Anda di halaman 1dari 3

Kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan saya rasa masih sangat kurang.

Kedisiplinan dalam membuang sampah harusnya selalu diterapkan. Jika kita sedang berada
diluar dan memang tidak ada tong sampah, sebaiknya kita bawa terlebih dahulu sampah
tersebut sampai kita menemukan tempat sampah. Namun, realitanya banyak yang membuang
sampah sembarangan, baik di jalan maupun di saluran air.Sifat manusia memang serakah
dengan merampas hak air mengalir di jalannya. Segala yang tidak digunakan dibuang begitu
saja ke selokan.
Selokan bukanlah tempat sampah, melainkan tempat mengalirnya air. Jika saluran air tersebut
banyak digenangi sampah maka air tidak dapat mengalir dengan lancar. Bukan hanya sampah
yang dengan enak dibuang ke saluran air, limbah rumah tangga dan limbah lainnya juga
kerap kali dibuang begitu saja ke selokan. Hal ini dapat menciptakan sedimentasi di dasar
saluran air, akibatnya terjadi pendangkalan pada saluran air tersebut.
Kemana air selokan ini mengalir? Ke sungai, ke laut, atau ke pembuangan yang lain? Kalau
air selokan ini mengalir ke sungai dan nantinya ke laut, berapa jumlah air selokan yang akan
mengotori sungai dan laut kita. Kalau air ini mengalir ke suatu pembuangan, apakah
pembuangan ini dikelola oleh pemerintah kota?
Jika air limbah ini kita buang ke selokan tentu saja kita akan berkontribusi pada pencemaran
lingkungan. Bayangkan masa depan lingkungan kita seperti apa jika pembuangan limbah
rumah tangga kita mengalir ke sungai. Berapa juta liter tiap harinya selokan mengaliri air
kotor ke sungai?
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah
akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah dari kakus, atau yang biasa disebut dengan Limbah Hitam (black water) sebaiknya
jangan dibuang ke selokan. Sebaiknya kita menggunakan septic tank untuk membuang
limbah hitam yang dibuang oleh setiap rumah. Limbah hitam sama berbahayanya, jika
melebihi batas, limbah hitam dapat mengandung komponen berbahaya seperti mikroba,
bakteri, dan kuman-kuman.
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan
proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis
limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Limbah jenis B3 sangat berbahaya karena dapat
menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau
mulut.
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau
beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak
atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk
limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan
lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan
penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki
salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari
bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Contoh Negara Jerman dalam tatakotanya, mereka telah membuat sistem pembuangan limbah
rumah tangga secara terpadu, dimana semua limbah rumah tangga kita, baik limbah air cuci,
dapur, mandi, dan BAB terkumpul dan terkelola dengan baik. Bahkan air kotor ini bisa
dijadikan air bersih kembali dan mengalir kembali ke rumah-rumah penduduk. Sungai-sungai
yang mengalir di kota Jerman pun nampak sangat bersih, dan bahkan sungai seperti Rhein
dapat digunakan untuk transportasi kapal-kapal besar lintas negara.
Jika saluran pembuangan air sudah dipenuhi sampah dan limbah, maka hal tersebut dapat
berujung dengan penyebaran berbagai macam penyakit. Selain itu, jika dimusim penghujan
tiba, saluran yang mampet akan menimbulkan musibah banjir yang dapat merugikan warga
sekitar. Saluran air yang kotornya juga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Ikan-ikan tidak bisa lagi berenang dengan bebasnya karena banyak sampah yang
menghalangi lajunya. Hewan-hewan yang tinggal di saluran tersebut menjadi mati. Karena
salah satu ciri air bersih yaitu dengan ditemukan organism air yang hidup di dalamnya.
Sadarlah, mereka juga makhluk hidup, mereka juga ingin mempunyai tempat tingal yang
bersih sama seperti kita.
Jika musim hujan dan terjadi banjir di sekitar kita, maka yang selalu disalahkan lagi-lagi
pemerintah. Pemerintah dianggap kurang tanggap terhadap masalah selokan ini, padahal yang
kurang tanggap adalah penghuni rumah/toko di depan selokan itu berada, banyak orang yang
cuek saja melihat selokannya mampet dan penuh dengan sampah.
Kita semua tahu bahwa kemampuan pemerintah untuk menjaga ribuan kilometer selokan
yang ada sangatlah terbatas, dan sudah seharusnya kita menjaga selokan yang ada di depan
rumah/toko kita sendiri. Coba jika setiap orang merasa peduli terhadap selokan di depan
rumahnya / tokonya, maka bisa kita bayangkan pasti tidak ada selokan yang mampet dan
penuh sampah, sehingga air hujan yang jatuh bisa mengalir ke dalam selokan dengan lancar
dan tidak mungkin ada air yg tergenang di jalan.
Di dekat kost-an saya sendiri, saya menemukan kali yang kotor. Sampah-sampah plastik, dan
limbah rumah tangga dibuang begitu saja ke kali tersebut. Warga sekitar mungkin sudah
terbiasa dan menjadikan sebuah tradisi untuk membuang sampah ke kali. Padahal, disitu
justru terdapat papan larangan agar tidak membuang sampah, limbah dan semacamnya ke
kali tersebut. Namun, sepertinya warga tidak mengindahkan kata-kata pada papan tersebut.
Warga seharusnya sadar dan tergerak untuk menangani masalah ini. Apakah mereka tidak
khawatir jika nantinya selokan tersebut menjadi mampet dan menimbulkan banyak penyakit
berbahaya?Mereka seharusnya dapat menjaga selokan tersebut bukan malah menjadikannya
sebagai tempat sampah praktis. Ada cara mudah untuk menjaga kebersihan selokan yaitu
dengan:

1. Tidak membuang limbah rumah tangga langsung ke saluran pembuangan air. Selain
dapat menyebabkan air terkontaminasi, saluran yang tersumbat sampah juga berakibat
pada meluapnya air atau banjir.
2. Tidak membuang limbah kimia ke lubang saluran air karena dapat merusak ekosistem
sungai dan mencemari air.
3. Mengubur limbah hewan peliharaan. Limbah hewan peliharaan cukup berbahaya jika
masuk ke dalam selokan. Karena mereka berkontribusi besar terhadap pertumbuhan
parasit, bakteri dan virus di dalam air.
4. Tidak membuang sesuatu ke sungai atau benda lainnya di dekat aliran air.Atau puing-
puing taman seperti daun, cabang dan potongan rumput dengan jumlah yang berlebih
cukup berbahaya bagi saluran air kita.
5. Menjaga dan melindungi tepian saluran air. Membiarkan vegetasi asli untuk tumbuh
bebas dalam jarak 10-kaki sepanjang tepi sungai untuk mengurangi erosi dan
membantu menyaring polutan.
6. Pengerukan selokan air secara berkala. Tujuannya, agar selokan air tidak terjadi
pendangkalan akibat lumpur yang mengendap.

Sampah merupakan masalah yang sangat serius dan besar. Pemerintah pun sepertinya
kewalahan dengan timbunan sampah yang setiap hari menggunung dan bertambah banyak.
Jika saja kita bisa terbebas dari masalah sampah, maka kali, selokan, dan got yang ada pasti
mengalir dengan jernih dan lancar. Kemacetan yang ditimbulkan oleh banjir seperti di
ibukota tidak terjadi lagi.
Bukankah indah jika selokan yang ada di Indonesia menjadi bersih. Lihat saja negara yang
pernah menjajah kita, Belanda. Kota kanal adalah julukan Amsterdam, ibukota Belanda ini.
Kanal yang umumnya bersih itu jumlahnya mencapai 160 buah dan memisahkan jalan yang
ada di kota itu. Arus lalu lintas dan tata letak bangunan yang rapi telah membuat suasana kota
berkesan romantis. Bukankah itu menjadi suatu kebanggaan sendiri?
Kesehatan di mulai dari lingkungan kita. Karena kebersihan lingkungan merupakan syarat
hidup sehat. Selain itu lingkungan yang bersih juga mencerminkan pribadi yang bersih dan
membuat citra positif bagi diri kita. Kita pasti mengenal slogan “kebersihan sebagian dari
iman” atau “kebersihan pangkal kesehatan”. Namun, pada kenyataannya kita masih melihat
dan merasakan tidak nyaman akibat lingkungan kotor dan sampah-sampah yang bersebaran.
Lingkungan yang bersih memang sulit untuk diterapkan apabila tidak adanya rasa kesadaran
dari setiap individunya. Kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab semua orang.
Biasakan untuk hidup sehat dimulai dari kebersihan di sekitar, karena budaya bersih dan
sehat akan mendatangkan banyak keuntungan bagi manusia dan makhlu

Anda mungkin juga menyukai