1. Pengertian Voluntary Counseling Test (VCT) adalah Proses konseling pra testing, konseling
post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat confidential dan
secara lebih dini membantu orang mengetahui status HIV. Konseling pra testing
memberikan pengetahuan tentang HIV & manfaat testing, pengambilan
keputusan untuk testing, dan perencanaan atas issue HIV yang akan dihadapi.
Konseling post testing membantu seseorang untuk mengerti & menerima status
(HIV+) dan merujuk pada layanan dukungan. Voluntary Counseling Test (VCT)
merupakan pintu masuk penting untuk pencegahan dan perawatan HIV
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Konseling dan Testing HIV/AIDS secara
sukarela di UPT. Batang Kuis
3. Kebijakan SK Kepala UPT. Puskesmas Batang Kuis No. /SK/ADM-I/PKM-BK/II/2018
tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan di UPT Puskesmas Batang Kuis.
4. Referensi Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2014 tentang pedoman
pelaksanaan konseling dan Tes HIV
5. Prosedur Alat dan Bahan:
a. ATK
b.
6. Langkah-Langkah KONSELING PRE TESTING
1. Petugas menyiapkan perlengkapan untuk konseling
2. Petugas memanggil pelanggan (dengan menyebutkan nomor registrasi) dan
mempersilahkan masuk keruangan.
3. Petugas mempersilahkan pelanggan duduk dengan nyaman di kursi yang
telah tersedia.
4. Petugas memberi salam dan memperkenalkan diri.
5. Petugas memeriksa ulang nomor kode pelanggan dalam formulir dokumen
pelanggan.
6. Petugas menanyakan latar belakang dan alasan kunjungan.
7. Petugas memberi informasi tentang HIV/AIDS sesuai dengan yang ada
pada cek list untuk konseling pre test (cek list pada lampiran)
8. Petugas mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang HIV/AIDS,
termasuk tentang IMS dan menawarkan pemeriksaan IMS secara rutin,
khususnya pada penasun (IDU)
9. Petugas membantu pelanggan untuk menilai resiko pelanggan
10. Petugas membantu pelanggan untuk membuat keputusan untuk dilakukan
tes HIV, antara lain dengan menjelaskan keuntungan dan akibat melakukan
tes HIV.
11. Petugas mendikusikan prosedur HIV/AIDS, waktu untuk mendapatkan
hasil dan arti dari tes HIV.
12. Petugas mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah ada hasil test.
13. Petugas menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi HIV dan
memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri dengan status HIV.
14. Petugas menjajaki kemapuan pelanggan dalam mengatasi masalah.
15. Petugas melakukan penilaian system dukungan.
16. Petugas memberi waktu untuk berfikir.
17. Bila pelanggan menyetujui untuk test, konselor memberikan form informed
consent kepada pelanggan dan meminta tanda tangannya setelah pelanggan
membaca isi form HIV/.AIDS.
18. Petugas mengisi dokumen pelanggan dengan lengkap dan mengisi form
rujukan ke laboratorium.
PENATALAKSANAAN VCT
No. Dokumen : /SOP/UKM-V/
UPT PUSKESMAS PKM-BK/II/2018 dr.Rosmawati, M.Kes
BATANG KUIS NIP. 196802232006042011
SOP No. Revisi : 00
Tgl Terbit : Februari 2018
Halaman : 2/3
19. Petugas membuat perjanjian dengan pelanggan untuk menunggu hasil test.
20. Petugas mengantar pelanggan ke tempat pengambilan darah dan
menyerahkan form laboratorium kepada petugas pengambilan darah.
21. Bila pelanggan tidak menyetujui untuk di test, konselor menawarkan
kepada pelanggan untuk dating kembali sewaktu-waktu bila masih
memerlukan dukungan dan / atau untuk dilakukan test.
22. Petugas mengucapkan salam dan mengakhiri proses.