Bab 1.2
Bab 1.2
PENDAHULUAN
1
kesehatan sendiri merupakan sebuah proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dari pelaksanaan suatu kegiatan serta merupakan persyaratan
dasar`untuk mengendalikan dan mempertahankan mutu pelayanan. Ada hal penting
yang berlaku dalam setiap tahap evaluasi, yaitu adanya penentuan kriteria penilaian
dan kriteria tersebut dapat diukur serta pengambilan keputusan atau kriteria dapat
diambil dengan mudah tanpa membingungkan.
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana menjelaskan Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit
2. Bagaimana menjelaskan Subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit
3. Bagaimana Menjelaskan Ruang Lingkup Sistem Informasi Rumah Sakit
4. Bagaimana menjelaskan Mengevaluasi Pengendalian Sistem Informasi Rumah
Sakit Agar Dapat Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Rumah Sakit
1.3. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Informasi Rumah Sakit
2. Untuk Mengetahui Subsistem Sistem Informasi Rumah Sakit
3. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Sistem Informasi Rumah Sakit
4. Untuk Mengetahui Mengevaluasi Pengendalian Sistem Informasi Rumah Sakit
Agar Dapat Meningkatkan Efektifitas Pelayanan Rumah Sakit
1.4. MANFAAT
Adapun manfaat yang ingin dikemukakan dalam makalah ini yaitu :
1. Dapat menjadi referensi dan literatur bagi semua kalangan yang membutuhkan.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan, serta melatih penulis berpikir secara kritis,
analitik, dan logis dalam mengolah dan mengkaji data menjadi sebuah karya ilmiah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
WHO menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan mempunyai beberapa
manfaat antara lain :
1. Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah
kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya.
2. Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta
melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
Adapun manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan
diantaranya :
1. Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan
pelayanan kesehatan
2. Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat
3. Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik (bekerja secara
terstruktur)
4
3. Tidak ada duplikasi (hanya dilakukan 1 kali)
4. Akurat, tepat, hemat sumber daya (efisien) dan transparan. Terjadi pengurangan
beban kerja sehingga petugas memiliki waktu tambahan untuk melayani pasien atau
masyarakat.
Dalam perkembangannya sistem informasi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi 2
(berdasarkan pada karakteristik integrasi sistem informasi), yaitu :
1. Sistem informasi yang mempunyai derajat integritas internal yang tinggi
1. Sistem informasi rekam medis elektronik
2. Sistem informasi manajemen dokumen
3. Sistem informasi farmasi
4. Sistem informasi geografis
5. Sistem pendukung pengambilan keputusan kesehatan.
6. Sistem informasi eksekutif
7. Data warahouse dan datamining
2. Sistem informasi yang mempunyai derajat integrasi eksternal yang tinggi.
1. Telemedicine
2. Internet, intranet, ekstranet
3. Sistem informasi kesehatan public
5
2. Subsistem Personalia
3. Subsistem Keuangan
4. Subsistem Sarana/ Prasarana
5. Subsitem Manajemen Rumah Sakit
Subsitem tersebut kemudian dijabarkan lagi kedalam modul-modul yang
sifatnya spesifik. Contoh Sbsistem Layanan Kesehatan dapat dijabarkan lebih lanjut
menjadi:
1. Modul Rawat Jalan
2. Modul Rawat Inab
3. Modul Layanan Penunjang Medis
6
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat jalan,
rawat inab, dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara
langsung maupun melalui jaminan dari pihak ketiga/asuransi/JPKM. Modul ini juga
mencatat transaksi harian pasien (laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang,
manajemen deposit dan lain-lain.apotik/farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi
inventori dan transaksi obat-obatan.
7
Dari hasil pengamatan kami bahwa dengan bertambahnya jumlah kunjungan
pasien dan jumlah pemeriksaan akan sangat berpengaruh pada penggunaan peralatan
penunjang dan fasilitas di rumah sakit dan sudah tentu akan memberikan nilai lebih
dalam peningkatan pendapatan rumah sakit tersebut. Namun juka terjadi penurunan
jumlah kunjungan pasien di rumah sakit terutama jumlah pasien baru maka hal ini
perlu di waspadai sehingga diperlukan evaluasi pelayanan rumah sakit yang optimal.
Kemudian untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam rumah sakit
tersebut maka ada beberapa contoh yang perlu di perhatikan sebagai berikut:
1. Input
Salah satu contoh “Pemasukan/ pengimputan data pasien radiologi dirumah sakit A
kurang lengkap karena (tidak mencantumkan NO. RM pasien dan nama radiografer
yang memeriksa), dan masih manual (dengan menuliskan dibuk register/buku besar).
2. Proses
a. Pencarian data pasien mengalami kesulitan karena harus membuka buku
register/buku besar untuk melihat data-datanya ( misal, jenis pemeriksaan pasien,
dokter yang merujuk, diagnosanya dan lain-lain). Hal ini menunjukan kesulitan dalam
mengakses data-data yang ada.
b. Kegiatan pengolahan data untuk laporan bulanan juga masih dilakukan secara
manual dengan cara menghitung dari buku register/ buku besar mnggunakan
kalkulator dan belum menggunakan Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) sehingga
menyebabkan kemungkinan kesalahan dalam penghitungan pendapatan, jumlah
pasien dan jumlah film yang di pakai, hal ini menunjukan ketidakakuratan
pengelolahan data.
c. Letak tempat/ lokasi rumah sakit juga yang menjadi faktor penyebabnya, dimana
untuk mengakses lokasi rumah sakit tersebut sangat sulit.
3. Output
8
Laporan atau informasi yang dihasilkan dan dilaporkan tiap bulannya hanya
berupa laporan pendapatan yang berdasarkan jenis dan rujukan dari luar, sedangkan
laporan mengenai rata-rata kunjungan pasien, rasio kunjungan pasien baru dengan
total kunjungan, presetase pelayanan spesialistik belum dapat tersajikan secara
lengkap.
Padahal informasi tersebut adalah beberapa kriteria dalam menunjukan
pelayanan di instalasi radiologi. Begitu juga dengan laporan statistik pasien dan
penggunaan film yang hanya direkap tanpa filampirkan pada laporan bulanan.
Laporan yang diberikan kepada pihak manajerial rumah sakit selam ini juga sama
satu dengan yang lainya. Hal ini menunjukan ketidaklengkapan dan ketidaksesuaian
informasi bagi manager-manager dirumah sakit.
Penanganan informasi pada bagian radiologi umumnya diselesaikan dengan
komputerisasi bagian meelalui pengembangan suatu sistem informasi radiologi
Radiology Information System (RIS). Sistem ini sangat memudahkan penjadwalan,
pelacakan pasien, perawatan dan penulusuran film, pemberian kode, pelaporan hasil
dan pembuatan rekenign/ tagihan. Sehingga teknologi komputer sangat mutlak
diperlukan dubagian radiologi.
9
BAB III
10
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan
dengan pengumpulan data, pengolahan, penyajian informasi, analisis dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan
rumah sakit
Funsi utama dari rumah sakit yang pada umumnya adalah pelayanan
kesehatan, serta pasien sebagai objek dari fungsi utama rumah sakit, dukungan
operasional berupa tenaga kerja, keuangan, sarana dan prasarana, serta sistem
manajemen yang dibutuhkan untuk mengelolah suatu rumah sakit.
Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan, mencakup pengelolaan
informasi dalam lingkup manajemen pasien. Lingkup ini antara lain sebagai berikut:
1. Registrasi Pasien,
2. Rawat Jalan/poliklinik yang tersedia dirumah sakit
3. Rawat Inab.
4. Penunjang medis/ laboratorium,.
5. Penagihan dan Pembayaran,
Penanganan informasi pada bagian radiologi umumnya diselesaikan dengan
komputerisasi bagian meelalui pengembangan suatu sistem informasi radiologi
Radiology Information System (RIS). Sistem ini sangat memudahkan penjadwalan,
pelacakan pasien, perawatan dan penulusuran film, pemberian kode, pelaporan hasil
dan pembuatan rekenign/ tagihan. Sehingga teknologi komputer sangat mutlak
diperlukan dubagian radiologi.
3.2 SARAN
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang
berkembang dengan pesat saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi,
11
pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan
cepat , efisien serta akurat. Olehnya itu perlu adanya pengembangan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS) yang berbasis komputer dengan memperhatikan konsep-konsep
dasar pengembangan sistem
12