Oleh :
JEPRI PRADANA
11.2015.1.00540
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir dengan judul
“Kajian Pengaruh Komposisi Tailing Andesit Pada Kuat Tekan Paving Block Dengan
Metode Regresi Linier Di IUP OP Atas Nama Dwi Bud Paranata Desa Kalisari
Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo”. Proposal ini akan menjadi langkah awal
bagi penulis dalam penyusunan Skripsi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil. Ucapan terimakasih penulis ditujukan kepada :
1. Ir. Budiarto M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Adhi
Tama Surabaya dan Koordinator Skripsi.
2. Yazid Fanani S.T.,M.T, selaku Dosen Pembimbing I Teknik Pertambangan Institut
Teknologi Adhi Tama Surabaya.
3. Ratih Hardini Kusuma Putri S.T.,M.T, selaku Dosen Pembimbing II Teknik
Pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.
4. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan semangat yang tiada hentinya.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan baik kritik ataupun saran yang bersifat membangun dan memotivasi
agar lebih baik dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Jepri Pradana
11.2015.1.00540
iii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... i
IDENTITAS DAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... v
I Judul ............................................................................................................. 1
II Latar Belakang ............................................................................................. 1
III Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
IV Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2
V Batasan Masalah........................................................................................... 2
VI Dasar Teori.................................................................................................... 2
6.1 Andesit………………………………………………………………….. 3
6.2 Paving Block............................................................................................. 4
6.2.1 Jenis – Jenis Paving Block………………………………………... 4
iv
DAFTAR GAMBAR
v
I. JUDUL
KAJIAN PENGARUH KOMPOSISI TAILING ANDESIT PADA KUAT
TEKAN PAVING BLOCK DENGAN METODE REGRESI LINIER
SEDERHANA
II. LATAR BELAKANG
Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan
insfrastruktur maupun peningkatan perekonomian di indonesia. Indonesia
merupakan negara yang kaya akan komoditas tambang.diantaranya adalah
komoditas batuan andesit. Di provinsi jawa timur kabupaten Situbondo merupakan
salah satu penghasil komoditas batuan. Terdapat banyak IUP dikabupaten
situbondo salah satunya adalah IUP OP atas nama Dwi Budi Paranata yang
menambang komoditas andesit.
IUP OP atas nama Dwi Budi Paranata mempunyai luas area 37,78 Ha. Menerapkan
sistem penambangan secara tambang terbuka (open pit) dengan metode quarry tipe
side hill. Hasil penambangan batuan andesit langsung di olah pada crushing plant
yang juga berlokasi di IUP OP. Produk hasil pengolahan batuan andesit berupa
batuan split untuk memenuhi permintaan pasar.
Permintaan akan andesit yang terus meningkat sejalan dengan perkembangan
pembangunan infrastruktur antara lain perumahan, gedung perkantoran, jalan tol,
dan lainnya menyebabkan meningkatnya produksi batuan andesit. Meningkatnya
permintaan batuan andesit akan mengakibatkan permasalahan terhadap lingkungan.
Salah satunya adalah tailing (abu batu) dari hasil pengolahan batuan andesit. Tailing
pengolahan batuan andesit merupakan debu halus dari sisa proses pemecah batuan.
Hal ini disebabkan pengolahan batuan andesit dilakukan dengan proses kering
menggunakan mesin pemecah batuan (crusher). Adapun dampak yang akan
disebabkan oleh berlebihnya volume tailing (abu batu) yaitu kualitas udara untuk
lingkungan pertambangan ataupun masyarakat sekitar area penambangan.
Untuk tailing pengolahan batuan andesit akan dimanfaatkan sebagai agregat pada
proses pembuatan paving block. Agregat merupakan salah satu bahan campuran
dalam pembuatan paving block yang merupakan material granular yang dipakai
untuk mengikat atau membentuk suatu beton hidraulik atau adukan. Tailing sebagai
sisa pengolahan dapat digunakan sebagai campuran dalam pembuatan mortar
maupun beton cetak. Tailing hasil pengolahan bijih besi dimanfaatkan sebagai
pengganti semen pada pembuatan mortar (Amalia, dkk. 2002). Adapun jenis batuan
1
non logam seperti bauksit. tailing dari hasil pengolahan bauksit dimanfaatkan unruk
bahan pengganti pasir (agregat) pada pembuatan paving block (Santi, Maya dkk.
2018). Dari sektor batubara tailing hasil pembakaran atau biasa disebut fly ash juga
bisa disubtitusikan ke semen untuk pembuatan beton (Philip, Adrian dkk. 2015).
