Anda di halaman 1dari 134

Memahami struktur sel

dan Fungsinya

Dra. Maria Margaretha Endang Sri Retno, M.S.

Wiga Nurlatifa Romadhoni, S.Pd., M.Pd.


TUBUH MANUSIA
Tubuh manusia terdiri dari berbagai jaringan, jaringan
merupakan kumpulan dari sel.
Sel merupakan bagian terkecil dari tubuh, merupakan satu unit
biologis hidup yang dapat membentuk zat-zat ( karbohidrat,
lemak. Sam dan senyawa lain).
sel mempunyai 2 tipe:
 Sel eukaryotic, mempunyai nukleus
 Sel prokaryotic, tidak mempunyai nukleus, misal: bakteri
STRUKTUR SEL
sel ada yang berbentuk panjang (sel syaraf dan sel dan sel otot),
dan ada yang berbentuk bulat (sel darah merah)

Struktur sel terdiri atas :


a. Dinding sel (membran sel)
b. Protoplasma (cytoplasma)
c. Inti sel (nukleus)
SEL
Dinding sel
Dinding sel berasal dari protoplasma dan berguna untuk
membatasi sel itu sendiri dengan sel yang lain.
Memiliki sifat selective permiable (dapat dilewati beberapa
senyawa organik maupun anorganis tertentu, yang biasanya
memiliki molekul kecil)
Membran sel :
 lemak: : fosfolipid, kolesterol, sfingolipid, dan glikolipid
 Protein : integral, transmembran
b. Protoplasma

Merupakan substansi yang berada dalam


dinding sel dan sering disebut cytoplasma
maupun cairan intraselluler.
Bangunan yang terkandung dalam protoplasma
adalah retikulum endoplasma, ribosoma, badan
golgi, mithocondria, tabula-tabula,dan filamen-
filamen
c. Inti sel ( nucleus)
Di dalam inti sel terdapat DNA (deoxyriboc
nucleic acid), RNA ( ribo nucleic acid) yang
merupakan protein yang membentuk 22 pasang
kromosom sex (jadi ada 46 kromosom). Satu
pasang kromosom yang penting adalah
kromosom XX (sifat perempuan) dan kromosom
XY (sidat laki-laki)
MORFOLOGI SEL
1. Membran sel : (sifat semipermiabel, tersusun :fosfolipid,
protein, lemak). Fungsi memberi bentuk/batas,penyeleksi,
reseptor, antibodi terhadap benda asing.
2. Retikulum endoplasmik: sintesis protein
3. Golgi aparatus : membentuk lisosom
4. Lisosom : pencernaan sel
5. Mitokondria : dapur sel
6. Nukleus : pusat pengatur
7. Sitoskeleton/filamet/serat : kerangka sel
Organisasi sel,
organ dan sistem
organ
Jaringan

Merupakan kumpulan sel yang sejenis berbentuk


sama dan biasanya memiliki fungsi yang sama.
Macam-macam jaringan :
a. Jaringan epithel
b. Jaringan pengikat
c. Jaringan otot
d. Jaringan syaraf
a. Jaringan epitel, adalah jaringan yang biasanya
menutupi dan merupakan lapis atau dinding,
juga melapisi ruangan-ruangan
Ada 3 macam epithel : dalam tubuh.
1. Ectothelium merupakan penutup tubuh bagian
luar/kulit (gland) ada 3 tipe bentuk epitel (pipih,
kubis, kolum), sedang menurut banyaknya
lapisan : tipe simpel, (sederhana), dan tipe
kompleks (stratified).
2. Meshothelium, dinding dari ruangan di dada,
dan rongga perut (abdomen).
3. Endothelium, merupakan dinding yang melapisi
bagian dalam pembuluh darah, limpa, dan
jantung.
FUNGSI EPITEL
Protektif, terhadap : kerusakan
mekanik,kehilangan cairan, invasi benda asing.
Metabolik:
Pertukaran metabolit, absorpsi, ekskresi
Kelenjar (endokrin dan eksokrin)
Alat indra (epitel sensorium)
b. Jaringan ikat

Merupakan jaringan yang mampu mengikat dan


menghubungkan sel dan organ

Fungsi : penyokong, pertukaran metabolisme,


tempat penyimpanan energi, pertahanan, dan
perbaikan terhadap kerusakan

Komponen jaringan ikat : komponen sel dan


komponen matriks/ substansi dasar dan serabut
Jaringan pengikat
Berfungsi untuk mengikat substansi,tersusun berlapis-
lapis dan lebih teratur bentuknya. Macam-macam
jaringan pengikat di tubuh:
 Jaringan lemak (lemak bawah kulit)
 Jaringan aerolar ( ruangan, mengisi ruangan kosong
pada tubuh, kalau banyak cairan disebut
oedem/busung).
 Jaringan fibrous (tendo otot dan fascia)
 Jaringan retikulum, membentuk anyaman, dan sel
seperti bintang yang dikelilingi serat halus (hati,
limpa)
 Jaringan tulang rawan (daun telingan)
c. Jaringan otot
jaringan yang memiliki massa paling besar, kira-
kira 50% berat badan, fungsinya untuk
bergerak/berkontraksi.

