CARSINOMA MAMMAE
OLEH :
0602105001
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia
adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker
hati. Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker
payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih
dari 250,000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175,000 di
Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis
kanker payudara dan lebih dari 700,000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik yang
akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa
kanker payudara menduduki ranking pertama diantara kanker lainnya pada wanita. Kanker
payudara merupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Setiap tahunnya,
di Amerika Serikat 44,000 pasien meninggal karena penyakit ini sedangkan di Eropa lebih
dari 165,000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara
stadium akhir dan hanya bertahan hidup 18-30 bulan.
Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa
urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah
bening, kulit dan kanker nasofaring (Anaonim, 2004). Angka kematian akibat kanker
payudara mencapai 5 juta pada wanita. Data terakhir menunjukkan bahwa kematian
akibat kanker payudara pada wanita menunjukkan angka ke 2 tertinggi penyebab
kematian setelah kanker rahim. Tingkat insidensi kanker payudara di kalangan wanita
adalah 1 berbanding 8. Di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua dari
semua jenis kanker. Sedangkan sekitar 60-80 % ditemukan pada stadium lanjut dan berakibat
fatal.
Pendapat lain diungkapkan oleh Kodim (2010). Menurutnya, penyebab keganasan pada
mamae masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya
keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan, faktor hormonal dan familiar;
Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)
Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun
Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan
Riwayat meanstrual (early menarche (sebelum 12 tahun), Late menopouse (setelah 50 th).
Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/sedang menderita otipical hiperplasia atau benign
proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca. endometrial.
Menikah tapi tidak melahirkan anak
Riwayat reproduksi: melahirkan anak pertama diatas 35 tahun.
Tidak pernah menyusui anaknya
Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy estrogen
Mengalami trauma berulang kali pada payudara
Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen
Obesitas
Life style:diet tinggi lemak, mengkomsumsi alcohol (minum 2x sehari), merokok.
Stres hebat.
Menderita tumor jinak payudara
5. Patofisiologi
Transformasi sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses
rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. Pada
tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen
yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran)
atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap
suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut
promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. bahkan gangguan
fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu
keganasan. Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh
promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan
dari sel yang peka dan suatu karsinogen) (Wikipedia, 2010).
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada sistem
duktal, mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel - sel
ini akan berlanjut menjadi carcinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat diraba (kira – kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira – kira
seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis
dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran
darah (Price, 1995).
8. Stadium Carsinoma
Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah tingkat
penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat
lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak.
Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan
pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila
memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan
stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan
klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union Against
Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang
disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).
TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu
node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah
operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM
sebagai berikut:
T (tumor size), ukuran tumor:
T 0: tidak ditemukan tumor primer
T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding
dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara
kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (node) kelenjar getah bening regional (kgb):
N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di
mammary interna di dekat tulang sternum
Menurut Smeltzer (2001) terdapat beberapa tahap dari Ca mammae berdasarkan pada
keluasan penyakit yaitu:
Tahap I : Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenal nodus limfe dan
tidak terdeteksi adanya metastase
Tahap II : Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm,
dengan nodus limfe tidak terfiksasi negatif atau positif dan tidak
terdeteksi adanya metastasis
Tahap III : Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm, atau tumor dengan
sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus
limfe terfiksasi positif dalam area klafikular dan tanpa bukti adanya
metastasis
Tahap IV : Terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal
atau kankerosa dan adanya metastasis jauh
9. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi :
Adanya edema di daerah payudara
Adanya cairan abnormal dari putting susu berupa nanah, darah, cairan encer padahal
ibu tidak sedang menyusui
Bentuk payudara tidak simetris
Palpasi
Nyeri tekan (+)
Teraba adanya massa
Ro thorak
Berperan menentukan metastasis tumor
USG
Hanya dapat membedakan lesi/tumor yang solid dan kistik
MRI
b. Invasif
Biopsi (ada 2 macam tindakan menggunakan jarum dan 2 macam tindakan
pembedahan), spirasi biopsy (FNAB) dengan aspirasi jarum halus, sifat massa
dibedakan antar kistik atau padat, true cut/Care biopsy. Dilakukan dengan
perlengkapan stereotactic biopsy mamografi untuk memandu jarum pada massa,
Incisi biopsy, Eksisi biopsy. Hasil biopsi dapat digunakan selama 36 jam untuk
dilakukan pemeriksaan histologik secara froxen section
11. Diagnosis
Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan hispatologis yang dilakukan
dengan :
Biopsi eksisi
Dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya
bila tumor < 5 cm
Biopsi insisi
Dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat dilakukan untuk
tumor-tumor yang inoperable atau lebih besar dari 5 cm. (Mansjoer, 2000).
12. Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang
dan hati (PPNI, 2009).
13. Pengobatan
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung
pada stadium klinik penyakit. Secara umum ada 2 macam yaitu kuratif (pembedahan) dan
paliatif (non pembedahan). Penanganan kuratif dengan pembedahan yang dilakukan secara
mastektomi parsial, mastektomi total, mastektomi radikal, tergantung dari luas, besar dan
penyebaran kanker. Penanganan non pembedahan dengan penyinaran, kemoterapi dan
terapi hormonal. Batasan stadium yang masih kurabel adalah stadium IIIa. Sedangkan
terapi pada stadium IIIb dan IV tidak lagi masektomi, melainkan pengobatan paliatif (PPNI,
2009).
Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut
& Pressman, 1992):
Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara,
jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di
sekitar ketiak.
Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja,
tetapi bukan kelenjar di ketiak.
Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya
disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel
kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian
radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar
tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang
masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh
menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam,
serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau
kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker
pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah
pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan
yang diberikan pada saat kemoterapi.
14. Pencegahan
Berikan ASI pada Bayi (pemberian ASI pada bayi secara berkala akan mengurangi
tingkat hormone tersebut. Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone
estrogen.
Jika menemukan gumpalan/benjolan pada payudara segera kedokter.
Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10 %
dari semua kasus kanker payudara adalah faktor gen.
Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan
estrogen.
Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga, semakin
tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan
risiko penyakit.
Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia >
50 th
Rileks/hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk semua
kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.
Pemeriksaan payudara secara klinis (SARARI).
Jika ada benjoal padampayudara lakukan pemeriksaan mammografi (foto payudara
dengan alat khusus), biopsi aspirasi, True-cut (pengambilan jaringan dengan jarum
ukuran besar).
Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.
Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin
dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring. Pemeriksaan payudara dapat
dilakukan dengan melihat perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk
payudara dengan cara berbaring.
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting susu, serta kulit
payudara di depan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke
bawah disamping badan.
Tahap 2
Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan maksud untuk melihat
retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya.
Tahap 3
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan
ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/ tangan menekan pinggul
dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla.
Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua lutut
Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan
untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di
bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan .Gunakan telapak
jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara Anda
dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular.
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka di bagian atas ke
bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak
Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan
kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line
dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah bra line, bergerak
kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka dengan memutar dan
menekan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang
ditunjuk.
Tahap 3. Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling
payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga
putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan
ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae.
Tahap 4. Pemeriksaan Cairan Di Puting Payudara.
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan
abnormal dari puting payudara.
Tahap 5. Memeriksa Ketiak
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah
teraba benjolan abnormal atau tidak.
1. Pengkajian
Data Subjektif
Pasien mengeluh nyeri pada payudaranya
Pasien mengeluh ada benjolan pada payudaranya
Pasien mengeluh keluar cairan dari payudara padahal tidak hamil/menyusui
Pasien mengatakan putik susunya sering terkelupas
Data Obbjektif
Terdapat massa di payudara
Nyeri tekan positif (+)
Terdapat edema pada payudara
Peneglupasan papilla mammae
Keluar cairan abnormal dari putting susu berupa nanah, darah, cairan encer
2. Masalah keperawatan:
1. Nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik (manipulasi jaringan dan atau trauma
destruksi jaringan.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan mammae dan atau perubahan
gambaran mammae.
pengobatan
Carpenito. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Dan Dokumentasi. Jakarta : EGC
Daniell, G.C. 1995. Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas. USA Alih Bahasa Imade
Kariasa, Jakarta : EGC
4. Evaluasi
No.Dx Evaluasi
1 Secara verbal pasien mengatakan nyeri berkurang
Pasien tampak rileks
TTV dalam batas normal (TD=120-110/80-70mmHg, S=36,2-37,20C, RR=18-
20x/mnt)
2 Menunjukan perilaku/teknik untuk mencegah kerusakan kulit/memudahkan
penyembuhan sesuai indikasi.
Akan terjadi penyembuhan luka bebas drainase, purulen atau eritema.
Mencapai penyembuhan luka sesuai waktu/penyembuhan luka terjadi.
3 Tidak mengalami tanda malnutrisi.
Menunjukan perilaku,perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan/atau
mempertahankan berat badan yang sesuai
4 Mengidentifikasi perasaan dan metode koping terhadap persepsi diri negatif.
5 Pasien dapat mengidentifikasi factor penyebab.
Pasien melakukan tindakan yang perlu/perubahan pola hidup.
6 Melaporkan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat diatasi.
Menyatakan masalah tentang efek penyakit pada pola hidup.
7 Luka bebas drainase purulen atau eritema.
Bebas dari demam.