dengan cara mengoleskan pada bulu mata. Bahan yang digunakan meliputi zat utama dan zat tambahan,
zat utama merupakan zat warna. Pembatan umumnya dibuat menurut bentuk sediaannya, yaitu krayon,
krim, dan suspensi.
Maskara adalah kosmetika rias bulu mata yang dapat menghitamkan, menebalkan daan
memanjangkan bulu mata, berisi pigmen warna dalam emulsi O/W (water based), atau petrolatum dan
lilin (solvent based) (Wasitaatmaja, 1997).
Maskara merupakan salah satu alat kecantikan yang hampir tidak bisa ditinggalkan kaum
wanita.maskara berfungsi untuk mempercantik bagian bulu mata (Tjoa, 2012).
2. Tidak lengket sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan alis mata melekat satu sama lain.
3. Tidak boleh sgera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah diratakan, cepat
kering dan permanen.
Berdasarkan jenis dan fungsinya, ada 3 jenis mascara (Tjoa, 2012) yaitu:
3. Lengthening mascara, Berfungsi untuk memberikan kesan panjang pada bulu mata yang pendek.
Fungsi maskara:
1. Melentikan bulu
1. Non-waterproof maskara, mengandung formula yang tidak tahan terhadap air dan mudah luntur.
Keuntungannya : dapat dibersihkan dengan air hangat saja.
2. Waterproof mengandung formula tahan terhadap air, untuk menghapusnya tersedia pembersih
khusus riasan wajah (eye make up remover) atau baby oil.
Tujuan pemakaian maskara adalah menghitamkan bulu mata, kadang-kadang juga alis mata.
Maskara sebetulnya adalah cat rambut (hairdye) untuk bulu mata.
a. Cake mascara
Preparat jenis ini terdiri dari campuran zat pewarna, lemak-lemak, waxes, serta bahan-bahan
emulgator oil in water.Sabun-sabun kalium dan natrium, yang sewaktu-waktu pernah digunakan sebagai
emulgator, menyebabkan iritasi pada mata.Sekarang triethanolamine stearat adalah yang paling umum
dipakai.Preparat ini digunakan dengan menggunakan sikat basah. Air pada sikat itu menyebabkan
terbentuknya emulsi oil in water di permukaan maskara cake yang lalu diangkat dengan sikat itu dan
dipakaikan pada bulu mata.
d. Liquid mascara.
1. Alkohol
BM : 46,07
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna. Bau khas dan menyebabkan rasa
terbakar pada lidah.Mudah menguap walaupunm pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78oC,
mudah terbakar. serbuk hablur, kuning, tidak berbau, rasa sepat dan pahit. Laruan dalam air bereaksi
netral.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik. larut
dalam 50 bagian air, dalam 9 bagian air panas dan dalam 100 ml etanol (95%) p mendidih. Suhu lebur
lebih kurang 2450.
Penyimpnan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan jauh dari api.
BM : 18,02
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut dalam kloroform,
dalam eter, dalam minyak lemak menguap.
3. Gom Tragakan
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, tetapi mengembang menjadi massa homogen, mudah
larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tembus cahaya. Praktis tidak larut dalam etanol
(95%) p
4. Metil paraben
BM : 152,15
Pemerian : Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa,
kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol
(95%) P dan dalam 3 bagian aseton P dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol
P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.