Anda di halaman 1dari 23

KAJIAN PENGARUH KOMPOSISI TAILING ANDESIT PADA KUAT TEKAN

PAVING BLOCK DENGAN METODE REGRESI LINIER DI IUP OP ATAS


NAMA DWI BUD PARANATA DESA KALISARI KECAMATAN
BANYUGLUGUR KABUPATEN SITUBONDO

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :

JEPRI PRADANA

11.2015.1.00540

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI


MINERAL DAN KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA
SURABAYA 2020
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir dengan judul
“Kajian Pengaruh Komposisi Tailing Andesit Pada Kuat Tekan Paving Block Dengan
Metode Regresi Linier Di IUP OP Atas Nama Dwi Bud Paranata Desa Kalisari
Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo”. Proposal ini akan menjadi langkah awal
bagi penulis dalam penyusunan Skripsi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil. Ucapan terimakasih penulis ditujukan kepada :
1. Ir. Budiarto M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Adhi
Tama Surabaya dan Koordinator Skripsi.
2. Yazid Fanani S.T.,M.T, selaku Dosen Pembimbing I Teknik Pertambangan Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya.
3. Ratih Hardini Kusuma Putri S.T.,M.T, selaku Dosen Pembimbing II Teknik
Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
4. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat yang tiada hentinya.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan baik kritik ataupun saran yang bersifat membangun dan memotivasi
agar lebih baik dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


Surabaya , 14 Januari 2020
Penulis,

Jepri Pradana
11.2015.1.00540

iii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i
IDENTITAS DAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
I Judul ............................................................................................................. 1
II Latar Belakang ............................................................................................. 1
III Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
IV Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2
V Batasan Masalah........................................................................................... 2
VI Dasar Teori.................................................................................................... 2
6.1 Andesit………………………………………………………………….. 3
6.2 Paving Block............................................................................................. 4
6.2.1 Jenis – Jenis Paving Block………………………………………... 4

6.2.2 Klasifikasi Paving Block………………………………………….. 5

6.2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Paving Block……………………….... 6

6.3 Syarat Mutu Paving Block.......................................................................... Error!


Bookmark not defined.
6.4 Faktor Yang Mempengaruhi Paving Block................................................. Error!
Bookmark not defined.

6.5 Metode Regresi Linier Berganda................................................................. Error!


Bookmark not defined.

VII METODOLOGI PENELITIAN


7.1 Jenis Penelitian............................................................................................. 9
7.2 Alat Penelitian.............................................................................................. 10
7.3 Bahan Penelitian........................................................................................... 10
7.4 Prosedur Penelitian....................................................................................... 10
7.5 Waktu Dan Tempat Penelitian...................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 7.1 Diagram Alir Pengambilan Data .......................................................... 14


Gambar 7.2 Diagram Alir Pembuatan Paving Block ............................................... 15

v
I. JUDUL
KAJIAN PENGARUH KOMPOSISI TAILING ANDESIT PADA KUAT
TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE REGRESI LINIER
SEDERHANA
II. LATAR BELAKANG
Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan
insfrastruktur maupun peningkatan perekonomian di indonesia. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan komoditas tambang.diantaranya adalah
komoditas batuan andesit. Di provinsi jawa timur kabupaten Situbondo merupakan
salah satu penghasil komoditas batuan. Terdapat banyak IUP dikabupaten
situbondo salah satunya adalah IUP OP atas nama Dwi Budi Paranata yang
menambang komoditas andesit.
IUP OP atas nama Dwi Budi Paranata mempunyai luas area 37,78 Ha. Menerapkan
sistem penambangan secara tambang terbuka (open pit) dengan metode quarry tipe
side hill. Hasil penambangan batuan andesit langsung di olah pada crushing plant
yang juga berlokasi di IUP OP. Produk hasil pengolahan batuan andesit berupa
batuan split untuk memenuhi permintaan pasar.
Permintaan akan andesit yang terus meningkat sejalan dengan perkembangan
pembangunan infrastruktur antara lain perumahan, gedung perkantoran, jalan tol,
dan lainnya menyebabkan meningkatnya produksi batuan andesit. Meningkatnya
permintaan batuan andesit akan mengakibatkan permasalahan terhadap lingkungan.
Salah satunya adalah tailing (abu batu) dari hasil pengolahan batuan andesit. Tailing
pengolahan batuan andesit merupakan debu halus dari sisa proses pemecah batuan.
Hal ini disebabkan pengolahan batuan andesit dilakukan dengan proses kering
menggunakan mesin pemecah batuan (crusher). Adapun dampak yang akan
disebabkan oleh berlebihnya volume tailing (abu batu) yaitu kualitas udara untuk
lingkungan pertambangan ataupun masyarakat sekitar area penambangan.
Untuk tailing pengolahan batuan andesit akan dimanfaatkan sebagai agregat pada
proses pembuatan paving block. Agregat merupakan salah satu bahan campuran
dalam pembuatan paving block yang merupakan material granular yang dipakai
untuk mengikat atau membentuk suatu beton hidraulik atau adukan. Tailing sebagai
sisa pengolahan dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan mortar
maupun beton cetak. Tailing hasil pengolahan bijih besi dimanfaatkan sebagai
pengganti semen pada pembuatan mortar (Amalia, dkk. 2002). Adapun jenis batuan