Mengandung protein kontraktil


Sel otot dan substansia interseluler
Berdasarkan struktur dan fungsinya :
1. Otot polos (textus muscularis non striatus)
2. Otot lurik
3. Otot jantung
d. Jaringan syaraf
Jaringan yang mempunyai fungsi umum menerima
rangsang, memproses (syaraf pusat), dan meneruskan
rangsang secara listrik.
Fungsi sistem syaraf :
Mengontrol dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh,
mencocokkan dengan perubahan lingkungan dengan
cara :
1. Memonitor kejadian lingkungan dan di dalam tubuh
2. Mengkoordinasikan informasi dan mencocokkan
dengan kejadian masa lampau
3. Menginstruksi sistem-sistem dalam tubuh
ORGAN

Sekelompok jaringan yang bekerja sama


membentuk fungsi khusus dalam tubuh
Contoh: jantung, paru-paru, otak, lambung.
SISTEM ORGAN

Masing-masing sistem organ memiliki struktur dan


fungsi yang khas, dan saling bergantung satu sama lain
baik secara langsung
1. Sistem pencernaan maupun tidak langsung.
2. Sistem saraf
3. Sistem sirkulasi
4. Sistem muskuloskeletal
5. Sistem respirasi
6. Sistem ekskresi
7. Sistem endokrin
8. Sistem reproduksi
Homeostasis
Homeostasis
• Keadaan homeostasis atau steady state
– homoios (sama), stasis, (menetap)  “tetap sama”
– “keadaan yang bisa berubah, secara relatif konstan”
• Walter B. Cannon
– bukan sesuatu yang tidak pernah berubah,
– tidak selalu sama sepanjang waktu.
• Sel: untuk survive dalam kondisi sehat
– seluruh aspek lingkungan harus relatif konstan: komposisi kimia, tekanan
osmosis, [H+], suhu, dsb.
– perubahan kecil  fungsi sel tidak optimal
– perubahan besar  sel dan tubuh mati
Lingkungan kehidupan sel
• Tidak sama dengan lingkungan kehidupan tubuh.
– tubuh di dalam atmosfir; udara luar = lingkungan luar
– sel di dalam cairan interstitium = lingkungan dalam
• Cairan ekstrasel (di luar sel) berada di
– intersel/interstisium, mengisi ruangan di antara sel
– plasma, mengalir di pembuluh darah.
• Claude Bernard, Perancis: “milieu interne”
– cairan ekstrasel lingkungan kehidupan sel
– komposisi fisika/kimia harus dipertahankan konstan
• Walter B. Cannon, Amerika
– menamakan kekonstanan relatif ‘lingkungan dalam’
– sebagai homeostasis.
Mempertahankan homeostasis
• Merupakan tema utama Fisiologi.
– melibatkan proses-proses mekanisme homeostasis
– pelaksanaan fungsi semua organ dan sistem tubuh
• Illustrasi mengenai proses homeostasis
– kolam renang, tinggi permukaan 150-155 cm
sebagai bentuk homeostasis air
– kalau terjadi sumbatan pada pipa masuk
volume air berkurang, ketinggian akan < 150 cm.
– mekanisme homeostatis bekerja
sensor otomatis mengaktifkan alat lain
mengurangi aliran pada pipa keluar,
ketinggian air kembali ke tingkat homeostasis
Dasar mekanisme homeostasis
• Perubahan lingkungan internal merangsang sensor
– mengaktifkan respons pengembalian homeostasis.
– membalikkan perubahan ke homeostasis.
• Respons pembentuk mekanisme homeostasis
– disebut sebagai respons adaptif (penyesuaian).
– penyesuaian tubuh dengan perubahan lingkungan
– perubahan tubuh akibat perubahan lingkungan
dan perubahan lingkungan akibat perubahan tubuh.
• Adaptasi: penggabungan organisme - lingkungan
– kalau berhasil: survival yang sehat
– kalau gagal: penyakit atau kematian.
Generalisasi fungsi tubuh
• Kategori umum fungsi tubuh
– fungsi survival (daya bertahan hidup),
– fungsi homeostasis lingkungan dalam,
– aktifitas terus menerus,
– memiliki fungsi-fungsi organ,
– berubah sesuai dengan perjalanan waktu.
• Survival (daya bertahan hidup)
– urusan tubuh yang paling utama,
– mencakup survival tubuh dan survival makhluk
– tergantung pada kemampuan tubuh menjaga atau mengembalikan
homeostatis lingkungan internal.
• Homeostasis tergantung kemampuan melaksanakan
berbagai aktifitas terus-menerus
• Fungsi utama
– berespons terhadap perubahan lingkungan,
– pertukaran zat antara lingkungan dan sel
– metabolisme makanan, dan
– integrasi aktifitas yang sangat beragam.
• Fungsi-fungsi tubuh pada dasarnya adalah fungsi sel-
selnya.
Kemampuan melaksanakan fungsi
• Berubah perlahan
– kurang mampu: di 2 ujung kehidupan, bayi/tua.
– kanak-kanak: fungsi lebih efisien/efektif.
– remaja: tingkat efisiensi/keefektifan maksimum.
– menjelang tua: kurang efisien/efektif.
• Perubahan fungsi
– di awal kehidupan  proses perkembangan,
dan pada usia senja  disebut proses penuaan.
– perkembangan  kapasitas makin baik,
proses penuaan  mengurangi kapasitas
Lingkungan dalam
• Cairan antar sel: tempat sel hidup
– lingkungan dalam: millieu interieur
– adalah lingkungan ‘luar’ untuk sel
– disebut cairan interstitium (CI)
• Jarak terjauh sel dan kapiler 50 
– plasma, makanan, dan O2 masuk ke CI
– CI, sisa metabolisme dan CO2 ke kapiler
– CI dan protein masuk ke pembuluh limfe
Cairan : 60% tubuh dewasa
• Ekstrasel 33%, intrasel 67%
• Cairan ekstrasel: di luar sel
– Cairan darah: selalu bergerak cepat
• curah jantung: 70 ml/denyut x 72 denyut/menit
• volume darah: sekitar 5000 ml
– Cairan interstitium:
• di antara sel-sel, ‘millieu interieur’
• sumber kehidupan sel
– Lain: cairan sendi, otak, pleura, dsb.
Cairan ekstrasel dan intrasel
• Cairan ekstrasel, terutama berisi
– ion-ion: Na, Cl, HCO3
– O2, glukosa, asam lemak, asam amino
– CO2 dan produk sisa
• Cairan intrasel, terutama berisi
– ion-ion: K, Mg, PO4
• Transport intraselekstrasel:
– diffusi, transport aktif
– ion: mekanisme khusus
Cairan interstitium
• Cairan interstitium: tempat hidup sel
– O2 dan makanan: CI sel
– CO2 dan sisa metabolisme: sel CI
– pertukaran CI sel: tergantung kadar
• Kadar zat di dalam CI harus tetap!
– homoios + histemi: standing still
– makanan tak boleh kurang
– sisa makanan tak boleh berlebih
Pemeliharaan homeostasis
• Kemampuan sistem untuk
– mengatur lingkungan dalam
– mempertahankan kondisi konstan, stabil
• Fungsi bersama semua organ
– paru-paru
– jantung, pembuluh, darah
– ginjal: [ion] konstan, pembuangan
– pencernaan: makanan
– hormon, syaraf
Sistem-sistem yang terlibat
• Transportasi
• Perolehan sumber nutrien
• Pembuangan sisa metabolisme
• Kontrol oleh syaraf dan hormon
• Reproduksi
Transportasi
• Pergerakan darah di pembuluh
– darah lewat di organ-organ
– rest: 1x, sangat aktif: 6x per menit
• Pergerakan cairan dari kapiler ke sel
– kapiler permiabel untuk zat terlarut
– plasma  interstitium: pertukaran
– interstitium  sel
– jarak kapiler–sel: <50 μm
Sumber nutrien
• Respirasi:
– tebal alveoli-kapiler 0,4-2,0 μm
– O2 berdiffusi dengan mudah
• Pencernaan: penyerapan makanan
• Hati: metabolisme
• Muskuloskeleton: mencari makanan
Pembuangan sisa metabolik
• Paru-paru
– CO2, hasil akhir terbesar metabolisme
• Ginjal
– sisa metabolisme sel: asam urat, urea
– kelebihan air dan ion
• Kulit
– air, mineral
Pengaturan fungsi
• Syaraf:
– Sensoris: panca indera
– Pusat: otak dan medulla spinalis
– Motorik: pelaksana keinginan
– Otonom: kontrol bawah sadar
• Hormon: mengatur metabolisme
– tiroid, insulin, paratiroid
– kortisol, aldosteron
Reproduksi
• Penerusan kehidupan
• Pengganti generasi yang menjadi tua
• Dorongan kuat pada usia reproduksi
Sistem-sistem kontrol tubuh
• Genetik
• Kontrol fungsi setiap organ
• Kontrol hubungan antar organ

• Contoh:
– respirasi: kontrol [CO2] ekstrasel
– hati/pankreas: [glukosa] ekstrasel
– ginjal: [H], [Na], [K], [PO4], ekstrasel
Pengaturan [O2] & [CO2]
• Fungsi penyangga O2 hemoglobin
– Paru-paru: Hb mengikat O2
– Interstitium: O2 lepas kalau [O2] rendah
– Penentu: sifat kimia hemoglobin
• CO2 adalah sisa utama oxidasi sel
– CO2 merangsang pusat pernafasan
– nafas cepat dan dalam  CO2 dibuang
– menumpuk: reaksi oksidatif terhenti
Pengaturan tek. darah arteri
• Baroreseptor:
– a. karotid dan arkus aorta
• TD naik  baroreseptor dirangsang  pusat
vasomotor ditekan  simpatis ↓
– pembuluh arteriol melebar
– kekuatan pompa jantung berkurang
– tekanan darah turun
Pentingnya sistem kontrol
• Suhu: naik 7°C  kematian sel
• pH: <6,9; >8.0  kematian
• [K+]: ↓ lumpuh;  depresi jantung
• [Ca++]: ↓  tetani
• [Glukosa] ↓: mental kacau, pingsan
Kontrol ‘negative feedback’
• Negatif dibandingkan stimulus awal
– ekstrasel: CO2↑  ventilasi ↑  CO2↓
– tekanan darah ↑  reaksi-reaksi  TD ↓
• Mengembalikan kelebihan atau kekurangan ke
angka normal
Positive feedback:
• Ruptur pembuluh darah:
– bekuan darah  trombosit:
  lobang tertutup
• Melahirkan
– kontraksi uterus  serviks teregang
  anak lahir
• jarang digunakan tubuh
– berlebihan: efek berbahaya!!
SISTEM SYARAF
Sistem Syaraf Manusia

• Merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang


bertugas menerima rangsang, menghantarkan
rangsang ke seluruh tubuh, dan memberikan respon
terhadap rangsangan tersebut

Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh : suhu,
cahaya, suara, bau, tekanan dll.

Atau rangsangan berasal dari dalam tubuh : rasa lapar,
haus, dll

Dalam menjalankan
alat indera tugasnya,
serta sistem hormonsistem syaraf dengan
membentuk
koordinasi tubuh
Sel Penyusun Sistem Syaraf

• Sistem syaraf manusia disusun oleh 2 jenis sel.


a. Sel Syaraf / Neuron
b. Sel pendukung / Glia
A. Struktur neuron pada manusia (vertebrata)
Dendrit

Badan Sel

Nukleus Sinapsis
Arah Jalannya
Akson impuls

Neuron Pra Sinaps Neuron Pasca Sinaps


Selubung Myelin

Terminal sinapsis
Jenis-jenis Neuron

Dendrit

Akson
Badan
Sel

(a) Neuron sensorik (b) Neuron penghubung (c) Neuron motorik


B. Sel Pendukung / Sel Glia

Sel Glia

adalah sel pendukung sistem syaraf.

Berfungsi :

• Mendukung neuron

• Regulasi konsentrasi

ekstraseluler ion dan neurotransmiter

50 µm
• Memberi nutrisi
Impuls Syaraf
• Impuls syaraf adalah pesan syaraf yang dialirkan sepanjang
akson dalam bentuk gelombang listrik.
• Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron yang lain melalui
sinapsis.
* Proses Jalannya Impuls Melalui Sel Syaraf
1. Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron
dalam keadaan istirahat.
2. Saat neuron istirahat, muatan listrik diluar neuron
bermuatan positif. Sedangkan muatan listrik di a. Polarisasi
dalam neuron bermuatan negatif (Polarisasi)
3. Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan
mengenalinya (reseptor) dan kemudian
b. Ada Rangsangan
menimbulkan impuls syaraf.
Impuls syaraf terjadi karena terjadinya perubahan
dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi
(muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif
dan muatan listrik di dalam neuron bermuatan c. Depolarisasi
positif).
Lanjutan…
5. Proses depolarisasi ini berlangsung
cepat dan berjalan sepanjang neuron.
Inilah yang dimaksud dengan impuls
syaraf.(Impuls bisa mencapai kecepatan
1/1000 detik).
6. Setelah impuls berlalu, neuron akan
kembali ke keadaan semula (polarisasi).
7. Saat impuls berjalan sampai di teminal
sinapsis, impuls akan dibawa oleh
neurotransmiter menuju neuron lainnya.
Begitu seterusnya sampai impuls
berjalan menuju otak.
8. Di otak, impuls akan diterjemahkan dan
ditanggapi dalam bentuk yang
disesuaikan dengan bentuk
rangsangannya
* Impuls berjalan melalui sinapsis

Vesikel Neuro-
sinapsis Membran transmitter
mengandung paska
neurotransmitter sinaps
Membran
neuron

Ligan

Celah sinaps

Ligan (pintu gerbang ion)

• Sinapsis meneruskan impuls dari satu neuron ke neuron yang lain


SISTEM ENDOKRIN
SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin tersusun dari beberapa


kelenjar endokrin yang tersebar di dalam
tubuh.

Kelenjar endokrin mengsintese dan menghasilkan


zat kimia pesuruh khusus = HORMONE = hormon,
yang dialirkan melalui aliran darah di sel dan organ
tubuh, di situ ia meregulasi pengaruh khusus.
Jenis Kelenjar Endokrin

(kelenjar tak bersaluran, mengalirkan produknya


langsung ke dalam aliran darah)

Terdiri dari:
(1) Kelenjar Tiroid (Thyroid gland)
(2) Kelenjar Paratiroid (Parathyroid glands, 4)
(3) Kelanjar Adrenal (Adrenal glands, 1 pasang)
(4) Pankreas (Pancreas)
(5) Kelenjar Pituitari (Pituitary gland)
(6) Ovari (Ovary, pada wanita 1 pasang)
(7) Buah pelir (Testes pada pria, 1 pasang)
Lanjutan.....

(8) Kelenjar Pineal (Pineal gland, diduga menghasilkan


melantonin)
(9) Kelenjar Timus (Thymus gland, struktur mirip kelenjar
limfe  menghasilkan jaringan limfe dan limfoid
penghasil antibodi)
(Operasi pengangkatan kelenjar ini untuk mengatasi
gangguan myastenia gravis dan gangguan
muskuloneurologik)

(Kelenjar exocrine mengalirkan produknya ke luar


tubuh: kelenjar keringat (sweat), susu (mammary),
ludah (salivary) dan air mata (lacrimal)
Ada 3 komponen dalam sistem endokrin:

(1) Kelenjar yang menghasilkan zat perantara


kimiawi yang masuk ke aliran darah

(2) Zat perantara kimiawinya = hormon

(3) Sel atau organ yang respons terhadap hormon


terkait (Elizabeth J. Corwin)
Fungsi Sistem Endokrin
Ada 5 fungsi sistem endokrin:

(1) mendiferensiasi sistem reproduksi dan CNS


dalam tumbuh kembang janin

(2) mestimulasi urutan pertumbuhan dan tumbuh


kembangnya masa kanak-2 dan kedewasaan.

(3) mengkoordinasi sistem reproduksi wanita dan pria

(4) mempertahankan optimalitas lingkungan


internal sepanjang hidup individu.

(5) menginisiasi respon korektif dan adaptatif saat


emergensi
HORMON
• Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar
ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai
saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran
darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh
tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target,
maka hormon akan merangsang terjadinya
perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon
berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol
oleh hormon biasanya merupakan perubahan
yang memerlukan waktu panjang. Contohnya
pertumbuhan dan pemasakan seksual.
FUNGSI HORMON

Hormon sangat bermanfaat karena dari fungsi yang dilakukan hormon


pada organ tertentu. Fungsi hormon adalah sebagai berikut:

• Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein dan lemak


pada seluruh tubuh
• Mengendalikan tekanan darah
• Merangsang dalam pembentukan sel darah merah

Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual dan sistem
• reproduksi
Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh korteks
• adrenal
• Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid
Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh
dengan lingkungan sekitarnya)
SISTEM SIRKULASI

Sistem sirkulasi pada manusia terdiri dari sistem


peredaran darah dan sistem limfatik
(peredaran getah bening)
Organ-Organ Sistem Sirkulasi
• Jantung
• pembuluh balik
• pembuluh
• nadi
• pembuluh limfa
Organ Sistem Peredaran Darah
• Jantung, berfungsi untuk memompa darah ke seluruh
tubuh.
• Arteri (Pembuluh Nadi), berfungsi mengalirkan darah
dari jantung ke seluruh tubuh. Mengandung banyak
O2 (Oksigen) kecuali Arteri pulmonalis yang kaya CO2
(Karbon Dioksida)
• Aorta, merupakan Arteri terbesar
• Vena (Pembuluh Balik), berfungsi mengalirkan darah
dari seluruh tubuh ke jantung. Mengandung banyak
CO2 (Karbon Dioksida) kecuali Vena pulmonalis yang
• kaya O2 (Oksigen)
Kapiler, pembuluh dengan ukuran terkecil. Pembuluh
inilah yang menghubungkan arteri dengan vena.
Jantung
• Jantung terletak di rongga dada, diselaputi
oleh suatu membran pelindung yang disebut
perikardium.
• Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat
padat yang membentuk suatu kerangka
fibrosa dan otot jantung.
• Serabut otot jantung bercabang-cabang
• a. Struktur dan cara kerja jantung
1. Struktur jantung
Pembuluh Nadi
• Tempat Agak ke dalam
• Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
• Aliran darah Berasal dari jantung
• Denyut terasa
• Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-
biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar
SISTEM RESPIRASI
SISTEM RESPIRASI
Mengapa diperlukan ?
Karena hewan memanfaatkan oksigen sebagai bahan
baku dalam pembentukan energi (respirasi sel)

• Fungsi dari Sistem Respirasi antara lain :


Memasukkan oksigen dan memindahkan karbondioksida

• Untuk efisiensi fungsi : Struktur organ respirasi umumnya

• Lembab
• Tipis
• Banyak pembuluh darah disekitarnya
• Area permukaan luas
S. RESPIRATORI + SIRKULATORI

Inhalasi atau Penghirupan


Fase ketika udara dari luar tubuh
menuju ke organ pernapasan. Ex.
udara dari luar tubuh masuk ke dalam
paru-paru.
Ekshalasi
Ketika karbondioksida
di paru-paru dikeluar
kan ke luar tubuh.
S. RESPIRATORI + SIRKULATORI

Respirasi Internal

Pertukaran gas oksigen dengan karbon


dioksida antara pembuluh kapiler masuk
atau meninggalkan sel-sel jaringan

Respirasi Eksternal
Pertukaran oksigen dan karbondioksida
antara alveoli paru-paru menuju atau
meninggalkan pembuluh darah.

Oksigen yang masuk sel digunakan


untuk metabolisme sel  pembentukan
energi (Respirasi sel)  sisa produk
karbon dioksida.
Organ pernafasan manusia
1. Hidung
2. Tenggorokan / trakea
3. Bronkus
4. Bronkiolus
Paru-paru
5. Alveolus
Rongga Hidung
Aliran udara yang berasal dari luar
tubuh akan masuk ke dalam paru-paru
melalui rongga hidung.

Fungsi Rongga Hidung :

Filter (penyaring) partikel-partikel


mencegah yang berpotensi menye
babkan penyakit.

Memberi kelembaban dan


menghangatkan udara.

Tempat reseptor pembau (olfaktori).


Saluran Pernapasan: faring, laring, trakea,
bronki, dan bronkiolus

Bentuk pipa (saluran) , tersusun dari gabungan rawan


dan serabut-serabut elastin dan otot polos. sifat: kaku
tapi elastis

Fungsi :

Kontinyuitas udara yang keluar masuk


Supaya udara yang masuk bisa berlangsung terus menerus
Fisioanatomi Saluran Pernapasan :
Semakin besar diameter saluran maka
semakin kecil kandungan serabut hyalinnya.
Sel goblet beriringan dengan sel bersilia,
mukus, yang menangkap partikel silia
mendorongnya ke pharynx, kemudian
ditelan atau dibatukkan ke luar
Faring, terdapat tonsil, jaringan limfatik
mengandung leukosit berperan imun dan
mencegah agar organisme tidak bergerak
lebih lanjut
PEROKOK??? Silia rusak
Saat bernafas epiglottis posisi vertical,
Saat menelan  refleks - epiglottis
dan laring saling mendekat, sehingga
mencegah makanan/ caoran masuk
ke laring dan mengarahkan makanan
ke esophagus.
Fisioanataomi: Trakhea, Bronkhi dan Bronkhiolus

Trachea tersusun atas cincin-cincin rawan berbentuk C,


berjumlah sekitar 15-20 buah. , bagian C yang terbuka
dihubungkan oleh jaringan otot berkas
Struktur cincin rawan: menyebabkan trachea
selalu dalam kondisi terbuka, sehingga udara
yang dapat dengan mudah keluar atau masuk.
Kontraksi otot polos di bag. C untuk mengatur
lumen trachea - mengatur aliran udara saat
inspirasi dan ekspirasi

Jalur: Trakhea  cabang 2 : bronchi


 bronkhioli, dilengkapi mukosa
bersilia. : pembersihan pada system
pernapasan, menyapu mucus ke
atas (ke faring)
Bagian Respirasi : Alveoli

Alveoli adalah percabangan Bronkhioli diameter sekitar 0,5 mm


dengan ujung buntu membentuk kantung disebut alveolus.

Fungsi : membawa oksigen dan


memindahkan karbondioksida
ke / dari system sirkulatori.
Fisioanatomi alveolus:
Tersisipi banyak makrofag, memindahkan materi asing
dari dalam paru-paru yang belum tersaring di alat
pernapasan sebelumnya
Alveoli berbentuk kantong sangat tipis,
karena membrannya hanya terdiri dari
satu lapisan sel
Susunan alveoli yang berlobus (memperluas
permukaan difusi)
Sekelilingnya terdapat kapiler-kapiler
Jarak antara dinding kapiler dengan dinding
alveoli hanya berkisar 0,1-1,2 mikron
Konsentrasi oksigen yang berada di alveoli
lebih tinggi daripada yang berada di darah
dalam pembuluh kapiler di sekitarnya
Konsentrasi karbondioksida di kapiler
lebih tinggi dibandingkan yang ada di
dalam alveoli sehingga karbondioksida
akan berdifusi dari kapiler menuju alveoli.
SISTEM EKSKRESI PADA
MANUSIA
Proses Pengeluaran
Berdasarkan zat yang dibuang, proses
pengeluaran pada manusia dibedakan
menjadi:
Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil
pencernaan (feses)
Ekskresi: pengeluaran zat sisa hasil
metabolisme (CO2, keringat dan urine)
Sekresi: pengeluaran getah yang masih
berguna bagi tubuh (enzim dan hormon)
Sistem Ekskresi
• Adalah sistem pengeluaran zat-zat sisa
metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh
dari dalam tubuh, seperti:
• Menghembuskan gas CO2 ketika kita bernafas
• Berkeringat
• Buang air kecil (urine)
Alat-alat Ekskresi
Alat-alat ekskresi pada manusia meliputi:
- Ginjal
- Hati
- Kulit
- Paru-paru
Ginjal (ren)
• Manusia memiliki
sepasang ginjal yang
terletak di depan
sebelah kiri dan kanan
tulang belakang bagian
pinggang.
Struktur Ginjal
Kulit Ginjal (korteks)
Pada Korteks terdapat
banyak nefron atau
penyaring.
Setiap nefron terdiri dari
badan malpigi dan tubulus
glomerulus.
Glomerulus merupakan
anyaman pembuluh darah
kapiler.
Glomerulus dibungkus oleh
kapsula Bowman
Struktur Ginjal
Sumsum Ginjal
(medula)
Sumsum ginjal terdiri
dari tubulus konturtus
Medula/
Sumsum ginjal

tubulus konturtus
Struktur Ginjal
Rongga Ginjal (pelvis renalis)
Pada rongga ginjal bermuara
pembuluh-pembuluh.
Dari tiap rongga keluar ureter. Arteri ginjal

Ureter berfungsi mengeluarkan Vena ginjal


ureter
dan menyalurkan urine ke
kantung kemih Saluran pembawa
Hasil penyaringan
Fungsi Ginjal
Ginjal memiliki fungsi:
- Menyaring darah sehingga menghasilkan urine
- Membuang zat-zat yang membahayakan
tubuh (urea, asam urat)
- Membuang zat-zat yang berlebihan dalam
tubuh (kadar gula)
- Mempertahankan tekanan osmosis cairan
ekstraseluler
-
Mempertahankan keseimbangan asam dan
basa
Pembentukan Urine
• Filtrasi darah di dalam glomerulus
menghasilkan filtrat glomerulus glomerulus
(urine primer) Pembuluh kapiler

Urine primer di reabsorsi di dalam
tubulus konturtus proksimal untuk Arteri ginjal
menyerapbagi
berguna zat-zat yang
tubuh. masih
Dihasilkan
Vena ginjal
filtrat tubulus (urine sekunder)
• Urine sekunder di augmentasi ureter
didalam tubulus konturtus distal
• menghasilkan urine Saluran pembawa
Dalam keadaan normal urine Hasil penyaringan
mengandung air, urea,amonia,
garam mineral, zat warna empedu,
vitamin, obat-obatan dan hormon
Hati (hepar)
• Merupakan kelenjar
terbesar dalam tubuh
manusia (2 kg) yang
terletak di rongga perut
sabelah kanan di bawah
diafragma
Fungsi Hati
• Hati menghasilkan empedu (bilus) yang mengandung
zat sisa dari perombakan eritosit di dalam limpa
• Hati berfungsi:
- Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
- Mengatur kadar gula darah
- Tempat pembentukan urea dari amonia
- Menawarkan racun
- Membentuk vitamin A dari provitamin A
- Tempat pembentukan fibrinogen protrombin
Proses di dalam Hati
Sel darah merah yang sudah tua (histiosita)
dipecah didalam hati.
Hb Fe hati Sumsum tulang
Globin
Metabolisme Pembentukan Hb baru
Hemin protein
urobilin urine
bilirubin USUS
sterkobilin feses
Kulit (integumen)
• Merupakan lapisan
terluar tubuh
manusia dan
merupakan
pelindung bagian
dalam tubuh
Sruktur Kulit
Korneum
Granulosum lusidum
spinosum
Germinativum/basal

Hipodermis
Fungsi Kulit
Kulit berfungsi sebagai:
- Mengeluarkan keringat
- Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan,
kuman, penyinaran, panas dan zat kimia
- Mengatur suhu tubuh
- Menerima rangsangan dari luar
- Mengurangi kehilangan air
Keringat
• Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari
darah di pembuluh kapiler.
• Keringat dikeluarkan melalui pori-pori (50
mL/jam dalam keadaan normal)
Paru-paru (pulmo)
• Manusia memiliki
sepasang paru-paru
yang terletak di rongga
• dada.
Paru-paru berfungsi
sebagai organ
pernafasan yaitu
• menghirup oksigen dan
mengeluarkan CO2 + uap
air
Uap air dan CO2
berdifusi di dalam
Sistem Pencernaan pada
Manusia
• Proses pencernaan makanan meliputi dua tahap
yaitu tahap pencernaan mekanis dan kimiawi.

• Pencernaan secara mekanis terjadi di dalam


mulut yaitu ketika menguyah makanan hingga
halus.

• Pencernaan makanan kimiawi terjadi di dalam


usus yaitu makanan dipecah menjadi molekul-
molekul yang lebih sederhana oleh enzim-enzim
pencernaan.
• Berdasarkan letak proses pencernaannya,
pencernaan dibedakan menjadi 2 macam yaitu
pencernaan ekstraseluler dan intraseluler.
• Proses pencernaan di dalam usus tergolong
pencernaan di luar sel (ekstraseluler), karena
bahan makanan itu dihancurkan ketika masih
berada di luar sel.
• Pada organisme bersel satu terjadi proses
pencernaan intraseluler, karena makanan akan
dicerna setelah masuk ke dalam sel.
Mulut
• Pada rongga mulut makanan
dicerna secara mekanis dan
kimiawi.

Alat-alat pencernaan pada
mulut adalah gigi, lidah, dan
• kelenjar air ludah.
Tiap gigi umumnya terdapat
puncak gigi atau mahkota gigi,
• leher gigi, akar gigi.

• Lapisan
email.
gigi paling luar disebut

Di dalam email terdapat tulang


gigi yang terbuat dari dentin
• Lapisan luar akar gigi disebut
sementum (semen gigi).
• Di dalam gigi terdapat rongga
gigi atau pulpa.
• Rongga pada bagian dalam gigi
berisi serabut saraf dan
pembuluh darah.
• Gigi mulai tumbuh pada bayi
umur 6-7 bulan sampai 26
bulan.
• Gigi pada anak-anak disebut gigi
susu. Gigi susu berjumlah 20
buah.
• Gigi orang dewasa disebut gigi tetap dan berjumlah 32 buah.
• Gigi seri berfungsi memotong makanan, gigi taring sebagai
pengoyak, gigi geraham sebagai pengunyah.
• Lidah berfungsi untuk:
1. membantu mengatur letak
makanan saat dikuyah di dalam
mulut.
2. membantu menelan makanan. PAHIT
3. mengecap makanan, yaitu rasa ASAM
asin, manis, pahit, dan masam.
ASIN
4. peka juga terhadap dingin,
MANIS
panas, dan tekanan.

• Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah yang dialirkan


melalui saluran ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut.
Kelenjar Ludah
• Ada 3 macam kelenjar ludah, yaitu kelenjar
ludah parotid (di dekat pelipis), kelenjar
ludah rahang bawah dan kelenjar ludah
bawah lidah.
• Ludah mengandung air, lendir, garam, dan
enzim ptialin.
• Enzim ptialin berfungsi mengubah zat
tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltosa
dan glukosa.
Kerongkongan (esofagus)
• Kerongkongan merupakan saluran
panjang sebagai jalan makanan
dari mulut menuju ke lambung.
• Panjang kerongkongan ± 20cm dan
lebar ± 2cm.
• Kerongkongan dapat melakukan
gerak peristaltik yaitu gerakan
melebar, menyempit,
bergelombang dan meremas-
remas, untuk mendorong
• makanan masuk ke lambung. gerakan periltastik yang terjadi
Selama di dalam esofagus, di dalam kerongkongan
makanan tidak mengalami proses
pencernaan.
Lambung (ventrikulus)
• Lambung terletak di dalam rongga perut sebelah
kiri di bawah sekat rongga badan.
• Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu
daerah kardiak, fundus dan pilorus.
• Makanan dicerna secara kimiawi di dalam
lambung.
• Lambung juga melakukan gerak peristaltik untuk
mengaduk-aduk makanan.
• Di bagian dinding lambung sebelah dalam
terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan
getah lambung.
• Getah lambung mengandung asam lambung (HCl)
dan beberapa enzim-enzim pencernaan.
• Asam lambung berfungsi untuk membunuh
mikroorganisme dan mengaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin.
• Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah
protein menjadi molekul-molekul yang lebih kecil.
• Sedikit demi sedikit makanan meninggalkan
lambung menuju ke usus halus.
• Setelah 2 sampai 5 jam, lambung pun menjadi
kosong.
Usus halus
• Usus halus merupakan saluran
Kantung
pencernaan terpanjang yang empedu
terdiri dari tiga bagian, yaitu Saluran
usus dua belas jari (duodenum), empedu

usus kosong (jejunum), dan


pankreas
usus penyerapan (ileum).
• Di dalam dinding usus dua
belas jari terdapat saluran dari
kantung empedu dan pankreas.
• Pankreas menghasilkan getah
Saluran
pankreas. Getah pankreas pankreas
mengandung enzim amilase,
Duodenum
tripsinogen, dan lipase.
Usus Kosong (Jejunum)
Panjang jejunum 1,5-1,75m. Di dalam jejunum,
makanan menjadi bentuk bubur yang lumat dan
encer karena mengalami pencernaan secara kimiawi
oleh secara sempurna.

Usus Penyerapan (Ileum)


Panjang ileum 0,75-3,5m. Di dalam ileum, terjadi
penyerapan (absorbsi) sari-sari makanan.
Permukaan dinding ileum dipenuhi dengan bagian-
bagian yang disebut jonjot-jonjot usus (vili) sehingga
permukaan usus menjadi semakin luas dan
penyerapan dapat berjalan baik.
Usus Besar (Kolon), Rektum, dan Anus
• Usus besar memiliki tambahan usus yang disebut
umbai cacing (apendiks). Peradangan pada usus
tambahan tersebut disebut apendiksitis (usus
buntu). Panjang usus besar ± 1m.
• Usus besar berfungsi untuk mengatur kadar air sisa
makanan.
• Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli yang membusukkan sisa-sisa makanan menjadi
kotoran (feses).
• Dengan demikian kotoran menjadi lunak dan
mudah dikeluarkan.
• Bakteri Escherichia coli pada umumnya tidak
mengganggu kesehatan manusia, bahkan ada
yang menghasilkan vitamin K dan asam
amino tertentu.
• Bagian akhir usus besar disebut rektum.
Rektum bermuara pada anus.
• Anus mempunyai dua otot, yaitu otot tak
sadar dan otot sadar.
Sistem Gerak
Struktur Otot Rangka

Miofibril Otot rangka atau otot lurik


adalah bagian penting dalam
sistem gerak manusia. Otot
Filamen tipis rangka disebut juga otot lurik
(aktin)
karena memiliki bagian gelap
Filamen tebal terang pada miofibrilnya.
(miosin) Otot ini akan berkontraksi dan
berelaksasi sehingga mampu
menggerakkan tulang dalam
pergerakan tubuh
Sarkoplasma adalah
sitoplasma pada otot yang
terdiri dari miofibril dan
terpendam dalam serat otot
di dalam suatu matriks.
Sarkolema adalah kulit luar
urat yangg sangat tipis dan
berbentuk seperti
pembuluh[1]
Karakteristik Otot
 Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot u/
mengadakan perubahan menjadi lebih
pendek dari ukuran semula atau
berkontraksi.
 Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot u/
berelaksasi atau memanjang dari ukuran
semula
 Elastisitas, yakni kemampuan u/ kembali
pada ukuran semula setelah berkontraksi
atau ekstensi. Otot yg kembali ke ukuran
Kontraksi Otot
Kontraksi pada Otot - Otot memiliki
mekanisme khusus untuk berkontraksi.
Kontraksi pada otot akan memunculkan
gerakan.
Mekanisme Kontraksi Otot

Otot mulai berkontraksi apabila terkena


rangsang. Kontraksi otot dikenal dengan nama
“model pergeseran filamen” (sliding filament
mode), seperti terlihat pada gambar berikut.
Mekanisme Kontraksi
Filamen tipis Filamen tebal
Otot (aktin) (miosin)

sisi aktif jembatan


Impuls saraf asetil kolin Ion kalsium penyeberangan
(cross bridges

molekul dan

tropomiosin

troponin

Segera setelah terbentuk, jembatan penyeberangan tersebut membebaskan sejumlah


energi dan menyampaikan energi tersebut ke arah filamen tipis. Proses ini
menyebabkan filamen tipis mengerut. Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut
yang mengakibatkan otot pun berkerut. Kepala miosin akan lepas dari filamen tipis.

Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya. Dengan peristiwa ini, maka
filamen tipis akan lepas dari filamen tebal. Secara keseluruhan otot akan relaksasi
kembali
Struktur Tulang dan Tulang Rawan
Struktur tulang keras
Merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunanya terdiri dari
sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat
dan keras.
 Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang
kompak(padat) dan tulang spons.
 Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek,
dan tulang panjang.
Jaringan Tulang Keras
Jaringan Tulang KerasTerdiri
atas sel-sel tulang atau osteon
yang tersimpan dalam matriks.

Berdasarkan susunan matriksnya jaringan tulang daptdibedakan


menjadi dua, yaitu :
a) Jaringan tulang sponsJaringan ini tersusun atas matriks berongga
dan tidak terdapat systemHavers tetapihanya tersusun atas trabekula.
b) Jaringan tulang keras (kompak)Jaringan ini memiliki matriks yang
rapat dan memiliki system Haversyang terdiri atas 4-20 lamela.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari
mesenkim).

Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS


(sel-sel pembentuk tulang).
Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap
satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah
dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS.
Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang
menyebabkan tulang menjadi keras.

Proses pengerasan tulang disebut penulangan


atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL
dan KONDRAL. Kondral meliputi
PERIKONDRAL dan ENKONDRAL
Struktur Tulang Rawan
Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang
terdiri atas sel kondrosit, dan matriks.
 Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang
rawan, yaitu :
tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding
saluran pernafasan dan ujung-ujung persendian;
 tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan
tuba auditiva; dan
 tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus,
diskus intervertebralis, simfisis pubis dan insersio tendo-
tulang.
Tulang rawan hialin
Tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat
kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada
laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian
depan, cuping hidung dan rangka janin.
Tulang rawan elastis

Tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis


dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan
laring.
Tulang rawan fibrosa
Tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga
tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita
temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis
diantara 2 tulang pubis.
Sistem
Reproduksi
Reproduksi
Mahluk hidup bereproduksi bertujuan
mempertahankan keberadaan jenisnya. Demikian
juga manusia. Proses reproduksi diatur oleh sistem
reproduksi.
Laki-laki maupun perempuan memiliki sistem
reproduksi. Keduanya memiliki sistem
reproduksi yang berlainan dan saling
membutuhkan.
Alat-Alat Reproduksi pada Manusia
1. Alat Reproduksi pada Laki-Laki
Alat Kelamin Pria dibagi kedalam 2 kelompok,
yaitu Alat Reproduksi (Genetalia) luar dan Alat
Reproduksi (Genetalia) dalam.
a. Alat Reproduksi Luar:
- Penis (Zakar)
b. Alat Reproduksi Dalam:
- Testis
- Epipididimis Vas
- Deferens
- Kelenjar Kelamin
- Uretra (Saluran Ejakulasi)
Alat reproduksi dalam
2. Alat Reproduksi pada Perempuan:
Alat reproduksi wanita terbagi
kedalam dua kelompok, yaitu Alat
Reproduksi (Genetalia) luar dan Alat
Reproduksi (Genetalia) dalam.
a. Alat Reproduksi Luar:
- Mons Veneris
- Labia Mayora dan Labia Manora
- Klitoris
- Himen (Selaput Dara)
Alat reproduksi luar
b. Alat Reproduksi Dalam:
- Vagina
- Uterus (Rahim)
- Tuba Fallopi (Oviduk)
- Ovarium (Indung Telur)
Alat reproduksi dalam

Anda mungkin juga menyukai