Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

PEMELIHARAAN BIDANG KENAVIGASIAN (1959.009.051)


AIR KAPAL
TAHUN ANGGARAN 2020

Kementrerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan


Unit Eselon III : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran
Program : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut
Hasil (Outcome) : Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Direktorat Perhubungan Laut
Indikator Kinerja kegiatan : Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Pelayanan
Penunjang Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Organisasi
Jenis Keluaran (Output) : Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Volume Keluaran (Output) : 1 (satu)
Satuan Ukur Keluaran (Output) : THN

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a) Undang-Undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran;
b) Undang – undang Nomor 21 Tahun 1992, tentang Pelayaran, sebagaimana telah
diubah dengan Undang – undang Nomor 17 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Negara Republik
Indonesia Nomor 4849)
c) Undang – undang Nomor 5 Tahun 2010, tentang Kenavigasian
d) Undang – undang Nomor 21 Tahun 2010, tentang Perlindungan Lingkungan Maritim
e) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 102 Tahun 2001, tentang Kedudukan. Tugas
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2002
f) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 7 tahun 2005 tentang Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran;
g) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 173/AL/401/Phb-80 tentang
Pemberlakukan “The IALA Maritime Buoyage System untuk Region A” dalam tatanan
SBNP di Indonesia;
h) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Justifikasi KM.67 tahun 2002, tanggal 2
Oktober 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknologi Keselamatan
Pelayaran.
2. Gambaran Umum
Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan wilayah di Kantor Balai Teknologi
Keselamatan Pelayaran, khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, maka diperlukan pengembangan sarana dan prasarana dasar, khususnya sumber
daya manusia yang berkompeten.
Elemen sarana dan prasarana sangat penting dalam meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia yang berkompeten demi menunjang penyelenggaraan operasional
perkantoran untuk lebih efektif dan efisien. Dukungan sarana dan prasarana transportasi
yang respresentatif dapat memperlancar penyelenggaraan operasional perkantoran serta
barang dan jasa maupun mobilitas manusia yang pada akhirnya dapat membantu dalam
tercapainya pengalokasian anggaran.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat adalah kantor Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, yang akan melaksanakan program kegiatan dalam
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan belanja barang persediaan barang konsumsi dilaksanakan oleh
Bendahara Pengeluaran setiap bulannya dengan metode penunjukan langsung/kontraktual.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Tahapan waktu pelaksanaan selama 12 (dua belas) bulan.

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


B U LAN
TAHAPAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Belanja air kapal

E. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk belanja barang persediaan barang konsumsi yang akan
dialokasikan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Balai Teknologi Keselamatan
Pelayaran, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) tahun anggaran 2020 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah), sebagaimana RAB
terlampir.

Jakarta, Januari 2019

KEPALA BALAI TEKNOLOGI


KESELAMATAN PELAYARAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

BINARI, SE, MS
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19610927 198302 1 001

Anda mungkin juga menyukai