Berdasarkan pengertian di atas maka fokus penelitian ini adalah memanfaatkan
tailing pengolahan batuan andesit yang akan digunakan sebagai agregat pada
pembuatan paving block. Hasil dari paving block akan dilakukan pengujian kuat
tekan dan analisa hubungan antara kuat tekan dengan komposisi tailing pengolahan
batuan andesit. Analisa hubungan antara kuat tekan dan komposisi agregat dari
tailing batuan andesit akan di uji berdasarkan regresi linier. Hasil akhir dari
penelitian ini adalah suatu model matematika yang berlandaskan regresi linier untuk
mengetahui hubungan antara kuat tekan dengan komposisi agregat tailing batuan
andesit.
III. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang penulis kemukakan yaitu :
1. Bagaimana komposisi antara semen dan agregat dalam pembuatan paving block
2. Bagaimana Pengaruh komposisi semen dan agregat terhadap nilai kuat tekan
3. Berapa nilai komposisi semen dan agregat yang optimal untuk pemanfaatan
tailing berdasarkan hasil kuat tekan
IV. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui komposisi antara semen dan agregat dalam pembuatan paving
block
2. Melakukan analisa pengaruh komposisi semen dan agregat terhadap niai kuat
tekan berdasarkan regresi linier
3. Memberikan rekomendasi nilai kuat tekan dari komposisi semen dan agregat
yang sesuai dengan model matematika regresi linier
V. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dari penelitian tugas akhir ini :
1. Penulis hanya membahas tentang variasi komposisi tailing pada pembuatan
paving block
2. Pembuatan paving blok terdiri dari semen portland, pasir, tailing andesit dan air
dengan berbagai variasi.
2
3. Tailing andesit yang digunakan berasal dari limbah area penambangan di
Situbondo
4. Bentuk paving block yang akan di uji adalah jenis paving block persegi panjang
(bata) dengan ukuran panjang 21 cm x lebar 10,5 cm dan ketebalan 6 cm. Dan
dilakukan pengujian setelah proses pengeringan selama 28-32 hari untuk dapan
menempuh batas kekuatan betonnya.
5. Variable yang digunakan untuk memodelkan kuat tekan paving block hanya
komposisi semen,pasir dan tailing andesit
6. Metode yang digunakan untuk membuat permodelan adalah regresi linier.
VI. DASAR TEORI
6.1 Andesit
Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang tersusun atas butiran
mineral yang halus (fine-grained). Batuan beku ekstrusif ini biasanya ringan dan
berwrna abu-abu gelap. Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat
berwarna coklat sehingga untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan
yang lebih detail. Andesit kaya akan mineral plagioklas feldspar dan biasanya
mengandung biotit, piroksen, atau amphibole.
Proses terbentuknya andesit ditemukan dalam aliran lava yang dihasilkan oleh
stratovulkano. Lava yang naik ke permukaan akan mengalami proses pendinginan
dengan cepat, hal inilah yang menyebabkan tekstur andesit menjadi lebih halus.
Butir mineral dalam andesit biasanya sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat tanpa
menggunakan alat pembesar. Beberapa jenis andesit mengandung sejumlah besar
"glass", dan ada juga yang terlihat jejak lava gas vesikular dengan tekstur
amigdaloidal.
Andesit juga dapat terbentuk jauh dari lingkungan zona subduksi. Sebagai contoh,
batuan ini dapat terbentuk pada "ocean ridges" dan "oceanic hotspots" yang
dihasilkan dari "pelelehan sebagian" (partial melting) batuan basalt. Andesit juga
dapat terbentuk selama letusan pada struktur dalam lempeng benua dimana magma
sumber meleleh dalam kerak benua atau bercampur dengan magma benua.
Kesimpulannya, ada banyak lingkungan lain dimana andesit mungkin dapat
terbentuk.
Tailing andesit merupakan produk sampingan atau buangan yang dikategorikan
sebagai produk tidak berharga. Tailing ini diperoleh dari proses akhir pengolahan
3
andesit atau pengotornya yang pada umumnya berukuran kurang dari 2 mm berupa
butiran – butiran halus seperti pasir.
6.2 Paving Block
4
4. Paving Type Exagon Segi Enam
Paving Exagon Segi Enam, bentuknya segi enam dan melingkar, Ditambah dengan
banyaknya pola warna, paving ini bisa menambah nilai seni dalam lingkungan.
paving type ini sering digunakan pada wilayah pemukiman hijau dan lingkungan
pertamanan.
