EPIDEMIOLOGI
Parkinson disease juga diketahui sebagai salah satu neurologic disorder tersering. Lebih dari 1% individu
yang berusia diatas 60 tahun. Insiden Parkinson telah diestimasikan 4.5 – 21 kasus per 100000 populasi
per tahun
ETIOLOGY
Meskipun etiologi dari PD belum jelas, kebanyakan kasus di hipotesiskan disebabkan oleh kombinasi
antara genetic dan factor lingkugan.
Pengaruh lingkungan : pestisida, tinggal di lingkungan pedasaan, mengonsumsi air dari sumur.
Hipotesis oksidasi : radikal bebas dari dopamine oksidative metabolism
Factor genetic : kembar monozigot identic akan lebih tinggi dibanding kembar dizigot
PATOFISIOLOGI
Hilangnya neuron dopamine terjadi paling menonjol di ventral lateral substansia nigra. Sekitar 60-80%
neuron dopaminergic hilang sebelum tanda-tanda motoric PD muncul. Sirkuit motor basal ganglia
memodulasi output kortikal yang diperlukan untuk pergerakan normal. Sinyal dari korteks serebral
diproses melalui sirkuit motoric ganglia-thalamokortikal basal dan kembali ke area yang sama melalui
jalur umpan balik. Output dari sirkuit motor diarahkan melalui segmen internal globus pallidus (GPi) dan
substansia nigra pars reticulate (SNr ). Output penghambatan ini diarahkan ke jalur talamokortikal dan
menekan gerakan.
Ada dua jalur dalam sirkuit basal ganglia, jalur langsung dan tidak langsung, sebagai berikut :
Pada jalur langsung, aliran keluar dari striatum langsung menghambat GPi dan SNr; neuron
striatal yang mengandung reseptor D1 merupakan jalur langsung dan diarahkan pada GPi/SNr
Jalur tidak langsung mengandung koneksi penghambat antara striatum dan segmen eksternal
globus pallidus (GPe) dan antara GPe dan subtalamic nucleus (STN); neuron striatal dengan
reseptor D2 adalah bagian dari jalur tidak langsung dan diarahkan pada GPe
STN memberi pengaruh rangsang pada GPi dan SNr. GPi dan SNr mengirimkan output penghambat ke
ventral lateral nucleus (VL) of the thalamus. Dopamine dilepaskan dari neuron nigrosriatal ( substansi
nigra pars compacta, SNps) untuk mengaktifkan jalur langsung dan menghambat jalur tidak langsung.
Pada PD, penurunan striatal dopamine menyebabkan peningkatan output penghambatan dari GPi /SNr
melalui alur langsung dan tidak langsung.
Melalui jalur tidak langsung, penurunan inhibisi dopamine menyebabkan peningkatan inhibisi GPe,
sehinggga menyebabkan disinhibisi STN. Peningkatan keuaran STN meningkatkan keluaran
penghambaan GPi/SNr ke thalamus.
Pada gambar bagian kanan substansia nigra telah hilang
TANDA KLINIS
Tremor
Penurunan ketangkasan halus
Berkurangnya ayunan lengan pada bagian yang pertama terlibat
Suara lembut
Ekspresi wajah berkurang
Gangguan tidur
REM behavior disorder (RBD), hilangnya atonia normal selama tidur REM
Indra penciuman menunurun
Gejala disfungsi otonom (mis. Konstipasi,kelainan keringat, disfungsi seksual,dermatitis
seboroik)
Kelemahan, malaise
Depresi atau anhedonia
Keterlambatan dalam berpikir
Tipikal asimetris
Resting tremor pada extremitas atas
Seiring waktu, pasien mengalami bradikinesia progresif, kekakuan, dan kesulitan gaya berjalan
Postur aksial menjaadi semakin fleksibel dan langkah menjadi lebih pendek
Postur tidak stabil ( gangguan keseimbangan)
Gejala Non-Motor :
1. Gangguan Otonom
2. Gangguan Tidur
3. Gangguan Neuropsikiatri
DIAGNOSIS
Parkinson disease didiagnosis secara klinis. Tidak ada campur tangan dari laboratorium dan
neuroimaging.
Resting tremor
Rigidity
Bradykinesia
Tujuan dari managemen parkison disease adalah untuk mengontrol tanda dan gejala yang ada
Biasanya memberikan control yang baik terhadap tanda-tanda motoric selama 4-6 tahun
Levodopa / carbidopa : gold standar pengobatan simptomatik
Monoamine oxidase (MAO)-B inhibitor : dapat dipertimbangkan untuk pengobatan awal
penyakit dini
Dopamine agonis lainnya (mis. Roponirole, pramipexole) : monoterapi pada penyakit awal dan
terapi tambahan pada penyakit sedang hingga lanjut
Anticholinergic agents ( mis. Trihexyphenidyl, benztropine) : obat lini kedua hanya untuk tremor