SISTEM KOPLING
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke
unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan keroda melalui differensial (Final
Drive).
Pada kendaraan, salah satu jenis kopling yang banyak digunakan pada kendaraan yaitu kopling gesek. Kopling
gesek adalah kopling yang berkerja dengan memanfaatkan gaya gesek pada dua buah piringan kopling untuk
melakukan perpidahan daya.
Berikut ini akan dibahas Konsep kerja kopling gesek yang dapat dijelaskan melalui gambar berikut..
Saat Piringan pemutar (Drive Disc) tidak berhubungan dengan piringan yang diputar (Driven disk)
1
SMK Sistem Kopling
Berdasarkan skema rangkaian tersebut, kini terlihat fungsi utama kopling adalah memutus dan menghubungkan
jalur tenaga dari mesin ke roda kendaraan. Proses perpindahan tenaga, poros engkol (crank shaft) memutar drive disc
dalam kopling. Selama piringan/disc yang lain (driven disc) tidak berhubungan dengan drive disc, maka tidak ada
tenaga/torsi/ gerak yang ditransfer dari mesin ke pemindah daya. Atau kopling dalam kondisi bebas.
Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc akan memutar driven disc yang
berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagai hasilnya, torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling
ke komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke roda penggerak. Saat kedua disc bersinggungan, dan saling
berputar bersama dapat diilustrasikan dalam gambar berikut ini.
Pada prakteknya, saat menghubungkan kopling yaitu disaat bersamaan melepas pedal kopling, tidak dilepas
langsung namun sedikit demi sedikit hingga terhubung. Proses ini untuk menghindarkan terjadinya kejutan saat
kedua berhubungan. Sebab bila kedua piringan tersebut, berhubungan secara langsung tentu akan terjadi kejutan
gerak pada kendaraan, dan ini sering dialami oleh pengemudi pada pengalaman pertamanya melepas pedal kopling,
hingga mobilnya bergerak tersendat-sendat. Jadi dengan melepas kopling sedikit (kalau istilah masyarakat setengah
kopling), terjadi perpindahan tenaga melalaui gesekan plat kopling. Dengan kata lain, perpindahan tidak terjadi
sekaligus.
Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan
putaran mesin ke transmisi.
2
SMK Sistem Kopling
B. KONSTRUKSI
3
SMK Sistem Kopling
Dan kerugian :
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga release lever
mengangkat pressure plate melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat
kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat
diteruskan ke input shaft transmisi.
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure
spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Terjadi perpindahan
tenaga :
Mesin (flywheel) => clutch cover => pivot pin => release lever => pressure plate => clutch disc => spline
=> input shaft transmisi.
4
SMK Sistem Kopling
Dan kerugian :
Penekanan terhadap plat kopling lebih kecil.
Cara Kerja :
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan diapragm spring sehingga diapragm spring
mengangkat pressure plate melalui pivot ring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di
antara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.
5
SMK Sistem Kopling
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapragm spring sehingga
diapragm spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Terjadi
perpinda-han tenaga :
Mesin (flywheel) => clutch cover => pivot ring => diapragm spring => pressure plate => clutch
disc => spline => input shaft transmisi.
C. MEKANISME PENGGERAK
1) Kopling Mekanis (Mechanical Clutch)
1. Clutch pedal
2. Clutch release lever
3. Clutch release cable
4. Release fork
5. Clutch cover
6
SMK Sistem Kopling
Cara Kerja :
Saat Pedal Kopling Di Tekan
7
SMK Sistem Kopling
Connecting rod bergerak ke kiri karena tenaga dari conical spring, dan mengakibatkan reservoir
tertutup oleh inlet valve. Chamber A terpisah dari chamber B, tekanan hidraulis pada chamber A naik,
kemudian tekanan diteruskan ke pipa dan release cylinder.
Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan compression spring, connecting rod tertarik ke kanan oleh
spring retainer melawan tekanan conical spring, sehingga inlet valve terbuka dan chamber A
berhubungan dengan chamber B.
D. JENIS KOPLING
Mungkin ada yang belum kita tahu pembagian atau jenis kopling di mesin mobil. Jenis kopling di dalam komponen
mobil itu banyak macamnya. Untuk memudahkan kita dalam mengetahuinya kita akan mengelompokannya, yaitu:
8
SMK Sistem Kopling
b. Kopling Otomatis
Kopling otomatis sering di jumpai di semua mobil matic, karena memang tujuan pada mobil matic
memakai komponen kopling otomatis tentunya untuk memudahkan pengemudi mobil yang kesulitan
memakai mobil dengan kopling manual, sedangankan pada mobil matic juga hanya mempunyai 3 (tiga)
arah tuas untuk mundur, untuk kecepatan sedang dan untuk kecepatan maksimal
Kopling otomatis yang dimaksud dalam hal ini adalah torque converter. Kopling otomatis ini adalah
kopling yang dapat menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan sendirinya
(otomatis).
Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hidrolis. Prinsip kerja
dari torque converter adalah merubah tenaga mekanis dari engine menjadi energi kinetis (oil flow) dan
merubahnya lagi menjadi tenaga mekanis pada shaft output-nya.
Kopling otomatis digunakan pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis. Kopling otomatis
diisi dengan ATF (Automatic Transmision Fluid) dan momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran
fluida.
Fungsi torque converter adalah sebagai berikut:
Sebagai kopling otomatis (automatic clutch) untuk meneruskan engine torque ke input transmisi.
Meningkatkan (multiflies) torque yang dibangkitkan oleh engine.
Meredam getaran puntir (torsional vibration) dari engine dan drive train.
Meratakan (smoothes) putaran engine.
9
SMK Sistem Kopling
Jika kopling fluida hanya terdiri atas pump impeller yang dihubungkan dengan mesin dan turbine
runner yang dihubungkan dengan input transmisi , sedangkan pada torque converter terdapat
penambahan komponen yang dipasangkan diantara pump impeller dan turbine runner, yang disebut
dengan stator. Untuk memaksimalkan kerja stator maka pada poros stator dipasangkan OWC (one way
clutch) yang berfungsi untuk mencegah putaran balik stator yang dapat menghambat aliran fluida untuk
menggerakkan turbine runner.
c. Kopling Magnet
10
SMK Sistem Kopling
Untuk jenis ketiga, masuk dalam semi otomatis. Karena pengguna tidak secara langsung terlibat dalam
cara kerja jenis ini. Kopling magnet memanfaatkan gaya tarik magnet untuk melakukan pemutusan dan
penghubungan arus.
Prinsip kerja kopling magnet adalah saat ada arus listrik mengalir ke field coil, maka akan menimbulkan
kemagnetan. Kemagnetan itu akan menarik pelat untuk menempel pada pulley utama. Sehingga saat
pulley berputar, pelat itu juga ikut berputar. Jika arus listrik dihentikan maka hubungan antara pelat dan
pulley akan renggang.
Umumnya, sistem ini tidak dipakai untuk untuk transfer energi mesin ke transmisi. Tapi lebih ke sistem
yang lebih sederhana. Contohnya pada sistem AC, anda akan menemui magnetic clutch pada kompressor
AC.
11
SMK Sistem Kopling
1. Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme hubungan roda gigi transmisi. Untuk
menyambungkan antara poros sumber tenaga dengan poros yang digerakan biasanya kopling ini mengalami
kesulitan bila tidak dalam kondisi berhenti. Untuk itu pada transmisi dilengkapi dengan komponen yang
disebut dengan synchronmesh. Synchronmesh pada dasar nya adalah salah satu bentuk kopling gesek dengan
bentuk konis. Kopling konis ini akan menyamakan gerak kedua gigi yang akan dihubungkan, sehingga
kopling dog akan mudah disambungkan.
2. Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak
dengan yang akan digerakan. Konsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem pemindah tenaga
kendaraan, khususnya pada kendaraan ringan, sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.
12
SMK Sistem Kopling
Sementara untuk area pelumasan, kopling juga memiliki dua macam, ada kopling yang terendam bersama
pelumas mesin, ada pula kopling yang tidak boleh terkena pelumas sedikitpun.
a. Kopling kering
Sesuai namanya, jenis ini tidak menggunakan pelumas dalam bagian komponenya. Malah, jika ada pelumas
pada jenis ini berpotensi menyebabkan selip pada kopling. Jenis kopling basah akan kita temui pada kopling
manual mobil dimana jenis ini memiliki potensi selip yang kecil. Karena tidak terendam oli mesin, maka
kinerja kopling kering bersifat independent atau tidak terikat kualitas oli mesin.
b. Kopling basah.
