Anda di halaman 1dari 12

ISSN 2086-9045

PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH DOMESTIK


TERPADU PADA KAWASAN KAMPUNG NELAYAN DI KOTA BENGKULU

Meilani Belladona1), Hernowo Novi Yanto2)


1)
Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Prof. DR. Hazairin, SH, Jl. A. Yani No. 1 Bengkulu
2)
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas ISIPOL Universitas Prof. DR. Hazairin, SH, Jl. A. Yani
No. 1 Bengkulu

Abstrak

Wilayah Pasar Bengkulu memiliki tingkat populasi yang tinggi dan terletak di sepanjang pantai
zakat sehingga mayoritas mata pencaharian penduduk di daerah ini adalah nelayan. Sanitasi di
daerah pesisir ini kurang baik, hal ini terlihat dari sampah sampah di halaman, saluran drainase
tidak mengalir, dan beberapa rumah yang membuang adalah halaman. Penelitian ini bertujuan
untuk membuat rancangan desain pengolahan air limbah terpadu. Metode yang digunakan untuk
menyebarkan kuesioner. Analisis statistik sederhana digunakan untuk membuat analisis sosial
dari masyarakat tentang tingkat pendidikan yang mempengaruhi tingkat pengetahuan warga
tentang sanitasi. Hasil analisis sosial menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi
kurangnya penduduk pengetahuan tentang air limbah dan sanitasi. Berdasarkan desain
pembuangan limbah yang diperoleh dari pengolahan air limbah terpadu yang terdiri dari
membagi lemak bak dan minyak untuk dimensi 3mx4mx2m, bak pemerataan 4mx4.8mx2m,
anaerobik bak kontaktor 8.5mx4mx2m, kontaktor aerobik bak 2.5x2mx2m dan media tidur
2.9mx4mx2m, disposisi akhir 3mx4mx2m dengan dinding tebal 20 cm dan mutu beton K275.
Bagian dari air olahan atau semuanya dapat dibuang ke badan air. Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan sosialisasi pentingnya sanitasi.

Kata kunci: desa nelayan, sanitasi, terpadu pengolahan air limbah

Abstract

Pasar Bengkulu region has the level of high population and located along the coast of zakat so
that the majority of livelihood population in this area were fishermen. Sanitation in these coastal
regions are less good, this looks a litter of garbages on the yard, drainage channel does not
flows, and some homes that dispose is to the yard. This research aims to make the draft design
integrated wastewater treatment. The method used to spread the questionnaire. A simple
statistical analysis is used to make social analysis of the public about the level of education that
affect the level of knowledge of citizens about sanitation. Social analysis results showed that the
level of education affect lack of knowledge residents about wastewater and sanitation. Based on
discharge waste obtained design of wastewater treatment integrated consisting of dividing tub
fats and oils as to dimensions 3mx4mx2m, equalization tub 4mx4.8mx2m, anaerobic contactor
tub 8.5mx4mx2m, aerobic contactor tub 2.5x2mx2m and media bed 2.9mx4mx2m, disposition
of late 3mx4mx2m with a thick wall of 20 cm and concrete quality K275. This portion of
processed water or everything can be thrown into a body of water. Based on the results of the
analysis needs a socialization in importance of sanitation.

Keywords : fishermen village, sanitation, integrated of wastewater treatment

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 27


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

PENDAHULUAN untuk memperoleh data mengenai jumlah


penduduk/keluarga, jumlah pemakaian air
Kelurahan Pasar Bengkulu merupakan salah
bersih sehari-hari serta jumlah limbah dan
satu kelurahan yang ada di Propinsi
cara pembuangan air limbah tersebut. Survei
Bengkulu dengan tingkat kepadatan
juga dibutuhkan untuk mengetahui persepsi
penduduk relatif tinggi. Kelurahan ini terdiri
penduduk mengenai pengolahan air limbah
atas 8 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah
domestik terpadu, denah lokasi untuk
kepala keluarga 379 KK dan jumlah
penempatan unit pengolahan limbah cair,
penduduk 1651 jiwa (Monografi, 2012).
kapasitasnya, dan sistem pembuangan
Letak kelurahan ini di sepanjang pantai
limbah cair saat ini, Kondisi sosial ekonomi
Zakat sehingga mayoritas pencaharian
juga menjadi bahan untuk pengambilan
penduduk di daerah ini adalah nelayan.
keputusan guna menetapkan jenis bangunan
Kampung nelayan biasanya identik dengan
pengolah dan desainnya.
konstruksi bangunan yang kurang memadai,
apalagi sarana dan prasarana penunjang, Dari latar belakang di atas muncul
khususnya sanitasi sangat minim. Hal ini permasalahan yaitu bagaimana
diakibatkan kurangnya pengetahuan warga merencanakan desain sistem pengolah
mengenai pentingnya menjaga kebersihan limbah domestik secara terpadu di kampung
lingkungan untuk kelestarian sumber daya nelayan. Parameter yang digunakan untuk
alam. membuat rancangan tersebut adalah debit
buangan rumah tangga per hari. Tujuan dari
Sanitasi merupakan salah satu bagian dari
penelitian ini adalah untuk membuat
infrastruktur air perkotaan yang memegang
rancangan desain instalasi pengolah air
peranan penting. Baik buruknya sanitasi
limbah domestik terpadu di kampung
akan mempengaruhi baik buruknya kualitas
nelayan sehingga dapat menjadi masukan
lingkungan yang secara langsung maupun
bagi pemerintah untuk meningkatkan
tidak langsung akan berdampak pada
kesehatan lingkungan khususnya sanitasi.
kualitas air tanah dan kesehatan masyarakat.
Tingkat pendidikan dan minimnya Air limbah domestik adalah air limbah yang
pengetahuan penduduk mengenai sanitasi berasal dari usaha dan atau kegiatan
menjadikan lemahnya motivasi masyarakat permukiman (real estate), rumah makan
untuk dapat meningkatkan kesehatan (restauran), perkantoran, perniagaan,
lingkungannya. Peraturan Perundangan saat apartemen dan asrama. Sumber air limbah
ini mewajibkan semua limbah cair domestik domestik adalah seluruh buangan cair yang
harus diolah terlebih dahulu sebelum berasal dari buangan rumah tangga yang
dibuang ke saluran umum. (PP No. 82 meliputi: limbah domestik cair yakni
Tahun 2001 tentang Pengendalian buangan kamar mandi, dapur, air bekas
Pencemaran Air). pencucian pakaian, dan lainya. Menurut
Kodoati dan Sjarief (2005) air limbah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
domestik adalah air bekas yang tidak dapat
perlu dilakukan penelitian tentang kondisi
dipergunakan lagi untuk tujuan semula baik
sanitasi daerah pesisir pantai Zakat dan
yang mengandung kotoran manusia (tinja)
akan dibuat rancangan desain instalasi
atau dari aktifitas dapur, kamar mandi dan
pengolah air limbah domestik terpadu pada
cuci dimana kuantitasnya antara 50-70 %
kawasan kampung nelayan di kota bengkulu
dari rata-rata pemakaian air bersih (120-140
khususnya di kelurahan Pasar Bengkulu.
liter/orang/hari).
Pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan persuasif terhadap masyarakat Air limbah domestik mengandung lebih dari
melalui survei dan menyebarkan kuisioner 90% cairan. Zat-zat yang terdapat dalam air

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 28


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

buangan di antaranya adalah unsur-unsur Ada tiga sumber limbah cair yang utama,
organik tersuspensi maupun terlarut dan juga yaitu limbah cair dari kamar mandi dan cuci
unsur-unsur anorganik serta pakaian, limbah cair dari dapur dan limbah
mikroorganisme. Air limbah domestik dari toilet (Yudo dan Setoyono, 2008).
umumnya mengadung senyawa polutan Sistem pembuangan air limbah domestik
organik yang cukup tinggi. Air limbah terbagi menjadi 2 (dua) macam yakni sistem
domestik jika tidak diolah sangat berpotensi pembuangan air limbah setempat (on site
untuk mencemari lingkungan. Selain system) dan pembuangan terpusat (off site
pencemaran secara kimiawi, air limbah system) (Kodoatie dan Sjarief, 2005). Sistem
domestik juga berpotensi untuk mencemari pembuangan limbah terpusat adalah sistem
lingkungan secara bakteriologis (Yudo dan pembuangan yang berada diluar persil.
Setoyono, 2008). Contoh sistem penyaluran air limbah yang
dibuat ke suatu tempat pembuangan
Baku mutu air limbah domestik adalah
(disposal site) yang aman dan sehat dengan
ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan
atau tanpa pengolahan sesuai kriteria baku
atau jumlah unsur pencemar yang
mutu dan besarnya limpasan. Adapun
ditenggang keberadaannya dalam air limbah
tempat pembuangan dapat berupa lahan
domestik yang akan dibuang atau dilepas ke
tanah terbuka sebagai tempat (misal di
air permukaan. Jadi semua air limbah
padang pasir) atau bahan-bahan aliran air
domestik sebelum dibuang ke
sebagai badan air penerima.
perairan/saluran umum harus diolah terlebih
dahulu sampai memenuhi baku mutu yang Dalam merencanakan suatu IPAL, maka
telah ditetapkan Pemerintah. Pengolahan perlu ditempuh beberapa langkah pengerjaan
dapat dilakukan secara individu maupun yang dimulai dari survei lapangan, analisis
secara terpadu. Pengolahan air limbah data dan pemilihan teknologi (proses) yang
domestik terpadu adalah sistem pengolahan akan digunakan(Yudo dan Setoyono, 2008).
air limbah yang dilakukan secara Jika langkah-langkah tersebut telah
bersamasama (kolektif) sebelum dibuang ke ditempuh baru dilakukan disain IPAL yang
air permukaan. Sesuai dengan Keputusan direncanakan. Setelah memperoleh semua
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 data yang dibutuhkan, maka dilakukan
tahun 2003 tentang “Baku Mutu Air Limbah perencanaan disain dan dimensi IPAL
Domestik” maka semua kegiatan yang terpadu sesuai dengan data yang diperoleh.
menghasilkan limbah domestik harus Proses IPAL terdiri atas air limbah hasil
mengolah limbahnya sampai memenuhi kegiatan domestik (mandi, mencuci)
baku mutu yang berlaku(Menteri Negara dialirkan ke bak pemisah lemak dan minyak.
LH, 2003). Baku mutu tersebut dapat dilihat Bak ini berfungsi untuk memisahkan lemak
pada Tabel 1 berikut. atau minyak yang dihasilkan oleh kegiatan
dapur, serta mengendapkan kotoran pasir,
Tabel 1. Baku Mutu Limbah Domestik
Parameter Satuan Kadar tanah atau senyawa padatan yang tidak dapat
Maksimum terurai secara biologis.
pH - 6-9 Selanjutnya aliran dimasukkan ke bak
BOD mg/l 100
pengendapan awal yang berfungsi untuk
TSS mg/l 100
mengendapkan partikel lumpur, pasir dan
Minyak dan mg/l 10
lemak kotoran organic tersuspensi. Selain sebagai
Sumber : Kep. Men. LH. No. 112 tahun 2003 bak pengendapan juga berfungsi untuk
menguraikan senyawa organic berbentuk
padatan, pengurai lumpur dan penampung

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 29


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

lumpur, selanjutnya masuk ke bak Metode yang digunakan dalam penelitian ini
pengendapan akhir yang akhirnya dapat terdiri atas metode pengumpulan data dan
dialirkan ke saluran drainase perkotaan atau metode pengolahan data. Pengumpulan data
ke badan air. terdiri dari data primer dan data sekunder.
Data primer yaitu data yang diperoleh dari
Adapun tahapan perhitungan yang
hasil kuisioner antara lain data responden
digunakan untuk membuat dimensi IPAL ini
berupa jumlah anggota keluarga, data
adalah sebagai berikut :
pemakaian air bersih dan data pembuangan
1. hitung kapasitas pengolahan berdasarkan
air limbah rumah tangga. Data sekunder
jumlah pemakaian :
berupa data monografi kelurahan meliputi
Qo = Qp x P (1)
luas wilayah, jumlah penduduk, dan lain-
dimana Qo adalah kapasitas pengolahan
lain. Data pembuangan air limbah rumah
(m3/hari), Qp adalah kapasitas
tangga dianalisa menggunakan analisa
pembuangan (m3/hari) dan P adalah
hidraulika sehingga diperoleh dimensi bak
jumlah penduduk.
pengolahan sedangkan data sosial budaya
2. Tentukan kriteria waktu tinggal
dianalisa menggunakan analisa deskriptif
(retention time), misalnya trt = ± 30 menit
kualitatif yaitu analisa korelasi untuk
3. Buat perhitungan volume bak yang
mengetahui hubungan antara tingkat
diperlukan dengan rumus :
pendidikan dengan pengetahuan warga
trt
Vol = hari x Qp m3/hari (2) terhadap sanitasi.
60 x 24
4. Buat perhitungan bak penampung air HASIL DAN PEMBAHASAN
limbah yaitu tentukan waktu tinggal Kelurahan Pasar Bengkulu merupakan salah
dalam bak (HRT) (4-8 jam), Hitung satu kelurahan yang terletak paling utara
volume bak menggunakan persamaan : yang berada di bawah Kecamatan Sungai
Serut dengan luas wilayah sebesar 7,5 Ha
Vol = HRT hari x Qp m3/hari (3)
60 x 24 dengan jumlah penduduk sebanyak 1651
jiwa. Kelurahan Pasar Bengkulu terdiri atas
5. Hitung dimensi bak pengendapan awal
8 Rukun Tetangga (RT) dengan jumlah
yaitu tentukan waktu tinggal didalam bak
kepala keluarga 379 KK. Kelurahan ini
(2-4 jam) hitung kemudian hitung
berbatasan langsung dengan pesisir pantai
volume bak yang diperlukan seperti
dengan kondisi sanitasi kurang memadai
Persamaan (1.1).
seperti terlihat pada Gambar 1 dan
6. Tentukan dimensi lebar (b), kedalaman
Gambar 2.
air efektif (h), panjang (l), cek waktu
tinggal rata-rata dengan persamaan :

T = b.h.l x 24 jam/hari (4)


Qp
Hitung beban permukaan dengan
persamaan : Qp m3/hari
= b.l m2

METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah di RT 1, RT 2, RT Gambar 1. Foto Udara Kelurahan Pasar
3, RT 4 dan RT 6 Kelurahan Pasar Bengkulu Bengkulu
Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulul.

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 30


ISSN 2086-9045

curah hujan tinggi sekalipun tidak akan


terjadi genangan apalagi banjir di kawasan
ini. Tetapi warga mengeluhkan tempat
pembuangan sampah yang tidak ada di
kawasan ini, sehingga warga membuang
sampah ke lingkungan.
Responden yang dipilih untuk mengisi
kuisioner adalah penduduk yang bertempat
tinggal dekat dengan Pantai Zakat yaitu
terdiri dari RT 1, RT 2, RT 3, RT 4 dan RT
Gambar 2. Kondisi Sanitasi 6 dengan jumlah responden 165 KK.
Berdasarkan data hasil rekapitulasi kuisioner
Kawasan kampung nelayan ini telah
diketahui bahwa 32,73 % responden
tersentuh proyek pemerintah yaitu
berpendidikan SD dan 37,58 %
pembuatan saluran drainase untuk
berpendidikan SMA. Mata pencaharian
pembuangan air limbah dan air hujan, tetapi
penduduk di kawasan ini mayoritas adalah
pembuatan sarana drainase tidak
nelayan yaitu 46,67 % dan 33,33% bekerja
memperhatikan topografi wilayah sehingga
swasta/wiraswasta. Sumber air bersih
kemiringan saluran tidak dibuat sesuai
sebagian besar berasal dari sumur gali yaitu
dengan arah buangan. Kondisi ini
54,54% dan 38,79% memanfaatkan air
mengakibatkan pembuatan saluran menjadi
PDAM dengan jumlah pemakaian terbanyak
tidak berguna dikarenakan aliran air yang
per KK adalah antara 1-1,5 m3 per hari yaitu
masuk ke saluran lingkungan tersebut tidak
sebanyak 75,76 % dari seluruh responden.
mengalir ke outlet yaitu pantai seperti
Sumur gali dibuat pada rumah-rumah yang
terlihat pada Gambar 3.
letaknya tidak terlalu dekat dengan pantai,
sedangkan yang memanfaatkan fasilitas
PDAM sebagian besar adalah warga yang
rumahnya berdekatan dengan pesisir pantai.
Alasannya adalah air tanah mereka tidak
layak untuk minum karena payau.
Jumlah air buangan per hari terbanyak
adalah antara 0,5 m3 sampai 1 m3 yaitu
sebesar 77,58% untuk mandi, cuci, kakus.
78,18 % dari air buangan dibuang ke saluran
lingkungan dan 19,39 % dibuang ke
Gambar 3. Kondisi Saluran Drainase yang halaman dikarenakan tidak ada sistem
tidak berfungsi pengolah limbah di lingkungan tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan warga setempat, telah ada Kakus dan
beberapa warga diperoleh informasi bahwa fasilitasnya pada setiap rumah, hanya
saluran tersebut tidak berpengaruh terhadap sebagian kecil warga yang masih melakukan
buangan limbah domestik dikarenakan aktivitas MCK di pinggir aliran laut yang
kondisi tanah di kawasan ini berpasir dengan melintas di dekat rumah.
permeabilitas tinggi sehingga tidak
memerlukan waktu lama untuk
meresapkan air ke dalam tanah. Dalam

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 31


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

R square atau R2 = 0,8881. tidak langsung akan berdampak pada


thitung = 6,900049 kualitas lingkungan. Air limbah buangan
df = 1 domestik yang langsung dibuang ke
Signifikansi = 0,0004578
lingkungan dapat mengakibatkan
a = -0,269399
pencemaran, untuk itu perlu dilakukan uji
b (β) = 0,1948799
laboratorium terhadap air limbah tersebut
Angka di atas menunjukkan korelasi antara sehingga dapat diketahui tingkat
tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang pencemarannya. Uji laboratorium dilakukan
sanitasi adalah sebesar 0,8881 dengan tanda terhadap sampel air limbah domestik dengan
positif, artinya ada hubungan yang sangat parameter yang diukur adalah pH, zat padat
erat antara tingkat pendidikan dan tersuspensi (TSS), BOD dan minyak/lemak.
pengetahuan mengenai sanitasi. Atau dapat Hasil uji laboratorium dapat dilihat pada
dikatakan pengaruh tingkat pendidikan Tabel 2.
terhadap pengetahuan sanitasi adalah
88,81%. Untuk mengetahui nilai korelasi Tabel 2. Hasil Analisa Air Domestik
tersebut signifikan atau tidak maka No Para- Hasil Keterangan
meter
dibandingkan dengan tabel r dengan tingkat
1 pH 6,5 pH meter
signifikas 5% (α=0,05). Dari tabel r dengan 2 TSS 270 mg/l Gravimetri
db (derajat bebas) 2, maka 10 – 2 = 8. Pada 3 BOD 77,78 mg/l Titrimeter
tabel dengan n = 8 dengan tingkat 4 Minyak 0,1 % Gravimetri
signifikansi 5 % adalah 0,632. Artinya rhitung /Lemak
lebih besar dari rtabel atau 0,8881 > 0,632 Sumber : Laboratorium Kimia UNIB,2013
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
Berdasarkan lampiran Kepmen Lingkungan
berhubungan dengan pengetahuan sanitasi
Hidup No. 112 tahun 2003 kadar pH masih
penduduk.
tergolong normal yaitu 6,5 karena kadar
Data di atas menunjukkan adanya hubungan maksimum antara 6 – 9. Kadar zat padat
antara tingkat pendidikan dengan tingkat tersuspensi tergolong tinggi yaitu 270 mg/l
sanitasi warga. Warga yang bekerja sebagai dibanding kadar maksimum yang ditetapkan
nelayan sebagian besar berpendidikan SD oleh Kepmen LH sebesar 100 mg/l. Kadar
dan sisanya SMP dan SMA. Rumah di minyak dan lemak masih dapat ditoleransi
kawasan kampung nelayan ini terdiri dari yaitu 0,1% atau 10 mg/l karena masih dalam
rumah panggung dan langsung membuang ambang batas maksimum yang ditetapkan
air limbah rumah tangganya ke halaman yaitu 10 mg/l. Biologycal Oxigen Demand
rumah. Hal ini juga didukung oleh (BOD) rendah yaitu 77,78 mg/l dan masih di
kurangnya pengetahuan warga mengenai bawah ambang batas yaitu 100 mg/l. Dari
dampak pembuangan limbah ke lingkungan uraian di atas, maka perlu dilakukan
tanpa pengolahan terlebih dahulu. Secara pengolahan air limbah rumah tangga supaya
estetika lingkungan menjadi tidak indah dan dapat mengurangi kadar pencemar yang
secara pencemaran baik dari segi bau dapat mencemari tanah dan air tanah . Salah
maupun tingkat pencemaran dapat satu caranya adalah dengan membuat
mempengaruhi kualitas tanah maupun instalasi pengolah air limbah domestik
kualitas air tanah. terpadu.
Kegiatan rumah tangga diantaranya mandi, Seluruh air limbah yang dihasilkan dari
cuci, kakus, memasak dan aktivitas lainnya kegiatan domestik yaitu air limbah dapur, air
menghasilkan limbah baik padat maupun limbah kamar mandi, air limbah pencucian
limbah cair yang secara langsung maupun dan air limbah lainnya seluruhnya dialirkan

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 32


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

30
ke bak pemisah lemak atau minyak. Bak = ….. hari x 180,5 m3/hari
60 x 24
pemisah minyak tersebut berfungsi untuk
memisahkan lemak atau minyak yang = 3,7604 m3
berasal dari kegiatan dapur, serta untuk
Perhitungan dimensi dilakukan dengan cara
mengendapkan kotoran pasir, tanah atau
trial and error berdasarkan hasil
senyawa padatan yang tak dapat terurai
perhitungan volume air buangan sebesar
secara biologis.
3,7604 m3. Hasil perhitungan dimensi bak
Selanjutnya limpasan dari bak pemisah pemisah lemak, maka diambil dimensi yang
lemak dialirkan ke bak ekualisasi (sum pit) mampu menampung volume buangan yaitu
yang berfungsi sebagai bak penampung 3 m x 1,5 m x 1,0 m dengan ruang bebas 0,5
limbah dan bak kontrol aliran. Air limbah m, volume efektif 3,9 m3. Konstruksi yang
bak ekualisasi selanjutnya di pompa ke unit digunakan menggunakan mutu beton K300
IPAL. dengan tebal dinding 20 cm.
Di dalam unit IPAL tersebut, pertama air
Waktu tinggal di dalam bak (HRT) = 4 – 8
limbah dialirkan masuk ke bak pengendapan
jam. Ditetapkan waktu tinggal di dalam bak
awal untuk mengendapkan partikel lumpur,
ekualiasi adalah 5 jam. Berdasarkan data di
pasir dan kotoran organik tersuspensi. Bak
atas dapat dihitung volume bak ekualisasi
pengendap juga berfungsi sebagai bak
sebagai berikut :
pengurai senyawa organic yang berbentuk
padatan, sludge digestion (pengurai lumpur)
Volume bak yang diperlukan
dan penampung lumpur. = 5 hari x 180,5 m3/hari = 37,604 m3
Air limpasan dari bak pengendapan awal 24
dialirkan ke bak kontaktor anaerob dengan
Perhitungan dimensi dilakukan dengan cara
arah aliran dari atas ke bawah selanjutnya
trial and error berdasarkan hasil
dialirkan ke bak kontaktor aerob. Dari bak
perhitungan volume air buangan sebesar
aerasi ini air dialirkan ke bak pengendap
37,604 m3. Hasil perhitungan dimensi bak
akhir. Air limpasan sebagian dialirkan ke
ekualisasi, maka diambil dimensi yang
badan air dan sebagian lagi dialirkan ke bak
mampu menampung volume buangan yaitu
khlorinasi untuk membunuh
4 m x 4,8 m x 2,0 m dengan tinggi ruang
mikroorganisme pathogen.
bebas 0,5 m, volume efektif 38,4 m3.
Bak pemisah lemak atau grease removal Konstruksi yang digunakan menggunakan
yang direncanakan adalah tipe gravitasi mutu beton K275 dengan tebal dinding 20
sederhana. Bak terdiri dari dua buah ruangan cm.
yang dilengkapi dengan bar screen pada
bagian inletnya. Berdasarkan hasil kuisioner Debit air limbah 180,5 m3/hari = 7,5208
diketahui : m3/jam = 125,3 l/menit. Pompa yang
direkomendasikan adalah pompa celup
Jumlah KK = P = 165 KK
Debit buangan per hari = 0,5 m3 sebanyak (submersible pump) dengan kapasitas di atas
15 KK; 1 m3 sebanyak 128 KK; 2 m3 125 liter per menit. Merk yang dianjurkan
sebanyak 20 KK dan 2,5 m3 sebanyak 2 KK Showfou, Pedrollo atau setaranya
dikarenakan pompa tipe ini mampu
Kapasitas Pengolahan mengalirkan aliran dengan tendangan air
= Qo = Qp x P = 180,5 m3/hari sejauh 10 m sehingga memungkinkan untuk
Kriteria Perencanaan :
berbagai kondisi topografi. Type SC-
Retention Time = ± 30 menit
Volume bak yang diperlukan 0511/SC-0532 dengan maksimum head 10

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 33


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

meter dan maksimum aliran 240 liter per operasi, pada permukaan media filter akan
menit atau type yang setara. tumbuh lapisan film mikro-organisme.
Mikro-organisme inilah yang akan
Debit air limbah = 180,5 m3/hari menguraikan zat organik yang belum sempat
Waktu tinggal di dalam bak = 2 – 4 jam terurai pada bak pengendap.
diambil 3 jam
Volume bak yang diperlukan Untuk pengolahan air dengan proses
biofilter standar, Beban BOD per volume
3
= x 180,5 = m3 media 0,4 – 4,7 kg BOD/m3.hari. Ditetapkan
24
beban BOD yang digunakan = 1,0 kg
= 22,563 m3 BOD/m3.hari. Diasumsikan beban BOD air
limbah sebesar 77,78 mg/l dengan efisiensi
Perhitungan dimensi dilakukan dengan cara
80% dan BOD keluar sebesar 20% dari
trial and error berdasarkan hasil
BOD masuk yaitu 15,56 mg/l. Debit limbah
perhitungan volume air buangan sebesar
adalah 180,5 m3/hari.
22,563 m3. Hasil perhitungan dimensi bak
pengendapan awal, maka diambil dimensi
Beban BOD di dalam air limbah
yang mampu menampung volume buangan
= 180,5 m3/hari x 77,78 g/m3 = 14.079
yaitu 3,0 m x 4,0 m x 2,0 m dengan tinggi g/hari
ruang bebas 0,4 m (disesuaikan dengan = 14,079 kg/hari
kondisi lapangan), volume efektif 24 m3. Volume media yang diperlukan
Konstruksi yang digunakan menggunakan
= 14,079 kg/hari = 14,079 m3
mutu beton K275 dengan tebal dinding 20
1,0 kg/m3/hari
cm.
Volume media = 60 % dari total volume
Cek : Waktu tinggal (retention time) rata-
reactor. Volume reactor yang diperlukan
rata (T)
= 100/60 x 14,079 m3 = 23,465 m3
3 m x 4m x 2m Waktu tinggal di dalam reactor anaerob
= 180.5 m3/hari x 24 jam/hari
= 23,465 m3 x 24 jam = 3,12 jam
T = 3,19 jam 180,5m3/hari
Beban permukaan (surface loading)
Ditetapkan dimensi reaktor anaerob
180.5 m3/hari berdasarkan volume reactor 23,465 m3
= 3m x 4m
dengan metode trial and error. dimensi bak
= 15,042 m3/m2.hari reaktor anaerob yaitu 3m x 4m x 2m dengan
- Waktu tinggal pada saat beban puncak tebal dinding 20 cm dan konstruksi K300.
= 1,596 ≈ 1,6 jam Jumlah ruang dibagi menjadi 2 ruangan.
(asumsi jumlah limbah 2x jumlah rata-
rata) Waktu tinggal Reaktor Anaerob rata-rata
- Beban permukaan (surface loading) rata-
rata = 15,042 m3/m2.hari 23,465 m3
= 180,5m3/hari x 24 jam = 3,12 jam
- Beban permukaan pada saat puncak = 30,
084 m3/m2.hari - Waktu tinggal rata-rata = 1,56 jam
- Tinggi ruang lumpur = 0,2 m
Di dalam bak kontaktor anaerob ini diisi - Tinggi bed media pembiakan mikroba
dengan media khusus dari bahan plastic tipe =1,2 m
sarang tawon. Jumlah bak kontaktor anaerob - Tinggi air di atas bed media = 30 cm
terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian - Volume media pada biofilter anaerob =
zat-zat organic yang ada dalam air limbah 1,8 m3
dilakukan oleh bakteri anaerobic atau
fakultatif aerobik. Setelah beberapa hari

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 34


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

BOD Loading per volume media dimensi untuk bak reaktor aerob adalah
1,7m x 2,0m x 2m dan ruang bed media 2m
= 14,079 kg/hari
(4x3x2)m3 x 2m x 2m dengan tinggi ruang bebas 0,4 m.
Total Volume efektif Biofilter Aerob = 2m x
= 0,57 ≈ 1,0 kg BOD/m3.hari
3,7m x 2m = 14,8 m3. Konstruksi
Standar High Rate Trickling Filter : 0,4 – menggunakan beton K275 dengan tebal
4,7 kg BOD/m3.hari dinding 20 cm. Cek :
Waktu tingga total rata-rata = (14,043/180,5)
Jika media yang dipakai mempunyai luas x 24 jam = 1,87 jam
spesifik ± 180,5 m2/m3 media, maka : Waktu tinggal total pada saat beban puncak
BOD Loading per luas permukaan media = = 0,93 jam
Tinggi ruang lumpur = 0,5 m
5,3088 gr BOD/m2 per hari
Tinggi Bed Media pembiakan mikroba= 1,5
Di dalam bak kontaktor aerob ini diisi m
dengan media khusus dari bahan plastik tipe Volume total media pada biofilter aerob
= 2m x 2m x 1,5m = 6 m3
sarang tawon, sambil diaerasi atau dihembus
Cek :
dengan udara sehingga mikro organisme BOD Loading per volume media =
yang ada akan menguraikan zat organik 8,1225/17,4 = 0,47 Kg BOD/m3.hari
yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan Standar high rate trickling filter : 0,4 – 4,7
menempel pada permukaan media. Dengan kg BOD/m3.hari
demikian air limbah akan kontak dengan Jika media yang dipakai mempunyai luas
mikro organisme yang tersuspensi dalam air spesifik 180,5 m2/m3, maka :
BOD Loading = 3,89 g BOD/m2 luas media
maupun yang menempel pada permukaan
per hari
media. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi Kebutuhan Oksigen :
penguraian zat organik, serta mempercepat Kebutuhan Oksigen di dalam reactor
proses nitrifikasi, sehingga efisiensi biofilter aerob sebanding dengan jumlah
penghilangan ammonia akan lebih besar. BOD yang dihilangkan.
Jadi : Kebutuhan teoritis = Jumlah BOD
Debit limbah adalah sebesar 180,5 m3 per yang dihilangkan = 1,6851 kg/hari
hari dengan BOD masuk 15,56 mg/l Faktor keamanan ditetapkan ± 2
efisiensi 60% sehingga BOD yang keluar Kebutuhan Oksigen teoritis = 2 x 1,6851
adalah 6,224 mg/l. kg/hari = 3,3072 kg/hari
Beban BOD di dalam air limbah = 180,5 Temperatur udara rata-rata = 28oC
m3/hari x 15,56 g/m3 =2.808,58 g/hari Berat udara pada suhu 28oC = 1,1725 kg/m3
= 2,8086 kg/hari Diasumsikan jumlah oksigen di dalam udara
23,2%, jadi :
Jumlah BOD yang dihilangkan Jumlah kebutuhan udara teoritis
= 0,6 x 2,8086 kg/hari = 1,6851 kg/hari = 3,3072 kg/hari
Beban BOD per volume media yang 1,1725 kg/m3 x 0,232 g O2/g Udara
digunakan = 0,5 kg/m3.hari
Volume media yang diperlukan = = 12,3895 m3/hari
2,8086/05 = 5,6172 m3 Efisiensi Difuser = 3 %
Volume media = 40% dari volume reactor Kebutuhan Udara Aktual
= 12,3895 m3/hari / 0,03 = 412,984 m3/hari
Volume Reaktor Biofilter Aerob yang = 0,2868 m3/menit = 286,8 liter/menit.
diperlukan = 100/40 x 5,6172 = 14,043 m3 Debit Limbah = 180,5 m3/hari
BOD masuk = 6,224 mg/l
Dimensi Reaktor Biofilter Aerob dihitung BOD keluar = 6,224 mg/l
Waktu tinggal dalam bak = 2 – 4 jam
dengan menggunakan metode trial and
Volume bak yang diperlukan
error. Berdasarkan perhitungan diperoleh = 3/24 x 180,5 m3 = 22,563 m3

