 Kurang bisa mengontrol buang air kecil atau buang air besar

Penyebab Spondylolisthesis
Berdasarkan penyebabnya, spondylolisthesis dibedakan menjadi lima jenis yaitu:
·19 Spondylolisthesis isthmic, disebabkan oleh cedera berulang pada tulang
belakang, Spondylolisthesis bawaan. Kelainan tulang belakang sejak lahir dapat
menyebabkan salah satu tulang bergeser ke depan.
·20 Spondylolisthesis traumatik, yang muncul karena retaknya tulang belakang
sehingga salah satu tulang bergeser maju.
·21 Spondylolisthesis degeneratif, yang terjadi karena penuaan.
·22 Spondylolisthesis patologis. Ketidaknormalan tulang yang salah satunya dapat
disebabkan oleh tumor.
5. Spondylosis

Spondylosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan proses penuaan
(degenerasi) tulang belakang. Degenerasi biasanya terjadi pada taji tulang dan piringan
antar tulang belakang.
Kondisi ini merupakan salah satu jenis dari osteoarthritis, yaitu degenerasi yang terjadi
pada persendian. Namun, istilah ini umumnya merujuk pada kerusakan yang terjadi pada
tulang belakang secara keseluruhan.
Penyakit ini paling banyak terjadi akibat faktor usia. Seiring dengan bertambahnya usia,
tulang belakang akan mengalami degenerasi akibat menahan beban tubuh terus menerus.
Gejala
·23 Gejala-gejala umum dari spondylosis adalah:
·24 Kaku atau nyeri pada leher atau punggung.
·25 Biasanya, rasa tidak nyaman pada punggung mereda saat berbaring.
·26 Kelemahan atau mati rasa pada kaki atau tangan jika kondisi cukup parah untuk
mempengaruhi saraf tulang belakang
·27 Nyeri pada bahu
·28 Sakit kepala

Penyebab Spondylosis
Spondylosis adalah kondisi yang umumnya tidak memiliki penyebab atau pemicu
eksternal. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh faktor usia. Hampir seluruh kasus
degenerasi tulang dan sendi, termasuk osteoarthritis, dipengaruhi oleh perubahan usia.
Pada masa-masa awal hidup Anda, tulang belakang Anda belum memikul beban tubuh
atau aktivitas yang terlalu berat. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, tulang
belakang Anda akan mengalami aktivitas yang bervariasi dan beban tubuh Anda pun
meningkat. Hal ini menyebabkan tulang belakang lebih rentan mengalami keausan (wear
and tear).
Pada kasus degenerasi tulang belakang, faktor usia juga berkontribusi pada hal-hal
berikut:
·29 Hilangnya cairan pelumas di dalam piringan bantal tulang belakang
·30 Munculnya pembesaran atau kerusakan pada piringan tulang belakang
·31 Pertumbuhan tulang yang berlebih (bone spurs)
·32 Penumpukan deposit kalsium pada ligamen tulang belakang
Mengeringnya piringan pada tulang belakang dapat menyebabkan pengecilan pada
piringan tulang belakang secara keseluruhan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya
kontak atau gesekan yang tidak wajar pada ruas-ruas tulang belakang. Kondisi ini disebut
dengan degenerative disc disease.
Selain itu, pertumbuhan tulang yang tidak wajar dapat mengganggu fungsi saraf tulang
belakang. Penumpukan deposit kalsium juga dapat mengurangi kelenturan dan
pergerakan tulang belakang Anda.

Anda mungkin juga menyukai