Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SAVI DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDIT


NURUSSHIDIQ CIREBON

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyyah

Oleh:
MUHAMMAD FAUZAN
NIM : 2017.3.5.1.00410

INSTITUT AGAMA ISLAM


IAI BUNGA BANGSA CIREBON
2019
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH PROPOSAL

Judul : Implementasi Model Pembelajaran SAVI Dalam Meningkatkan Hasil


Belajar Siswa Kelas IV di SDIT Nurusshidiq Cirebon.
Penulis : Muhammad Fauzan
Tanggal Seminar :

Disahkan oleh,

Ketua Program Studi Pembimbing Akademi

Ratna Purwati, M.Pd. Drs. Sulaiman, M.M.Pd.


NIDN : 2112029101 NIDN : 2118096201

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah
dari-Nya sehingga dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini dengan baik.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua, dosen dan
teman-teman yang sudah mendukung dan membantu selama pembuatan proposal
skripsi ini sehingga dapat terealisasikan dengan baik. Penulis sangat bersyukur
karena dapat menyelesaikan Proposal Skripsi sebagai syarat kelulusan dari mata
kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan dengan judul “Implementasi Model
Pembelajaran SAVI Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV di SDIT
Nurusshidiq Cirebon”.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga Proposal skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Cirebon, 8 September 2019

Peneliti

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN NASKAH PROPOSAL .............................................. ii


KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
A. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 2
C. Batasan Masalah.............................................................................................. 2
D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian............................................................................................. 3
F. Manfaat Penelitian........................................................................................... 3
B. KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 5
A. Deskripsi Teori ................................................................................................ 5
1. Hakekat Pembelajaran ................................................................................. 5
2. Hakekat Model Pembelajaran ..................................................................... 5
3. Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual) .......... 6
4. Hasil Belajar ................................................................................................ 8
B. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................................... 9
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 9
C. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................... 11
A. Metode Penelitian.......................................................................................... 11
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ...................................................................... 11
C. Populasi Dan Sampel .................................................................................... 11
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 11
E. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 11
F. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 11

iv
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

v
A. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses mengembangkan kemampuan diri sendiri


dan kekuatan individu. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. Sebagaimana hal ini disebutkan dalam Undang Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1
disebutkan bahwa pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Menurut Sadirman (2008) belajar merupakan perubahan tingkah laku


atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, menulis dan
sebagainya serta belajar itu akan lebih baik jika si subjek mengalami dan
melakukannya. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku
atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang diperkuat.
Belajar juga merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Tujuan
pendidikan tersebut dapat tercapai apabila guru mampu mewujudkan suatu
proses belajar mengajar yang baik. Guru harus mampu mengetahui karakteristik
siswa dan juga materi yang akan disampaikan.

Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual dan Intelektual)


merupakan model pembelajaran alternatif dalam membantu guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkembangan makhluk hidup.
Model pembelajaran SAVI selain merangsang siswa untuk aktif dalam kelas,
penerapan model SAVI juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa,
serta media yang digunakan pun seperti media visual yang merupakan media
grafis yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada

1
2

penerima. Model pembelajaran SAVI siswa dapat berkesempatan untuk berperan


aktif dalam proses belajar mengajar sehingga dapat diharapkan hasil belajar yang
baik. Menurut Suherman (2006) model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory,
Visualization, Intelectualy) pembelajaran yang menekankan bahwa belajar harus
memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa.

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional


pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
Hal ini sesuai dengan Permendikbud No.103 Tahun 2014 Pasal 2 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Menurut
Dahlan model pembelajaran yaitu rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk pada
pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti menerapkan model


pembelajaran SAVI dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan


beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran di kelas.


2. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Siswa kurang dalam pemahaman materi pada pembelajaran di kelas.
4. Kurangnya penerapan model pembelajaran oleh guru saat proses
pembelajaran di kelas.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka, perlu adanya pembatasan


masalah agar penelitian lebih fokus. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada
penggunaan model pembelajaran SAVI untuk meningkatkan hasil belajar siswa
di kelas.
3

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka, permasalahan yang


dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum menerapkan model pembelajaran


SAVI pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDIT Nurusshidiq?
2. Bagaimana hasil belajar siswa sesudah menerapkan model pembelajaran
SAVI pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDIT Nurusshidiq?
3. Faktor apa sajakah yang menjadi pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan model pembelajaran SAVI pada mata pelajaran IPA di kelas
IV SDIT Nurusshidiq?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah


sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menerapkan model


pembelajaran SAVI pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDIT
Nurusshidiq.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menerapkan model
pembelajaran SAVI pada mata pelajaran IPA di kelas IV SDIT
Nurusshidiq.
3. Untuk mengetahui faktor yang menjadi pendukung dan penghambat
dalam pelaksanaan model pembelajaran SAVI pada mata pelajaran IPA
di kelas IV SDIT Nurusshidiq.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis
a. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang model pembelajaran.
b. Dapat menambah referensi untuk mengembangkan pembelajaran
yang bervariasi dan menyenangkan
2. Secara praktis
a. Bagi guru
Penelitian bermanfaat bagi guru untuk menggunakan
pembelajaran yang bervariasi, menarik, dan tepat.
4

b. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi dan acuan untuk
penelitian selanjutnya.

c. Bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi pertimbangan bagi
sekolah untuk mendukung guru agar menggunakan metode
pembelajaran yang lebih bervariasi dan menyenangkan.
B. KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Hakekat Pembelajaran

Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003).
Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat,
serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal dasar yang
diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa pengembangan sikap,
pengetahuan dan keterampilan dasar. Pendidikan dasar disebut sekolah dasar
(SD) yaitu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan
sebagai dasar untuk mempersiapkan siswanya yang dapat ataupun tidak dapat
melanjutkan pelajarannya ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi, untuk
menjadi warga negara yang baik. berikut pengertian pendidikan dasar termaktub
Dalam undang – undang sistem pendidikan nasional bab VI pasal 17
menyebutkan salah satunya “Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan
yang melandasi jenjang pendidikan menengah.”(Anas sudjiono).

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan sebuah


proses aktif yang belum diketahui mekanismenya dengan sempurna yang terjadi
pada individu dan mungkin sebelumnya juga dipegaruhi oleh individu tersebut.
Jadi pembelajaran terjadi karena adanya individu tersebut walaupun mereka
belum mengetahui proses pembelajarannya.

2. Hakekat Model Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:923) model adalah pola


(contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Menurut Dahlan (Dasripin, 2008:17), suatu model pembelajaran
dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun
kurikulum,

5
6

mengatur materi pengajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas


dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya.

3. Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelektual)

Model pembelajaran SAVI diperkenalkan pertama kali oleh Dave Meier.


Meier (Sidjabat:2008) kepanjangan dari SAVI adalah Somatic, Auditori, Visual
dan Intelektual. Teori yang mendukung pembelajaran SAVI adalah Accelerated
Learning, teori otak kanan/kiri; teori otak triune; pilihan modalitas (visual,
auditorial, dan kinestetik); teori kecerdasan ganda; pendidikan (holistic)
menyeluruh; belajar berdasarkan pengalaman; belajar dengan symbol.

Menurut Dave Meier, 2005. Belajar berdasarkan aktivitas berarti


bergerak aktif secara fisik ketika belajar, dengan memanfaatkan indra sebanyak
mungkin dan membuat seluruh tubuh/pikiran terlibat dalam proses pembelajaran.

Meier (Sidjabat, 2009) mengajukan sejumlah prinsip pokok dalam


belajar dengan menggunakan model SAVI, yaitu sebagai berikut:

1) Belajar melibatkan seluruh tubuh dan pikiran.


2) Belajar adalah berkreasi, bukan mengkonsumsi.
3) Kerjasama membantu proses belajar.
4) Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.
5) Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri.
6) Emosi positif sangat membantu pembelajaran.
7) Otak-citra menyerap informasi secara langsung dan otomatis.

Langkah-langkah perencanaan model pembelajaran SAVI dapat


dikelompokkan menjadi empat tahap.

1) Tahap persiapan.
Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa. Secara spesifik sebagai
berikut:
a) Memberikan sugesti positif.
b) Memberikan pernyataan yang memberi manfaat kepada siswa.
c) Memberikan tujuan yang jelas dan bermakna.
d) Membangkitkan rasa ingin tahu.
e) Menciptakan lingkungan fisik yang positif.
f) Menciptakan lingkungan emosional yang positif.
7

g) Menciptakan lingkungan sosial yang positif.


h) Menenangkan rasa takut.
i) Menyingkirkan hambatan-hambatan belajar.
j) Banyak bertanya dan mengemukakan berbagai masalah.
k) Merangsang ingin tahu siswa.
l) Mengajak pembelajar terlibat penuh sejak awal.
2) Tahap penyampaian
Pada tahap ini hendaknya guru membantu siswa menemukan materi
belajar yang baru. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
a) Uji coba kolaboratif dan berbagi pengetahuan.
b) Pengamatan fenomena dunia nyata.
c) Perlibatan seluruh otak, seluruh tubuh.
d) Presentasi interaktif.
e) Grafik dan sarana yang berwarna-warni.
f) Aneka macam cara untuk disesuaikan dengan seluruh gaya
belajar.
g) Proyek belajar berdasar kemitraan dan berdasar tim.
h) Latihan menemukan (sendiri, berpasangan, berkelompok).
i) Pengalaman belajar di dunia nyata yang kontekstual.
j) Pelatihan memecahkan masalah.
3) Tahap pelatihan (kegiatan inti)
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa mengintegrasikan dan
menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara.
Secara spesifik, yang dilakukan oleh guru adalah:
a) Aktivitas pemrosesan siswa.
b) Usaha aktif atau umpan balik atau renungan atau usaha kembali.
c) Simulasi dunia-nyata.
d) Permainan dalam belajar.
e) Pelatihan aksi pembelajaran.
f) Aktivitas pemecahan masalah.
g) Refleksi dan artikulasi individu.
h) Dialog berpasangan atau berkelompok.
i) Pengajaran dan tinjauan kolaboratif.
j) Aktivitas praktis membangun keterampilan.
k) Mengajar balik.
4) Tahap penampilan hasil (kegiatan penutup)
8

Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan dan


memperluas pengetahuan atau keterampilan baru. Hal-hal yang dapat
dilakukan adalah:
a) Penerapan dunia nyata dalam waktu yang segera.
b) Penciptaan dan pelaksanaan rencana aksi.
c) Aktivitas penguatan penerapan.
d) Materi penguatan persepsi.
e) Pelatihan terus menerus.
f) Umpan balik dan evaluasi kinerja.
g) Aktivitas dukungan kawan.
h) Perubahan organisasi dan lingkungan yang mendukung.

4. Hasil Belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan.


Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam
belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan
seorang guru sebagai pengajar.

Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru
terpadu dalam satu kegiatan. Di antara keduanya itu terjadi interaksi dengan
guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus
bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya
intervensi orang lain sebagai pengajar.

Oleh karena itu hasil belajar yang dimaksud di sini adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima perlakuan dari pengajar
(guru), seperti yang dikemukakan oleh Sudjana. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam
bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar: 1). Keterampilan dan
kebiasaan; 2). Pengetahuan dan pengarahan; 3). Sikap dan cita-cita (Sudjana,
2004:22).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah


kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah
ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
9

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil


penulisan yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan
substansi yang diteliti. Berikut ini penelitian yang relevan dengan yang akan
diteliti.

1. Ningsih (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan


Model Pembelajaran SAVI terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA
Siswa SDN Sendangbumen 01 Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk”.
Berdasarkan hasil penelitiannya, dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran SAVI berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil
belajar IPA.
2. Rosyadi (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual terhadap
Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Ampel”.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran SAVI
terhadap hasil belajar matematika siswa. Pembelajaran dengan model
SAVI memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran dengan metode ceramah.
Dari penelitian di atas memiliki kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti. Kesamaan tersebut yaitu menerapkan model
pembelajaran SAVI. Namun kedua penelitian memiliki perbedaan
dengan yang dilakukan oleh peneliti yaitu penulisannya dilakukan di
kelas V, sedangkan peneliti melakukan di kelas IV sekolah dasar.

C. Kerangka Pemikiran

Dengan belajar siswa dapat mengembangkan minat, bakat dan


kemampuan yang mereka miliki. Dengan belajar siswa juga dapat menambah
wawasan, ilmu dan pengetahuan serta membentuk kepribadian. Sedangkan hasil
belajar merupakan hasil yang siswa peroleh selama dua semester dalam satu
tahun pelajaran sekolah.
Secara teoritis dalam menerapkan model pembelajaran yang bervariasi di
kelas akan menciptakan hasil belajar yang baik. Berbeda ketika seorang guru
dalam penyampaian materi pelajaran, hanya menggunakan model pembelajaran
yang tidak bervariasi, sehingga hasil belajar siswa menurun.
C. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini bermaksud untuk membuat
deskripsi, gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar penelitian yang diselidiki. Tujuan penelitian ini
adalah peneliti ingin menjelaskan, memaparkan secara objektif mengenai
“penerapan model pembelajaran SAVI dalam meningkatkan hasil belajar pada
siswa Sekolah Dasar.”

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SDIT Nurusshidiq sejak tahun 2019 ini.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDIT
Nurusshidiq.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes


wawancara.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini, peneliti menggunakan


lembar observasi, pedoman tes, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara kualitatif.

11
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudjiono. 1998. Pengantar Evaluasi pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.

Meier, Dave. 2002. The Accelarated Learning Hand Book. Panduan Kreatif
dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Penelitian. Bandung: Kaifa.

Sadirman AM. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.
Rajawali

Sidjabat, B.S. 2008. Mengajar Secara Profesional. Bandung: Yayasan Kalam


Hidup

Sudjana,Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensido Offset.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008

Permendikbud No.103 Tahun 2014 Pasal 2 tentang Pembelajaran pada


Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional pada Pasal 1

Dunia Ilmu. 2012. Hakikat Model Pembelajaran.


http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/hakikat-model-pembelajaran.html?m=1
Diakses tanggal 6 September 2019.

Ningsih, Wuri Rahayu. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran SAVI


terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa SDN Sendangbumen 01
Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Universitas Negeri Malang. (Skripsi)
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3813/1/T1_292009175_Judul.p
df. Diakses tanggal 2 September 2019.

Rosyadi, Miftah. 2013. Pengaruh Penerapan Model Somatis, Auditori, Visual,


Intelektual terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 1
Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran
2012/2013. Universitas Kristen Satya Wacana. (Skripsi)
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3813/1/T1_292009175_Judul.p
df. Diakses tanggal 2 September 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai