Anda di halaman 1dari 9

Komponen-Komponen pada Aki Kering dan Fungsinya

Larutan elektrolit itu ditempatkan pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari bahan ebonit
atau gelas. penyekat). Letak pelat positif dan negatif sangat berdekatan tetapi dibuat untuk tidak
saling menyentuh dengan adanya lapisan pemisah yang berfungsi sebagai isolator.
Anode : lempeng logam Timbal (Pb)
Katode : lempeng logam oksida timbal (PbO2)
Elektrolit : larutan asam sulfat encer (H2SO4)

Untuk mencegah terjadinya hubungan pendek (korslet), maka lempeng anode dan katode
dipisahkan oleh bahan isolasi. Kumpulan anode dihubungkan bersama-sama, demikian pula
kumpulan katode. Hubungan paralel ini menambah luas elektrode yang kontak dengan larutan
elektrolit dan menambah kapasitas pengantar aliran dari sel itu. Sel-sel itu kemudian
digabungkan satu sama lain dalam bentuk deretan, + sampai -, untuk menghasilkan satu baterai
(Petrucci, 1993).

Komponen Utama Dan Fungsi

1. Pembatas Dinding Sel


Pembatas dinding sel dari sel-sel baterai, baik sel baterai positif maupun sel baterai negatif
dengan tujuan agar tidak terjadi hubungan singkat di antara sel-sel baterai tersebut dan juga
untuk menjembatani antara sel 1 hingga sel 6 yang mempunyai nilai tegangan masing-masing
sel yaitu 2 Volt
2. Kotak Baterai
Kotak baterai umumnya terbuat dari bahan karet atau plastik yang dikeraskan, kotak ini di
desain secara baik oleh pabrik pembuatnya dengan tujuan untuk melindungi dan menghindari
benturan atau gangguan yang datang dari luar baterai semisal bentuk kejatuhan dari ketinggian
secara tak sengaja, ataupun tertimpa sebuah alat semacam dongkrak. namun demikian sbaik
apapun kotak baterai ini di buat terkadang mempunyai umur pemakaian yang tidak maksimal
semisal ketika jatuh dari ketinggian tertentu terkadang kotak baterai langsung pecah dan cairan
elektrolitnyapun langsung berhamburan.
3. Terminal Baterai
Terminal baterai berfungsi sebagai tempat mengikat kabel-kabel terminal baterai yang akan
menuju kepada terminal-terminal lain semisal terminal pada kunci kontak, desain terminal
baterai secara kasat mata tidak mempunyai perbedaan yang berarti namun bila kita perhatikan
secara seksama sebenarnya kedua terminal tersebut mempunyai diameter yang berbeda antar
terminal (+) dengan terminal (-). umumnya perbedaan tersebut terletak pada terminal (+) yang
mempunyai diameter terminalnya lebih besar dari diameter terminal (-). Hal ini di desain
dengan sengaja dengan tujuan untuk menghindari kesalahan pemasangan oleh teknisi mesin
ketika melihat tanda-tanda (+) dan (-) yang tercetak dengan bentuk reflika timbul pada baterai
telah mengalami keruskan atau keausan.
4. Tutup Baterai
Tutup baterai terbuat dari bahan plastik yang tahan panas dan zat kimia, pada bagian bawahnya
terdapat ulir yang akan terkait pada tutup kotak baterai dan berbentuk segi empat memanjang
sedangkan di bagian atas dari tutup baterai tersebut terdapat lubang-lubang ventilasi.
5. Lubang Ventilasi
Lubang ventilasi yang terdapat pada bagian atas dari kepala tutup baterai mempunyai fungsi
untuk membuang gas hasil destilasi cairan elektrolit ketika baterai di berikan beban pemakaian
tegangan listrik yang mengalir dalam rangkaian-rangkaian seperti ; sistem starter, sistem
pengapian maupun sistem penerangan. mengingat gas yang keluar malalui tutup baterai sangat
berbau, jangan di hirup karena akan mengganggu kesehatan tubuh
6. Tutup Kotak Baterai
Tutup kotak baterai berada di bagian atas yang menjadi penutup dari sebuah kotak baterai yang
berfungsi melindungi komponen-komponen baterai bagian dalam dari kejatuhan partikel
kotoran dan debu yang beterbangan di dalam bengkel ataupun cairan pelumas yang tertumpah
secara tidak sengaja oleh teknisi bengkel.
7. Penghubung Sel
Penghubung sel berfungsi untuk menghubungkan sel-sel dari tiap-tiap sel baterai agar tiap sel
baterai saling bersinergi menjadi nilai tegangan yang maksimal. Tiap-tiap sel yang saling
dihubungkan mempunyai nilai 2 Volt bila setiap sel dari tiap sel tersebut terdapat 6 berarti nilai
tegangan dari baterai tersebut kurang lebih 12 Volt.
8. Pembatas Antara
Pembatas antara tutup kotak baterai dengan kotak baterai itu sendiri biasanya direkatkan sangat
kuat agar penutup baterai tidak lepas ketika di angkat atau dipindahkan kedalam ruang mesin
oleh teknisi bengkel. Hal ini memberikan kesan bahwa sistem baterai didesain dengan
keakuratan tinggi.
9. Sel (-)
Sel baterai terdiri dari gabungan plat positif dan plat negatif yang disekatkan oleh separator
antara plat yang satu dengan plat yang lainnya, Jumlah dan ukuran plat adalah dua faktor yang
menentukan kapasitas amper-jam nominal dari sel. Setiap grup plat positif dan setiap grup plat
negatif masing-masing di satukan oleh pemegang platnya sendiri. Pada setiap sel jumlah plat
negatif lebih banyak satu dari pada plat positif, sehingga sisi luar plat sel adalah negatif.
10. Sel (+)
Bahan aktif plat (+) adalah timah peroksida (simbol kimia PbO2) yang berbentuk kristal dengan
butir-butir yang sangat kecil dan berwarna kecoklat-coklatan.
11. Alas Baterai
Alas baterai mempunyai fungsi sebagai kedudukan dan penumpu berat dari totalitas berat
baterai, oleh karena ketika membongkar atau memasang baterai hendaknya hati-hati agar
kondisi baterai tidak jatuh yang dapat menyebabkan pecah atau retak pada bagian alas baterai
sehingga cairan elektrolit pada baterai dapat merembes keluar (bocor baterai).
12. Separator
Bahan lembaran tipis yang memisahkan antara plat (-) dan plat (+) yang mempunyai fungsi
untuk mencegah terjadinya kehilangan energi yang tersimpan, dibuatnya ruruk-rusuk pada sisi
permukaan plat (+) separattor bertujuan agar volume asam sulfat lebih banyak beredar pada
daerah permukaan plat (+) sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan fasilitas sirkulasi asam
dalam sel. Terdapat bermacam-macam separator yaitu ; kayu, karet atau plastik yang berlubang,
lembaran berlubang dari silica dan fiber glass.
13. Ruang Endapan
Ruang endapan merupakan ruang yang terdapat dibagian alas baterai yang berfungsi untuk
mengendapkan butiran-butiran atau serpihan-serpihan halus yang berasal dari plat-plat baterai
ketika baterai sedang di gunakan (di beri beban).
Reaksi pada Aki Kering

Ada dua reaksi pada aki, yaitu reaksi pengosongan dan reaksi pengisian. Reaksi pengosongan
terjadi pada saat aki digunakan. Reaksi pengisian terjadi pada saat aki diisi ulang. Persamaan
reaksi pengosongan aki adalah sebagai berikut
Anode : Pb(s) + HSO4-(aq) → PbSO4(s) + H+(aq) + 2e-
Katode : PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3 H+(aq) + 2e- → PbSO4(s) + 2 H2O(l)
+
Redoks : Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4-(aq) + PbSO4(s) + 2 H2O(l)

Berdasarkan reaksi itu tampak bahwa anoda dan katoda berubah menjadi zat yang sama yaitu
PbSO4 yang mengendap dan menempel pada kedua elektroda. Akibatnya suatu saat permukaan
kedua elektroda tertutup secara merata oleh zat yang sama. Pada saat itu aki tidak dapat
digunakan dan perlu diisi kembali. Selain itu pada katoda terbentuk air. Air itu akan mengikat
H2SO4selama reaksi pengosongan berlangsung. Akibatnya kadar H2SO4 makin berkurang.
Berkurangnya kadar H2SO4 ditandai dengan berkurangnya kerapatan larutan. Kerapatan larutan
diukur dengan alat hydrometer. Aki yang baru diisi memiliki kerapatan 1.25 – 1.30 gmL-1. Jika
kerapatan larutan kurang dari 1.25 gml-1 aki perlu diisi kembali. Pengisian aki dilakukan dengan
cara mengubah arah lairan electron pada kedua elektroda. Anoda yang melepaskan electron
(oksidasi) pada saat pengosongan berubah menjadi menangkap electron (reduksi) pada saat
pengisian. Sebaliknya katode yang menangkap electron (reduksi) pada saat pengosongan
berubah menjadi melepaskan electron (oksidasi) pada saat pengisian. Untuk itu elektroda Pb
dihubungkan dengan kutub negative sumber arus sehingga PbSO4 yang melekat padanya
tereduksi menjadi Pb. Seblaiknya elektroda PbO2 dihubungkan dengan kutub positif sumber
arus sehingga PbSO4 yang melekat padanya teroksidasi menjadi PbO2
Katode Pb :PbSO4(s) + H+(aq) + 2e- → Pb(s) + HSO4-(aq)
Anode PbO2 : PbSO4(s) + 2 H2O(l) → PbO2(s) + HSO4-(aq) + 3 H+(aq) + 2e-
+
Redoks : 2 PbSO4(s) + 2 H2O(l) → Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4-(aq) + 2 H+ (aq)

Cara Kerja Aki Kering

Saat Baterai Mengeluarkan Arus:


a. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabung/berubah
menjadi air (H20).
b. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun
pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan
discharge.

Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada pelat-pelat
dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya
terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini
mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh
berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi
baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu dengan menggunakan
alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki
(bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki ). Selain itu pada saat baterai dalam keadaan
discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air ini bisa membeku, bak
baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

Saat Baterai Menerima Arus


Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang diisi
dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan dengan arus listrik
positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang dialiri
biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri tegangan
12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang dihubungkan secara
seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total tegangannya adalah jumlah
dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 = Voltasetotal). Hal ini bisa
ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang duhubungkan secara seri dan
semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang harus dialiri bergantung juga
dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang ini bisa ditemukan di bagian
bawah).

Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu
:
a. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan timah
(Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah colat (PbO2)
b. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif) terlepas dan
bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk
menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat jenis cairan elektrolit
bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).

Kegunaan Aki Kering

Kegunaan Aki Kering adalah sebagai berikut:


· Sebagai alat penyedia arus listrik untuk start mesin, penerangan, dan kelistrikan aksesoris
mobil atau sepeda motor seperti tape, alarm, klakson, lampu sein dll.
· Menstabilkan tegangan dan memback up alternator / dinamo isi bila tidak mampu memenuhi
kelebihan beban lisrik yang diperlukan kendaraan.
· Dikendaraan keluaran terbaru, aki berfungsi pula sebagai sumber arus listrik yang
diperlukan oleh sistem jalannya operasional komputer /ECU mobil atau sistem pengapian untuk
busi sepeda motor, artinya jika suplai lisrik dari aki terputus maka sistem dimobil dapat tidak
berfungsi atau motor tidak bisa hidup (stabil).
· Sebagai alat untuk menghimpun daya energi tenaga listrik, penghasil juga penyimpan daya
energi listrik dari hasil kimia.
· Aki pada mobil difungsikan sebagai penyuplai arus listrik untuk elektrik starter yang
berguna menyalakan mobil, menyalakan tv portable dan pemutar musik yang ada di dalam
mobil, lampu, AC, klakson, alarm dan eletrik windows.
· Sesuai dengan fungsinya yang menyuplai energi listrik, aki pada sepeda motor berguna
sebagai penyuplai energi untuk menyalakan lampu, klakson dan elektrik starter. Jenis-jenis
tegangan aki yang dipakai sepeda motor mempunyai tiga jenis yaitu aki dengan tegangan 12
volt, 9 volt, dan 6 volt.
· Aki juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik untuk menyalakan lampu ketika listrik
di rumah padam. Cara penggunaan aki sebagai sumber listrik yang bisa menyalakan lampu ini
pun sangat mudah. Penyambungan kabel dan lampu kecil sebagai penerangan dapat langsung
dilakukan pada aki, ketika terjadi pemadaman listrik oleh PLN.

Perbedaan Aki Kering dan Aki Basah

Sebagai salah satu bagian terpenting dari sistem kelistrikan, aki tidak hanya menyimpan namun
juga menyalurkan listrik ke seluruh perangkat elektronik di mobil dan motor. Lalu apa saja
yang membedakan antara aki basah dan aki kering? Inilah perbedaannya :

