Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dian Mareta Prasditya

NIM : 18520006
Kelas : Akuntansi C
Mata kuliah : Bahasa Indonesia

Problematika Wanita Sarjan

“ Sekolah tinggi-tinggi kok cuma ngurus anak di rumah, apa gak buang-buang uang
dan waktu?”.
Kalimat itu sering sekali dilontarkan oleh masyarakat umum di Indonesia. Mereka yang
mengatakan hal tersebut mungkin hanya memiliki sedikit pandangan tentang dunia pendidikan.
Karena rata-rata orang-orang indonesia menganggap bahwa sekolah hanya untuk mendapat
sebuah pengakuan, tak lebih dari itu. Padahal, ada banyak sekali hal penting dari dunia
pendidikan yang belum mereka jangkau . Apalagi seorang wanita. Seorang wanita sangat
rentan terhadap isu-isu yang berkembang dimasyarakat.

Masyarakat umum memiliki pandangan miring terhadap wanita-wanita yang


mengenyam dunia pendidikan tinggi, meski tidak sedikit orang yang kagum dengan tipe wanita
seperti itu, namun sayangnya hanya masyarakat minoritas saja yang memiliki pandangan
seperti itu.

Seorang sarjana wanita adalah sosok ideal untuk dijadikan seorang pendamping hidup
dan seorang ibu. Pengetahuan dan informasi yang mereka miliki akan sangat berguna untuk
membantu menata sistem dalam rumah tangga karena seorang wanita yang berwawasan luas,
akan lebih mudah untuk diajak berdiskusi atau bertukar pendapat dalam banyak hal serta dalam
hal mendidik anak.

Seorang anak yang cerdas, memerlukan seorang ibu yang berkualitas. Mendidik moral
dan intelektual anak memerlukan bekal ilmu yang matang. Bukankah dalam agama Islam telah
dijelaskan bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya dan guru pertama saat ia di dunia?
Lalu apa yang salah dengan ibu rumah tangga bergelar sarjana?

Menurut saya baik memilih meneruskan bekerja atau menjadi ibu rumah tangga pasti
akan ada kritik yang dilontarkan seseorang. Namun tidak ada yang sia-sia dari pengorbanan
seseorang selama mengenyam pendidikan ketika seseorang itu lebih memilih untuk merawat
keluarganya di rumah. Karena ilmu yang sudah kita timba bukan hanya berguna bila kita
bekerja, namun juga sangat berguna untuk keluarga terutama anak-anaknya nanti.
Kita memang belum bisa merubah pandangan negatif masyarakat terkait dengan isu-
isu diatas. Namun sebagai seorang sarjana wanita, kita bisa membuktikan pada mereka bahwa
kita mampu untuk sukses baik dalam dunia pekerjaan maupun dalam dunia rumah tangga
nantinya karena pendidikan yang telah kita perjuangkan. Sehingga sedikit demi sedikit akan
merubah cara pandang mereka terhadap wanita dan tingginya tingkat pendidikan seorang
wanita. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan "Negara maju karena seorang wanita, dan
negara hancur juga karena seorang wanita". Sehingga seorang wanita yang berkualitas sangat
diperlukan untuk memajukan bangsa yang besar ini.

Anda mungkin juga menyukai