Anda di halaman 1dari 5

1.

Proses Keputusan Pembelian Konsumen


Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen akan mencakup
pertimbangan berbagai aspek. Pada umumnya konsentrasi pemasaran lebih diarahkan pada
keputusan tentang pemiliihan alternative terhadap suatu merek produk tertentu. Hal ini
disebabkan strategi pemasaran seringkali dikembangkan bagi pencapaian targetuntuk
merek produk tertentu. Walaupun demikian, ini bukan berarti bahwa keputusan pembelian
akan ditentukan oleh keputusan tentang merek individual saja. Harus juga diingat bahwa
konsumen mengambil keputusan untuk membeli didasarkan atas suatu hierarki proses yang
akan dibahas pada sub-bab dibawah nanti.
Didalam proses penentuan alternative keputusan pada setiap hierarki, seorang
konsumen juga akan memnentukan sumber informasi yang akan dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Beberapa sumber informasi yang dapat dipergunakan
olehkonsumen antara lain; dealer, keluarga, teman, forum atau komunitas, dan media
massa baik itu yang bersifat offline ataupun online. Faktanya pemahaman terhadap sumber
informasi saja dirasakan belum cukup, bagi manajer pemasaran yang menjadi focus utama
dari semuanya itu adalah pada implikasi startegi pemasaran yang akan diperguanakan bagi
kepentingan perusahaan. Sebagai contoh:
a. Keputusan tentang kategori produk
Memberi kerangka yang luas dalam memahami lingkup persaingan produk.
Pengamatan terhadap trend permintaan industri memungkinkan perusahaan
mengidentifikasi dampaknya terhadap produk perusahaan.
b. Keputusan tentang merek produk
Memberikan dasar bagi manajemen dalam membandingkan kekuatan dan kelemahan
produk perusahaan dan produk pesaing.Memberikan pemikiran meluncurkan produk
baru untuk melayani kebutuhan yang belum terpenuhi
c. Keputusan tentang sumber informasi
Memberikan dasar bagi manajemen tentang bentuk informasi yang diperlukan untuk
mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk. Sebagai pegangan dasar bagi
menajemen dalam mengarahkan isi pesan pada target pasar yang dilayani.
2. Strategi dalam menghadapi Persaingan Ritel
a. Strategi Pertumbuhan
Growth strategy berarti secara konstan memperkenalkan fitur baru dari produk
yang sudah ada. Seringkali perusahaan dituntut untuk memodifikasi atau menjadi lebih
inovatif agar dapat terus kompetitif di industrinya. Jika tidak, pelanggan akan lari ke
produk kompetitor yang menawarkan teknologi yang lebih canggih. Tidak hanya pada
perusahaan besar, UMKM juga dapat mengadopsi strategi bisnis pertumbuhan ini.
Terkadang, sebuah perusahaan dapat menemukan market baru untuk produk mereka secara
tidak sengaja. Sebagai contoh, sebuah perusahaan sabun colek melakukan market
research dan hasilnya menunjukkan produk mereka paling digemari oleh para buruh
pabrik. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu berfokus pada menjual produk mereka pada
ritel besar, tetapi bisa berfokus untuk menjualnya di warung-warung atau ritel kecil sekitar
pabrik atau kawasan industri.
b. Strategi Diferensiasi Produk
Strategi diferensiasi produk adalah salah satu strategi dalam bisnis yang paling
efektif untuk UMKM. Melalui strategi bisnis jenis ini, perusahaan dapat menggali secara
strategis faktor-faktor pembeda produk dan jasa dari kompetitor. Nilai pembeda dalam
strategi ini tidak harus selalu menjadikan perusahaan mengeluarkan biaya lebih untuk
mengkapitalisasikannya. Diferensiasi produk dapat lahir dari bagaimana melakukan
business model, bagaimana membuat produk, atau menerapkan pendekatan pada layanan.
Dan semua itu tidak harus mengeluarkan biaya tambahan jika riset mendalam dilakukan
secara cermat dan lebih strategis.
c. Strategi Harga
Strategi harga seringkali meliputi pemberlakuan harga produk yang lebih tinggi
dibanding kompetitor, terutama ketika ada di fase awal pengenalan produk. Para pelaku
UMKM dapat menggunakan strategi ini dan menjadikannya motor akselerasi pembalik
modal produksi dan iklan yang mungkin telah dilakukan jika sukses diimplementasikan.
Namun, jangan lupa memastikan bahwa Anda benar-benar memiliki sesuatu yang spesial
pada produk atau layanan Anda ketika memberlakukan strategi ini. Jika Anda berada di
lingkungan pasar yang tidak banyak pemainnya atau bahkan hanya Anda yang ada di sana,
maka strategi ini bisa menjadi strategi yang efektif. Karena pelanggan hanya akan melihat
brand Anda saja.
d. Strategi Akuisisi
Para pebisnis yang memiliki modal yang cukup besar dapat memakai strategi bisnis
akuisisi ini. Strategi bisnis akuisisi artinya membeli salah satu perusahaan dan/atau lini
produksi tambahan dari produk yang sudah ada. Keuntungan dari strategi ini adalah dengan
modal yang besar, maka sebuah perusahaan dapat lebih leluasa dalam menilai potensi
bisnis perusahaan yang akan diakuisisi yang sesuai dengan visi perusahaan pemilik modal.
e. Strategi Konten
Di era digital yang semakin canggih ini, strategi konten merupakan strategi bisnis
efektif yang wajib dikembangkan secara matang dan diimplementasikan dengan benar.
Ketika bisnis Anda menggunakan strategi bisnis yang jelas melalui konten, maka konten
Anda akan bekerja dengan efisien. Hal ini karena konten yang dikembangkan akan menjadi
lebih spesifik. Strategi konten ini setidaknya akan melibatkan pengembangan konten blog,
email marketing, dan aktivasi media sosial yang relevan bagi bisnis Anda. Salah satu aspek
yang terpenting dari strategi ini adalah jangan hanya memproduksi dan mendistribusikan
konten, namun Anda juga harus responsif terhadap setiap interaksi yang terjadi dari setiap
konten tersebut.

