Bab I PTK Beres
Bab I PTK Beres
Pada hakekatnya kegiatan beiajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang
mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu
guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik
sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang
dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional
yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri,
cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu
menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal
semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu
pendidikan nasional akan mampu mewujudkan manusia-manusia pembangunan
dan rnembangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa. Depdikbud (1999).
Untuk itu dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya
membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya dengan membimbing siswa
untuk terlibat la.ngsung dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru yang
berperan sebagai pembimbing untuk menemukan konsep IPA.
Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil
judul " Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar IPA dengan Metode
Pembelajaran Discovery Pada Siswa Kelas V Di SDN Sukakarya IV Kecamatan
Banyuresmi Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2016/2017 ".
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar helakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran discovery terhadap
motivasi belajar siswa mata pelajaran IPA pada siswa kelas V di SDN
Sukakarya IV di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Tahun
pelajaran 2016/2017?
2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya
pembelajaran discovery mata pelajaran IPA pada siswa kelas V di SDN
Sukakarya IV di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Tahun
pelajaran 2016/2017?
Dr. J. Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa (belajar sendiri) itu,
sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher learning menjadi
situasi student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning,
ialah suatu cara meng~ajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental
melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba
sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.
Walalupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan yang perlu
diperhatikan ialah:
Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar
ini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya
dengan baik.
Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan pengajaran
tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini ada yang
berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertian
saja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan
bagi siswa.
Sedangkan menurut Djamarah (2002: 114) motivasi adalah suatu pendorong yang
rnengubah energi dalam diri seseorang kedalam bentuk aktivitas nyata untuk
mencapai tujuan tertentu. :Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur
(2001: 3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan
proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu
akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik.
Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
Macam-macam Motivasi
Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah karena
adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi
yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar (Usman, 2000:
29).
Menurut Winata (dalam Erriniati, 1994: ]05) ada beberapa strategi dalam
mengaiar untuk membangun motivasi intrins.k. Strategi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.
2. Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran
sebatas yang pokok.
3. Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk mengerjakan
tugas dan memanfaatkan surnber belajar di sekolah.
4. Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas pekerjaannya.
5. Meminta siswa untuk menjeiaskan hasil pekerjaannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi
yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari
luar. Seseorang yang merniliki motivasi intrinsik dalam darinya maka secara sadar
akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.
2. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya
seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat
peringkat pertama di kelasnya (Usman, 2000: 29).
H. Rencana Kegiatan
No Kegiatan Maret April Mei
1 1 2 1 2 3 4 3 4 1 2 3 4
2
3
I. Biaya Penelitian
No Kebutuhan Rp
1
2
3
Jumlah Rp.