Anda di halaman 1dari 168

PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN BURMESO - SIKARI, MEMBERAMO RAYA, PAPUA

LINGKUP PEKERJAAN GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA MELIPUTI


1 Melengkapkan data dasar
2 Identifikasi lokasi jalan
3 Penetapan kriteria perencanaan
4 Penetapan alinemen jalan yang optimal
5 Penggambaran detail perencanaan geometrik jalan dan pekerjaan tanah

DATA DASAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN


1 Peta tofograpi berkontur yang akan menjadi peta dasar perencanaan jalan dengan skala tidak lebih dari 1 : 10.000
perbedaan tinggi setiap garis kontur disarankan tidak lebih dari 5 m
2 Peta geologi memuat informasi daerah labil dnan stabil
3 Peta tata guna lahan memuat informasi ruang peruntukan jalan
4 Peta jaringan jalan yang ada

IDENTIFIKASI LOKASI JALAN


1 Kelas Medan Jalan
Untuk Perencanaan Jalan Burmeso Sikari menurut tabel (II.2) lokasi ini termasuk
kelas medan pegunungan (G) dengan kemiringan medan > 25 %
2 Titik Awal dan Akhir Perencanaan
Sesuai yang ada di kontrak Paket Perencanaan Jalan Burmeso Sikari berada di
Titik awal perencanaan kampung Sikari STA.0+000 (KM 17 + 900) dan titik akhir berada
di lokasi kampung Ery STA. 15+000 ( 32 + 900 ) dapat dilihat dari gambar dibawah ini

KRITERIA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN


1 Menurut Fungsi Jalan jalur Burmeso - Sikari sesuai tabel (II.1) termasuk
jalan kolekter kelas III A denam muatan sumbu terberat (MST) 8 Ton
2 Kendaraan Rencana
Kendaraan Rencana dikelompokan menjadi tiga kelompok
a. Kendaraan Kecil diwakili oleh mobil penumpang
b. Kendaraan sedang diwakili oleh truk 3 as tandem atau oleh bus besar 2 as
c. Kendaraan Berat diwakili oleh truk semi trailer

3 VLHR dan VJR


Data Untuk Survey lalu Lintas menurut jalan dan jenis kendaraan pada tahun : 2015
1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 0.00 Unit kendaraan
2 bus penumpang 8 Ton = 0.00 Unit kendaraan
3 Truk 2 As 13 Ton = 0.00 Unit kendaraan
4 Truk 3 As 20 Ton = 0.00 Unit kendaraan
5 Truk 5 As 30 Ton = 0.00 Unit kendaraan
Jumlah = 0.00 Unit kendaraan

Tingkat pertumbuhan lalu lintas (i)


1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 7.50 %
2 bus penumpang 8 Ton = 7.00 %
3 Truk 2 As 13 Ton = 6.50 %
4 Truk 3 As 20 Ton = 6.00 %
5 Truk 5 As 30 Ton = 6.00 %

Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR ) menrut tabel II.5 dengan nilai VLHR < 1000 SMP/Hari maka untuk nilai
Faktor K dambil 12 % dan untuk Nilai Faktor F daimbil 0.5%

4 Kecepatan Rencana (Vr)


Kecepatan Rencana (Vr) sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan jalan
Sesui tabel II.6 Untuk jalan Kolektor dengan medan pegunungan diambil Kecepatan Rencana Vr = 50 KM/jam

5 Umur Rencana Perencanaan Jalan (n) = 10 Tahun

PENETRAPAN ALINEMEN JALAN


1 Dengan menggunakan data dasasr, Buat beberapa alternatif alinemen horizontal (lebih dari satu)
yang dipandang dapat memenuhi kriteria perencanaan jalan
2 Setiap alternatif alinemen horizontal dibuat alinemen vertikal dan potongan melintangnya
3 Semua alternatif alinemen dievaluasi untuk memilih alternatif yang paling efisien

ALINEMEN HORIZONTAL
Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan:
1 Jari jari minimum lengkung horizontal;
Sesuai tabel II.16 didapat untukkecepatan Rencana 50 KM/Jam
Jari jari minimum Rmin adalah 80 m

2 Kelandaian jalan maksimum;


kelandaian maksimum pada tikungan diambil max 10%

3 Panjang maksimum bagian jalan yang lurus; dan


Sesuai tabel II.15 didapat untuk jalan kolektor dengan medan pegunungan
panjang bagian lurus max adalah 1500 m

4 Jarak pandang henti dan jarak pandang mendahului.

Dengan memperhatikan kriteria perencanaan dan Damija (III.5.3), pada peta dasar
perencanaan, rencanakan alinemen horizontal jalan untuk beberapa alternatif lintasan.

Pada setiap gambar alternatif alinemen, bubuhkan "nomor station", disingkat Sta. dan
ditulis Sta.XXX+YYY, di mana XXX adalah satuan kilometer dan YYY satuan
meter. Penomoran Sta. ditetapkan sebagai berikut:
(1) Pada bagian jalan yang lurus Sta. dibubuhkan untuk setiap 50 meter;
(2) Pada bagian jalan yang lengkung Sta. dibubuhkan untuk setiap 20 meter;
(3) Penulisan Sta. pada gambar dilakukan disebelah kiri dari arah kilometer kecil
ke kilometer besar.
ALINEMEN VERTIKAL
Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan:
1 Sesuai tabel II.24 Panjang Minimum lengkung vertikal dengan Kecepatan Rencana 40 - 60 KM/Jam
didapat perbedaan kelandaian memanjang 0.6 % dengan panjang lengkung 40 - 80 m

2 Kelandaian jalan maksimum;


Sesuai tabel II.21 didapat untuk kecepatan Rencana 50 KM/Jam
Keladaian maksimum adalah 9%

3 Panjang jalan dengan kelandaian tertentu yang membutuhkan lajur pendakian; dan

4 Jarak pandang henti dan jarak pandang mendahului.


Sesuai tabel II.10 Jarak Pandang henti minimum dengan Kecepatan Rencana 50 KM/Jam
Digunakan panjang jarak henti minimum J h min sebesar 55 m sedangkan untuk
jarak pandang mendahului sesuai tabel II.11 dengan Kecepatan Rencana 50 KM/Jam
sebesar 250 m

Dengan memperhatikan kriteria perencanaan, rencanakan gambar alinemen vertikal


untuk semua alternatif alinemen horizontal. Gambar alinemen vertikal berskala panjang
1:1.000 dan skala vertikal 1:100.

POTONGANMELINTANG
Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan:
1 Lebar lajur, lebar jalur, dan lebar bahu jalan (Tabel I1.7);
Sesuai tabel II.7 dengan VLHR , < 3000 SMP/hari untuk jalan kolektor
digunakan Lebar Jalur Ideal 6 m dengan Lebar Ideal Bahu 1.5 m
Sedangkan untuk Lebar lajur sesuai tabel II.8 untuk jalan kolektor Kelas III A
digunakan lebar lajur idela 3 m
Type jalur lalu lintas yang digunakan adalah 1 jalur 2 lajur 2 arah (2/2 TB)

2 Pelebaran jalan di tikungan untuk setiap tikungan (Tabel II.20); dan

3 Damaja, Damija, dan Dawasja (II.3).

Rencanakan gambar potongan melintang jalan dengan skala horizontal 1:100 dan skala
vertikal 1:10. Gambar potongan melintang dibuat untuk setiap titik Sta.

Potongan melintang jalan beserta alinemen horizontal serta alinemen vertikal


digunakan untuk menghitung volume galian, timbunan, dan pemindahan material
galian dan timbunan.
PEMILIHAN ALINEMEN YANG OPTIMAL
Perencanaan untuk beberapa alternatif bertujuan mencari alinemen jalan yang paling
efisien yaitu alinemen dengan kriteria sebagai berikut:
1 Alinemen terpendek;
2 Semua kriteria perencanaan harus dipenuhi. Jika tidak ada alternatif alinemen
yang memenuhi kriteria perencanaan, maka kriteria perencanaan harus
dirubah;
3 Memiliki pekerjaan tanah yang paling sedikit atau paling murah. Yang dimaksud
pekerjaan tanah di sini melingkupi volume galian, volume timbunan, dan
volume perpindahan serta pengoperasian tanah galian dan timbunan; dan
4 Memiliki jumlah dan panjang jembatan paling sedikit atau paling pendek atau
paling murah.

PENYAJIAN RENCANA GEOMETRIK


Bagian-bagian perencanaan yang disajikan meliputi:
1 Gambar alinemen horizontal jalan yang digambar pada peta topografi berkontur;
2 Gambar alinemen vertikal jalan;
3 Diagram superelevasi;
4 Gambar potongan melintang jalan untuk setiap titik Sta.;
5 Diagram pekerjaan tanah (mass diagram); dan
6 Bagian bagian lain yang dianggap perlu.
bih dari 1 : 10.000
i maka untuk nilai

= 50 KM/jam
DESAIN PERKERASAN
I DATA DAN PARAMETER DESAIN

I.1 DATA SURVEY LALU LINTAS


Data Untuk Survey lalu Lintas menurut jalan dan jenis kendaraan pada tahun :
1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 0.00
2 bus penumpang 8 Ton = 0.00
3 Truk 2 As 13 Ton = 0.00
4 Truk 3 As 20 Ton = 0.00
Jumlah = 0.00

I.2 TINGKAT PERTUMBUHAN LALU LINTAS (i)


1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 7.50
2 bus penumpang 8 Ton = 7.00
3 Truk 2 As 13 Ton = 6.50
4 Truk 3 As 20 Ton = 6.00

I.3 UMUR RENCANA PERKERSAN (n)


1 Untuk Existing Permukaan, Umur Rencana (n)
2 Untuk Existing Permukaan Overlay, Umur Rencana (n)

I.4 TAHUN PERTAMA LALU LINTAS


Tahun Pertama Lalu Lintas direncanakan pada tahun 2015

II LALU LINTAS HARIAN RATA - RATA (LHR)

II.1 LALU LINTAS HARIAN RATA - RATA (LHR)


PADA AWAL UMUR RENCANA : 2015

LHR 2015 = LHR 2014 ( 1 + i )n

JENIS BERAT LHR i n LHR


NO
KENDARAAAN Ton 2014 % Tahun 2015
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.00 7.50 1.00 1.075
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.00 7.00 1.00 1.070
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.00 6.50 1.00 1.065
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.00 6.00 1.00 1.060
0.00 4.270

II.2 LALU LINTAS HARIAN RATA - RATA (LHR)


PADA AKHIR UMUR RENCANA : 2025
LHR 2025 = LHR 2015 ( 1 + i )n

JENIS BERAT LHR i n LHR


NO
KENDARAAAN Ton 2015 % Tahun 2025
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.08 7.50 10.00 2.061
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.07 7.00 10.00 1.967
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.07 6.50 10.00 1.877
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.06 6.00 10.00 1.791
4.27 7.696

PADA UMUR RENCANA n = 5 Thn : 2020

LHR 2020 = LHR 2015 ( 1 + i )n

JENIS BERAT LHR i n LHR


NO
KENDARAAAN Ton 2015 % Tahun 2020
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.08 7.50 5.00 1.436
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.07 7.00 5.00 1.403
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.07 6.50 5.00 1.370
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.06 6.00 5.00 1.338
4.27 5.546

II LALU LINTAS EKIVALEN

III.1 ANGKA EKIVALEN KENDARAAN ( E )

JENIS BERAT ANGKA EKIVALEN ( E )


NO
KENDARAAAN Ton AS DEPAN AS BELAKANG TOTAL
1 Kendaraan Ringan 2 2.00 1.00 1.00
0.0004
0.0002 0.0002
2 Bus Penumpang 8 T 8.00 3.00 5.00
0.1593
0.0183 0.1410
3 Truk 2 As 13 Ton 13.00 5.00 8.00
1.0648
0.1410 0.9238
4 Truk 3 As 20 Ton 20.00 6.00 14.00
1.0375
0.2923 0.7452

III.2 LALU LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP)

LEP = LHR 2015 x C x E

Dimana : C= Koefisien Distribusi Kendaraan


C= 0.5 Untuk 2 Lajur 2 Arah
JENIS BERAT LHR
NO C E LEP
KENDARAAAN Ton 2015
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.08 0.50 0.0004 0.00022
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.07 0.50 0.1593 0.08523
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.07 0.50 1.0648 0.56701
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.06 0.50 1.0375 0.54988
4.27 1.20232

III.3 LALU LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA)

n = 10 Tahun
LEA = LHR 2025 x C x E

JENIS BERAT LHR


NO C E LEA
KENDARAAAN Ton 2025
1 Kendaraan Ringan 2 2 2.061 0.50 0.0004 0.00041
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.967 0.50 0.1593 0.15668
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.877 0.50 1.0648 0.99939
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.791 0.50 1.0375 0.92900
7.696 2.08549

n = 5 Tahun
LEA = LHR 2020 x C x E

JENIS BERAT LHR


NO C E LEA
KENDARAAAN Ton 2020
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.436 0.50 0.0004 0.00029
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.403 0.50 0.1593 0.11171
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.370 0.50 1.0648 0.72943
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.338 0.50 1.0375 0.69420
5.546 1.53564

III.4 LALU LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET)

LET = 0.5 ( LEP + LEA )

n = 10 Tahun
JENIS BERAT
NO LEP LEA LET
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.50 0.0004 0.00040 0.00040
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.50 0.1593 0.15930 0.15930
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.50 1.0648 1.06480 1.06480
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.50 1.0375 1.03750 1.03750
Jumlah 2.26200

n = 5 Tahun
JENIS BERAT
NO LEP LEA LET
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.50 0.0004 0.00029 0.00034
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.50 0.1593 0.11171 0.13551
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.50 1.0648 0.72943 0.89712
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.50 1.0375 0.69420 0.86585
Jumlah 1.89882

III.5 LALU LINTAS EKIVALEN RENCANA (LER)

LER = LET x FP

Dimana : FP = Faktor Penyesuaian = n/10


n = Umur Rencana

n = 10 Tahun FP = 1

JENIS BERAT
NO LET FP LER
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.0004 1.00 0.0004
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.1593 1.00 0.1593
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.0648 1.00 1.0648
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.0375 1.00 1.0375
Jumlah 2.262 2.2620

LALU LINTAS EKIVALEN RENCANA ( LER ) = 2.2620 ~ 3 EMP

n = 5 Tahun FP = 0.5

JENIS BERAT
NO LET FP LER
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.0003 0.50 0.0002
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.1355 0.50 0.0678
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.8971 0.50 0.4486
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.8659 0.50 0.4329
Jumlah 1.899 0.9494

LALU LINTAS EKIVALEN RENCANA ( LER ) = 0.9494 ~ 1 EMP

II METODE ANALISA KOMPONEN

II.1 PARAMETER DESAIN


1 Umur Rencana ( n ) : 10 Tahun
2 Lalu Lintas Ekivalen Rencana ( LER ) : 3 EMP
3 CBR Tanah Dasar : 5.3 % Tunggu Hasil Lab

Lapis Perkerasan Yang Direncanakan terdiri atas


1 Lapis Permukaan : Latasir Kelas B, Lebar 6.00 m
2 Lapis pondasi Atas ( Base ) : CTB, Lebar 6.00 m
3 Lapis pondasi Bawah ( Sub Base ) : Urugan Pilihan, Lebar 6.00 m

II.2 PENETAPAN TEBAL PERKERASAN


1 Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

1 Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 5,3 diperoleh nilai DDT 4,8
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987. Gambar
Korelasi DDT dan CBR Hal. 13
2 Jalan Raya Kelas III, Klasifikasi jalan Kolektor dengan medan pegunungan.
3 Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )
Jumlah kendaraan berat
% Kendaraan berat = x 100%
LHRs
0
= x 100%
0
= 0 %

Kelandaian memanjang Rata Rata = > 10%


Curah Hujan berkisar antara = 100 - 400 mm/thn
Sehingga dikategorikan < 900 mm. Termasuk pada iklim I
Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk
perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa
komponen SKBI 2.3.26 1987. daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai
FR = 1.5

2 Penentuan Indeks Permukaan ( IP )

2.1 Indeks Permukaan Awal ( IPo )


Direncanakan jenis lapisan LATASIR , maka
disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada
Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 2,9 – 2,5.

2.2 Indeks Permukaan Akhir ( IPt )


a. Jalan Kolektor
b. LER = 2.262 ~ 3 (Berdasarkan hasil perhitungan)
Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 1.5

3 Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP)


Data :
ITP Tanah Dasar
Indek Permukaan Awal ( Ipo ) : 2.9 - 2.5
Indek Permukaan Akhir ( Ipt ) : 1.5
DDT : 4.8
Faktor Regional (FR ) : 1.5
( Digunakan Nomogram - 4 ) Segmen : 4

ITP Rencana
ITP Rencana = ITP Tanah Dasar
Segmen : 3.8
Grafik 4.2 Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan


Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
diperoleh nilai ITP = 3.8
3 Tebal Lapisan Perkerasan
Koefisien Kekuatan Relatif
Latasir Kelas B, : 0 ( manual )
CTB, : 0.13
Urugan Pilihan ( Sirtu ) : 0.12

Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :


1. Lapisan Permukaan ( Surface Course )
D1 = 2 cm
a1 = 0 ( LATASIR )
2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )
D2 = 20 cm
a2 = 0,13 ( Stabilisasi Tanah/Sirtu Dengan Semen (CTB) )
3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )
D3 = …
a3 = 0,12 ( Sirtu / pitrun kelas B )
dimana :
a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan
Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:

ITP = (a1 x D1) + (a2 x D2) + (a3 x D3)


3.8 = ( 0 x 2 ) + ( 0.13 x 20 ) + ( 0.12 x D 3 )
3.8 = 0 + 2.6 + ( 0.12 D3)
3.8 = 2.6 + ( 0.12 D3 )
D3 = 3.8- 2.6
0.12
D3 = 10.00 cm

TEBAL LAPISAN PERKERASAN

ITP = (a1 x D1) + (a2 x D2) + (a3 x D3)


dimana :
a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan

CBR LAPIS PERMUKAAN


SEGMEN STA - STA DDT ITP Rencana
(%) a1

I 0 + 000 - 15+ 000 5.3 4.8 3.8 0

GALIAN 0 + 000 - 15+ 000 5.3 4.8 3.8 0


TIMBUNAN 0 + 000 - 15+ 000 5.3 4.8 3.8 0
2014
Unit kendaraan
Unit kendaraan
Unit kendaraan
Unit kendaraan
Unit kendaraan

%
%
%
%

= 5 Tahun
= 10 Tahun
unggu Hasil Lab

6.04
ERASAN

) + (a3 x D3)
2

LAPIS PERMUKAAN BASE SUB - BASE


D1 a2 D2 a3 D3

2 0.13 20 0.12 10

2 0.13 20 0.12 10
2 0.13 20 0.12 10
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JALAN BURMESO - SIKARI, MEMBERAMO RAYA, PAPUA

LINGKUP PEKERJAAN GEOMETRIK JALAN ANTAR KOTA MELIPUTI


1 Melengkapkan data dasar
2 Identifikasi lokasi jalan
3 Penetapan kriteria perencanaan
4 Penetapan alinemen jalan yang optimal
5 Penggambaran detail perencanaan geometrik jalan dan pekerjaan tanah

DATA DASAR PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN


1 Peta tofograpi berkontur yang akan menjadi peta dasar perencanaan jalan dengan skala tidak lebih dari 1 : 10.000
perbedaan tinggi setiap garis kontur disarankan tidak lebih dari 5 m
2 Peta geologi memuat informasi daerah labil dnan stabil
3 Peta tata guna lahan memuat informasi ruang peruntukan jalan
4 Peta jaringan jalan yang ada