Aki Basah

· Aki jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai.
· Umumnya aki basah menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan yang
terdapat didalamnya dapat terlihat dengan jelas.
· Cairan elektrolit yang diisikan biasanya disebut air aki atau air zuur (untuk aki baru), yang
berfungsi untuk merendam sel-sel aki. Volume air aki tersebut harus selalu berada diatas batas
minimal agar dapat tetap merendam sel-sel yang berada di dalam wadah tersebut. Jika volume
air kurang dari batas minimal, maka sel penyimpanan arus akan ter-oksidasi dan berkarat.
· Aki basah membutuhkan perawatan, artinya perlu meluangkan waktu secara rutin untuk
memeriksa ketinggian cairan dan memastikan bahwa cairan tersebut tetap berada pada batas
yang seharusnya
· Aki basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang dibandingakan aki kering.
· Harga lebih terjangkau

Aki Kering
· Aki kering merupakan bentuk pengembangan dari aki basah yang penggunaannya kini
semakin populer.
· Secara fisik, perbedaannya dengan aki basah dapat dilihat melalui wadahnya yang berwarna
gelap atau tidak transparan
· Aki kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air aki.
· Cairan yang terdapat didalamnya berwujud gel, yang digunakan sebagai pengganti cairan
elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini sangat minim. Dan saat menguap, uap tersebut tidak
dibuang keluar, tetapi tetap tertampung didalam wadah, sehingga volumenya tetap terjaga.
· Tidak membutuhkan perhatian khusus atau umumnya disebut Maintenance Free.
· Aki kering memiliki harga yang lebih mahal dan umur pemakaian yang relatif lebih singkat
· Kalau memang sudah soak dan rusak harus ganti baru tidak bias diperbaiki, jika bias
kemungkinannya hanya untuk pemakaian sehari besoknya rusak lagi.

ACCU BASAH
1. Pengosngan Akumulator

Pengosongan akumulator merupakan proses pemakaian. Pada proses ini terjadi perubahan
energi kimia menjadi energi listrik. Anode yang merupakan kutub positif aki secara perlahan
mengalami perubahan dari yang awalnya timbal dioksida (PbO2) menjadi timbal sulfat
(PbSO4). Begitu juga pada katode, dari timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4).
Selain itu, pengosongan atau pemakaian akumulator juga memengaruhi tingkat kepekatan
cairan elektrolit. Hal itu dikarenakan pada saat pemakaian, pada larutan terbentuk air (H2O).

Berikut adalah proses kimia saat pengosongan akumulator :

 Anode : PbO2 + 2H+ + 2e + H2SO4 –> PbSO4 + 2H2O


 Katode : Pb + SO4 2 –> PbSO4
 Larutan elektrolit : H2SO4 –> 2H+ + SO4 2–

Bisa anda lihat bahwa anode dan katode mengalami perubahan dan pada akhirnya sama-sama
menjadi timbal sulfat (PbSO4). Hal ini membuat tidak adanya beda potensial sehingga arus
listrik pun tidak bisa mengalir. Pada kondisi ini, aki dikatakan habis karena tidak dapat
menghasilkan litrik. Supaya dapat menghasilkan listrik kembali, maka perlu dilakukan
pengisian ulang pada akumulator.

2. Pengisian Akumulator
Berbeda dengan proses pengosongan, pada saat pengisian akumulator terjadi perubahan dari
energi kimia menjadi energi listrik. Cara mengisi akumulator adalah dengan memberikan
tegangan pada masing-masing elektroda aki. Pemberian tegangannya pun harus tegangan DC
dan memiliki nilai yang lebih besar dari tegangan aki itu sendiri. Misalnya anda ingin mengisi
aki 12 Volt, maka tegangan yang diberikan harus sedikit lebih besar dari 12 Volt. Ketika
mengisi akumulator, sebaiknya gunakan arus yang kecil. Meski prosesnya akan menjadi lebih
lama, hal ini akan berdampak baik terhadap usia akumulator. Untuk mengatur besarnya arus
pada saat pengisian aki, anda bisa menggunakan reostat.

Sama seperti proses pengosongan, pada saat pengisian juga terjadi reaksi kimia yang mengubah
senyawa pada akumulator tersebut. Selain itu, pada larutan elektrolit juga terjadi penguapan
secara perlahan sehingga menyebabkan asam sulfat menjadi kental. Oleh sebab itu, pada saat
pengisian akumulator, anda perlu menambahkan air murni (H2O) secukupnya.

Berikut adalah reaksi kimia pada saat porses pengisian akumulator :

 Anode : PbSO4 + SO4 2– + 2H2O –> PbO2 + 2H2SO4


 Katode : PbSO4 + 2H+ –> Pb + H2SO4
 Larutan Elektrolit : H2SO4 –> 2H+ + SO4 2–

Anda mungkin juga menyukai