Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SKEMA PENGELOLAHAN PROYEK JALAN TOL INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Kontrek Proyek Konstruksi
Dosen: Amril Ma’ruf Siregar, S.T., M.T.

OLEH :

INTEN MONALIZA
(1515011036)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Skema
Pengelolahan Proyek Jalan Tol Indonesia” ini dengan baik.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Kontrak Proyek Konstruksi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang skema kontrak proyek bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Amril Ma’ruf Siregar, S.T., M.T.,
selaku dosen mata kuliah Kontrak Proyek Konstruksi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 1 November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jalan tol merupakan salah satu sarana vital yang diperlukan untuk
meningkatkan efisiensi perindustrian suatu perekonomian. Ketika ekonomi
suatu Negara bertumpu pada perhubungan darat maka tentunya sarana
transportasi berupa jalan khususnya jalan tol akan mendorong terciptanya
efisiensi ekonomi di dalamnya. Sekedar untuk diketahui, ada seluas 1,8
Juta km2 wilayah daratan di Indonesia (Kadinn Batam dalam Basuki dkk,
2009).
Untuk mencapai efiensi ekonomi produk dari industri yang bersangkutan
bias diproduksi gengan biaya rendah intuk menciptakan keunggulan
kompetitip dari produk yang dihasilkan.Sebagai salah satu jaringan jalan
yang sangat berguna dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tanpa
adanya jalan tol, tipikal kondisi geografi Indonesia yang memiliki daratan
yang panjang maka biaya dari pengangkutan barang baik orang.

Dengan demikian tidak dapat dielakkan untuk mencapai tujuan


pembangunan ekonomi diperlukan ketersediaan sarana jalan tol ini.
Dalam Pasal 43 Undang- Undang Republik Indonesia (UURI) No.38
Tahun 2004 Tentang Jalan Disebutkan bahwa jalan tol diselenggarakan
untuk:
1. Memperlancarlalu lintas di daerah yangtelah berkembang;
2. Meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi barang
dan jasa guna menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi;
3. Meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan
4. Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah pembangunan jalan tol Indonesia?


2. Apa pengertian dan fungsi jalan tol Indonesia?
3. Siapa pihak-pihak yang terlibat pada pengolahan jalan tol Indonesia?
4. Apa saja masalah yang terjadi pada pengelolahan jalan tol Indonesia?
5. Apa saja kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menangani
permasalahan pelaksanaan jalan tol Indonesia?
6. Apa saja tujuan serta manfaat jalan tol bagi rakyat ?

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui sejarah jalan tol Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi dari Jalan Tol.

3. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam pengolahan jalan tol


Indonesia.
4. Untuk mengetahui kemungkinan masalah-masalah yang terjadi selama
pelaksanaan jalan tol.
5. Mengetahui kebijakan pemerintah dalam pembangunan
6. Mengetahui tujuan serta manfaat dari pembangunan jalan tol.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Tol
Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh
pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar
negeri yang diserahkan kepada PT. Jasa Marga (persero) Tbk. sebagai
penyertaan modal. Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah
untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah.
Jalan Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama yang beroperasi pada thun
1978 dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), yang menghubungkan
Jakarta, Bogor, dan Ciawi.

Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol
sebagai operator jalan tol dengan menanda tangani perjanjian kuasa
pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga. Hingga tahun 2007, 553 km
jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang
tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km
sisanya dioperasikan oleh swasta lain.

Pada periode 1995 hingga 1997 dilakukan upaya percepatan pembangunan


jalan tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km. Namun upaya
ini terhenti akibat adanya krisis moneter pada Juli 1997 yang
mengakibatkan pemerintah harus menunda program pembangunan jalan
tol dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 39/1997. Akibat
penundaan tersebut pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami
stagnansi, terbukti dengan hanya terbangunnya 13,30 km jalan tol pada
periode 1997-2001. Pada tahun 1998 Pemerintah mengeluarkan Keputusan
Presiden No.7/1998 tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam
penyediaan Infrastruktur.
Di tahun 2002 Pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 15/2002
tentang penerusan proyek-proyek infrastruktur. Pemerintah juga
melakukan evaluasi dan penerusan terhadap pengusahaan proyel-proyek
jalan tol yang tertunda. Mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2004
terbangun 4 ruas jalan dengan panjang total 41,80 km.