IDENTIFIKASI LOKASI JALAN


1 Kelas Medan Jalan
Untuk Perencanaan Jalan Burmeso Sikari menurut tabel (II.2) lokasi ini termasuk
kelas medan pegunungan (G) dengan kemiringan medan > 25 %
2 Titik Awal dan Akhir Perencanaan
Sesuai yang ada di kontrak Paket Perencanaan Jalan Burmeso Sikari berada di
Titik awal perencanaan kampung Sikari STA.0+000 (KM 17 + 900) dan titik akhir berada
di lokasi kampung Ery STA. 15+000 ( 32 + 900 ) dapat dilihat dari gambar dibawah ini

KRITERIA PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN


1 Menurut Fungsi Jalan jalur Burmeso - Sikari sesuai tabel (II.1) termasuk
jalan kolekter kelas III A denam muatan sumbu terberat (MST) 8 Ton
2 Kendaraan Rencana
Kendaraan Rencana dikelompokan menjadi tiga kelompok
a. Kendaraan Kecil diwakili oleh mobil penumpang
b. Kendaraan sedang diwakili oleh truk 3 as tandem atau oleh bus besar 2 as
c. Kendaraan Berat diwakili oleh truk semi trailer

3 VLHR dan VJR


Data Untuk Survey lalu Lintas menurut jalan dan jenis kendaraan pada tahun : 2015
1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 0.00 Unit kendaraan
2 bus penumpang 8 Ton = 0.00 Unit kendaraan
3 Truk 2 As 13 Ton = 0.00 Unit kendaraan
4 Truk 3 As 20 Ton = 0.00 Unit kendaraan
5 Truk 5 As 30 Ton = 0.00 Unit kendaraan
Jumlah = 0.00 Unit kendaraan

Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas Minimum


Tabel 4.1 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas (i) Minimum untuk Desain
2011 – 2020 >2021 – 2030
Arteri dan Perkotaan (%) 5 4
Kolektor Rural (%) 3.5 2.5
Jalan Desa (%) 1 1

Untuk menghitung pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana dihitung sebagai berikut:

R = (1 + 0.01 i )UR - 1
0.01 i

Dimana R = faktor pengali pertumbuhan lalu lintas


i = tingkat pertumbuhan tahunan (%)
UR = umur rencana (tahun)

Tingkat pertumbuhan lalu lintas (i)


1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 7.50 %
2 bus penumpang 8 Ton = 7.00 %
3 Truk 2 As 13 Ton = 6.50 %
4 Truk 3 As 20 Ton = 6.00 %
5 Truk 5 As 30 Ton = 6.00 %

Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR ) menrut tabel II.5 dengan nilai VLHR < 1000 SMP/Hari maka untuk nilai
Faktor K dambil 12 % dan untuk Nilai Faktor F daimbil 0.5%

4 Kecepatan Rencana (Vr)


Kecepatan Rencana (Vr) sesuai klasifikasi fungsi dan klasifikasi medan jalan
Sesui tabel II.6 Untuk jalan Kolektor dengan medan pegunungan diambil Kecepatan Rencana Vr = 50 KM/jam

5 Umur Rencana Perencanaan Jalan (n) = 20 Tahun dengan perkerasan lentur lapisan aspal dan lapisan berbutir
Sedangkan Umur Rencana Untuk Lapis Pondasi Jalan adalah (n) = 40 Tahun
Sumber : Manual Desain Perkerasan 2013

PENETRAPAN ALINEMEN JALAN


1 Dengan menggunakan data dasasr, Buat beberapa alternatif alinemen horizontal (lebih dari satu)
yang dipandang dapat memenuhi kriteria perencanaan jalan
2 Setiap alternatif alinemen horizontal dibuat alinemen vertikal dan potongan melintangnya
3 Semua alternatif alinemen dievaluasi untuk memilih alternatif yang paling efisien

ALINEMEN HORIZONTAL
Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan:
1 Jari jari minimum lengkung horizontal;
Sesuai tabel II.16 didapat untukkecepatan Rencana 50 KM/Jam
Jari jari minimum Rmin adalah 80 m

2 Kelandaian jalan maksimum;


kelandaian maksimum pada tikungan diambil max 10%

3 Panjang maksimum bagian jalan yang lurus; dan


Sesuai tabel II.15 didapat untuk jalan kolektor dengan medan pegunungan
panjang bagian lurus max adalah 1500 m

4 Jarak pandang henti dan jarak pandang mendahului.

Dengan memperhatikan kriteria perencanaan dan Damija (III.5.3), pada peta dasar
perencanaan, rencanakan alinemen horizontal jalan untuk beberapa alternatif lintasan.

Pada setiap gambar alternatif alinemen, bubuhkan "nomor station", disingkat Sta. dan
ditulis Sta.XXX+YYY, di mana XXX adalah satuan kilometer dan YYY satuan
meter. Penomoran Sta. ditetapkan sebagai berikut:
(1) Pada bagian jalan yang lurus Sta. dibubuhkan untuk setiap 50 meter;
(2) Pada bagian jalan yang lengkung Sta. dibubuhkan untuk setiap 20 meter;
(3) Penulisan Sta. pada gambar dilakukan disebelah kiri dari arah kilometer kecil
ke kilometer besar.

ALINEMEN VERTIKAL
Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan:
1 Sesuai tabel II.24 Panjang Minimum lengkung vertikal dengan Kecepatan Rencana 40 - 60 KM/Jam
didapat perbedaan kelandaian memanjang 0.6 % dengan panjang lengkung 40 - 80 m

2 Kelandaian jalan maksimum;


Sesuai tabel II.21 didapat untuk kecepatan Rencana 50 KM/Jam
Keladaian maksimum adalah 9%

3 Panjang jalan dengan kelandaian tertentu yang membutuhkan lajur pendakian; dan

4 Jarak pandang henti dan jarak pandang mendahului.


Sesuai tabel II.10 Jarak Pandang henti minimum dengan Kecepatan Rencana 50 KM/Jam
Digunakan panjang jarak henti minimum J h min sebesar 55 m sedangkan untuk
jarak pandang mendahului sesuai tabel II.11 dengan Kecepatan Rencana 50 KM/Jam
sebesar 250 m

Dengan memperhatikan kriteria perencanaan, rencanakan gambar alinemen vertikal


untuk semua alternatif alinemen horizontal. Gambar alinemen vertikal berskala panjang
1:1.000 dan skala vertikal 1:100.
POTONGANMELINTANG
Berdasarkan kriteria perencanaan, ditetapkan:
1 Lebar lajur, lebar jalur, dan lebar bahu jalan (Tabel I1.7);
Sesuai tabel II.7 dengan VLHR , < 3000 SMP/hari untuk jalan kolektor
digunakan Lebar Jalur Ideal 6 m dengan Lebar Ideal Bahu 1.5 m
Sedangkan untuk Lebar lajur sesuai tabel II.8 untuk jalan kolektor Kelas III A
digunakan lebar lajur idela 3 m
Type jalur lalu lintas yang digunakan adalah 1 jalur 2 lajur 2 arah (2/2 TB)

2 Pelebaran jalan di tikungan untuk setiap tikungan (Tabel II.20); dan

3 Damaja, Damija, dan Dawasja (II.3).

Rencanakan gambar potongan melintang jalan dengan skala horizontal 1:100 dan skala
vertikal 1:10. Gambar potongan melintang dibuat untuk setiap titik Sta.

Potongan melintang jalan beserta alinemen horizontal serta alinemen vertikal


digunakan untuk menghitung volume galian, timbunan, dan pemindahan material
galian dan timbunan.

PEMILIHAN ALINEMEN YANG OPTIMAL


Perencanaan untuk beberapa alternatif bertujuan mencari alinemen jalan yang paling
efisien yaitu alinemen dengan kriteria sebagai berikut:
1 Alinemen terpendek;
2 Semua kriteria perencanaan harus dipenuhi. Jika tidak ada alternatif alinemen
yang memenuhi kriteria perencanaan, maka kriteria perencanaan harus
dirubah;
3 Memiliki pekerjaan tanah yang paling sedikit atau paling murah. Yang dimaksud
pekerjaan tanah di sini melingkupi volume galian, volume timbunan, dan
volume perpindahan serta pengoperasian tanah galian dan timbunan; dan
4 Memiliki jumlah dan panjang jembatan paling sedikit atau paling pendek atau
paling murah.

PENYAJIAN RENCANA GEOMETRIK


Bagian-bagian perencanaan yang disajikan meliputi:
1 Gambar alinemen horizontal jalan yang digambar pada peta topografi berkontur;
2 Gambar alinemen vertikal jalan;
3 Diagram superelevasi;
4 Gambar potongan melintang jalan untuk setiap titik Sta.;
5 Diagram pekerjaan tanah (mass diagram); dan
6 Bagian bagian lain yang dianggap perlu.
bih dari 1 : 10.000
i maka untuk nilai

= 50 KM/jam

isan berbutir
DESAIN PERKERASAN
I DATA DAN PARAMETER DESAIN

I.1 DATA SURVEY LALU LINTAS


Data Untuk Survey lalu Lintas menurut jalan dan jenis kendaraan pada tahun :
1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 0.00
2 bus penumpang 8 Ton = 0.00
3 Truk 2 As 13 Ton = 0.00
4 Truk 3 As 20 Ton = 0.00
Jumlah = 0.00

I.2 TINGKAT PERTUMBUHAN LALU LINTAS (i)


1 Kendaraan Ringan 2 Ton = 7.50
2 bus penumpang 8 Ton = 7.00
3 Truk 2 As 13 Ton = 6.50
4 Truk 3 As 20 Ton = 6.00

I.3 UMUR RENCANA PERKERSAN (n)


1 Untuk Existing Permukaan, Umur Rencana (n)
2 Untuk Existing Permukaan Overlay, Umur Rencana (n)

I.4 TAHUN PERTAMA LALU LINTAS


Tahun Pertama Lalu Lintas direncanakan pada tahun 2015

II LALU LINTAS HARIAN RATA - RATA (LHR)

II.1 LALU LINTAS HARIAN RATA - RATA (LHR)


PADA AWAL UMUR RENCANA : 2015

LHR 2015 = LHR 2014 ( 1 + i )n

JENIS BERAT LHR i n LHR


NO
KENDARAAAN Ton 2014 % Tahun 2015
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.00 7.50 1.00 1.075
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.00 7.00 1.00 1.070
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.00 6.50 1.00 1.065
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.00 6.00 1.00 1.060
0.00 4.270

II.2 LALU LINTAS HARIAN RATA - RATA (LHR)


PADA AKHIR UMUR RENCANA : 2025
LHR 2025 = LHR 2015 ( 1 + i )n

JENIS BERAT LHR i n LHR


NO
KENDARAAAN Ton 2015 % Tahun 2025
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.08 7.50 10.00 2.061
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.07 7.00 10.00 1.967
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.07 6.50 10.00 1.877
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.06 6.00 10.00 1.791
4.27 7.696

PADA UMUR RENCANA n = 5 Thn : 2020

LHR 2020 = LHR 2015 ( 1 + i )n

JENIS BERAT LHR i n LHR


NO
KENDARAAAN Ton 2015 % Tahun 2020
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.08 7.50 5.00 1.436
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.07 7.00 5.00 1.403
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.07 6.50 5.00 1.370
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.06 6.00 5.00 1.338
4.27 5.546

II LALU LINTAS EKIVALEN

III.1 ANGKA EKIVALEN KENDARAAN ( E )

JENIS BERAT ANGKA EKIVALEN ( E )


NO
KENDARAAAN Ton AS DEPAN AS BELAKANG TOTAL
1 Kendaraan Ringan 2 2.00 1.00 1.00
0.0004
0.0002 0.0002
2 Bus Penumpang 8 T 8.00 3.00 5.00
0.1593
0.0183 0.1410
3 Truk 2 As 13 Ton 13.00 5.00 8.00
1.0648
0.1410 0.9238
4 Truk 3 As 20 Ton 20.00 6.00 14.00
1.0375
0.2923 0.7452

III.2 LALU LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP)

LEP = LHR 2015 x C x E

Dimana : C= Koefisien Distribusi Kendaraan


C= 0.5 Untuk 2 Lajur 2 Arah
JENIS BERAT LHR
NO C E LEP
KENDARAAAN Ton 2015
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.08 0.50 0.0004 0.00022
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.07 0.50 0.1593 0.08523
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.07 0.50 1.0648 0.56701
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.06 0.50 1.0375 0.54988
4.27 1.20232

III.3 LALU LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA)

n = 10 Tahun
LEA = LHR 2025 x C x E

JENIS BERAT LHR


NO C E LEA
KENDARAAAN Ton 2025
1 Kendaraan Ringan 2 2 2.061 0.50 0.0004 0.00041
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.967 0.50 0.1593 0.15668
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.877 0.50 1.0648 0.99939
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.791 0.50 1.0375 0.92900
7.696 2.08549

n = 5 Tahun
LEA = LHR 2020 x C x E

JENIS BERAT LHR


NO C E LEA
KENDARAAAN Ton 2020
1 Kendaraan Ringan 2 2 1.436 0.50 0.0004 0.00029
2 Bus Penumpang 8 T 8 1.403 0.50 0.1593 0.11171
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.370 0.50 1.0648 0.72943
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.338 0.50 1.0375 0.69420
5.546 1.53564

III.4 LALU LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET)

LET = 0.5 ( LEP + LEA )

n = 10 Tahun
JENIS BERAT
NO LEP LEA LET
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.50 0.0004 0.00040 0.00040
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.50 0.1593 0.15930 0.15930
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.50 1.0648 1.06480 1.06480
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.50 1.0375 1.03750 1.03750
Jumlah 2.26200

n = 5 Tahun
JENIS BERAT
NO LEP LEA LET
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.50 0.0004 0.00029 0.00034
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.50 0.1593 0.11171 0.13551
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.50 1.0648 0.72943 0.89712
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.50 1.0375 0.69420 0.86585
Jumlah 1.89882

III.5 LALU LINTAS EKIVALEN RENCANA (LER)

LER = LET x FP

Dimana : FP = Faktor Penyesuaian = n/10


n = Umur Rencana

n = 10 Tahun FP = 1

JENIS BERAT
NO LET FP LER
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.0004 1.00 0.0004
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.1593 1.00 0.1593
3 Truk 2 As 13 Ton 13 1.0648 1.00 1.0648
4 Truk 3 As 20 Ton 20 1.0375 1.00 1.0375
Jumlah 2.262 2.2620

LALU LINTAS EKIVALEN RENCANA ( LER ) = 2.2620 ~ 3 EMP

n = 5 Tahun FP = 0.5

JENIS BERAT
NO LET FP LER
KENDARAAAN Ton
1 Kendaraan Ringan 2 2 0.0003 0.50 0.0002
2 Bus Penumpang 8 T 8 0.1355 0.50 0.0678
3 Truk 2 As 13 Ton 13 0.8971 0.50 0.4486
4 Truk 3 As 20 Ton 20 0.8659 0.50 0.4329
Jumlah 1.899 0.9494

LALU LINTAS EKIVALEN RENCANA ( LER ) = 0.9494 ~ 1 EMP

II METODE ANALISA KOMPONEN

II.1 PARAMETER DESAIN


1 Umur Rencana ( n ) : 10 Tahun
2 Lalu Lintas Ekivalen Rencana ( LER ) : 3 EMP
3 CBR Tanah Dasar : 5.3 % Tunggu Hasil Lab

Lapis Perkerasan Yang Direncanakan terdiri atas


1 Lapis Permukaan : Latasir Kelas B, Lebar 6.00 m
2 Lapis pondasi Atas ( Base ) : CTB, Lebar 6.00 m
3 Lapis pondasi Bawah ( Sub Base ) : Urugan Pilihan, Lebar 6.00 m

II.2 PENETAPAN TEBAL PERKERASAN


1 Perhitungan Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )

1 Berdasarkan Gambar diatas nilai CBR 5,3 diperoleh nilai DDT 4,8
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987. Gambar
Korelasi DDT dan CBR Hal. 13
2 Jalan Raya Kelas III, Klasifikasi jalan Kolektor dengan medan pegunungan.
3 Penentuan nilai Faktor Regional ( FR )
Jumlah kendaraan berat
% Kendaraan berat = x 100%
LHRs
0
= x 100%
0
= 0 %

Kelandaian memanjang Rata Rata = > 10%


Curah Hujan berkisar antara = 100 - 400 mm/thn
Sehingga dikategorikan < 900 mm. Termasuk pada iklim I
Dengan mencocokkan hasil perhitungan tersebut pada buku petunjuk
perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode analisa
komponen SKBI 2.3.26 1987. daftar IV faktor regional ( FR ) didapat nilai
FR = 1.5

2 Penentuan Indeks Permukaan ( IP )

2.1 Indeks Permukaan Awal ( IPo )


Direncanakan jenis lapisan LATASIR , maka
disesuaikan dengan tabel Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana pada
Buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987. diperoleh nilai IPo = 2,9 – 2,5.

2.2 Indeks Permukaan Akhir ( IPt )


a. Jalan Kolektor
b. LER = 2.262 ~ 3 (Berdasarkan hasil perhitungan)
Dari tabel indeks permukaan pada akhir umur rencana diperoleh IPt = 1.5

3 Penentuan Indeks Tebal Perkerasan (ITP)


Data :
ITP Tanah Dasar
Indek Permukaan Awal ( Ipo ) : 2.9 - 2.5
Indek Permukaan Akhir ( Ipt ) : 1.5
DDT : 4.8
Faktor Regional (FR ) : 1.5
( Digunakan Nomogram - 4 ) Segmen : 4

ITP Rencana
ITP Rencana = ITP Tanah Dasar
Segmen : 3.8
Grafik 4.2 Penentuan Nilai Indeks Tebal Perkerasan ( ITP )
Sumber : Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26. 1987.

Dengan melihat Nomogram 4 pada buku Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan


Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen SKBI 2.3.26.1987
diperoleh nilai ITP = 3.8
3 Tebal Lapisan Perkerasan
Koefisien Kekuatan Relatif
Latasir Kelas B, : 0 ( manual )
CTB, : 0.13
Urugan Pilihan ( Sirtu ) : 0.12

Direncanakan susunan lapisan perkerasan sebagai berikut :


1. Lapisan Permukaan ( Surface Course )
D1 = 2 cm
a1 = 0 ( LATASIR )
2. Lapisan Pondasi Atas ( Base Course )
D2 = 20 cm
a2 = 0,13 ( Stabilisasi Tanah/Sirtu Dengan Semen (CTB) )
3. Lapisan Pondasi Bawah ( Sub Base Course )
D3 = …
a3 = 0,12 ( Sirtu / pitrun kelas B )
dimana :
a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan
Maka tebal lapisan pondasi bawah ( D3 ) dapat dicari dengan persamaan sbb:

ITP = (a1 x D1) + (a2 x D2) + (a3 x D3)


3.8 = ( 0 x 2 ) + ( 0.13 x 20 ) + ( 0.12 x D 3 )
3.8 = 0 + 2.6 + ( 0.12 D3)
3.8 = 2.6 + ( 0.12 D3 )
D3 = 3.8- 2.6
0.12
D3 = 10.00 cm

TEBAL LAPISAN PERKERASAN

ITP = (a1 x D1) + (a2 x D2) + (a3 x D3)


dimana :
a1, a2, a3 : Koefisien relatif bahan perkerasan ( SKBI 2.3.26 1987 )
D1, D2, D3 : Tebal masing – masing lapis permukaan

CBR LAPIS PERMUKAAN


SEGMEN STA - STA DDT ITP Rencana
(%) a1

I 0 + 000 - 15+ 000 5.3 4.8 3.8 0

GALIAN 0 + 000 - 15+ 000 5.3 4.8 3.8 0


TIMBUNAN 0 + 000 - 15+ 000 5.3 4.8 3.8 0
2014
Unit kendaraan
Unit kendaraan
Unit kendaraan
Unit kendaraan
Unit kendaraan

%
%
%
%

= 5 Tahun
= 10 Tahun
unggu Hasil Lab

6.04
ERASAN

) + (a3 x D3)
2

LAPIS PERMUKAAN BASE SUB - BASE


D1 a2 D2 a3 D3

2 0.13 20 0.12 10

2 0.13 20 0.12 10
2 0.13 20 0.12 10
LHR (Kendaraan / Jam) LHR (SMP / Jam)
Ruas Burmeso - Sikari Ruas Burmeso - Sikari
JENIS JENIS
NO LHR NO
KENDARAAAN KENDARAAAN
1 Sepeda Motor 6.00 1 Sepeda Motor
2 Sedan / Angkot / Pick Up 3.00 2 Sedan / Angkot / Pick Up
/ Station Wagon / Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 5.00 3 Truk 2 sumbu cargo ringan
4 Truk 2 sumbu ringan 2.00 4 Truk 2 sumbu ringan
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 2.00 5 Truk 2 sumbu cargo sedang
TOTAL 18.00 TOTAL

NB : LHR Kend / Jam diambil


dari jumlah kendaraan
terbanyak / jam

Faktor smp
MC = 0.7
LV = 1
MHV = 1.8

Ds = 0.014316

Hari ke 1
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 5.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 3.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 2.00
4 Truk 2 sumbu ringan 5.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 0.00
Jumlah 15.00

Hari ke 2
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 4.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 2.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 3.00
4 Truk 2 sumbu ringan 1.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 0.00
Jumlah 10.00

Hari ke 3
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 6.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 2.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 2.00
4 Truk 2 sumbu ringan 1.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 1.00
Jumlah 12.00

Hari ke 4
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 3.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 3.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 2.00
4 Truk 2 sumbu ringan 2.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 1.00
Jumlah 11.00

Hari ke 5
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 4.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 1.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 3.00
4 Truk 2 sumbu ringan 1.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 2.00
Jumlah 11.00

Hari ke 6
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 4.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 2.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 1.00
4 Truk 2 sumbu ringan 1.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 1.00
Jumlah 9.00

Hari ke 7
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 5.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 3.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 2.00
4 Truk 2 sumbu ringan 1.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 1.00
Jumlah 12.00

TOTAL VOLUME KENDARAAN


RUAS BURMESO - SIKARI
NO Jenis Kendaraan Volume
1 Sepeda Motor 4.00
2 Sedan / Angkot / Pick Up 2.00
/ Station Wagon
3 Truk 2 sumbu cargo ringan 3.00
4 Truk 2 sumbu ringan 1.00
5 Truk 2 sumbu cargo sedang 1.00
Jumlah 11.00
/ Jam)
o - Sikari
LHR

4.00
5.00

6.00
4.00
3.00
22.00

Truk 2 sumbu cargo ringan


Truk 2 sumbu ringan
Truk 2 sumbu cargo sedang
Tabel 5. 13 Perhitungan Desain Kapasitas Ruas Jalan Renca

LHR (Kend / Jam) LHR (SMP / Jam) Faktor


No Tahun
MC LV HV MC LV HV Pertumbuhan
0 2015
1 2016
2 2017
3 2018
4 2019
5 2020
6 2021
7 2022
8 2023
9 2024
10 2025 3.50%
11 2026
12 2027
13 2028
14 2029
15 2030
16 2031
17 2032
18 2033
19 2034
20 2035
itas Ruas Jalan Rencana Tabel 5. 14

LHR C Truk 2 sumbu cargo ringan


DS No Tahun
Veh/thn
(smp/Jam) (smp/Jam)
0 2015
1 2016
2 2017
3 2018
4 2019
5 2020
6 2021
7 2022
8 2023
9 2024
10 2025
11 2026
12 2027
13 2028
14 2029
15 2030
16 2031
17 2032
18 2033
19 2034
20 2035

Tabel 5. 14

Truk 2 sumbu cargo ringan


No Tahun
Veh/thn

21 2036
22 2037
23 2038
24 2039
25 2040
26 2041
27 2042
28 2043
29 2044
30 2045
31 2046
32 2047
33 2048
34 2049
35 2050
36 2051
37 2052
38 2053
39 2054
40 2055
0.0106729229
Tabel 5. 14 Perhitungan Desain Lalu Lintas Ruas Jalan (CESA5 20 tahun)

uk 2 sumbu cargo ringan Truk 2 sumbu ringan Truk 2 sumbu cargo sedang

ESA/thn Veh/thn ESA/thn Veh/thn ESA/thn

0.600 0.200 0.800


0.800 0.400 1.600
1.000 0.600 2.400
1.200 0.800 3.201
1.400 1.000 4.002
1.601 1.201 4.803
1.801 1.401 5.603
2.001 1.601 6.404
2.201 1.801 7.206
2.402 2.002 8.007
2.602 2.202 8.809
2.803 2.403 9.611
3.003 2.603 10.413
3.204 2.804 11.216
3.405 3.005 12.018
3.605 3.205 12.821
3.806 3.406 13.624
4.007 3.607 14.427
400.360 3.808 15.231
441.607 4.009 16.034
484.882 4.210 16.838
ESA KOMULATIF 20 TAHUN

Tabel 5. 14 Perhitungan Desain Lalu Lintas Ruas Jalan (CESA5 40 tahun)

uk 2 sumbu cargo ringan Truk 2 sumbu ringan Truk 2 sumbu cargo sedang

ESA/thn Veh/thn ESA/thn Veh/thn ESA/thn


ESA KOMULATIF 40 TAHUN
(CESA5 20 tahun)

Faktor
Jumlah Jumlah Komulatif No Tahun
Pertumbuhan i (%)
1.600 1.60 0 2015 3.5
2.800 4.40 1 2016 3.5
4.000 8.40 2 2017 3.5
5.201 13.60 3 2018 3.5
6.403 20.00 4 2019 3.5
7.604 27.61 5 2020 3.5
8.805 36.41 6 2021 2.5
10.006 46.42 7 2022 2.5
11.208 57.63 8 2023 2.5
12.411 70.04 9 2024 2.5
13.614 83.65 10 2025 2.5
14.817 98.47 11 2026 2.5
16.020 114.49 12 2027 2.5
17.223 131.71 13 2028 2.5
18.427 150.14 14 2029 2.5
19.632 169.77 15 2030 2.5
20.836 190.61 16 2031 2.5
22.041 212.65 17 2032 2.5
419.398 632.05 18 2033 2.5
461.649 1,093.69 19 2034 2.5
505.929 1,599.62 20 2035 2.5
ESA KOMULATIF 20 TAHUN 1,599.62

(CESA5 40 tahun)

Jumlah Jumlah Komulatif

0.025
1
0.00035

0
0.000
ESA KOMULATIF 40 TAHUN
Truk 2 sumbu cargo ringan Truk 2 sumbu ringan
R
0.2 0.2

0.00 3.00 1.00


1.00 4.00 2.00
2.00 5.00 3.00
3.00 6.00 4.00
4.00 7.00 5.00
5.00 8.00 6.00
6.00 9.00 7.00
7.01 10.01 8.01
8.01 11.01 9.01
9.01 12.01 10.01
10.01 13.01 11.01
11.01 14.01 12.01
12.02 15.02 13.02
13.02 16.02 14.02
14.02 17.02 15.02
15.03 18.03 16.03
16.03 19.03 17.03
17.03 20.03 18.03
18.04 21.04 19.04
19.04 22.04 20.04
20.05 23.05 21.05

1
Truk 2 sumbu cargo sedang

0.8

1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.01
9.01
10.01
11.01
12.01
13.02
14.02
15.02
16.03
17.03
18.03
19.04
20.04
21.05
Bagan 5

STRUKTUR PERKERASAN
SD1 SD2 SD3 SD43 SD53
Beban sumbu 20 tahun pda lajur desain
(CESA4x106)
< 0.1 0.1 - 0.5 0.5 - 4 4 - 10 10 - 30
Ketebalan Lapisan Perkerasan ( mm )
Burda 20 nomonal
Lapis Pondasi Agregat Kelas A 200 250 300 320 340
Lapis Pondasi Agregat Kelas A, atau Kerikil
alam atau distabilisasi, CBR ≥ 10%, pada 110 110 140 160 180
subgrade dengan CBR ≥5%
PERHITUNGAN TEB
MANUAL DESAIN PERKERASAN
(Spesifikasi Teknik Edi
SATUAN KERJA : DINAS BINA MARGA

PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN

NO PAKET / TAHUN ANGGARAN : 24 / 2015

NO RUAS : 000.0.0

NAMA RUAS : JALAN BURMESO - SIKARI

PROVINSI : PAPUA

PULAU : PAPUA

PANJANG (STA / KM ) : 00 + 000


INPUT DATA :

- Num. Lane

- Num. Direction

- C of Light Vehicle

- C of Heavy Vehicle

- Year of Traffic

- Year of Open Traffic

- Over Loaded (MST, MDPJ 2013)


- Growith rate (%)

- Design Life / UR (Fulldept / New Construction )

- Design Live / UR (Overlay)

- CBR Design

- CBR Subgrade Treatment

- Fungsi Jalan 1
- Lebar Jalan / Carriage Way

- Type Pondasi Jalan 1


- Type Lapis Perkerasan Semula 1
- Jenis Campuran Aspal 1
- Zona Iklim : Papua
- Tanah Dasar / Sub Grade Semula 1

TYPE URAIA

1 Sepeda Mo

2, 3, 4 Sedan / Angkot / Pick Up

6.1 Truk 2 sumbu car

6.2 Truk 2 sumbu

7.1 Truk 2 sumbu carg


PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
SAIN PERKERASAN JALAN NO.02/M/BM/2013
esifikasi Teknik Edisi Nopember 2010)

KNIS PEMBANGUNAN JALAN

PENGUKURAN : -

NO PROVINSI : 0.00

SEGMEN : 1A

KABUPATEN/KOTA : MEMBERAMO RAYA

s/d ( STA / KM ) 15 + 000

= 1 JALUR : LHR MINGGU KE 3

= 2 ARAH : LHR BULAN KE 5

= 1

= 1

= 2015

= 2016

= 3.16

= 3.5 %

= 20 Tahun

= 15 Tahun (Berdasarkan CESA4 - 10 Tahun)

= 0 %

= 17 %

= Kolektor/Sedang
= 7 Meter

= Material Urugan Pilihan

= LATASIR

= Aspal Alam

= Curah hujan 600 - 1500 mm/thn Zona III

= Tanah CUM ESA 5 :


JALAN BARU
CUM ESA 4 :
CUM ESA 5 :
OVERLAY
CUM ESA 5 :

URAIAN NILAI LHRT

Sepeda Motor 2407 Kendaraan /

Sedan / Angkot / Pick Up / Station Wagon 585 Kendaraan /

Truk 2 sumbu cargo ringan Err:509 Kendaraan /

Truk 2 sumbu ringan Err:509 Kendaraan /

Truk 2 sumbu cargo sedang Err:509 Kendaraan /

MBT - 2 ARAH Kendaraan /

TOT - 2 ARAH Kendaraan /


UR - 20 THN

UR - 20 THN

UR - 15 THN

UR - 10 THN

Hari

Hari

Hari

Hari

Hari

Hari

Hari
PERHITUNGAN
TEBAL RENCANA PERKERASAN UNTUK P
ROAD NOTE 4th - 31
SATUAN KERJA : DINAS BINA MARGA
PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN
NO PAKET / TAHUN ANGGARAN : 24 / 2015
NO RUAS : 000.0.0
NAMA RUAS : BURMESO - SIKARI
PROVINSI : PAPUA
PULAU :
PANJANG (STA / KM ) : 00 + 000 s/d

PERHITUNGAN TEBAL STRUKTUR PERKERASAN :

Łsurface / D1 = 13
cm

Łbase / D2 = 15
cm

(10^6 ESA)
L = 0.0592
%
CBR = 17

Log (L) = 4.772

Log (CBR) = 1.230


Łsub - base / D3 20
cm
Type Pondasi Material Berbutir
= 1

Year Open Trffic = 2015

TIPIKAL POTONGAN MELINTANG : NO SUBGRADE TREATMENT

AC - WC = 4

AC - BC = 9

AC BASE =

BASE COURSE CLASS A = 15

BASE COURSE CLASS B = 20

CBR SUBGRADE = 17

TIPIKAL POTONGAN MELINTANG : SUBGRADE TREATMENT (CBR = 4.3%)

AC - WC =
AC - BC =
AC BASE =

BASE COURSE CLASS A =

BASE COURSE CLASS B =

CBR SUBGRADE =
PERHITUNGAN
RASAN UNTUK PELEBARAN / JALAN BARU
D NOTE 4th - 31 - 1993

GUNAN JALAN
PENGUKURAN : -
NO PROVINSI : 0.00
SEGMEN : 1A
KABUPATEN/KOTA : MEMBERAMO RAYA

( STA / KM ) 15 + 000

DL = 15 Tahun

= 180 Month

= 5475 Day

TRAFFIC INPUT

- Sedan, Jeep, pick up, st Wagon = 2407

- Truk 2 sumbu cargo ringan = 585

- Truk 2 sumbu ringan =


- Truk 2 sumbu cargo sedang =

- Num Lane = 1

- Num. Direction = 2

- C of Light Veh = 1

- C of Heavy Veh = 1

- Year of Traffic = 2015


cm - Light Loaded = 3.16
cm - Growth Rate (%) = 3.5
cm - MSt = 8T
- AADT = Err:509
cm

cm

cm
cm
cm

cm

cm

%
-1.8036 + 1.35752

-7.88542 8.661746
-70.7143 61.35236
-0.44608 22.7750544724588 -10.1596

0.776328 4.772 3.704887


-9.36192

-15.8166291887 -1.58166
PERHITUNGAN
TEBAL RENCANA PERKERASAN UNTUK P
AASHTO - 1993
SATUAN KERJA : DINAS BINA MARGA
PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN
NO PAKET / TAHUN ANGGARAN : 24 / 2015
NO RUAS : 000.0.0
NAMA RUAS : BURMESO - SIKARI
PROVINSI : PAPUA
PULAU :
PANJANG (STA / KM ) : 00 + 000 s/d

PERHITUNGAN TEBAL STRUKTUR PERKERASAN :

Łsurface / D1 = 10
cm

Łbase / D2 = 15
cm

(10^6 ESA)
L = 0.0592
%
CBR = 17

Log (L) = 4.772

Log (CBR) = 1.230


Łsub - base / D3 = 20
cm
Type Pondasi Material Berbutir
= 1

Year Open Trffic = 2015

TIPIKAL POTONGAN MELINTANG : NO SUBGRADE TREATMENT

AC - WC = 4

AC - BC = 6

AC BASE =

BASE COURSE CLASS A = 15

BASE COURSE CLASS B = 20

CBR SUBGRADE = 17

TIPIKAL POTONGAN MELINTANG : SUBGRADE TREATMENT (CBR = 4.3%)

AC - WC =
AC - BC =
AC BASE =

BASE COURSE CLASS A =

BASE COURSE CLASS B =

CBR SUBGRADE =
PERHITUNGAN
RASAN UNTUK PELEBARAN / JALAN BARU
AASHTO - 1993

GUNAN JALAN
PENGUKURAN : -
NO PROVINSI : 0.00
SEGMEN : 1A
KABUPATEN/KOTA : MEMBERAMO RAYA

( STA / KM ) 15 + 000

= 15 Tahun

= 180 Month

= 5475 Day

TRAFFIC INPUT

- Sedan, Jeep, pick up, st Wagon = 2407

- Truk 2 sumbu cargo ringan = 585

- Truk 2 sumbu ringan =


- Truk 2 sumbu cargo sedang =

- Num Lane = 1

- Num. Direction = 2

- C of Light Veh = 1

- C of Heavy Veh = 1

- Year of Traffic = 2015


cm - Light Loaded = 3
cm - Growth Rate (%) = 3.5
cm - MSt = 8T
- AADT = Err:509
cm

cm

cm
cm
cm

cm

cm

%
DATA CBR LABORATORIUM

NO STA NILAI CBR95% Segmen

STA 0 + 000 22
CBR Max 22 %
STA 1 + 000 21
CBR Min 13 %
STA 2 + 000 19
CBR Rata-Rata 17 %
STA 3 + 000 17

STA 4 + 000 18

STA 5 + 000 17

STA 6 + 000 18

Segmen 1
STA 7 + 000 19

STA 8 + 000 17

STA 9 + 000 16

STA 10 + 000 16

STA 11 + 000 14

STA 12 + 000 22

STA 13 + 000 13

STA 14 + 000 16

STA 15 + 000 17

RATA - RATA 17.6


Kadar Air
Stasiun Berat Jenis Indek Plastis Batas Cair CBR (%) Klasifikasi Tanah
Optimum

0 + 000 24.87 2.54 14.3 33.71 22 CL ( lempung lanau coklat )

CL ( lempung lanau coklat


1 + 000 23.36 2.54 13.6 29.5 21 muda )

2 + 000 26.02 2.54 14.88 33.82 19 CL ( lempung lanau coklat )

3 + 000 24.26 2.54 14.3 28.72 17 CL ( lempung coklat muda )

CL ( lempung lanau coklat


4 + 000 21.04 2.54 12.41 33.13 18 muda )

5 + 000 26.71 2.54 14.34 25.03 17 CL ( lempung lanau coklat )

6 + 000 26.01 2.54 12.43 28.25 18 CL ( lempung coklat )

7 + 000 23.79 2.54 4.51 27.62 19 CL ( lempung Kepasiran )

8 + 000 27.73 2.54 11.92 28.77 17 CL ( lempung lanau coklat )

9 + 000 23.94 2.54 13.69 29.14 16 CL ( lempung coklat )

10 + 000 26.48 2.54 14.06 27.02 16 CL ( lempung coklat )


CL ( lempung lanau coklat
11 + 000 23.12 2.54 12.64 22.97 14 muda )
CL ( lempung campuran sirtu
12 + 000 22.4 2.54 4.97 24.36 22 )
CL ( lempung lanau coklat
13 + 000 24.31 2.54 12.73 29.22 13 muda )

14 + 000 22.6 2.54 14.12 28.61 16 CL ( lempung lanau coklat )

CL ( lempung pasiran abu


15 + 000 24.06 2.54 6.36 30.13 17 abu )
CBR perkiraan CBR perkiraan
AASHTO Casagrande atau
(%) USCS (%)

A1 > 20 GW > 50

A2 >8 GC > 40

A3 > 10 GP 25 - 60

A4 3 - 25 GF 20

A5 <7 SW & SC 20 - 60

A6 & A7 < 15 SP 10 - 30

SF 8 - 30

ML 6 - 25

CL 4 - 15

OL 3-8

MH <7

CH <6

OH <4
PERHITUNGAN TEBAL
MANUAL DESAIN PERKERASAN J
(Spesifikasi Teknik Edisi
SATUAN KERJA : DINAS BINA MARGA
PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNA
NO PAKET / TAHUN ANGGARAN : 24 / 2015
NO RUAS : 000.0.0
NAMA RUAS : BURMESO - SIKARI
PROVINSI : PAPUA
PULAU :
PANJANG (STA / KM ) : 00 + 000 s/d
OUTPUT - RECOMMENDED of PAVEMENT THICKNESS DESIGN JA
PAVEMENT METHODE DESIGN LIFE SURFACE LAY

