Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN VCT

No. Dokumen : /SOP/UKM-V/


PKM-BK/II/2018
SOP No. Revisi : 00
Tgl Terbit : Februari 2018
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS dr.Rosmawati, M.Kes


BATANG KUIS NIP. 196802232006042011

1. Pengertian Voluntary Counseling Test (VCT) adalah Proses konseling pra testing, konseling
post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan
secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing
memberikan pengetahuan tentang HIV & manfaat testing, pengambilan
keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi.
Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima status
(HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT)
merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
sukarela di UPT. Batang Kuis
3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Batang Kuis No. /SK/ADM-I/PKM-BK/II/2018
tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan di UPT Puskesmas Batang Kuis.
4. Referensi Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2014 tentang pedoman
pelaksanaan konseling dan Tes HIV
5. Prosedur Alat dan Bahan:
a. ATK
b.
6. Langkah-Langkah KONSELING PRE TESTING
1. Petugas menyiapkan perlengkapan untuk konseling
2. Petugas memanggil pelanggan (dengan menyebutkan nomor registrasi) dan
mempersilahkan masuk keruangan.
3. Petugas mempersilahkan pelanggan duduk dengan nyaman di kursi yang
telah tersedia.
4. Petugas memberi salam dan memperkenalkan diri.
5. Petugas memeriksa ulang nomor kode pelanggan dalam formulir dokumen
pelanggan.
6. Petugas menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan.
7. Petugas memberi informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan yang ada
pada cek list untuk konseling pre test (cek list pada lampiran)
8. Petugas mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS,
termasuk tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan IMS secara rutin,
khususnya pada penasun (IDU)
9. Petugas membantu pelanggan untuk menilai resiko pelanggan
10. Petugas membantu pelanggan untuk membuat keputusan untuk dilakukan
tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan akibat melakukan
tes HIV.
11. Petugas mendikusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk mendapatkan
hasil dan arti dari tes HIV.
12. Petugas mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil test.
13. Petugas menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan
memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri dengan status HIV.
14. Petugas menjajaki kemapuan pelanggan dalam mengatasi masalah.
15. Petugas melakukan penilaian system dukungan.
16. Petugas memberi waktu untuk berfikir.
17. Bila pelanggan menyetujui untuk test, konselor memberikan form informed
consent kepada pelanggan dan meminta tanda tangannya setelah pelanggan
membaca isi form HIV/.AIDS.
18. Petugas mengisi dokumen pelanggan dengan lengkap dan mengisi form
rujukan ke laboratorium.
PENATALAKSANAAN VCT
No. Dokumen : /SOP/UKM-V/
UPT PUSKESMAS PKM-BK/II/2018 dr.Rosmawati, M.Kes
BATANG KUIS NIP. 196802232006042011
SOP No. Revisi : 00
Tgl Terbit : Februari 2018
Halaman : 2/3

19. Petugas membuat perjanjian dengan pelanggan untuk menunggu hasil test.
20. Petugas mengantar pelanggan ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium kepada petugas pengambilan darah.
21. Bila pelanggan tidak menyetujui untuk di test, konselor menawarkan
kepada pelanggan untuk dating kembali sewaktu-waktu bila masih
memerlukan dukungan dan / atau untuk dilakukan test.
22. Petugas mengucapkan salam dan mengakhiri proses.

KONSELING POST TESTING


1. Petugas memangggil pelanggan dengan menyebutkan nomor regester
seperti prosedur pemanggilan konseling pre-test.
2. Petugas memperhatikan komunikasi non verbal saat pelanggan memasuki
ruang konseling.
3. Petugas menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima test.
4. Petugas mengkaji ulang secara singkat dan menayakan keadaan umum
pelanggan.
5. Petugas memperhatikan amplop hasil test yang masih tertutup kepada
pelanggan.
6. Petugas menanyakan kesiapan pelanggan untuk menerima hasil test.
 Apabila pelanggan menyatakan sudah siap / sanggup menerima hasil
test, maka konselor menawarkan kepada pelanggan untuk membuka
amplop bersama konselor.
 Apabila pelanggan menyatakan belum siap, konselor meberi dukungan
kepada pelanggan untuk menerima hasil dan beri waktu sampai
pelanggan menyatakan dirinya siap.
7. Petugas membuka amplop dan menyampaikan secara lisan hasil testing
HIV.
8. Petugas memberi kesempatan pelanggan membaca hasil.
9. Petugas menjelaskan kepada pelanggan tentang hasil testing HIV yang
telah dibuka dan yang telah dibaca bersama.
10. Petugas memberi kesempatan dan ventilasikan keadaan emosinya
Menerapkan manajemen reaksi.

BILA HASIL TEST POSITIF


1. Petugas memeriksaapa yang diketahuitentanghasil test.
2. Petugas menjelaskandengantenangartihasilpemeriksaan.
3. Petugas memberi kesempatan untuk memventilasikan emosi.
4. Petugas memfasilitasi coping problem
(kemampuanmenyelesaikanmasalah).
5. Setelah pelanggan cukup tenang dan konseling dapat dilanjutkan konselor
menyelesaikan informasi sebagai berikut
 Pengobatan ARV
 Kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual
 Menawarkan konseling pasangan
6. Petugas menawarkan secara rutin pelanggan mengikuti pemeriksaan sifilis
dan manfaat pengobatan sifilis.
7. Untuk pelanggan perempuan terdapat fasilitas layanan pemeriksaan
kehamilan dan rencana penggunaan alat kontrasepsi bagi laki-laki dan
perempuan.
8. Petugas memotivasi agar dating ke klinik untuk evaluasi awal secara medis.
9. Konselor dan pelanggan menyepakati waktu kunjungan berikutnya.
10. Apabila pada waktu yang ditentukan pelanggan tidak bias hadir, disarankan
untuk menghubungi konselor melalui telepon untuk perjanjian berikutnya.
PENATALAKSANAAN VCT
No. Dokumen : /SOP/UKM-V/
UPT PUSKESMAS PKM-BK/II/2018 dr.Rosmawati, M.Kes
BATANG KUIS NIP. 196802232006042011
SOP No. Revisi : 00
Tgl Terbit : Februari 2018
Halaman : 3/3

11. Petugas memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya mengenai


hal-hal yang belum diketahui.
12. Petugas menawarkan pelayanan VCT pada pasangan pelanggan.
13. Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan, maka konseling
pasca-testing ditutup.
14. Petugas memotivasi agar bersama di damping oleh MK.
15. Konselor mengisi form pasca-konseling.

BILA HASIL TEST NEGATIF


1. Petugas mendiskusikan kemungkinan pelanggan masih berada dalam
periode jendela.
2. Petugas membuat ikhtisar dan gali lebih lanjut berbagai hambatan.
3. Petugas memastikan pelanggan paham mengenai hasil test yang diterima
dan pengertian periode jendela.
4. Petugas menjelaskan kebutuhan untuk melakukan test ulang dan pelayanan
VCT bagi pasangan.
5. Petugas menjelaskan upaya penurunan resiko yang dapat dilakukan.
6. Petugas memberi kesempatan kepada pelanggan untuk bertanya mengenai
hal-hal yang belum diketahui.
7. Apabila pelanggan sudah jelas dan tidak ada pertanyaan, maka konseling
pasca-testing ditutup.
8. Petugas memotivasi agar bersedia didampingi oleh MK untuk
mempertanyakan perilaku yang aman.
9. Petugas membuat perjanjian untuk kunjungan ulang apabila dibutuhkan.
Mengisi form pasca konseling.
7. Bagan Alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait Ruang Pemeriksaan mum
Ruang Laboraturium
Ruang VCT/IMS
10. Dokumen terkait Rekam Medis
Formulir Rujukan internal
Formulir Rujukan Eksternal
Formulir Informed Consent

11. Rekaman Historis Perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai