1, (2014) 1-6 1
Abstrak— Pada tahun 2013 Teknik Mesin ITS bekerja memiliki beberapa box dengan fungsi berbeda yang bisa di
sama dengan PT. Karya Tugas Anda membuat prototype gunakan secara bergantian. Hal ini berdasarkan pada
box untuk pengembangan mobil pick up GEA menjadi kebutuhan masyarakat pedesaan terhadap mobil pick up
mobil pick up multiguna pedesaan yang berdasarkan pada multiguna. Selain untuk mengangkut hasil pertanian, mobil
kebutuhan masyarakat pedesaan terhadap mobil pick up pick up multiguna dirancang dapat difungsikan sebagai
multiguna. Dari evaluasi yang telah dilakukan, kendaraan pengangkut maupun perniagaan. Mobil pick up
direncanakan pengadaan perubahan bahan dari body plat multiguna pedesaan yang dikembangkan dapat dilihat pada
menjadi body komposit. Berdasarkan rencana tersebut gambar 1 dibawah ini.
maka dilakukan kajian khusus pada sambungan antara
body dan chassis mobil pick up multiguna pedesaan,
kemudian kajian mengenai model dan jenis sambungan
untuk body berbahan komposit dengan chassis yang telah
ada. Untuk maksud tersebut maka rancangan perakitan
antara body dan chassis mobil pick up dilakukan dengan
metode Design for Assembly (DFA). Sebagai awal,
dilakukan kajian terhadap perakitan body yang ada untuk
menghitung efisiensi desain perakitan awal, kemudian
merancang jenis sambungan baru yang lebih efisien
sesuai dengan bahan body baru dengan bahan komposit.
Pada alternatif desain penyambungan body dan chassis Gambar 1 Mobil pick up multiguna pedesaan
yang dikembangkan terdapat penggantian serta
pengefektifan sambungan yaitu penambahan ring serta Kajian pada beberapa bagian mobil seperti bagian
seal pada sambungan mur dan baut agar sambungan chassis, body, transmisi, daya, cabin, box, dan lain
lebih rapat, penambahan damper karet pada sambungan sebagainya dilakukan untuk mengembangkan mobil pick up
antar plat terutama pada chassis utama untuk meredam multiguna pedesaan. Berdasarkan rencana atas
getaran,serta pemakaian captive nut dan clips untuk pengembangan tersebut, kajian khusus pada sambungan
sambungan pada komponen dengan material komposit. antara body dan chassis mobil pick up multiguna pedesaan
Kemudian dilakukan pengurangan jumlah serta jenis yang ada akan dilakukan pada penelitian ini. Dari kajian
komponen yang semula 88 menjadi 68 komponen, yang telah dilakukan, terlihat bahwa sambungan body dan
sehingga pengurangan biaya perakitan dari Rp. 4090,88 chassis sebagian besar adalah berupa sambungan las dan
per perakitan menjadi Rp. 2518,37 per perakitan, serta belum melibatkan aspek dasar untuk perakitan. Untuk
waktu produksi yang awalnya 1286 detik menjadi 883,2 mengembangkan perakitan body dan chassis tersebut
detik, sehingga efisiensi desain perakitan yang awalnya dilakukan evaluasi terhadap perakitan kemudian
20,52 % meningkat menjadi 23,09 %. mengembangkannya dengan menggunakan metode Design
for Assembly (DFA). Metode DFA tersebut digunakan
Kata Kunci—DFA, perakitan, sambungan, efisiensi desain sebagai standar penggunaan part, eliminasidari komponen
perakitan yang tidak perlu, integrasi dari beberapa komponen, serta
pilihan assembly komponen dengan mudah. Dengan
I. PENDAHULUAN prosedur ini diharapkan tidak hanya dihasilkan mobil pick
Masyarakat banyak menggunakan mobil jenis pick up up multiguna pedesaan yang mudah untuk dirakit, tetapi juga
untuk mengangkut hasil pertanian di desa. Pada tahun 2013 lebih rendah biaya produksinya.