1
non logam seperti bauksit. tailing dari hasil pengolahan bauksit dimanfaatkan unruk
bahan pengganti pasir (agregat) pada pembuatan paving block (Santi, Maya dkk.
2018). Dari sektor batubara tailing hasil pembakaran atau biasa disebut fly ash juga
bisa disubtitusikan ke semen untuk pembuatan beton (Philip, Adrian dkk. 2015).
Berdasarkan pengertian di atas maka fokus penelitian ini adalah memanfaatkan
tailing pengolahan batuan andesit yang akan digunakan sebagai agregat pada
pembuatan paving block. Hasil dari paving block akan dilakukan pengujian kuat
tekan dan analisa hubungan antara kuat tekan dengan komposisi tailing pengolahan
batuan andesit. Analisa hubungan antara kuat tekan dan komposisi agregat dari
tailing batuan andesit akan di uji berdasarkan regresi linier. Hasil akhir dari
penelitian ini adalah suatu model matematika yang berlandaskan regresi linier untuk
mengetahui hubungan antara kuat tekan dengan komposisi agregat tailing batuan
andesit.
III. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang penulis kemukakan yaitu :
1. Bagaimana komposisi antara semen dan agregat dalam pembuatan paving block
2. Bagaimana Pengaruh komposisi semen dan agregat terhadap nilai kuat tekan
3. Berapa nilai komposisi semen dan agregat yang optimal untuk pemanfaatan
tailing berdasarkan hasil kuat tekan
IV. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui komposisi antara semen dan agregat dalam pembuatan paving
block
2. Melakukan analisa pengaruh komposisi semen dan agregat terhadap niai kuat
tekan berdasarkan regresi linier
3. Memberikan rekomendasi nilai kuat tekan dari komposisi semen dan agregat
yang sesuai dengan model matematika regresi linier
V. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dari penelitian tugas akhir ini :
1. Penulis hanya membahas tentang variasi komposisi tailing pada pembuatan
paving block
2. Pembuatan paving blok terdiri dari semen portland, pasir, tailing andesit dan air
dengan berbagai variasi.

2
3. Tailing andesit yang digunakan berasal dari limbah area penambangan di
Situbondo
4. Bentuk paving block yang akan di uji adalah jenis paving block persegi panjang
(bata) dengan ukuran panjang 21 cm x lebar 10,5 cm dan ketebalan 6 cm. Dan
dilakukan pengujian setelah proses pengeringan selama 28-32 hari untuk dapan
menempuh batas kekuatan betonnya.
5. Variable yang digunakan untuk memodelkan kuat tekan paving block hanya
komposisi semen,pasir dan tailing andesit
6. Metode yang digunakan untuk membuat permodelan adalah regresi linier.
VI. DASAR TEORI
6.1 Andesit
Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang tersusun atas butiran
mineral yang halus (fine-grained). Batuan beku ekstrusif ini biasanya ringan dan
berwrna abu-abu gelap. Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat
berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan
yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral plagioklas feldspar dan biasanya
mengandung biotit, piroksen, atau amphibole.
Proses terbentuknya andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh
stratovulkano. Lava yang naik ke permukaan akan mengalami proses pendinginan
dengan cepat, hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus.
Butir mineral dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa
menggunakan alat pembesar. Beberapa jenis andesit mengandung sejumlah besar
"glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava gas vesikular dengan tekstur
amigdaloidal.
Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai contoh,
batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots" yang
dihasilkan dari "pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basalt. Andesit juga
dapat terbentuk selama letusan pada struktur dalam lempeng benua dimana magma
sumber meleleh dalam kerak benua atau bercampur dengan magma benua.
Kesimpulannya, ada banyak lingkungan lain dimana andesit mungkin dapat
terbentuk.
Tailing andesit merupakan produk sampingan atau buangan yang dikategorikan
sebagai produk tidak berharga. Tailing ini diperoleh dari proses akhir pengolahan

