Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEJADIAN LUAR BIASA ( KLB)

KOMITE PPI RSU BHAKTI HUSADA

PT ROLAS NUSANTARA MEDIKA


RSU BHAKTI HUSADA
BANYUWANGI
2018
A. Pendahuluan
Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya harus mampu
memberikan pelayanan yang bermutu, akuntable dan transparan terhadap
pasien, berdasarkan Undang-Undang No: 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen menjadi tantangan yang harus diantisipasi para
praktisi pelayanan kesehatan. Selain itu kita juga dituntut memberikan
pelayanan yang professional dengan berlakunya Undang-Undang tentang
Praktik Kedokteran yang di tujukan bagi kepastian hukum baik penerima
Pelayanan kesehatan maupun memberi pelayanan kesehatan.
Tantangan yang banyak bermunculan pada saat ini adalah timbulnya
berbagai macam penyakit infeksi atau Emergency Infectious Desease seperti
AIDS, SARS, Avian Infuenza dan lain-lain. Penyakit-penyakit tersebut sangat
menular sehingga apabila pelayanan rawat inap dan rawat jalan di Rumah
Sakit tidak dilakukan sesuai prosedur, akan menyebabkan malapetaka
yang besar, dan dapat dikatakan pula terjadinya KLB / Outbreak oleh
karena itu, Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang melibatkan berbagai
unsur mulai dari pimpinan sampai petugas kesehatan itu sendiri menjadi
sangat penting.

B. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Bhakti Husada Krikilan merupakan salah satu
sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan dimana salah satu tolak ukur mutu dan kualitas pelayanan rumah
sakit adalah mampu melakukan penanganan bila terjadi KLB di rumah sakit.
Jika terjadi outbreak maka pihak berwewenang melakukan investigasi
outbreak secara retrospektif dan/atau prospektif (apabila outbreak masih
berlangsung) dengan alasan:
a. Mencegah bertambahnya kasus dari outbreak sekarang
b. Mencegah outbreak di masa mendatang, dengan cara memperbaiki
program kesehatan,sistem surveilans, dan sistem kesehatan
c. Menerapkan sistem surveilans (investigasi outbreak merupakan bagian
dari sistem surveilans)
d. Memberi keyakinan kepada publik bahwa telah diambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk mengatasi outbreak, agar tidak terjadi situasi
panic
e. Minimalisasi disrupsi ekonomi dan sosial akibat outbreak
f. Mengajarkan apa dan bagaimana epidemiologi (karena sesungguhnya
investigasi outbreak merupakan “prototipe” epidemiologi, mencakup
epidemiologi deskriptif, epidemiologi analitik, dan penerapan hasil studi
untuk mengendalikan dan mencegah penyakit)

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terselenggaranya kewaspadaan dan kesiap-siagaan terhadap
kemungkinan terjadinya KLB sehingga mengurangi risiko terjadinya
Endemic dan Epidemic dari Infeksi Nosocomial pada pasien.
b. Tujuan Khusus
 Memperoleh data dasar
 Kewaspadaan dini
 Menilai standar mutu
 Menilai keberhasilan PPI

D. Sasaran
Seluruh Unit Rawat Inap

E. Langkah – Langkah Kegiatan


1. Mempersiapkan Investigasi KLB
a) Yang harus diperhatikan oleh tim Investigasi
 Memahami Epidemiologi Penyakit Infeksi (HAE)
 Epidemidemiologi Dasar
 Penyajian Data
 Descripted dan Epidemiologi Analitik
 Tes Statistik (Relatif Risk, Attributable, Risk dan Odd Ratio
b) Alat, Bahan dan Prosedur Administrasi
c) Expert / Konsultan.

2. Memastikan KLB
a) Evaluasi Awal
Apakah laporan benar KLB atau bukan
b) Macam sumber utama :
 Data Surveilans
 Laporan lain-lain : Klinisi
- Hais mungkin laporan langsung dan Ruangan tertentu -> yang di
curigai
- Community : masyarakat, Koran.
c) Data Hais
 Bandingkan dengan data sebelumnya
 Data tab, ada peningkatan ?
 Lakukan Additorial Case Finding -> Survey

Kasus melampaui angka biasa belum tentu menunjukkan KLB.

 Kemungkinan definisi kasus beda


 Unit pelapor bertambah
 Intensitas kegiatan Surveilans (Surveilans Antefak)
 Ada tenaga baru

Jika ada peningkatan kasus; lakukan investigasi

3. Verifikasi Diagnosa
a) Memastikan diagnose DX
Review temuan klinis dan tab termasuk teknik yang dipakai.
4. Definisi Kasus & Penemuan Kasus
a) Tetapkan kriteria kasus termasuk klinik
b) Batasi orang, tempat dan waktu kapan terjadinya kasus
c) Evalu awal definisi tidak terlalu spesifik
d) Penemuan kasus, mencakup informasi
 Identitas : nama, alamat, sex, pekerjaan
 Klinis
 Faktor resiko
 Pelapor

5. Pengolahan Data Deskriptif


a) Mengolah data :
 Waktu : kurva, epidemic, Menjelaskan besarnya masalah, KLB
Trend waktu
 Tempat
- Luasnya masalah
- Klastel -> etiologic
- Person (umur, sex) -> kerentanan dan exposure/pelayanan
- Kurva epidemic (Epi Curve) grafik yang menggambarkan
jumlah kasus menurut tanggal omset.
Gambarkan Epi Curve dapat mengungkapkan jenis KLB
- Common Source Break / Sumber Tunggal
- Propagated dan karakteristik KLN dan informasi tentang
karakteristik KLB
- Pola penyebaran penyakit
- Besarnya masalah
- Trend / kecendurungan waktu
- Pelayanan dan masa.
Cara membuat kurva epidemik :
- Kurva berbentuk histrogram
- Axis diberi label
- Beri judul deskriptif
- Kejadian pre epidemic periode untuk memperlihatkan data dasar
kasus.
Outbreak Outliers
- Kasus yang muncul paling awal dan paling akhir dari KLB yang
memungkinkan tidak berhubungan dengan KLB
- Cek dan pastikan hal diatas bukan karena kesalahan kode entry
data

6. Membuat Hypotesa
a) Menjelaskan KLB dari infoTime, Prace, Person, mengembangkan
Hypotesa yang mengarahkan pada :
 Sumber agen
 Cara tranmisi
 Exposure/pelayanan

7. Evaluasi Hypotesa
a) Membandingkan dengan fakta yang ditemukan
b) Study tab dan lingkungan : dapat menjelaskan mengapa KLB terjadi

8. Memperbaiki Hypotesa
a) Kadang-kadang data awal kurang baik
b) Diperlukan diskusi dengan team => perbaikan hipotesa

9. Implementasi Penanggulangan KLB dan Pencegahan.


a) Hasil Investigasi perlu dikomunikasikan / disebarluaskan
 Lisan
 Tulis

10. Mengkomunikasikan temuan


a) Pada umumnya investigasi KLB bertujuan untuk penanggulangan dan
pencegahan
b) Implementasi penanggulangan dan tidak menunggu investigasi selesai
11. Anggota tim investigasi KLB & pengendalian harus memahami :
a) Epidemiologi dasar
b) Deskriptive (Time, Prace, Person)
c) Epidemilogi, Analitik
d) Test Statistik (Relatif Risk, Attributable Risk dan OddRatio)
e) Penyajian data
f) Gejala klinis
g) Perlu adanya pemahaman dan pengalaman

F. Kriteria Mutu dari Aspek Masukan (INPUT)


a. Komite PPI RS telah memiliki standart – standart untuk pengendalian
sebagai acuan pada waktu melaksanakan kegiatan laporan
penatalaksanaan kejadian luar biasa (Outbreak)
b. Sumber daya manusia telah mendukung kelancaran kegiatan unit kerja
Komite PPI RS
c. Sarana dan prasarana dapat menunjang unit kerja Komite PPI RS
d. Adanya dana tersedia cukup untuk mendukung kegiatan operasional
Komite PPI RS

G. Kegiatan Aspek Proses (Hasil)


Dari data di dapatkan pada bulan Januari – Juni 2018 tidak ada kasus
peningkatan insidensi yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak di
Rumah Sakit Umum Bhakti Husada, dikarenakan kasus- kasus yang terjadi
masih dalam batas normal. Dimana 3 penyakit terbesar di Rumah Sakit
Umum Bhakti Husada bulan Januari - Juni 2018 yang selalu berulang di tiap
bulan yaitu :

1. Diabetes Mellitus : 129 orang


2. Gastritis : 165 orang
3. HT : 79 orang
H. Aspek Mutu dari Aspek Kluaran (OUTPUT)
Hasil Kegiatan Komite PPI RS yaitu tidak ada kasus peningkatan
insidensi yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak di Rumah Sakit
Umum Bhakti Husada, dikarenakan kasus- kasus yang terjadi masih dalam
batas normal.
I. Keterangan
Dari data pada bulan Januari – Juni 2018 tidak ada kasus peningkatan
insidensi yang melebihi ekspektasi normal secara mendadak di Rumah Sakit
Umum Bhakti Husada, dikarenakan kasus- kasus yang terjadi masih dalam
batas normal.
J. Masalah
Dari Hasil Kegiatan Komite PPI RS yang telah dilaksanakan yaitu tidak
ada kasus peningkatan insidensi yang melebihi ekspektasi normal secara
mendadak di Rumah Sakit Umum Bhakti Husada, dikarenakan kasus- kasus
yang terjadi masih dalam batas normal.
K. Rencana Tindak Lanjut
Plan : Meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan
terhadap kemungkinan terjadinya KLB sehingga
mengurangi risiko terjadinya Endemic dan Epidemic
dari Infeksi Nosocomial
Do : Koordinasi dengan unit terkait
Check : Evaluasi dilakukan pada 6 bulan berikutnya sesuai
jadwal
Action : - Mengumpulkan dapa 6 bulan dari RM
- Monitoring dan pengawalan terhadap kejadian luar
biasa
L. Evaluasi
Evaluasi akan dilaksanakan pada bulan berikutnya jika terjadi kejadian
luar biasa (Outbreak), Sehingga Komite PPI RS berwenang melakukan
investigasi outbreak secara retrospektif dan/atau prospektif, Apabila kejadian
luar biasa (outbreak) masih berlangsung dengan alasan untuk :
1. Mencegah bertambahnya kasus dari outbreak sekarang
2. Mencegah outbreak di masa mendatang, dengan cara memperbaiki
program kesehatan,sistem surveilans, dan sistem kesehatan
3. Menerapkan sistem surveilans (investigasi outbreak merupakan bagian
dari sistem surveilans)
4. Memberi keyakinan kepada publik bahwa telah diambil langkah-langkah
yang diperlukan untuk mengatasi outbreak, agar tidak terjadi situasi
panik
5. Minimalisasi disrupsi ekonomi dan sosial akibat outbreak

Banyuwangi, 5 Juli 2018


Mengetahui
Komite PPI RSU BHAKTI HUSADA

dr. Beni L Mahardika Winarni, Amd. Kep. SKM


Ketua IPCN

PT. ROLAS NUSANTARA MEDIKA


RSU BHAKTI HUSADA

dr. Syaiful Nur Hamzah


Kepala

Anda mungkin juga menyukai