Distritmia
Distritmia
A. Pengertian
Gangguan irama jantung (atau disritmia) merupakan jenis komplikasi tersering pada
infark miokardium, dengan denyut premature ventrikel terjadi pada hampir semua
pasien dan terjadi denyut kompleks pada sebagian besar pasien. Disritmia terjadi
akibat perubahan elekreofisiologi sel- sel miokardium. Disritmia adalah suatu kelainan
ireguler dari denyut jantung yang disebabkan oleh pembentukan impuls yang
abnormal dan kelainan konduksi impuls atau keduanya.
B. Etiologi
1. Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis
karena infeksi)
2. Gangguan sirkulasi coroner (aterosklerosis coroner atau spasme arteri coroner,
misalnya iskemia miokard, infark miokard
3. Karena obat (intoksikasi antara lain oleh giditalis, quinidine, dan obat-obat anti
aritmia lainnya
4. Gangguan pada keseimbangan elektrolit
5. Gangguan pada pengaturan sususnan saraf autonomy yang mempengaruhi kerja
dan irama jantung
6. Gangguan psikoneurotik dan ussunan saraf pusat
7. Gangguan metabolic
8. Gangguan endokrin
9. Gangguan irama jantung atau gagal jantung
C. Patofisiologi
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Aktivitas /istirahat
a. Gejala : Kelemahan, kelelahan umum dan karena kerja.
b. Tanda : Perubahan frekwensi jantung/TD dengan aktivitas/olahraga.
2. Sirkulasi
a. Gejala: Riwatar IM sebelumnya/akut 90%-95% mengalami disritmia),
kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi.
b. Tanda : Perubahan TD, contoh hipertensi atau hipotensi selama periode
disritmia.
1) Nadi : mungkin tidak teratur, contoh denyut kuat, pulsus altenan (denyut kuat
teratur/denyut lemah), nadi bigeminal (denyut kuat tak teratur/denyut lemah).
2) Defisit nadi (perbedaan antara nadi apical dan nadi radial) Bunyi jantung :
irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun.
3) Kulit : warna dan kelembaban berubah, contoh pucat, sianosis, berkeringat
(gagal jantung,syok)
4) Edema : dependen, umum, DVJ (pada adanya gagal jantung).
Haluaran urine : menurun bila curah jantung menurun berat.
3. Integritas Ego
a. Gejala : Perasaan gugup (disertai takiaritmia), perasaan terancam
Stressor sehubungan dengan masalah medik.
b. Tanda : Cemas, takut, menolak, marah, gelisah, menangis.
4. Makanan / Cairan
a. Gejala : Hilang nafsu makan, anoreksia.Tidak toleran terhadap makanan (karena
adanya obat) Mual/muntah, Perubahan berat badan.
b. Tanda : Perubahan berat badan, Edema, Perubahan pada kelembaban
kulit/turgor, Pernapasan krekels.
5. Neuro Sensor
a. Gejala : Pusing, berdenyut, sakit kepala.
b. Tanda : Status mental/sensori berubah, contoh disorientasi, bingung, kehilangan
memori, perubahan pola bicara/kesadaran, pingsan, koma. Perubahan perilaku,
contoh menyerang, letargi, halusinasi, Perubahan pupil (kesamaan dan reaksi
terhadap sinar), Kehilangan refleks tendon dalam dengan disritmia yang
mengancam hidup (takikardia ventrikel , bradikardia berat).
6. Nyeri / Ketidaknyamanan
a. Gejala : Nyeri dada, ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bias hilang
oleh obat anti angina.
b. Tanda : Perilaku distraksi, contoh gelisah.
7. Pernapasan
a. Gejala : Penyakit paru kronis, Riwayat atau penggunaan tembakau berulang,
Napas pendek, Batuk (dengan /tanpa produksi sputum).
b. Tanda : Perubahan kecepatan/kedalaman pernapasan selama episode disritmia.
Bunyi napas : bunyi tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada
menunjukkan komplikasi pernapasan, seperti pada gagal jantung kiri (edema
paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal.
8. Keamanan
a. Tanda : Demam, Kemerahan kulit (reaksi obat), Inflamasi, eritema, edema
(trombosis superficial), Kehilangan tonus otot/kekuatan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan
konduksi eliktrikal; penurunan kontraktilitas miokardial.
2. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan.
3. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan/kelelahan
4. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat suplay
oksigen ke jaringan.
C. RENCANA KEPERAWATAN