3
andesit atau pengotornya yang pada umumnya berukuran kurang dari 2 mm berupa
butiran – butiran halus seperti pasir.
6.2 Paving Block

Paving block atau conblock merupakan suatu komposisi berbentuk segmen-


segmen kecil yang terbuat dari beton dengan bentuk segi empat atau segi banyak
yang dipasang sedemikian rupa sehingga dapat saling mengunci. Material ini
biasanya dipasang untuk mengeraskan bagian lahan bangunan agar permukaannya
rata dan stabil.
Di antara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah lainnya, paving
block lebih memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak,
tekstur, dan kekuatan. Penggunaan paving block juga dapat divariasikan dengan
jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah lainnya.
Berdasarkan bentuknya, paving block dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu segi
empat dan segi banyak. Ada 3 jenis ketebalan paving block yang beredar di
pasaran, yaitu 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Fungsi utama dari paving block adalah untuk
menutup permukaan tanah. Sementara, yang bercorak warna-warni memiliki
fungsi tambahan yaitu sebagai penambah nilai estetika suatu area.
6.2.1 Jenis – Jenis Paving Block
1. Paving Type Cacing
Paving type cacing ini juga termasuk paling banyak penggunaaanya dan banyak
juga kita temui di sekitar kita, karena bentuknya yang unik dan menarik.Pola
pemasangannya hampir sama dengan pola bata, hanya saja tidak dapat di padukan
dengan type lain.
2. Paving type Trihek
Paving trihex merupakan type yang rumit, dalam pemasangannya paving type
trihek ini hanya bisa dipasang dengan satu pola saja, selain itu pola yang dapat
digunakan yaitu dengan pola warna.
3. Paving Type Bata
Paving type ini paling banyak digunakan oleh para pemborong, kontraktor, dan
developer lainnya, karna selain mudah dalam pemasangannya, paving type ini
merupakan type yang lebih murah dan praktis. Dan kita pun akan lebih banyak
melihat paving block type bata dibanding yang lainnya.

4
4. Paving Type Exagon Segi Enam
Paving Exagon Segi Enam, bentuknya segi enam dan melingkar, Ditambah dengan
banyaknya pola warna, paving ini bisa menambah nilai seni dalam lingkungan.
paving type ini sering digunakan pada wilayah pemukiman hijau dan lingkungan
pertamanan.
5. Paving Type Exagon Segi Delapan
Jenis Paving block yang ini bisa disebut jenis yang unik. Paving exagon segi
delapan, hampir sama dengan paving segi enam, hanya saja ada penambahan dua
sisi pada paving tersebut, sehingga bentuknya polos hampir terlihat seperti
lingkaran.Sehingga orang sering kali mengira bahwa ini adalah paving block denga
bentuk lingkaran.
6. Paving Topi Uskup
Paving type ini biasanya hanya digunakan sebagai pengunci dibagian sisi
pemasangan paving block type bata. Karena penguncian dengan paving dengan
topi uskup ini lebih kuat dibandingkan penguncian secara langsung ( tanpa
menggunakan topi uskup). Sehingga jenis paving block ini sering digunakan, akan
tetapi hanya dengan kuantitas yang sangat kecil.

