Anda di halaman 1dari 3

No.

Program CAP/ Data Pengkajian Kemungkinan Masalah Keperawatan


Penanggungjawab Penyebab Komunitas
Program

1. Usia sekolah (Atri Data Subjektif: 1. Perilaku Kerusakan gigi di antara


Wilujeng, Yuliani mengkonsumsi anak usia sekolah
Sasmita, Linda Ayu a. Berdasarkan wawancara kepada kader, dan tokoh gula
Agustin) masyarakat di desa glagahwero banyak anak usia
sekolah dengan permasalahan kerusakan gigi,
menurut beberapa orang tua permasalahan gigi
disebabkan karena anak-anak yang suka
mengkonsumsi jajan yang manis-manis
b. Sebagian anak mengatakan tidak mengetahui cara
menggosok gigi yang benar dan waktu yang tepat
untuk menggosok gigi

Data Objektif :
a. Dilihat bahwa dari 77 responden anak usia sekolah
63 (81,8%) diantaranya mengalami kerusakan gigi,
dan 14 (18,2%) saja yang tidak megalami
kerusakan gigi.
b. Penyebab kerusakan gigi adalah anak usia sekolah
yang mengkonsmsi permen, terlihat bahwa 73 anak
(94,8%) suka mengkonsumsi permen, dan hanya 4
anak (4%) yang tidak suka mengkonsumsi permen.
c. 63 anak (81,8%) sering mengkonsumsi permen,
dan hanya 14 anak (18,2%) jarang mengkonsumsi
permen.
d. Aktivitas menggosok gigi pada anak usia sekolah
masih terdapat 23 anak (29,9%) tidak melakukan
aktivitas gosok gigi, dan 54 anak (70,1%)
melakukan aktivitas gosok gigi.
2. Usia sekolah (Atri Data Subjektif: 1. Kurang Defisiesi pengetahuian
Wilujeng, Yuliani pemahaman tentang menggosok gigi
Sasmita, Linda Ayu a. Anak-anak usia sekolah yang dikaji beberapa juga di antara anak usia
Agustin) mengataan bahwa tidak ada pendidikan kesehatan sekolah
terkait pentingnya kesehatan gigi dan bagaimana
cara mencegah kerusakan gigi
b. Sebagian anak mengatakan tidak mengetahui cara
menggosok gigi yang benar dan waktu yang tepat
untuk menggosok gigi

Data Objektif :
a. Sebanyak 27 dari 77 anak usia sekolah tidak
mengetahui bahwa tidak menggosok tidak baik
bagi kesehatan
b. Sebanyak 30 dari 77 anak usia sekolah lupa
menggosok gigi dan 47 anak dari 77 anak usia
sekolah malas menggosok gigi
3. Agregat remaja Data Subjektif: 1. Faktor Ketidakefektifan koping
lingkungan komunitas
a. Berdasarkan wawancara kepada kader, dan tokoh 2. Kurangnya
masyarakat di desa glagahwero banyak anak usia dukungan sosial
remaja yang merokok tanpa sepengetahuan orang
tua, dan ada beberapa anak remaja yang tidak
melanjutkan sekolah dan bekerja merokok dengan
sepengetahuan orang tua.
b. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di anak
remaja, mereka memahami bahaya merokok,
namun tetap melakukan aktivitas merokok.
c. Sebagian besar remaja mengatakan merokok
karena ingin mencoba atau iseng

Data Obyektif:
a. Sebanyak 55 remaja dari 60 remaja mengerti
bahaya merokok, namun jumlah remaja yang
masih merokok sebanyak 30 remaja tetap merokok
b. Sebanyak 16 Remaja menghabiskan rokok rata-
rata 6-12 batang per hari
c. Sebanyak 30 dari 60 remaja merokok karena iseng
atau ingin mencoba-coba
4. Agregat remaja Data Subjektif: 1. Faktor Perilaku cenderung
lingkungan berisiko
a. Berdasarkan wawancara kepada kader, dan tokoh
masyarakat di desa glagahwero banyak anak usia
remaja yang merokok tanpa sepengetahuan orang
tua, dan ada beberapa anak remaja yang tidak
melanjutkan sekolah dan bekerja merokok dengan
sepengetahuan orang tua.
b. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di anak
remaja, mereka memahami bahaya merokok,
namun tetap melakukan aktivitas merokok.
c. Sebagian besar remaja mengatakan merokok
karena ingin mencoba atau iseng

Data Obyektif:
a. Remaja yang merokok sejumlah 30 (50%) dari
total responden 60 orang
b. Remaja dengan anggota keluarga yang merokok
sebanyak 26 keluarga (50%)
c. Sebanyak 16 Remaja menghabiskan rokok rata-
rata 6-12 batang per hari
d. Dari 60 remaja 13 remaja merokok karena
pengaruh orang tua dan 17 remaja merokok karena
pengaruh teman.
e. Dari 60 remaja 22 remaja merokok di rumah teman

Anda mungkin juga menyukai