Sementara untuk tipe basah, bisa kita temui pada kopling sepeda motor pada umumnya. Kopling ini disebut
tipe basah karena terendam dalam oli mesin. Kelebihanya, karena terendam pelumas maka kampas kopling
akan lebih awet dibandingkan tipe kering.
Apakah tipe ini tidak mengalami selip ? Keunikan lainya juga walau terendam oli mesin jenis kopling
mengalami selip ketika digunakan. Hal ini karena pada tipe kopling basah menggunakan pelat ganda.
Sehingga daya rekat bisa lebih kuat. Namun, kinerja kopling ini dipengaruhi kualitas oli mesin yang
digunakan.
5. Kopling Berdasarkan Pengendalian
Sementara berdasarkan konstruksinya, kopling dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain ;
a. Kopling Mekanis
Jenis kopling mekanis masih banyak digunakan pada sepeda motor. Cirinya, sistem mekanis menggunakan
kabel kawat untuk menghubungkan pedal menuju kopling. Keuntungan dari sistem mekanis ini adalah tidak
perlu memikirkan kebocoran fluida atau masuk angin. Namun kekurangan sistem ini, kawat merupakan jenis
logam yang bisa memuai. Sehingga perlu dilakukan penyetelan agar pengoeprasian berlangsung lebih
nyaman.
b. Kopling Hidrolis
Jenis kedua, sudah menggunakan sistem hidrolik atau hidrolis seperti pada sistem rem. Cara kerjanya pun
mirip cara kerja sistem rem hidrolik. Kelebihan dari sistem ini adalah lebih efektif dan responsif karena tidak
perlu mengkhawatirkan pemuaian seperti kawat. Namun sistem hidrolis lebih sensitif khusunya saat ada
udara didalam sistem. Sehingga perawatan juga tidak boleh ketinggalan.
c. Kopling Sentrifugal
13
SMK Sistem Kopling
Kopling sentrifugal tidak dioperasikan lewat pedal atau tuas kopling. Namun tipe ini dikendalikan melalui
RPM mesin. Cara kerjanya, semakin tinggi RPM mesin, semakin erat pula hubungan kopling ini. Tipe
kopling sentrifugal menggunakan gaya sentrifugal untuk menghubungkan input dari mesin ke output yang
terhubung dengan transmisi. Jenis ini bisa kita lihat pada sistem power train sepeda motor bebek.
14
SMK Sistem Kopling
Pada bagian kait perlu dilumasan menggunakan greeze, untuk menghindarkan keausan pada ujung-ujung
kabel kopling. Pada bagian-bagian yang ditunjuk pada gambar tersebut terjadi penggeseran dengan pembebanan,
sehingga kemungkinan terjadi keausan cukup tinggi.
Penyetelan yang perlu dilakukan adalah menyetel kebebasan pedal kopling. Untuk berapa besar kebebasan
pedal kopling, sangat bervariasi antar merk kendaraan. Oleh karena itu, perlu melihat spesifikasi kendaraan yang
akan distel, dalam buku manual.
Cara penyetelannya untuk yang sistem mekanik, adalah sebagai berikut:
a. Siapkan alat yang diperlukan
b. Ukur kebebasan pedal kopling yang ada.
c. Bandingkan dengan ukuran spesifikasi kendaraan tersebut.
d. Bila tidak cocok, kendorkan mur pengunci pada ujung kabel kopling.
e. Kendorkan mur penyetel bila jarak kebebasan lebih kecil. Atau keraskan mur penyetel bila jarak
kebebasan lebih besar dari spesifikasi.
f. Ulangi langkah 2 dan 3 sampai diperoleh ukuran kebebasan yang sesuai dengan spesifikasi.
g. Uji hasil penyetelan dengan menjalankan kendaraan. Bila belum baik, ulangi langkah 5, 2 dan 3, hingga
diperoleh hasil yang baik.
h. Bersihkan kendaraan dan alat yang dipergunakan.
15
SMK Sistem Kopling
Selanjutnya proses penyetelan kopling dengan pengoperasian sistem hidrolis, dengan langkah sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan
b. Menyetel kebebasan pedal kopling, seperti terlihat pada gambar 25 berikut ini.
16
SMK Sistem Kopling
DAFTAR PUSTAKA
---------------. 2004. Pemeliharaan/Servis Kopling dan Komponen-komponennya sistem Pengoperasian.Yogyakarta:
Tim FT UNY.
Isuzu. Sistem Kopling. Isuzu Training Center
17