Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen akan mencakup pertimbangan berbagai aspek. Pada umumnya konsentrasi pemasaran lebih diarahkan pada keputusan tentang pemiliihan alternative terhadap suatu merek produk tertentu. Hal ini disebabkan strategi pemasaran seringkali dikembangkan bagi pencapaian targetuntuk merek produk tertentu. Walaupun demikian, ini bukan berarti bahwa keputusan pembelian akan ditentukan oleh keputusan tentang merek individual saja. Harus juga diingat bahwa konsumen mengambil keputusan untuk membeli didasarkan atas suatu hierarki proses yang akan dibahas pada sub-bab dibawah nanti. Didalam proses penentuan alternative keputusan pada setiap hierarki, seorang konsumen juga akan memnentukan sumber informasi yang akan dijadikan dasar pengambilan keputusan. Beberapa sumber informasi yang dapat dipergunakan olehkonsumen antara lain; dealer, keluarga, teman, forum atau komunitas, dan media massa baik itu yang bersifat offline ataupun online. Faktanya pemahaman terhadap sumber informasi saja dirasakan belum cukup, bagi manajer pemasaran yang menjadi focus utama dari semuanya itu adalah pada implikasi startegi pemasaran yang akan diperguanakan bagi kepentingan perusahaan. Sebagai contoh: a. Keputusan tentang kategori produk Memberi kerangka yang luas dalam memahami lingkup persaingan produk. Pengamatan terhadap trend permintaan industri memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dampaknya terhadap produk perusahaan. b. Keputusan tentang merek produk Memberikan dasar bagi manajemen dalam membandingkan kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan produk pesaing.Memberikan pemikiran meluncurkan produk baru untuk melayani kebutuhan yang belum terpenuhi c. Keputusan tentang sumber informasi Memberikan dasar bagi manajemen tentang bentuk informasi yang diperlukan untuk mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk. Sebagai pegangan dasar bagi menajemen dalam mengarahkan isi pesan pada target pasar yang dilayani. 2. Strategi dalam menghadapi Persaingan Ritel a. Strategi Pertumbuhan Growth strategy berarti secara konstan memperkenalkan fitur baru dari produk yang sudah ada. Seringkali perusahaan dituntut untuk memodifikasi atau menjadi lebih inovatif agar dapat terus kompetitif di industrinya. Jika tidak, pelanggan akan lari ke produk kompetitor yang menawarkan teknologi yang lebih canggih. Tidak hanya pada perusahaan besar, UMKM juga dapat mengadopsi strategi bisnis pertumbuhan ini. Terkadang, sebuah perusahaan dapat menemukan market baru untuk produk mereka secara tidak sengaja. Sebagai contoh, sebuah perusahaan sabun colek melakukan market research dan hasilnya menunjukkan produk mereka paling digemari oleh para buruh pabrik. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu berfokus pada menjual produk mereka pada ritel besar, tetapi bisa berfokus untuk menjualnya di warung-warung atau ritel kecil sekitar pabrik atau kawasan industri. b. Strategi Diferensiasi Produk Strategi diferensiasi produk adalah salah satu strategi dalam bisnis yang paling efektif untuk UMKM. Melalui strategi bisnis jenis ini, perusahaan dapat menggali secara strategis faktor-faktor pembeda produk dan jasa dari kompetitor. Nilai pembeda dalam strategi ini tidak harus selalu menjadikan perusahaan mengeluarkan biaya lebih untuk mengkapitalisasikannya. Diferensiasi produk dapat lahir dari bagaimana melakukan business model, bagaimana membuat produk, atau menerapkan pendekatan pada layanan. Dan semua itu tidak harus mengeluarkan biaya tambahan jika riset mendalam dilakukan secara cermat dan lebih strategis. c. Strategi Harga Strategi harga seringkali meliputi pemberlakuan harga produk yang lebih tinggi dibanding kompetitor, terutama ketika ada di fase awal pengenalan produk. Para pelaku UMKM dapat menggunakan strategi ini dan menjadikannya motor akselerasi pembalik modal produksi dan iklan yang mungkin telah dilakukan jika sukses diimplementasikan. Namun, jangan lupa memastikan bahwa Anda benar-benar memiliki sesuatu yang spesial pada produk atau layanan Anda ketika memberlakukan strategi ini. Jika Anda berada di lingkungan pasar yang tidak banyak pemainnya atau bahkan hanya Anda yang ada di sana, maka strategi ini bisa menjadi strategi yang efektif. Karena pelanggan hanya akan melihat brand Anda saja. d. Strategi Akuisisi Para pebisnis yang memiliki modal yang cukup besar dapat memakai strategi bisnis akuisisi ini. Strategi bisnis akuisisi artinya membeli salah satu perusahaan dan/atau lini produksi tambahan dari produk yang sudah ada. Keuntungan dari strategi ini adalah dengan modal yang besar, maka sebuah perusahaan dapat lebih leluasa dalam menilai potensi bisnis perusahaan yang akan diakuisisi yang sesuai dengan visi perusahaan pemilik modal. e. Strategi Konten Di era digital yang semakin canggih ini, strategi konten merupakan strategi bisnis efektif yang wajib dikembangkan secara matang dan diimplementasikan dengan benar. Ketika bisnis Anda menggunakan strategi bisnis yang jelas melalui konten, maka konten Anda akan bekerja dengan efisien. Hal ini karena konten yang dikembangkan akan menjadi lebih spesifik. Strategi konten ini setidaknya akan melibatkan pengembangan konten blog, email marketing, dan aktivasi media sosial yang relevan bagi bisnis Anda. Salah satu aspek yang terpenting dari strategi ini adalah jangan hanya memproduksi dan mendistribusikan konten, namun Anda juga harus responsif terhadap setiap interaksi yang terjadi dari setiap konten tersebut.
3. Identifikasi variabel-variabel lingkungan yang memberikan pengaruh terhadap
bisnis ritel a. Place (Lokasi). Menurut ( J.Supranto, 1998 ) Lokasi yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-harinya. Salah dalam memilih lokasi perusahaan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan dunia bisnis ritel dan banyaknya perusahaan sudah tidak mungkin lagi untuk melakukan coba-coba. Bagi seorang retailer untuk dapat menentukan lokasi yang tepat bagi tokonya sebenarya perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut : 1. Luas daerah perdagangan. 2. Dapat dicapai dengan mudah. 3. Potensi pertumbuhannya. 4. Lokasi toko-toko saingan. b. Price (Harga). Harga merupakan nilai suatu barang atau jasa yang dapat diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang akan bersedia untuk melepaskan barang dan jasa yang dimiliki pihak lain. Harga merupakan salah satu variabel yang terpenting dalam pemasaran, karena akan sangat mempengaruhi secara langsung terhadap hasil penjualan dan keuntungan yang nanti akan diperoleh perusahaan. c. Product. Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar biasanya akan menjadi langkah paling awal. Ide tentang produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan cara membanding-bandingkan langsung produk yang sejenis seperti yang ingin kita jual, dan melakukan riset kecil-kecilan kepada target pasar tentang kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan akan mampu dalam memberikan segala informasi yang lebih akurat bagi bisnis tentang prospek pasar yang nanti akan dimasukinya dan produk macam apa yang diharapkan oleh target pasar. Mengembangkan merek-merek berlabel (juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk – produk yang telah dikembangkan dan dipasarkan oleh pelaku bisnis ritel dan hanya tersedia dari tempat bisnis ritel tersebut berada. d. Promotion (Promosi). Aspek penting lainnya adalah tentang cara berpromosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan dikenalkan kepada pasar agar pelanggan merasa semakin tergerak untuk membelinya. Salah satu cara dalam berpromosi yang efektif adalah dengan beriklan. Bagi pengusaha yang baru memulai bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya. Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter dari target pasar untuk produk yang sedang ingin dipasarkan. Mungkin tidak diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena belum tentu berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Pada tahap-tahap awal memulai bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapatkan perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan utama dalam operasional bisnis. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah untuk menciptakan kesadaran merek atau memang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan. Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang dilakukan, apakah sudah sesuai dengan harapan atau masih perlu adanya berbagai perbaikan untuk kegiatan promosi berikutnya.