6.2.2 Klasifikasi Paving Block

Tabel 6.1
Klasifikasi Paving Block Berdasarkan Kuat Tekan
Mutu Kuat Tekan (MPa) Penyerapan air Pemanfaatan
rata rata (%)
Rata-rata Minimal Paving Block
A 40 35 3 Jalan
B 20 17,0 6 Lahan parkir
C 15 12,5 8 Pejalan kaki
D 10 8,5 10 Taman

Klasifikasi berdasarkan ketebalan paving block ada tiga macam, yaitu :


a. Paving block dengan ketebalan 60 mm
b. Paving block dengan ketebalan 80 mm
c. Paving block dengan ketebalan 100 mm
Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan rencana
penggunaannya dan kuat tekan paving block tersebut juga harus diperhatikan.

5
1. Klasifikasi berdasarkan kekuatan
Pembagian kelas paving block berdasarkan mutu betonnya adalah :
a. Paving block dengan mutu beton fc’ 37,35 MPA
b. Paving block dengan mutu beton fc’ 27,0 MPA
2. Klasifikasi berdasarkan warna
Warna yang tersedia di pasaran antara lain abu-abu, hitam, dan merah. Paving block
yang berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk
memberi batas pada perkerasan seperti tempat parkir, tali air, dan lain-lain.
Menurut Candra (2012), persyaratan ketebalan paving block pada umumnya adalah
sebagai berikut :
1. 6 cm, digunakan untuk beban lalu lintas ringan dengan frekuensi terbatas,
misalnya : sepeda motor, pejalan kaki.
2. 8 cm, digunakan untuk beban lalu lintas sedang atau berat dan padat
frekuensinya, misalnya : mobil, pick up, truk, dan bus.
3. 10 cm, digunakan untuk beban lalu lintas super berat, misalnya: tronton, loader.

6.2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Paving Block


Keberadaan paving block bisa menggantikan aspal dan pelat beton, dengan banyak
keuntungan yang dimilikinya. Paving block mempunyai banyak kegunaan
diantaranya sebagai terminal bis, parkir mobil, pejalan kaki, taman kota, dan tempat
bermain. Penggunaan paving block memiliki beberapa keuntungan, antara lain :
1. Dapat diproduksi secara massal.
2. Dapat diaplikasikan pada pembangunan jalan dengan tanpa memerlukan keahlian
khusus.
3. Pada kondisi pembebanan yang normal paving block dapat digunakan selama
masa-masa pelayanan dan paving block tidak mudah rusak.
4. Paving block lebih mudah dihamparkan dan langsung bisa digunakan tanpa harus
menunggu pengerasan seperti pada beton.
5. Tidak menimbulkan kebisingan dan gangguan debu pada saat pengerjaannya.
6. Paving block menghasilkan sampah konstruksi lebih sedikit dibandingkan
penggunaan pelat beton.
7. Adanya pori-pori pada paving block meminimalisasi aliran permukaan dan
memperbanyak infiltrasi dalam tanah.

6
8. Perkerasan dengan paving block mampu menurunkan hidrokarbon dan menahan
logam berat.
9. Paving block memiliki nilai estetika yang unik terutama jika didesain dengan pola
dan warna yang indah.
10. Perbandingan harganya lebih rendah dibanding dengan jenis perkerasan
konvensional yang lain.
11. Pemasangannya cukup mudah dan biaya perawatannya pun murah.

Sedangkan kelemahan paving block antara lain:


1. Mudah bergelombang bila pondasinya tidak kuat dan kurang nyaman untuk
kendaraan dengan kecepatan tinggi.
2. Sehingga perkerasan paving block sangat cocok untuk mengendalikan kecepatan
kendaraan di lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.
6.3 Syarat Mutu Paving Block
Berdasarkan SNI 03-0691-1996 tentang paving block berikut adalah syarat mutu bata
beton:
a. Sifat tampak:
Paving block mempunyai permukaan yang rata tidak retak-retak dan cacat bagian
sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan.
b. Ukuran:
Paving block harus mempunyai ukuran tebal nominal minimum 60 cm dengan
toleransi ± 8%.
c. Sifat Fisika:
Paving block mempunyai sifat fisika sebagai berikut
Tabel 6.2
Sifat-Sifat Fisika Paving Block

Kuat Tekan Ketahanan AUS Penyerapan air


Mutu (Mpa) (mm/menit) rata-rata maks
rata-rata min rata-rata min (%)
A 40 35 0,09 0,103 3
B 20 17 0,13 0,149 6
C 15 12,5 0,16 0,184 8
D 10 8,5 0,219 0,251 10

7
6.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Paving Block

Banyak faktor yang mempengaruhi mutu paving block, agar dapat memenuhi syarat
SNI paving block berikut faktor faktor yang harus diperhatikan:
a. Faktor Air Semen (F.A.S)
Faktor ini adalah faktor perbandingan berat air dan berat semen dalam campuran
adukan. Kekuatan dan kemudahan (Workability) campuran adukan paving block
sangat dipengaruhi jumlah air yang dipakai. Untuk campuran adukan paving block
terntentu diperlukan campuran air yang tertentu pula (Pusoko Prapto, 1997:15). Pada
dasarnya semen memerlukan jumlah air sebesar 32% dari berat semen untuk
bereaksi secara sempurna, namun apabila jumlah air kurang dari 40% berat semen
maka reaksi kimia tidak terjadi secara sempurna (A.Manap, 1987 : 25). Dan apabila
kondisi ini terjadi maka akan menyebabkan kekuatan paving block berkurang.
b. Umur paving block
Mutu paving block yang utama adalah kuat tekan, kuat tekan akan bertambah tinggi
apabila umur paving block semakin lama. Standart kekuatan paving block dipakai
ketika umur 28 hari (Dian Triana Sari,2010)
c. Kepadatan paving block
Kekuatan paving block juga dipengaruhi tingkat kepadatannya, dalam pembuatan
beton diusahakan campuran dibuat sepadat mungkin. Hal ini memungkinkan bahan
semakin semakin mengikat keras dengan adanya kepadatan yang lebih rapat.
(Darmono, 2009)
d. Ukuran Agregat
Ukuran agregat mempengaruhi kekuatan bata beton karena apabila agregat terlalu
kasar paving block tidak akan mengikat sempurna.

6.5. Metode Regresi Linier berganda

Regresi linier berganda merupakan model persamaan yang menjelaskan hubungan


satu variabel tak bebas/ response (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas/ predictor
(X1, X2,…Xn). Tujuan dari uji regresi linier berganda adalah untuk memprediksi
nilai variable tak bebas/ response (Y) apabila nilai-nilai variabel bebasnya/ predictor
(X1, X2,..., Xn) diketahui. Disamping itu juga untuk dapat mengetahui
bagaimanakah arah hubungan variabel tak bebas dengan variabel - variabel
bebasnya.

8
Persamaan regresi linier berganda secara matematik diekspresikan oleh :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + … + bn Xn
yang mana :
Y = variable tak bebas (nilai variabel yang akan diprediksi)
a = konstanta
b1,b2,…, bn = nilai koefisien regresi
X1,X2,…, Xn = variable bebas
Bila terdapat 2 variable bebas, yaitu X1 dan X2, maka bentuk persamaan regresinya
adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keadaan-keadaan bila koefisien-koefisien regresi, yaitu b1 dan b2 mempunyai nilai:
 Nilai=0. Dalam hal ini variabel Y tidak dipengaruh oleh X1 dan X2
 Nilainya negative. Disini terjadi hubungan dengan arah terbalik antara variabel
tak bebas Y dengan variabel-variabel X1 dan X2
 Nilainya positif. Disni terjadi hubungan yang searah antara variabel tak bebas
Y dengan variabel bebas X1 dan X2
VII. METODOLOGI PENELITIAN

7.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode eksperimen dari judul
“Pengaruh Komposisi Tailing Andesit Dalam Pembuatan Paving Block Terhadap Uji
Kuat Tekan Pada Area Penambangan Di Desa Kalisari Kecamatan Banyuglugur
Kabupaten Situbondo” metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan
untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan
mengendalikan pengaruh variabel yang lain. Metode ini dilaksanakan dengan
memberikan variabel bebas secara sengaja (bersifat induse) kepada objek penelitian
untuk diketahui akibatnya di dalam variabel terikat.

