LP Ca Nasofaring April
LP Ca Nasofaring April
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang berasal dari
jarang yaitu kurang dari 1 kasus per 100.000 penduduk. Insidensi KNF
tertinggi didunia ditemukan di Provinsi Guangdong di Cina Selatan
B. TUJUAN PENULISAN
A. DEFINISI
dasar tengkorak dan tempat keluar dan masuknya syaraf otak dan
pembuluh darah. Nasofaring diperadarahi oleh cabang arteri karotis
mulut yang tumbuh dari jaringan epitel yang meliputi jaringa limfoit
denga predileksi di fosa rossenmuller pada nasofaring yang merupakan
B. ANATOMI FISIOLOGI
Depan : Koane
Lateral : Ostium tubae Eustachii, torus tubarius, fossa rosenmuler (resesus
faringeus).
Pada atap dan dinding belakang Nasofaring terdapat adenoid atau
tonsila faringika.
C. ETIOLOGI
asap industry
2. Keturunan
Kejadian KNF mayoritas ditemukan pada kerturunan ras
mongoloid dibandimgkan dengan ras lainnya.
4. Faktor lingkungan
Aanya kebiasaan diberikannya pengawet pada ikan asin, maka
7. umur
lansia menjadi lebih rentan dikarenakan penurunan fungsi organ.
1. Gelaja telinga
a. Sumbatan pada tuba eustachius atau kataralis
gangguan pendengaran.
2. Gejala hidung
a. Epiktasis
Dinding tumor biasanya rapuh sehingga oleh rangsangan dan
b. Sumbatan hidung
Sumbatan hidung yang menetap terjadi akibat pertumbuhan
E. PATOFISIOLOGI
Kanker nasofaring dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satu
dari penyebab dari kanker nasofaring ini adalah adanya virus eipstein
yang dapat menyebabkan ca nasofering. Sel yang terinfeksi noleh sel EBV
akan dapat menghasilkan sel-sel tertentu yang berfungsi untuk
rossenmuller.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
yaitu:
1. pemeriksaan CT Scan pada daerah kepala dan leher untuk
menhetagui keberadaan kanker yang berrsembunyi
G. PENATALAKSANAAN
H. KOMPLIKASI
1. komplikasi akut
a. mukositis
inflamasi pada mukosa mulut berupa eitema dan adanya ulser
c. dysgeusia
respon awal berupa hilangnya salah satu indra pengecapan oleh
terapi radiasi.
2. komplikasi kronis
a. karies gigi
b. gagal napas
gagal napas terjadi dikarenakan adanya metastase darri tumor
A. PENGKAJIAN
1. Identitas/ biodata klien
a. Nama
d. Jenis Kelamin
e. Agama
f. Warga Negara
g. Bahasa yang digunakan
Penanggung Jawab
a. Nama
b. Alamat
c. Hubungan dengan klien
2. Keluhan Utama
Leher terasa nyeri, semakin lama semakin membesar, susah
6. Keadaan Lingkungan
pengobatan penyakit
7. Gangguan sensori persepsi (pendengaran ) berubungan dengan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
N
Diagnosis Tujuan dan hasil kriteria Intervensi
o
1 Bersihan jalan NOC : NIC :
nafas tidak efektif Respiratory status : Airway suction
b.d sekresi Ventilation Pastikan kebutuhan oral /
berlebihan Respiratory status : Airway tracheal suctioning
patency Auskultasi suara nafas
Definisi: Aspiration Control sebelum dan sesudah
Ketidakmampuan
suctioning.
untuk Kriteria Hasil : Informasikan pada klien dan
membersihkan Mendemonstrasikan keluarga tentang suctioning
sekresi atau batuk efektif dan suara Minta klien nafas dalam
obstruksi dari nafas yang bersih, sebelum suction dilakukan.
saluran pernafasan tidak ada sianosis dan Berikan O2 dengan
untuk dyspneu (mampu menggunakan nasal untuk
mempertahankan mengeluarkan sputum, memfasilitasi suksion
kebersihan jalan mampu bernafas nasotrakeal
nafas. dengan mudah, tidak Gunakan alat yang steril
ada pursed lips) sitiap melakukan tindakan
Menunjukkan jalan Anjurkan pasien untuk
nafas yang paten (klien istirahat dan napas dalam
Batasan tidak merasa tercekik, setelah kateter dikeluarkan
Karakteristik : irama nafas, frekuensi dari nasotrakeal
Dispneu, pernafasan dalam Monitor status oksigen
Penurunan rentang normal, tidak pasien
suara nafas ada suara nafas Ajarkan keluarga
Orthopneu abnormal) bagaimana cara melakukan
Cyanosis Mampu suksion
Kelainan suara mengidentifikasikan Hentikan suksion dan
nafas (rales, dan mencegah factor berikan oksigen apabila
wheezing) yang dapat pasien menunjukkan
Kesulitan menghambat jalan bradikardi, peningkatan
berbicara nafas saturasi O2, dll.
