Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI

No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :1/3 Ditetapkan Oleh
Kepala UPT
SOP
Dinas Kesehatan PuskesmasPaninggilan
KotaTangerang
Ida Susanti
NIP.198008172009012004

Pengertian Atonia uteri adalah tidak berkontraksinya uterus dalam 15 detik setelah
dilakukan massase
Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan asuhan pada ibu dengan atonia uteri

Prosedur 1. Alat dan Bahan


a. APD lengkap ( celemek, masker, kacamata, topi, sepatu )
b. Handscoon steril (handscoon pendek)
c. Handscoon Obgyn (handscoon panjang)
d. Kateter
e. Bak instrumen
f. Bengkok
g. Perlak dan underpad
h. Korentang
i. Standar infus
j. Spekulum
k. Oxytocin
l. Methergin
m. Spuit 3cc
n. Cairan RL
o. Infus set
2. Instruksi Kerja
a. Menyapa pasien dengan sopan dan ramah serta posisikan pasien
b. Merespon terhadap reaksi pasien
c. Menjaga privasi pasien ( dengan ucapan dan memperagakan meutup
pintu / sampiran )
d. Menjelaskan keadaan pasien
e. Menjelaskan tindakan, tujuan / prosedur yang akan dilakukan dan
meminta informed consent
f. Menggunakan APD
g. Mencuci tangan
h. Memakai sarung tangan steril (sarung tangan pendek) pada kedua
tangan
i. Melakukan massage uterus dengan tangan kiri untuk mengeluarkan
bekuan darah dana tau selaput ketuban dari uterus
j. Mengosongkan kandung kemih
k. Bila perdarahan masih berlangsung lakukan KOMPRES
BIMANUAL UTERUS
Langkah – langkah KBE :
- Panolong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu
- Tekan ujung jari telunjuk, tegah dan manis satu tangan diantara
simpisis dan umbilicus pada kurpus depan bawah hingga fundus
uterus naik ka arah dinding abdomen
- Letakkan sejauh mungkin telapak tangan lain di korpus uteri
bagian belakang dan dorong uterus kearah korpus depan
- Geser perlahan – lahan ujung ketiga jari tangan pertama kearah
fundus sehingga telapak tangan dapat menekan korpus uteri
bagian depan
- Lakukan kompresi korpus uteri dengan jalan menekan dinding
belakang dan dinding depan uterus dengan telapak tangan kiri
dan kanan (mendekatkan tangan belakang dan depan)
- Perhatikan perdarahan pervaginam. Nilai perdarahan berhenti,
pertahankan posisi tersebut hingga uterus berkontraksi dengan
baik. Bila perdarahan belum berhenti, lanjutkan KBI
Langkah – Langkah KBI
- Melepas sarung tangan steril dan mengganti dengan sarung
tangan obgyn (sarung tangan panjang) pada tangan kanan
- Memasukkan tangan kanan secara obstetrik ke dalam lumen
vagina
- Merubah tangan obstetric menjadi kepalan tangan dengan ibu
jari dalam kepalan
- Meletakan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking
pada forniks anterior
- Mendorong segmen bawah Rahim kearah kranio anterior
- Upayakan tangan diluar mencakup bagian belakang korpus uteri
sebanyak mungkin
- Melakukan kompresi uterus dengan mendekatkan telapak tangan
luar dengan kepalan pada forniks anterior selama 5 menit
- Lepaskan tekanan sambal mengevaluasi kontraksi uterus dan
perdarahan (tangan kanan tidak dikeluarkan)
- Setelah uterus berkontraksi pertahankan KBI selama 2 menit
- Bila kontraksi baik, keluarkan tangan. Jika tidak terjadi
perdarahan, pantau kala IV sampai 4 jam
- Bila belum ada kontraksi, keluarkan tangan secara perlahan
dengan terlebih dahulu mengubah kepalan menjadi tangan
obstetric
- Ajarkan KBE pada keluarga, siapkan rujukan
- Beri Methergin 1 ampul IM
- Pasang infus RL dengan jarum besar (abocath no 18)
- Tambahkan oxytocin 20 IU dalam cairan RL, akan habis pada 15
menit. Jika habis lanjutkan flabot ke 2 dengan diberi oxytocin 20
IU lagi dengan tetesan 80 tpm (habiskan dalam waktu 2 jam /
sampai ketempat rujukan)
- Lakukan KBI lagi selama 2 menit
- Bila kontrakasi baik keluarkan tangan. Jika tidak terjadi
perdarahan, pantau kala IV sampai 4 jam
l.
3.
Unit terkait Ruang PONED

Anda mungkin juga menyukai