9
7.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.1
Bahan Penelitian

No Nama Bahan Kegunaan


1 Semen Portland Sebagai Bahan Perekat
2 Tailing Andesit Sebagai Bahan Agregat
3 Pasir Sebagai Bahan Agregat
4 Air Sebagai Bahan Pelarut

7.3 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut:

Tabel 7.2
Alat Penelitian

No Nama Alat Kegunaan


1 Cetakan Paving Blok Untuk Mencetak paving blok
2 Timbangan Untuk menimbang Bahan
3 Wadah Untuk Tempat pencampuran bahan
4 Sendok Semen Untuk Mencampur Bahan
5 Kertas label Untuk memberi label pada sample
6 Alat Uji Tekan Untuk Menguji Kuat Tekan Paving Blok
7 Alat Uji AUS Untuk Menguji Ketahanan AUS

7.4 Prosedur Penelitian


Adapun prosedur kerja yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
A. Preparasi Tailing Andesit
Tailing Andesit yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari area penambangan
didesa Kalisari kecamatan Banyuglugur kabupaten Situbondo dalam bentuk butiran
seperti pasir yang kemudian sampel tersebut ditimbang menggunakan timbangan

10
berdasarkan komposisi variasi bahan pada Tabel.3.3 kemudian siap untuk
dicampurkan dengan bahan lain.
B. Tahap pembuatan paving block

Adapun pembuatan benda uji dilakukan sebagai berikut :

1. Menyediakan bahan-bahan campuran paving block yaitu semen, Tailing Andesit,


pasir dan air seperti pada Tabel 7.3 Komposisi perbandingan variasi paving block
dibawah ini :

Tabel 7.3
Komposisi perbandingan variasi paving block.
Sample Semen (kg) Pasir (kg) Tailing Andesit (kg) Jumlah Sample
A 0,48 0 1,92 3
B 0,48 0,96 0,96 3
C 0,48 0,3 1,72 3
D 0,48 6 1,5 3
E 0,48 1 1,15 3

2. Setelah semua bahan disediakan maka dimasukkan bahan pada tempat


pengadonan yaitu pasir, Tailing Andesit dan semen dan diaduk sampai rata dengan
perbandingan 1:4 dan diberi air pada bagian tengah adonan serta dibiarkan 2 – 5 menit
agar campuran saling mengikat.
3. Kemudian diaduk dan dicampur semua bahan (semen, pasir, air, dan tailing
andesit) sampai campuran benar-benar homogen.
4. Setelah campuran benar-benar homogen, adonan dicetak dengan ukuran 10,5 x
21 cm dengan ketebalan 6 cm kemudian di press dengan metode konvensioanal.
5. Paving block yang sudah dicetak diberi nomor indetitas untuk penandaan setiap
variasi benda uji. Kemudian dilakukan perawatan dengan cara mengeringkan paving
block 1 hari kemudian direndam selama 3 hari kemudian paving block diangin-
anginkan selama 14 hari setelah kering paving siap di uji setelah berumur 28-32 hari.

C. Proses Uji Kuat Tekan


Pengujian kuat tekan dilakukan untuk mengetahui kuat tekan hancur dari benda uji.
Benda uji yang dipakai adalah balok. Pengujian kuat tekan dilakukan saat paving

11
block berumur 28-32 hari. Jumlah paving block yang diuji yaitu 5 buah, yang memiliki
komposisi bahan yang berbeda. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai
berikut:
1. Mengeluarkan benda uji setelah berumur 28-32 hari dari proses pembuatan
sampai pengeringan.
2. Sebelum benda uji diberi pembebanan, diukur kembali masing-masing sisi.
3. Beban tekan yang diberikan secara perlahan-lahan pada benda uji dengan cara
mengoperasikan tuas pompa sehingga benda uji runtuh.
4. Pada saat jarum penunjuk skala beban tidak naik lagi atau bertambah, maka
skala yang ditunjukkan oleh jarum tersebut dicatat sebagai beban maksimum yang
dapat dipikul oleh benda uji tersebut. skala yang ditunjukkan oleh jarum tersebut
dicatat sebagai beban maksimum yang dapat dipikul oleh benda uji tersebut.
5. Prosedur ini dilakukan untuk sampel benda uji kuat tekan yang lain.

𝐹
Kuat tekan paving block dihitung dengan rumus: σ ……(3.1)
𝐴

σ = Kuat tekan (kg/cm2)

F = Beban maksimum (kg)

A = Luas bidang permukaan (cm2)

D. Proses Uji Ketahanan Aus


1. Pengujian dengan metode Ogoshi
Pengujian keausan dapat dilakukan dengan berbagai macam metode dan teknik, yang
semuanya bertujuan untuk mensimulasikan kondisi keausan aktual. Salah satunya
adalah metode Ogoshi dimana benda uji memperoleh beban gesek dari cincin yang
berputar (revolving disc). Pembebanan gesek ini akan menghasilkan kontak antar
permukaan yang berulang ulang yang pada akhirnya akan mengambil sebagian
material ada permukaan benda uji. Besarnya jejak permukaan dari material tergesek
itulah yang dijadikan dasar penentuan tingkat keausan pada material. Semakin besar
dan dalam jejak keausan maka semakin tinggi volume material yang terkelupas dari
benda uji.

12
Rumus yag di gunakan pada pada metode ini yaitu:

…………………………(.11)

Dimana :
B = Tebal revolving disc (mm),
R = Jari-jari disc (mm),
b = Lebar celah material yang terabrasi (mm) maka dapatditurunkan besarnya
volume material yang terabrasi (W)
E. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik deskriptif. Model
ini dipilih untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (Pasir dan Tailing Andesit)
terhadap variabel terikat (Kuat Tekan) yang disajikan dalam bentuk grafik dan
kemudian dideskripsikan sesuai grafik yang dihasilkan.

13
Pengaruh Komposisi Tailing Andesit Dalam Pembuatan Paving
Block Terhadap Uji Kuat Tekan Pada Area Penambangan DiDesa
Kalisari Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer Data Skunder

1. Hasil uji kuat tekan sampel 1. Geologi Regional Daerah


2. Hasil uji ketahanan aus Pengambilan Sampel
Tailing Andesit

Pengolahan Data

Pembahasan

Kesimpulan

Gambar 7.1

Diagram Alir Pengambilan Data

14
Mulai

Persiapan Bahan dan alat

Tailing Andesit, pasir,


semen, air dicampur dan
diaduk hingga rata

Pencetakan Paving Blok

Dikeringkan 1 hari

Direndam 3 hari

Diangin-anginkan 14 hari

Siap Dipakai Setelah


Berumur 20-32 hari

Selesai

Gambar 7.2
Diagram Alir Pembuatan Paving Block

15
7.5 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini berlangsung antara bulan Januari 2020 sampai bulan Februari 2020.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil untuk uji kuat tekan
Tabel 7.4
Kegiatan dan Waktu Penelitian

Minggu ke-
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Studi Literatur

2 Persiapan Bahan

3 Pembuatan sample dan perawatan

4 Pengujian sample

5 Analisa Data

6 Pembuatan Laporan

16
DAFTAR PUSTAKA

SNI BATA BETON (PAVING BLOCK) 03-0691-1996

Badan Standarisasi Nasional, 2011. SNI 1974:2011:Metode pengujian kuat tekan beton.
BSN.Jakarta:.

Badan Standarisasi Nasional,1996 SNI 1974:2011 : Bata Beton (Paving


Blok).BSN.Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional.2004. Semen Portland. SNI 15-2049-2004.BSN.Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional.2011.Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Beton
Dilaboratorium.BSN.Jakarta.

Hidayati,Ratna.2016.Peningkatan Kuat Tekan Paving Blok Menggunakan Campuran


Tanah Dan Semen Dengan Pemadat Modifikasi.Fakultas Teknik Univeritas Lampung.
Bandar Lampung.

Husni Dermawan,Moch.2011.Model Kuat Tekan, Porositas Dan Ketahanan Aus Proporsi


Limbah Peleburan Besi Dan Semen Untuk Bahan Dasar Paving Blok.Jurusan Teknik
sipil, Fakultas teknik Universitas Negeri Semarang.Semarang.

17

Anda mungkin juga menyukai