5. Paving Type Exagon Segi Delapan
Jenis Paving block yang ini bisa disebut jenis yang unik. Paving exagon segi
delapan, hampir sama dengan paving segi enam, hanya saja ada penambahan dua
sisi pada paving tersebut, sehingga bentuknya polos hampir terlihat seperti
lingkaran.Sehingga orang sering kali mengira bahwa ini adalah paving block denga
bentuk lingkaran.
6. Paving Topi Uskup
Paving type ini biasanya hanya digunakan sebagai pengunci dibagian sisi
pemasangan paving block type bata. Karena penguncian dengan paving dengan
topi uskup ini lebih kuat dibandingkan penguncian secara langsung ( tanpa
menggunakan topi uskup). Sehingga jenis paving block ini sering digunakan, akan
tetapi hanya dengan kuantitas yang sangat kecil.
Tabel 6.1
Klasifikasi Paving Block Berdasarkan Kuat Tekan
Mutu Kuat Tekan (MPa) Penyerapan air Pemanfaatan
rata rata (%)
Rata-rata Minimal Paving Block
A 40 35 3 Jalan
B 20 17,0 6 Lahan parkir
C 15 12,5 8 Pejalan kaki
D 10 8,5 10 Taman
5
1. Klasifikasi berdasarkan kekuatan
Pembagian kelas paving block berdasarkan mutu betonnya adalah :
a. Paving block dengan mutu beton fc’ 37,35 MPA
b. Paving block dengan mutu beton fc’ 27,0 MPA
2. Klasifikasi berdasarkan warna
Warna yang tersedia di pasaran antara lain abu-abu, hitam, dan merah. Paving block
yang berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk
memberi batas pada perkerasan seperti tempat parkir, tali air, dan lain-lain.
Menurut Candra (2012), persyaratan ketebalan paving block pada umumnya adalah
sebagai berikut :
1. 6 cm, digunakan untuk beban lalu lintas ringan dengan frekuensi terbatas,
misalnya : sepeda motor, pejalan kaki.
2. 8 cm, digunakan untuk beban lalu lintas sedang atau berat dan padat
frekuensinya, misalnya : mobil, pick up, truk, dan bus.
3. 10 cm, digunakan untuk beban lalu lintas super berat, misalnya: tronton, loader.
6
8. Perkerasan dengan paving block mampu menurunkan hidrokarbon dan menahan
logam berat.
9. Paving block memiliki nilai estetika yang unik terutama jika didesain dengan pola
dan warna yang indah.
10. Perbandingan harganya lebih rendah dibanding dengan jenis perkerasan
konvensional yang lain.
11. Pemasangannya cukup mudah dan biaya perawatannya pun murah.
7
6.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Paving Block
Banyak faktor yang mempengaruhi mutu paving block, agar dapat memenuhi syarat
SNI paving block berikut faktor faktor yang harus diperhatikan:
a. Faktor Air Semen (F.A.S)
Faktor ini adalah faktor perbandingan berat air dan berat semen dalam campuran
adukan. Kekuatan dan kemudahan (Workability) campuran adukan paving block
sangat dipengaruhi jumlah air yang dipakai. Untuk campuran adukan paving block
terntentu diperlukan campuran air yang tertentu pula (Pusoko Prapto, 1997:15). Pada
dasarnya semen memerlukan jumlah air sebesar 32% dari berat semen untuk
bereaksi secara sempurna, namun apabila jumlah air kurang dari 40% berat semen
maka reaksi kimia tidak terjadi secara sempurna (A.Manap, 1987 : 25). Dan apabila
kondisi ini terjadi maka akan menyebabkan kekuatan paving block berkurang.
b. Umur paving block
Mutu paving block yang utama adalah kuat tekan, kuat tekan akan bertambah tinggi
apabila umur paving block semakin lama. Standart kekuatan paving block dipakai
ketika umur 28 hari (Dian Triana Sari,2010)
c. Kepadatan paving block
Kekuatan paving block juga dipengaruhi tingkat kepadatannya, dalam pembuatan
beton diusahakan campuran dibuat sepadat mungkin. Hal ini memungkinkan bahan
semakin semakin mengikat keras dengan adanya kepadatan yang lebih rapat.
(Darmono, 2009)
d. Ukuran Agregat
Ukuran agregat mempengaruhi kekuatan bata beton karena apabila agregat terlalu
kasar paving block tidak akan mengikat sempurna.