Teknik Mesin ITS bekerja sama dengan PT. Karya Tugas Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
Anda membuat prototype box untuk pengembangan mobil adalah menentukan dan merancang mekanisme sambungan
pick up GEA menjadi mobil pick up multiguna pedesaan, body dan chasis mobil pick up multiguna pedesaan yang
dimana mobil pick up multiguna pedesaan ini direncanakan kuat dan efisien. Agar perancangan yang dilakukan lebih
fokus, maka perlu diberikan beberapa batasan permasalahan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 2
antara lain peninjauan DFA hanya pada sambungan body komponen tidak bisa dilakukan. Jika jawaban terhadap
dan chassis mobil, accessoriess serta komponen kecil lain semuanya adalah “tidak”, maka komponen itu adalah calon
termasuk wiring tambahan pada body mobil tidak termasuk yang tepat untuk dikombinasikan atau digabung dengan
dalam pembahasan perakitan, dan untuk alat bantu simulasi komponen lain.
analisa perakitan DFA menggunakan software CAD dan
CATIA v5r20. Manfaat dari penelitian ini antara lain 2.2 Efisiensi desain perakitan
memberikan gambaran mengenai mekanisme sambungan Salah satu hal terpenting yang dilakukan dalam
pada body dan chassis mobil, sebagai dasar perancangan perancangan dengan metode DFA adalah penggunaan DFA
alternatif setelah adanya evaluasi perncangan indeks untuk menghitung efisiensi perakitan dari desain yang
penyambungan, serta dapat menjadi dasar pengetahuan diajukan. DFA indeks (efisiensi desain perakitan) adalah
dalam hal perancangan dan pengembangan produk. perbandingan antara waktu perakitan minimum teoritis
dengan waktu perakitan sesungguhnya [Boothroyd, 2002].
Persamaan (1) adalah persamaan untuk menghitung efisiensi
II. TINJAUAN PUSTAKA desain perakitan
2.1 Design For Assembly (DFA) ta
Design for assembly (DFA) diartikan sebagai Ema = Nmin x
desain dari suatu produk atau komponen yang dapat t ma ............................................. (1)
memudahkan proses manufaktur, dan proses perakitan
dengan komponen lain untuk menjadi suatu kesatuan Keterangan :
produk. Secara umum proses perakitan terbagi menjadi 3 Nmin = Jumlah minimum komponen secara teoritis
(tiga) bagian [Batan, 2012] : ta = Waktu teoritis minimum untuk perakitan
1. Handling (memegang, orientasi dan memindahkan handling standart (3 detik)
komponen). Untuk kemudahan dalam proses handling, ada tma = Waktu perakitan produk yang sebenarnya
beberapa parameter dalam desain produk yang harus
diperhatkan [Boothroyd et al, 2002, Bralla, 2003, Wood, 2.3 Penggolongan Jenis Sambungan
2003, Batan, 2012] Penggolongan kelompok jenis sambungan dalam
2. Insertion dan Fastening (penyisipan dan pengancingan) perakitan dapat dilihat sebagai indikator yang bagus bagi
Setelah tahap handling, dilakukan tahapan insertion dan cara-cara pembuatan. Untuk itu dalam pendekatan terhadap
fastening dalam proses perakitan. Untuk memudahkan rancangan produk dan rancangan proses harus menerapkan
proses penyisipan dan pengancingan (fastening) ada metode DFA dengan benar. Keberhasilan penerapan metode
beberapa hal yang harus diperhatikan [Boothroyd et al, DFA sangat berpengaruh terhadap rancangan ulang serta
2002, Bralla, 2003, Wood, 2003, Batan, 2012], antara pengembangan alternatif desain yang ada. Tabel 1 dibawah
lain : menjelaskan mengenai penggolongan kelompok jenis
• Desain komponen sehingga mempunyai sedikit sambungan untuk perakitan yang tepat berdasarkan jenis
halangan dalam pemasangan dan chamfer yang material yang akan disambung
memudahkan penyatuan komponen Tabel 1. Pengelompokan Jenis Sambungan
• Gunakan perakitan piramida dalam perakitan satu
sumbu, yaitu komponen dengan ukuran yang kecil di
atas komponen yang lebih besar.
• Sebisa mungkin hindari penekanan (holding down)
selama orientasi komponen. Jika harus dilakukan,
komponen terakit rapat setelah dilakukan penekanan
atau gunakan penempatan sendiri oleh komponen
3. Perakitan dengan penggabungan (joining)
Untuk menggabungkan bebrerapa komponen, dapat
digunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk
memastikan, apakah penggabungan lebih ekonomis atau
sebaliknya [Wood, 2003, Batan, 2012]. Pertanyaan-
pertanyaannya adalah sebagai berikut:
1. Ketika produk sedang digunakan, apakah komponen
bergerak terhadap pasangannya?
2. Haruskah komponen yang berdekatan dibuat dengan
material yang berbeda?
3. Ketika komponen telah digabungkan, apakah perakitan
atau perbaikan komponen lain jadi lebih sulit atau
tidak mungkin?
4. Haruskah komponen diisolasi terhadap listrik dan
panas?
5. Apakah perbaikan jadi merugikan?
Jika jawaban terhadap salah satu pertanyaan itu adalah
“ya”, maka kemungkinannya adalah tidak mungkin
menghilangkan komponen tersebut, artinya, penggabungan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 3
Start
Ya