Anda di halaman 1dari 32

MikroTik Router OS

Di susun oleh:
Jati Muliawan Indroyono (1102412057)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
Prakata
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayahnya,
akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Selain itu saya juga
ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing saya Septia Lutfi, S.Kom.,
M.Kom yang telah memberikan tugas dan membimbing saya, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini bermaksud untuk memberikan wawasan mengenai MikroTik mulai


dari sejarahnya sampai evaluasi fitur-fitur mikroTik . Dengan terbitnya makalah ini
diharapkan pembaca dapat mengenal lebih dalam dan menambah wawasan seputar
mikroTik, karena disini peran MikroTik sangatlah penting bagi dunia maya.

Semarang, Desember 2013

Penulis

1
Daftar Isi
Prakata……………………………………………………………………………………….. 1

Daftar Isi……………………………………………………………………………………… 2

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………... 3

A. Latar Belakang………………………………………………………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………… 3
C. Tujuan……………………………………………………………………………………………………… 4
D. Manfaat…………………………………………………………………………………………………… 4

BAB II Pembahasan………………………………………………………………………... 5

A. Sejarah…………………………………………………………………………………………………….. 5
B. Pengertian………………………………………………………………………………………………. 6
C. Jenis-jenis MikroTik…………………………………………………………………………………. 7
D. Fitur-fitur MikroTik…………………………………………………………………………………... 7
E. Kelebihan dan Kekurangan MikroTik………………………………………………………. 28

BAB III Penutup…………………………………………………………………………….. 30

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………… 30
B. Saran……………………………………………………………………………………………………….. 30

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………. 31

2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk
mencari informasi, artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating.
Pembagian nomor untuk internet atau biasa disebut dalam dunia networking adalah
IP Address sudah sangat menipis atau sudah hampir habis. Satu IP Address perlu
sekali berhubungan dengan IP address lainnya yang berbeda class atau
subnet, maka diperlukanlah suatu proses system untuk menghubungkan IP Address
itu, yaitu routing.
Routing akan membuat sebuah rantai jaringan saling terhubung dan bias
berkomunikasi dengan baik, dan informasi yang tersedia di satu IP Address akan
didapatkan di IP address yang lainnya. Device atau perangkat yang digunakan untuk
proses routing biasa disebut router. Router terdiri dari hardware & software
keduanya harus terpasang dengan sejalan atau sinkron supaya bisa bekerja dengan
baik. Router bisa kita peroleh dengan cara memakai langsung tanpa harus install
system dengan menggunakan router broadband atau kita bisa menggunakan
komputer untuk membuat router dengan cara menginstall system operasi atau
software untuk membuat router dengan catatan hardware pun mendukung untuk
proses routing.
Mikrotik adalah salah satu vendor baik hardware dan software yang
menyediakan fasilitas untuk membuat router. Salah satunya adalah Mikrotik Router
OS, ini adalah Operating system yang khusus digunakan untuk membuat sebuah
router dengan cara menginstallnya ke komputer. Fasilitas atau tools yang disediakan
dalam Mikrotik Router Os sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang
handal dan stabil.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan MikroTik?


2. Apa itu MikroTik?
3. Apa saja jenis-jenis mikroTik?
4. Apa saja fitur-fitur mikroTik?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan mikroTik?

3
Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memberikan wawasan seputar


mikroTik, agar pembaca dapat memahami pentingnya mikroTik dalam kehidupan
sehari-hari.

Manfaat
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, terutama bagi para pembaca
yang menyukai jaringan-jaringan internet, agar dapat lebih memahami mikroTik.

4
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah

Dalam dunia router, mesin yang berfungsi mengarahkan alamat di Internet,


Cisco merupakan nama yang sudah tidak diragukan lagi. Tetapi di dunia lain, nama
Mikrotik, yang berbentuk software, lumayan dikenal sebagai penyedia solusi murah
untuk fungsi router, bahkan dapat membuat router sendiri dari komputer rumahan.

Untuk negara berkembang, solusi Mikrotik sangat membantu ISP atau


perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan Internet. Walaupun
sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, dalam beberapa kondisi
penggunaan komputer dan software Mikrotik merupakan solusi terbaik. Mikrotik
adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia,
pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah
orang Amerika yang berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika
dan Mekanik di sekitar tahun 1995.

Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi Mikrotik adalah me-
routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang
dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan
2Mbps di Molcova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di
Latvia. Ketika saya menanyakan berapa jumlah pelanggan yang dilayaninya saat ini,
Arnis menyebut antara 10 sampai 20 pelanggan saja, karena ambisi mereka adalah
membuat satu peranti lunak router yang handal dan disebarkan ke seluruh dunia. Ini
agak kontradiksi dengan informasi yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka
mempunyai 600 titik (pelanggan) wireless dan terbesar di dunia. Padahal dengan
wireless di Jogja dan Bandung saja, kemungkinan besar mereka sudah kalah
bersaing.

Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat
program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia hanya
merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah
membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat
ratusan pelanggannya.

5
Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang
dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 – 15 orang staf R&D
Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang.
Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-
tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik
secara maraton.

Ketika ditanya siapa saja pesaing Mikrotik, Arnis tersenyum dan enggan
mengatakannya. Sewaktu disimpulkan tidak ada pesaing, Arnis dengan sedikit
tertawa menyebut satu nama yang memang sudah lumayan terkenal sebagai
produsen perangkat keras khusus untuk teknologi W-LAN, yaitu Soekris dari
Amerika. Tujuan utama mereka berdua adalah membangun software untuk routing,
sementara kebutuhan akan perangkat keras juga terus berkembang, sehingga
akhirnya mereka membuat berbagai macam perangkat keras yang berhubungan
dengan software yang mereka kembangkan.

Semangat Mikrotik ini agak berbeda dari kebanyakan perusahaan sejenis di


Amerika, karena mereka berkonsentrasi di pengembangan software lalu mencari
solusi di hardware-nya dengan mengajak pihak ketiga untuk berkolaborasi. Dan
dapat melihat ragam perangkat yang mereka tawarkan menjadi semakin banyak,
mulai dari perangkat yang bekerja di frekwensi 2,4GHz dan 5,8GHz sampai ke
interface dan antena.

Keahlian Mikrotik sebetulnya di perangkat lunak routernya, karena terlihat


mereka berjualan perangkat W-LAN dengan antena omni yang sangat tidak
dianjurkan pemakaiannya di dunia W-LAN, karena sangat sensitif terhadap
gangguan dan interferensi. Walaupun punya tujuan yang sangat jelas, yaitu
mendistribusikan sinyal ke segala arah sehingga merupakan solusi murah.

Kepopuleran Mikrotik menyebar juga ke Indonesia. Pertama kali masuk tahun


2001 ke Jogja melalui Citraweb oleh Valens Riyadi dan kawan-kawan, lalu meluas
menjadi satu solusi murah untuk membangun ISP, terutama yang berbasis W-LAN.
Kebetulan sekali, Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia yang populasi
pemakaian W-LAN-nya terbesar kalau dibandingkan luas daerahnya.

Keberhasilan Mikrotik me-routing dunia merupakan satu contoh, bahwa


semua mampu membantu calon pemakai Internet untuk masuk ke dunia maya,
terutama membantu membangun infrastrukturnya.

6
Pengertian

MikroTik Router OS™ adalah sistem operasi yang dapat digunakan untuk
menjadikan computer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai
fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless.

Mikrotik Router OS juga merupakan salah satu Distro Linux yang didesain
khusus untuk fungsi Routing System. Produk Mikrotik berupa Router Board yang
berbentuk seperti Hardware Router pada umumnya dan berupa Router OS yang
di instal ke sebuah PC. Kehandalan Mikrotik sudah terbukti dan tidak diragukan
lagi, baik dari segi keamanan atau proteksinya maupun kemudahan dalam
mengunakannya. Karena itulah hampir semua ISP bisa dipastikan mengenal dan
mengunakan Mikrotik dalam layanan kepada pelanggan maupun dalam
melakukan Manajemen Networknya serta Mikrotik mampu melejit sebagai
Router masa depan yang sangat handal. Jadi apapun ISP-nya, router dan band with
manajemen mengunakan Mikrotik. Mikrotik Router dapat menjadi pilihan bagi para
pemula yang ingin memperdalam ilmu networking.

Jenis MikroTik
MikroTik RouterOS

Merupakan versi MikroTik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat


diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD. File image MikroTik RouterOS
dapat diunduh dari website resmi MikroTik, www.mikrotik.com. Namun file image
ini merupakan versi trial MikroTik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24
jam saja. Untuk dapat menggunakannya secara full time, harus membeli lisensi
Key dengan catatan satu lisensi key hanya untuk satu harddisk.

Built In Hardware MikroTik

Merupakan MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas


dalam board router yang di dalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. Untuk
versi ini, lisensi sudah termasuk dalam harga router board MikroTik. Contoh
MikroTik dalam bentuk perangkat keras adalah RouterBoard 433 2 Access Point
Indoor.

7
Fitur MikroTik

Firewall Filter

Secara umum, firewall filtering dilakukan dengan cara mendefinisikan IP


addres, baik itu src-address maupun dst-address. Misalnya seperti komputer
client di blok dengan ip tertentu atau ketika melakukan blok terhadap web
tertentu berdasarkan ip web tersebut. Firewall tidak hanya digunakan untuk
melakukan blok client agar tidak dapat mengakses resource tertentu, namun juga
digunakan untuk melindungi jaringan local dari ancaman luar, misalnya virus atau
serangan hacker. Biasanya serangan dari internet ini dilakukan dari banyak IP
sehingga akan sulit untuk melakukan perlindungan hanya dengan berdasarkan IP.
Sebenarnya ada banyak cara filtering selain berdasar IP Addres, misalnya
berdasar protocol dan port. Ada beberapa contoh implementasi dengan
memanfaatkan beberapa parameter di fitur firewall filter, diantaranya yaitu:

a. Protokol dan Port


Penggunaan port dan protocol ini biasa di kombinasikan dengan IP
address. Seperti misalnya seseorang menginginkan client tidak bisa browsing,
namun masih bisa FTP, maka bisa buat rule firewall yang melakukan blok di
protocol TCP port 80. Ketika diklik tanda drop down pada bagian protocol,
maka akan muncul opsi protocol apa saja yang akan difilter. Parameter ini
akan dibutuhkan ketika ingin melakukan blok terhadap aplikasi dimana
aplikasi tersebut menggunakan protocol dan port yang spesifik.

b. Interface

8
Interface secara garis besar ada 2, yaitu input interface dan output
interface. Dari kedua input tersebut tersapat perbedaan interface, dimana
trafick tersebut masuk ke router, dan dari interface mana traffick tersebut
keluar meninggalkan router.

c. Parameter P2P
Ada cara untuk melakukan filtering terhadap traffick P2P seperti torrent
atau edonkey yaitu dengan menentukan parameter P2P pada rule firewall
filter. Klik bagian drop down, akan muncul informasi program p2p yang dapat
di filter oleh firewall.

d. Mangle
Mangle umumnya digunakan untuk menandai paket/koneksi, dalam
bandwidth management. Akan tetapi mangle juga digunakan untuk
melakukan filtering. Firewall filter tidak dapat melakukan penandaan pada
paket atau koneksi, akan tetapi bisa kombinasikan mangle dan firewall filter.
Caranya yaitu pertama, tandai terlebih dahulu paket atau koneksi dengan
mangle, kemudian definisikan di firewall filter.

e. Connection State
Connection state memungkinkan pengguna untuk tidak menggunakan
paket - paket invalid lalu lalang didalam jaringan. Pengguna dapat melakukan
filtering dengan mendefinisikan parameter connection state. Paket invalid
merupakan paket yang tidak memiliki koneksi dan tidak berguna sehingga
hanya akan membebani resource jaringan. Pengguna juga dapat melakukan
drop terhadap paket - paket ini dengan mendefinisikan parameter

9
connection state.

f. Address List.
Addres list merupakan fitur yang dapat melakukan filtering terhadap IP
yang tidak berurutan atau acak. Addres list dapat menerapkan grouping IP
terhadap kondosi tersebut. Langkah-langkah yang dapat dilakukan
diantaranya:
• Pertama, buat daftar ip di address list, lalu terapkan di filter ruler. Opsi
untuk menambahkan parameter "Address List" di firewall ada di tab
Advanced. Ada 2 tipe address list, "Src. Address List" dan "Dst. Address
List. Src Address List adalah daftar sumber ip yang melakukan koneksi,
Dst Address List adalah ip tujuan yang hendak diakses.

g. Layer 7 Protocol.
Layer 7 Protocol digunakan untuk menerapkan filtering pada layer 7
menggunakan firewall filter. Pengguna dapat menambahkan regexp di menu
Layer 7 Protocol. Akan tetapi dalam penggunaannya regexp, akan
membutuhkan recource CPU yang lebih tinggi dari rule biasa.

h. Content.
Content merupakan string yang tertampil di halaman website. Dengan
menggunakan content, website yang memiliki string yang kida isikan di
content akan terfilter oleh firewall. Misal pengguna ingin block
www.facebook.com maka cukup isi parameter content dengan string
“facebook” dan action drop, maka website facebook baik HTTP maupun
HTTPS tidak dapat diakses.

10
i. Mac address.
Mac addres digunakan untuk mengatasi tergantinya ip addres yang
mungkin diubah oleh user yang nakal. Mac addres dapat melakukan filtering
untuk mengatasi hal tersebut. Cara yang mudah untuk menggunakan fitur ini
yaitu dengan mencatat informasi mac address yang digunakan user tersebut,
kemudian tambahkan parameter Src. Mac Address di rule firewall. Dengan
demikian selama user tersebut masih menggunakan device yang sama, dia
tetap ter-filter walaupun berganti ip.

j. Time.
Fitur ini dapat digunakan untuk menentukan kapan rule firewall
dijalankan. Dengan menggunakan fitur ini maka pengguna tidak perlu
membuat scheduler dan script. Bukan hanya untuk menentukan jam saja, fitur
ini juga bisa digunakan untuk menentukan hari apa saja rule tersebut berjalan.
Akan tetapi perlu diperhatikan dalam membuat rule usahakan yang spesifik,
agar bias berjalan secara optimal.

Pengaturan Waktu MikroTik

Pengaturan waktu (jam/tanggal/bulan/tahun) pada Router Mikrotik mutlak


diperlukan. Ketidak sesuaian waktu antara Router Mikrotik dengan keadaan
nyata, akan mengakibatkan rule tersebut tidak berjalan sesuai kebutuhan. Selain
itu, pencatatan Log pada Router juga terdapat informasi waktu kapan Log
tersebut dibuat, sehingga akan membingungkan pembacaan jika informasi waktu
tidak sesuai dengan keadaan nyata.

Pengaturan waktu pada Router Mikrotik bisa dilakukan pada menu System
> Clock. By default waktu pada Router Mikrotik menunjukkan jam 00:00:00
tanggal Jan/02/1970. Harus dilakukan penyesuaian waktu pada Router.

11
Pada RouterBoard, pengaturan manual pada System > Clock tersebut akan
kembali ke pengaturan default saat router reboot. Hardware RouterBoard tidak
dirancang untuk bisa melakukan penyimpanan waktu seperti hal nya sebuah
Komputer.

Alternatif yang dapat digunakan bisa menggunakan service NTP (Network


Time Protocol) yang memungkinkan Router bisa melakukan sinkronisasi waktu
terhadap perangkat lain pada jaringan. Mikrotik bisa difungsikan sebagai NTP
server maupun NTP Client atau kedua nya secara bersamaan.

a. Mikrotik Sebagai NTP Client


Pada package system RouterOS Mikrotik sudah terdapat fitur SNTP
(Simple Network Time Protocol) Client yang bisa digunakan untuk
memfungsikan Router sebagai NTP Client. Saat menyala, Router akan
otomatis melakukan sinkronisasi waktu terhadap NTP Server yang ditunjuk
sehingga pengaturan waktu akan tetap update.

Ada banyak NTP Server di internet yang bisa digunakan. Contoh :


id.pool.ntp.org , ntp.nasa.gov ,dsb. Gunakan mode=unicast.

12
Hanya terdapat 2 mode pada SNTP Client, broadcast dan unicast.
Untuk mode yang lain (Multicast dan Manycast) bisa gunakan NTP Client
dengan menginstall package ntp.npk.

Terlihat SNTP Client sudah berhasil melakukan sinkronisasi. Setelah sukses


melakukan sinkronisasi, tidak serta merta waktu Router sudah benar. Cek pada
menu System > Clock . Apakah tanggal sudah sesuai atau belum. Sesuaikan
dengan mengatur Time Zone Name .

b. Mikrotik Sebagai NTP Server


Fungsi NTP Server pada Mikrotik tidak terdapat pada package default
RouterOS, sehingga harus install manual package ntp.npk. Dengan fungsi NTP
Server ini kita bisa memiliki sebuah server didalam jaringan kita sehingga
RouterBoard yang lain cukup mencari informasi waktu pada jaringan lokal,
tidak perlu menggunakan bandwidth untuk akses ke public NTP server di
internet.

13
NTP server dapat dibangun pada sebuah hardware yang bisa
melakukan penyimpanan waktu, misalnya PC Router. Pengguna dapat
menentukan metode penyebaran informasi waktu, bisa
menggunakan Broadcast, Multicast atau Manycast.

Bandwith Test MikroTik

Disamping fungsi utama manajemen jaringan, Router Mikrotik juga mempunyai


tool yang bisa digunakan untuk mengetahui seberapa besar traffic yang bisa dilewatkan
pada sebuah link atau jalur koneksi. Tool yang dimaksud adalah Btest
Server dan Bandwidth Test. Bisa diakses pada menu /tool.

MikroTik akan men-generate traffic yang kemudian akan dikirimkan ke


perangkat lain melalui sebuah jalur koneksi. Proses ini biasa disebut dengan
Bandwidth test. Sebuah proses Bandwidth test terdiri dari Bandwidth test server
dan Bandwidth test client.

a. Btest Server (/tool btest server).

By default pada mikrotik sudah terdapat Bandwidth Test Server dan


sudah bisa digunakan. Sehingga cukup dengan konfigurasi default sudah bisa
dilakukan bandwidth test terhadap Router Mikrotik. Akan tetapi juga bisa
melakukan pengaturan kebijakan pada Bandwidth Test Server Mikrotik
tersebut. Pengaturan ini bisa dilakukan pada menu tool btest server. Terdapat
beberapa parameter yang bisa digunakan.

b. Parameter Enabled (default : yes).

Parameter Enable digunakan untuk mengaktifkan bandwidth test


server pada router. Jika posisi enabled=no (disable) atau tidak dicentang
(uncheck) maka tidak bisa dilakukan bandwidth test terhadap router tersebut.

c. Authenticate (default:yes).

Sebagai pengatur pemberian autentikasi untuk Bandwidth test client.


Authenticate:yes (check), untuk bisa melakukan bandwidth test, Bandwidth
Test Client harus memasukkan username dan password sesuai dengan yang
digunakan untuk melakukan remote config Router Btest Server.

14
Authenticate:no (uncheck), Bandwidth Test Client tidak perlu memasukkan
username dan password untuk melakukan bandwidth test.

d. Parameter Max session.

Digunakan untuk mengatur limitasi berapa Max session/koneksi


bandwidth test yang berlangsung bersamaan.

e. Tool Bandwidth Test (/tool Bandwidth Test).

Selain bisa sebagai bandwidth test server,Mikrotik juga bisa digunakan


sebagai Bandwidth test Client. Mikrotik sebagai Bandwidth test Client bisa
dikonfigurasi pada menu /tool bandwidth test. Sebagai bandwidth test client
juga bisa dilakukan pengaturan dengan parameter-parameter yang ada.

f. Parameter Test To.

Digunakan untuk menunjuk alamat IP Router bandwidth test server.

g. Protocol.

Protocol yang akan digunakan dalam bandwidth test bias diubah


dalam parameter protocol (tcp/udp).

h. Direction

Digunakan untuk menentukan arah traffic. Terdapat 3 pilihan arah


traffic yang akan degenerate, yaitu:

• upload (send)
• download (receive)
• upload dan download (both).

i. Local tx speed dan remote tx speed.

Digunakan untuk menentukan kecepatan transfer saat bandwidth test.


Satuan bps (bit per second).

j. Username dan password.

15
Username dan password harus disesuaikan dengan pengaturan Router
Btestserver. Jika pada Router Btest server parameter authenticate : yes maka
masukkan username dan password yg digunakan untuk remote router.

Fitur Logging MikroTik

Salah satu fitur pada Mikrotik yang simple dan mungkin juga terlupakan
akan tetapi memiliki fungsi yang cukup penting adalah fitur LOGGING.
RouterOS mampu melakukan pencatatan berbagai aktivitas sistem dan informasi
status router. Secara default RouterOS akan melakukan pencatatan semua
aktifitas dan proses yang terjadi di router dan menyimpan catatan (Log) tersebut
pada RAM. Daftar catatan (Log) bisa dilihat pada menu /log. Log yang berada
dalam menu /log ini akan hilang begitu kita restart router karena log tersebut
hanya disimpan pada RAM.

Dalam pemecahan masalah jaringan akan lebih efektif dengan sebelumnya


menganalisa log dari Router untuk mengetahui proses apa saja yang sudah
terjadi. Sehingga akan lebih mudah dalam memetakan masalah dan menentukan
solusi. Selain disimpan pada memory (RAM) router, log juga bisa disimpan dalam
bentuk file pada storage Router, dikirim via email atau ditampilkan pada
perangkat syslog server tersendiri. Pengaturan ini bisa dilakukan pada
menu /system logging. Ada 2 Tab pada menu /system logging ,yaitu Tab Rules
dan Tab Action. Tab Action (/system logging action) digunakan untuk pengaturan
metode penyimpanan log. Terdapat 6 Tipe Action yang dapat digunakan:

1. Tipe Disk.

Dengan tipe ini log akan disimpan dalam bentuk teks file dan akan
disimpan pada storage system Router itu sendiri. Pengguna bisa
melakukan pengaturan nama file log saat disimpan pada parameter File
Name. Bisa juga diatur berapa banyak baris log yang disimpan dalam
setiap file nya, bisa diset pada parameter Lines Per file. File log kemudian
bisa di download dari menu Files Router serta bisa di buka dengan text
editor di PC.

2. Tipe Echo.

Dengan menggunakan tipe ini log dari Router akan ditampilkan


pada New Terminal (winbox) atau pada saat pengguna remote
menggunakan CLI (direct console).

16
3. Tipe email.

Log akan dikirimkan ke email yang sudah ditentukan. Agar bisa


berfungsi maka sebelumnya harus melakukan setting smtp server yang
akan digunakan di menu /tool email. Seberapa sering pengiriman email
akan sama dengan seberapa sering Router update log.

4. Tipe Memory.

Log akan disimpan di dalam RAM Router dan bisa dilihat pada
menu Log . Karena hanya disimpan dalam RAM log ini akan terhapus /
tidak bisa kita baca lagi setelah router reboot.

5. Tipe Remote.

Log akan dikirimkan ke perangkat lain yang menjalankan syslog


server. Pengguna tinggal menunjuk mesin yang menjalankan syslog server
tersebut dengan mengisikan IP Address. Jika action sudah dibuat langkah
berikutnya pengguna harus membuat rules log.

6. Tab Rules (/system logging rules)

Pada tab rule ini pengguna bisa melakukan pengaturan topic atau
service apa saja yang akan kita catat dalam log. Sehingga bisa mengamati
sebuah proses atau service secara lebih spesifik. Ada banyak service
didalam router dan dalam sebuah rules yang dibuat, pengguna bisa
tentukan satu atau lebih topic yang akan dicatat dalam log.

Fitur Hotspot MikroTik.

Salah satu fitur MikroTik yang cukup menarik yaitu hotspot. Kebanyakan
orang menyebut jika terdapat akses internet yg di sebarkan via wireless di public
area (cafe,mall,dsb) itu adalah layanan Hotspot, Sedangkan sebenarnya Hotspot
di Mikrotik adalah sebuah system untuk memberikan fitur autentikasi pada user
yang akan menggunakan jaringan. Jadi untuk bisa akses ke jaringan, client
diharuskan memasukkan username dan password pada login page
disediakan. Iniberarti Hotspot tidak hanya menunjuk ke jaringan wireless saja.
Fitur Hotspot ini bisa diterapkan di semua tipe interface jaringan seperti ethernet
base.

17
Untuk membangun sistem authentikasi pada Hotspot, sebenarnya Hotspot
merupakan gabungan dari fungsi Proxy, Firewall, DNS, DHCP dan lain-lain. Selain
authentikasi, Hotspot pada Mikrotik juga mempunyai banyak fitur yang cukup
menarik untuk diimplementasikan pada jaringan, seperti diantaranya:

a. Limitasi.
Dengan menggunakan hotspot server, pengguna nanti bisa
melakukan limitasi berdasarkan berapa lama user akses jaringan (uptime),
kecepatan akses (data rate), banyak data yang sudah digunakan (quota
based), bahkan kebijakan policy firewall. Limitasi ini bisa diterapkan per
user atau mungkin per group.

b. Plugin Play Connectivity.


Dengan menggunakan Hotspot Server pengguna bisa
menggunakan sembarang IP statik di perangkatnya atau DHCP, nanti
secara otomatis Hotspot server akan melakukan one to one nat agar client
tersebut bisa akses ke jaringan pengguna.

c. Bypass.
Normalnya, semua koneksi dari berbagai perangkat yang ada
dijaringan Hotspot akan diblock sebelum melakukan login / autentikasi ke
hotspot server. Tetapi tidak semua perangkat bisa melakukan sistem
autentikasi tersebut, misalnya : Printer server, IP Cam, VoIP server dan
sebagainya. Atau ada pengguna VIP yang memang istimewa tidak perlu
melakukan login. Untuk perangkat-perangkat yang ingin dibypass , tidak
perlu melakukan login untuk akses ke jaringan, pengguna bisa
menggunakan fitur IP Binding.

d. Advertisement
Dengan menggunakan fitur advertisement pada Hotspot server,
pengguna bisa menampilkan popup halaman sebuah web ke user
dan popup-popup yang akan muncul bisa diatur intervalnya.

e. Trial User.
Fungsi trial memungkinkan pengguna tidak perlu melakukan login
sampai batas waktu yang ditentukan. Setelah itu baru pengguna
diwajibkan untuk melakukan login. Biasanya dilapangan fungsi trial ini
dikombinasikan dengan fungsi advertisement sebelumnya untuk membuat
ajang promosi didalam layanan jasa internet.

18
Perbedaan Mode Wireless

Salah satu media atau interface yang terdapat di dalam mikrotik dan
digunakan untuk menghubungkan perangkat network yang satu dengan yang
lain diantaranya adalah wireless, ada beberapa mode wireless yang digunakan
sesuai dengan fungsinya, Apakah ingin di fungsikan sebagai access point
(pemancar) ataupun di fungsikan sebagai station (penerima), perlu diketahui
juga bahwa tidak semua mode wireless dapat digunakan didalam bridge network
karena tidak semua mode wireless support dengan L2 bridging terutama mode
wireless sebagai station (penerima).

1. Mode Alignment Only.


Mode Alignment only, biasa digunakan untuk membantu pada saat
pointing dengan indikator beeper /buzzer pada RouterBoard.

2. Mode AP-Bridge.
Mode AP-bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar yang
bisa melayani banyak client atau disebut juga dengan PTMP (Point To Multi
Point), mode ini bisa kita gunakan untuk network yang sifatnya Routing
ataupun Bridging. Untuk menggunakan mode AP-Bridge ini perangkat
Routerboard minimal harus memiliki lisensi level 4.

3. Mode Bridge.
Mode bridge digunakan sebagai Access point atau pemancar akan
tetapi hanya bisa melayani satu client atau disebut juga dengan PTP (Point To
Point), mode ini juga bisa digunakan untuk network yang sifatnya Routing
ataupun Bridging. Untuk menggunakan mode ini perangkat Routerboard
minimal memiliki lisensi level 3.

4. Mode Nstreme dual slave.


Pada dasarnya mekanisme kerja pada interface wireless adalah half
duplex, akan tetapi dengan menggunakan mode ini pengguna dapat
mengaktifkan mekanisme kerja full duplex, mode ini merupakan proprietary
didalam wireless mikrotik, tentunya kita juga membutuhkan 2 wireless card
dan 2 antenna pada masing-masing wireless router mikrotik

19
5. Mode Station.
Wireless dengan Mode station ini digunakan sebagai wireless client/
penerima pada topologi PTP (Point To Point) atau PTMP (Point To Multi
Point), wireless Mode station hanya bisa digunakan untuk membentuk
network yang sifatnya routing, sehingga mode ini merupakan salah satu
mode yang efektif dan efisian jika pada sisi wireless client/station tidak
dibutuhkan bridging.

6. Mode Station-Psudobridge.
Mode Station-Pseudobridge merupakan pengembangan dari Mode
Station standar, sama-sama menjadikan wireless sebagai penerima/client,
perbedaannya adalah pada Mode Station-Pseudobridge support untuk
membuat network yang sifatnya Bridge Network, Di dalam penggunaan mode
ini terdapat konsekuensi dimana untuk bridging pada L2 tidak bisa dilakukan
secara penuh, dalam artian mac-address sebuah perangkat yang berada di
bawah perangkat wireless (PC end user) tidak terbaca pada sisi Access Point.

7. Mode Station-Bridge.
Mode Station-Bridge merupakan mode pada interface wireless yang
berfungsi sebagai penerima / client dan support untuk bridge network, perlu
di ketahui bahwa untuk mode ini hanya bisa digunakan apabila perangkat AP
nya Mikrotik juga.

8. Mode Station-Pesudobridge-Clone.
Mode Station-Pseudobridge-Clone hampir sama dengan Mode
Station-Pseudobridge yang membedakan adalah didalam mode ini bisa
melakukan cloning mac-address, umumnya pada sebuah link wireless, yang
terbaca pada sisi Access point adalah mac-address dari interface wireless
client, tetapi jika menggunakan Mode Station-Pesudobridge-Clone yang
terbaca adalah mac-address dari perangkat yang terhubung ke station (end
user), Secara default yang terbaca adalah mac-address pada frame header
20
yang pertama di teruskan, atau bisa ditentukan pada “station-bridge-clone-
mac”.

9. Mode Station-WDS.
Mode Station-WDS berfungsi sebagai penerima/client dari sebuah
Access Point yang mengaktifkan protocol WDS, Kekurangan protokol WDS
adalah penurunan throughput wireless hingga 50%, perlu diketahui bahwa
antara vendor yang satu dengan vendor yang lain fungsi WDS belum tentu
compatible, begitu juga dengan WDS pada mikrotik.

10. Mode WDS-Slave.


Mode WDS-Slave ini berfungsi sebagai pemancar (Access Point)
sekaligus sebagai penerima (Station) atau disebut juga dengan repeater,
Mode ini merupakan salah satu solusi apabila ingin membangun sebuah
repeater tetapi perangkat yang dimiliki hanya menggunakan 1 card wireless
card.

Level Router OS

Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki


kemampuannya masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6. Level 3
digunakan untuk router berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau
serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi
apapun.
Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user)
dan level 6 (unlimited user). Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

5 6
Level number 1 (DEMO) 3 (ISP) 4 (WISP)
(WISPAP) (Controller)

21
Wireless Client
- - yes yes yes
and Bridge
Wireless AP - - - yes yes
Synchronous
- - yes yes yes
interfaces
EoIP tunnels 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
PPPoE tunnels 1 200 200 500 unlimited
PPTP tunnels 1 200 200 unlimited unlimited
L2TP tunnels 1 200 200 unlimited unlimited
VLAN interfaces 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
P2P firewall rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
NAT rules 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
HotSpot active
1 1 200 500 unlimited
users
RADIUS client - yes yes yes yes
Queues 1 unlimited unlimited unlimited unlimited
Web proxy - yes yes yes yes
RIP, OSPF, BGP
- yes yes yes yes
protocols
configuration erased
Upgrade yes yes yes yes
on upgrade

Network Address Translation (NAT)

Penafsiran alamat jaringan (Network Address Translation) adalah suatu


metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan
(security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.

f. Alamat IP

Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4).


Dengan panjang alamat 4 byte berarti terdapat 2 pangkat 32 =
22
4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah
jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena
keterbatasan inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan
mengalokasikan satu alamat untuk satu pengguna dan alamat ini
bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan akan berbeda setiap kali
user melakukan koneksi ke internet.

Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah.


Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke
internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti
hanya ada satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi
dengan metode NAT. Dengan NAT gateway yang dijalankan di salah satu
komputer, satu alamat IP tersebut dapat dibagi ke beberapa komputer yang
lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet secara bersamaan.

g. Keamanan

Ketika suatu komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak


saja dapat mengakses, misalnya ke server suatu situs tertentu, tetapi
komputer tersebut juga sangat mungkin untuk diakses oleh komputer lain
yang juga terkoneksi ke internet. Jika disalahgunakan, hal tersebut bisa sangat
berbahaya. Data-data penting bisa saja dilihat atau bahkan dicuri oleh orang
yang tak bertanggungjawab.

NAT secara otomatis akan memberikan proteksi seperti


halnya firewall dengan hanya mengizinkan koneksi yang berasal dari
dalam jaringan. Hal ini berarti tingkat keamanan suatu jaringan akan
meningkat, karena kemungkinan koneksi dari luar ke dalam jaringan menjadi
relatif sangat kecil.

h. Administrasi Jaringan

Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi


jaringan yang lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing
memiliki satu alamat IP, sehingga dapat menambahkan atau mengurangi
jumlah komputer tanpa memengaruhi jaringan secara keseluruhan. Selain itu,
pada gateway NAT modern terdapat server DHCP yang dapat
mengkonfigurasi komputer klien secara otomatis. Hal ini sangat
menguntungkan bagi admin jaringan karena untuk mengubah konfigurasi
jaringan, admin hanya perlu mengubah pada komputer server dan perubahan
ini akan terjadi pada semua komputer client. Selain itu gateway NAT mampu

23
membatasi akses ke internet, juga mampu mencatat semua traffic, dari dan ke
internet. Secara keseluruhan, dengan segala kelebihan gateway NAT tersebut,
admin jaringan akan sangat terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya.

i. Jenis-jenis NAT

24
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Protokol Konfigurasi Hos Dinamik (Dynamic Host Configuration


Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai
untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah
jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP
kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal,
maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat
IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan
yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

j. Cara Kerja

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan


arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat,
yakni DHCP Server dan DHCP Client.

• DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang


dapat menyewakan alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua
klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows
NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003,
atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

• DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak


klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi
dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan
(Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows
XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk

25
didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien
kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang
ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu
penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada
server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP
dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara


broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP
Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada
DHCP client.
3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan
alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada
DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan
mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan
menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada
klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya
akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan
karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi
jaringan.

Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat.
Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang
sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat
(address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.

Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone,


sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data
alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP
server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP
server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan
dua host memiliki alamat yang sama.

Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga
dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan
tetap dari waktu ke waktu.

26
k. DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan


kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh
seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP
server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu,
yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi
mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian
disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat
IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang
dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi
DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

l. DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan


kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat
dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan
menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server
dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat
menggunakan Microsoft Management Console (MMC). DHCP Lease juga
sering disebut sebagai Reservation.

m. DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan


oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada
server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan
alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian
rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya
dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat
diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah
host tertentu dalam jaringan.

Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option


yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.

Nomor DHCP Option Nama DHCP Option Apa yang dikonfigurasikannya


003 Router Mengonfigurasikan gateway baku
dalam konfigurasi alamat

27
IP. Default gateway merujuk
kepada alamat router.
006 DNS Servers Mengonfigurasikan alamat
IP untuk DNS server
015 DNS Domain Name Mengonfigurasikan alamat IP
untuk DNS server yang menjadi
"induk" dari DNS Server yang
bersangkutan.
044 NetBIOS over Mengonfigurasikan alamat IP
TCP/IP Name Server dari WINS Server
046 NetBIOS over Mengonfigurasikan cara yang
TCP/IP Node Type digunakan oleh klien untuk
melakukan resolusi nama NetBIOS.
047 NetBIOS over Membatasi klien-klien NetBIOS
TCP/IP Scope ha agar hanya dapat berkomunikasi
dengan klien lainnya yang memiliki
alamat DHCP Scope yang sama.

Network Bridge

Jembatan jaringan (Network bridge) adalah sebuah komponen


jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat
sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-
link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan
dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel
Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur
jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet.

Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi


tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan
yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang
sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang
mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan
beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.

Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:

28
• Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-
segmen jaringan lokal.
• Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link)
antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
• Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN
berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Kelebihan dan Kekurangan MikroTik


Kelebihan MikroTik :

Mikrotik memiliki sebuah Operating System yang disebut


dengan RouterOs. Mikrotik yang dibangun dengan Core LINUX, yang
menyebabkan produk Router ini lebih murah dibanding dengan router lainnya
seperti Cisco. Dari segi pengoprasiannya Mikrotik tergolong friendly dengan
software winbox yang merupakan tempat setting administrator. RouterOS
Mikrotik juga dapat mendeteksi berbagai macam ethernet card (LAN CARD) dari
berbagai vendor yang telah ada.

Kekurangan MikroTik:

Mikrotik mengeluarkan sertifikasi, namun sertifikasi tersebut masih kurang


terkenal dibandingkan dengan vendor router yang lain seperti cisco yang sudah
diakui secara international. Mungkin kurang maksimal untuk menangani jaringan
sekala yang besar karena dukungan hardwarenya yang kurang ampuh
seperti Cisco.

29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

MikroTik merupakan salah satu vendor baik hardware dan software yang
menyediakan fasilitas untuk membuat router, yang salah satunya yaitu mikroTik
Router OS. Peran mikroTik dinilai sangat penting, karena dengan adanya mikroTik
Router OS jumlah IP Address yang sudah menipis dapat teratasi.

Saran

Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar dalam kedepannya
penulis dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

30
Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Protokol Konfigurasi Hos Dinamik. Diunduh pada tanggal 16 Desember
2013 di http://ms.wikipedia.org/wiki/Protokol_Masa_Rangkaian

Anonim. 2013. Jembatan Jaringan. Diunduh pada tanggal 16 Desember 2013 di


http://id.wikipedia.org/wiki/Bridge_jaringan

Anonim. 2013. Penafsiran Alamat Jaringan. Diunduh pada tanggal 16 Desember 2013 di
http://id.wikipedia.org/wiki/NAT

Afif N. 2012. Kelebihan dan Kekurangan MikroTik. Diunduh pada tanggal 13 Desember
2013 di http://afeef-tkj.blogspot.com/2012/03/kelebihan-dan-kekurangan-mikrotik.html

http://www.mikrotik.co.id/. Diunduh pada tanggal 12 Desember 2013

31

Anda mungkin juga menyukai