3. Identifikasi variabel-variabel lingkungan yang memberikan pengaruh terhadap


bisnis ritel
a. Place (Lokasi).
Menurut ( J.Supranto, 1998 ) Lokasi yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan
sehari-harinya. Salah dalam memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan dunia bisnis ritel dan banyaknya
perusahaan sudah tidak mungkin lagi untuk melakukan coba-coba. Bagi seorang retailer
untuk dapat menentukan lokasi yang tepat bagi tokonya sebenarya perlu memperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut :
1. Luas daerah perdagangan.
2. Dapat dicapai dengan mudah.
3. Potensi pertumbuhannya.
4. Lokasi toko-toko saingan.
b. Price (Harga).
Harga merupakan nilai suatu barang atau jasa yang dapat diukur dengan sejumlah
uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang akan bersedia untuk melepaskan barang
dan jasa yang dimiliki pihak lain. Harga merupakan salah satu variabel yang terpenting
dalam pemasaran, karena akan sangat mempengaruhi secara langsung terhadap hasil
penjualan dan keuntungan yang nanti akan diperoleh perusahaan.
c. Product.
Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar biasanya akan menjadi
langkah paling awal. Ide tentang produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara
termudah adalah dengan cara membanding-bandingkan langsung produk yang sejenis
seperti yang ingin kita jual, dan melakukan riset kecil-kecilan kepada target pasar tentang
kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut.
Hasil dari riset tersebut diharapkan akan mampu dalam memberikan segala
informasi yang lebih akurat bagi bisnis tentang prospek pasar yang nanti akan dimasukinya
dan produk macam apa yang diharapkan oleh target pasar. Mengembangkan merek-merek
berlabel (juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk – produk yang telah
dikembangkan dan dipasarkan oleh pelaku bisnis ritel dan hanya tersedia dari tempat bisnis
ritel tersebut berada.
d. Promotion (Promosi).
Aspek penting lainnya adalah tentang cara berpromosi dari produk. Bagaimana
suatu produk akan dikenalkan kepada pasar agar pelanggan merasa semakin tergerak untuk
membelinya. Salah satu cara dalam berpromosi yang efektif adalah dengan beriklan. Bagi
pengusaha yang baru memulai bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan
efektifitas dan efisiensi-nya. Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan
pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter dari target pasar untuk
produk yang sedang ingin dipasarkan.
Mungkin tidak diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena
belum tentu berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Pada tahap-tahap awal memulai
bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapatkan perhatian khusus agar tidak menjadi
ganjalan utama dalam operasional bisnis. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah untuk
menciptakan kesadaran merek atau memang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.
Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang dilakukan, apakah
sudah sesuai dengan harapan atau masih perlu adanya berbagai perbaikan untuk kegiatan
promosi berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai