PEMBAHASAN
Motil
Protein kontraktil Aktin, Myosin
(mekanik)
2
Antibodi Imun globulin
Perlindungan
Protein penggumpal Trombin, fibrinogen
Sumber : www.ilmudasar.com
2.3.1 Struktur Primer
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino
penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida. Urutan ini
ditentukan oleh urutan basa nukleotida dalam gen yang mengkode
protein Pembentukan ikatan peptide antara satu asam amino dengan
asam amino yang lain mengakibatkan tiap asam amino kehilangan
gugus amino dan karboksil akan berbeda diujung-ujung rantai
polipeptida. Struktur primer dapat berupa α-heliks.
2.3.2 Struktur Sekunder
Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi dari
berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh
ikatan hidrogen. Pada struktur sekunder, asam-asam amino yang
menyusun protein dihubungkan oleh ikatan peptida dan ikatan
hydrogen. Oleh karena itu rantai polipeptida yang terbentuk tidak
3
berupa rantai lurus, melainkan berbentuk 3 rantai terpilin (α-
helikx).Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah alpha helix
(α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino
berbentuk seperti spiral; beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa
lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam
amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen (S-H); beta-turn, (β-
turn, "lekukan-beta"); dan gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
2.3.3 Struktur Tertier
Melipatnya segmen struktur sekunder yang distabilkan oleh
interaksi. asam amino yang terpisah jauh dalam urutan linear nya serta
residu yang berdekatan. Contohnya pada Mioglobin, kerangka
molekul mioglobin tersusun atas delapan potongan yang relatif lurus,
yang diselang dengan bentuk lekukan. Tiap potongan lurus disusun
oleh α-heliks yang mempunyai arah putaran ke kanan, dan
mempunyai 23 residu asam amino bagi potongan terpanjang, dan
hanya 7 residu bagi struktur terpendek.
2.3.4 Struktur kuartener
Adalah interaksi antara rantai-rantai polipetida yang berbeda
membentuk suatu struktur oligomer,yang di stabilkan hanya oleh
ikatan-ikatan non kovalen, contonya hemoglobin. Pada susunan
molekulnya, hemoglobin merupakan struktur tersier yang mengalami
perubahan konformasi dengan pengikatan terhadap oksigen. Sehingga
tidak sesuai lagi dengan Kristal kisi deoksihemoglobin yang
sebenarnya.