PENDAHULUAN
Tekanan intraokular (TIO) adalah tekanan yang dihasilkan oleh humor akuos
yang mengisi bilik mata depan dan bilik mata belakang.1 Keseimbangan tekanan
intraokular diatur oleh pergerakan cairan humor akuos termasuk diantaranya,
produksi cairan akuos, aliran cairan dan pengeluaran humor akuos.2 Umumnya
tekanan bola mata orang berbeda – beda, rentang TIO yang normal adalah 10 - 22
mmHg.3 Tekanan intraokular yang meningkat adalah faktor risiko yang signifikan
untuk terjadinya glaukoma. Glaukoma adalah salah satu penyebab utama kebutaan
di dunia.4
I.4.1 Bagi kalangan medis diharapkan dapat menjadi bahan penelitian sekunder
bagi penelitian-penelitian kesehatan selanjutnya. Selain itu, juga diharapkan dapat
memperluas wawasan di bidang kesehatan, terutama mengenai tekanan
intraokular pada pasien dengan riwayat diabetes mellitus.
I.4.3 Bagi peneliti, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
peneliti dalam memperluas wawasan dan meningkatkan pengetahuan di bidang
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Humor akuos adalah cairan jernih yang dihasilkan oleh korpus siliar, setelah
diproduksi humor akuos akan memasuki bilik mata belakang/ camera oculi
posterior (COP) , humor akuos melalui pupil dan masuk ke bilik mata depan /
camera oculi anterior (COA), kemudian ke perifer menuju ke sudut camera oculi
anterior (COA). Humor akuos akan diekskresikan oleh trabecular meshwork.10,11
Korpus silliaris merupakan bagian dari sistem uvea yang terletak diantara iris
dan koroid. Bentuk korpus siliaris menyerupai cincin tebal pada lapisan posterior
persimpangan korneosklera yang terdiri atas otot dan pembuluh darah. Korpus
siliaris juga merupakan tempat perlekatan dari lensa. Kontraksi dan relaksasi
muskulus siliaris mengatur tegangan pada kapsul lensa sehingga lensa dapat
mempunyai fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh
dalam lapang pandang. Ada dua lapisan epitel siliaris yaitu satu lapisan tanpa
pigmen sebelah dalam yang merupakan perluasan neuroretina ke anterior dan satu
lapisan berpigmen sebelah luar, yang merupakan perluasan epitel pigmen retina.
Lapisan dalam epitel yang tidak berpigmen berfungsi sebagai tempat
diproduksinya humor akuos.10,11
Sudut COA terletak di antara kornea perifer dan pangkal iris yang merupakan
komponen penting dalam proses pengaliran humor akuos. Struktur ini terdiri dari
Schwalbe’s line, trabecular meshwork dan scleral spur. Trabecular meshwork
merupakan jaringan anyaman yang tersusun atas lembar-lembar berlubang
jaringan kolagen dan elastik. Trabecular meshwork disusun atas tiga bagian, yaitu
uvea meshwork (bagian paling dalam), corneoscleral meshwork (lapisan terbesar)
dan juxta canalicular/ endothelial meshwork (lapisan paling atas).
Juxtacanalicular meshwork adalah struktur yang berhubungan dengan bagian
dalam kanal Schlemm.10
Kanal Schlemm merupakan lapisan endotel tidak berpori dan lapisan tipis
jaringan ikat. Saluran – saluran eferen dari kanal Schlemm bertanggung jawab
terhadap perpindahan cairan humor akuos yang berhubungan dengan sistem vena
episklera.10
II.1.4.2 Tono-Pen
Tonometer jenis ini merupakan tonometer portabel dengan sumber energi dari
baterai. Pada ujung tonometer terdapat transduser yang mengukur gaya yang
diterapkan. Tono-pen sering digunakan pada kondisi-kondisi yang sulit untuk
dilakukan pemeriksaan dengan slitlamp, misalnya kasus trauma orbita dengan
perdarahan retrobulbar.10
Gambar II.1.4.2 Tono-Pen
DM tipe ini terjadi selama masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua
dan ketiga. Penderita DM gestasional memiliki risiko lebih besar untuk
menderita DM yang menetap dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah
melahirkan. 7,21
4. DM Tipe Lain
DM tipe lain yang antara lain disebabkan oleh defek genetik fungsi sel
beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati,
pengaruh obat dan zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang dan
sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM. 7,21
Penderita diabetes dapat terjadi gangguan pada mata dimana pada jaringan
trabekular akan menyempit sehingga terjadi hambatan sirkulasi humor akuos
sehingga terjadinya gangguan pengeluaran humor akuos yang mengakibatkan
humor akuos tertahan didalam COA sehingga akan terjadi peningkatan TIO.19
Anatomi
Fisiologi
Mekanisme
Aliran Humor
Akuos
Usia
Jenis Kelamin
Genetik
Disfungsi sistem
Kondisi otonom
Sistemik
Pemeriksaan Jaringan trabekular
menyempit
Tonometri
Gangguan aliran
keluar akuos
Penumpukan humor
akuos didalam mata
TIO meningkat
II.5 Kerangka Konsep
1. Usia
Tekanan Intraokular
Pada Pasien Dengan 2. Jenis Kelamin
Riwayat Diabetes
Mellitus
3. Tekanan
Intraokular
4. Jenis DM
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang telah dilakukan
pengukuran tekanan intraokular dan memiliki riwayat diabetes mellitus di poli
mata RS UKI tahun 2018.
n = (Z1-α/2)2 . P . (1-P)
d2
n = (1,96)2 x (0,04) x (0,96)
(0,5)2
= 60
Keterangan :
n = besar sampel minimum
Z1-α/2 = nilai sebaran normal baku yang nilainya tergantung α.
Bila α = 0,05 (5%) Z = 1,96
P = Estimator proporsi pada populasi
D = besar penyimpangan yang bisa diterima
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien yang datang di poli mata
RS UKI yang telah dilakukan pemeriksaan tekanan intraokular dan memiliki
penyakit diabetes mellitus pada tahun 2018.
Kriteria ekslusi pada penelitian ini yaitu pasien dirumah RS UKI yang
sudah pernah dioperasi katarak.
Tekanan Intraokular
III.5 Definisi Operasional Variabel
- Perumusan masalah
- Menentukan tujuan penelitian
- Menentukan kriteria inklusi dan ekslusi
- Mengumpulkan data rekam medik pada pasien di RSU UKI Jakarta
- Menyeleksi rekam medik sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi
- Memindahkan data dari rekam medik ke dalam form pengumpulan data
- Pengolahan dan analisa data menggunakan SPSS
- Membuat laporan hasil analisis
a. Jika nilai probabilitas (Asymp sign (2-sided) ≤ 0,05, maka ada hubungan
bermakna.
b. Jika nilai probabilitas (Asymp sign (2-sided) ≥ 0,05, maka tidak ada hubungan
bermakna.