Pada rahang atas pasien diinstruksikan membuka mulut dan menggerakkan rahang
bawah ke kanan dan kiri serta ke depan untuk membentuk hamular notch. Untuk
daerah frenulum bukalıs, pipi dan bibır pasien ditarik ke luar, ke bclakang, ke depan
dan ke bawah serta penarikan bibir atas ke depan untuk daerah frenulum labialıs.
Untuk membentuk daerah posterior palatum durum yang merupakan batas antara
palatum molle dan palatum durum mcegucapkan "ah” pasien dinstruksikan.
Pada rahang bawah sendok cetak telah difiksasi, pasien diminta untuk membuka
mulut kemidian menutup mulul untuk mengaktilkan otot masseter. Kemudian untuk
membentuk daerah distolingual dan postmylohiodl maka pasien diinstruksikan
untuk menggerakkan lidah ke kiri dan ke kanan serta ke posterior palatum durum.
Frenulum lingual dibentuk dengan menginstruksikan kepada pasien untuk
meletakkan ujung lidanya ke bgian anterior palatum dan ke bibir atas.
2) Cetak parcobaan (trial impression)
Menggunakan bahan hidrokoloid ireversible (alginate). Fungsinya untuk
mengoreksi apakah hasil border molding yang telah diakukan benar tidak. Koreksi
dengan melihat hasil cetakan, misal bahan cetak melebihi bordel molding, artinya
border molding kurang Panjang.
3) Cetak akhir (final impression)
Teknik mencetak sama padasaat melakukan melakukan border molding yaitu
menggurakan gerakan muscle trimming .
Prosedur flasking :
a. Memilih kuvet yang sesuai dengan model kerja, olesi permukaan flask dengan vaselin
agar mudah ketika proses deflasking.
b. Model kerja dilepaskan dari artikulator
c. Model dimasukkan dengan jarak ujung model ke tepi kuvet atas kurang lebih 13 mm
dengan teknik pulling the casting. Permukaan gips dibuat landai dan sisa gips ditepi
kuvet harus dibersihkan
d. Setelah gips mengeras, permukaan gips diolesi dengan vaseline kecuali plat malam ,
elemen gigi akrilik dan cengkeram
e. Kuvet atas dipasang lalu isi dengan adonan gips sampai penuh sambil diketuk secara
perlahan-lahan agar gips dapat masuk ke daerah yang sempit lalu press sampai
kelebihan gips keluar. Setelah gips mengeras maka siap untuk melakukan proses
boiling out.
10. Membuang malam (wax elimination)
a. Air dipanaskan sampai mendidih kemudian kuvet dimasukkan kedalam panci berisi
air mendidih kurang lebih 5 menit , kemudian diangkat lalu kuvet dibuka dengan
pisau gips kemudian sisa malam disiram dengan air panas hingga bersih.
b. Setelah proses boiling out selesai, kemudian mendapatkan mould space , serpihan gips
dibersihkan dan tepi-tepi tajam dirapikan.
11. Molding
Molding merupakan suatu proses pembuatan cetakan atau mempersiapkan ruang untuk
pengisian akrilik.
Cara memolding :
a. Setelah gips pada cuvet lawan mengeras, dapat diperiksa dengan membuka tutup atas
dari cuvet, buka kuvet tersebut (kuvet antagonisnya)
b. Buang wax dengan menyiramkan air mendidih
c. Olesi bahan separasi , jangan mengenai gigi tiruan
12. Post Dam
Dibuat dengan mcngikır model kcrja rahang atas yang tclah ditanam pada kuvct dan tclah
dilakukan pembuangan malam. Fungsirya untuk menembeh rctensi tcrutama olch gaya
gravitasi vang timbul pada gcligi tiruan rahang atas.
13. Packing
Packing adalah pengisian mould yang terbuat dari gips yang terdapatdalam kuvet logam
dengan bahan plastis kemudian diproses untuk membuat protesa
Tahapan dari proses packing , yaitu:
a. Mould diolesi Cold Mould Seal (CMS)
b. Semua alat dan bahan yang dibutuhkan harus disiapkan3)
c. Adonan akrilik dibuat dengan mencampurkan monomer dan polimer kedalam mixing
jar , Adonan akrilik ditutup dan didiamkan agar berpolimerisasi dengan baik. Setelah
adonan mencapai dough stage,dibentuk menjadi gulungan kemudian diaplikasikan ke
dalam mould space dengan jari tangan lalu plastik cellophane diletakkan di antara kuvet
atasdan kuvet bawah, kuvet atas dan kuvet bawah disatukan kemudian dipres.
d. Press dilakukan secara perlahan-lahan sampai metal to metal kontak agar akrilik dapat
mengalir ke semua daerah dan kelebihannya mengalir keluar kuvet.
e. Kuvet dibuka lalu kelebihan akrilik yang menempel dibersihkan kemudian plastik
cellophane diletakkan kembali dan lakukan pres kedua.Kuvet dibuka dan apabila sudah
tidak ada kelebihan akrilik, akrilik diolesi dengan liquid kemudian dilakukan pres
terakhir tanpa plastik cellophane.
f. Kemudian kuvet direndam dibawah air pada suhu kamar selama 30 menit
a. Air dipanaskan sampai mendidih lalu kuvet dimasukkan selama ± 1 jam 30menit dari
air mendidih
b. kuvet diangkat dan didiamkan sampai kembali pada suhu kamar
14. Deflasking
Deflasking adalah tindakan mengeluarkan model dan gigi tiruan dalamkuvet. Kuvet
dibuka, Protesa dipisahkan dari gips dengan menggunakangergaji kecil atau pisau gips
secara hati-hati agar protesa tidak cacat/patah.
15. Remounting dan Selective Grinding
Remounting adalah suatu prosedur pemasangan kembali gigitiruan ke artikulator yang
bertujuan untuk mengkoreksi hubungan oklusi yang tidak harmonis dari gigitiruan yang
baru selesai diproses. Biasanya incisal guidance pin dari artikulator tidak berkontak dengan
incisal guidance table dan gigitiruan harus digrinding untuk memperbaiki dataran bidang
oklusi.
Selective grinding merupakan pengasahan permukaan oklusal gigitiruan pada tempat-
tempat tertentu untuk memastikan bahwa oklusi sentrik gigitiruan tepat dengan hubungan
rahang sentrik dan juga gigitiruan harus dalam kontak eksentrik yang seimbang pada semua
sisi. Merupakan salah satu tahap terpenting untuk mencapai oklusi seimbang dari
gigitiruan. Oklusi yang seimbang memastikan bahwa tekanan akan jatuh merata disetiap
bagian lengkung rahang sehingga kestabilitan gigitiruan dapat dipertahankan ketika rahang
bawah berada pada posisi sentrik maupun eksentrik
16. Finishing dan polishing
a. Protesa dibersihkan dari sisa-sisa gips
b. Menghaluskan seluruh bagian permukaan gigi tiruan kecuali bagian yangmelekat
dengan mukosa.
c. polishing permukaan gigi hingga mengkilap kecuali pada bagian fitting surface. Poles
yang pertama dilakukan dengan menggunakan feltcon dan pumice. Poles yang kedua
dilakukan dengan menggunakan sikat dan pumice
17. Insersi
Masukkan gigi tiruan satu persalu pada rongya mulul pasien dan perhiatikan Retensi
I'cmcnksaan rctcnsi dengan cara menggecrak gcrakkan pipi dan bibr, protcsa lcpas atau
tidak Oklusi Dengan menggunckan articulating paper, bagicn yang kontck premature
harus diasah giginya Stailias Diperiksa saat mulut berfungsi, tidak boleh mengganggu
mastiknsi, penelanan, bicara, ekspresi wajah dsh Selain itu diperiksa juga adaptasi hasis
dan tepi giia posisi dstal, dimensi vertical, fonetik, estrtik dan keadaan jaringan
pendukune gigi an Pastikan tidak ada gusi yang berwarna ucat yan diakibatkan olch
tekanan gigi tinan Selanjutnya pasien diajarkan cara memasang dan melepas pigi
tiruannya. Pasien juga diberikan insruksi penggunaan dan pemeliharaan protesa, seperti .
Bersihkan gipi tiuan dengan sikat dan sahun sehahis makan Protesa direndam dalam air
bersih scwaktu dilcpas - Pada malam hari, sebelum tidur lepas gigi tiruan agar
jaringanoo- otot dibawahnya dapat bcristahat * Sebagai latiln, petama tama sebaiknya
makan makanan yay luak atau makanan yang mudah dimakan Apabila tidak ada keluhan,
maka boleh makon makanan bisa. e Riasakan mengiunyah makanan pada kedua sisi
rahang secara bersamaan . Hindarı makaran yang kcras, lengkct atzu terlalu panas *
Apabila ada rase tidak nyaman atau sakit, gangguan bicara, gigi tiruan tidak stabıl
ataupun tcrjadı kcrusakan pada gigı tıruar dianjurkan mcnghubungı opcrator.
18. Kontrol
Fungsinya uluk mengevaluasi hail pemaka dai i pada iongga mulu pase. Kontl Pertama,
dilakukan selelah 24 ja pemakaian pertama flidak oleh untuk makan. Dilakukan pereiksan
keadaan jaringan pendukung, fungsi stikasi, funetik, retensi, slabilisasi dan uklusi Kontrul
kedue dilakukan liya hari setelah kunol pertama