Batuk, tidak
efekotif atau Airway Management
tidak ada Buka jalan nafas, guanakan
Mata melebar teknik chin lift atau jaw
Produksi thrust bila perlu
sputum Posisikan pasien untuk
Gelisah memaksimalkan ventilasi
Perubahan Identifikasi pasien perlunya
frekuensi dan pemasangan alat jalan
irama nafas nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Faktor-faktor yang
Lakukan fisioterapi dada
berhubungan:
jika perlu
Lingkungan :
Keluarkan sekret dengan
merokok,
batuk atau suction
menghirup asap
Auskultasi suara nafas,
rokok, perokok
catat adanya suara
pasif-POK,
tambahan
infeksi
Lakukan suction pada mayo
Fisiologis :
Berikan bronkodilator bila
disfungsi
perlu
neuromuskular,
hiperplasia Berikan pelembab udara
dinding Kassa basah NaCl Lembab
bronkus, alergi Atur intake untuk cairan
jalan nafas, mengoptimalkan
asma. keseimbangan.
Obstruksi jalan Monitor respirasi dan status
nafas : spasme O2
jalan nafas,
sekresi
tertahan,
banyaknya
mukus, adanya
jalan nafas
buatan, sekresi
bronkus,
adanya eksudat
di alveolus,
adanya benda
asing di jalan
nafas.
Comfort level
Definisi : Sensori Kriteria Hasil : Lakukan pengkajian nyeri
nyeri intervensi
Gerakan
melindungi
Tingkah laku
berhati-hati
Muka topeng
Gangguan tidur
(mata sayu,
tampak capek,
sulit atau
gerakan kacau, Ajarkan tentang teknik non
menyeringai) farmakologi
Terfokus pada Berikan analgetik untuk
diri sendiri mengurangi nyeri
Fokus Evaluasi keefektifan kontrol
menyempit nyeri
(penurunan
persepsi waktu,
kerusakan
proses berpikir,
penurunan
interaksi
dengan orang Tingkatkan istirahat
dan lingkungan) Kolaborasikan dengan
Tingkah laku dokter jika ada keluhan dan
distraksi, tindakan nyeri tidak berhasil
contoh : jalan- Monitor penerimaan pasien
jalan, menemui tentang manajemen nyeri
orang lain
dan/atau
aktivitas, Analgesic Administration
aktivitas Tentukan lokasi,
berulang-ulang) karakteristik, kualitas, dan
Respon derajat nyeri sebelum
autonom pemberian obat
(seperti
Cek instruksi dokter tentang
diaphoresis,
jenis obat, dosis, dan
perubahan
frekuensi
tekanan darah,
Cek riwayat alergi
perubahan
Pilih analgesik yang
nafas, nadi dan
diperlukan atau kombinasi
dilatasi pupil)
Perubahan dari analgesik ketika
autonomic pemberian lebih dari satu
dalam tonus Tentukan pilihan analgesik
otot (mungkin tergantung tipe dan
dalam rentang beratnya nyeri
dari lemah ke Tentukan analgesik pilihan,
kaku) rute pemberian, dan dosis
Tingkah laku optimal
ekspresif Pilih rute pemberian secara
(contoh : IV, IM untuk pengobatan
gelisah, nyeri secara teratur
merintih, Monitor vital sign sebelum
menangis, dan sesudah pemberian
waspada, analgesik pertama kali
iritabel, nafas Berikan analgesik tepat
panjang/berkelu waktu terutama saat nyeri
h kesah) hebat
Perubahan Evaluasi efektivitas
dalam nafsu analgesik, tanda dan gejala
makan dan (efek samping)
minum
Faktor yang
berhubungan :
Agen injuri (biologi,
kimia, fisik,
psikologis)
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna
makanan atau
mengabsorpsi zat-
zat gizi
berhubungan
dengan faktor
biologis, psikologis
atau ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Aeusculapius