Anda di halaman 1dari 3

Gangguan Sistem Saraf pada Penderita HIV/AIDS

http://majalahkesehatan.com/gangguan-sistem-saraf-pada-penderita-hiv-aids/ June 28, 2012

Oleh: Rudolf AM

Pada tahun 2009 tercatat kurang lebih 2,5 juta


penderita HIV baru, dan angka ini terus meningkat
hingga saat ini. Pada tahap lanjut, infeksi HIV akan
semakin menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga
muncul banyak gejala ringan maupun berat. Pada tahap
ini, penderita tersebut dikatakan mengidap AIDS atau
Acquired Immunodeficiency Syndrome.

Selain menyerang sistem kekebalan tubuh, virus HIV


juga dapat mengganggu sistem saraf pusat manusia.
Kelainan ini dapat disebabkan virus HIV itu sendiri,
atau terdapat infeksi bakteri atau jamur yang
menyerang organ otak. Akibat rusaknya sistem imun
yang berat, maka tubuh sama sekali tidak dapat
melawan infeksi mikroorganisme yang sebetulnya tidak
berbahaya bagi orang normal.

Penelitian menunjukkan hampir 50% penderita HIV


AIDS mengalami gejala-gejala ringan hingga berat
yang berkaitan dengan gangguan sistem saraf. Gejala-gejala tersebut antara lain gangguan
konsentrasi, hilang ingatan, atau demensia. Pemeriksaan lanjutan seperti CT Scan atau MRI perlu
dilakukan pada penderita yang mengalami gangguan di sistem saraf pusat untuk mengetahui
penyebab kelainan yang dialami.

Selain menyerang sistem saraf pusat, virus HIV juga dapat mengganggu sistem saraf perifer.
Gangguan sistem saraf perifer ini juga bisa bersifat ringan maupun berat. Rasa kebas di anggota
gerak, rasa nyeri atau rasa terbakar adalah gejala gangguan sistem saraf perifer yang sering dijumpai
pada penderita HIV AIDS.

Pengobatan

Saat ini banyak penemuan di bidang kedokteran yang berkaitan dengan pengobatan HIV, namun
belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi HIV secara total. Obat antiretroviral digunakan
untuk menghambat replikasi virus HIV di dalam tubuh namun obat ini tidak dapat menghancurkan
semua virus HIV yang ada. Dibutuhkan ketaatan minum obat yang tinggi agar obat ini dapat bekerja
seperti yang diharapkan. Usia harapan hidup penderita HIV AIDS meningkat dengan ditemukannya
obat ini.

Obat antiretroviral ini menurunkan angka kejadian kelainan sistem saraf pada penderita HIV, namun
tidak semua kelainan pada penderita HIV AIDS dapat diatasi oleh obat antiretroviral. Pada beberapa
kasus dibutuhkan pengobatan yang lebih menyeluruh untuk mengatasi kelainan di sistem saraf pusat.

Adanya gangguan sistem saraf pusat pada penderita HIV umumnya menandakan bahwa penderita
tersebut telah dalam tahap sakit yang berat. Deteksi dini infeksi HIV melalui pemeriksaan darah
merupakan salah satu pilar dalam penatalaksanaan HIV. Bila infeksi HIV telah diketahui sejak dini,
maka dapat dilakukan beberapa cara untuk menghambat atau memperlambat perjalanan penyakit HIV
agar tidak berkembang ke arah yang membahayakan jiwa.

Pencegahan

Pencegahan infeksi HIV yang terutama adalah dengan memiliki gaya hidup sehat: tidak menggunakan
narkoba suntik dan tidak melakukan aktivitas seksual di luar pernikahan. Penyakit HIV umumnya
menular melalui kontak darah yang terinfeksi virus atau secara vertikal dari ibu ke anak. Jika Anda
memiliki faktor risiko terkena infeksi virus HIV, maka pemeriksaan tes HIV merupakan langkah
selanjutnya yang harus Anda lakukan.

image: source

Tentang Penulis:

Rudolf AM adalah seorang staf pengajar di suatu universitas negeri di Bandung.


Penulis berpendapat bahwa kesehatan adalah tanggung jawab masing-masing
individu. Dan tugas menjaga kesehatan ini bermula dari pengetahuan dan pengertian
yang benar mengenai suatu penyakit. Pengertian yang kurang benar mengenai suatu
penyakit hanya akan memperburuk keadaan, di mana hal ini seharusnya tidak perlu
terjadi jika masyarakat mendapat informasi kesehatan terpercaya.

Sebarkan, cetak atau simpan halaman ini:

Berlangganan:

Anda menyukai artikel-artikel di situs ini? Kenapa tidak berlangganan saja lewat email?
Bergabunglah dengan 3.000-an orang lain yang secara otomatis mendapatkan artikel baru dari
situs ini ke email mereka. Masukkan alamat e-mailmu:

Anda mungkin juga menyukai