Anda di halaman 1dari 2

JUDUL EVAPRO: EVALUASI KESEHATAN

PROGRAM
LINGKUNGAN PERSENTASE CAKUPAN RUMAH/BANGUNAN
BEBAS JENTIK DI UPTD PUSKESMAS PONTIANAK KOTA TAHUN
2018

JUDUL PENELITIAN: UPAYA PENINGKATAN ANGKA BEBAS


JENTIK MELALUI PERGERAKAN JURU PEMANTAU JENTIK UPTD
PUSKESMAS PONTIANAK KOTA TAHUN 2018

Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang jumlah
penderitanya semakin meningkat setiap tahun dan penyebarannya semakin luas.
Pada tahun 2010 jumlah kematian akibat DBD di Indonesia sekitar 1.317 orang.
Indonesia menduduki urutan tertinggi kasus DBD di Association of South East
Asian Nations (ASEAN). Potensi penyebaran DBD di antara negara- 2 negara
anggota ASEAN cukup tinggi karena banyak wisatawan keluar masuk dari satu
negara ke negara lain.
Di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota merupakan salah satu
puskesmas yang di Kota Pontianak dengan wilayah kerja mencakup Kelurahan
Darat Sekip, Mariana dan Tengah. Untuk meningkatkan capaian promotif dan
preventif UPTD Puskesmas Kecamatan Pontanak Kota menerapkan program
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus yang di ukur dengan indikator
persentase Angka Bebas Jentik (ABJ) untuk menangani kejadian demam berdarah
(DBD) yang terjadi setiap tahunnya. Program ini diharapkan dapat memperbaiki
lingkungan yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Isi dari
program ini adalah kegiatan menguras, menutup tempat penampungan air, dan
mendaur ulang barang bekas, serta plus yang menjadi kegiatan pelengkap
pendukung program PSN. Program ini bermaksud untuk mengurangi tempat
berkembang biak nyamuk pada fase telur, larva (jentik), dan pupa. Angka
kejadian DBD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota
terjadi kenaikan dalam 2 tahun terakhir dengan jumlah kasus pada tahun 2017
ditemukan 8 kasus, tahun 2018 meningkat menjadi 9 kasus.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota pada tahun
2018 yang mengalami positif DBD terdapat di kelurahan Darat Sekip sebanyak 3
kasus, kelurahan Mariana sebanyak 3 kasus dan kelurahan Tengah 2 kasus. Dari
data yang diperoleh didapatkan pula kasus Dengue Shock Syndrome (DSS)
sebanyak 1 kasus di kelurahan Tengah. Rentang usia yang terkena berada di
kisaran 4 tahun – 16 tahun. Hal ini diperkuat dengan persentase ABJ di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota yang belum mencapai target.
Pada tahun 2018 ABJ yang dicapai oleh UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak
Kota sebesar 68%, sedangkan target capaian ABJ yang ditetapkan sebesar 90%.
sehingga dapat dikatakan bahwa pada tahun 2018 program PSN dengan indikator
ABJ di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota masih belum mencapai
target.Capaian program ini menjadi latar belakang kami untuk melakukan evaluasi
program rendahnya ABJ di UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Kota.
Kami juga melakuan penelitian upaya peningkatan angka bebas jentik
dalam pencegahan dan penangulangan DBD melalui pergerakan juru Juru
Pemantau Jentik (jumantik). Jumantik merupakan warga masyarakat setempat
yang dilatih untuk memeriksa keberadaan jentik di tempat-tempat penampungan
air. Jumantik merupakan salah satu bentuk gerakan atau partisipasi aktif dari
masyarakat dalam menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
yang sampai saat ini masih belum dapat diberantas tuntas. Dengan adanya
jumantik yang aktif diharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD melalui
kegiatan pemeriksaan jentik yang berulang-ulang, pelaksanaan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), serta penyuluhan kepada masyarakat. Dengan adanya
pemberdayaan masyarakat melalui jumantik, diharapkan masyarakat dapat secara
bersama-sama mencegah dan menanggulangi penyakit DBD secara mandiri yakni
dari, oleh, dan untuk masyarakat

Anda mungkin juga menyukai