8
Persamaan regresi linier berganda secara matematik diekspresikan oleh :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + … + bn Xn
yang mana :
Y = variable tak bebas (nilai variabel yang akan diprediksi)
a = konstanta
b1,b2,…, bn = nilai koefisien regresi
X1,X2,…, Xn = variable bebas
Bila terdapat 2 variable bebas, yaitu X1 dan X2, maka bentuk persamaan regresinya
adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2
Keadaan-keadaan bila koefisien-koefisien regresi, yaitu b1 dan b2 mempunyai nilai:
Nilai=0. Dalam hal ini variabel Y tidak dipengaruh oleh X1 dan X2
Nilainya negative. Disini terjadi hubungan dengan arah terbalik antara variabel
tak bebas Y dengan variabel-variabel X1 dan X2
Nilainya positif. Disni terjadi hubungan yang searah antara variabel tak bebas
Y dengan variabel bebas X1 dan X2
VII. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode eksperimen dari judul
“Pengaruh Komposisi Tailing Andesit Dalam Pembuatan Paving Block Terhadap Uji
Kuat Tekan Pada Area Penambangan Di Desa Kalisari Kecamatan Banyuglugur
Kabupaten Situbondo” metode eksperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan
untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih, dengan
mengendalikan pengaruh variabel yang lain. Metode ini dilaksanakan dengan
memberikan variabel bebas secara sengaja (bersifat induse) kepada objek penelitian
untuk diketahui akibatnya di dalam variabel terikat.
9
7.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.1
Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7.2
Alat Penelitian
10
berdasarkan komposisi variasi bahan pada Tabel.3.3 kemudian siap untuk
dicampurkan dengan bahan lain.
B. Tahap pembuatan paving block
Tabel 7.3
Komposisi perbandingan variasi paving block.
Sample Semen (kg) Pasir (kg) Tailing Andesit (kg) Jumlah Sample
A 0,48 0 1,92 3
B 0,48 0,96 0,96 3
C 0,48 0,3 1,72 3
D 0,48 6 1,5 3
E 0,48 1 1,15 3
11
block berumur 28-32 hari. Jumlah paving block yang diuji yaitu 5 buah, yang memiliki
komposisi bahan yang berbeda. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai
berikut:
1. Mengeluarkan benda uji setelah berumur 28-32 hari dari proses pembuatan
sampai pengeringan.
2. Sebelum benda uji diberi pembebanan, diukur kembali masing-masing sisi.
3. Beban tekan yang diberikan secara perlahan-lahan pada benda uji dengan cara
mengoperasikan tuas pompa sehingga benda uji runtuh.
4. Pada saat jarum penunjuk skala beban tidak naik lagi atau bertambah, maka
skala yang ditunjukkan oleh jarum tersebut dicatat sebagai beban maksimum yang
dapat dipikul oleh benda uji tersebut. skala yang ditunjukkan oleh jarum tersebut
dicatat sebagai beban maksimum yang dapat dipikul oleh benda uji tersebut.
5. Prosedur ini dilakukan untuk sampel benda uji kuat tekan yang lain.
𝐹
Kuat tekan paving block dihitung dengan rumus: σ ……(3.1)
𝐴
12
Rumus yag di gunakan pada pada metode ini yaitu:
…………………………(.11)
Dimana :
B = Tebal revolving disc (mm),
R = Jari-jari disc (mm),
b = Lebar celah material yang terabrasi (mm) maka dapatditurunkan besarnya
volume material yang terabrasi (W)
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Statistik deskriptif. Model
ini dipilih untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (Pasir dan Tailing Andesit)
terhadap variabel terikat (Kuat Tekan) yang disajikan dalam bentuk grafik dan
kemudian dideskripsikan sesuai grafik yang dihasilkan.
13
Pengaruh Komposisi Tailing Andesit Dalam Pembuatan Paving
Block Terhadap Uji Kuat Tekan Pada Area Penambangan DiDesa
Kalisari Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pembahasan
Kesimpulan
Gambar 7.1
14
Mulai
Dikeringkan 1 hari
Direndam 3 hari
Diangin-anginkan 14 hari
Selesai
Gambar 7.2
Diagram Alir Pembuatan Paving Block
15
7.5 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung antara bulan Januari 2020 sampai bulan Februari 2020.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil untuk uji kuat tekan
Tabel 7.4
Kegiatan dan Waktu Penelitian
Minggu ke-
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Studi Literatur
2 Persiapan Bahan
4 Pengujian sample
5 Analisa Data
6 Pembuatan Laporan
16
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional, 2011. SNI 1974:2011:Metode pengujian kuat tekan beton.
BSN.Jakarta:.
Badan Standarisasi Nasional.2011.Tata Cara Pembuatan Dan Perawatan Benda Uji Beton
Dilaboratorium.BSN.Jakarta.
17