Manajemen Farmasi
Manajemen Farmasi
Manajemen adalah usaha atau kegiatan yang dilaksanakan secara efisien dan efektif
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan bantuan orang lain.
/penggerakan, koordinasi, dan penngawasan usaha manusia dan sumber – sumber untuk
kebaikan umum dalam rangka kerja organisasi dan lingkungan ekonomi perusahaan.
Perencanaan
pengorganisasian
Pengarahan/ menggerakan
Pengkoordinasian
- Keselarasan
Pengawasan / Pengendalian
1. Tugas Manajemen
- Memanfaatkan SDM
- Memperhatikan bahwa yang diatur adalah orang dengan berbagai motif, sikap dan
1. Berkeinginan tahu
2. Mampu menganalisa
3. Mampu berintegrasi
- atasan/ bawahan
- job deskription
- Teknik berkomunikasi
6. Bersikap pragmatis
7. Mempunyai rasa seperti : Rasa prioritas, urgensi, dapat memilih waktu, bersatu
8. Bersikap sederhana
9. Bersikap berani
10. Bersikap tegas dalam tindakan
Pengorganisasian
Evaluasi pengkoordinasian
Titik berat manajemen sebagai suatu ilmu terletak pada metode keilmuan. Yang
mengikat semua ilmu adalah metode ilmu yang dipergunakan untuk seluruh pengetahuan
yang sifatnya pragmatis. Goode dan Hat (1952:7) membatasi ilmu sebagai suatu cara
menganalisis yang mengijinkan para ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam
bentuk kausalitas, yaitu “Apabila ... maka ...”. Berdasarkan hal tersebut, ilmu itu harus
sebagai suatu ilmu, maka seorang manajer haruslah memiliki sikap ilmiah sebagaimana
1. Obyektif
2. Serba relatif
3. Skeptif
4. Kesabaran Intelektual
5. Kesederhanaan
sumber daya manusia dan sumber daya alam secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan. Sifat manajemen sebagai seni : ahli, mahir, mampu, dan terampil. Sedangkan
metode manajemen sebagai seni, yaitu : studi, observasi, serta praktik lapangan.
komplek dan masing masing bagian bekerjasama, bebas dan terkait dalam mencapai
kesatuan sasaran dalam situasi yang komplek. Sebagai mekanisme pengawasan, sistem
terhadap pengaturan orang, struktur, teknik, dan informasi dalam mencapai tujuan.
hasil yang baik. Budaya Korporat adalah suatu pedoman bersama dalam perilaku untuk
agar lebih efektif dan kompetitif dibanding korporat lainnya. Menurut Miller, korporat
yang sukses ialah yang mampu mengelola budaya baru dengan memperhatikan hal hal
sebagai berikut:
1. Karyawan tidak hanya memerlukan materi tetapi juga hal yg bersifat rohani
2. Pekerjaan lebih banyak dilakukan dengan akal pikiran ( kognitif ) dan kurang
secara fisik
3. Bagi karyawan sekarang tersedia banyak pilihan kerja dan mobilitas tinggi
Kepuasan Kerja :
Saat ini : Pekerja dipandang sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan, harkat, dan
martabat.
menekankan pada outputnya supaya meningkat atau hasil yang diperoleh dibanding
Efisiensi menekankan pada pengurangan input sedangkan output tidak berubah, tetapi
semua dilihat yang mana, kapan dan dimana input dan output terjadi
- Meningkatkan laba
Tugas manajer yang paling penting dan paling sukar adalah pengambilan keputusan
3. Menggunakan instuisi
Sedangkan unsur yang paling utama dari manajemen adalah membuat keputusan,
yaitu :
2. Melakukan analisa
Akutansi adalah suatu sistem yang mengelola masukan berupa data operasi dan data
yang efektif oleh pihak manajemen untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan
d. Rasio Keuangan
1. Pengguna langsung
- Pemilik ( Owner )
- Kreditor ( bank )
- Assosiasi dagang
1. Fungsi kegiatan apa yang memiliki tugas dan tanggungjawab dalam membuat
laporan keuangan?