Pada tahun 2004 diterbitkan Undang-Undang No.38 tahun 2004 tentang


Jalan yang mengamanatkan pembentukan BPJT sebagai pengganti peran
regulator yang selama ini dipegang oleh PT Jasa Marga. Proses
pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun
2005. Pada 29 Juni 2005 dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai
regulator jalan tol di Indonesia. Penerusan terhadap 19 proyek jalan tol
yang pembangunannya ditunda pada tahun 1997 kembali dilakukan.

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjelaskan mengenai sejarah


pembanguna jalan tol dari tahun ke tahun serta kendala yang terjadi. Pada
makalah ini akan membahas mengenai pengelolahan pembangunan jalan
tol mulai dari pembiayaannya, kerja sama dalam kontrak, serta kebijakan-
kebijakan yang diterapkan.

B. Pengertian

Pada pasal 1 UU No. 38 tahun 2004 tentang jalan, jlan tol adalah jalan
umum yang merupakan bagian system jaringan jalan dan sebgai jalan
nasionala yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Tol adalah
sejumlah uang tertentu yang dibayarkan untuk penggunaan jalan tol. Jalan
tol selanjutnya dikelola oleh badan usaha di bidang jalan tol yang
selanjutnya disebut badan usaha yaitu badan hokum yang bergerak di
bidang pengusahaan jalan tol. Selanjutnya badan yang mengatur jalan tol
disebut badan pengatur jalan tol yang selanjutnya disebut BPJT adalah
badan yang dibentuk oleh Menteri, berda di bawah, dan bertnaggung
jawab kepada Menteri.
C. Struktur Organisasi

Sesuai UU No. 38/2004 dan PP No. 15/2005 Secara umum, prinsip


penyelenggaraan jalan tol adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah menyusun rencana umum jaringan jalan nasional termasuk


di dalamnya jalan tol yang ditetapkan oleh Menteri sebagai dasar
pembangunan.
2. Wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah.
Sebagian wewenang meliputi dengan pengaturan, pengusahaan dan
pengawasan jalan toldilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
3. Pendanaan pengusahaan jalan tol berasal dari Pemerintah dan/ atau
Badan Usaha yang memenuhi persyaratan berdasarkan kelayakan
ekonomi dan finansial (lihat skema investasi).
4. Dalam keadaan tertentu yang menyebabkan pengembangan jaringan
jalan tol tidak dapatdiwujudkan oleh Badan Usaha, Pemerintah
dapatmengambil langkah sesuai kewenangannya, yaitu dengan
melaksanakan pembangunan jalan tol sebagian atau seluruhnya yang
pengoperasiannya dilakukan oleh swasta.

Berikut adalah pihak-pihak penyelengaraan pembangunan jalan tol


Indonesia, dapat dilihat pad gambar 1.
Gambar 1. Strukrur Oraganisasi

Dalam pendanaan pembangunan tol ini dapat dilihat pada upaya yang
dilakukan pemerintah memenuhi persyaratan berdasarkan kelayakan
ekonomi dan finansial (lihat pada gambar 2 skema investasi).

Gambar 2. Skema Investasi


Di masa yang akan datang pemerintah akan mendanai pembangunan jalan
tol dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu pembiayaan penuh oleh
swasta, program kerja sama swasta-publik (Public Private
Partnership/PPP) serta pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah dengan
operasi-pemeliharaan oleh swasta. Pada gambar 3 menjelaskan tentang
prosedur investasi dan gambar berikutnya menjelaskan skema tahapan
makro pengusahaan jalan tol (lihat pada gambar 4).

Gambar 3. Prosedur Investasi


Gambar 4. Tahapan Pengusahaan Jalan Tol

D. Kendala Pengolahan Jalan Tol

Adapun kendala yang terjadi pada proses pengolahan jalan tol ini adalah
sebagai berikut:
1. Indonesia mengalami keterlambatan dalam memenuhi kebutuhan jalan
tol dikarenakan adanya ketidakpastian hokum dan adanya permainan
para makelar tanah yang kurang tersentuh.
2. Terjadi stagnasi cukup lama akibat inflasi ekonnomi
3. Pemerintah tidak konsisten menjalankan UU dan peraturan yang ada.
4. Adanya ketidakpastian tentang tariff told an ssangat minimnya modal
penyertaan dari pemerintah.
5. Tertutupnya mengenai baiaya pembebasan lahan yang mana dianggap
sebagai sunk cost namun pada kenyataannya biaya ini sangatlah besar.
6. Pembebasan tanah yang terhambat sehingga menyulitkan para
investor.
7. Pembangunan jalan tol di Indonesia memiliki jarak yang pendek.
E. Kebijakan Pemerintah
Dari berbagai kendala yang terjadi pemerintah mengambil sebuah
kebijakan agar perencanaan ini tetap berjalan lebih cepat

1. Peraturan dan perundangan yang mendukung percepatan


pembangunan jalan tol.
2. Perkuatan kerangka kerja institusi dan pengaturan jalan tol melalui
pembentukan BPJT sebagai badan regulator di bidang jalan tol.
3. Terbentuknya Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan
Infrastruktur yang diketuai oleh Menko Perekonomian.
4. Perjanjian Pengusaha Jalan Tol yang "bankable" dan "investor
friendly".
5. Formulasi sistem yang tepat untuk penyesuaian tarif tol.
6. Pengelolaan resiko pembebasan tanah dengan penyiapan mekanisme
Revolving Fund melalui Badan Layanan Umum (BLU)-BPJT
dan Land Capping.

F. Tujuan

1. Memperlancar lalu lintas di daerah yang telah berkembang.


2. Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang
pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan.
4. Meringankan beban dana Pemerintah melalui partisipasi pengguna
jalan.
5. Mewujudkan jaringan jalan yang cukup memadai di Negara
Indonesia.

G. Manfaat

1. Pembangunan jalan tol akan berpengaruh pada perkembangan wilayah


& peningkatan ekonomi.
2. Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang.
3. Pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa

penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu

dibanding apabila melewati jalan non tol.

4. Badan Usaha mendapatkan pengembalian investasi melalui

pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol.

5. Membuka peluang kerja bagi masyarakat.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pembangunan jalan tol dilakukan sejak tahun 1975 hingga sekarang
(tahun 2019).
2. Pada pasal 1 UU No. 38 tahun 2004 yang menjelaskan mengenai jalan
tol.
3. Penyelenggara jalan tol telah diatur dalam peraturan sesuai UU No.
38/2004 dan PP No. 15/2005.
4. Proses investasi dilakukan oleh BUJT (Badan Usaha Jalan Tol),
Pemerintah, dan BUMN (Badan Ussaha Milik Negara).
5. Kendala terbesar pada penyelenggaraan jalan tol yaitu pembebasan
lahan, karena banyak melibatkan pihak serta dana yang dikeluarkan
tidak sedikit.
7. Kebijakan yang diambil ialah mengeluarkan peraturan perundang-
undangan, memperkuat kerangka kerja, membuat fomulasi untuk tariff
tol, serta melakukan pengelolaan resiko pembebasan tanah dengan
penyiapan mekanisme Revolving Fund melalui Badan Layanan Umum
(BLU)-BPJT dan Land Capping.
8. Tujuan dibuatkan tol untuk memperlancar lalu lintas.
9. Manfaat tol ditujukan untuk kebutuhan masyarakat serta
meningkatkan kualitas infrastruktur Indonesia.

B. Saran

Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.


Semoga kedepannya makalah ini dapat lebih diperluas kembali
pembahasannya agar bermafaat bagi semua. Makalah ini sangat
membutuhkan saran dan kritik untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_jalan_tol_di_Indonesia diakses
tanggal 16 oktober 2019.

http://bpjt.pu.go.id/konten/jalan-tol diakses tanggal 16 oktober 2019.

https://media.neliti.com/media/publications/19795-ID-privatisasi-jalan-tol-
sebagai-solusi-dalam-mempercepat-terwujudnya-infrastruktur.pdf diakses tanggal 1
November 2019.
Filename: TUGAS MAKALAH KPK_Inten Monaliza_15-036_31E2A
Directory: C:\Users\user\AppData\Local\Temp
Template: C:\Users\user\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dotm
Title:
Subject:
Author: Windows User
Keywords:
Comments:
Creation Date: 11/1/2019 6:17:00 PM
Change Number: 8
Last Saved On: 11/1/2019 8:50:00 PM
Last Saved By: user
Total Editing Time: 135 Minutes
Last Printed On: 11/1/2019 9:07:00 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 15
Number of Words: 1.716
Number of Characters: 11.280 (approx.)

Anda mungkin juga menyukai