Anda di halaman 1dari 13

HIMPUNAN

A. Pengertian Himpunan
Himpunan ( set ) adalah suatu kumpulan benda-benda yang diterangkan secara
jelas. Setiap benda dalam himpunan adalah anggota atau elemen dari himpunan itu,
dengan kata lain suatu himpunan terdiri dari beberapa unsur. Misal : H { a, i, u, e, o}
berarti bahwa huruf a, i, u, e, o meripakan unsur/anggota dari himpunan H. Dan ditandai
dengan kurung kurawal “{}”.

Notasi Himpunan, nama himpunan ditulis menggunakan huruf besar, misalnya


S, A, atau B, sementara anggota himpunan ditulis menggunakan huruf kecil (a, c, z).
Cara penulisan ini adalah yang umum dipakai, tetapi tidak membatasi bahwa setiap
himpunan harus ditulis dengan cara seperti itu. Tabel di bawah ini menunjukkan
format penulisan himpunan yang umum dipakai.

Notasi 𝑋 ∈ 𝑆 memiliki arti bahwa X adalah salah satu unsur dari himpunan S.
Begitu pula dengan 𝑋 ∉ 𝑆 memiliki arti bahwa X bukan merupakan anggota himpunan
S.

B. Contoh Himpunan
 Sekumpulan hewan berkaki 4
 Sekumpulan alat komunikasi
 Sekumpulan bilangan asli di bawah 10
 Sekumpulan bilangan prima di bawah 11
 Sekumpulan bilangan asli di bawah 5

C. Cara Menuliskan Himpunan

1. Dengan cara menyebutkan atau menuliskan anggota-anggotanya menggunakan


kurawal serta anggota-anggotanya dipisahkan dengan koma. Cara ini disebut
Tabulasi atau Tabular.
Contoh :
A = {1,2,3,4,5}
B = {Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Agustus, September, Oktober,
November, Desember}

1
2. Dengan cara menyebutkan semua sifat/ syarat keanggotaannya, cara ini disebut
dengan cara Deskripsi.
Contoh :
A = { huruf vocal dalam abjad }
P = { bilangan prima kurang dari 15}

3. Dengan cara notasi pembentukan himpunan yaitu cara dimana kita menuliskan
syarat-syarat atau cirri keanggotaannya, tidak jauh beda dengan cara ke dua namun
dalam cara ini kita dituntut menggunakan variable X dan Y .

Contoh notasi pembentuk himpunan :


A = { x | x < 5, x bilangan asli }
Menunjukkan bahwa himpunan A adalah himpunan x bilangan asli yang
kurang dari 5.

B = { y | 3 ≤ y ≤ 7, y bilangan asli }
Menunjukkan bahwa himpunan B adalah himpunan x bilangan asli yang
kurang dari 3 sampai 7.

4. Dengan diagram Venn


 Himpunan semesta digambarkan dengan persegi panjang ditulis dengan
lambang S disudut kiri atas persegi panjang.
 Himpunan yang jadi pembicara, bukan merupakan himpunan kosong digambar
dengan lingkaran dan diberi nama dengan letak dekat dengan lingkaran dengan
anggota diletakkan di dalam lingkaran ditunjukkan dengan noktah (titik).
 Anggota himpunan S yang lainnya, yang bukan merupakan anggota
pembicaraan diletakkan di luar lingkaran tetapi masih di dalam persegi panjang.

Contoh :

2
 Nyatakan himpunan berikut dengan diagram venn
A = { 1, 2, 3, 4, 5 }

S A
1 2
4 3
5

D. Macam-Macam Himpunan
1. Himpunan Berhingga
Suatu himpunan disebut himpunan berhingga apabila jumlah anggotanya
terbatas. Banyaknya anggota himpunan berhingga dapat dinyatakan dengan
bilangan cacah.
Contoh : A = { 1, 2, 3, 4 } maka n(A) = 4

2. Himpunan Tak Hingga


Suatu himpunan disebut himpunan tak hingga apabila jumlah anggotanya tak
terhingga atau tak dapat dihitung.
Contoh : A = { bilangan asli }

3. Himpunan Kosong
Suatu himpunan disebut himpunan kosong apabila tidak mempunyai anggota
himpunan, dalam matematika notasi himpunan kosong adalah ”Ø” atau “{ }” ,
sehingga himpunan C ditulis C = { } dengan n(C) = 0
Catatan : Bila C = {0} bukan merupakan himpunan kosong, karena {0}
mempunyai anggota yaitu 0 dan { Ø } juga mempunyai anggota yaitu Ø

4. Himpunan Ekuivalen/ Himpunan Sama


Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan
himpunan lain. Contoh : A = { 1, 2, 3 }
B = { jeruk, apel, mangga }
C = { a, b, c }
5. Himpunan Semesta

3
Himpunan semesta (universet) ialah himpunan yang memuat semua anggota
atau objek yang dibicarakan dengan cirri-ciri yang sama.
Contoh : C = { kucing, kambing, kuda }
Merupakan hewan berkaki emat, hewan menyusui, dan merupakan hewan
dengan nama berawalan dari huruf K.

6. Himpunan Bagian (subset)


Himpunan ini merupakan himpunan bagian dari himpunan lain.Anggota yang
terdapat di dalamnya juga terdapat pada himpunan lain.
Notasi : 𝐴 ⊆ 𝐵

S A

P L

 Himpunan P adalah Himpunan Bagian dari A


 Himpunan L adalah Himpunan Bagian dari A
 Himpunan A adalah Himpunan Bagian dari S
 Himpunan P bukan Himpunan Bagian dari L begitupun sebaliknya

7. Himpunan Bilangan Cacah


Himpunan bilangan cacah ialah himpunan yang memuat semua bilangan bulat
yang tidak negatif.
Contoh : A = { 0, 1, 2, 3 … }

8. Himpunan Saling Lepas


Dua buah himpunan yang tidak memiliki anggota yang sama satu sama lain,
kedua himpunan itu dikatakan saling lepas (disjoint)
Notasi : 𝐴 ∥ 𝐵
Contoh :
L = { 1, 3, 5, 7, 9 }
G = { 2, 4, 6, 8,10 }
9. Himpunan Kuasa

4
Himpunan Kuasa atau himpunan pangkat ( Power Set ) dari A adalah himpunan
yang anggotanya merupakan semua bagian dari A. Banyak anggota himpunan
kuasa adalah 2 pangkat banyak anggota himpunan A.
Notasi : P (A)
Contoh :
Jika n(A) = 3 maka n(P(A)) = 23 = 8

Catatan : pada kebanyakan literature, notasi untuk himpunan kuasa adalah


“𝜑” namun untuk memudahkan penulisan kita menggantinya dengan huruf
“p” mengambil dari huruf pertama power.

10. Himpunan Bilangan Asli


Himpunan ini terdiri dari kumpulan bilangan bulat positif yang bukan nol. Atau
juga dapat diartikan dengan bilangan yang dimulai dari satu ke atas.
A = { 1, 2, 3, 4, 5, ... }

11. Himpunan Bilangan Genap


Himpunan ini terdiri dari kumpulan bilangan bulat yang akan habis jika dibagi
oleh dua.
A = { 2, 4, 6, 8, ….}

12. Himpunan Bilangan Ganjil


Himpunan ini terdiri dari kumpulan bilangan yang tidak akan habis jika dibagi
oleh angka dua (2).
D = { 1, 3, 5, 7, ….}

13. Himpunan Bilangan Prima


Himpunan ini terdiri dari kumpulan bilangan asli yang lebih besar dari angka 1,
yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri.
D = { 2, 3, 5, 7, ….}

14. Himpunan Bilangan Kuadrat

5
Himpunan ini terdiri dari kumpulan bilangan yang diperoleh dari hasil perkalian
ganda.
D = { 1, 4, 9, 16, 25, ….}

E. Operasi Pada Himpunan


1. Irisan Himpunan
Irisan ( intersection ) adalah sebuah himpunan
A dan B dimana anggota / elemen himpunan
A juga merupakan anggota himpunan B .

Notasi : 𝐴 ∩ 𝐵 = { 𝓍 |𝓍 ∈ 𝐴 dan 𝓍 ∈ 𝐵 }

2. Gabungan Himpunan
Gabungan ( union ) dari himpunan A dan B
adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota himpunan A atau
himpunan B.

Notasi : 𝐴 ∪ 𝐵 = { 𝓍 | 𝓍 ∈ 𝐴 atau 𝓍 ∈ 𝐵 }

3. Selisih Himpunan

Selisih dari dua buah himpunan A dan B adalah


suatu himpunan yang elemennya merupakan
elemen dari A tetapi bukan elemen dari B selisih
himpunan A dan B dapat juga dikatakan
komplemen himpunan B relative terhadap
himpunan A.

6
Notasi : A - B = { 𝓍 | 𝓍 ∈ 𝐴 dan 𝓍 ∉ 𝐵 } = A - 𝐵̅
Dengan kata lain komplemen sembarang himpunan A terhadap
semesta U dapat juga didefinisikan sebagai : 𝐴̅ = U – A

4. Komplemen Himpunan

Komplemen dari suatu himpunan A terhadap


suatu himpunan semesta U adalah suatu
himpunan yang elemennya merupakan
elemen U dan bukan merupakan elemen A.

Notasi : 𝐴̅ = { 𝓍 | 𝓍 ∈ 𝑈 dan 𝓍 ∉ 𝐴 }

F. Sifat-Sifat Operasi Pada Himpunan


1. Sifat-sifat Irisan dan Gabungan Irisan
 Sifat Komutatif Irisan
Jika ada himpunan
A = { 1, 2, 3, 4 } B = { 3, 4 ,5 } dan C = { 4, 5, 6 }
maka anggota yang sama dan berulang antara ketiga himpunan tersebut
adalah A = {3, 4} dan B = {3, 4} Untuk setiap himpunan A dan B
berlaku sifat komutatif irisan
A∩B=B∩A

 Sifat Asosiatif Irisan


Dari data diatas dapat diketahui bahwa
A B = { 3, 4 } dan B C = { 4, 5 } sehingga
(A B) C = { 3, 4 } {4, 5, 6}
(A B) C = { 4 }
A( BC ) = { 1, 2, 3, 4, 5 } {4, 5}
A( BC ) = { 4 }
Tampak bahwa (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)

7
 Sifat Idempotent Irisan
Jika A = { 1, 2, 3, 4 } maka :
A A = { 1, 2, 3, 4 } { 1, 2, 3, 4 }
A A = { 1, 2, 3, 4 }
AA=A
Jadi A ∩ A = A
 Sifat Identitas Irisan
A ∩ S = A (himpunan S disebut elemen identitas pada irisan)
 Sifat Komplemen Irisan

 Sifat Distributif Irisan terhadap Gabungan


Selain sifat-sifat diatas terdapat hubungan antara irisan dan gabungan
dua buah himpunan .
Jika himpunan A = { 1, 2, 3 } B = { 3, 4, 5, 6 } C = { 3, 6, 7 }
Diperoleh BC = { 3, 4, 5, 6, 7 } AB = {3}, dan AC = {3}
Dengan demikian akan diperoleh
A ( BC ) = { 1, 2, 3 }{ 3, 4, 5, 6, 7}
A ( BC ) = { 3 }
(A B ) (A C ) = {3}{3}
(A B ) (A C ) = {3}
Tampak bahwa A ( BC) = (A B ) (A C )

2. Sifat-sifat selisih Himpunan


Penjelasan diawal membahas bahwa selisih dari 2 himpunan A dan B adalah
semua anggota himpunan A yang bukan merupakan anggota himpunan B
Misalkan :
A = {1, 2, 3, 4, 6, 12}
B = { 1, 2, 3, 6 }
C = { 1, 2, 4, 8 }
Maka
A – A = {1, 2, 3, 4, 6, 12} – {1, 2, 3, 4, 6, 12}
A–A =
A– = {1, 2, 3, 4, 6, 12} –

8
A– = {1, 2, 3, 4, 6, 12}

A– = A.

Tampak bahwa A – A = dan A – = A.

Karena A – = A, maka adalah identitas pada selisih himpunan.

 Sifat distributif selisih terhadap irisan.

Sekarang, perhatikan bahwa

B C = {1, 2},

A – B = {4, 12}, dan

A – C = {3, 6, 12}, sehingga diperoleh

A – (B C} = {1, 2, 3, 4, 6, 12} – {1, 2}

A – (B C} = {3, 4, 6, 12}

(A – B) (A – C) = {4, 12} {3, 6, 12}

(A – B) (A – C) = {3, 4, 6, 12}

Tampak bahwa A – (B C) = (A – B) (A – C).

Secara umum berlaku sebagai berikut:

Untuk setiap himpunan A, B, dan C berlaku

A – (B C) = (A – B) (A – C)

Dengan cara yang sama seperti di atas, bahwa pada selisih dua himpunan
berlaku sifat distributif selisih terhadap gabungan. Untuk setiap himpunan A, B,
dan C berlaku:

A – (B C) = (A – B) (A – C)

G. Soal-Soal Yang Berkaitan Dengan Himpunan

9
1. Diberikan P = {1,2,3,9,12,13}. Himpunan kelipatan 3 yang terdapat di P
adalah...

a. {9}
b. {3,9}
c. {3,9,12}
d. {3,6,9,12}
pembahasan :

Himpunan adalah kumpulan atau kelompok benda (objek) yang telah terdefinisi
dengan jelas. Dari soal di atas, himpunan kelipatan 3 yang terdapat di P adalah
{3,9,12}.

2. Diberikan {1,4,7,6,2} ∩ {2,4,6,8} = {4, x ,6}, maka x adalah….

a. 2
b. 4
c. 7
d. 8

pembahasan :

Operasi himpunan Irisan A dan B adalah himpunan yang anggotanya A


sekaligus anggota B. Dengan kata lain, irisan himpunan A dan B adalah anggota
yang terdapat di kedua himpunan tersebut. Pada soal di atas, kedua himpunan
tersebut mengandung angka yang sama yaitu angka 2,4, dan angka 6. Oleh
karena itu jawaban x dari {4, x ,6} adalah 2.

3. Jika A = {2,5} maka n(A) =...


a. 0
b. 1
c. 2
d. 3

pembahasan :

n(A) adalah simbol dari kardinalitas atau banyaknya anggota suatu himpunan.
Jadi banyaknya anggota suatu himpunan dari himpunan A adalah 2, yaitu 2 dan
5.

10
4. Jika D = { a, b, c} dan A = {1, 2, 3, 4} maka n(A) - n(D) + 2 =...

pembahasan :

Kardinalitas atau banyaknya anggota himpunan dari :

D=3

A= 4

Jadi n(A) - n(D) + 2 menjadi 4 - 3 + 2 hasilnya adalah 3.

5. Manakan himpunan berikut yang sama dengan himpunan {1,2,3}?


a. {6}
b. {2,1,3}
c. {2,3,6}
d. {4,5,6}

pembahasan :

Pilihan jawaban :

a. Salah, karena merupakan HIMPUNAN SALING LEPAS dengan


himpunan {1,2,3}.
b. Benar, karena anggota himpunan {2,1,3} sama dengan anggota
himpunan {1,2,3}.
c. Salah, karena merupakan HIMPUNAN EKUIVALEN dengan
himpunan {1,2,3}.
d. Salah, karena merupakan HIMPUNAN SALING LEPAS dengan
himpunan {1,2,3}.

6. Huruf-huruf dari kata "MATEMATIKA" dapat membentuk suatu himpunan


dengan banyak anggota...

pembahasan :

kata "MATEMATIKA" jika ditulis dalam bentuk himpunan akan menjadi {M,
A,T, E, I, K}, jadi banyak anggotanya adalah 6.

11
7. Jika himpunan B ⊂ A dengan n ( A ) = 25 dan n ( B ) = 17, maka n ( A ∪ B ) =
...

Pembahasan

n ( A ) = 25

n ( B ) = 17

setiap B ⊂ A

maka A ∪ B = A

sehingga n ( A ∪ B ) = n ( A )

n ( A ∪ B ) = 25

8. Dalam kelas terdapat 24 siswa gemar matematika, 16 siswa gemar fisika, 6


siswa gemar keduanya. Banyak siswa didalam kelas adalah . . . .

Pembahasan

n(M) = 24 orang

n(F) = 16 orang

n(M∩F) = 6 orang

n(M∪F) =n(M)+n(F)–n(M∩F)

= 24 + 16 – 6

= 40 – 6

= 34 orang

9. Jika K = { k, o, m, p, a, s } dan
L = { m, a, s, u, k }, maka K ∪ L =. . .
a. { p, o, s, u, k, m, a }
b. { p, a, k, u, m, i, s }
c. { m, a, s, b, u, k }
d. { k, a, m, p, u, s }

Pembahasan
K = { k, o, m, p, a, s }
L = { m, a, s, u, k }

12
K ∪ L = { k, o, m, p, a, s, u }
Diantara jawaban A, B, C, dan D yang memiliki anggota K = anggota K ∪ L
adalah opsi A

10. Dalam seleksi penerimaan siswa, setiap siswa harus lulus tes matematika dan
bahasa. Dari 180 peserta terdapat 103 orang dinyatakan lulus tes matematika
dan 142 orang lulus tes bahasa. Banyak siswa yang lulus sebagai penerima
beasiswa ada .. .
Pembahasan
n(S) = 180 orang
n(M) = 103 orang
n(B) = 142 orang
n ( M ∪ B ) = x orang
n(S)=n(M∪B)=n(M)+n(B)–n(M∩B)
180 = 103 + 142 – X
X = 245 – 180 = 65
Jadi yang lulus adalah 65 orang

11. Dari kata "INDONESIA" dapat membentuk suatu himpunan dengan banyak
anggota...
Pembahasan : kata INDONESIA jika ditulis dalam himpunan menjadi
H = { I, N, D, O, E, S, A }

12. Diberikan Q = {x | x > = 6, x anggota bilangan asli} dan P = {4,5,6,8}, maka P


irisan Q = ...
pembahasan :
Irisan P dan Q akan menghasilkan anggota himpunan baru di yang anggotanya
adalah anggota yang ada di himpunan Q dan P.
Anggota himpunan Q = 6,7,8,9,10...
Anggota himpunan P = 4,5,6,8
Anggota yang sama diantara kedua himpunan itu adalah 6,8.

13

Anda mungkin juga menyukai