Bahan baku untuk membuat laporan akutansi keuangan adalah dokumen transaksi
- Fungsi Penjualan
- Fungsi Gudang
- Fungsi Penjualan
- Fungsi Keuangan
8. Mengarsifkan ( Filing )
Tata Usaha
Tata Usaha
2.6 Bentuk Bentuk Laporan Keuangan di Apotek ( Neraca, Lap. Rugi laba, Lap. Aliran kas)
tentang kondisi harta ( aktiva ), hutang (pasiva) dan modal ( equity ) yang dimiliki
a. Aktiva :
- aktiva lancar misalnya; uang ( kas ), surat berharga (cek,giro,saham), piutang dan
persediaan.
- aktiva tetap ; gedung, tanah.
b. Pasiva :
- pasiva lancar : hutang jangka pendek yang usianya kurang dari 1 tahun seperti :
- pasiva jangka panjang : hutang yang usianya lebih dari 1 tahun seperti : pinjaman
dari bank.
c. Modal (equity) : Modal yang berasal dari pemilik atau modal yang dikeluarkan dari
penjualan (sales), biaya variabel (variabel cost), biaya tetap (fix cost) dan laba
dan jumlah pengeluaran uang kas perusahaan (apotek) selama periode tertentu.
- Saldo akhir
Cara membuatnya :
(aktiva), hutang (pasiva), dan modal (equity) yang dimiliki perusahaan pada tanggal
tertentu.
2. Aliran Kas ( Cash Flow )Aliran kas dibuat untuk menggambarkan tentang estimasi
rencana penerimaan dan jumlah pengeluaran uang kas perusahaan ( apotek ) selama
periode tertentu.
- Saldo akhir
penjualan ( sales ), biaya variabel ( variabel cost = HPP ), biaya tetap ( fix cost )
• HPP
Harga Pokok Penjualan adalah semua biaya yang muncul dalam rangka
menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual. Tiga elemen :
3. Persediaan
Stok Barang pada awal tahun 2014 = Rp.100.000,- , selama tahun 2014 apotek
membeli barang Rp. 80.000,- . Jumlah omset Rp. 125.000,- ( F. harga jual 1,25 ).
Jawab.
= 80 %
Faktor harga jual resep tunai = 1,25% sedangkan faktor harga beli = netto.
= 100% - 20 % = 80 %
- Discount
penjualan.
potongan pembelian.
penjualan.
Latihan
1. Apotek B memutuskan faktor harga jualnya 1,35 , stok awal barang awal 2014 adalah
100 botol OBH senilai 100.000 dan tidak ada pembelian selama 2014, OBH yang
terjual sebanyak 90 botol. Apotek B mendapatkan discount harga beli OBH sebesar 5
Apotek A memutuskan faktor harga jual OBH adalah 1,35. Faktor harga belinya =
Jawab :
1. Gunakan rumus 1
harga jual
= 100% - 26% = 74 %
* Jadi semakin besar factor harga jual, maka semakin kecil HPP nya dan semakin
2. Gunakan rumus 2
Apotek B memutuskan faktor harga jualnya 1,35 , stok awal barang awal 2014 adalah
100 botol OBH senilai 100.000 dan tidak ada pembelian selama 2014, OBH yang
terjual sebanyak 90 botol. Apotek B mendapatkan discount harga beli OBH sebesar 5
Jawab.
= 70,4 %
* Jadi semakin kecil faktor harga beli ( semakin besar discount ), maka semakin kecil
HPP nya dan semakin besar gross margin yang diperoleh apotek
PERTEMUAN V
kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil
yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
dengan data – data saat ini mengenai perkembangan, trend, dan laba ruginya.
apotek pesaing atau rata rata industri sejenis dan mengetahui seberapa besar
3. Implementasi strategi
apotek.
membandingkan laporan keuangan yang diperoleh pada saat ini dengan hasil laporan
keuangan yang telah diperoleh tahun – tahun sebelumnya. Contoh analisis common
2. Analisis Rasio
CR = Kas+Bank+Piutang+Persedian
Hutang Dagang
= 8.650 = 1,23 x
6.546
CR = 1,23 x
Artinya :
- Setiap Rp. 1,- hutang dijamin oleh Rp. 1,23,- aktiva lancar apotek
b. Quick Rasio (QR) => perbandingan antara jumlah nilai aktiva lancar
QR = Kas+Bank+Piutang
Hutang Dagang
= 1.650 = 0,25 x
6.546
QR= 0,25 x
Artinya :
- Setiap Rp. 1,- hutang dijamin oleh Rp. 0,25,- aktiva lancar ( tanpa
persedian ) apotek
2). Rasio aktifitas adalah kemampuan mengelola seluruh asset yang terdapat
pada aktiva lancar dan aktiva tetap dalam satu periode. Rasio aktivitas terdiri
dari:
a. Perputaran persedian ( Inventory Turn Over- ITO )
tahun.
Artinya :
- Apotek mampu mengelola dan memanfaatkan fix asset yang ada (fix
asset utilities) untuk menghasilkan penjualan sebesar 8,75 kali dalam setahun.
(hutang) jangka pendek dan jangka panjangnya dengan nilai total asset yang
dimiliki. Apotek yang solvible adalah apotek yang memiliki total nilai asset
Artinya:
- Semakin kecil solvabilitasnya, maka semakin kecil beban hutang yang dimiliki
apotek.
Semakin besar porsi hutang semakin besar resiko ( beban bunga besar ).
a. TIE adalah indikator untuk mengukur tingkat kemampuan dalam
TIE = EBIT .
Beban bunga
Misalnya = 1.100 = 5 x
220
Artinya :
ditanggung apotek.
4). Profitabilitas
asset apotek
pemilik (equity).
pasar bursa (relatif market price) terhadap nilai buku sahamnya ( book value ),
31 Januari 2013, PRICE EARNING RATIO AALI tahun 2009 – 2012 adalah
sebagai berikut:
Artinya :
- Bila investor memiliki ekspektasi EPSnya 10%, maka untuk harga saham yang
- Tetapi bila PERnya < 10 kali, maka untuk harga saham tersebut (260)
dianggap terlalu murah ( under valued ). Jadi itulah saat yang tepat untuk
P/B adalah Membandingkan nilai harga saham dengan nilai harga buku
suatu perusahaan.
3. Divident Yield.
- Bila investor memiliki ekspektasi Depident yield nya > 7%, maka untuk harga
- Ekspektasi Depident yield nya < 7%, maka untuk harga saham tersebut dianggap
murah ( under valued ). Jadi itulah saat yang tepat untuk membeli saham tersebut.
1. Manajemen
2. Pelayanan
2. Ketepatan penyimpanan
4. Jaminan mutu
4. Meningkatkan Pendapatan RS
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika. Obat adalah
bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
Khasiat adalah efek terapi yang diinginkan dari obat pada dosis yang dianjurkan.
Efek samping adalah efek yg tidak diinginkan dari obat pada dosis yang dianjurkan.
2) Efek toksis
Efek toksik adalah efek pemberian obat pada dosis tinggi yang dapat
Efek toleransi adalah peristiwa dinaikkannya terus menerus untuk mencapai efek
Efek habituasi adalah efek terapi obat yang menurun karena adanya penguraian
obat, sehingga bila dosinya ditingkatkan terus maka pasien akan keracunan.
Efek adiksi adalah efek ketergantungan, yang bila pemakaiannya dihentikan akan
Efek resistensi adalah efek dari suatu obat yang menyebabkan kuman menjadi
kebal terhadap obat tersebut sehingga proses terapi menjadi lebih lama.
5) Takaran (Dosis)
Dosis maksimal adalah dosis maksimum dewasa untuk pemakaian obat. Dosis
6) Dapat terurai
dan cahaya.
Obat yang berasal dari bahan kimia dapat dapat berinteraksi dengan senyawa
kimia lain.
Daluarsa adalah waktu yang menunjukkan batas akhir suatu obat masih
a. Sistem penyimpanan
2. Tujuan penyimpanan :
d. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam ampul, vial,
rak/lemari
a. Kelembaban
Contoh: kapsul basah, tablet rapuh atau pecah dan Asetosal bau asam jika
lembab
Cara menghindari: ventilasi baik, bila mungkin pasang AC, dan simpan obat
ditempat kering
Wadah : harus selalu tertutup rapat, adsorben biarkan tetap dalam wadah
b. Sinar Matahari
Contoh: cairan, injeksi, salep maupun krim mudah rusak oleh sinar matahari
Perhatikan warna, bau dan konsistensi sebelum obat diserahkan pada pasien.
c. Temperatur/Panas
Hindari kebocoran
e. Kontaminasi Bakteri
f. Pengotoran
a. Beretiket Biru
gargarisma, dll
3. Menurut cara kerjanya
topical
e. Mikroba/fungi/jamur : antibiotik
diuretik, hipnotik.
a. Narkotika
b. Psikotropika
c. Obat Keras
f. Obat Bebas
1. Narkotika
Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009, Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
2. Psikotropik
b. Pasal 1 butir k : Obat G adalah obat keras yang oleh Sec.V.St didaftar
adalah obat keras yg dpt diserahkan oleh Apoteker kepada pasien di Apotek
oleh Apoteker.
1983 : a. Obat jadi dapat diperoleh bebas di apotek atau toko obat berijin
diberi tanda khusus lingkaran biru tua bergaris tepi hitam dengan diameter 1,5
adalah obat yang dapat diperoleh secara bebas di warung, toko obat dan apotek
dengan catatan harus diberi tanda khusus lingkaran hijau bergaris tepi hitam dengan
PENGELOLAAN OBAT
(sediaan) farmasi tidak sama halnya dengan pengelolaan barang kebutuhan rumah
tangga (consumer goods), karena sediaan farmasi khususnya obat memiiki sifat yang
dapat mempengaruhi kondisi kesehatan manusia baik fisik maupun psikis. Pemerintah
atau peraturan yang berlaku, sebab pengelolaan yang menyimpang dari ketentuan
2) Golongan Obat
3) Sifat Obat
4) Cara Penyimpanan
Karena sifatnya yang dapat berubah fungsi, maka cara penyimpanan harus
(keindahan), lay out (tata letak dan susunan), desain lemari atau rak obat.
2. Peraturan Perundang-undangan
• Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
• Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
• Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat,
kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil
Kefarmasian.
• Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi adalah sarana yang digunakan untuk memproduksi
• Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi adalah sarana yang digunakan
• Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki
oleh Apoteker.
• Toko Obat adalah sarana yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan
1. Bagaimana cara mengelola obat bebas, bebas terbatas, obat keras, obat prekursor,
obat lainnya.
Penerimaan,
Pemilihan, Penyimpanan,
perencanaan, Pendistribusian
pengadaan
Pengendalian,
Penghapusan,
Administrasi,
pelaporan serta
evaluasi
6. Jenis Produk/Perbekalan
Berdasarkan KepMenKes No. 1197 Th. 2004 ttg Standar Pelayanan Farmasi di
Rumah Sakit, sediaan farmasi terdiri dari: Obat, bahan obat, alat kesehatan,
7. Seleksi Obat
Adalah menyusun suatu daftar obat dan alat kesehatan yang akan digunakan
• Mutu terjamin
8. Perencanaan
Proses kegiatan pemilihan jenis, jumlah, dan harga perbekalan farmasi yang
Macamnya:
a. Epidemiologi
Metode berdasarkan pola penyakit yang ada dan didasarkan pada penyakit yang
Keunggulan :
Kerugian :
Suatu metode perencanaan obat berdasarkan pada kebutuhan riil obat pada periode
lalu dengan penyesuaian dan koreksi berdasarkan pada penggunaan obat tahun
sebelumnya.
Keunggulan :
• Mudah dilakukan
• Data akurat
Kelemahan :
bulan
Jan Box/100 50
Feb Box/100 65
Mar Box/100 53
Apr Box/100 61
Mei Box/100 66
Juni Box/100 58
Juli Box/100 54
Ags Box/100 64
Sep Box/100 66
Okt Box/100 60
Nov Box/100 62
c. Gabungan
9. Pengadaan
memerhatikan:
1. Mutu produk
2. Reputasi produsen
3. Harga
6. Dapat dipercaya
2. Persyaratan Pemasok
3. Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan obat
secara terus-menerus
telah ditentukan
Waktu pengadaan dan waktu kedatangan obat dari berbagai sumber anggaran
b. Jumlah obat yang akan diterima sampai dengan akhir tahun anggaran
c. Rata-rata pemakaian
12. Penerimaan
Kegiatan untuk terima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai denga
kedatangan..
12. Metode Pengadaan
dari semua pabrik baik lokal maupun non lokal yang memenuhi spesifikasi
formal. Proses prekualifikasi ini dapat diikuti oleh semua supplier yang
berminat.
langsung dari satu supplier, baik dengan harga yang ditentukan oleh
13. Penyimpanan
obat dan perbekalan kesehatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat dan perbekalan
kesehatan.
Tujuan :
Dilakukan secara FIFO (First In, First Out), FEFO (First Expire, First Out),
dan LIFO.
15. Pengamatan mutu obat
perubahan baik karena faktor fisik maupun kimiawi yang dapat diamati secara
visual. Jika dari pengamatan visual diduga ada kerusakan yang tidak dapat
pengujian laboratorium.
1. Tablet
2. Kapsul
3. Tablet salut
Terbentuk gas
Botol rusak/bocor
5. salep
Perubahan warna
Konsistensi berubah
Bau berubah
Pot/tube rusak
6. Injeksi
Kebocoran wadah/vial/ampul
Partikel
Keruh, endapan
ANALISIS PERENCANAAN
sesuai kebutuhan dan anggaran untuk menghindari kekosongan obat dengan metode
yang dapat dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar yang telah ditentukan, sedangkan
penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan, dan waktu tunggu/ lead time (2,3,4)
a. Tender terbuka; berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar dan sesuai dengan
b. Tender terbatas/ lelang tertutup; hanya dilakukan pada rekanan tertentu yang sudah
d. Pembelian langsung; pembelian jumlah kecil yang perlu segera tersedia (2, 3, 4)
a. Analisis ABC (Always Better Control), disebut juga sebagai analisis Pareto atau
hukum Pareto merupakan salah satu metode yang digunakan dalam manajemen
logistik untuk membagi kelompok barang menjadi tiga yaitu A, B dan C. Kelompok
A merupakan barang dengan jumlah item sekitar 20% tapi mempunyai nilai investasi
sekitar 80% dari nilai investasi total, kelompok B merupakan barang dengan jumlah
item sekitar 30% tapi mempunyai nilai investasi sekitar 15% dari nilai investasi total,
sedangkan kelompok C merupakan barang dengan jumlah item sekitar 50% tapi
b. VEN (Vital, Esensial, Non esensial), adalah suatu cara untuk mengelompokkan
obat yang berdasarkan kepada dampak tiap jenis obat pada kesehatan (tesis).
Kelompok V (vital) adalah obat yang harus ada dan diperlukan untuk menyelamatkan
kehidupan, kekosongan obat kelompok ini dapat ditolerir kurang dari 48 jam;
penyakit atau mengurangi penderitaan pasien, kelompok N (non esensial) adalah obat
yang digunakan untuk penyakit yang dapat sembuh sendiri atau yang diragukan
pengadaan obat dimana anggaran yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan dengan
cara menggabungan analisa ABC dan VEN yang kan diklasifikasikan menjadi obat-
obat yang prioritas (AV, BV, CV), utama (AE, BE, CE), dan tambahan (AN, BN,
CN).
Ketentuan prioritas
a. Obat yang masuk kategori NC menjadi prioritas utama untuk dikurangi atau
dihilangkan dari rencana kebutuhan, bila dana masih kurang, maka obat kategori NB
Economic Order Quantity (EOQ) merupakan jumlah pembelian yang paling ekonomis
antara holding cost dan ordering cost. EOQ adalah jumlah pembelian optimal yang
Landasan Hukum
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
Penggolongan Narkotika
1. Narkotika Golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
Somniferum L, Opium mentah, Opium masak, tanaman koka, daun koka, kokain
pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
Petidin, dll.
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
Psikotropika adalah zat /bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
Industri Farmasi atau produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang
jawab sarana.
Model SP Narkotika
Model SP Psikotropika
Model SP Prekursor
7. Cara Penyimpanan
Gudang khusus
Dinding dibuat dari tembok dan hanya mempunyai pintu yang dilengkapi
dengan pintu jeruji besi dengan 2(dua) buah kunci yang berbeda
Jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi
Gudang tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker
penanggung jawab
Kunci gudang dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab dan pegawai lain
yang dikuasakan
Ruang khusus
Jika terdapat jendela atau ventilasi harus dilengkapi dengan jeruji besi
Tidak boleh dimasuki oleh orang lain tanpa izin Apoteker penanggung
berbeda
Farmasi Pemerintah
Diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum, untuk
Lemari Narkotika
sebagai berikut :
8. Cara Penyerahan
a. apotek
b. puskesmas
e. dokter
Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika dan/atau Psikotropika kepada:
a. apotek lainnya
b. puskesmas
c. Instalasi Farmasi RS
e. dokter
f. pasien
a. Apotek
b. Puskesmas
c. IFRS
d. IF Klinik
e. Dokter
f. Toko Obat
Apotek hanya dapat menyerahkan Prekursor Farmasi golongan obat keras kepada:
a. Apotek lainnya
b. Puskesmas
c. IFRS
d. IF Klinik
e. dokter
f. pasien
Apotek, Puskesmas, IFRS dan IF Klinik hanya dapat menyerahkan Prekursor
Farmasi golongan obat keras kepada pasien berdasarkan resep dokter. Penyerahan
Prekursor Farmasi golongan obat keras dari apotek hanya dapat dilakukan untuk
obat bebas terbatas oleh apotek kepada apotek lainnya, Puskesmas, IFRS, IF
Klinik dan Toko Obat hanya untuk memenuhi kekurangan kebutuhan harian untuk
pengobatan. Penyerahan prekursor farmasi oleh apotek kepada dokter hanya dapat
yang tidak ada apotek. Penyerahan prekursor farmasi harus berdasarkan surat
permintaan tertulis yang ditandatangani oleh Apoteker/ TTK atau dokter yang
kebutuhan terapi
9. Cara Pemusnahan
• Telah kadarluarsa
pemberitahuan dan permohonan saksi kepada: Kemenkes dan Badab POM (bagi
yang berisi :
b) Tempat pemusnahan
f) Cara pemusnahan
10. Pelaporan
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga
penguasaannya
berikutnya.
PERTEMUAN XIV
Pelayanan (service) adalah suatu upaya penjualan barang atau jasa untuk
konsumen. Disadari atau tidak bahwa, farmasis sebagai pelaku bisnis farmasi selalu
Sales service adalah pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kepada
a. Keramahan (frienliness)
g. Informasi (informative)
After sales service adalah pelayanan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan
profile)
c. Jaminan (guarantee)
Keluhan (Complaint) adalah salah satu bagian dari ekspresi negatif yang
keluhan konsumen adalah istilah yang mencakup semua tindakan konsumen yang berbeda
bila mereka merasa tidak puas dengan suatu pembelian atau pelayanan.
A. Jenis-jenis keluhan
bahkan kebersihan.
menggunakan obat (after sales service) seperti kualitas obat dan efek samping obat.
a) Bila petugas kurang ramah dan pelayanannya lambat, maka petugas diberi
b) Bila perbekalan farmasi kurang lengkap dan harga terlalu mahal, maka
a). Bila kualitas obat (jumlah kurang, salah obat) maka harus menelusuri
b). Bila bterjadi efek samping yang berupa alergi, maka harus diinformasikan
untuk segera menghentikan pemakaian obat, melaporkan segera kepada dokter penulis
melakukan “survey” setiap tahun untuk memperoleh feed back apakah kualitas
pelayanan yang ada selama ini sudah atau belum dapat memenuhi ekspetasi
konsumennya.
1. Melakukan Survey
dari konsumen atau dokter, maka fasilitas pelayanan dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut :
Data hasil survey yang telah diisi oleh konsumen kemudian lakukan analisis sebagai
berikut :