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 35


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

Perhitungan dimensi dilakukan dengan cara Dari simpulan di atas ada beberapa saran
trial and error berdasarkan hasil yang diharapkan dapat menjadi masukan
perhitungan volume air buangan sebesar diantaranya adalah :
22,563 m3. hasil perhitungan dimensi bak a. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai
pengendapan akhir, maka diambil dimensi pentingnya menjaga kebersihan
yang mampu menampung volume buangan lingkungan baik dari pihak pemerintah
yaitu 3,0 m x 4,0 m x 2,0 m dengan tinggi maupun pihak akademisi sehingga warga
ruang bebas 0,4 m (disesuaikan dengan mengetahui kriteria sanitasi yang sehat.
kondisi lapangan), volume efektif 24 m3. b. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam
Konstruksi yang digunakan menggunakan untuk membuat rancangan IPAL
mutu beton K275 dengan tebal dinding domestik terpadu yang lebih detail yang
20cm. dapat menanggulangi tingkat pencemaran
air tanah di kawasan kampung nelayan.
Waktu Tinggal (Retention Time) rata-rata
3 m x 4m x 2m DAFTAR PUSTAKA
= x 24 jam = 3,19 jam
180.5 m3/hari
Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup,
180.5 m3/hari
Beban Permukaan = 2003, Keputusan Menteri
3m x 4m
= 15,042 m3/m2.hari Lingkungan Hidup Nomor 112
- Waktu tinggal pada saat beban puncak = Tahun 2003 tentang “Baku Mutu
1,596 ≈ 1,6 jam
Air Limbah Domestik”.
(asumsi jumlah limbah 2x jumlah rata-
rata) Kodoatie, Robert. J. dan Sjarief, Roestam.,
- Beban permukaan (surface loading) rata- 2005, Pengelolaan Sumber Daya
rata = 15,042 m3/m2.hari Air Terpadu, Penerbit Andi,
- Beban permukaan pada saat puncak = 30,
Yogyakarta.
084 m3/m2.hari
………., 2012, Data Monografi,
Desain instalasi pengolah air limbah Kelurahan Pasar Bengkulu,
domestik terpadu dapat dilihat pada Gambar
Bengkulu
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001,
KESIMPULAN Tentang Pengendalian Pencemaran
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, Air.
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai Yudo, Satmoko dan Setiyono, 2008,
berikut : Perencanaan Instalasi Pengolahan
a. Tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan Limbah Domestik Di Rumah Susun
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan Karang Anyar Jakarta, Jurnal
kesadaran warga terhadap sanitasi. Teknik Lingkungan Vol. 9 No.1,
32,72% warga berpendidikan SD dan Jakarta.
46,67% bekerja sebagai nelayan dan
kondisi lingkungan yang kurang bersih,
tidak ada fasilitas pembuangan sampah
dan air limbah dibuang ke halaman.
b. Disain IPAL yang dirancang terdiri atas
bak pengendapan awal, bak ekualisasi,
bak kontaktor anaerob, bak kontaktor
aerob dan bak pengendapan akhir setelah
itu baru dibuang ke badan air.

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 36


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

Pompa Sirkulasi

Bak Pengendapan
Bak Pengendapan

Biofilter Aerob
Bak Ekualisasi
Biofilter Anaerob

Akhir
Awal
Air Limbah Domestik Bak Pemisah Lemak

Efisiensi
25%
Bak Khlorinasi

Dibuang ke
saluran umum
Gambar 4. Diagram Proses Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 37


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com
ISSN 2086-9045

Jurnal Inersia April 2014 Vol.6 No.1 38


Email : jurnalinersia_tsunib@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai