Anda di halaman 1dari 6

Iman Kepada Hari Akhir

Pengertian iman kepada hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa hari kiamat
itu pasti akan tiba, yang ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Isrofil kemudian diikuti
oleh kehancuran alam semesta beserta segala isinya. Iman kepada hari akhir itu merupakan rukun
iman yang ke 5. Banyak sekali ayat-ayat al-Qur'an yang menerangkan tentang hari akhir itu,
diantaranya yang terdapat pada QS Al Hajj : 7

Artinya : ’’Dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya ; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.’’

2. Gambaran Keadaan Hari Akhir

1. Ditiup sangkakala oleh malaikat Isrofil, kemudian diikuti kehancuran alam semesta
beserta segala isinya (Lihat QS Az Zumar ayat 68).
2. Manusia pada bingung bagai anai-anai bertebaran, gunung berhamburan bagai
kapas ditiup angin. (lihat QS AI-Qori'ah).
3. Bumi digoncang dengan goncangan yang hebat, bumi mengeluarkan segala isi
perutnya (Lihat QS Al-Zalzalah).
4. Langit terpecah-pecah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan
meluap dan airnya panas (Lihat QS Al-Muzammil : 18).
5. Allah melipat langit dengan tangan kanannya, melipat bumi dengan kiriNya (HR
Bukhori Muslim), dan masih banyak lagi ayat-ayat maupun hadis nabi yang menggambarkan
kedahsyatan hari kiamat itu.

3. Kehidupan Dunia Hanyalah Sementara

Banyak ayat maupun hadits nabi yang menerangkan, bahwa kehidupan dunia ini sifatnya fana,
sementara, dan suatu saat akan binasa. Sedangkan kehidupan akhirat itu abadi. Oleh sebab itu kita
hendaknya memanfaatkan kehidupan yang sementara ini untuk melakukan hal-hal yang baik sesuai
dengan ajaran agama. Kita mencari bekal yang cukup untuk kehidupan akhirat. Perhatikan firman
Allah dalam Al-Qur’an surat Al- Hadid : 20.
Artinya : ’’Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tenta.g
banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani;
Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi
hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-
Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.’’

4. Kiamat Kubra dan kiamat Sughra


Kiamat dibagi menajdi 2, yaitu:
a. Kiamat kubra artinya kiamat besar, yaitu hancurnya seluruh alam raya dan isinya.
b. Kiamat Sughra artinya kiamat kecil, yaitu peristiwa matinya seseorang dan ruskanya sebagian alam
semesta seperti gunung meletus, tanh longsor, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.

5. Kejadian-kejadian yang berhubungan dengan hari akhir

1. Alam Barzah (Yaumul Barzah), yaitu alam kubur, di mana semua manusia setelah mati
akan masuk ke alam kubur, seraya menunggu datangnya hari kiamat.
2. Yaumul Ba'ats, yaitu setelah datangnya hari kiamat, semua manusia akan
dibangkitkan kembali. Keadaan manusia pada waktu itu berbeda-beda, sesuai dengan
amaiannya pada waktu hidup di dunia.
3. Yaumul Mahsyar, yaitu tempat yang amat luas, di mana manusia berkumpul menerima
pengadilan dari Allah SWT.
4. Yaumul Mizan atau Yaumul Hisab, yaitu hari di mana amal manusia akan ditimbang,
atau dihitung, untuk menentukan akan masuk surga atau neraka. Orang yang timbangan amal
kebaikannya lebih banyak akan masuk ke surga, sedang yang lebih banyak amal
keburukannya akan masuk ke neraka.

6. Tanda-tanda Hari Kiamat


Tanda-tanda kimat dibagi menjadi 2 antara lain, yaitu:
a. Tanda kecil antara lain:
hamba sahaya perempuan dikawini tuannya;
ilmu agama sudah dianggap tidak penting;
tersebarnya perzianaan;
mium-minumna keras merajalela;
fitnah muncul dimana-mana

b. Tanda besar, yaitu apabila kimata sudah sangat dekat antara lain:
matahari terbit dari arah barat;
munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara;
keluarnya imam mahdi; (siapa imam mahdi itu?)
keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj;

rusaknya kakbah, dll.


Artikel ini adalah bagian dari seri tentang:

Aqidah

Rukun Islam (Sunni)[tampilkan]


Rukun Iman (Sunni)[tampilkan]

Eskatologi Islam

 l
 b
 s

Eskatologi Islam

[tampilkan]Tokoh

[tampilkan]Makhluk gaib

[tampilkan]Lokasi

[tampilkan]Peristiwa

 l
Portal Islam
 b

 s

Akhirat (Bahasa Arab: ‫ ;اآلخرة‬transliterasi: Akhirah) dipakai untuk mengistilahkan kehidupan alam
baka (kekal) setelah kematian/ sesudah dunia berakhir. Pernyataan peristiwa alam akhirat sering
kali diucapkan secara berulang-ulang pada beberapa ayat di dalam Al Qur'ansebanyak 115
kali,[1] yang mengisahkan tentang Yawm al-Qiyâmah dan akhirat juga bagian penting dari eskatologi
Islam.
Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu: Percaya Allah, percaya adanya malaikat,
percaya akan kitab-kitab suci, percaya adanya nabi dan rasul dan percaya takdir dan ketetapan.
Menurut kepercayaan Islam, Allah akan memainkan peranan, beratnya perbuatan masing-masing
individu. Allah akan memutuskan apakah orang tersebut di akhirat akan diletakkan
di Jahannam (neraka) atau Jannah(surga). Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya sebagai Hari
Penghakiman dalam ajaran Islam.
Akhirat adalah dimensi fisik dan hukum-hukum dunia nyata yang terjadi setelah dunia fana berakhir.
Bagi mereka yang beragama samawimeyakini bahwa kehidupan akhirat sebagai tempat di mana
segala perbuatan seseorang di dalam kehidupan dunia ini akan dibalas. Namun tidak sedikit juga
orang yang meragukan akan adanya kehidupan akhirat (kehidupan setelah kematian). Mereka-
mereka yang meyakini adanya kehidupan akhirat ada yang menyatakan: 'Mudahnya meyakini
adanya kehidupan setelah kematian sama mudahnya dengan meyakini adanya hari esok setelah
hari ini, adanya nanti setelah sekarang, adanya memetik setelah menanam'. Dengan meyakini
adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan didunia ini akan menjaga seseorang dari bertindak
sesuka hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia perbuat dalam kehidupannya sekarang akan
dituainya kemudian di alam setelah kematian.
Etimologi
Asal kata âkhirah (‫آخ َرة‬
ِ ) adalah al-âkhir (‫اآلخر‬
ِ ) yang berarti lawan dari al-awwal (‫األول‬
َّ ) atau “yang
terdahulu”. Kata itu juga berarti “ujung dari sesuatu”, yang biasanya menunjuk pada jangka waktu
Penggunaan kata âkhirah di dalam Al-Quran menunjuk pada pengertian alam yang akan terjadi
setelah berakhirnya alam dunia. Dengan kata lain, kata âkhirah merupakan antonim dari kata dunia
(misalnya, di dalam Al-Baqarah 2:201 dan Al ‘Imran 3:152). Sejalan dengan pengertian asli kata
âkhirah, yang merupakan lawan dari yang awal, Al-Quran juga menggunakan kata al-ûla ( ‫=األ ُ ْولَى‬
yang pertama) untuk menunjuk pengertian dunia.

Fase Alam[sunting | sunting sumber]


Alam kubur[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Barzakh
Sebelum terjadi hari kehancuran, bagi mereka yang telah mati akan mengalami fase kehidupan
akhirat yang disebut alam barzakh


...dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa;
"mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti demikianlah
mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran), dan berkata orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya
kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari berbangkit;
maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak meyakini (nya)." (Ar-
Rum 55-56) ”
Barzah berarti sesuatu yang terletak di antara dua barang atau penghalang. Pada masa itu ruh
manusia sudah menyadari akan kebenaran janji-janji Allah


(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian
kepada seseorang dari mereka, dia berkata:" Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke
dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.
Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja, dan
di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.(al-Mu'minun 99-
100) ”
Menurut syariat Islam, kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan kehidupan mereka kelak
setelah masa penghakiman selesai di neraka dan selama itu pula mereka akan mendapatkan siksa
kubur, dalam beberapa hadits Nabi Muhammad menyebutkannya sebagai "azab kubur."

Penghakiman
Hari ketika mulut dikunci, dan semua anggota badan memberikan kesaksiannya kepada Allah Yang
Maha Adil. Hari penimbangan amal kebajikan dan kejahatan semasa hidup di dunia.

Perhentian akhirat
Hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib berkata: "Sesungguhnya pada hari kiamat ada lima
puluh tempat perhentian (stasiun), dan setiap stasiun lamanya seribu tahun. Stasiun pertama adalah
saat manusia keluar dari kuburnya, di sini mereka ditahan selama seribu tahun dalam keadaan hina,
lapar dan haus. Barangsiapa yang keluar dari kuburnya dalam keadaan beriman kepada Tuhannya,
mempercayai surga dan neraka-Nya, mempercayai hari kebangkitan, hari hisab dan hari kiamat,
meyakini Allah dan membenarkan nabi-Nya serta ajaran yang dibawanya dari sisi Allah azza wa
jalla, ia akan selamat dari kelaparan dan kehausan.”

Anda mungkin juga menyukai