ROAD NOTE 31 - 1993 : Widening 20 AC - W

CBR (%) Subgrade Design : 17 Year AC - B

AC - B

AC - BAS
TOTAL
ROAD NOTE 31 - 1993 : Widening 20 AC - W

(TREATMEN SUBGRADE) Year AC - B

AC - B

CBR (%) Subgrade Design : 17 AC - BAS

TOTAL

AASHTO 1993 : Widening 20 AC - W


CBR (%) Subgrade Design : 17 Year AC - B

AC - B

AC - BAS

TOTAL

AASHTO 1993 : Widening 20 AC - W

(TREATMEN SUBGRADE) Year AC - B

AC - B

CBR (%) Subgrade Design : 17 AC - BAS

CUM ESA 5 = TOTAL

METODE LENDUTAN : Overlay 15


Year

Pd.T.01 - 2002 : Overlay 15


Year

MANUAL DESAIN PERKERASAN 2013 : Widening 20 SUR


CBR (%) Subgrade Design 17 Year BURDA / LATASI
CHART DESIGN / BASE GRANULAR 5
CUM ESA5-20
CUM ESA5-40
TOTAL
MANUAL DESAIN PERKERASAN 2013 : Overlay 15
CUM ESA 4 : Year Tebal Lendutan
PEMICU IRI : Tebal IRI
Result
HITUNGAN TEBAL PERKERASAN
N PERKERASAN JALAN NO.02/M/BM/2013
fikasi Teknik Edisi Nopember 2010)

TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN


PENGUKURAN : -
NO PROVINSI : 0.00
SEGMEN : 1A
KABUPATEN/KOTA : MEMBERAMO RAYA

s/d ( STA / KM ) 15 + 000


JALAN BURMESO - SIKARI - MEMBERAMO RAYA 000.0.0
SURFACE LAYER ( CM ) BASE - SUB BASE - CAPPING LAYER ( CM )

AC - WC 4 BASE A 15

AC - BC 9 SUB BASE B 20

AC - BC -

AC - BASE -
TOTAL = 13 TOTAL = 35
AC - WC - BASE A -

AC - BC - SUB BASE B -

AC - BC - SELECTED MAT -

AC - BASE -

TOTAL = 0 TOTAL = 0

BASE LAYER RECOMMENDED : 35

AC - WC 4 BASE A 15
AC - BC 6 SUB BASE B 20

AC - BC -

AC - BASE -

TOTAL = 10 TOTAL = 35

AC - WC - BASE A -

AC - BC - SUB BASE B -

AC - BC - SELECTED MAT -

AC - BASE -

TOTAL = 0 TOTAL = 0

BASE LAYER RECOMMENDED : 35

SURFACE LAYER ( CM ) Σ LAYER

TOTAL =
SURFACE LAYER ( CM ) Σ LAYER

TOTAL =
SURFACE - BASE - SUB BASE - CAPPING LAYER ( CM ) Σ LAYER
BURDA / LATASIR 2 BASE A 20
SUB BASE B 15
SELECTED MAT 0 CAPPING LAYER
-
TOTAL = 2 TOTAL = 35
SURFACE LAYER Σ LAYER
Tebal Lendutan : 0 AC - WC 0
Tebal IRI : 0 AC - BC 0
Result : 0 AC - BC (LEVELLING) 0

TOTAL : 0
000.0.0
CM )

35
35

Σ LAYER

Σ LAYER

Σ LAYER

CAPPING LAYER

Σ LAYER
RUAS JALAN : BUNAR / CI BUNGUR
MINGGU KE : 2
NBULAN KE : 10
NILAI FAKTOR BULAN/MINGGU
NILAI P : 0.98
NILAI Cv : 3.4

NO URUT JENIS

1 Sepeda Motor
2,3,4 Sedan, Jeep, pick up, st Wagon
5a Bus Kecil
5b Bus Besar
6a.1 Truk 2 sumbu cargo ringan
6a.2 Truk 2 sumbu ringan
6b1.1 Truk 2 sumbu cargo sedang
6b1.2 Truk 2 sumbu sedang
6b2.1 Truk 2 sumbu berat
6b2.2 Truk 2 sumbu berat
7a1 Truk 3 sumbu ringan
7a2 Truk 3 sumbu sedang
7a3 Truk 3 sumbu berat
7b Truk 2 sumbu dan Trailer Penarik 2 Sumbu
7c1 Truk 4 sumbu Trailer (Muatan Umum)
7c2.1 Truk 5 sumbu Trailer
7c2.2 Truk 5 sumbu Trailer
7c3 Truk 6 sumbu Trailer

NO URUT JENIS

1 Sepeda Motor
2,3,4 Sedan, Jeep, pick up, st Wagon
5a Bus Kecil
5b Bus Besar
6a.1 Truk 2 sumbu cargo ringan
6a.2 Truk 2 sumbu ringan
6b1.1 Truk 2 sumbu cargo sedang
6b1.2 Truk 2 sumbu sedang
6b2.1 Truk 2 sumbu berat
6b2.2 Truk 2 sumbu berat
7a1 Truk 3 sumbu ringan
7a2 Truk 3 sumbu sedang
7a3 Truk 3 sumbu berat
7b Truk 2 sumbu dan Trailer Penarik 2 Sumbu
7c1 Truk 4 sumbu Trailer (Muatan Umum)
7c2.1 Truk 5 sumbu Trailer
7c2.2 Truk 5 sumbu Trailer
7c3 Truk 6 sumbu Trailer
LHRT k emp Q

2,407 0.11 0.4 105.91


585 0.11 1 64.35
3 0.11 -
1 0.11 2 0.22
7 0.11 -
609 0.11 1 66.99
Err:509 0.11 Err:509
44 0.11 -
- 0.11 1.7 -
#REF! 0.11 #REF!
179 0.11 3.2 63.01
#REF! 0.11 #REF!
#REF! 0.11 #REF!
- 0.11 3.2 -
172 0.11 -
- 0.11 -
#REF! 0.11 #REF!
Err:509 0.11 Err:509

LHRT k emp Q

1,908 0.11 0.4 83.95


514 0.11 1 56.54
2 0.11 2 0.44
2 0.11 2 0.44
8 0.11 -
609 0.11 1 66.99
51 0.11 -
- 0.11 -
#REF! 0.11 1.7 #REF!
- 0.11 -
243 0.11 3.2 85.54
- 0.11 -
1 0.11 -
37 0.11 3.2 13.02
169 0.11 -
- 0.11 -
#REF! 0.11 #REF!
#REF! 0.11 #REF!
21031

Q=

DS = Q/C
C= 1304 SMP/JAM

DS =
RUAS JALAN :
MINGGU KE :
BULAN KE :
JUMLAH KENDARAAN :

NO URUT

1
2,3,4
5a
5b
6a.1
6b1.2
7a1
7b
7c2.1

RUAS JALAN :
MINGGU KE :
BULAN KE :
JUMLAH KENDARAAN :

NO URUT

1
2,3,4
5a
5b
6a.1
6b1.1
7a1
7b
7c2.1

Distribusi Lalu Lintas Selama Sur


3,000

2,500 2,407
an

2,000 1908.000
3,000

2,500 2,407

Jumlah Kendaraan 2,000 1908.000

1,500

1,000

585
514.000
500

3 2.000 1 2.000 7 8.000 44


-
Sepeda Motor Sedan, Jeep, pi ck Bus Keci l Bus Bes a r Truk 2 s umbu Truk
up, st Wagon cargo ri ngan s ed

Jenis Kendaraan
LHR NORMAL LHR OPPOSITE
BUNAR / CI BUNGUR
1
11
3,158

DATA LALULINT
JENIS HARI KE
1 2
Sepeda Motor 2,963 2,235
Sedan, Jeep, pick up, st Wagon 618 530
Bus Kecil 5 4
Bus Besar 1 -
Truk 2 sumbu cargo ringan 9 8
Truk 2 sumbu sedang 75 69
Truk 3 sumbu ringan 299 213
Truk 2 sumbu dan Trailer Penarik 2 Sumbu - -
Truk 5 sumbu Trailer - -
#REF! #REF!
LEBAK WANGI
1
11
2,671

DATA LALULINT
JENIS HARI KE "
1 2
Sepeda Motor 2,668 1,999
Sedan, Jeep, pick up, st Wagon 543 626
Bus Kecil 4 3
Bus Besar 3 -
Truk 2 sumbu cargo ringan 28 26
Truk 2 sumbu cargo sedang 68 90
Truk 3 sumbu ringan 290 340
Truk 2 sumbu dan Trailer Penarik 2 Sumbu - -
Truk 5 sumbu Trailer - -
#REF! #REF!

usi Lalu Lintas Selama Survei


243.000
179
1 2.000 7 8.000 44 51.000 37.000
Bus Bes a r Truk 2 s umbu Truk 2 s umbu Truk 3 sumbu Truk-2 s umbu dan - 5 s umbu
Truk -
cargo ri ngan s edang ri ngan Trai l er Pena ri k 2 Tra i ler
Sumbu

Jenis Kendaraan
L LHR OPPOSITE
NILAI FAKTOR BULAN/MINGG
NILAI P
NILAI Cv
602
(728)
DATA LALULINTAS HARIAN RAT-RATA (LHR) ANALISA DTA LHR
HARI KE "N" (ARAH NORMAL) LHR 7HARI LHRT
LHRT MIN
3 4 5 6 7
2,531 2,109 1,985 2,250 2,435 2,358 2,407 2,257
584 540 534 609 596 573 585 548
- 1 - - 3 3 3 2
3 - - - - 1 1 -
14 7 6 - - 6 7 6
79 42 33 - 1 43 44 41
280 210 220 2 - 175 179 167
- - - - - - - -
- - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 3,158 3223 3021
NILAI FAKTOR BULAN/MINGG
NILAI P
NILAI Cv
505

DATA LALULINTAS HARIAN RAT-RATA (LHR) ANALISA DTA LHR


HARI KE "N" (ARAH OPPOSITE) LHR 7HARI LHRT
LHRT MIN
3 4 5 6 7
1,548 1,125 1,284 1,876 2,587 1,870 1,908 1,789
516 425 378 486 546 503 514 481
- - - 3 2 2 2 1
- - - 2 4 1 2 1
- - - - - 8 8 7
69 54 66 - - 50 51 47
392 325 317 1 1 238 243 227
- - - - - - 37 34
- - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! 2,671 2726 2555
Grafik
FAKTOR BULAN/MINGGU
: 0.98
: 3.4

ANALISA DTA LHRT


CEK LHRT
LHRT MAX

2,579 OK 1
627 OK
4 OK
2 OK
8 OK
48 OK
192 OK
- OK
- OK
3454
FAKTOR BULAN/MINGGU
: 0.98
: 3.4

ANALISA DTA LHRT


CEK LHRT
LHRT MAX

2,045 OK 30.4
551 OK 51.7
3 OK 3.5
3 OK 0.1
9 OK
55 OK 0
261 OK
40 OK 0.5
-
2921 100
rafik

0.20% 1.35% 5.54%


18.14%
0.02%
0.08%
74.67%
0.93336
1
2,3,4
5a
5b
6a .1
6b1.2
7a 1
7b
7c2.1
RUAS JALAN : BUNAR / CI BUNGUR
MINGGU KE : 1
NBULAN KE : 8
JUMLAH KENDAR: 3,158

NO URUT JENIS LHRT (Normal)

1 Sepeda Motor 2,407


2,3,4 Sedan, Jeep, pick up, st Wagon 585
5a Bus Kecil 3
5b Bus Besar 1
6a.1 Truk 2 sumbu cargo ringan 7
6a.2 Truk 2 sumbu ringan 609
6b1.1 Truk 2 sumbu cargo sedang Err:509
6b1.2 Truk 2 sumbu sedang 44
6b2.1 Truk 2 sumbu berat 0
6b2.2 Truk 2 sumbu berat #REF!
7a1 Truk 3 sumbu ringan 179
7a2 Truk 3 sumbu sedang #REF!
7a3 Truk 3 sumbu berat #REF!
7b Truk 2 sumbu dan Trailer Penarik 2 Sumbu 0
7c1 Truk 4 sumbu Trailer (Muatan Umum) 172
7c2.1 Truk 5 sumbu Trailer 0
7c2.2 Truk 5 sumbu Trailer #REF!
7c3 Truk 6 sumbu Trailer Err:509
8 Kendaraan Tak Bermotor Err:509

NO URUT JENIS LHRT (Opposite)

1 Sepeda Motor 1,908


2,3,4 Sedan, Jeep, pick up, st Wagon 514
5a Bus Kecil 2
5b Bus Besar 2
6a.1 Truk 2 sumbu cargo ringan 8
6a.2 Truk 2 sumbu ringan 609
6b1.1 Truk 2 sumbu cargo sedang 51
6b1.2 Truk 2 sumbu sedang 0
6b2.1 Truk 2 sumbu berat #REF!
6b2.2 Truk 2 sumbu berat 0
7a1 Truk 3 sumbu ringan 243
7a2 Truk 3 sumbu sedang 0
7a3 Truk 3 sumbu berat 1
7b Truk 2 sumbu dan Trailer Penarik 2 Sumbu 37
7c1 Truk 4 sumbu Trailer (Muatan Umum) 169
7c2.1 Truk 5 sumbu Trailer 0
7c2.2 Truk 5 sumbu Trailer #REF!
7c3 Truk 6 sumbu Trailer #REF!
8 Kendaraan Tak Bermotor 115
ESA4 ESA5
VDF 4
VDF 5
DL
Normal Normal
0.00 0.00 0.8 0.0 0.0
0.00 0.00 0.8 0.0 0.0
0.30 0.20 0.8 0.7 0.5
0.55 0.50 0.8 0.4 0.4
4.00 5.10 0.8 22.4 28.6
0.80 0.80 0.8 389.8 389.8
0.70 0.70 0.8 Err:509 Err:509
1.60 1.70 0.8 56.3 59.8
0.90 0.80 0.8 0.0 0.0
7.30 11.20 0.8 #REF! #REF!
7.60 11.20 0.8 1,088.3 1,603.8
28.10 64.40 0.8 #REF! #REF!
28.90 62.20 0.8 #REF! #REF!
36.90 90.40 0.8 0.0 0.0
13.60 24.00 0.8 1,871.4 3,302.4
19.00 33.20 0.8 0.0 0.0
30.30 69.70 0.8 #REF! #REF!
41.60 93.70 0.8 Err:509 Err:509
- - - - -
ESA Per Hari

ESA4 ESA5
VDF 4
VDF 5
DL
Opposite Opposite

0.00 0.00 0.8 0.0 0.0


0.00 0.00 0.8 0.0 0.0
0.30 0.20 0.8 0.5 0.3
0.55 0.50 0.8 0.9 0.8
4.00 5.10 0.8 25.6 32.6
0.80 0.80 0.8 389.8 389.8
0.70 0.70 0.8 28.6 28.6
1.60 1.70 0.8 0.0 0.0
0.90 0.80 0.8 #REF! #REF!
7.30 11.20 0.8 0.0 0.0
7.60 11.20 0.8 1,477.4 2,177.3
28.10 64.40 0.8 0.0 0.0
28.90 62.20 0.8 23.1 49.8
36.90 90.40 0.8 1,092.2 2,675.8
13.60 24.00 0.8 1,838.7 3,244.8
19.00 33.20 0.8 0.0 0.0
30.30 69.70 0.8 #REF! #REF!
41.60 93.70 0.8 #REF! #REF!
- - - - -
ESA Per Hari

40150
6.8 10.2
3.800 5.7

44.8 29.2
49.28
CUMULATIVE EQUIVALENT SINGLE AXLE LOAD (CE
RUAS JALAN : BUNAR / CI BUNGUR
UMUR RENCANA : 10 THN (NORMAL)
PROVINSI : JAWA BARAT

1 CESA
Traffic Growth factor
Number Year CESA4
Year

0 2019 0.000
1 2020 1.000
2 2021 2.000
3 2022 3.001
4 2023 4.003
5 2024 5.005
6 2025 6.007
7 2026 7.010
8 2027 8.013
9 2028 9.017
10 2029 10.022
11 2030 11.026
12 2031 12.032
13 2032 13.038
14 2033 14.044
15 2034 15.051
16 2035 16.058
17 2036 17.065
18 2037 18.074
19 2038 19.082
20 2039 20.091
21 2040 21.101
22 2041 22.111
23 2042 23.122
24 2043 24.133
25 2044 25.145
26 2045 26.157
27 2046 27.169
28 2047 28.182
29 2048 29.196
30 2049 30.210
31 2050 31.224
32 2051 32.239
33 2052 33.255
34 2053 34.271
35 2054 35.287
36 2055 36.304
37 2056 37.321
38 2057 38.339
39 2058 39.358
40 2059 40.377

Design Life = 10 Tahun Cum ESA4


Growth Rate = 4.8 %
Cum ESA5

Cum ESA4 20 Thn


Cum ESA4 10 Thn

CUMULATIVE EQUIVALENT SINGLE AXLE LOAD (CE


RUAS JALAN : BUNAR / CI BUNGUR
UMUR RENCANA : 20 THN (OPPOSITE)
PROVINSI : JAWA BARAT

1 CESA
Number Traffic Growth factor
Year CESA4
Year
0 2019 0.000
1 2020 1.000
2 2021 2.000
3 2022 3.001
4 2023 4.002
5 2024 5.004
6 2025 6.005
7 2026 7.007
8 2027 8.010
9 2028 9.013
10 2029 10.016
11 2030 11.019
12 2031 12.023
13 2032 13.027
14 2033 14.032
15 2034 15.037
16 2035 16.042
17 2036 17.048
18 2037 18.054
19 2038 19.060
20 2039 20.067
21 2040 21.074
22 2041 22.081
23 2042 23.089
24 2043 24.097
25 2044 25.105
26 2045 26.114
27 2046 27.123
28 2047 28.133
29 2048 29.143
30 2049 30.153
31 2050 31.163
32 2051 32.174
33 2052 33.185
34 2053 34.197
35 2054 35.209
36 2055 36.221
37 2056 37.234
38 2057 38.247
39 2058 39.260
40 2059 40.274

Design Life = 20 Tahun Cum ESA4


Growth Rate = 3.5 %
Cum ESA5

Cum ESA4 20 Thn


Cum ESA4 10 Thn
GLE AXLE LOAD (CESAL)

Traffic Growth Rate


CESA5 %

4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8
4.8

=====> Tabel Pemilihan Jenis Perkerasan

40199.61
14,672,857.65

GLE AXLE LOAD (CESAL)

Traffic Growth Rate


CESA5 %
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5
3.5

=====> Tabel Pemilihan Jenis Perkerasan

40199.61
14,672,857.65
38,351.12
1,342.29
39,693.41
38351.12

13,998,158.80
CBR
CBR
CBR-LAPANGAN Terkoreksi CBRrata
Rata- Standar Desain =
NO STA Deviasi CBR Rata-
Iklim (0.8) rata-1.3 SD

1 12.47 9.98 10.99 3.29 6.72


2 13 10.40 10.99 3.29 6.72
3 21.67 17.34 10.99 3.29 6.72
4 15 12.00 10.99 3.29 6.72
5 10.5 8.40 10.99 3.29 6.72
6 17.26 13.81 10.99 3.29 6.72
7 16 12.80 10.99 3.29 6.72
8 9.68 7.74 10.99 3.29 6.72
9 14 11.20 10.99 3.29 6.72
10 17.64 14.11 10.99 3.29 6.72
11 9.12 7.30 10.99 3.29 6.72
12 7.4 5.92 10.99 3.29 6.72
13 7.5 6.00 10.99 3.29 6.72
14 16.99 13.59 10.99 3.29 6.72
15 15 12.00 10.99 3.29 6.72
16 17 13.60 10.99 3.29 6.72
17 6.1 4.88 10.99 3.29 6.72
18 13 10.40 10.99 3.29 6.72
19 15 12.00 10.99 3.29 6.72
20 15.5 12.40 10.99 3.29 6.72
21 18.67 14.94 10.99 3.29 6.72
230.80
10.99
4.264
6.726

Anda mungkin juga menyukai