Anda di halaman 1dari 166

Poltekkes Kemenkes Surabaya

BAB
r I

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu aspek


penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional di segala bidang.
Untuk membangun kualitas sumber daya manusia diperlukan peningkatan
kualitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan manusia, dan pembentukan
moral yang baik sehingga dapat menunjang tercapainya tujuan pembangunan
nasional.
Tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “….. melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”.
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan pembangunan kesehatan
dapat dicapai melalui berbagai bidang baik bidang pendidikan kesehatan,
bidang pelayanan medis, bidang pelayanan paramedis, dan bidang-bidang
lainnya.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya merupakan
institusi pendidikan yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan mempunyai
tugas menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi sehingga
dapat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan sejalan
dengan tujuan Sistem Kesehatan Nasional, Perpres 72 tahun 2012 melalui
pendidikan kesehatan dengan berbagai disiplin ilmu meliputi, kebidanan,
keperawatan, kesehatan lingkungan, teknik elektromedik, analis kesehatan,
keperawatan gigi, dan Gizi.
Dalam melaksanakan tugasnya Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya telah mencoba memadukan ilmu dan teknologi
berdasarkan kurikulum nasional yang disusun mengacu pada Kerangka

Dokumen Renstra 2015-2019 1


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Undang-Undang pendidikan Tinggi,


Undang-Undang Tenaga Kesehatan dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNPT) dan ditetapkan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun
2003 dipadukan dengan muatan lokal sebagai penciri yang dikembangkan dan
disusun dengan melibatkan beberapa pengguna lulusan (user) setempat.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memperoleh
pembiayaan dari 2 (dua) sumber yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) yang terdiri dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran – Rupiah
Murni (DIPA-RM) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Penerimaan Negara
Bukan Pajak (DIPA-PNBP/ BLU).
Terbitnya PMK No.40/PMK.05/2012 sebagai pengganti PP.13 tahun 2009
jo. PP. 21 tahun 2013 tentang jenis dan tarif penerimaan Negara bukan pajak
(PNBP), yang berlaku pada Kementerian Kesehatan, telah membawa
perubahan atas sistem pengelolaan keuangan yang berlaku saat ini lebih
fleksibel, dimana semua dana yang diperoleh dari masyarakat harus dikelola
secara swadaya dengan melalui rekening operasional, pengelolaan dan
kelolaan pada bank persepsi yang telah mendapatkan persetujuan dari
Kementerian Keuangan.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu terobosan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005
tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), institusi
pendidikan Politeknik Kesehatan sangat dimungkinkan meningkatkan
layanannya dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK BLU) tersebut, tanpa mengurangi peran dan fungsinya sebagai
institusi pendidikan. Pengelolaan instititusi pendidikan dengan PPK-BLU,
diharapkan dapat memberikan kepastian terhadap system pengelolaan
keuangan yang mandiri, fleksibel, transparan, efektif dan efisien, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mutu lulusan.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya saat ini memiliki 7
(tujuh) Jurusan, yaitu Jurusan Kebidanan, Keperawatan, Kesehatan
Lingkungan, Analis Kesehatan, Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan
Gigi, dan jurusan Gizi selain itu Poltekkes Kemenkes Surabaya termasuk

Dokumen Renstra 2015-2019 2


Poltekkes Kemenkes Surabaya

kelompok 6 (enam) Poltekkes yang terbesar dari 38 Poltekkes ( 13 Poltekkes


BLU dan 25 Poltekkes PNBP ) di seluruh Indonesia. Disamping memiliki jumlah
jurusan yang cukup besar, juga didukung oleh tersedianya aset yang memadai
yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber dana, sarana prasarana
maupun jumlah mahasiswa yang cukup besar pula. Dengan demikian Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya memiliki potensi besar untuk
menerapkan pola pengelolaan keuangan melalui sistem Badan Layanan
Umum. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berupaya
melakukan pengkajian yang mendalam tentang potensi yang dimiliki melalui
analisis lingkungan, yaitu baik faktor internal maupun faktor eksternal, serta
rencana pengembangan untuk masa yang akan datang.
Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal
institusi serta tantangan dan peluang eksternal yang hasilnya dapat dijadikan
dasar dalam penyusunan arah dan pengembangan kebijakan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai institusi pendidikan milik
pemerintah yang menerapkan PPK-BLU.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
355/E/O/2012 tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi Pada
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Dari Kementerian Kesehatan
Kepada Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, bahwa telah diputuskan
sejak tanggal 10 Oktober 2012 : 1) mengalihkan pembinaan penyelenggaraan
program studi di dalam dan di luar domisili pada Polteknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2)
kewajiban menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan program studi paling
lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak akhir semester kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, 3) kewajiban melakukan penjaminan mutu penyelenggaraan
pendidikan, 4) Kewajiban menyelaraskan pengelolaan dan penyelenggaraan
program studi sesuai dengan peraturan perundang-undangan paling lambat 2
(dua) tahun sejak Keputusan Menteri ini ditetapkan, 5) Program studi
diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan tinggi setelah masa
berlaku akreditasi sebelumnya berakhir, dan 6) Apabila tidak melaksanakan
kewajiban, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dikenai sanksi

Dokumen Renstra 2015-2019 3


Poltekkes Kemenkes Surabaya

administrasi berupa teguran sampai dengan pencabutan ijin penyelenggaraan


program studi.

B. LANDASAN HUKUM

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini dilandasi oleh berbagai aturan


dasar hukum, yaitu :
1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Undang-undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
6. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja
Pemerintah.
8. Peraturan pemerintah RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
10. Peraturan Pemerintah RI No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
11. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI)
12. Intruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
13. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 08/PMK.02/2006. Tanggal 16 Februari
2006 Tentang Kewenangan Pengadaan Barang / Jasa Pada Badan
Layanan Umum.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan.

Dokumen Renstra 2015-2019 4


Poltekkes Kemenkes Surabaya

15. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 73/PMK.05/2007 Tanggal 28 Juni 2007


Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.02/2006 Tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat
Pengelola, Dewan Pengawas, Dan Pegawai Badan Layanan Umum.
16. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 109/PMK.05/2007 Tanggal 6
September 2007 Tentang Pembentukan pada Dewan Pengawas Badan
Layanan Umum.
17. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 119/PMK.05/2007 Tanggal 27
September 2007 Tentang Persyaratan Administratif Dalam Rangka
Pengusulan Dan Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah Untuk
Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
18. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 76/PMK.05/2008 Tanggal 23 Mei 2008
Tentang Pedoman Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan
umum.
19. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575 Tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/VII/2009.
20. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 44 / PMK.05/2009 tentang Rencana
Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013 tentang
Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan
Tinggi.
22. Permendikbud RI Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
23. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 855/Menkes/SK/IX/2009 Tentang
Susunan dan Uraian Jabatan serta Tata Hubungan Kerja Politeknik
Kesehatan.
24. Surat Keputusan Mendikbud No.355/E/O/2012 Tentang Alih Bina
Penyelenggaraan Prodi Yang Diselenggarakan Poltekkes Kemenkes dari
Kemenkes Kepada Kemendikbud

Dokumen Renstra 2015-2019 5


Poltekkes Kemenkes Surabaya

C. SISTIMATIKA PENULISAN

Sistimatika Penulisan Rencana Strategi Bisnis ini disusun sebagai acuan


pelaksanaan program kegiatan lima tahun kedepan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya sebagai arah dalam menerapkan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) dengan sistematika sebagai
berikut :

1. BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Dasar Hukum dan


Sistimatika penulisan
2. BAB II : GAMBARAN UMUM ORGANISASI, meliputi sejarah singkat
organisasi dalam penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, perumusan
Visi dan Misi, serta tugas pokok dan fungsi organisasi.
3. BAB III : KONDISI KINERJA TAHUN BERJALAN, meliputi : gambaran
umum kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang
terdiri dari 4 (empat) aspek yaitu : aspek layanan, aspek keuangan, aspek
sumber daya manusia dan aspek sarana prasarana.
4. BAB IV : ANALISIS LINGKUNGAN, yang mengemukakan tentang : analisis
internal dan analisis eksternal melalui kajian analisis SWOT untuk
menentukan posisi strategis Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surabaya.
5. BAB V : RENCANA STRATEGIS BISNIS LIMA TAHUN, meliputi Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan.
6. BAB VI : PENUTUP

Dokumen Renstra 2015-2019 6


Poltekkes Kemenkes Surabaya

BAB
II

A. SEJARAH SINGKAT POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) Departemen


Kesehatan RI membuka dan melaksanakan Pendidikan Kedinasan Bidang
Kesehatan baik dalam jenjang Pendidikan Menengah (JPM) seperti Sekolah
Perawat Kesehatan (SPK), Sekolah Bidan, Sekolah Menengah Analis
Kesehatan (SMAK), Sekolah Pengatur Rawat Gigi (SPRG), dll., maupun
Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) seperti Akademi Keperawatan (Akper),
Akademi Kesehatan Lingkungan (AKL) dan Akademi Teknik Elektromedik
(ATEM).
Dalam tahun 1989 Sekolah-sekolah Departemen Kesehatan yang
tergabung pada Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dikonversi menjadi
Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) yang disebut Akademi, seperti Sekolah
Perawat dan Sekolah Bidan dikonversi menjadi Akademik Keperawatan dan
Akademi Kebidanan, Sekolah Menengah Analis Kesehatan menjadi Akademi
Analis Kesehatan, Sekolah Pengatur Rawat Gigi menjadi Akademi
Keperawatan Gigi.
Sekolah-sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) yang dikonversi
menjadi Jenjang Pendidikan Tinggi (JPT) kemungkinan untuk melembaga
dirasakan banyak kesulitan, maka salah satu antisipasi yang terbaik pada saat
itu agar efektif dan efisien adalah dengan dikembangkan kelembagaannya
menjadi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) termasuk diantaranya adalah 13
Akademi Kesehatan yang ada di Jawa Timur melembaga menjadi Politeknik
Kesehatan Surabaya sesuai dengan Surat Keputusan Menkes-Kesos Nomor
1207/MENKES-KESOS/SK/2001 tanggal 12 Nopember 2001.
Konversi Akademi Kesehatan tersebut antara lain :

Dokumen Renstra 2015-2019 7


Poltekkes Kemenkes Surabaya

1. Akademi Keperawatan menjadi Jurusan Keperawatan


2. Akademi Keperawatan Soetomo menjadi Program Studi Keperawatan
Soetomo
3. Akademi Keperawatan Sutopo menjadi Program Studi Keperawatan Sutopo
4. Akademi Keperawatan Sidarjo menjadi Program Studi Keperawatan
Sidoarjo
5. Akademi Keperawatan Tuban menjadi Program Studi Keperawatan Tuban
6. Akademi Kebidanan menjadi Jurusan Kebidanan.
7. Akademi Kebidanan Sutomo menjadi Program Studi Kebidanan Sutomo
8. Akademi Kebidanan Magetan menjadi Program Studi Kebidanan Magetan
9. Akademi Kebidanan Bangkalan menjadi Program Studi Kebidanan
Bangkalan
10. Akademi Kesehatan Lingkungan menjadi Jurusan Kesehatan Lingkungan.
11. Akademi Kesehatan Lingkungan Surabaya menjadi Program Studi
KesehatanLingkungan Surabaya
12. Akademi Kesehatan Lingkungan Madiun menjadi Program Studi Kesehatan
Lingkungan Madiun.
13. Akademi Teknik Elektromedik menjadi Jurusan Teknik Elektromedik
14. Akademi Keperawatan Gigi menjadi Jurusan Keperawatan Gigi.
15. Akademi Analis Kesehatan menjadi Jurusan Analis Kesehatan.

Politeknik Kesehatan Surabaya sampai dengan saat ini memiliki 7 (tujuh)


jurusan yaitu Jurusan Keperawatan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan
Kebidanan, Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan
Keperawatan Gigi, dan Jurusan Gizi yang terdiri 13 (tiga belas) program studi
yaitu :
1) Program Studi Keperawatan Soetomo Surabaya
2) Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya
3) Program Studi Keperawatan Sidoarjo
4) Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya
5) Program Studi Keperawatan Tuban
6) Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya

Dokumen Renstra 2015-2019 8


Poltekkes Kemenkes Surabaya

7) Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun


8) Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya
9) Program Studi Kebidanan Magetan
10) Program Studi Kebidanan Bangkalan
11) Program Studi / Jurusan Analis Kesehatan Surabaya
12) Program Studi / Jurusan Teknik Elektromedik Surabaya dan
13) Program Studi / Jurusan Keperawatan Gigi Surabaya.

Sejak Tahun 2001 Program Studi Keperawatan Anestesi Surabaya


ditiadakan, sehingga Politeknik Kesehatan Surabaya saat ini terdiri dari 6
(enam) Jurusan dan 12 (dua belas) Program Studi. Selanjutnya dengan
diterbitkannya Undang-Undang Sisdiknas Tahun 2003, disebutkan bahwa
dalam suatu Perguruan Tinggi atau dalam hal ini Politeknik Kesehatan tidak
diperbolehkan adanya Program Studi lokasi. Sejak tahun 2012 di lingkungan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya bertambah satu
program studi yaitu Program Studi Gizi, sehingga menjadi :
1) Program Studi Keperawatan Sutomo Surabaya
2) Program Studi Keperawatan Sutopo Surabaya
3) Program Studi Keperawatan Sidoarjo
4) Program Studi Keperawatan Tuban
5) Program Studi Kesehatan Lingkungan Surabaya
6) Program Studi Kesehatan Lingkungan Magetan
7) Program Studi Kebidanan Sutomo Surabaya
8) Program Studi Kebidanan Magetan
9) Program Studi Kebidanan Bangkalan
10) Program Studi Analis Kesehatan Surabaya
11) Program Studi Teknik Elektromedik Surabaya
12) Program Studi Keperawatan Gigi Surabaya dan
13) Program Studi Gizi Surabaya
Sejak tanggal 10 Oktober tahun 2012 dibina oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Dokumen Renstra 2015-2019 9


Poltekkes Kemenkes Surabaya

B. PERUMUSAN VISI DAN MISI


B.1 Visi
Visi merupakan cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga
pimpinan beserta seluruh civitas akademika memiliki acuan untuk mewujudkan
sebuah Perguruan Tinggi yang Inovatif dibidang akademik baik tenaga pendidik
(dosen) dan tenaga kependidikan dalam menjalankan profesi dan tugas-tugas
pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga vokasional di bidang kesehatan
yang terampil, beretos kerja baik, jujur, bermoral tinggi dan memiliki daya saing
tinggi. Makna lain yang terkandung dalam pengertian Visi tersebut adanya
upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas
proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas dan
menampilkan karakter dan etika dengan menjunjung tinggi martabat profesi
dalam pengabdian dirinya ditengah-tengah masyarakat. Berdasarkan
perumusan Visi secara umum diatas, maka Visi Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya adalah :
“Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan
tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan
keunggulan kompetitif “.

Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:


1. Menjadi rujukan pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan
Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat pendidikan tinggi vokasional
di bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint
terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di
berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika
yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan
berupa tenaga-tenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran,
amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan
masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat
dan etos kerja yang tinggi

Dokumen Renstra 2015-2019 10


Poltekkes Kemenkes Surabaya

3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang


terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa
tenaga-tenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar.
4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan
Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi
penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era
global yang penuh kompetitif.

B.2 MISI
1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung
pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi
yang unggul serta kompetitif.
2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang
kredibel, akuntabel, transparan dan terukur.
3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan
Tinggi baik di dalam maupun dengan luar negeri.

C. TATA NILAI

Tata nilai sangat diperlukan untuk membangun visi dalam penyelenggaraan


pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya. Visi ini nantinya dijadikan
patokan target pencapaian tujuan institusi.
Tata nilai dimaksud antara lain :
1. Nilai Dasar
Landasan utama setiap civitas akademika yang terlibat di dalam
penyelenggaraan pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya
adalah ketaatan dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Nilai Kepribadian
Setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan
pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya diharuskan memiliki
sikap; jujur, amanah, dan ikhlas untuk mampu bekerja sama dengan
orang lain dan memiliki semangati untuk mencapai cita-cita institusi.

Dokumen Renstra 2015-2019 11


Poltekkes Kemenkes Surabaya

3. Nilai Manfaat
Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat
bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu
bersaing di era global dengan keunggulan kompetitif.
4. Nilai Pro Mahasiswa
Dalam penyelenggaraan pendidikan Poltekkes Kemenkes Surabaya
selalu mengutamakan kepentingan mahasiswa, sehingga mampu
menghasilkan lulusan yang berpengetahuan baik, memiliki sikap yang
bagus dan memiliki kecakapan ketrampilan/kompetensi dan kemampuan
non akademik yang sesuai dengan harapan masyarakat pengguna.
5. Nilai Pelayanan
Semua aspek pelayanan kepada seluruh civitas akademika dan
stakeholder dijamin mutunya secara berkesinambungan sehingga
kepuasan mahasiswa dan kepuasan pengguna menjadi tujuan utama
pelayanan dilandasi sikap keikhlasan semata untuk mencapai keridhaan
Tuhan Yang Maha Esa.
6. Nilai Responsif
Lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan kebutuhan
pasar/user sehingga diperlukan proses pembelajaran yang berbasis
kompetensi sesuai persyaratan pengguna ditunjang dengan
keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan penelitian terapan dan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai keunggulan program
studi masing-masing dalam bingkai penjaminan mutu layanan secara
berkesinambungan

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENKES SURABAYA

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


OT.02.03/I/4/03440.1 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik
Kesehatan Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Dokumen Renstra 2015-2019 12


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Indonesia nomor HK.02.03/I.2/08810/2013 tentang perubahan kedua atas


Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang
petunjuk teknis organisasi dan tata laksana Politeknik Kesehatan, maka Tugas
dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu :

1. Kedudukan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Departemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung
jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes
Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam pelaksanaan tugasnya
sehari-hari secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan, secara teknis administratif dibina oleh Sekretaris Badan
BPPSDM Kesehatan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)
Politeknik Kesehatan.

2. Tugas
a. Menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan Diploma IV
Bidang Kesehatan dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan
berkompeten sesuai dengan bidang ilmu yang berada dilingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
b. Menyelenggarakan kegiatan penelitian dalam dalam bidang ilmu
kesehatan dalam rangka menghasilkan penelitian yang berkualitas dan
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan / atau
pemecahan masalah di masyarakat
c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam
rangka membantu pemecahan masalah di masyarakat yang terkait
dengan masalah kesehatan dan menyumbangkan ilmu yang bermanfaat
dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.

Dokumen Renstra 2015-2019 13


Poltekkes Kemenkes Surabaya

3. Fungsi
a. Pelaksana pengembangan pendidikan Diploma III dan IV di bidang
kesehatan.
b. Pelaksana penelitian di bidang pendidikan dan kesehatan.
c. Pelaksana pengabdian masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya.
d. Pelaksana pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan
lingkungan.
e. Pelaksana kegiatan pelayanan administrasi pendidikan.

Dokumen Renstra 2015-2019 14


Poltekkes Kemenkes Surabaya

BAB
III

Pengukuran kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya meliputi


empat aspek yaitu; kinerja bidang pelayanan, bidang keuangan, bidang sumber
daya manusia dan bidang sarana prasarana.

A. Kinerja Bidang Pelayanan


Ukuran kinerja bidang pelayanan ini menggambarkan tingkat kualitas
pelayanan Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan proses
pendidikan dan pengembangannya dalam mendukung keberhasilan
pencapaian kinerja manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi
kepuasan pelanggan. Kinerja bidang pelayanan di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya meliputi kegiatan promosi institusi, seleksi
penerimaan calon mahasiswa baru, registrasi, dan proses belajar mengajar
(PBM).
1. Kinerja Pelayanan promosi
a. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014
Tabel III.1
Kegiatan Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014

No Tahun Jumlah kegiatan Jenis kegiatan promosi


promosi
Pameran, publikasi, roadshow sekolah,
1 2011 32 kali
roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan
Pameran, publikasi, roadshow sekolah,
2 2012 24 kali
roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan

Pameran, publikasi, roadshow sekolah,


3 2013 22 kali
roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan

Pameran, publikasi, roadshow sekolah,


4 2014 39 kali
roadshow Perusahaan/RS/Layanan Kesehatan

Dokumen Renstra 2015-2019 15


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Grafik III.1
Jumlah Kegiatan Promosi tahun 2011-2014

40

30
Jumlah

20

10

0
2011 2012 2013 2014
Tahun

Kegiatan promosi merupakan kegiatan dalam usaha untuk dapat


meningkatkan jumlah pendaftar di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Pada
tabel III.1 terlihat bahwa tren kinerja pelayanan promosi dari tahun 2011
sebanyak 32 kali sedangkan pada tahun 2012 kegiatan promosi mengalami
penurunan menjadi 24 kali dan pada tahun 2013 sebanyak 22 kali.
Penurunan kegiatan promosi yang disebabkan karena adanya efisiensi
anggaran, menjadi salah satu penyebab penurunan jumlah pendaftar
sipensimaru. Tahun 2014 meningkat lagi sebanyak 39 kali kegiatan.
b. Kinerja Pelayanan Promosi Tahun 2011-2014
Tabel III.2
Kinerja Pelayanan Promosi Menurut Jurusan Tahun 2011-2014

No Jurusan Promosi 2011 Promosi 2012 Promosi 2013 Promosi 2014

1 Keperawatan 4 2 2 5

2 Kebidanan 4 3 3 7

3 Kesehatan Lingkungan 4 2 2 4

4 Teknik Elektromedik 6 3 3 5

5 Keperawatan Gigi 5 3 3 5

6 Analis Kesehatan 6 3 3 5

7 Gizi 5 3 4

8 Direktorat 3 3 3 3

Dokumen Renstra 2015-2019 16


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Pada tabel III.2 dapat diketahui bahwa masing-masing jurusan telah


mengupayakan kegiatan promosi selama tahun 2011-2014. Promosi ini
dilakukan dengan cara penyebaran brosur, memasang spanduk, pameran
pada tempat umum ( Mall, tempat umum, dll ) kegiatan karnaval pada Hari
Kesehatan Nasional, dan kegiatan pengabdian masyarakat di daerah
binaan, serta mengikuti roadshow sekolah-sekolah, Rumah sakit, khusus
tahun 2013 dan 2014 telah dilaksanakan kegiatan promosi kembali ke SMA
Almamater masing – masing yang dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama
dengan BEM dan HIMA Prodi masing-masing Jurusan.

2. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru


a. Kinerja penerimaan mahasiswa baru tahun 2011-2014
Tabel III.3
Tren Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi Tahun 2011-2014

No Tahun Pendaftar Lulus Registrasi


Jumlah % Jumlah %

1 2011 4443 4077 91,7 1133 25,5


2 2012 4296 2942 68,4 1382 32,1
3 2013 3965 1658 41,8 1158 29,2
4 2014 3947 933 23,6 863 21,86

Grafik.III.2
Kinerja Penerimaan Mahasiswa tahun 2011-2014

5000

4000

3000 Pendaftar
Lulus
2000
Registrasi
1000

0
2011 2012 2013 2014

Dokumen Renstra 2015-2019 17


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tampak pada grafik III.2 adanya tren penurunan jumlah pendaftar


mulai tahun 2011 (4.443 orang), 2012 (4.296 orang), tahun 2013 (3.965
orang), tahun 2014 (3.947 orang)Terjadinya penurunan jumlah pendaftar
dari tahun 2011-2014 tersebut disebabkan oleh :
1) Terbitnya Undang-undang Sisdiknas Nomor 20/2003, dimana salah
satu pasalya menyebutkan bahwa pendidikan tinggi kedinasan tidak
diperbolehkan mendidik mahasiswa dari jalur umum, namun hanya
diperkenankan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan
bagi pegawai (PNS) atau yang akan menjadi pegawai (CPNS) saja.
2) Pendaftaran secara online serempak dilaksanakan sebelum SM-PTN
dan setelah pengumuman SM-PTN tidak dibuka kembali pendaftaran
sehingga mempengaruhi jumlah pendaftar, mengingat beberapa
program studi vokasional di beberapa institut dan politeknik negeri
banyak yang membuka pendaftaran sampai setelah pengumuman SM-
PTN.
3) Banyaknya universitas dan politeknik negeri yang membuka program
studi vokasional dan pendaftarannya melalui opnline SM-PTN katalog
sehingga mereka lebih mengetahui prodi vokasional di universitas
daripada di politeknik kesehatan, sehingga kedepan Poltekkes
Kemenkes harus bisa masuk katalog SM-PTN
4) Bertambahnya Sekolah Tinggi Kesehatan yang baru dibuka di Wilayah
Jawa Timur, sehingga Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya harus
berkompetisi dalam menjaring pendaftar.
5) Menurunnya kegiatan Promosi dikarenakan efisiensi anggaran.
Sedangkan yang terkait dengan meningkatnya persentase pendaftar
yang melakukan registrasi, hal ini terjadi karena tingginya minat pendaftar
untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Rasional berikutnya pendaftar yang dinyatakan lulus mereka tidak diterima
di universitas negeri melalui jalur SM-PTN maupun PT kedinasan lainnya
yang masih menyelenggarakan kedinasan (setelah lulus langsung kerja)
seperti STAN, STT-Penerbangan, STT-Telkom, STT-Kelautan, STPDN, dan
semisalnya.

Dokumen Renstra 2015-2019 18


Poltekkes Kemenkes Surabaya

c. Kinerja Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2014

Tabel III.4
Jumlah Pendaftar, Lulus seleksi dan Registrasi menurut Jurusan
Tahun 2013

Lulus Registrasi
No Jurusan Pendaftar
Jml % Jml %
1 Keperawatan 930 449 48,2 316 33,9
2 Kebidanan 837 404 48,2 242 28,9
3 Kesehatan Lingkungan 401 309 77,1 193 48,1
4 Teknik Elektromedik 278 167 60,1 135 48,5
5 Keperawatan Gigi 162 154 95,0 124 76,5
6 Analis Kesehatan 1031 120 11,6 108 10,4
7 Gizi 326 55 16,9 40 12,3

Tabel III.4 terlihat bahwa jumlah pendaftar terbanyak secara berturut-


turut adalah Jurusan Keperawatan yang merupakan jurusan favorit dengan
jumlah pendaftar 930 orang dan yang lulus seleksi sebanyak 449 orang
(48,2%) dan yang melakukan registrasi juga sebanyak 316 orang (33%).
Selanjutnya jurusan Analis Kesehatan jumlah pendaftar 1.031 orang dan
yang lulus seleksi sebanyak 120 orang (11,6%), sedangkan untuk jurusan
lainnya baik kebidanan sampai dengan Gizi telah dijelaskan pada tabel
diatas.

3. Kinerja Proses Belajar Mengajar


Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya berusaha memenuhi tuntutan
kurikulum yang ditetapkan oleh Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan pada
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(BPPSDM.Kes) Jakarta, diantaranya dengan menerapkan jumlah tatap muka
perkuliahan 18 kali termasuk UTS dan UAS. Dengan demikian tiap mata kuliah
sedikitnya dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan / tatap muka. Hal tersebut
menunjukkan kesungguhan usaha untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar dalam rangka menyiapkan lulusan yang berkualitas.

Dokumen Renstra 2015-2019 19


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Di sisi lain, setiap tahun Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu


mengadakan review dan pengembangan kurikulum agar sesuai dengan standar
nasional pendidikan tinggi (SNPT) dan kerangka kualifikasi nasional Indonesia
(KKNI). Tujuan review dan pengembangan agar profil lulusan Poltekkes
Kemenkes Surabaya sesuai dengan KKNI dan kebutuhan pengguna(user).
Kinerja kegiatan pembelajaran mencakup :
a. Kinerja Kehadiran Dosen
1) Kinerja Kehadiran Dosen Tahun 2011-2014.

Tabel III.5
Tren Persentase Kehadiran Dosen dalam PBM Tahun 2011-2014

No. Tahun Persentase Kehadiran Dosen

1 2011 95,33%
2 2012 99,16%
3 2013 100 %
4 2014 100 %

Grafik III.3
Tren Persentase Kehadiran Dosen dalam PBM tahun 2011-2014

101
100
99
98
97
96
95
94
93
92
Tahun 2011 Tahun 2012 tahun 2013 tahun 2014

Dokumen Renstra 2015-2019 20


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Berdasarkan grafik III.3 menunjukkan bahwa persentase kehadiran


dosen pada semua jurusan berkisar antara 95-100%. Kondisi kehadiran
dosen sangat dipengaruhi oleh semangat dosen dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran dan khususnya
dengan adanya sertifikasi dosen dan tunjangan kinerja yang telah
berlaku pada tahun 2013.
2) Kinerja Kehadiran Dosen tahun 2014

Tabel III.6
Kehadiran Dosen Menurut Jurusan Tahun 2014

Target Realisasi
No Jurusan Kehadiran Dosen Kehadiran Dosen

1 Keperawatan 100% 100%

2 Kebidanan 100% 100%

3 Kesehatan Lingkungan 100% 100%

4 Teknik Elektromedik 100% 100%

5 Keperawatan Gigi 100% 100%

6 Analis Kesehatan 100% 100%

7 Gizi 100% 100%

Kehadiran dosen dengan indikator jumlah tatap muka yang ada


pada jurusan secara keseluruhan sudah mencapai 100%. Capaian
persentase kehadiran dosen ini memberikan bukti bahwa pencapaian
kompetensi mahasiswa yang berasal dari ranah kognitif, afektif dan
psikomotor di kelas maupun di laboratorium sesuai dengan rancangan
pembelajaran dan kurikulum.
b. Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu
1) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2011-2014
Standar kinerja dosen per minggu sesuai dengan peraturan Dirjen Dikti
Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2009 adalah 40 jam per minggu
yang meliputi kegiatan perkuliahan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, penunjang dan tugas tambahan lainnya. Gambaran kinerja
dosen per minggu sebagaimana table berikut :

Dokumen Renstra 2015-2019 21


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel III.7
Tren Jumlah Jam PBM/Minggu Tahun 2011-2014

No Tahun Jumlah Jam PBM/Minggu

1 2011 40

2 2012 40

3 2013 40

4 2014 40

tabel III.7 memperlihatkan situasi pelaksanaan kegiatan proses


belajar mengajar bila dilihat dari jumlah jam per minggu selama kurun
waktu 3 (tiga ) tahun terakhir sudah memenuhi standar kinerja dosen.
Capaian kinerja dosen dalam kegiatan Tridharma per minggu sebanyak
40 jam/minggu memberikan makna bahwa dosen sudah proporsional
dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan, kegiatan penelitian, kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan penunjang lainnya.
Manfaat beban kerja dosen selain untuk monitor dan evaluasi kegiatan
dosen dalam bentuk BKD, juga untuk menilai apakah proses
pembelajaran sudah sesuai dengan beban SKS dalam jam per
minggunya.

2) Kinerja Jumlah Jam PBM Per Minggu Tahun 2013

Tabel III.8
Rata-Rata Jumlah Jam Kegiatan PBM/Minggu Menurut Jurusan
Tahun 2013

Rata-rata jumlah jam


No Jurusan Target Realisasi
kegiatan PBM/Minggu
1 Keperawatan 40 40 100%
2 Kebidanan 40 40 100%
3 Kesehatan Lingkungan 40 40 100%
4 Teknik Elektromedik 40 40 100%
5 Keperawatan Gigi 40 40 100%
6 Analis Kesehatan 40 40 100%
7 Gizi 40 40 100%

Dokumen Renstra 2015-2019 22


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel III.8 menunjukkan pelaksanaan kegiatan Proses Belajar


Mengajar (PBM) yang diukur melalui jumlah jam dalam melaksanakan
kegiatan PBM per minggu untuk semua Jurusan mencapai 100%. Proses
belajar mengajar dilaksanakan setiap hari, mulai hari Senin sampai
Jum’at selama 8 jam perhari. Proses Belajar Mengajar dilaksanakan
sesuai tuntutan kurikulum. Realisasi kegiatan PBM dilaksanakan dengan
menerapkan beban studi yang disebut Satuan Kredit Semester (SKS), di
mana satu SKS sama dengan satu jam kegiatan teori atau dua jam
kegiatan praktikum laboratorium atau empat jam praktek kerja lapangan.

c. Kinerja Ketersediaan Silabus


1) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2011-2014

Tabel III.9
Tren Ketersediaan Silabus Tahun 2011-2014

Persentase Ketersediaan
Tahun
Silabus

2011 100%

2012 100%

2013 100%

2014 100 %

Dari tabel III.9, terlihat ketersediaan silabus mulai tahun 2011


sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 100% karena ketersediaan
silabus merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh
dosen dan pada silabus tergambar beban yang harus diemban oleh
masing-masing dosen dalam satu semester yang sekaligus merupakan
beban yang harus diikuti oleh mahasiswa selama dalam proses belajar
mengajar.

Ketersediaan dokumen silabus sangat penting untuk membuat


rancangan perkuliahan berupa kontrak perkuliahan yang didalamnya

Dokumen Renstra 2015-2019 23


Poltekkes Kemenkes Surabaya

terdapat capaian kompetensi, materi kuliah, metode pembelajaran, rubrik


penilaian, tanggal pertemuan, dosen narasumber dan dosen tutorial.
2) Kinerja Ketersediaan Silabus Tahun 2014
Tabel III.10
Ketersediaan Silabus Menurut Jurusan Tahun 2014

Target Realisasi
Jurusan
Silabus (%) Silabus (%)

Keperawatan 100 100

Kebidanan 100 100

Kesehatan Lingkungan 100 100

Teknik Elektromedik 100 100

Keperawatan Gigi 100 100

Analis Kesehatan 100 100

Gizi 100 100

Dari tabel III.10, terlihat persentase ketersediaan silabus tahun 2014


sudah mencapai 100%. Keadaan ini karena semua dosen sudah
membuat silabus untuk mata kuliah yang diampunya sebagai dokumen
wajib yang dibutuhkan di awal kegiatan pembelajaran setiap semester.

d. Kinerja Ketersediaan Rencana Program Pembelajaran (RPP) / SAP (Satuan


Acara Pembelajaran)
1) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2011-2014

Tabel III.11
Tren Ketersediaan RPP Tahun 2011-2013

Persentase (%)
Tahun Ketersediaan
RPP

2011 100

2012 100

2013 100

2014 100

Dokumen Renstra 2015-2019 24


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Dari tabel di atas, terlihat ketersediaan Satuan Rencana Program


Pembelajaran (RPP) dari tahun 2011 sampai tahun 2013 telah mencapai
100%, hal ini ditunjukkan oleh data yang masuk di bagian Administrasi
Akademik (ADAK) berdasar pada saat dilakukan supervisi langsung oleh
bagian ADAK yang berkordinasi dengan Pudir I ke setiap jurusan pada
tahun 2011, sehingga tabel di atas juga memperlihatkan adanya
kesungguhan untuk mempertahankan ketersediaan RPP dari tahun
2011-2014 agar sesuai dengan standar. Keberhasilan ini sejalan dengan
adanya akreditasi institusi dan akreditasi program studi

2) Kinerja Ketersediaan RPP Tahun 2014 tiap Jurusan

Tabel III.12
Ketersediaan RPP Menurut Jurusan Tahun 2014

Target Realisasi RPP


Jurusan
RPP (%) (%)

Keperawatan 100 100

Kebidanan 100 100

Kesehatan Lingkungan 100 100

Teknik Elektromedik 100 100

Keperawatan Gigi 100 100

Analis Kesehatan 100 100

Gizi 100 100

Dari tabel III.12 tampak bahwa ketersediaan RPP pada tahun 2014 telah
mencapai 100%. Pencapaian ini dikarenakan kinerja dosen dalam
membuat rancangan pembelajaran salah satunya membuat RPP untuk
mata kuliah yang diampunya sudah baik. Di sisi lain dokumen RPP juga
diperhitungkan dalam penilaian angka kredit, penilaian beban kerja
dosen (BKD) dan sebagai salah satu kewajiban sebagai tenaga pendidik.

Dokumen Renstra 2015-2019 25


Poltekkes Kemenkes Surabaya

e. Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin


1) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2011-
2014
Tabel III.13
Tren Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2011-2013

Jumlah Mahasiswa
No Tahun Sumber
Penerima Beasiswa

1 2011 50 Rupiah Murni

2 2012 119 Rupiah Murni

3 2013 125 Rupiah Murni

4 2014 125 Rupiah Murni

Pemberian beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga miskin dimulai sejak


tahun 2007 sejumlah 15 orang dan berlanjut sampai dengan tahun 2014
ini. Program ini dimaksudkan untuk membantu orang tua siswa yang
kurang mampu sedangkan putra/putrinya berprestasi dibidang akademik
maupun non akademik, selain itu program ini dapat menjadikan motivasi
bagi mahasiswa lain untuk berprestasi karena selain program Gakin ada
pula program beasiswa mahasiswa berprestasi.

2) Kinerja Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2014

Tabel III. 14
Pemberian Beasiswa Mahasiswa Keluarga Miskin Tahun 2014

Jumlah Mahasiswa
No Jurusan Target Sumber
Penerima Beasiswa
Rupiah Murni
1 Keperawatan 40
Poltekkes
Rupiah Murni
2 Kebidanan 31
Poltekkes
Rupiah Murni
3 Kesehatan Lingkungan 23
Poltekkes
Rupiah Murni
4 Teknik Elektromedik 6
Poltekkes
Rupiah Murni
5 Keperawatan Gigi 11
Poltekkes
Rupiah Murni
6 Analis Kesehatan 13
Poltekkes
Rupiah Murni
7 Gizi 1
Poltekkes
Rupiah Murni
Jumlah 125
Poltekkes

Dokumen Renstra 2015-2019 26


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Penerimaan beasiswa tahun 2014 tertinggi adalah Jurusan Keperawatan


yaitu sebanyak 40 orang karena Jurusan Keperawatan memiliki jumlah
program studinya sebanyak 4 (empat) lokasi yaitu 2 (dua) berada di
Surabaya, 1 (satu) berlokasi di Tuban dan 1 (satu) lagi berlokasi di
Sidoarjo. Target untuk setiap program studi adalah 3 mahasiswa

f. Kinerja Kelulusan Mahasiswa


1) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Tahun 2011-2013

Tabel III.15
Tren Kelulusan Mahasiswa Tahun 2011-2013

Lulus IPK Ketepatan Waktu


No Tahun Jml mhs
≤ 2,75 ≥ 2,75 Tepat Tdk tepat
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 2011 1239 210 17 1029 83 1177 98,5 18 1,5
2 2012 1011 121 11,9 890 88,0 1006 99,5 5 0,5
3 2013 1170 107 9,1 1063 90,8 1151 98,6 19 1,4

Pada tabel III.15 dapat terlihat bahwa Poltekkes Kemenkes


Surabaya dalam kurun waktu 3 tahun telah meluluskan mahasiswa
tepat waktu ≥ 98%, dan didukung dengan adanya kecenderungan
peningkatan Indeks Prestasi Kelulusan (IPK) dari tahun ke tahun. Untuk
tahun 2013 ada kenaikan kelulusan mahasiswa yang tidak tepat waktu,
itu dikarenakan adanya keterlambatan mahasiswa tersebut dalam
mengerjakan tugas akhir dan dikarenakan ada beberapa mahasiswa
yang mengambil cuti akademik.
Berkaitan dengan tugas akhir, ada beberapa kebijakan dari
institusi untuk mengalihkan dari tugas akhir dalam bentuk penelitian ke
bentuk laporan tugas akhir dalam bentuk laporan kasus dan penelitian
sederhana yang kerangka penelitian, judul, masalah penelitian telah
ditentukan oleh dosen. Kebijakan ini berkaitan dengan tingkatan diploma.

Dokumen Renstra 2015-2019 27


Poltekkes Kemenkes Surabaya

2) Kinerja Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan pada tahun 2013

Tabel III.16
Kelulusan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013

Lulusan Ketepatan
Jml IPK Waktu
No Tahun Mhs Tidak
≤ 2.75 ≥2.75 Tepat tepat
Jml % Jml % Jml Target % Jml %
1 Keperawatan 389 67 17,2 322 82,7 382 100% 98 7 2
2 Kebidanan 268 15 5 253 95 263 100% 98,3 5 1,7
3 Kesling 146 - - 146 100 144 100% 98,6 2 1,4
4 TekMed 116 17 14,6 99 85,4 111 100% 95,6 5 4,4
5 Kep. Gigi 114 8 7 106 93 114 100% 100 - -
6 Analis kes 137 - - 137 100 137 100% 100 - -
7 Gizi - - - - - - 100% - - -

Tabel III.16 menunjukkan bahwa hampir seluruh jurusan telah


meluluskan mahasiswanya lebih dari 95%, bahkan ada yang 100%.
Kelulusan tepat waktu juga lebih dari 95%, sehingga mendekati target
kelulusan, kecuali ada beberapa jurusan yang terdapat lulusan yang
tidak tepat waktu. Ketidaktercapaian ketepatan waktu lulus ini
disebabkan oleh ketatnya sistem pendidikan, tenaga pendidik yang
cukup berkompetensi dan daya saing yang dimiliki oleh mahasiswa pada
jurusan tersebut. Belum maksimalnya bimbingan akademik dan layanan
bimbingan konseling di tiap program studi juga menunjang naiknya
mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu.
Indeks Prestasi Kelulusan yang dicapai oleh lulusan seluruh
jurusan yang mempunyai IPK ≥ 2.75 lebih dari 70%. Kelulusan yang
mempunyai IPK ≤ 2.75 (berkisar antara 7-28%), hal ini disebabkan oleh
antara lain dari kurang seriusnya mahasiswa dalam belajar, sehingga
berdampak pada kurangnya pencapaian standar kelulusan. Sistem
penilaian yang masih dominan pada aspek kognitif seperti UTS dan UAS
juga pemicu rendahnya IPK. Kebijakan yang diambil untuk meningkatkan
IPK pada pendidikan vokasional adalah penilaian proses pembelajaran
berupa rubrik-rubrik, penilaian pencapaian kompetensi (PPK) dan
penilaian praktik lapangan/klinik.

Dokumen Renstra 2015-2019 28


Poltekkes Kemenkes Surabaya

g. Kinerja Persentase Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Kelulusan Tepat Waktu.


1) Kinerja Persentase Indeks Prestasi Kumulatif Lulusan Tahun 2011-
2013

Tabel III.17
Tren Persentase IPK Kelulusan Tepat Waktu Tahun 2011-2013

IPK Lulusan Tepat Waktu

Tahun 2,00-2,74 2,75-2,99 3,00-3,50 > 3,50

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

2011 210 16,9 414 33,4 565 45,7 50 4

2012 121 11,9 263 26,01 474 46,8 153 15,1

2013 107 9,2 361 30,8 573 48,9 129 11,1

Tabel III.17 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 3 ( Tiga )


tahun terakhir terlihat adanya kecenderungan kenaikan IPK kelulusan
tepat waktu pada kelompok IPK > 3,50, sedangkan pada kelompok IPK
rentang 2,00 - 2,74 pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan.
Kenaikan IPK pada rentang ini karena berhubungan dengan kemampuan
mahasiswa dalam mengikuti proses belajar.

4. Kinerja Pelayanan Perpustakaan


a. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Tahun 2011-2013

Tabel III.18
Tren Pelayanan Perpustakaan Tahun 2011-2013

Jumlah Jumlah Kunjungan


Jumlah Buku :
No Tahun buku yang Perpustakaan/
mahasiswa mahasiswa
tersedia Tahun
1 2011 17246 3144 42699 1:18
2 2012 17352 3110 40873 1:17
3 2013 20504 3061 43783 1:15

Perpustakaan merupakan unit penunjang yang penting untuk


meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Berdasarkan pedoman standar
nasional perpustakaan tahun 2011 rasio jumlah buku dibanding mahasiswa

Dokumen Renstra 2015-2019 29


Poltekkes Kemenkes Surabaya

adalah 1:10 sedangkan perbandingan dari Poltekkes 1:15 sampai 1:18,


kondisi ini karena dipengaruhi oleh terbatasnya anggaran untuk
penambahan pembelian buku terbaru baik dalam jumlah maupun jenisnya.
Bila diperhatikan dari jumlah kunjungan, terdapat pula kecenderungan
pelayanan perpustakaan di setiap jurusan yang mengalami penurunan
jumlah kunjungan dari mulai tahun 2011 hingga tahun 2013, kondisi seperti
ini disebabkan oleh telah adanya akses internet (fasilitas hotspot area), di
setiap jurusan/prodi, sehingga mahasiswa kurang termotivasi untuk
berkunjung ke perpustakaan.

b. Kinerja Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2013.


Tabel III.19
Pelayanan Perpustakaan Menurut Jurusan Tahun 2013

Target
Jumlah Jumlah Kunj Rasio
pengadaan Jumlah
No Jurusan buku yang ke Buku :
buku mhs
tersedia perpustakaan Mhs

1 Keperawatan 4823 200 876 13709 1 : 17


2 Kebidanan 7546 200 687 13423 1 : 10
3 Kesehatan Lingkungan 4997 200 481 11580 1:7
1 : 44
4 Teknik Elektromedik 715 200 312 1777

5 Keperawatan Gigi 925 200 307 1585 1 : 38


6 Analis Kesehatan 1278 200 290 1200 1 : 24

7 Gizi 320 200 108 356 1 : 33

Perpustakaan merupakan unit yang bertugas menyediakan dan


mengolah bahan pustaka, melakukan pelayanan referensi untuk keperluan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya memiliki perpustakaan di setiap jurusan. Kunjungan
mahasiswa ke perpustakaan yang tertinggi adalah Jurusan Kesehatan
Lingkungan dan terendah adalah Jurusan Analis Kesehatan. Faktor
rendahnya kunjungan ke perpustakaan selain disebabkan adanya fasilitas
hot spot juga dipengaruhi oleh kurang lengkapnya jumlah dan jenis buku
yang tersedia di perpustakaan, sehingga bisa mengurangi jumlah kunjungan
mahasiswa ke perpustakaan. Target pengadaan buku per tahun menurut
pedoman standar nasional perpustakaan Kemenkes adalah 200 buku.

Dokumen Renstra 2015-2019 30


Poltekkes Kemenkes Surabaya

5. Kinerja Pelayanan Laboratorium


a. Kinerja Pelayanan Laboratorium Tahun 2011-2013.

Tabel III.20
Tren Pelayanan Laboratorium Tahun 2011-2013

Layanan Laboratorium
( Jam/Minggu/Lab )
Tahun
Analis
Keperawatan Kebidanan Kesling TekMed Kep.Gigi Gizi
Kesehatan

2011 128 85 240 102 375 128

2012 128 85 240 102 375 128 128

2013 128 85 240 102 375 128 128

Pelayanan laboratorium dalam kurun waktu 3 tahun pada semua


jurusan tampak tidak ada perubahan, karena sudah sesuai dengan
kebutuhan dan alokasi waktu yang telah ditentukan berdasar kurikulum
dalam setiap Satuan Kredit Semester-nya, hanya saja untuk jurusan Gizi
yang merupakan jurusan baru maka untuk pemanfaatan laboratoriumnya
baru sebatas pada praktek diruang praktek Gizi (dapur), untuk fasilitas
laboratoriumnya masih belum terpenuhi. Dilihat pada tren pelayanan
laboratorium tertinggi adalah Jurusan Keperawatan Gigi diikuti oleh Jurusan
Kesehatan Lingkungan dan Jurusan Keperawatan.

b. Kinerja Pelayanan Laboratorium menurut Jurusan Tahun 2013

Tabel III.21
Pelayanan Laboratorium Menurut Jurusan Tahun 2013

Pelayanan Laboratorium
Jenis (Jam/Minggu/Lab)
Tahun
laboratorium Kes. Tek Analis
Kep Kebid Kes. Gigi
Ling med Kes
Keperawatan
20 - - - 14 -
Dasar
2013 Keperawatan
20 - - - - -
Maternitas

Dokumen Renstra 2015-2019 31


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Keperawatan
20 - - - - -
Medikal Bedah
Keperawatan
20 - - - - -
Jiwa
Keperawatan
20 - - - - -
Komunitas
Keperawatan
20 - - - - -
Gadar
Bahasa 4 4 40 - 8 -
Komputer 4 8 40 - 12 -
Kimia
- - 40 - - -
Lingkungan
Lab Fisika
- - 40 - - -
Lingkungan
Entomologi/
- - 40 - - -
Parasitologi
Bengkel/work
- - 40 - - -
shop
Elektronika - - - 24 - -
Digital - - - 24 - -
Mikroprosesor - - - 16 - -
Radiologi - - - 24 - -
Elektronika
- - - 16 - -
Medik
Alat
Laboratorium - - - 16 - -
Medik
Ibu - 27 - - - -
KDPK - 17 - - - -
Neonatus - 18 - - - -
Anatomi - 6 - - - -
Komunitas - 5 - - - -
Mikrobiologi
- - - - 10 -
dan Histologi
Pre Klinik - - - - 12 -
Klinik - - - - 46 -
Hematologi - - - - - 40
Mikologi - - - - - 10
Instrumentasi - - - - - 5
Bakteriologi - - - - - 40
Virologi - - - - - 16
Mikroskopik - - - - - 8
Kimia Klinik - - - - - 40
Biokimia - - - - - 16
Parasitologi - - - - - 8
Imunoserologi - - - - - 40
Toksikologi - - - - - 16

Dokumen Renstra 2015-2019 32


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Kimia Analitik - - - - - 16
Kimia Amami - - - - - 40
Media dan
- - - - - 80
Reagensia

Laboratorium ini sebagai unit penunjang yang sangat penting bagi


mahasiswa dan dosen guna mengaplikasikan berbagai ketrampilan yang
harus dikuasai oleh mahasiswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar di
laboratorium dilaksanakan sebelum mahasiswa praktek ke rumah sakit,
Puskesmas dan masyarakat. Beban SKS ditetapkan setara dengan 2 jam
kerja.

6. Kinerja Pelayanan Kerjasama (Kemitraan)


a. Kinerja Pelayanan Kemitraan Tahun 2011-2013

Tabel III.22
Tren Pelayanan Kemitraan Tahun 2011-2013

Jumlah rata-rata
No Tahun Dokumen Mou

1 2011 40 dokumen baru

2 2012 60 dokumen baru

3 2013 38 dokumen baru

Tabel.III.22 menunjukkan tren penurunan kegiatan kemitraan pada


tahun 2011 sampai dengan 2013, hal ini dikarenakan masa berlaku dari
MoU yang telah dibuat adalah sekitar 3 sampai dengan 5 tahun, sehingga
baru melakukan pembaharuan setelah masa berlaku tersebut habis.
Kerjasama yang dilakukan tidak terbatas pada Lingkungan yang
dijadikan lahan praktek saja seperti Rumah Sakit, Industri, dan Dinas
Kesehatan Kota, namun juga dilakukan kerjasama dengan instansi
pemerintah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya dan
Sidoarjo, Pemerintah Daerah Papua, Akademi Teknik Elektromedik
Muhamadiyah Makasar, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Balai Besar

Dokumen Renstra 2015-2019 33


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan,


Kantor Kesehatan Pelabuhan, Dinas Kesehatan Kota (DKK) dan lain-lain.

b. Kinerja Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2013


Tabel III.24
Pelayanan Kemitraan Menurut Jurusan Tahun 2013

Jumlah kerjasama Target Persentase


No Jurusan

1 Keperawatan 8 10 80
2 Kebidanan 7 10 70

3 Kesehatan Lingkungan 7 10 70

4 Teknik Elektromedik 4 6 67

5 Keperawatan Gigi 6 8 75
6 Analis Kesehatan 3 8 38
7 Gizi 3 5 60

Jurusan yang paling banyak memerlukan kerjasama dengan mitra


kerja adalah jurusan Keperawatan, mengingat Jurusan ini memiliki dua
program Studi yang berlokasi di Surabaya dan dua diantaranya di luar
kota yaitu di Tuban dan Sidoarjo. Diikuti jurusan Kebidanan karena juga
memiliki dua prodi di luar lokasi yaitu di Magetan dan di Bangkalan,
Kesehatan Lingkungan juga memiliki satu prodi luar lokasi yaitu di
Magetan, Keperawatan Gigi, Teknik Elektromedik, Analis Kesehatan, dan
Gizi.
Tingginya tingkat pencapaian pelayanan kemitraan disebabkan oleh
kepercayaan sektor/institusi lain terhadap Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya untuk melakukan kerjasama baik untuk tempat
praktek mahasiswa maupun kerjasama di bidang perekrutan lulusan.
Selain itu juga memberikan keuntungan institusi yang bersangkutan
karena dapat meningkatkan akreditasi.
Kebijakan intitusi ke depan berkaitan dengan serapan lulusan,
program kemitraan diarahkan untuk peningkatan serapan lulusan dan
peningkatan pendapatan BLU dari kegiatan bisnis, kerjasama dan hibah
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Dokumen Renstra 2015-2019 34


Poltekkes Kemenkes Surabaya

7. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu


a. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2011-2013

Tabel III.25
Tren Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Tahun 2011-2013

No Tahun Jumlah Pelatihan dan Penyegaran Ilmu

1 2011 3 pelatihan
2 2012 19 pelatihan
3 2013 102 pelatihan

Tabel III.25 adalah tren kegiatan pelatihan di Poltekkes Kemenkes


Surabaya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dosen.
Pada tahun 2011, jumlah kegiatan pelatihan / penyegaran ilmu sebanyak
tiga kegiatan. Tren peningkatan terjadi pada tahun 2012 dan pada tahun
2013 menjadi 102 kegiatan. Peningkatan ini dikarenakan:
1) Adanya program pengembangan keilmuan yang memang dibutuhkan
dosen untuk memperkaya penguasaan materi keilmuannya.
2) Adanya peningkatan ketersediaan sumber daya (dana, SDM, waktu)
untuk merealisasikan kegiatan pelatihan/penyegaran keilmuan bagi
dosen.
3) Adanya penawaran pelatihan baik dari pihak internal kementerian
kesehatan melalui Balai Pelatihan Kesehatan, BPSDMK, dan pihak
eksternal.
4) Keharusan dosen untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang ahrus dilakukan tiap semester. Hasil kegiatan
ini juga berkaitan dengan jumlah publikasi karya ilmiah.
5) Keharusan institusi untuk memperoleh hak paten atas kekayaan
intelektual dan semisalnya.

Dokumen Renstra 2015-2019 35


Poltekkes Kemenkes Surabaya

b. Kinerja Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu menurut Jurusan Tahun


2013
Tabel III.26
Pelayanan Pelatihan dan Penyegaran Ilmu Menurut Jurusan
Tahun 2013

No Jurusan Realisasi Target Persentase


1 Keperawatan 48 48 100
2 Kebidanan 15 15 100
3 Kesehatan Lingkungan 16 16 100
4 Teknik Elektromedik 4 4 100
5 Keperawatan Gigi 5 5 100
6 Analis Kesehatan 6 6 100
7 Gizi 8 8 100

Pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dosen


maupun karyawan sesuai dengan bidangnya masing-masing terlihat
realisasi kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu yang dilakukan di masing-
masing jurusan pada tahun 2011. Kegiatan pelatihan/penyegaran ilmu
paling banyak dilakukan di Jurusan Keperawatan dan Kesehatan
Lingkungan masing-masing sebanyak 48 dan 16 kegiatan, disusul Jurusan
Kebidanan (15 kali), dan Jurusan Gizi, Analis Kesehatan, Keperawatan Gigi,
dan Teknik elektromedik.

8. Kinerja Pelayanan Penelitian


Penelitian merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang harus dilaksanakan oleh para dosen. Kegiatan ini dibagi menjadi
beberapa macam berdasarkan sumber pendanaan yang ada, yaitu penelitian
unggulan, penelitian Risbinkes, Penelitian Risbinakes dan Penelitian Lokal.
Penelitian Risbinkes dibiayai oleh Diknas, sehingga jumlah penelitian ini sangat
kecil dan bahkan hampir tidak ada setiap tahun. Sedangkan penelitian
Risbinakes dikhususkan bagi dosen di lingkungan Kemenkes yang dibiayai dari
sumber DIPA rupiah murni. Sedangkan penelitian unggulan dan penelitian lokal
dibiayai dari dana BLU.

Dokumen Renstra 2015-2019 36


Poltekkes Kemenkes Surabaya

a. Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes dan Lokal Tahun 2011-2013


1) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Tahun 2011-2013

Tabel III.27
Tren Kegiatan Penelitian Risbinakes Tahun 2011-2013

Proposal
No Tahun
Usulan Lulus %
1 2011 30 25 83
2 2012 35 20 57
3 2013 67 43 64

Tren kegiatan penelitian Risbinakes yang diusulkan dan yang


lulus seleksi pada tahun 2011-2013 semakin meningkat. Hal tersebut
dipengaruhi oleh jumlah dosen yang mengajukan bertambah karena
penelitian tersebut dapat menjadi penambah angka kredit dan memang
menjadi salah satu kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta
didukung dengan ketersediaan dana penelitian dari dana DIPA rupiah
murni juga meningkat.

2) Kinerja Pelayanan Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2013

Tabel III.28
Penelitian Risbinakes Menurut Jurusan Tahun 2013

Penelitian
No Jurusan
Target Realisasi %

1 Keperawatan 15 15 100
2 Kebidanan 2 2 100

3 Kes. Lingkungan 13 13 100

4 Teknik Elektromedik 4 4 100

5 Keperawatan Gigi 3 3 100

6 Analis Kesehatan 4 4 100

7 Gizi 2 2 100

Penelitian yang dimaksud adalah berdasarkan kelulusan proposal


yang diajukan oleh dosen dan didasarkan pada kelayakan proposal yang
dinilai Tim Pakar penelitian Poltekkes Kemenkes Surabaya. Tabel III.28

Dokumen Renstra 2015-2019 37


Poltekkes Kemenkes Surabaya

terlihat bahwa yang paling banyak melakukan penelitian adalah Jurusan


Keperawatan dan Kesehatan Lingkungan, dikarenakan jumlah dosen yang
relatif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah dosen di jurusan yang
lain. Sedangkan realisasi dari usulan berkisar antara 14-100%.

b. Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal


1) Kinerja Pelayanan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2011-2013

Tabel III.29
Tren kegiatan Proposal Penelitian Lokal Tahun 2011-2013

No Tahun Jumlah Lulus %

1 2011 30 25 83

2 2012 35 20 57

3 2013 67 43 64

Tabel.III.29 menunjukkan tren peningkatan kelulusan penelitian


lokal yaitu pada tahun 2011 penelitian yang terealisasi sebanyak 25
penelitian, tahun 2012 terealisasi sebanyak 20 penelitian dan tahun 2013
sebanyak 47 penelitian.

2) Kinerja Pelayanan Penelitian Lokal Menurut Jurusan Tahun 2013

Penelitian lokal merupakan penelitian yang biayanya


disediakan sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya dari BLU
Poltekkes Surabaya tetapi dalam jumlah yang terbatas dibandingkan
Risbinakes, sehingga jumlah penelitian yang diusulkan lebih sedikit.
Hal tersebut dapat dipahami karena setiap penelitian memerlukan
biaya yang cukup besar.
Namun pada tahun 2013 kegiatan penelitian lokal / mandiri
sangat banyak (naik) karena kebutuhan akreditasi program studi dan
kebutuhan beban kerja dosen. Kewajaran tren ini karena tahun 2014
setiap program studi harus mengisi borang akreditasi BAN-PT untuk

Dokumen Renstra 2015-2019 38


Poltekkes Kemenkes Surabaya

reakreditasi eksternal dan jumlah dosen yang telah tersertifikasi


meningkat drastis.

Tabel III.30
Penelitian Lokal menurut Jurusan Tahun 2013.

No Jurusan Jumlah Lulus %


1. Keperawatan 23 15 65,2
2. Kebidanan 3 2 66,7
3. Kesehatan Lingkungan 20 13 65
4. Teknik Elektromedik 6 4 66,7
5. Keperawatan Gigi 5 3 60
6. Analis Kesehatan 6 4 66,7
7 Gizi 4 2 50

Penelitian lokal merupakan penelitian yang biayanya disediakan


sendiri oleh dosen yang bersangkutan atau biaya DIPA Rupiah Murni
Poltekkes Penelitian Lokal di tingkat di Jurusan tahun 2013 hanya tiga
dari enam jurusan, yaitu Jurusan Kebidanan, Kesehatan Lingkungan
dan Jurusan Analis Kesehatan yang melaksanakan penelitian lokal,
dimana jumlah penelitian dari ketiga Jurusan hanya sebanyak 6 (lima)
judul.

9. Kinerja Pelayanan Publikasi

Kegiatan publikasi di lingkungan institusi pendidikan merupakan kegiatan


yang penting, disamping sebagai sarana untuk memuat artikel yang terkait
hasil penelitian bagi dosen dan mahasiswa, sekaligus dapat dijadikan wadah
informasi dan komunikasi ilmiah baik antar internal program studi, antar
Poltekkes Kemenkes di seluruh Indonesia maupun antar Institusi Pendidikan
Kesehatan lainnya di luar Poltekkes Kemenkes. Di samping itu dapat
memberikan kemudahan dalam membantu para dosen untuk menambah poin
di bidang penelitian.
Kegiatan publikasi merupakan salah satu hasil/outcome penyelenggaaan
pendidikan tinggi, sehingga kegiatan publikasi berhubungan erat dengan mutu
atau kualitas institusi pendidikan tinggi.

Dokumen Renstra 2015-2019 39


Poltekkes Kemenkes Surabaya

a. Tren Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2011-2013

Tabel III.31
Tren Pelayanan Publikasi Tahun 2011-2013

No Tahun Jumlah Publikasi

1 2011 5 Publikasi

2 2012 9 publikasi

3 2013 12 publikasi

Publikasi tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2011


sampai 2013 karena adanya penambahan penerbitan jurnal internal dan
telah terintegrasinya Unit pengembangan dan pengabdian masyarakat.
Namun di sisin lain jumlah publikasi ke jurnal nasional teraktreditasi
maupun jurnal internasional bereputasi sangat kurang. Kebijakan intitusi
untuk meningkatkan kegiatan publikasi ke jurnal internasional adalah
penyediaan dana stimulan dari BLU.

b. Kinerja Pelayanan Publikasi Tahun 2013

Tabel III.32
Kinerja Pelayanan Publikasi Menurut Jurusan Tahun 2013

Target Persentase
Jumlah
No Jurusan Pencapaian Publikasi Pencapaian
publikasi

1 Keperawatan 2 2 100

2 Kebidanan 1 1 100

3 Kesehatan Lingkungan 2 2 100

4 Teknik Elektromedik 2 2 100

5 Keperawatan Gigi 1 1 100

6 Analis Kesehatan 2 2 100

7 Gizi 2 2 100

Dokumen Renstra 2015-2019 40


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Berdasarkan dari tabel III.32 kegiatan publikasi sebagian sudah


memenuhi target yaitu Jurusan Keperawatan (jurnal Keperawatan ), Jurusan
Kesehatan Lingkungan (Gema Kesling), Jurusan Teknik Elektromedik
(Teknokes), dan juga Jurusan Kebidanan, Jurusan Keperawatan Gigi dan
Jurusan Analis Kesehatan yang telah mempunyai jurnal sama dengan
jurusan keperawatan.

10. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar


a. Tren Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2011-2013

Tabel III.33
Tren Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2011-2013

No Tahun Jumlah Seminar

1 2011 2 seminar

2 2012 5 seminar

3 2013 6 seminar

Tren kegiatan seminar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir


frekuensinya masih sangat minim. Hal ini disebabkan oleh tidak tersedianya
dana di setiap jurusan untuk melakukan kegiatan seminar. Kebijakan yang
diambil oleh institusi adalah penyediaan dana yang cukup dan bekerja sama
dengan lembaga donor yang dilakukan oleh unit bisnis dan kerja sama
untuk kegiatan seminar, workshop, lokakarya, bazar dan kegiatan softskill
lainnya.
Kegiatan seminar dan semisalnya sangat berkaitan dengan
pencapaian softskill mahasiswa dan dosen. Kegiatan ini harus ditingkatkan
penyelenggaraannya karena sangat berkaitan dengan pengembangan
keilmuan berkelanjutan dari dosen. Kegiatan lain yang harus dilaksanakan
pada tahun 2015 adalah proseding hasil penelitian. Kegiatan proseding
harus dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun.

Dokumen Renstra 2015-2019 41


Poltekkes Kemenkes Surabaya

b. Kinerja Pelayanan Kegiatan Seminar Tahun 2013

Tabel III.34
Kegiatan Seminar menurut Jurusan Tahun 2013

Jumlah
No Jurusan Target %
seminar

1 Keperawatan 1 1 100
2 Kebidanan 1 1 100
3 Kesehatan Lingkungan 1 1 100
4 Teknik Elektromedik 0 0 100
5 Keperawatan Gigi 1 1 100
6 Analis Kesehatan 1 1 100
7 Gizi 1 1 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas kegiatan seminar tahun 2013


semua jurusan telah melaksanakan seminar sesuai target. Minimnya
kegiatan seminar setiap jurusan karena kurangnya anggaran yang tersedia
di masing – masing jurusan.

11. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat


a. Tren Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2011-2013

Tabel III.35
Tren Pelayanan pengabdian masyarakat Tahun 2011-2013

No Tahun Jumlah Pengabdian Masyarakat

1 2011 13 Kegiatan
2 2012 16 Kegiatan

3 2013 20 Kegiatan

Pengabdian masyarakat yan dilaksanakan selama kurun waktu tiga


tahun sekitar 13-20 Kegiatan. Tren pada tabel III.35 menunjukkan
peningkatan mulai tahun 2011 karena kegiatan pengabdian masyarakat
menjadi kewajiban sebagai pemenuhan Tri Dharma Perguruan bagi
Poltekkes Kemenkes Surabaya dan dengan adanya pembiayaan yang

Dokumen Renstra 2015-2019 42


Poltekkes Kemenkes Surabaya

berasal dari dana BLU dan juga sponsor yang didapatkan oleh jurusan terkait
dengan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.

b. Kinerja Pelayanan Pengabdian Masyarakat Tahun 2013

Tabel III.36
Kegiatan Pengabdian Masyarakat menurut Jurusan Tahun 2013

Jumlah
No Jurusan Pengabdian Target Persentase
masyarakat
1 Keperawatan 4 4 100

2 Kebidanan 3 3 100

3 Kesehatan Lingkungan 3 3 100

4 Teknik Elektromedik 2 2 100

5 Keperawatan Gigi 3 3 100

6 Analis Kesehatan 2 2 100

7 Gizi 3 3 100

Berdasarkan tabel tersebut diatas menunjukan kegiatan pengabdian


masyarakat di semua Jurusan telah dilaksanakan sesuai dengan target yang
diusulkan masing-masing jurusan. Di jurusan Keperawatan pengabdian
masyarakat tertinggi karena kegiatan dilaksanakan setiap bulan pada daerah
binaan dan di sarana umum dan kesehatan.

B. Kinerja Bidang Keuangan


Ukuran kinerja bidang keuangan menggambarkan pelayanan pengelolaan
keuangan dalam memanfaatkan sumber dana yang diperoleh dan dapat
digunakan secara efisien dan efektif serta akuntabel.
1. Pendapatan
a. Realisasi Pendapatan tahun 2011-2013
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
memperoleh pembiayaan dari sumber anggaran rutin (rupiah murni),

Dokumen Renstra 2015-2019 43


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan sumber yang diperoleh dari
Dana Partisipasi Masyarakat (DAPARMAS). Sejak tahun 2011, sumber
pembiayaan ditetapkan hanya berasal dari dua sumber yaitu anggaran
DIPA (rupiah murni dan PNBP), Dengan sistem pola pengelolaan keuangan
melalui Badan Layanan Umum (BLU) diharapkan akan terwujudnya
pelayanan prima terhadap program proses pembelajaran kepada
mahasiswa.

Dokumen Renstra 2015-2019 44


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel III.37
Trend Pendapatan Tahun 2011-2013

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013


NO PROGRAM
TARGET REALISASI % TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

Rupiah
1 71.160.953.000 67.188.031.861 94,42 64.832.870.000 47.775.626.097 73,69 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12
Murni

3 BLU 18.731.558.000 14.256.786.300 76 31.525.417.000 24.816.952.533 78,72 35.309.496.000 28.319.2448.659 80

JUMLAH 89.892.511.000 81.444.818.161 90,60 96.358.287.000 72.592.578.630 75,34 94.339.833.000 81517821.456 86,41

Dokumen Renstra 2015-2019 45


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel.III.37 menunjukkan ada kecenderungan peningkatan pada target


pendapatan dari tahun ke tahun hal ini menunjukkan bahwa pendapatan
rupiah murni dan BLU dari tahun ke tahun semakin meningkat, tetapi
diharapkan dengan menjadi BLU pendapatan rupiah murni semakin kecil dan
hanya berasal dari BLU.

b. Realisasi Pendapatan tahun 2013

Tabel III.38
Realisasi Pendapatan Tahun 2013

No Sumber Target Realisasi %

1 Rupiah Murni 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12

2 PNBP 35.309.496.000 28.319.2448.659 80

Jumlah 94.339.833.000 81.517.821.456 86,41

Tabel III.38 menunjukkan pendapatan pada tahun 2013. Pencapaian


realisasi rupiah murni sebesar 90,12% dikarenakan semua kegiatan yang
bersumber dari rupiah murni telah terealisasi optimal, sedangkan dari BLU
kurang optimal dikarenakan kegiatan yang didanai oleh BLU kurang terserap
secara optimal.

2. Realisasi Belanja
a. Realisasi Belanja Tahun 2011-2013
Komponen realisasi belanja kurun waktu tiga tahun pada sumber dana
rupiah murni (RM) dan PNBP/BLU sebagaimana tabel berikut :

Dokumen Renstra 2015-2019 46


Poltekkes Kemenkes Surabaya
Tabel III.39
Tren Realisasi Belanja Tahun 2011-2013

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013


Sumber Jenis Belanja
Pagu Realisasi % Pagu Realisasi % Pagu Realisasi %

Belanja Pegawai 26.268.221.000 25.519.014.973 97,14 29.389.139.000 28.359.005.843 96,49 38.134.138.000 35.621.594.129 93,41

Belanja Barang 16.761.514.000 15.801.421.264 94,27 16.155.050.000 15.221.238.654 94,21 17.531.385.000 15.077.643.271 86,00
RM
Belanja Modal 28.131.218.000 25.867.595.850 91,95 19.288.681.000 4.195.381.600 21,78 3,364.814.000 2.499.335.397 74,27

Sub Jumlah I 71.160.953.000 67.188.032.087 94,41 64.832.870.000 47.775.626.097 73,69 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12

Belanja Pegawai

BLU Belanja Barang 18.731.558.000 14.256.786.300 76,11 21.245.720.000 15.255.916.599 71,80 27.078.570.000 22.043.918.204 81,40

Belanja Modal 10.279.697.000 9.089.218.669 88,41 8.230.926.000 6.275.330.455 76,24

Sub Jumlah II 18.731.558.000 14.256.786.300 76,11 31.525.417.000 24.345.135.268 77,22 35.309.496.000 28.319.248.659 80,20

Sub Jumlah III 89.892.511.000 81.444.818.387 90,60 96.358.287.000 72.592.578.630 75,34 94.339.833.000 81.571.821.456 86,40

Jumlah Total 89.892.511.000 81.444.818.387 90,60 96.358.287.000 72.592.578.630 75,34 94.339.833.000 81.571.821.456 86,40

Dokumen Renstra 2015-2019 47


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel III.39 menggambarkan tren belanja tiga tahun terakhir yang bersumber
dari rupiah murni dan BLU. Bila dibandingkan dengan pagu, maka realisasi
belanja pegawai berkisar antara 93,41% -97,14%, belanja barang 86,00-94,27%,
belanja modal 21,78-91,95%, sedangkan persentase realisasi belanja modal
pada tahun 2012 rendah karena tidak tewujudnya rencana bangunan fisik
berupa pembangunan gedung auditorium dan pengembangan gedung jurusan.

Tabel III. 40
Realisasi Belanja Tahun 2013

SUMBER JENIS BELANJA PAGU REALISASI %

Belanja Pegawai 38.134.138.000 35.621.594.129 93,41


Rupiah Murni
Belanja Barang 17.531.385.000 15.077.643.271 86,00

Belanja Modal 3,364.814.000 2.499.335.397 74,27

Sub Jumlah I 59.030.337.000 53.198.572.797 90,12

Belanja Pegawai

Belanja Barang 27.078.570.000 22.043.918.204 81,40


PNBP/ BLU
Belanja Modal 8.230.926.000 6.275.330.455 76,24

Sub Jumlah I 35.309.496.000 28.319.248.659 80,20

Jumlah Total 94.339.833.000 81.571.821.456 86,40

Sumber anggaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sampai


dengan tahun 2013 bersumber dari rupiah murni dan PNBP/BLU. Berdasarkan
tabel III.40 diperoleh gambaran bahwa realisasi anggaran tahun 2013 sumber
rupiah murni digunakan untuk kegiatan belanja pegawai, belanja barang (terdiri
dari : bahan, operasional, dan biaya perjalanan), belanja modal, dan belanja
sosial. Realisasi sumber PNBP/BLU digunakan untuk menunjang administrasi
kegiatan, pendidikan dan pengajaran, penelitian, pendaftaran dan seleksi,
publikasi dan promosi, wisuda, peningkatan mutu pendidikan, pengadaan alat
pendidikan, pengadaan alat laboratorium, pengabdian masyarakat, dan
pelaksanaan operasional satuan kerja dan sebagainya.

Dokumen Renstra 2015-2019 48


Poltekkes Kemenkes Surabaya

C. Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia


Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia
sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses
pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan
pelanggan. Ukuran kinerja ini menggambarkan potensi sumber daya manusia
sehingga mampu mendukung tercapainya keberhasilan pelayanan yaitu proses
pendidikan, manajemen administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan
pelanggan.
1. Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2013
Tabel III.41
Tren Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tahun 2011-2013

Tahun
No Pendidikan
2011 2012 2013
1 SD 17 15 14
2 SLTP 24 24 12
3 SLTA 124 112 112
4 D-I 2 1 1
5 D-III 19 21 24
6 D-IV 52 50 48
7 S-1 127 106 108
8 S-2 169 194 190
9 S-3 4 2 4
Jumlah 538 525 513

Jumlah sumber daya manusia dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun secara umum
mengalami penurunan. Penurunan ini dikarenakan adanya pegawai baik
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang pensiun sedangkan Poltekkes
Kemenkes Surabaya tidak mendapatkan formasi CPNS baru dikarenakan
adanya kebijakan moratorium dari Menpan & RB.
Kedua kebijakan pegawai kontrak yang hanya 10% dari jumlah pegawai juga
memberikan andil jumlah pegawai relative kurang, namun tidak berefek pada
pelayanan yang diberikan institusi. Kebijakan yang diambil institusi adalah
analisis beban kerja (ABK) dan analasis beezeting pegawai sesuai dengan
kaidah kebutuhan tenaga untuk mencapai standarisasi SDM.

Dokumen Renstra 2015-2019 49


Poltekkes Kemenkes Surabaya

b. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2013


Tabel III.42
Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Menurut Jurusan Tahun 2013

Pendidikan
No Jurusan Pegawai
SD SLTP SLTA DIII DIV S1 S2 S3
1 Keperawatan 142 5 3 34 1 7 40 52
2 Kebidanan 108 3 5 36 2 19 13 34
3 Kesehatan Lingkungan 100 3 2 21 6 3 16 49
4 Teknik Elektromedik 33 1 1 8 22 1
5 Keperawatan Gigi 35 1 1 7 7 7 12
6 Analis Kesehatan 39 3 6 1 5 24
7 Gizi 11 1 1 8 1
8 Direktorat 43 1 3 10 7 2 14 6
Jumlah 513 13 15 113 23 47 95 207 2

Jenjang pendidikan paling banyak pada Poltekkes Kemenkes Surabaya


adalah yang berjenjang S2 dan S1 yang terdiri dari tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan baik di direktorat maupun di jurusan. Sedangkan untuk
penambahan tenaga kependidikan masih dalam proses pengajuan dikarenakan
adanya kebijakan moratorium oleh MenPan-RB sedangkan untuk tenaga pendidik
pada tahun 2013 mendapatkan 3 orang instruktur pada jurusan Kesling, Gizi,
Kebidanan.
2. Jenjang Pendidikan Dosen
a. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2011-2013

Tabel III.43
Tren Jumlah Dosen Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tahun 2011-2013

No Tahun/Jenjang Pendidikan Jumlah Dosen Tetap

1 Tahun 2011
D IV 37
SI 96
S2 92
S3 2
2 Tahun 2012
D IV 32
SI 95
S2 114
S3 3

Dokumen Renstra 2015-2019 50


Poltekkes Kemenkes Surabaya

3 Tahun 2013
D IV 12
SI 37
S2 176
S3 3

Pada kondisi ini jenjang pendidikannya dosen tetap paling banyak adalah
S2. Hal ini sesuai dengan kualifikasi bahwa pendidikan dosen minimal adalah S2.
Grafik di atas menunjukkan bahwa jenjang pendidikan S2 dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, dan terjadi penurunan pada jenjang pendidikan S1.

b. Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Tahun 2013

Tabel III.44
Jenjang Pendidikan Dosen Tetap Menurut Jurusan Tahun 2013

Pendidikan
No Jurusan Dosen Tetap
DIV S1 S2 S3
1 Keperawatan 68 2 20 46

2 Kebidanan 54 9 5 39 1

3 Kesehatan Lingkungan 51 1 7 43

4 Teknik Elektromedik 15 14 1

5 Keperawatan Gigi 12 5 7

6 Analis Kesehatan 20 20

7 Gizi 8 7 1

Jumlah 228 12 37 176 3

Dosen tetap di seluruh jurusan berjumlah 228 orang. Pendidikan terbanyak


adalah S2 (176 orang) dan S1 (37 orang). Dosen tetap yang jumlahnya minim
adalah jurusan Gizi yaitu 8 orang karena tenaga yang lain belum mempunyai SK
fungsional dosen dan merupakan jurusan baru berdiri. Jumlah tenaga dengan
jenjang pendidikan S3 mulai bertambah, sampai semester pertama tahun 2014
sudah terdapat 13 dosen dengan gelar doktor.
Kebijakan intitusi tahun 2015 adalah meningkatkan dikjut dosen dari
magister ke program doktoral dengan menambah alokasi anggaran bantuan
biaya belajar S3 dari BLU maupun dari rupiah murni melalui kegiatan tugas
belajar (Tubel) maupun ijin belajar (Ibel).

Dokumen Renstra 2015-2019 51


Poltekkes Kemenkes Surabaya

3. Dosen Tetap dan Tidak Tetap


a. Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2011-2013
Tabel III.45
Tren Dosen Tetap dan Tidak Tetap Tahun 2011-2013

No Tahun Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap

1 2011 227 241

2 2012 243 381

3 2013 228 60

Tabel.III.45 tersebut menunjukkan fluktuasi jumlah dosen tidak tetap yang


penetapannya ditentukan berdasarkan usulan dari masing-masing Program
Studi/Jurusan. Besarnya jumlah dosen tidak tetap tergantung dari pembagian
mengajar pada setiap mata kuliah. Selain itu pada tahun 2013 diusulkan untuk
mata kuliah profesi diampu oleh dosen dengan keahlian khusus. Jumlah dosen
tetap mengalami peningkatan karena persyaratan jenjang pendidikan minimal
harus S2 sudah terpenuhi. Dosen tetap di Poltekkes Surabaya menunjukkan
adanya penurunan pada tahun 2013 karena pensiun dan meninggal dunia.

b. Dosen Tetap dan Tidak Tetap tahun 2013

Tabel III.46
Dosen Tetap dan Tidak Tetap Menurut Jurusan Tahun 2013

Dosen Tidak
No Jurusan Target Dosen Tetap
Tetap

1 Keperawatan 91 68 12

2 Kebidanan 70 54 14

3 Kesehatan Lingkungan 61 51 7

Teknik Elektromedik 15 10
4 23

5 Keperawatan Gigi 23 12 9

6 Analis Kesehatan 29 20 8

7 Gizi 15 8 -
Jumlah 312 228 60

Pada tabel di atas menunjukkan kondisi dosen tetap dibandingkan dengan


dosen tidak tetap. Realisasi dosen tetap terendah pada jurusan Gizi, kondisi ini
dipengaruhi oleh karena beberapa tenaga pendidik yang masih belum
Dokumen Renstra 2015-2019 52
Poltekkes Kemenkes Surabaya

terpenuhinya persyaratan sebagai dosen yaitu berpendidikan minimal S2 dan


merupakan jurusan baru sehingga masih perlu tenaga pendidik. Sedangkan
kebutuhan dosen tidak tetap tertinggi adalah jurusan Keperawatan, karena
memiliki 4 lokasi / kampus
4. Beasiswa Bagi Dosen
a. Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2011-2013

Tabel III.47
Tren Beasiswa Bagi Dosen Tahun 2011-2013

Jumlah Dosen Jenjang Pendidikan Sumber


No Tahun
Penerima Beasiswa D IV S1 S2 S3
Rupiah Murni
1 2011 1 1
Poltekkes
Rupiah Murni
2 2012 14 14
Poltekkes
Rupiah Murni
3 2013 8 8
Poltekkes

Tabel.III.47 terlihat tren jumlah beasiswa bagi dosen tertinggi pada tahun
2012 yaitu 14 orang dengan jenjang pendidikan yang diambil adalah S2.
Tingginya dosen yang melanjutkan jenjang S2 karena merupakan syarat minimal
menjadi dosen. Sumber dana terbanyak adalah dari rupiah murni Poltekkes,
b. Beasiswa bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2013
Tabel III.48
Beasiswa Bagi Dosen Menurut Jurusan Tahun 2009

No Jurusan Jumlah Dosen Jenjang Pendidikan Sumber


Penerima Beasiswa D IV S1 S2 S3
Rupiah Murni
1 Keperawatan 1 1
Poltekkes
Rupiah Murni
2 Kebidanan 3 3
Poltekkes
Rupiah Murni
3 Kesehatan Lingkungan 3 2 1
Poltekkes
Rupiah Murni
4 Teknik Elektromedik
Poltekkes
Rupiah Murni
5 Keperawatan Gigi
Poltekkes
Rupiah Murni
6 Analis Kesehatan 1 1
Poltekkes
7 Gizi
Jumlah 8 7 1

Dokumen Renstra 2015-2019 53


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Peningkatan jenjang pendidikan dosen terbanyak adalah S2 sejumlah 7


orang. Pada tahun 2013 ini ada 1 orang dosen yang mendapatkan beasiswa
untuk S3 dari jurusan Kesling Surabaya sedangkan jenjang S2 adalah sebanyak
7 orang yang berasal dari pendidikan D IV
5. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun
a. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2011-2013

Tabel III.49
Tren Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun pada Tahun 2011-2013

Pengalaman Jumlah Dosen


No Tahun Persentase
Mengajar > 5 th Tetap

2011 225 227 99,11


1

2012 240 243 98,76


2

2013 223 228 97,80


3

b. Kinerja Dosen dengan Pengalaman Mengajar > 5 tahun pada Tahun 2013

Tabel III.50
Pengalaman Mengajar Dosen > 5 tahun Menurut Jurusan Tahun 2013

Target Jumlah
Mengajar > 5 Realisasi
Jurusan Mengajar > 5 tahun dosen
tahun (%)
(%) Tetap

Keperawatan 100 68 68 100

Kebidanan 100 54 54 100

Kesehatan Lingkungan 100 51 50 98

Teknik Elektromedik 100 15 15 100

Keperawatan Gigi 100 12 12 100

Gizi 100 8 7 98

Analis Kesehatan 100 20 19 98

Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa mayoritas dosen telah


melaksanakan mengajar > 5 tahun, kondisi seperti ini sangat mendukung untuk

Dokumen Renstra 2015-2019 54


Poltekkes Kemenkes Surabaya

kelancaran proses belajar mengajar dalam menuju profesionalisme dan


peningkatan kualitas kelulusan.

3. Rasio Dosen dan Mahasiswa


a. Tren Rasio Dosen dan Mahasiswa Tahun 2011-2013

Tabel III.51
Tren Rasio Dosen Mahasiswa Tahun 2011-2013

Tahun Jumlah Dosen Jumlah Rasio


Tetap Mahasiswa

2011 227 3144


1:13

2012 243 3110


1:13

2013 228 3061


1:13

Grafik di atas menggambarkan tren rasio dosen tetap dg mahasiswa sudah


sesuai dengan standar pendidikan sesuai ketentuan dari Pusdiknakes Badan
PPSDM Kesehatan Jakarta (1:12), di samping itu jumlah dosen tetap menunjukan
peningkatan dari tahun 2011-2012, sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan
disebabkan oleh adanya beberapa dosen tetap yang memasuki masa pensiun
dan meninggal dunia.

b. Rasio Dosen dan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013

Tabel III.52
Rasio Dosen Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013

Jumlah dosen Jumlah Realisasi


Jurusan Target Rasio
Tetap mahasiswa

Keperawatan 1:12 68 876 1:12

Kebidanan 1:12 54 687 1:12

Kesehatan Lingkungan 1:12 51 481 1:9

Teknik Elektromedik 1:12 15 312 1:20

Keperawatan Gigi 1:12 12 307 1:25

Analis Kesehatan 1:12 20 290 1:14

Gizi 1:12 8 108 1:13

Poltekkes 1:12 228 3061 1:13

Dokumen Renstra 2015-2019 55


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Berdasarkan tabel III.52 tampak capaian realisasi rasio dosen tetap


dengan mahasiswa di tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah
1: 12. Kondisi ini berarti menunjukkan bahwa rasio dosen : mahasiswa di tingkat
Poltekkes Surabaya sudah ideal, karena sesuai ketentuan dari Pusdiknakes
Badan PPSDM Kesehatan Jakarta bahwa rasio dosen mahasiswa yang ideal
adalah 1 : 12. Namun, jika ditelaah pada masing-masing Jurusan, dari tujuh
Jurusan yang ada, didapatkan tiga Jurusan yang telah melebihi batas ideal yaitu
memiliki rasio dosen dan mahasiswa 1 : < 12. Masih ada tigaJurusan lainnya
masih memiliki rasio dosen : mahasiswa 1 : > 12, yaitu Jurusan Analis Kesehatan
(1:14), Keperawatan Gigi (1:19) dan Teknik Elekromedik (1:20). Keadaan ini
menunjukkan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas
dosen tetap yang cukup memadai untuk melayani seluruh mahasiswa yang ada.

4. Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium

a. Tren Kinerja Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2011-


2013

Tabel III.53
Tren Instruktur Praktek Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2011-2013

Tahun Target Rasio Jumlah instruktur Jumlah Realisasi


praktek laboratorium Mahasiswa Rasio

2011 1:7 241 3144 1:13


2012 1:7 381 3110 1;8
2013 1:7 60 3061 1:51

Berdasarkan tabel III.53 menunjukkan rasio instruktur laboratorium


(pembimbing laboratorium) dengan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya tidak mengalami peningkatan maupun penurunan sampai dengan
tahun 2013 yaitu range 1:8 sampai dengan 1:51. Sedangkan menurut standar
borang akrediasi bahwa standar rasio instruktur laboratorium dan mahasiswa
yang ideal adalah 1: 5-7. Dengan mengacu standar tersebut, ketersediaan
instruktur praktik (pembimbing laboratorium) di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya masih perlu ditingkatkan dalam rangka pemenuhan pembelajaran di
laboratorium.

Dokumen Renstra 2015-2019 56


Poltekkes Kemenkes Surabaya

b. Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Tahun 2013

Tabel. III.54
Instruktur Praktik Laboratorium dengan Mahasiswa Menurut Jurusan Tahun 2013

Jurusan Target Rasio Jumlah Jumlah Realisasi


Instruktur Praktik Mahasiswa Rasio
laboratorium
Keperawatan 1:<7 12 876 1:73

Kebidanan 1:<7 14 687 1:49

Kesehatan Lingkungan 1:<7 7 481 1:68

Teknik Elektromedik 1:<7 10 312 1:31

Keperawatan Gigi 1:<7 9 307 1:34

Analis Kesehatan 1:<7 8 290 1:36

gizi 1:<7 - 108

Berdasarkan tabel.III.54 memperlihatkan realisasi rasio instruktur praktik


dengan mahasiswa yang ada di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.
Keadaan ini menggambarkan bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
perlu menambah jumlah instruktur praktik yang memadai untuk menunjang
kelancaran proses pembelajaran di laboratorium. Sementara ini cara mengatasi
kekurangan instruktur diambilkan instruktur dari Rumah Sakit, Puskesmas dan
Rumah Sakit, sedangkan kekurangan instruktur untuk jurusan Analis dapat
berkolaborasi dengan Jurusan Kesehatan Lingkungan.

5. Kinerja Tenaga Administrasi


a. Rasio Tenaga Administrasi Tahun 2011-2013

Tabel III.55
Tren Tenaga Adminstrasi dengan Mahasiswa Tahun 2011-2013

Tahun Target Jumlah Jumlah Realisasi


Rasio Tenaga Mahasiswa Rasio
administrasi
2011 1:20 318 3144 1:10

2012 1:20 241 3110 1:13

2013 1:20 280 3061 1:11

Dokumen Renstra 2015-2019 57


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Dari hasil tabel III.55 terlihat bahwa tren jumlah tenaga administrasi di
tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, meskipun pada tahun 2012 mengalami penurunan dikarenakan
adanya pensiun dan meninggal. Data terakhir terhadap realisasi rasio tenaga
administrasi dan jumlah mahasiswa di tingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya
adalah 1 : 13, kondisi ini berarti bahwa sudah memenui standar atau sudah
sesuai penilaian akreditasi Pudiknakes Badan PPSDM Kesehatan Jakarta (tahun
2003) dimana perbandingannya adalah 1 : <20, sehingga dapat melayani
mahasiswa dengan baik.

2. Tenaga Adminitrasi Tahun 2013

Tabel III.56
Tenaga Adminitrasi dengan Mahasiswa Menurut Jurusan tahun 2013

Jumlah Jumlah Realisasi


Target
Jurusan
Rasio Tenaga
Mahasiswa Rasio
administrasi

Keperawatan 1 : < 20 70 876 1:12

Kebidanan 1 : < 20 72 687 1:10

Kesehatan Lingkungan 1 : < 20 45 481 1:11

Teknik Elektromedik 1 : < 20 14 312 1:22

Keperawatan Gigi 1 : < 20 18 307 1:17

Analis Kesehatan 1 : < 20 15 290 1:19

Gizi 1 : < 20 3 108 1:36

Namun, apabila ditinjau dari hasil tabel III.56, rasio tenaga administrasi
dengan mahasiswa pada tingkat jurusan terlihat bahwa pada 5 jurusan
(Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, dan Analis
Kesehatan) yang telah memenuhi standar, sedangkan pada 2 jurusan yaitu Gizi
( 1 : 36) dan Teknik Elektromedik (1 : 22) masih jauh dibawah standar. Kondisi ini
perlu mendapat perhatian khsusnya bagi Jurusan Teknik elektromedik dan Gizi
sebagai jurusan baru untuk segera diusahakan pemenuhan tenaga admiistrasi
secara bertahap.

Dokumen Renstra 2015-2019 58


Poltekkes Kemenkes Surabaya

D. KINERJA BIDANG SARANA DAN PRASARANA

Ukuran kinerja ini menggambarkan tingkat kualitas pelayanan Poltekkes


Kemenkes Surabaya yang berkaitan dengan dukungan sarana-prasarana yang
dapat meningkatkan pelaksanaan proses pelayanan pendidikan serta
pengembangannya, dalam mendukung keberhasilan pencapaian kinerja manajemen
administrasi dan keuangan serta memenuhi kepuasan pelanggan.

1. Luas Tanah dan Jenis Bangunan


Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki 7 (tujuh) jurusan yang tersebar di 5
(lima) wilayah yaitu di kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Tuban,
Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Bangkalan.
a. Luas tanah
Tabel III.57
Luas Tanah Menurut Lokasi Tahun 2013

No Data Tanah berdasarkan Lokasi Luas (M2)


Tanah

1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Surabaya 96,840

Tanah Bangunan Pendidikan Dan Latihan Prodi Kebidanan


2 10,953
Bangkalan

Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Keperawatan


3 13,600
Sutopo

4 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kebidanan Magetan 8,000

5 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun 10,000

6 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Kesling Madiun 360

7 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah Prodi Keperawatan Tuban 15,900

Jumlah 155,653

Data sampai akhir tahun 2013 luas tanah yang dimiliki Poltekkes Kemenkes
Surabaya sebesar 155,653 M2, seluruh tanah tersebut milik Kementerian
Kesehatan RI.

Dokumen Renstra 2015-2019 59


Poltekkes Kemenkes Surabaya

b. Jenis Bangunan
Jenis bangunan di Poltekkes dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.58
Data Jenis Bangunan Tahun 2013

No Jenis Bangunan Jumlah Luas M2

1 Gedung Kantor Permanen 15 21.310.675

Bangunan Gedung Laboratorium


2 10 1.523
Permanen

Bangunan Gedung Pendidikan


3 17 7.239
Permanen

4 Gedung Pos Jaga Permanen 6 96

5 Gedung Garasi / Pool Permanen 8 702

6 Asrama Permanen 19 14.216

7 Gedung Perpustakaan Permanen 6 5.588

8 Gedung Tempat Ibadah Permanen 5 855

9 Gedung Pertemuan Permanen 2 20.089

Rumah Negara Golongan I Tipe A


10 33 7.587
Permanen

Rumah Negara Golongan II Tipe B


11 3 632
Permanen

Gedung Pertokoan/Koperasi/Pasar
12 1 180
Permanen

13 Bangunan Gudang Tertutup Permanen 2 158

Bangunan Gedung Tempat Kerja


14 2 724
Lainnya

Bangunan Bengkel / Hanggar


15 1 126
Permanen

16 Bangunan Mandi Cuci Kakus 104 640

Jenis bangunan di Poltekkes Kemenkes Surabaya tersebar di beberapa lokasi


yaitu di Magetan, Madiun, Tuban, Sidoarjo dan di Surabaya. Rincian jenis
bangunan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.58

Dokumen Renstra 2015-2019 60


Poltekkes Kemenkes Surabaya

2. Sarana Asrama

f. Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2011-2013

Tabel III.59
Tren Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2011-2013

Tahun Jumlah Kamar Jumlah Penghuni Jumlah Tempat Tidur

2011 256 256 1157

2012 256 256 1157

2013 280 280 1181

Tabel III.59 memperlihatkan tren jumlah kamar dan penghuni asrama


dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Jumlah kamar dan kapasitas tempat tidur
yang tersedia relatif sama pada tahun 2011-2013, akan tetapi terjadi
peningkatan baik pada jumlah kamar maupun kapasitas tempat tidur pada
tahun 2013.

b. Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Tahun 2013

Tabel III.60
Jumlah Kamar dan Penghuni Asrama Menurut Jurusan Tahun 2013

Jumlah Jumlah
Jurusan Jumlah Kamar Target %
Tempat Tidur penghuni

Keperawatan 97 446 446 150 33.63


Kebidanan 116 491 491 464 94.5
Kesling 40 148 148 60 40.54
Tekmed 22 64 64 45 70.31
Kesgi 5 32 32 32 100
Gizi - - - - -
Jumlah 280 1181 1181 758 64.18

Hampir semua jurusan memiliki fasilitas asrama, kecuali Jurusan Analis


Kesehatan dan Gizi. Sedangkan jumlah kamar yang ada saat ini seluruhnya
sebanyak 280 kamar dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak 1.181
tempat tidur dan jumlah penghuni sebanyak 758 orang mahasiswa yang tinggal di
asrama. Beberapa Jurusan persentase pencapaian mahasiswa yang tinggal di

Dokumen Renstra 2015-2019 61


Poltekkes Kemenkes Surabaya

asrama masih rendah karena kurangnya pemeliharaan fasilitas asrama sehingga


terjadi kerusakan dan tidak layak untuk dihuni.
3. Sarana Transportasi
g. Tren Sarana Transportasi tahun 2011-2013

Tabel III.61
Tren Sarana Transportasi Tahun 2011-2013

Jenis Kendaraan
No Tahun
Roda 2 Roda 4 Roda 6
1 2011 19 30 8
2 2012 20 33 8
3 2013 9 46 15

Tren sarana transportasi tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dan


penurunan dikarenakan adanya pembelian dan juga ada beberapa alat transportasi
yang sudah rusak dan dilelang oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya, sehingga arus
asset terjadi peningkatan dan penyusutan.

b. Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2013

Tabel III.62
Sarana Transportasi Menurut Jurusan Tahun 2013

Jurusan
No Jenis Analis
Keperawatan Kebidanan Kesling Tekmed Kep.Gi Gizi
Kes.
1 Roda 2 2 2 2 2 1 0
2 Roda 4 12 10 10 3 4 3 3
3 Roda 6 5 4 2 2 1 1

Dari tabel III.62 terlihat bahwa semua jurusan pada Poltekkes Kemenkes
Surabaya telah memiliki alat transportasi yang cukup memadai baik roda 2, roda
4, maupun roda 6. Alat transportasi tersebut digunakan sebagai penunjang
kegiatan operasional jurusan dan juga direktorat dalam menjalankan fungsiinya
sebagai lembaga pendidikan kesehatan, pelayanan mahasiswa, pelayanan
penunjang operasional pendidikan dan layanan lainnya.
Memadainya alat transportasi ini tentunya menambah biaya pemeliharaan
kendaraan yang harus dikelaurkan dari kas BLU, oleh karena itu di tahun 2015
kebijakan institusi tidak menambah belanja modal berupa alat transportasi.

Dokumen Renstra 2015-2019 62


Poltekkes Kemenkes Surabaya

4. Sarana Pembelajaran
a. Tren Sarana Pembelajaran tahun 2011-2013

Tabel III.63

Tren Sarana Pembelajaran Tahun 2011-2013

Jenis Sarana Pembelajaran


No Tahun Laptop/ OHP DVD TV Wireless Whiteboard
LCD
Computer

1 2011 41 191 67 18 8 24 82

2 2012 47 201 68 21 9 26 84

3 2013 48 223 70 29 9 27 85

Sarana pembelajaran (AVA) dari tahun ke tahun baik jenis dan jumlahnya
cenderung terus bertambah. Semua itu karena adanya permintaan dari jurusan
atas sarana dan prasarana pendukung kegiatan dan juga adanya dukungan dari
sisi anggaran baik yang bersumber dari rupiah murni dan BLU.
b. Sarana Pembelajaran tahun 2013

Tabel. III.64
Sarana Pembelajaran Menurut Jurusan Tahun 2013

Jurusan
No Sarana Analis
Keperawatan kebidanan Kesling Tekmed KepGi Gizi
Kes
1 LCD 14 13 18 5 5 2 3
2 Laptop/computer 50 103 58 10 47 28 3
3 OHP 18 25 9 4 8 9 3
4 TV 2 2 2 1 1 1 1

Seluruh Jurusan yang berada pada lingkungan Politeknik Kesehatan


Kemenkes Surabaya sudah memiliki Alat Pembelajaran yang jumlahnya
cenderung meningkat. Alat media pembelajaran mempunyai peran dan fungsi
yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Sarana
pembelajaran Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2013 dapat dilihat pada
tabel III.64 diatas.

Dokumen Renstra 2015-2019 63


Poltekkes Kemenkes Surabaya

c. Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2013

Tabel III.65
Penambahan Peralatan Laboratorium Tahun 2013

NO NAMA BARANG JUMLAH


1 Beaker Glass 2
2 Microskop Binacular 2
3 Corong Pemisah 20
4 Dew Ponit Calculator 10
5 Soil Test 1
6 Water Bath 3
7 Incubator 3
8 Oven 3
9 Elemeyer Glass 5
10 Nessier 1
11 Bejana / Beaker 2
12 Penagas 7
13 Microscope 31
14 Autocclave 2
15 Timbangan / Neraca 2
16 Vacum Pump 1
17 Stop Watch 2
18 Alat Destilasi Air 2
19 Thermometer 53
20 Corong 7
21 Cawan Procelin 12
22 Bejana Kaca 3
23 Fumace 1
24 Condensor 2
25 Lampu Spirtus 31
26 Lempeng Tetes 8
27 Pengaduk 10
28 Pendingin Lurus 2
29 Elektrik Thermometer 10
30 Alat Gerinda 1
31 Spectrophotometer 1
32 Alat Laboratorium Lainnya 1
33 Santrifuge Biasa 1
34 Binoculer Microscope 1
35 Sentrifuge Untuk Microplate 1
36 Desicator 4
37 Hematology Analyzer 1
38 Microscope Binoculair 6
39 Shaker 2
40 Pipet 16

Dokumen Renstra 2015-2019 64


Poltekkes Kemenkes Surabaya

41 Sentrifus Hematrokit 1
42 Lemari Asam 1
43 Burner 1
44 Alat Pemeriksaan Ukuran Kaca 2
45 Alat Pemadam Kebakaran 3
46 Centrifuge 5
47 Incubator 2
48 Laminar Flow 1
49 Oven 1
50 Uiv-vis Spectrophotometer 1
51 Disolved Oksigen Analyzer 1
52 Lux Meter 1
53 N2 Distalation Unt 1
54 Cawan Porselin 2
55 Pipet Ukur 1
56 Obyek Glass 5
57 Meja Kerja 1
58 Table Balance 1
59 Test Kit 1
60 Biological Microscope 3
61 Clamp Apparatus 10
62 Model Preparation And Storage 2
63 Model Posisition Measuring Unit And Cadmes 1
64 Ventilator Tester 1
65 Ultrasounograph Phantom 3
66 Electrocardiograph Simulator 1
67 Sterilisator 17
68 Bed side monitor 1
69 Brancard 1
70 Electro Cardiography 4
71 Electro Cardiography 1 chanel 1
72 ECG 3 chanel 1
73 Infusion pump 7
74 Meja suntik beroda 14
75 Nebulizer Perimeter (anestesi) 2
76 Resusitasi dewasa 2
77 Resusitasi bayi 2
78 Suction pump 1
79 Defibrilator 1
89 Infusion warmer for blood 1
81 Proyektor romad complet 1
82 Syringe pump 1
83 Slym Zuiger Elektric Suction 5
84 Baby Measuring Device 1
85 Infant incubator Mobile 1
86 Pediatric surveillance monitor 2

Dokumen Renstra 2015-2019 65


Poltekkes Kemenkes Surabaya

87 Blood gas analyizer 1


88 ICU bed electric 4
89 Audiometer computerized 1
90 Boneka anatomi 5
91 Mikroskop binoculer 2
Jumlah penambahan peralatan 405

Pada tabel III.65 adalah beberapa penambahan peralatan di


Laboratorium Terpadu di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebanyak
405 unit yang terdiri dari 19 jenis alat. Penambahan ini digunakan untuk
keperluan praktikum di laboratorium terpadu yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh jurusan di Poltekkes Kemenkes Surabaya. Penambahan peralatan ini
selain untuk mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi, juga dapat
digunakan untuk uji kompetensi bagi lulusan.

5. Sarana Prasarana Lainnya.


a. Tren sarana prasarana lainnya pada tahun 2011-2013

Tabel III.66
Tren Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Tahun 2011-2013

Jenis Sarana Lainnya


No Tahun
Mushola Aula Sarana Olah Raga Kantin

1 2011
2 2 18 4
2 2012
2 2 18 4
3 2013
3 3 19 5

Sarana prasarana lainnya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya


antara lain meliputi tempat ibadah, sarana olah raga berupa lapangan bola
volly, aula dan kantin yang terdapat di 6 lokasi, khususnya pada tahun 2013
terdapat penambahan gedung berupa auditorium yang didalamnya terdapat
lapangan olahraga dan dapat digunakan untuk kepentingan wisuda maupun
kepentingan umum.

Dokumen Renstra 2015-2019 66


Poltekkes Kemenkes Surabaya

b. Sarana prasarana lainnya pada tahun 2013

Tabel III.67
Sarana Tempat Ibadah, Olahraga, Kantin dan Aula Menurut Jurusan
Tahun 2013

Jurusan
No Sarana Analis
Keperawatan kebidanan Kesling Tekmed KepGi Gizi
Kes
1 Musholla 2 2 1 1 1 1 1
2 Aula 2 2 1 0 1 1 0
3 Sarana Olahraga 4 2 7 5 1 0 0
4 Kantin 1 1 1 1 0 0 1

Sarana prasarana olah raga, tempat ibadah, kantin dan aula hampir dimiliki
oleh semua jurusan. Sebaran sarana tersebut dapat dilihat pada tabel III.67
diatas.

E. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja tahun berjalan (2011-2013), telah diimplementasikan
dalam beberapa indikator kinerja. Indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh
dari : (1) data deskripsi kualitatif dan kuantitatif (2) Indikator yang diukur diperoleh
berdasarkan data yang berasal dari hasil wawancara atau pelacakan menggunakan
instrumen quesioner. Indikator tahun 2011-2013 dihitung dari data akademik dan
lain-lain yang diperoleh dari hasil pengujian secara keseluruhan. Indikator kinerja
dan cara perhitungan dapat dilihat pada tabel III.68

Tabel III. 68
Indikator Kinerja dan Cara Penghitungan

No Indikator Kinerja Cara Penghitungan

Kinerja Pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah rata-rata kegiatan promosi


1
promosi per tahun
Kinerja Penerimaan Dihitung berdasarkan jumlah pendaftar periode
2
Mahasiswa Baru sipensimaru pada tahun tertentu dengan jumlah pendaftar
yang lulus & diterima sebagai mahasiswa
Kinerja Kehadiran
3 Dihitung berdasarkan kehadiran dosen dalam mengajar
Dosen
selama satu semester sebanyak 16 kali tatap muka
Kinerja Jumlah PBM
4 Dihitung berdasarkan jumlah SKS per semester dengan
Per Minggu
jumlah minggu efektif baik teori maupun praktek

Dokumen Renstra 2015-2019 67


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Ketersediaan Dihitung berdasarkan tersedianya silabus dengan jumlah


5
silabus silabus yang seharunya tersedia dalam tahun tertentu
Ketersediaan dihitung berdasarkan tersedianya RPP/SAP dalam tahun
6
RPP/SAP tertentu dengan jumlah RPP/SAP pada tahun tertentu
Kinerja pemberian
Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa gakin yang
7 beasiswa
memperoleh beasiswa
mahasiswa Gakin
Dihitung berdasarkan jumlah lulusan dengan IPK ≥ 2,75
Kinerja Kelulusan ≥
8 dengan total lulusan lulusan dengan IPK pada tahun yang
2,75 mahasiswa
sama
Kinerja Persentase Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat
9 IPK Lulus tepat waktu dengan jumlah seluruh mahasiswa pada tahun
waktu yang sama
Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang berkunjung
10
perpustakaan atau menggunakan layanan perpustakaan per tahun
Dihitung berdasarkan jumlah jam praktek Laboratorium
Kinerja pelayanan
11 yang tersedia dengan jumlah mahasiswa secara
laboratorium
keseluruhan per semester
Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah Dokumen MoU dengan pihak
12
kerjasama/kemitraan ke tiga
Kinerja pelayanan
Dihitung berdasarkan jumlah pelatihan dan penyegaran
13 pelatihan dan
ilmu yang diikuti oleh pegawai
penyegaran ilmu
Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah usulan yang lulus seleksi
14 proposal penelitian proposal penelitian Risbinakes dengan proposal penelitian
Risbinakes risbinakes secara keseluruhan tiap tahun
Dihitung berdasarkan jumlah proposal penelitian lokal yang
Kinerja pelayanan
15 lulus seleksi dengan jumlah semua proposal penelitian
penelitian Lokal
lokal pada tiap tahun
Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah publikasi yang tersedia pada
16
publikasi tiap jurusan
Kinerja pelayanan Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan seminar yang
17
seminar dilaksanakan pada tahun tertentu
Kinerja pelayanan
Dihitung berdasarkan jumlah kegiatan pengabdian
18 pengabdian
masyarakat dalam pada tahun tertentu
masyarakat
Kinerja bidang Dihitung berdasarkan pendapatan yang bersumber dari
19 keuangan rupiah murni, Dana Mayarakat, PNBP, sumber lain sah
(pendapatan) yang dibuat per tahun
Kinerja bidang Dihitung berdasarkan rencana anggaran belanja yang di
20
keuangan (belanja) buat pada tiap tahun anggaran
Jumlah pegawai
Dihitung berdasarkan jumlah pegawai berdasarkan jenjang
21 berdasarkan jenjang
pendidikan per tahun
pendidikan
Persentase Jenjang Dihitung berdasarkan jumlah persentase jenjang
22
Pendidikan dosen pendidikan dosen tiap tahun
Dihitung berdasarkan jumlah dosen tetap yang mempunyai
Jumlah dosen tetap
23 SK fungsional /Dosen tidak tetap yang tidak mempunyai
dan tidak tetap
SK fungsional tiap tahun

Dokumen Renstra 2015-2019 68


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Terselenggaranya
Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mendapat
24 Beasiswa bagi
beasiswa tiap tahun
dosen
Persentase dosen
Dihitung berdasarkan jumlah dosen yang mempunyai
25 dengan pengalaman
pengalaman mengajar ≥ 5 tahun setiap tahun
mengajar > 5 tahun
Rasio dosen dengan Dihitung berdasarkan jumlah seluruh dosen dibandingkan
26
mahasiswa dengan jumlah seluruh mahasiswa
Rasio instruktur Dihitung berdasarkan jumlah seluruh Instruktur praktek
27 praktek laboratorium laboratorium dibandingkan dengan jumlah seluruh
dengan mahasiswa mahasiswa per tahun
Rasio tenaga
Dihitung berdasarkan jumlah tenaga administrasi
28 administrasi dengan
dibandingkan jumlah seluruh mahasiswa per tahun
mahasiswa
Jumlah bidang Dihitung berdasarkan jumlah sarana dan prasarana yang
29
sarana prasarana tersedia pada tahun berjalan
Jumlah kamar dan Dihitung berdasarkan tersedianya kapasitas tempat tidur di
30
penghuni asrama asrama pada tahun berjalan
Jumlah sarana Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang
31
transportasi tersedia setiap tahun
Jumlah Sarana Dihitung berdasarkan jumlah sarana tranportasi yang
32
pembelajaran tersedia setiap tahunnya
Jumlah peralatan Dihitung berdasarkan tersedianya peralatan laboratorium
33
laboratorium setiap tahun
Jenis sarana Dihitung berdasarkan tersedianya sarana prasarana
34
prasarana lainnya lainnya setiap tahun

Dokumen Renstra 2015-2019 69


Poltekkes Kemenkes Surabaya

F. REALISASI PROGRAM DAN ANGGARAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

TAHUN 2013

Alokasi Realisasi Tahun 2013 (rp) Realisasi Tahun 2013 (%)

Nomor Kode dan Kegiatan Lokasi


Keuangan Fisik
Pegawai Barang Modal Bansos Keuangan Fisik
S R S R

Politeknik
024.12.10.2079.01 ( Layanan
38.134.138.000 35.621.594.129 35.621.594.129 100 93,41 100 93,41 Kesehatan
Perkantoran )
Depkes Surabaya

Jumlah 38.134.138.000 35.621.594.129 35.621.594.129 100 93,41 100 93,41

024.12.10.5034 ( PELAKSANAAN
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
TINGGI PSDMK

( 024.12.10.5034.01 ) DOKUMEN Politeknik


PERENCANAAN DAN 872.715.000 645.787.500 645.787.500 100.00 74,00 100.00 74,00 Kesehatan
PENGELOLAAN ANGGARAN Depkes Surabaya

Politeknik
( 024.12.10.5034.02 ) LAPORAN
1.881.956.000 1.106.023.310 1.106.023.310 100.00 58,77 100.00 58,77 Kesehatan
KEGIATAN DAN PEMBINAAN
Depkes Surabaya

Dokumen Renstra 2015-2019 70


Poltekkes Kemenkes Surabaya

( 024.12.10.5034.03 )LAPORAN Politeknik


MANAJEMEN KEUANGAN DAN 138.590.000 117.205.600 117.205.600 100.00 84,57 100.00 84,57 Kesehatan
KEKAYAAN NEGARA Depkes Surabaya

Politeknik
( 024.12.10.5034.04 ) LAPORAN
140.808.000 61.758.000 61.758.000 100.00 43,86 100.00 43,86 Kesehatan
KINERJA
Depkes Surabaya

( 024.12.10.5034.05 ) SISTEM Politeknik


INFORMASI YANG 251.902.000 124.580.000 320.055.000 320.055.000 100.00 85,01 100.00 85,01 Kesehatan
DIKEMBANGKAN Depkes Surabaya

Politeknik
(( 024.12.10.5034.06 )PERALATAN
2.100.000 1.066.683.000 891.072.255 891.072.255 100.00 83,37 100.00 83,37 Kesehatan
FASILITAS PERKANTORAN
Depkes Surabaya

Politeknik
(( 024.12.10.5034.10 ) GEDUNG
6.413.275.000 4.926.073.847 4.926.073.847 100.00 76,81 100.00 76,81 Kesehatan
BANGUNAN
Depkes Surabaya

Politeknik
( 024.12.10.5034.11 ) KENDARAAN
9.550.000 3.404.475.000 2.326.369.000 2.326.369.000 100.00 68,14 100.00 68,14 Kesehatan
BERMOTOR
Depkes Surabaya
( 024.12.10.5034.15 )TENAGA
PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN Politeknik
YANG DITINGKATKAN 845.920.000 346.643.000 346.643.000 100.00 40,97 100.00 40,97 Kesehatan
KEMAMPUANNYA MELALUI Depkes Surabaya
PELATIHAN.

( 024.12.10.5034.16 ) RISET YANG Politeknik


DILAKUKAN OLEH TENAGA 547.856.000 363.956.000 363.956.000 100.00 66,43 100.00 66,43 Kesehatan
PENDIDIK Depkes Surabaya

( 024.12.10.5034.17 ) TENAGA
PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN Politeknik
YANG DITINGKATKAN 1.190.596.000 1.026.088.940 1.026.088.940 100.00 86,18 100.00 86,18 Kesehatan
KEMAMPUANNYA MELALUI Depkes Surabaya
TUGAS BELAJAR
( 024.12.10.5034.18 ) LULUSAN
Politeknik
TENAGA KESEHATAN DARI
25.906.568.000 21.529.738.694 21.529.738.694 100.00 83,11 100.00 83,11 Kesehatan
LEMBAGA PENDIDIKAN
Depkes Surabaya
PEMERINTAH

Dokumen Renstra 2015-2019 71


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Politeknik
( 024.12.10.5034.20 ) TUBEL
551.200.000 444.000.000 444.000.000 100.00 100.00 Kesehatan
MAHASISWA GAKIN
Depkes Surabaya
80,55 80,55

Politeknik
( 024.12.10.5034.22 ) BUKU TEXT
29.595.000 546.527.000 513.105.750 513.105.750 100.00 89,06 100.00 89,06 Kesehatan
BOOK PERKULIAHAN
Depkes Surabaya

Politeknik
( 024.12.10.5034.23 ) MAJALAH
167.180.000 162.614.000 162.614.000 100.00 97,26 100.00 97,26 Kesehatan
JURNAL BULETIN
Depkes Surabaya

Politeknik
( 024.12.10.5034.24 ) BEASISWA
169.200.000 169.200.000 169.200.000 100.00 100 100.00 100 Kesehatan
MAHASISWA BERPRESTASI
Depkes Surabaya

Politeknik
( 024.12.10.5034.994 ) LAYANAN
11.904.219.000 40.200.000 10.769.381.131 10.769.381.131 100.00 90,16 100.00 90,16 Kesehatan
PERKANTORAN
Depkes Surabaya

Politeknik
Jumlah 38.134.138.000 44.609.955.000 11.595.740.000 81.517.821.456 81.517.821.456 100.00 86,41 100.00 86,41 Kesehatan
Depkes Surabaya

Dokumen Renstra 2015-2019 72


Poltekkes Kemenkes Surabaya

BAB
IV

A. Analisis SWOT

Analisis lingkungan ini merupakan bagian penting dalam penentuan strategi


organisasi. Pemetaan dilakukan terhadap empat bidang yang dianggap mempunyai
daya ungkit yang tinggi terhadap kinerja organisasi Politeknik Kementerian
Kesehatan Surabaya yaitu bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia
(SDM), serta Sarana dan Prasarana. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Tim
Kerja penyusun RENSTRA dengan keterbukaan dan keberanian melakukan
peninjauan dan evaluasi terhadap empat faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi.
Pada prinsipnya analisis ini mencakup peninjauan dan evaluasi atas faktor-
faktor yang dianggap sebagai kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesess),
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Dengan melalui diskusi yang
melibatkan seluruh anggota Tim yang terdiri dari unsur Pimpinan (Direktur, Pembantu
Direktur Bidang Akademik, Pembantu Direktur Bidang Administrasi umum dan
keuangan, Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan), Administrasi Umum,
Keuangan dan Kepegawaian (ADUM), Administrasi Akademik dan Kemahasiwaan
(ADAK), Kepala Unit Penunjang (Ka.Unit) serta wakil dari 7 (tujuh) Jurusan yang ada
di lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yaitu Jurusan
Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Analis
Kesehatan, Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi dan Jurusan
Gizi, kemudian dilakukan penetapan nilai bobot dan skala (rating) yang penilaiannya
berdasar pada Judgement.
Proses awal analisis SWOT terhadap keberadaan Poltekkes Kemenkes
Surabaya, diawali dari hasil dokumen evaluasi diri masing-masing program studi
(Dokumen ED). Di dalam dokumen evaluasi diri masing-masing program studi telah
tercantum analisis SWOT, strategi yang diambil untuk meningkatkan posisi tawar
masing-masing Program Studi. Dari dokumen inilah Tim berupaya memadukan,
melakukan telaah akademik, diskusi ilmiah dan focus group disccusion (FGD) yang
menghasilkan peta posisi lembaga (institusi) Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Dokumen Renstra 2015-2019 73


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Gambaran posisi organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya tahun 2014


berdasarkan analisa SWOT dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Peluang

II I
Aggressive Stable GROWTH
STABIL
Maintenance Growth

Selective Rapid
X Maintenance Growth Kekekuatan
Kelemahan Turn Arround Conglomerat
Giurella Diversification

IV
Nice Concentric DIVERSIFIKASI
III
DEFENSIF Diversification

Y
Ancaman

Gambar IV.1
Anatomi Kuadran

Pemaknaan :
1. Kuadran I (Growth / Pengembangan dan Pertumbuhan)
Dalam keadaan ini pengembangan dan pertumbuhan secara agresif sangat
dimungkinkan karena organisasi memiliki kekuatan-kekuatan untuk
memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Pengembangan dan Pertumbuhan ini
dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari alternatif-alternatif berikut
ini :
1) Penetrasi Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan usaha
pemasaran yang lebih agresif pada pasar yang ada.
2) Pengembangan Pasar, yaitu meningkatkan volume usaha dengan
meluaskan pasar.
3) Pengembangan Produk yaitu meningkatkan volume usaha dengan
mengembangkan produk-produk baru yang berhubungan atau
menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.

Dokumen Renstra 2015-2019 74


Poltekkes Kemenkes Surabaya

2. Kuadran II (Stabilisasi / Rasionalisasi)


Organisasi / Perusahaan pada kuadran ini tetap masih dapat
berkembang/tumbuh, asal pandai/jeli dalam memilih arena untuk bersaing atas
dasar kekuatan yang di milikinya.
3. Kuadran III (Defensif / Penciutan kegiatan)
Organisasi yang berada pada kuadran ini, kemungkinan untuk tumbuh /
berkembang sudah sangat kecil karena banyak kelemahannya. Dalam kondisi
demikian satu-satunya pilihan adalah bertahan sekedar hidup, menjaga agar apa
yang sudah ada tidak hilang.
4. Kuadran IV (Diversifikasi)
Usaha diversifikasi (mengembangkan usaha-usaha baru) mungkin perlu
dilakukan apabila peluang-peluang pengembangan lebih lanjut dalam usaha
yang sekarang kurang menarik / terbatas.

Analisis kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya


dilakukan dengan cara analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
terhadap ke empat faktor yang dianggap berpengaruh yaitu bidang Pelayanan,
Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana / Prasarana.

B. Faktor Internal

Analisis internal organisasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi ke empat


faktor yaitu Bidang Pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia serta Sarana dan
Prasarana sehingga dapat ditemukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi.

Tabel IV.1
Analisis Faktor Internal

No Faktor Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


1 Pelayanan a. Merupakan salah satu a) Sistem tata kelola
Poltekkes terbesar di organisasi dan tata
Indonesia karena memiliki 7 pamong masih perlu
jurusan, 13 Prodi D3 dan 5 peningkatan
Prodi D4 b) Kegiatan tracer study
b. Dari 13 Prodi D3 yang ada untuk mengetahui
11 Prodi telah terakreditasi penyerapan lulusan
“A” belum punya data yang

Dokumen Renstra 2015-2019 75


Poltekkes Kemenkes Surabaya

c. 100% dosen telah valid


membuat rancangan c) Masih adanya keluhan
pembelajaran berbasis pelanggan terhadap
kompetensi pelayanan administrasi
d. Proses pembelajaran di akademik dan
masing-masing Prodi telah kemahasiswaan
terjamin mutunya d) Belum semua
e. Telah mendapatkan rancangan
sertifikat pelayanan pembelajaran
manajemen ISO 9001:2008 dibukukan sesuai
sehingga citra pelayanan standar nasional (ISBN)
sangat baik e) Meskipun sudah ada
f. Tingkat kepuasan SOP, namun sering
mahasiswa dan dosen terjadi kegitan kinerja
terhadap pelayanan tidak sesuai dengan
administrasi sangat baik SOP, sehingga
g. Alumni telah memiliki meskipun tingkat
jejaring yang luas sehingga kepuasan terhadap
meningkatkan penyerapan pelayanan sangat baik,
lulusan namun keluhan layanan
h. Kegiatan kemahasiswaan belum zerro (0%)
berjalan dengan baik mulai
dari kegiatan BEM, HIMA,
SKIP, Pramuka, siaga
bencana, dan semisalnya.
i. Penyelenggaraan
pendidikan sesuai standar
SPMI
j. Pelayanan administrasi
keuangan telah mendapat
opini WTP
k. Laporan akuntabilitas
kinerja mendapatkan nilai
“AA”
2 Keuangan a. Pendapatan BLU dari a. Budaya fleksibilitas pada
rupiah murni atau APBN PK-BLU belum
masih cukup tinggi sepenuhnya berjalan
b. Adanya peluang dengan baik
meningkatkan pendapatan b. Belum semua produk
BLU dari partisipasi layanan sudah disetujui
masyarakat/mahasiswa pola tarifnya oleh Menteri
melalui PNBP Keuangan
c. Potensi unit bisnis dan c. Masih banyak Jurusan
kerja sama sangat mantap yang belanja
sehingga mampu keuangannya masih
meningkatkan pendapatan lebih tinggi dari
BLU dari unsur bisnis, pendapatannya sehingga
hibah dan kerjasama azas proporsional
d. Kinerja sistem keuangan belanja belum terjadi
sangat baik dengan
diperolehnya opini WTP
dari BPK
e. Institusi tidak memiliki
piutang sehingga tidak ada
pendapatan BLU yang tidak

Dokumen Renstra 2015-2019 76


Poltekkes Kemenkes Surabaya

masuk kas BLU


f. Sudah ada SOP tentang
pelayanan
pengadministrasian
keuangan
3 Sumber Daya a. Komitmen pimpinan yang a. Penyediaan informasi
Manusia (SDM) tinggi untuk pengembangan tenaga adminsitrasi
SDM sangat terbatas (formasi
b. Sebagian besar dosen PNS terbatas)
memiliki kualifikasi b. Jumlah dosen yang
akademik Magister bergelar doktor baru 0,06
c. Rasio dosen dan %
mahasiswa standar (1:10) c. Jumlah dosen dengan
d. Rasio tenaga kependidikan jenjang akademik lektor
dan mahasiswa mendekati kepala masih sekitar
standar ( 1:12) 35% dari total dosen
e. Sebagian besar dosen yang dimiliki
(90%) telah memiliki
pengalaman mengajar,
membimbing dan melatih
lebih dari 5 tahun
f. Telah ada mapping
pengembangan SDM baik
DIKJUT maupun DIKLAT
g. Sistem penilaian kinerja
SDM standar berbasis
kinerja pegawai
h. Tingkat kepuasan
mahasiswa terhadap
mengajar dosen
dikategorikan baik
4 Sarana dan a. Memiliki prasarana gedung a. Lokasi kampus belum
Prasarana yang memadai dan milik terpusat atau terpadu
sendiri seluas 55,917 m2 dan b. Peralatan praktikum
tanah seluas 5,14 Ha. belum mampu sesuai
b. Memiliki sarana penunjang standar mata kuliah
yang memadai berupa c. Jumlah dan jenis buku
laboratorium terpadu, aula perpustakaan belum
dan unit lain yang memiliki standar
potensi menghasilkan d. Jurnal internasional
pendapatan BLU belum semua Prodi
c. Sebagian besar Jurusan berlangganan
memiliki asrama e. Masih sedikit jurnal
d. Anggaran untuk peningkatan hasil proseding yang
Sarpras cukup tinggi menjadi koleksi
perpustakaan

C. Faktor External
Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi dua aspek yaitu peluang dan
ancaman terhadap organisasi Politeknik Kesehatan Kementerian Surabaya. Daftar
peluang yang teridentifikasi merupakan kondisi untuk meningkatkan usaha yang ada

Dokumen Renstra 2015-2019 77


Poltekkes Kemenkes Surabaya

saat ini, maupun kemungkinan membuka usaha baru. Sedangkan ancaman memuat
keadaan yang dirasakan saat ini maupun yang bersifat potensial.
Tabel IV. 2
Analisis Faktor Eksternal
NO Faktor Peluang ( Opportunity ) Ancaman ( Threat )
1. Pelayanan a. UU. No. 20 / 2003 tentang a. Munculnya pendidikan
SISDIKNAS berpeluang untuk tingi kesehatan baik
meningkatkan status negeri dan swasta
kelembagaan. sehingga menambah
b. Perkembangan IPTEK pesaing
mendorong peningkatan b. Tuntutan masyarakat
bidang pendidikan, penelitian pengguna lulusan
dan pengabdian masyarakat semakin meningkat
c. Perkembangan teknologi sehingga lulusan harus
informasi dapat membantu benar-benar sesuai
memperpendek masa persyaratan pengguna
tunggu kerja sekaligus dapat c. Adanya pasar bebas
meningkatkan daya serap (MEA) sehingga
lulusan. pesaing lulusan tidak
d. Kepercayaan pengguna hanya dalam negeri
lulusan semakin meningkat, tetapi juga dari lulusan
dengan penerapan luar negeri
kurikulum berbasis
kompetensi profesional
secara praktis & pragmatis
berdasar kebutuhanuser.
e. Pasar bebas membuka
peluang untuk meningkatkan
jejaring di tingkat Nasional
maupun Internasional.
f. SMM ISO 9001:2008 dan
SPMI mendorong
terlaksananya program
penjaminan mutu internal di
masing-masing Prodi.
g. Sudah adanya KKNI
sehingga memebrikan
peluang untuk
mengembangkan dan
menelaah kurikulum agar
sesuai dengan standar
kualifikasi KKNI

2. Keuangan a. PP. Nomor 23 Tahun 2005 a. Biaya lahan praktek


tentang PPK-BLU, cenderung meningkat
berpeluang untuk sehingga biaya
pengelolaan keuangan lebih pendidikan mahasiswa
mandiri dan flexibel. cenderung meningkat
b. Permenkeu. No10/PMK.02/ b. Persaingan tarif / unit
2006 tentang Remunerasi, cost biaya pendidikan
membuka peluang sehingga biaya
pemberlakuan sistem pendidikan cenderung

Dokumen Renstra 2015-2019 78


Poltekkes Kemenkes Surabaya

remunerasi dengan prinsip meningkat dan dapat


proporsional, kesetaraan dan menurunkan animo
kepatutan. pendaftar/mahasiswa
c. Pasar bebas berpeluang baru
menggali & mengembangkan
SBU yang potensial
sehingga pendapatan BLU
meningkat

3. Sumber Daya a. UU. Nomor 14/2005 tentang a. Perubahan peta


Manusia Guru dan Dosen, mendorong jabatan menjadikan
(SDM) pengembangan pendidikan pola pikir pegawai
dosen sesuai kualifikasi dan berubah
kompetensi akademik b. Pasar bebas
b. Permendikbud nomor 49 mendorong masuknya
tahun 2014 tentang SNPT, tenaga asing yang
yang memberikan payung berdampak pada
bahwa Politeknik bisa ketatnya persaingan
menyelenggarakan penyerapan lulusan.
pendidikan vokasional sampai
doktoral terapan
c. PP. No 53/2010 tentang
Disiplin PNS,berpeluang
dapat meningkatkan kinerja
pegawai
4 Sarana dan a. Terbentuknya unit bisnis dan a. Pesatnya
Prasarana kerja sama yang perkembangan
dimungkinkan meningkatkan teknologi kususnya
pendapatan BLU alat kesehatan,
b. Sudah banyak kerja sama berdampak pada
kemitraan antara Poltekkes kurangnya dalam
dengan pihak lain termasuk pencapaian skill
lembaga donor sehingga mahasiswa.
pendapatan BLU meningkat b. Alat praktikum di lahan
c. Sarana prasarana penunjang praktek (RS) tidak bisa
pembelajaran cukup memenuhi tuntutan
memadai dan standar kompetensi lulusan.
sehingga PBM berjalan
dengan lancar

D. Pembobotan dan Skala Rating serta Perhitungan dan Grafik


Pembobotan dari rating faktor internal dan eksternal untuk setiap bidang di
dasarkan pada besarnya pengaruh bidang tersebut terhadap kinerja organisasi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya. Perhitungan pembobotan
dan rating dilakukan dengan cara masing-masing faktor dan sub faktor diberi nilai
(dalam %) serta ditentukan peringkatnya (dengan skala 1~5). Sesuai dengan
besarnya peranan terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surabaya.

Dokumen Renstra 2015-2019 79


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Pengukuran nilai rating masing-masing faktor dalam bidang-bidang tersebut di


atas dilakukan dengan skala sebagai berikut :
5 = sangat kuat
4 = kuat
3 = cukup
2 = lemah
1 = sangat lemah

Untuk kekuatan dan peluang bernilai positif, sedangkan untuk kelemahan dan
ancaman bernilai negatif.

E. Hasil Analisis Swot


1. Kekuatan
Tabel IV.3
Uraian Analisis Kekuatan

Faktor Sub Rating Nilai


URAIAN Faktor (1-5)
a b c axbxc
A. Pelayanan 0,3
a. Merupakan salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia 0,1 5 0,15
karena memiliki 7 jurusan, 13 Prodi D3 dan 5 Prodi D4
b. Dari 13 Prodi D3 yang ada 11 Prodi telah terakreditasi “A” 0,1 5 0,15
c. 100% dosen telah membuat rancangan pembelajaran 0,1 5 0,15
berbasis kompetensi
d. Proses pembelajaran di masing-masing Prodi telah 0,1 4 0,12
terjamin mutunya
e. Telah mendapatkan sertifikat pelayanan manajemen ISO 0,1 5 0,15
9001:2008 sehingga citra pelayanan sangat baik
f. Tingkat kepuasan mahasiswa dan dosen terhadap
pelayanan administrasi sangat baik 0,1 4 0,12
g. Alumni telah memiliki jejaring yang luas sehingga 0,1 3 0,09
meningkatkan penyerapan lulusan
h. Kegiatan kemahasiswaan berjalan dengan baik mulai dari 0,1 3 0,09
kegiatan BEM, HIMA, SKIP, Pramuka, siaga bencana, dan
semisalnya.
i. Penyelenggaraan pendidikan sesuai standar SPMI 0,1 4 0,12
j. Pelayanan administrasi keuangan telah mendapat opini 0,05 4 0,12
WTP
k. Laporan akuntabilitas kinerja mendapatkan nilai “AA” 0,05 4 0,12
Sub Jumlah 1,38
B. Keuangan 0,2
a. Pendapatan BLU dari rupiah murni atau APBN masih cukup 0,2 5 0,2
tinggi
b. Adanya peluang meningkatkan pendapatan BLU dari 0,2 4 0,16
partisipasi masyarakat/mahasiswa melalui PNBP
c. Potensi unit bisnis dan kerja sama sangat mantap sehingga 0,2 5 0,2
mampu meningkatkan pendapatan BLU dari unsur bisnis,
hibah dan kerjasama
d. Kinerja sistem keuangan sangat baik dengan diperolehnya 0,2 4 0,16
opini WTP dari BPK

Dokumen Renstra 2015-2019 80


Poltekkes Kemenkes Surabaya

e. Institusi tidak memiliki piutang sehingga tidak ada 0,1 3 0,06


pendapatan BLU yang tidak masuk kas BLU
f. Sudah ada SOP tentang pelayanan pengadministrasian 0,1 4 0,08
keuangan
Sub Jumlah 0,86
C. SDM 0,3
a. Komitmen pimpinan yang tinggi untuk pengembangan SDM 0,2 5 0,3
b. Sebagian besar dosen memiliki kualifikasi akademik 0,2 5 0,3
Magister
c. Rasio dosen dan mahasiswa standar (1:10) 0,1 5 0,15
d. Rasio tenaga kependidikan dan mahasiswa mendekati 0,1 4 0,12
standar ( 1:12)
e. Sebagian besar dosen (90%) telah memiliki pengalaman 0,1 4 0,12
mengajar, membimbing dan melatih lebih dari 5 tahun
f. Telah ada mapping pengembangan SDM baik DIKJUT 0,1 4 0,12
maupun DIKLAT
g. Sistem penilaian kinerja SDM standar berbasis kinerja 0,1 3 0,09
pegawai
h. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap mengajar dosen 0,1 3 0,09
dikategorikan baik
Sub Jumlah 1,29
D. Sarpras 0,2
a. Memiliki prasarana gedung yang memadai dan milik sendiri 0,25 5 0,25
seluas 55,917 m2 dan tanah seluas 5,14 Ha.
b. Memiliki sarana penunjang yang memadai berupa 0,25 4 0,2
laboratorium terpadu, aula dan unit lain yang memiliki
potensi menghasilkan pendapatan BLU
c. Sebagian besar Jurusan memiliki asrama 0,25 3 0,15
d. Anggaran untuk peningkatan Sarpras cukup tinggi 0,25 3 0,15
Sub Jumlah 0,75
JUMLAH TOTAL 4,28

2. Kelemahan
Tabel IV.4
Uraian Analisis Kelemahan

Faktor Sub Rating Nilai


URAIAN Faktor (1-5)
a b c axbxc
A. Pelayanan 0,3
a) Sistem tata kelola organisasi dan tata pamong masih perlu 0.2 5 0,3
peningkatan
b) Kegiatan tracer study untuk mengetahui penyerapan 0,2 4 0,24
lulusan belum punya data yang valid
c) Masih adanya keluhan pelanggan terhadap pelayanan 0,2 5 0,3
administrasi akademik dan kemahasiswaan
d) Belum semua rancangan pembelajaran dibukukan sesuai 0,2 4 0,24
standar nasional (ISBN)
e) Meskipun sudah ada SOP, namun sering terjadi kegitan 0,2 4 0,24
kinerja tidak sesuai dengan SOP, sehingga meskipun
tingkat kepuasan terhadap pelayanan sangat baik, namun
keluhan layanan belum zerro (0%)
Sub Jumlah 1,32
B. Keuangan 0,2
a) Budaya fleksibilitas pada PK-BLU belum sepenuhnya 0,3 4 0,24

Dokumen Renstra 2015-2019 81


Poltekkes Kemenkes Surabaya

berjalan dengan baik


b) Belum semua produk layanan sudah disetujui pola tarifnya 0,4 4 0,32
oleh Menteri Keuangan
c) Masih banyak Jurusan yang belanja keuangannya masih 0,3 4 0,24
lebih tinggi dari pendapatannya sehingga azas proporsional
belanja belum terjadi
Sub Jumlah 0,8
C. SDM 0,3
a) Penyediaan informasi tenaga adminsitrasi sangat terbatas 0,3 4 0,36
(formasi PNS terbatas)
b) Jumlah dosen yang bergelar doktor baru 0,06 % 0,4 4 0,48
c) Jumlah dosen dengan jenjang akademik lektor kepala 0,3 4 0,36
masih sekitar 35% dari total dosen yang dimiliki
Sub Jumlah 1,2
D. Sarpras 0,2
a) Lokasi kampus belum terpusat atau terpadu 0,2 5 0,2
b) Peralatan praktikum belum mampu sesuai standar mata 0,2 5 0,2
kuliah
c) Jumlah dan jenis buku perpustakaan belum standar 0,2 3 0,12
d) Jurnal internasional belum semua Prodi berlangganan 0,2 2 0,08
e) Masih sedikit jurnal hasil proseding yang menjadi koleksi 0,2 2 0,08
perpustakaan
Sub Jumlah 0,68
JUMLAH TOTAL 4,00

3. Peluang

Tabel IV.5
Uraian Analisis Peluang

Faktor Sub Rating Nilai


URAIAN Faktor (1-5)
a b c axbxc
A. Pelayanan 0,3

a) UU. No. 20 / 2003 tentang SISDIKNAS berpeluang untuk 0,2 5 0,3


meningkatkan status kelembagaan.
b) Perkembangan IPTEK mendorong peningkatan bidang 0,1 4 0,12
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
c) Perkembangan teknologi informasi dapat membantu 0,1 5 0,15
memperpendek masa tunggu kerja sekaligus dapat
meningkatkan daya serap lulusan.
d) Kepercayaan pengguna lulusan semakin meningkat, 0,2 5 0,3
dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi
profesional secara praktis & pragmatis berdasar
kebutuhanuser.
e) Pasar bebas membuka peluang untuk meningkatkan 0,2 4 0,24
jejaring di tingkat Nasional maupun Internasional.
f) SMM ISO 9001:2008 dan SPMI mendorong terlaksananya 0,1 3 0,09
program penjaminan mutu internal di masing-masing
Prodi.
g) Sudah adanya KKNI sehingga memebrikan peluang untuk 0,1 3 0,09
mengembangkan dan menelaah kurikulum agar sesuai
dengan standar kualifikasi KKNI
Sub Jumlah 1,29
B. Keuangan 0,2
Dokumen Renstra 2015-2019 82
Poltekkes Kemenkes Surabaya

a. PP. Nomor 23 Tahun 2005 tentang PPK-BLU, berpeluang 0,3 4 0,24


untuk pengelolaan keuangan lebih mandiri dan flexibel.
b. Permenkeu. No10/PMK.02/ 2006 tentang Remunerasi, 0,4 4 0,32
membuka peluang pemberlakuan sistem remunerasi
dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan.
c. Pasar bebas berpeluang menggali & mengembangkan 0,3 4 0,24
SBU yang potensial sehingga pendapatan BLU meningkat

Sub Jumlah 0,8


C. SDM 0,3
a. UU. Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen, mendorong 0,3 4 0,36
pengembangan pendidikan dosen sesuai kualifikasi dan
kompetensi akademik
b. Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang SNPT, yang 0,4 4 0,48
memberikan payung bahwa Politeknik bisa
menyelenggarakan pendidikan vokasional sampai doktoral
terapan
c. PP. No 53/2010 tentang Disiplin PNS,berpeluang dapat 0,3 4 0,36
meningkatkan kinerja pegawai
Sub Jumlah 1,2
D. Sarpras 0,2
a. Terbentuknya unit bisnis dan kerja sama yang 0,3 5 0,3
dimungkinkan meningkatkan pendapatan BLU
b. Sudah banyak kerja sama kemitraan antara Poltekkes 0,4 4 0,32
dengan pihak lain termasuk lembaga donor sehingga
pendapatan BLU meningkat
c. Sarana prasarana penunjang pembelajaran cukup memadai 0,3 4 0,24
dan standar sehingga PBM berjalan dengan lancar
Sub Jumlah 0,86
JUMLAH TOTAL 4,15

4. Ancaman
Tabel IV.6
Uraian Analisis Ancaman

Faktor Sub Rating Nilai


URAIAN Faktor (1-5)
a b c axbxc
A. Pelayanan 0,3
a. Munculnya pendidikan tingi kesehatan baik negeri dan 0,3 4 0,36
swasta sehingga menambah pesaing
b. Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin meningkat
sehingga lulusan harus benar-benar sesuai persyaratan 0,4 4 0,48
pengguna
c. Adanya pasar bebas (MEA) sehingga pesaing lulusan tidak 0,3 4 0,36
hanya dalam negeri tetapi juga dari lulusan luar negeri
Sub Jumlah 1,2
B. Keuangan 0,2
a. Biaya lahan praktek cenderung meningkat sehingga 0,5 4 0,4
biaya pendidikan mahasiswa cenderung meningkat
b. Persaingan tarif / unit cost biaya pendidikan sehingga biaya
pendidikan cenderung meningkat dan dapat menurunkan 0,5 4 0,4
animo pendaftar/mahasiswa baru
Sub Jumlah 0,8
C. SDM 0,3

Dokumen Renstra 2015-2019 83


Poltekkes Kemenkes Surabaya

a. Perubahan peta jabatan menjadikan pola pikir pegawai 0,5 4 0,6


berubah
b. Pasar bebas mendorong masuknya tenaga asing yang
berdampak pada ketatnya persaingan penyerapan lulusan. 0,5 4 0,6
Sub Jumlah 1,2
D. Sarpras 0,2
a. Pesatnya perkembangan teknologi kususnya alat 0,5 4 0,4
kesehatan, berdampak pada kurangnya dalam pencapaian
skill mahasiswa.
b. Alat praktikum di lahan praktek (RS) tidak bisa 0,5 4 0,4
memenuhi tuntutan kompetensi lulusan.
Sub Jumlah 0,8
JUMLAH TOTAL 2,56

a. Rekapitulasi Penghitungan Swot


Tabel IV.7
Rekapitulasi Penghitungan SWOT

No Uraian Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


1 Pelayanan 1,38 1,32 1,29 1,20
2 Keuangan 0,86 0,80 0,80 0,80
3 Sumber Daya Manusia 1,29 1,20 1,20 1,20
4 Sarana & Prasarana 0,75 0,68 0,86 0,80
Total 4.28 4,00 4,15 2,56

b. Gambaran Posisi Kuadran


Sumbu X ( S - W ) = 4.28 – 4,00 = + 0,28
Sumbu Y ( O - T ) = 4,15 – 2.56 = + 1.59

Dokumen Renstra 2015-2019 84


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Peluang/Opportunity

1,59

Stabil Agresif
(Kuadran II) (Kuadran I)

Kelemahan Kekuatan
(Weakness) (Strenght)
0,28

Bertahan Diversifikasi
(Kuadran III) (Kuadran IV)

Ancaman
(Threats)

Gambar IV.2
Posisi Kuadran Hasil Penghitungan SWOT

Anatomi Kuadran :
1. Kuadran I : Pegembangan dan pertumbuhan
2. Kuadran II : Stabilisasi dan Konsolidasi Intern
3. Kuadran III : Bertahan
4. Kuadran IV : Diversifikasi produk

Setelah mendapatkan suatu potret / posisi organisasi Politeknik Kesehatan


Kemenkes berada pada posisi bertumbuh stabil (Stable Growth), maka langkah
selanjutnya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi di masa
mendatang adalah memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada
serta berupaya untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi / menangkal
ancaman dalam meningkatkan volume usaha dalam bentuk :
 Penetrasi Pasar, yaitu usaha pemasaran yang agresif pada pasar yang ada.
 Pengembangan Pasar, yaitu usaha untuk meluaskan pasar.
 Pengembangan Produk yaitu mengembangkan produk-produk baru yang
berhubungan atau menyempurnakan produk untuk pasar yang sudah ada.

Dokumen Renstra 2015-2019 85


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Investasi untuk peningkatan volume usaha tersebut harus memperhatikan


asas efisiensi. Pengembangan dan pertumbuhan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Surabaya dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan ketiga
strategi yaitu; 1) penetrasi pasar, 2) pengembangan pasar, dan 3) pengembangan
produk. Kombinasi ketiga strategi secara operasional berupa peningkatan volume
usaha dari ketujuh jurusan agar menghasilkan pendapatan dan efisiensi belanja
sehingga diharapkan belanja tidak melebihi pendapatan. Langkah berikutnya adalah
penguatan usaha bisnis dan kerja sama antara lembaga dan pihak donor dalam
bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan proyek-proyek lapangan
lainnya. Di sisi lain bisnis usaha dari pemakaian laboratorium terpadu dan
laboratorium di masing-masing Jurusan dan Prodi dirasa cukup mampu
meningkatkan pendapatan BLU.
Peningkatan pendapatan akan lebih mudah mengatur keuangan, sehingga
grand strategi kedepan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebagai pusat
pendidikan kesehatan vokasional dari jenjang diploma sampai jenjang doktoral dapat
tercapai. Di sisi lain hak paten dan kemudahan pelayanan karena adanya
peningkatan layanan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi
benar-benar sebagai outcome penyelenggaraan pendidikan yang terjamin mutunya.

Dokumen Renstra 2015-2019 86


Poltekkes Kemenkes Surabaya

G. Grand Strategi

Grand Strategi Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah dengan melakukan


pemetaan pada keempat prospektif yang dianggap paling berpengaruh terhadap
perkembangan organisasi yaitu :

Visi
Apa visi kami ? “ Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan
pendidikan tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan
integritas dengan keunggulan kompetitif.
“.

Perspektif
SDM SARPRAS KEUANGAN PELAYANAN

Tujuan Strategik !
Jika visi kami  Tata Kelola  Laboratorium  BLU Sehat  Terjamin
tercapai apa yang  Produktif Memadai  Bisnis Sehat Mutunya
beda ?  Sejahtera  Kampus  Cepat
terpadu berbasis SIM

Faktor Sukses
Apa alat untuk  Budaya  Standarisasi  Terbuka  Kebijakan
mencapai tujuan Organisasi sarana dan  Akuntabel Mutu dan
kami sehingga  SOP prasaran  Berbasis standar
kami beda  Peta Kinerja mutu SPMI
Jabatan  SIM

 Borang SPM  Borang SPM  Opini WTP  Serapan


 Borang SKP  Pendapatan lulusan
Indikator Kinerja
BLU dari  IKM sangat
Bisnis naik baik

Gambar IV.3
Grand Strategi Poltekkes Kemenkes Surabaya

Dokumen Renstra 2015-2019 87


Poltekkes Kemenkes Surabaya

H. Rencana Induk Pengembangan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Acuan


Grand Strategi

Pengembangan kwalitas
Poltekes Surabaya menuju Poltekes - 2025
pada daya saing Global
2015 – 2019

2020 – 2025
Pengembangan Poltekes
menuju CENTER OF
EXCELLENCE dibidang
pendidikan kesehatan
2008-2014
Pengembangan Sistem
Pengelolaan berbasis
SMART Campus untuk
Menuju kwalitas Regional

I. Grand Strategi untuk mencapai visi dan misi sampai tahun 2025

2008-2014 • Penataan sistem tata kelola

• Penjaminan mutu menuju daya


2015-2019 saing global

• Pusat rujukan pendidikan


2020-2025 tenaga kesehatan vokasional

Dokumen Renstra 2015-2019 88


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Grand Strategi untuk mencapai visi dan misi sampai tahun 2018
Visi Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu pusat rujukan pendidikan tenaga kesehatan
bidang vokasional diimpikan tercapai tahun 2025, namun kita memiliki tahapan berupa
rencana strategis jangka menengah lima tahunan. Tahapan pertama sampai tahun 2018
berupa kemampuan daya saing global untuk menuju pusat rujukan sebagaimana
tahapan tiap tahun berikut :

2014 : Penataan tata kelola organisasi

2015 : Pertumbuhan pendapatan

2016 : Optimalisasi pendapatan

2017 : Keunggulan

2018 : Daya saing global

Tiga pilar utama pendukung grand strategy sampai tahun 2018


Pilar-pilar ini sangat diperlukan untuk mengarahkan program kegiatan, indikator capaian
dan arah kerja Direktur dalam mengemban amanah untuk mencapai visi dan misi yang
telah ditetapkan. Pilar dimaksud adalah :

• Penguatan tata kelola dan akuntabilitas


Pilar-1 organsiasi

• Peningkatan mutu, relevansi dan


Pilar-2 keunggulan

• Peningkatan daya saing nasional


Pilar-3

Dokumen Renstra 2015-2019 89


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Operasional Grand Strategi Dalam RIP

Poltekkes Kemenkes Surabaya harus menuju pada pendidikan


tinggi yang siap untuk menghadapi perubahan setiap saat dan
INSTITUSI
berdaya saing tinggi.

 Penjaminan mutu internal dan eksternal


INSTRUMEN  Akreditasi institusi secara nasional dan internasional

Poltekkes Kemenkes Surabaya harus melakukan kerjasama


dengan negara-negara di lingkup ASEAN sehingga ada
TUJUAN pertukaran mahasiswa dan tenaga dosen maupun tenaga
kependidikan dengan PT Luar Negeri

Pendidikan yang berorientasi untuk menghasilkan tenaga


HASIL terampil yang mampu bersaing di tingkat regional (ASEAN)

J. MATRIK TOWS

Tabel IV. 8
Matrik TOWS

Strength - S Weakness - W
Opportunities - O Strategi SO Strategi WO
1. Poltekkes Kemenkes 1. Adanya program penjaminan
Surabaya merupakan mutu internal (SPMI) dan telah
Poltekkes BLU yang penerapan SMM ISO 9001 :
memungkinkan untuk 2008 sehingga mampu
mendirikan program magister mendorong terealisasinya mutu
saint terapan dan program perencanaan, pelaksanaan,
doktor terapan pengendalaian dan penilaian
kegiatan pembelajaran
2. Sebanyak 11 Prodi dari 13 2. Adanya perkembangan
Prodi yang kita miliki teknologi informasi dapat
terakreditasi A, sehingga membantu mempercepat
secara mutu sudah terjamin melengkapi data penyerapan
lulusan, sehingga dapat
menambah kelengkapan
dokumen penjaminan mutu dan
memenuhi pelayanan prima.
3. Poltekkes Kemenkes 3. Dengan melakukan seleksi
Surabaya sudah memiliki raw input secara ketat dan
brand untuk pendidikan pengkajian kurikulum berbasis
vokasional jenjang diploma III kompetensi setiap tahunan
dan diploma IV dan serapan bersama user dan pofesi,
lulusan 90% sehingga mampu
meningkatkan kepercayaan
pengguna lulusan karena
kompetensi lulusan sesuai
dengan standar KKNI

Dokumen Renstra 2015-2019 90


Poltekkes Kemenkes Surabaya

4. Memliki jejaring yang sangat 4. Pola keuangan telah BLU (PK-


luas dengan institusi lahan BLU) sehingga mampu
praktek dan adanya BEM, mendorong tersusunnya unit
HIMA, DASIPENA, Tim Siaga cost / pola tarif biaya
Bencana dan Pramuka, maka pendidikan sekaligus dapat
membuka peluang untuk menerapkan budaya
meningkatkan jejaring di fleksibilitas pengelolaan
tingkat Nasional maupun keuangan sehingga menjadi
Internasional melalui lebih hemat, serta
perkembangan IPTEK berkesempatan untuk dapat
sehingga mendorong merekrut tenaga kontrak untuk
peningkatan di bidang memenuhi kekurangan tenaga
pendidikan, penelitian dan administrasi.
pengabdian masyarakat serta
soft skill mahasiswa
5. Tersedianya dana dari unsur 5. Dengan adanya peningkatan
bisnis dan partisipasi bidang pendidikan, penelitian
masyarakat yang dominan dan pengabdian masyarakat
sehingga pengelolaan melalui perkembangan IPTEK,
keuangan memenuhi kriteria mendorong terealisasinya hasil
fleksibilitas. penelitian yang di hak
patenkan.
6. Kualifikasi pendidikan dosen 6. Dengan adanya pihak ke III
yang sesuai dengan standar yang banyak berminat untuk
akademik dan standar memanfaatkan Aula, Lab
kompetensi serta didukung terpadu dan fasiltas lainnya,
komitmen pimpinan yang memungkinkan biaya
tinggi terhadap pemeliharaan sarana dan
pengembangan SDM serta prasarana dapat terpenuhi dan
adanya UU tentang guru dan pendapatan BLU dari unsur
dosen, dapat mewujudkan bisnis lebih sehat
pelayanan multi disiplin yang
berbasis kompetensi.
7. Adanya PP 53/2010, tentang
disiplin PNS, dan Permenkeu
10/PMK/2008, dapat dijadikan
pedoman untuk penerapan
Reward dan Punishmen bagi
pengembangan karir SDM
Threats - T Strategi ST Strategi WT

Dokumen Renstra 2015-2019 91


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Sama dengan 1. Dengan Poltekkes Kemenkes 1. Pengembangan Pelayanan


uraian SBY Terakreditasi A dan Prima untuk memenuhi
ancaman pada memperoleh sertifikat ISO tuntutan masyarakat.
halaman 9001 : 2000 dapat 2. Pola tarip yang sesuai dengan
sebelumnya meningkatkan tuntutan unit cost, akan memperkecil
masyarakat terhadap persaingan tarif / unit cost
kompetensi lulusan, sehingga biaya pendidikan, sehingga
dapat memperkecil dapat mengatasi
persaingan dalam rekrutmen kecenderungan meningkatnya
calon mahasiswa, sekaligus biaya pendidikan yang
dapat mengurangi persaingan ditanggung oleh masyarakat
penyerapan lulusan karena pendapatan BLU dapat
2. Dengan tingginya komitmen dipenuhi sebagian besar
pimpinan untuk persentasenya dari kegiatan
pengembangan SDM, bisnis
memperlancar perubahan
masa transisi menuju tata
kelola organisasi berbasis
kinerja
3. Pemanfaatan subsidi
pemerintah secara efisien dan
produktif serta adanya dana
PNBP maupun potensi bisnis
yang bisa dikembangkan,
dapat mengatasi ketinggalan
penyediaan sarana
pendidikan dan kegiatan
penelitian dan pengabmas,
sehingga tuntutan kompetensi
lulusan dapat terpenuhi.

a. Strategi Untuk Menangani Kelemahan Dan Ancaman, Termasuk Solusi Pemecahan


Masalah, Tindakan Perbaikan Dan Pengembangan Yang Diinginkan.
Strategi yang dapat direncakan untuk pengembangan institusi adalah :
1) Mempertahankan animo pendaftar dengan cara pengembangan softskill dan kerja
sama dengan pihak pengguna lulusan sehingga mahasiswa sebelum proses
kelulusan sudah terserap oleh pihak pengguna.
Upaya pencapaian strategi :
 Memasarkan visi-misi Poltekkes melalui website
 Memasarkan kegiatan Poltekkes melalui jalur media massa cetak dan
elektronik maupun media pertemuan ilmiah.
 Direktur secara terus menerus mengkomunikasikan visi-misi kepada
stakeholder, karyawan, alumni maupun mahasiswa.
 Mengadakan kegiatan seminar, expo, bazar dan semisalnya untuk menarik
minat calon mahasiswa

Dokumen Renstra 2015-2019 92


Poltekkes Kemenkes Surabaya

 Hima megadakan program sosialisasi dan pemasaran ke alumni SMA


mahasiswa yang sudah diterima lewat kegiatan trayout maupun kegiatan
kembali ke alumninya (back to alumny)
 Kerja sama dengan pihak pengguna lulusan untuk penyerapan lulusan
2) Memperluas jaringan kerjasama dengan pihak pengguna maupun institusi terkait
guna peningkatan penyerapan lulusan dan pelatihan softskill dosen dalam bidang
pengajaran
Upaya untuk mencapai strategi :
 Memperluas dan menambah kerja sama utamanya kepada kembaga pengguna
lulusan baik perusahaan nasional, lembaga-lembaga kesehatan, RS negeri,
swasta, klinik bersalin, BPM, ASKES, dsb.
 Kerjasama dengan perguruan tinggi di lingkup ASEAN, sehingga kompetensi
lulusan berdaya saing tinggi untuk mempercepat proses penyerapan lulusan.
3) Mengelola institusi pendidikan dengan menerapkan sistem penjaminan mutu dan
tata kelola organisasi serta tata pamong yang baik untuk memperoleh pengakuan
dari pemerintah melalui akreditasi BAN-PT dan tercatat di rangking internasional
sehingga lulusan diakui dan bisa diterima oleh pasar (pengguna).
Upaya untuk mencapai strategi :
 Pimpinan puncak (Direktur) selalu mengkomunikasikan bahwa sistem
penjaminan mutu wajib dilaksanakan dengan baik; sehingga kebijakan mutu,
standar mutu, prosedur mutu harus dijadikan pedoman untuk meningkatkan
kinerja
 Evaluasi internal dengan melakukan audit mutu internal yang dilakukan oleh
auditor mutu internal
 Pengawasan berkelanjutan oleh Satuan Pengawas Internal untuk check and
action untuk peningkatan berkelanjutan sistem tata kelola dan tata pamong
menuju pengelolaan organisasi yang baik dan bersih (good governance)
 Unit penjaminan mutu selalu mengendalikan dokumen, mengevaluasi proses
manajamen dan selalu melakukan perbaikan berkelanjutan dari hasil
pengukuran dan pemantauan, hasil audit maupun keluhan
pelanggan/mahasiswa alumni, maupun pengguna.
4) Budaya organsiasi untuk melakukan evaluasi diri program studi dan institusi
sehingga tercipta perbaikan berkelanjutan maka ancaman lulusan tidak diterima
pasar kerja karena Akreditasi dinilai kurang baik tidak terjadi.
Upaya mencapai strategi :
 Direktur selalu melakukan penilaian kinerja unit-unit pelayanan

Dokumen Renstra 2015-2019 93


Poltekkes Kemenkes Surabaya

 Unit-unit pelayanan harus membuat evaluasi diri tiap semester sesuai borang
evaluasi diri.
 Rapat evaluasi terhadap hasil evaluasi diri untuk perbaikan berkelanjutan
 Pengawasan secara berkelnajutan oleh SPI dan penilaian kinerja oleh auditor
mutu internal
5) Meningkatkan kualifikasi akademik dan keahlian dosen ke jenjang yang lebih tinggi
sehingga Prodi tidak menggunakan tenaga asing akibat adanya pasar bebas.
Upaya untuk mencapai strategi :
 Unit kepegawaian melakukan revisi mapping Dikjut dan Pelatihan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan
 Dikjut dosen ke jenjang S-3 sesuai kebutuhan masing-masing Program Studi di
Poltekkes Kemenkes Surabaya
 Pelatihan TOT bagi dosen untuk jenis pelatihan praktikum/ketrampilan dan
akademik yang menunjang KBK dan sejenisnya
6) Menggunakan networking alumni, pengguna lulusan dan stakeholder lain sebagai
upaya untuk melakukan pengembangan kurikulum
Upaya untuk mencapai strategi :
 Menggundang alumni, pengguna lulusan dan pemangku kepentingan lainnya
untuk telaah pengembangan kurikulum setiap tahun
 Meningkatkan strata jenis program studi dengan mempersiapkan kurikulum dan
perangkat keras pendukung untuk membuka prodi Magister sain terapan
7) Mengoptimalkan kemampuan dan potensi institusi untuk memperoleh dana mandiri
dan hibah agar komposisi pendapatan BLU untuk penyelenggaraan pendidikan dari
unsur bisnis, kerjasama dan hibah lebih dari 50% dari total belanja setiap tahun.
Upaya yang dilakukan Institusi :
 Membuat proposal penelitian unggulan terapan bekerja sama dengan lembaga
donor dan lembara penelitian pemerintah
 Membuat proposal Pengbmas yang berbasis terapan kebidanan bekerja sama
dengan lembaga donor dan pemerintah labupaten/kota dan kementerian
/lembaga
 Mematenkan hasil karya
 Membuat modul atau diktat yang dikomersialkan (ber-ISBN) dan diterbitkan
oleh penerbit yang bermutu.
 Melakukan bisnis di sektor jasa pendidikan dan jasa non pendidikan yang
profitable sehingga pendapatan BLU dari unit bisnis meningkat
8) Memperluas sistem informasi berbasis web untuk mempercepat dan mempermudah
akses layanan utamanya layanan keuangan dan layanan pengadaan barang
Dokumen Renstra 2015-2019 94
Poltekkes Kemenkes Surabaya

Upaya yang dilakukan institusi untuk melaksanakan strategi :


 Pemantapan SIM yang telah dimiliki intitusi sehingga pelayanan administrasi
cepat, akurat dan efektif
 Penyediaan anggaran berbasis kinerja dalam bidang TI, sehingga SIM
keuangan dan aset/BMN dapat direalisasi sehingga pelayanan administrasi
keuangan cepat, akurat, efektif dan tidak ada keluhan pelanggan terhadap
layanan administrasi keuangan.
9) Meningkatkan jumlah kerja sama MoU dengan lembaga pengguna maupun
lembaga pendidikan sejenis baik tingkat regional maupun nasional untuk
peningkatan kinerja Institusi
Upaya yang dilakukan institusi untuk melaksanakan strategi :
 Kerja sama dengan PT asing di lingkup ASEAN
 Kerja sama dengan PT asing untuk pendidikan lanjut dosen.
 Kerja sama dengan kementerian/lembaga, pemerintah kabupaten/kota/
perusahaan, lembaga donor lain untuk peningkatan kompetensi lulusan,
penyerapan lulusan dan pendapatan BLU.

b. Critical Success Issue

1. Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen


2. Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2009 tentang Dosen
4. Peraturan Pemerintah No 23/2003 tentang Badan Layanan Umum
5. Perpres nomor 08 tahun 2012 tentang KKNI
6. Permendikbud nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
7. Dengan sebagian besar Program Studi Poltekkes Kemenkes Surabaya terakreditasi
“A” dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000, mendorong terlaksananya
penjaminan mutu, sehingga dapat memenuhi tuntutan pelayanan prima dari
masyarakat.
8. Pemerintah melalui Dana DIPA Rupiah Murni sudah melaksanakan bantuan biaya
pendidikan bagi masyarakat tidak mampu, namun belum memperhitungkan
pembiayaan pendidikan secara analisis yang nyata.
9. Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai salah satu Poltekkes terbesar di Indonesia
akan memudahkan upaya membangun kemitraan dengan pesaing yang kreatif dan
inovatif.
10. Pengembangan dan Peningkatan Promosi Pendidikan melalui Teknologi Informasi
akan memudahkan perluasan jejaring dan sekaligus meningkatkan kinerja promosi
secara efektif.

Dokumen Renstra 2015-2019 95


Poltekkes Kemenkes Surabaya

11. Remunerasi dengan prinsip proporsional, kesetaraan dan kepatutan, akan


mendukung program pengembangan SDM.
12. Penataan program pengembangan SDM yang terstruktur, mempermudah penataan
manajemen internal (Direktorat dan Jurusan/Prodi).
13. Pemanfaatan subsidi pemerintah secara efisien dan efektif untuk mengatasi
ketertinggalan penyediaan sarana pendidikan dan penerapan teknologi kesehatan.
14. Penyempurnaan Teknologi Informasi dan Sistem Akuntansi mempercepat
terwujudnya pelayanan prima.
15. Pola tarip yang sesuai dengan unit cost dan pemanfaatan Laboratorium Terpadu
secara optimal, akan medorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan dan sekaligus
dapat mewujudkan terealisasinya remunerasi bagi seluruh pegawai, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan pegawai.

K. Critical Success Factor ( Csf )


1. Poltekkes Kemenkes Surabaya sudah terakreditasi “A” dan tersertifikasi ISO 9001 :
2000, sehingga pelayanan prima dapat tercapai. (kemitraan, tempat uji kempetensi,
pusat penelitian, tuntutan masyarakat pengguna lulusan)
2. Sistem remunerasi mendukung perubahan tata kelola dan program pengembangan
SDM.
3. Peningkatan kualitas dan kecukupan rasio SDM untuk mendukung upaya
peningkatan volume usaha ( kesejahteraan karyawan )
4. Manajemen keuangan yang bersih, fleksibel, efisiensi, transparansi, akuntabel.
(subsidi, pola tarip, investasi ).

5. Analisis Daya Tarik Pasar dan Daya Saing Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya serta Posisi Poltekkes Kementerian Kesehatan Surabaya

Perhitungan pemetaan produk didasarkan pada dua indikator yaitu; 1) daya tarik pasar
dan 2) Kekuatan Bisnis untuk menunjang pendapatan BLU
1. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Keperawatan
a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV. 9
Daya Tarik Pasar Jurusan Keperawatan
No Uraian Bobot Rating Nilai
1. Ukuran pasar 0,14 5 0,70
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,09 3 0,27
3. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,48
4. Struktur persaingan 0,13 4 0,52
5. Persyaratan teknologi 0,12 4 0,48
6. Kebutuhan masyarakat thd pend. 0,12 5 0,60
Dokumen Renstra 2015-2019 96
Poltekkes Kemenkes Surabaya

keperawatan
7. Peraturan Pemerintah 0,10 3 0,30
8. Tingkat Inflasi 0,09 3 0,27
9. Faktor Sosial dan budaya 0,09 3 0,27
1,00 3,89

6. Kekuatan Bisnis

Tabel IV. 10
Kekuatan Bisnis Jurusan Keperawatan

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Pangsa pasar 0,11 5 0,55
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,10 5 0,50
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,08 4 0,32
4. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,32
5. Kualitas Pelayanan 0,10 5 0,50
6. Subsidi Pemerintah 0,08 4 0,32
7. Citra Perusahaan 0,10 5 0,50
8. Aksessibilitas pelayanan 0,07 4 0,28
9. Jaringan Pemasaran 0,07 4 0,28
10. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,21
11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,07 4 0,28
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 4,27

2. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kebidanan


a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV. 11
Daya Tarik Pasar Jurusan Kebidanan

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Ukuran pasar 0,14 5 0,70
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,10 4 0,40
3. Tidak mengutamakan untung 0,10 4 0,40
4. Struktur persaingan 0,11 4 0,44
5. Persyaratan teknologi 0,11 3 0,33
6. Kebutuhan masyarakat thd pend 0,14 4 0,56
Kebidanan
7. Peraturan Pemerintah 0,10 3 0,30
8. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,20
9. Faktor Sosial dan budaya 0,10 4 0,40
1,00 3,73

Dokumen Renstra 2015-2019 97


Poltekkes Kemenkes Surabaya

b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV. 12
Kekuatan Bisnis Jurusan Kebidanan
No Uraian Bobot Rating Nilai
1. Pangsa pasar 0,11 5 0,55
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,10 5 0,50
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,08 4 0,32
4. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,32
5. Kualitas Pelayanan 0,10 5 0,50
6. Subsidi Pemerintah 0,08 4 0,32
7. Citra Perusahaan 0,10 5 0,50
8. Aksessibilitas pelayanan 0,07 4 0,28
9. Jaringan Pemasaran 0,07 4 0,28
10. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,21
11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,07 4 0,28
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 4,27

3. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kesehatan Lingkungan


a. Daya Tarik Pasar
Tabel IV.13
Daya Tarik Pasar Jurusan Kesehatan Lingkungan

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Ukuran pasar 0,13 4 0,52
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,10 3 0,30
3. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,48
4. Struktur persaingan 0,12 4 0,48
5. Persyaratan teknologi 0,10 3 0,30
6. Kebutuhan masyarakat thd pend. Kesling 0,12 3 0,36
7. Peraturan Pemerintah 0,10 2 0,20
8. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,20
9. Faktor Sosial dan budaya 0,11 3 0,33
1,00 3,17
b. Kekuatan Bisnis
Tabel IV.14
Kekuatan Bisnis Jurusan Kesehatan Lingkungan

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Pangsa pasar 0,10 5 0,50
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,09 4 0,36
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,09 4 0,36
4. Tidak mengutamakan untung 0,07 4 0,28
5. Kualitas Pelayanan 0,10 4 0,40
6. Subsidi Pemerintah 0,09 3 0,27
7. Citra Perusahaan 0,10 4 0,40
8. Aksesibilitas pelayanan 0,07 4 0,28
9. Jaringan Pemasaran 0,07 3 0,21

Dokumen Renstra 2015-2019 98


Poltekkes Kemenkes Surabaya

10. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,21


11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 4 0,24
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 3,72

4. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Analis Kesehatan


a. Daya Tarik Pasar

Tabel IV.15
Daya Tarik Pasar Jurusan Analis Kesehatan

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Ukuran pasar 0,12 4 0,52
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,12 4 0,48
3. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,48
4. Struktur persaingan 0,11 4 0,44
5. Persyaratan teknologi 0,15 4 0,60
6. Kebutuhan masyarakat thd pend. Analis 0,11 4 0,44
Kes.
7. Peraturan Pemerintah 0,10 2 0,20
8. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,20
9. Faktor Sosial dan budaya 0,08 3 0,24
1,00 3,60

b. Kekuatan Bisnis

Tabel IV.16
Kekuatan Bisnis Jurusan Analis Kesehatan

No. Uraian Bobot Rating Nilai


1. Pangsa pasar 0,10 5 0,50
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,10 5 0,50
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,10 3 0,30
4. Tidak mengutamakan untung 0,09 4 0,36
5. Kualitas Pelayanan 0,10 4 0,40
6. Subsidi Pemerintah 0,10 5 0,50
7. Citra Perusahaan 0,08 5 0,40
8. Aksesibilitas pelayanan 0,09 4 0,36
9. Jaringan Pemasaran 0,11 4 0,44
10. Efektivitas Promosi 0,08 4 0,32
11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,09 4 0,36
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 4,65

Dokumen Renstra 2015-2019 99


Poltekkes Kemenkes Surabaya

5. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Teknik Elektromedik


a. Daya Tarik Pasar

Tabel IV.17
Daya Tarik Pasar Jurusan Teknik Elektromedik

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Ukuran pasar 0,12 4 0,48
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,11 4 0,44
3. Tidak mengutamakan untung 0,11 4 0,44
4. Struktur persaingan 0,13 4 0,52
5. Persyaratan teknologi 0,13 5 0,65
6. Kebutuhan masyarakat thd pend. 0,12 4 0,48
Tekmedik
7. Peraturan Pemerintah 0,09 3 0,27
8. Tingkat Inflasi 0,10 2 0,20
9. Faktor Sosial dan budaya 0,09 2 0,18
1,00 3,66

b. Kekuatan Bisnis

Tabel IV.18
Kekuatan Bisnis Jurusan Teknik Elektromedik

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Pangsa pasar 0,10 5 0,50
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,09 4 0,36
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,09 4 0,36
4. Tidak mengutamakan untung 0,07 4 0,28
5. Kualitas Pelayanan 0,10 4 0,40
6. Subsidi Pemerintah 0,09 3 0,27
7. Citra Perusahaan 0,10 4 0,40
8. Aksessibilitas pelayanan 0,07 4 0,28
9. Jaringan Pemasaran 0,07 3 0,21
10. Efektivitas Promosi 0,07 3 0,21
11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 4 0,24
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 3,72

Dokumen Renstra 2015-2019 100


Poltekkes Kemenkes Surabaya

6. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Kesehatan Gigi


a. Daya Tarik Pasar

Tabel IV. 19
Daya Tarik Pasar Jurusan Kesehatan Gigi

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Ukuran pasar 0,12 4 0,48
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,12 4 0,48
3. Tidak mengutamakan untung 0,11 4 0,44
4. Struktur persaingan 0,13 4 0,52
5. Persyaratan teknologi 0,13 3 0,39
6. Kebutuhan masyarakat thd Kesehatan 0,11 4 0,44
Gigi
7. Peraturan Pemerintah 0,1 4 0,4
8. Tingkat Inflasi 0,08 2 0,16
9. Faktor Sosial dan budaya 0,1 3 0,3
1,00 3,61

b. Kekuatan Bisnis

Tabel IV. 20
Kekuatan Bisnis Jurusan Kesehatan Gigi

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Pangsa pasar 0,11 4 0,44
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,1 4 0,4
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,07 4 0,28
4. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,32
5. Kualitas Pelayanan 0,1 4 0,4
6. Subsidi Pemerintah 0,07 4 0,28
7. Citra Perusahaan 0,09 4 0,36
8. Aksessibilitas pelayanan 0,07 3 0,21
9. Jaringan Pemasaran 0,08 3 0,24
10. Efektivitas Promosi 0,08 3 0,24
11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 3 0,24
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 4 0,28
1,00 3,69

Dokumen Renstra 2015-2019 101


Poltekkes Kemenkes Surabaya

7. Penghitungan Pemetaan Produk : Jurusan Gizi


1. Daya Tarik Pasar

Tabel IV. 21
Daya Tarik Pasar Jurusan Gizi

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Ukuran pasar 0,12 4 0,48
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,12 4 0,48
3. Tidak mengutamakan untung 0,11 4 0,44
4. Struktur persaingan 0,13 4 0,52
5. Persyaratan teknologi 0,13 3 0,39
6. Kebutuhan masyarakat thd Kesehatan 0,11 4 0,44
Gigi
7. Peraturan Pemerintah 0,1 4 0,4
8. Tingkat Inflasi 0,08 2 0,16
9. Faktor Sosial dan budaya 0,1 3 0,3
1,00 3,61

2. Kekuatan Bisnis

Tabel IV. 22
Kekuatan Bisnis Jurusan Gizi

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Pangsa pasar 0,11 4 0,44
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,1 4 0,4
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,07 4 0,28
4. Tidak mengutamakan untung 0,08 4 0,32
5. Kualitas Pelayanan 0,1 4 0,4
6. Subsidi Pemerintah 0,07 4 0,28
7. Citra Perusahaan 0,09 4 0,36
8. Aksessibilitas pelayanan 0,07 3 0,21
9. Jaringan Pemasaran 0,08 3 0,24
10. Efektivitas Promosi 0,08 3 0,24
11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,08 3 0,24
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 4 0,28
1,00 3,69

Dokumen Renstra 2015-2019 102


Poltekkes Kemenkes Surabaya

8. Penghitungan Pemetaan Produk : SBU (Strategi Bisnis Unit) Poltekkes Kemenkes


Surabaya
a. Daya Tarik Pasar

Tabel IV. 23
Daya Tarik Pasar Strategi Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Ukuran pasar 0,14 5 0,70
2. Tingkat pertumbuhan pasar 0,11 3 0,33
3. Tidak mengutamakan untung 0,12 4 0,48
4. Struktur persaingan 0,10 4 0,40
5. Persyaratan teknologi 0,12 3 0,36
6. Kebutuhan masyarakat 0,11 4 0,44
7. Peraturan Pemerintah 0,12 3 0,36
8. Tingkat Inflasi 0,09 3 0,27
9. Faktor Sosial dan budaya 0,09 3 0,27
1,00 3,61

b. Kekuatan Bisnis

Tabel IV. 24
Kekuatan Bisnis Strategi Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya

No Uraian Bobot Rating Nilai


1. Pangsa pasar 0,12 5 0,60
2. Pelayanan untuk seluruh lapisan 0,12 4 0,48
masyarakat
3. Pertumbuhan pangsa pasar 0,06 3 0,18
4. Tidak mengutamakan untung 0,07 4 0,28
5. Kualitas Pelayanan 0,09 4 0,36
6. Subsidi Pemerintah 0,10 3 0,30
7. Citra Perusahaan 0,10 4 0,40
8. Aksessibilitas pelayanan 0,08 3 0,24
9. Jaringan Pemasaran 0,10 3 0,30
10. Efektivitas Promosi 0,09 3 0,27
11. Kinerja Diklat dan Penelitian 0,09 2 0,18
12. Efisiensi biaya / cost recovery 0,07 3 0,21
1,00 3,70

Dokumen Renstra 2015-2019 103


Poltekkes Kemenkes Surabaya

9. Posisi Pemetaan Produk Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Tabel IV. 25
Posisi Pemetaan Produk Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

DAYA TARIK KEKUATAN


NO PENDIDIKAN POSISI
PASAR BISNIS

1 JUR. KEPERAWATAN 3,89 4,27 LEADER


2 JUR. KEBIDANAN 3,73 4,27 LEADER
3 JUR. KESLING 3,17 3,72 GROWTH
4 JUR. ANALIS KES 3,60 4,65 LEADER
5 JUR. TEKMED 3,66 3,72 GROWTH
6 JUR. KES. GIGI 3,61 3,69 GROWTH
8 JUR. GIZI 3,61 3,69 GROWTH
BISNIS UNIT
7 3,61 3,70 GROWTH
POLTEKKES

10. Peta Posisi Produk Poltekkes Kemenkes Surabaya

Gambar IV. 26
Peta Posisi produk Poltekkes Kemenkes Surabaya

3 ,6 7 2 ,3 3

LE AD E R G ROW TH C AS H
G ENER ATO R

2
10

3 ,6 7
3 8
6
5
P H AS E D
49 7 W IT H D R A W A L
1

TRY H ARDER C U S T O D IA L
2 ,3 3

DOUBLE P H AS E D D IS IN V E S T
O R Q U IT W IT H D R A W A L

Dokumen Renstra 2015-2019 104


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Keterangan :
a. Jurusan Keperawatan, Kebidanan, dan Analais Kesehatan berada pada posisi
LEADER ; pada sel ini Jurusan memiliki daya saing dan daya tarik pasar yang
tinggi sehingga tingkat pertumbuhannya cepat, oleh karena itu harus dilakukan
investasi untuk mempertahankan kinerjanya, dan langkah terobosan untuk
inovasi.
b. Jurusan Teknik Elektromedik, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Gizi, Jurusan
Kesehatan Lingkungan dan Bisnis Unit Poltekkes Kemenkes Surabaya berada
pada posisi GROWTH, diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan yang
wajar. Dengan kondisi demikian diperlukan alokasi dana yang cukup untuk
mendanai kegiatan peningkatan daya tarik pasar.

M. Strategi
Melihat peta posisi produk yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Surabaya, maka
strategi yang akan ditempuh adalah :

1) Peningkatan daya tarik pasar dan daya saing organisasi melalui berbagai
promosi pasar dan implementasi bisnis
2) Pelayanan prima yang didukung upaya inovasi, deferensiasi dan produktivitas
kinerja SDM
3) Inovasi produk pendidikan berupa peningkatan strata jenjang pendidikan dari
diploma ke magister sain terapan dengan cara melihat kebutuhan pasar,
daya saing antar produk pendidikan, dan regulasi perundangan-undangan
atau peraturan lainnya serta promosi secara seimbang.
4) Pengembangan manajemen keuangan yang efisien, transparan dan
akuntabel dengan menerapan majamen keuangan berbasis sistem informasi
5) Disiplin anggaran keuangan dengan cara belanja harus lebih rendah dari
pada pendapatan dengan cara penerapan azas efisiensi secara menyeluruh
di dukung perencanaan anggaran berbasis kinerja, belanja sesuai forcasting,
dan pengawasan melekat tentang penggunaan anggaran.
6) Peningkatan kinerja unit-unit bisnis dan kerja sama sesuai kompetensi
masing-masing Jurusan dengan menanamkan jiwa kewirausahaan dan
mengoptimalkan dana yang tersedia sehingga pendapatan BLU dari sektor
bisnis, hibah dan kerjasama harus melebihi pendapatan BLU dari sektor

Dokumen Renstra 2015-2019 105


Poltekkes Kemenkes Surabaya

APBN dan sektor partisipasi masyarakat (PNBP-non bisnis), harapannya


pertumbuhan ke arah rapid growth.
7) Peningkatan motivasi karyawan melalui penerapan sistem remunerasi yang
berbasis kinerja sesuai asaz proposional, kesetaraan dan kepatutan.
8) Penerapan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) untuk melakukan kontrol
terhadap penyelenggaraan pendidikan, sehingga semua jenis layanan yang
menghasilkan produk semuanya ada jaminan mutu secara standar.
9) Pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan laboratorium
penunjang pembelajaran menuju standar minimal sesuai rasio mahasiswa
per program studi.
10) Pengembangan teknologi informasi dan promosi sebagai perwujudan
percepatan pelayanan prima dan meminimalisasi keluhan pelanggan
terhadap jenis layanan.

Dokumen Renstra 2015-2019 106


Poltekkes Kemenkes Surabaya

BAB
V

A. V I S I

Visi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang tertuang dalam


rencana strategis bisnis disini merupakan pengembangan dari visi sebelumya
yaitu ”Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Mandiri dan Inovatif dalam
menghasilkan Tenaga Kesehatan yang Profesional dan Bermartabat ”. sesuai
dengan dengan hasil pemetaan dari rekapitulasi analisis SWOT, dimana posisi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berada pada kuadran I,
maka perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian dengan menyusun visi baru
yaitu :

“Menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya Sebagai Rujukan pendidikan


tinggi bidang kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan
keunggulan kompetitif “.

Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:


1. Menjadi rujukan pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan
Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat pendidikan tinggi vokasional di
bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint
terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di
berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang
terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa
tenaga-tenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran, amanah,
dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu
bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi
3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat
di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-
tenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar.

Dokumen Renstra 2015-2019 107


Poltekkes Kemenkes Surabaya

4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes


Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah
kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh
kompetitif.

B. MISI
1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung
pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang
unggul serta kompetitif.

2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang


kredibel, akuntabel, transparan dan terukur.

3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi


baik di dalam maupun dengan luar negeri.

C. MOTTO
“Poltekkes Kemenkes Surabaya Kebanggaan Kita Semua”

atau

“Surabaya Health Polytechnic Pride We All”

D. BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi yang dikembangkan pada institusi Poltekkes Kemenkes
Surabaya menggunakan istilah “ JUMATAN”, merupakan kepanjangan dan
memberikan makna sebagai berikut :
 Jujur
Membangun organisasi dilandasi budaya jujur dalam perbuatan (kinerja)
dimulai dari kejujuran para pemimpinnya.
 Amanah
Semua pekerjaan yang dilakukan semuannya dapat dipercaya dan diandalkan
sehingga cita-cita organisasi dapat terwujud.
 Taat

Dokumen Renstra 2015-2019 108


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Ketaatan terhadap hukum syariat agama dan hukum pemerintah sehingga


kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu berada di jalur yang benar dan
lurus.
 Semangat
Semangat untuk menjalankan misi organsiasi untuk mencapai visi berupa
menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai pusat pendidikan tenaga
kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan
kompetitif.

E. JANJI LAYANAN
Budaya organisasi berupa; jujur, amanah, taat dan semangat perlu diamalkan
dalam perilaku kerja pimpinan dan semua karyawan sehari-hari dalam
memberikan pelayanan dengan janji layanan “ SERASI” yaitu; senyum, ramah,
santun dan ikhlas.
1. Senyum
Senyum mengandung makna ungkapan rasa senang dan bahagia dalam
melayani
2. Ramah
Ramah mengandung makna adanya kebaikan hati, manisnya tutur kata dan
sikap, berbahasa yang baik dan menyenangkan dalam pergaulan selama
memberikan pelayanan.
3. Santun
Santun mengandung makna sabar, sopan dan suka menolong dalam
melayani sehingga sesuatu yang sulit dibikin mudah, dan sesuatu yang
mudah tidak dibikin sulit.
4. Ikhlas
Ikhlas mengandung makna bahwa sikap melayani dengan senyum dan
ramah semata-mata karena menjalankan ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Esa untuk mendapatkan keridhaan-Nya.

Dokumen Renstra 2015-2019 109


Poltekkes Kemenkes Surabaya

F. ASUMSI MAKRO
1. Nilai tukar rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS per tanggal 18 Juli 2014 adalah Rp
11.615,- (Sumber Bank Indonesia). Tren dan asumsi nilai tukar rupiah dari
tahun 2015 sampai tahun 2019 diprediksi sebagai berikut :

Tabel V.1
Tren nilai tukar rupiah terhadap dollar AS

No Tahun Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS


1 2014 Fluktuasi berkisar antara 11.600-11.800
2 2015 Fluktuasi berkisar antara 11.900-12.100
3 2016 Fluktuasi berkisar antara 12.200-12.400
4 2017 Fluktuasi berkisar antara 12.500-12.700
5 2018 Fluktuasi berkisar antara 12.800-13.000
6 2019 Fluktuasi berkisar antara 13.100-13.300

Dari tabel diatas terlihat tren nilai rupiah terhadap dollar AS dari tahun 2014-
2019 mengalami kekuatan. Kondisi ini memberikan asumsi adanya kontribusi
keuangan pada APBN yang lebih baik, sehingga akan berpengaruh secara
langsung pada terealisasinya pemenuhan anggaran dari sektor rupiah murni
(APBN) untuk belanja modal maupun belanja barang. Namun di sisi lain
Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai institusi dengan PK-BLU memiliki
keyakinan bahwa anggaran belanja dari bantuan pemerintah dari tahun ke
tahun persentasenya harus berkurang, sehingga penyelenggaraan pendidikan
pada PK-BLU tidak tergantung pada bantuan pemerintah. Upaya yang bisa
dilakukan adalah memperoleh pendanaan dari sektor bisnis, hibah dan
kerjasama menguntungan.
2. Jumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di
Propinsi Jawa Timur pada tahun 2013/2014 sebanyak 229.164 siswa.
Sedangkan pada tahun yang sama jumlah siswa SMK sebanyak 185,689
siswa. (sumber Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, 2014. Disamping itu,
bila ditinjau dari jumlah penduduk di Propinsi Jawa Timur sebanyak 37.476,757
jiwa. Dari jumlah tersebut sebanyak 18.303,516 adalah laki-laki dan sebanyak
18.973.341 adalah perempuan, artinya bahwa kelompok perempuan masih
lebih banyak dari kelompok laki-laki, kondisi ini sangat menguntungkan dan
memberi peluang bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mengingat

Dokumen Renstra 2015-2019 110


Poltekkes Kemenkes Surabaya

mahasiswanya banyak di dominasi oleh kaum perempuan khususnya


mahasiswa jurusan kebidanan yang merupakan jurusan favorit (Sumber BPS
Suspenas : 2010).

3. Pertumbuhan ekonomi
BPS telah mengumumkan kinerja ekonomi sepanjang semester satu 2014,
yang hasilnya bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Berita bagusnya
pertumbuhan ekonomi semester satu 2014 mencapai 0,95%. Pertumbuhan
yang cukup tinggi disumbangkan oleh kuartal I 2013 yang tumbuh 0,52%. Hasil
itu memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2014 akan lebih baik (BPS,
2014). Tingkat pertumbuhan ekonomI yang membaik akan berpengaruh secara
langsung pada peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, sehingga
akan bedampak pada meningkatnya calon mahasiswa baru.

G. ASUMSI MIKRO

1. Adanya program penjaminan mutu internal (SPMI) sehingga Citra Institusi


Pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya menjadi
semakin baik.
2. Status Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya menjadi
PPK-BLU akan mendorong motivasi kerja dan perubahan model mental
pegawai kearah produktivitas kerja yang lebih baik
3. Tersedianya sumber daya yang memadai diharapkan akan menghasilkan
produk layanan pendidikan yang kompetitif dan inovatif
4. Kualitas SDM yang meningkat, tata hubungan kerja yang semakin kondusif
akan mendorong tercapainya tujuan, sasaran dan program yang telah
ditetapkan.
5. Program kemitraan dengan institusi/lembaga, pemerintah kabupaten/kota,
perusahaan swasta, dan sejenisnya semakin meningkat
6. Stategic Bisnit Unit akan berkembang yang dapat meningkatkan pendapatan
BLU
7. Mahasiswa miskin tetap disubsidi Pemerintah
8. Terjadinya penyesuaian tarip / unit cost layanan pendidikan
9. Pasar dan jumlah mahasiswa, akan bertambah / meningkat

Dokumen Renstra 2015-2019 111


Poltekkes Kemenkes Surabaya

10. Terealisasinya remunerasi bagi seluruh pegawai berdasar kemampuan


organisasi secara proporsional, kesetaraan dan kepatutan

H. MATRIK KETERKAITAN MISI DENGAN TUJUAN INSTITUSI

Tabel V.2

Matrik Keterkaitan Misi dengan Tujuan Institusi

No MISI TUJUAN
1 Melaksanakan integrasi Tri 1. Mendidik tenaga kesehatan yang
dharma Perguruan Tinggi untuk bermutu, bermoral, berintegritas dan
mendukung pengembangan berdaya saing tinggi
pengetahuan, moralitas, 2. Meningkatkan kualitas penelitian
integritas dan kompetensi yang terapan dan pengabdian kepada
masyarakat yang berdaya saing tinggi
unggul serta kompetitif.

2 Melaksanakan tata kelola 3. Meningkatkan tata kelola organisasi


organisasi dan sumber daya dan sumber daya manusia yang baik,
manusia yang kredibel, bersih, akuntabel, transparan, dan
akuntabel, transparan dan terukur.
terukur. 4. Menerapkan sistem penjaminan mutu
internal untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang unggul dan kompetitit
dalam tata kelola pendidikan yang baik
dan bersih.
3 Mengembangkan kerja sama 1. Meningkatkan kemitraan untuk
dalam bidang Tri Dharma menunjang produktivitas dosen,
Perguruan Tinggi baik di dalam tenaga kependidikan dan mahasiswa
maupun dengan luar negeri. dalam pelaksanaan Tridharma
2. Terwujudnya peningkatan strata
pendidikan dari vokasional ahli madya
ke strata sarjana saint terapan,
magister saint terapan dan doktoral
terapan.

I. MATRIK KETERKAITAN TUJUAN INSTITUSI DAN SASARAN


Matrik keterkaitan antara tujuan institusi dan sasaran ini sangat bermanfaat untuk
membantu menyusun indikator, kebijakan dan program kerja yang akan diambil oleh
institusi untuk mencapai visi dan misi.

Dokumen Renstra 2015-2019 112


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel V.3

Matrik Keterkaitan Tujuan Institusi dan Sasaran

No TUJUAN SASARAN
1 Mendidik tenaga kesehatan yang 1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
bermutu, bermoral, berintegritas mahasiswa baru
dan berdaya saing tinggi 2. Memantapkan penerapan kurikulum
berbasis kompetensi di seluruh
Program Studi
3. Meningkatkan kualitas lulusan agar
tepat waktu
2 Meningkatkan kualitas penelitian 4. Meningkatkan kualitas penelitian
terapan dan pengabdian kepada terapan yang berdaya saing tinggi
masyarakat yang berdaya saing 5. Meningatlkan kualitas pengabdian
tinggi kepada masyarakat yang berdaya
saing tinggi
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas
publikasi hasil penelitian dan hasil
pengabdian kepada masyarakat
7. Mewujudkan hak patent atas HAKI
8. Meningkatkan pemberdayaan
kelompok kerja pengabdian kepada
masyarakat
3 Meningkatkan tata kelola organisasi 9. Meningkatkan pelayanan administrasi
dan sumber daya manusia yang akademik dan kemahasiswaan
baik, bersih, akuntabel, transparan, 10. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi
dan terukur. keuangan
11. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi
kepegawaian
12. Meningkatkan pelayanan adminsitrasi
aset/BMN
13. Meningkatkan pelayanan adminstrasi
umum
14. Meningkatkan kemampuan tenaga
dosen dan tenaga kependidikan sesuai
keahlian dan kompetensi
15. Meningkatkan sarana dan prasarana
dalam jumlah dan jenis yang memadai
16. Mewujudkan good governance dalam
sistem manajemen kelembagaan
4 Menerapkan sistem penjaminan 17. Meningkatkan status kelembagaan
mutu internal untuk menghasilkan yang terakreditasi BAN-PT
tenaga kesehatan yang unggul dan 18. Pemantapan penerapan sistem
kompetitit dalam tata kelola penjaminan mutu di seluruh Program
pendidikan yang baik dan bersih. Studi
19. Meningkatkan sistem pengawasan
mutu internal (AMI)
20. Meningkatkan pemanfatan sistem
informasi manajemen akademik dan
non akademik
5 Meningkatkan kemitraan untuk 21. Meningkatkan program kemitraan antar
menunjang produktivitas dosen, lembaga dalam bidang penelitian dan
tenaga kependidikan dan Pengabmas
mahasiswa dalam pelaksanaan 22. Pemberdayaan unit bisnis dan

Dokumen Renstra 2015-2019 113


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tridharma kerjasama untuk meningkatkan


pendapatan BLU
23. Mewujudkan kemitraan dengan
lembaga donor untuk memperoleh
hibah bersaing
6 Terwujudnya peningkatan strata 24. Menyusun roadmap keberlanjutan
pendidikan dari vokasional ahli pendidikan menuju jenjang sarjana
madya ke strata sarjana saint saint terapan, magister saint terapan
terapan, magister saint terapan dan dan doktor terapan.
doktoral terapan. 25. Kerjasama dengan lembaga
pendidikan vokasional dalam negeri
dan luar negeri

J. INDIKATOR KINERJA TIAP SASARAN, KEBIJAKAN, DAN PROGRAM


KEGIATAN
1. Tujuan Pertama
Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya
saing tinggi
Sasaran :
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
2) Memantapkan penerapan kurikulum di seluruh Program Studi
3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
Indikator Sasaran Pertama Tujuan Pertama
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru

Tabel V.4
Indikator Capaian Kinerja Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas
Mahasiswa Baru

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah mahasiswa yang
Orang 2300 2800 3300 3800 4300
mendaftar
Persentase hasil seleksi
penerimaan mahasiswa baru
Persen 45 47 50 52 55
dengan kelulusan 4 L
(lulus seluruh mata uji)
Ratio mahasiswa yang diterima
Rasio 1:6 1:7 1:7 1:8 1:9
terhadap pendaftar
Jumlah mahasiswa GAKIN yang
diterima dan mendapat bantuan Persen 50 50 50 50 50
beasiswa
Pemerataan asal propinsi peserta
Prov 25 25 25 25 25
sipensimaru
Jumlah mahasiswa baru Orang 1000 1000 1040 1040 1080
Jumlah total mahasiswa Orang 2757 2800 2800 2840 2840

Dokumen Renstra 2015-2019 114


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Penyebaran informasi
pendaftaran melalui brosur dan Persen 100 100 100 100 100
website
Jumlah macam pendaftaran Kegiata
3 4 4 4 4
(PMDK, tulis, bidik misi, mandiri) n

Kebijakan :
Meningkatkan kuantitas dan kualitas raw input penerimaan mahasiswa baru
Program Kegiatan :
a) Promosi dan publikasi program studi
b) Seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur undangan dan jalur test secara
manual di beberapa tempat dan secara online
c) Program kembali ke SMA bagi mahasiswa untuk promosi.
d) Program tryout yang dilakukan oleh masing-masing Jurusan
e) Program promosi melalui kegiatan seminar, bazar, expo dengan peserta
siswa kelas XII SMA

Indikator Sasaran Kedua Tujuan Pertama


2) Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program
Studi
Tabel V.5
Indikator Capaian Kinerja Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan Silabus
tiap mata kuliah tiap semester di Persen 100 100 100 100 100
masing-masing program studi
Persentase ketersediaan RPP
tiap mata kuliah tiap semester di Persen 100 100 100 100 100
masing-masing program studi
Frekuensi pengembangan dan
penyesuaian kurikulum dengan
Kali 1 1 1 1 1
stakeholder minimal tiap tahun di
masing-masing Jurusan
Persentase ketersediaan
kalender akademik setiap awal Persen 100 100 100 100 100
tahun
Persentase program studi yang
menggunakan kurikulum KBK Persen 100 100 100 100 100
berbasis KKNI
Persentase ketersediaan ABBM
Persen 100 100 100 100 100
bagi mahasiswa di masing-

Dokumen Renstra 2015-2019 115


Poltekkes Kemenkes Surabaya

masing program studi


Jumlah penambahan buku
perpustakaan terbitan lima tahun
Judul 100 150 175 200 250
terakhir di masing-masing
program studi

Kebijakan :
Mengevaluasi kesesuaian kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan
pengguna
Program Kegiatan :
a) Pengembangan kurikulum sesuai KKNI
b) Pertemuan dengan stakeholder untuk membahas standar kompetensi
lulusan
c) Pelaksanaan kurikulum
d) Penyusunan silabus / RPS dan Satpel / RPP dengan pendekatan metode
pembelajaran inovatif dan SCL (Student Centre Learning)
e) Penyediaan buku panduan akademik
f) Pengembangan dan penyesuaian kurikulum dengan stakeholder
g) Penyediaan ABBM agar sesuai dengan rasio mahasiswa di masing-
masing program studi
h) Penambahan buku perpustakaan, jurnal nasional terakreditasi, jurnal
internasional bereputasi dan prosiding di masing-masing program studi
i) Penyediaan anggaran penunjang ABBM dan buku perpustakaan secara
proporsional

Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Pertama


3) Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu

Tabel V.6
Indikator Capaian Kinerja Kualitas Lulusan Agar Tepat Waktu

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase lulusan tepat waktu Persen 100 100 100 100 100
Persentase IPK 3,00-3,50 Persen 10 12 14 16 18
Persentase IPK lebih dari 3,50 Persen 50 55 57 60 62
Persentase pencapaian TOEFL
Persen 60 64 70 74 80
lulusan lebih dari 400
Persentase kelulusan uji
Persen 100 100 100 100 100
kompetensi
Indeks kepuasan pengguna
Nilai 82 82 86 86 86
terhadap kualitas lulusan
Rata-rata lama studi lulusan Tahun 3 3 3 3 3

Dokumen Renstra 2015-2019 116


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Persentase rata-rata masa


tunggu lulusan kurang dari 6 Persen 90 92 94 96 98
bulan setelah wisuda tiap tahun
Ketersediaan wadah alumni Ada ada ada ada ada Ada
Jumlah mahasiswa dropout Persen 0 0 0 0 0
Jumlah kegiatan mahasiswa yang
Kegitan 36 36 40 42 44
menunjang kompetensi(ekskul)
Persentase kehadiran dosen
Persen 100 100 100 100 100
dalam tatap muka
Persentase kehadiran mahasiswa
Persen 100 100 100 100 100
dalam tatap muka
Lama proses pembimbingan
Bulan 3 3 3 3 3
laporan tugas akhir
Jumlah mahasiswa GAKIN yang
Persen 5 5 5 6 6
diterima
Jumlah mahasiswa berprestasi
Persen 36 36 36 40 40
tiap tahun
Jumlah kegiatan expo, promosi
yang dilakukan oleh mahasiswa Kegitan 36 36 36 40 40
per semester per Prodi
Waktu (jumlah jam) magang
Jam 2084 3000 3064 3120 3240
mahasiswa sebelum lulus

Kebijakan :
a) Meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai standar
b) Meningkatkan kualitas lulusan tepat waktu
Program Kegiatan :
a) Penyusunan standar mutu pendidikan
b) Penyusunan standar penilaian
c) Pengembangan softskill dosen dan mahasiswa
d) Test TOEFL sebagai persyaratan kelulusan mahasiswa
e) Peningkatan monitoring PBM melalui ketersediaan instrumen evaluasi
PBM yang valid dan reliabel
f) Pelaksanaan PBM terintegrasi dengan user
g) Kegiatan tracer study dan survey kepuasan lulusan oleh pengguna
h) Pelatihan penyusunan modul ajar, modul praktikum dan metode
pembelajaran bagi dosen masing-masing Jurusan
i) Pelatihan softskill dosen dan mahasiswa
j) Pelatihan uji kompetensi bagi mahasiswa
k) Standarisasi layanan bimbingan laporan tugas akhir mahasiswa
l) Layanan bimbingan konseling kepada mahasiswa
m) Layanan bimbingan akademik pada mahasiswa

Dokumen Renstra 2015-2019 117


Poltekkes Kemenkes Surabaya

n) Peningkatan kegiatan kemahasiswaan melalui kegiatan BEM dan HIMA


o) Peningkatan jumlah jam mahasiswa untuk magang
2. Tujuan Kedua
Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat
yang berdaya saing tinggi
Sasaran :
1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
2) Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing
tinggi
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil
pengabdian kepada masyarakat
4) Mewujudkan hak patent atas HAKI
5) Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada
masyarakat

Indikator Sasaran Pertama Tujuan Kedua


1) Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi

Tabel V.7
Indikator Capaian Kinerja Penelitian Terapan yang Berdaya Saing Tinggi

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah dosen yang terlibat dalam
Orang 225 225 225 225 225
penelitian
Persentase dosen yang terlibat
dalam penelitian dari jumlah total Persen 100 100 100 100 100
dosen
Jumlah proposal penelitian yang
diusulkan program studi tiap Judul 90 90 94 94 100
semester
Tersedianya sistem informasi
Persen 100 100 100 100 100
penelitian
Jumlah dana penelitian per dosen
Juta 5 7 10 15 20
dalam juta rupiah
Jumlah kegiatan penelitian yang
Kegiatn 90 90 94 94 100
mengikutsertakan mahasiswa
Jumlah penelitian yang
pendanaan berasal dari dana
Persen 10 25 20 25 30
hibah kompetitif dari luar
Poltekkes.
Jumlah pelatihan di bidang
Kali 2 2 3 4 4
penelitian tiap tahun

Dokumen Renstra 2015-2019 118


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Kecepatan dan ketepatan waktu


Persen 100 100 100 100 100
seleksi proposal
Jumlah proposal yang lulus dan
Persen 100 100 100 100 100
didanai UPPM
Persentase ketepatan waktu
Persen 100 100 100 100 100
pelaksanaan penelitian
Persentase jumlah hasil
Persen 100 100 100 100 100
penelitian yang diseminarkan

Kebijakan :
Meningkatkan kualitas dan kegiatan dosen dalam penelitian dan Pengabmas
Program Kegiatan :
a) Menetapkan roadmap penelitian tiap jurusan
b) Pembinaan dosen untuk menyusun proposal penelitian unggulan dengan
pakar
c) Menyediakan anggaran untuk kegiatan penelitian dan pelatihan
d) Memantapkan ketersediaan sistem informasi penelitian
e) Mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan penelitian unggulan dosen
f) Kerja sama dengan lembaga donor untuk memperoleh dana hibah
penelitian
g) Melakukan survey kepuasan peneliti terhadap penyediaan sarpras
penelitian
h) Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
penilaian kegiatan penelitian

Indikator Sasaran Kedua Tujuan Kedua


Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil
pengabdian kepada masyarakat

Tabel V.7
Indikator Capaian Kinerja Kuantitas dan Kualitas Publikasi hasil Penelitian dan
Pengabmas

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan penelitian yang
dipublikasikan dalam bentuk buku Persen 20 25 30 40 50
ber-ISBN
Jumlah jurnal penelitian yang
Persen 20 25 30 40 50
diprosedingkan
Jumlah laporan penelitian yang Persen 10 15 25 30 35

Dokumen Renstra 2015-2019 119


Poltekkes Kemenkes Surabaya

dipublikasikan di jurnal
terakreditasi
Menyelenggarakan kegiatan
Kali 1 2 3 3 4
proseding hasil penelitian
Jumlah laporan penelitian yang
dipresentasikan di forum nasional Persen 3 4 5 7 10
maupun internasional
Jumlah penelitian yang
diaplikasikan ke dalam Persen 100 100 100 100 100
pembelajaran atau pengabmas

Kebijakan :
1) Menyelenggarakan kegiatan proseding hasil penelitian
2) Peningkatan kegiatan dosen dalam mempublikasikan hasil penelitian dan
pengabmas
Program Kegiatan :
a) Menyelenggarakan proseding
b) Mendirikan penerbitan bekerja sama dengan percetakkan.
c) Memfasilitasi publikasi hasil penelitian ke jurnal nasional terakreditasi
maupun jurnal internasional bereputasi
d) Mempercepat status akreditasi nasional jurnal institusi

Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Kedua


Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi

Tabel V.8
Indikator Capaian Kinerja Kualitas Pengabmas

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan Judul 36 36 40 46 54
program studi tiap semester
Jumlah dosen yang terlibat dalam
Orang 225 225 225 225 225
Pengabmas
Persentase dosen yang terlibat
dalam pengabmas dibanding Persen 100 100 100 100 100
dengan jumlah total dosen
Persentase ketersediaan sistem
Persen 100 100 100 100 100
informasi Pengabmas
Persentase dana Pengabmas
masing Prodi terhadap total dana Persen 6 10 12 14 15
Prodi dalam setahun
Frekuensi pelatihan metodologi Kali 1 2 3 3 4

Dokumen Renstra 2015-2019 120


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Pengabmas dalam setahun


Persentase kecepatan dan
ketepatan waktu seleksi proposal Persen 100 100 100 100 100
Pengabmas
Persentase jumlah proposal
Persen 100 100 100 100 100
pengabmas yang diseminarkan

Kebijakan :
Meningkatkan peran serta intitusi dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
Program Kegiatan :
a) Menetapkan roadmap pengabmas tiap jurusan
b) Menetapkan materi dan karya untuk pengabdian kepada masyarakat
c) Membuat mapping kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
penilaian kegiatan penelitian
d) Menyelenggarakan pelatihan metodologi pengabmas kerja sama dengan
lembaga pelatihan

Indikator Sasaran Keempat Tujuan Kedua


Mewujudkan hak patent atas HAKI
Tabel V.9
Indikator Capaian Kinerja Hak Patent atas HAKI

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase jumlah hak paten
Judul 2 3 4 5 6
yang dihasilkan

Kebijakan :
Menyediakan anggaran untuk pengurusan hak paten
Program Kegiatan :
Memfasilitasi patenisasi hasil penelitian dan karya ilmiah lainnya
Indikator Sasaran Kelima Tujuan Kedua
Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat

Dokumen Renstra 2015-2019 121


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel V.10
Indikator Capaian Kinerja Pemberdayaan Pokja Pengabmas

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah kelompok masyarakat
yang dilayani atau didampingi Kelomp 36 36 40 43 45
dalam kegiatan Pengabmas
Tingkat kepuasan masyarakat
terhadap hasil kegiatan Nilai 82 82 83 84 86
Pengabmas
Persentase jumlah hasil
Persen 100 100 100 100 100
Pengabmas yang diseminarkan
Jumlah publikasi hasil
Persen 50 52 55 60 64
pengabdian kepada masyarakat
Jumlah kelompok kerja
Kelomp 5 6 6 8 10
pengabmas tiap program studi

Kebijakan :
Melaksanakan pembentukan kelompok kerja untuk pendampingan kegiatan
pengabmas.
Program Kegiatan :
a) Pembentukan kelompok kerja pengabmas tiap program studi untuk
pendampingan kegiatan
b) Mempublikasikan hasil pengabmas pada jurnal terakreditasi
c) Survey tingkat kepuasan masyarakat terhadap kegiatan Pengabmas
dosen

3. Tujuan Ketiga
Meningkatkan tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan
akuntabel
Sasaran :
1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan
2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan
3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian
4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN
5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum
6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai
keahlian dan kompetensi

Dokumen Renstra 2015-2019 122


Poltekkes Kemenkes Surabaya

7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
8) Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan

Indikator Sasaran Pertama Tujuan Ketiga


Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan

Tabel V.11
Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Akademik dan
Kemahasiswaan

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Ketersediaan dokumen standar
mutu akademik dan non
Persen 100 100 100 100 100
akademik sesuai standar nasional
pendidikan
Persentase ketersediaan SOP
layanan administrasi akademik Persen 100 100 100 100 100
dan non akademik
Persentase ketersediaan peta
Persen 100 100 100 100 100
jabatan dan uraian jabatan
Persentase ketersediaan
Persen 100 100 100 100 100
pedoman akademik
Persentase ketersediaan
Persen 100 100 100 100 100
perangkat rencana studi (KRS)
Persentase ketersediaan daftar
hadir mahasiswa dan dosen Persen 100 100 100 100 100
dalam kuliah
Persentase ketersediaan modul
ajar teori dan modul ajar Persen 100 100 100 100 100
praktikum
Persentase ketersediaan
Persen 100 100 100 100 100
panduan monitoring perkuliahan
Persentase ketersediaan sistem
dan instrumen evaluasi Persen 100 100 100 100 100
perkuliahan
Kecepatan penyelesaian transkrip
Hari 7 7 7 7 7
nilai dan atau KHS dalam hari
Kecepatan pelayanan surat
menyurat dan proses administrasi
Hari 5 5 5 5 5
akademik seperti layanan SK dan
semisalnya
Kepuasan mahasiswa terhadap
Nilai 82 82 83 83 85
layanan administrasi akademik
Persentase ketersediaan sarana
layanan administrasi Persen 100 100 100 100 100
kemahasiswaan
Persentase kegiatan
Persen 100 100 100 100 100
kemahasiswaan yang memadai
Dokumen Renstra 2015-2019 123
Poltekkes Kemenkes Surabaya

(OR, seni, dan kegiatan lainnya)


Ketersediaan poliklinik
Buah 1 1 1 1 1
mahasiswa di tiap Prodi
Persentase dosen dan tenaga
pembimbing pendamping Persen 100 100 100 100 100
kegiatan kemahasiswaan
Persentase ketersediaan program
Persen 100 100 100 100 100
kemahasiswaan
Persentase ketersediaan data
mahasiswa tiap Prodi, Jurusan Persen 100 100 100 100 100
dan Direktorat
Jumlah mahasiswa yang
mengikuti kegiatan pelatihan Persen 30 35 40 45 50
kepemimpinan dasar (LDK)
Jumlah mahasiswa yang
mengikuti pelatihan kegiatan Persen 100 100 100 100 100
kewirausahaan
Persentase ketersediaan
monitoring dan komunikasi
Persen 100 100 100 100 100
kegiatan kemahasiswaan (buku
PA)
Jumlah mahasiswa berprestasi
Persen 0 6 9 12 12
tingkat nasional
Jumlah mahasiswa berprestasi
Persen 0 1 1 2 3
tingkat internasional
Jumlah mahasiswa yang
mendapatkan beasiswa orang 3 3 6 6 6
berprestasi tiap Prodi
Jumlah mahasiswa yang
Persen 10 10 12 15 15
mendapatkan beasiswa bidik misi
Kepuasan mahasiswa terhadap
layanan administrasi Nilai 82 82 83 83 85
kemahasiswaan
Ketepatan dan kecepatan
layanan surat menyurat bidang Persen 100 100 100 100 100
administrasi kemahasiswaan
Persentase ketersediaan laporan
Persen 100 100 100 100 100
kegiatan kemahasiswaan
Kecepatan dan ketepatan
penyampaian laporan kegiatan Persen 100 100 100 100 100
kemahasiswaan

Kebijakan :
Meningkatkan kualitas layanan adminstrasi akademik dan kemahasiswaan
Program Kegiatan :
a) Menyediakan dokumen standar mutu akademik dan non akademik
b) Menyediakan dokumen SOP layanan administrasi akademik dan non
akademik
c) Meyediakan dokumen peta jabatan, uraian jabatan sesuai ABK

Dokumen Renstra 2015-2019 124


Poltekkes Kemenkes Surabaya

d) Workshop penyusunan dokumen buku panduan akademik


e) Percepatan dan pemantauan penggunaan SIA
f) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan perkuliahan
g) Menyediakan dokumen buku panduan akademik
h) Palayanan prima di bidang layanan adm nistrasi akademik dan
kemahasiswaan
i) Survey kepuasan mahasiswa
j) Monitoring kegiatan kemahasiswaan
k) Membangun sarana poliklinik kesehatan
l) Pemantapan tugas dosen pembimbing akademik
m) Program seleksi mahasiswa berprestasi
n) Program seleksi mahasiswa penerima beasiswa
o) Survey kepuasan mahasiswa
p) Pelayanan prima bidang layanan administrasi kemahasiswaan

Indikator Sasaran Kedua Tujuan Ketiga


Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan

Tabel V.12
Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Keuangan

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan sarana
Persen 100 100 100 100 100
layanan administrasi keuangan
Persentase ketepatan dan
kecepatan waktu penyusunan Persen 100 100 100 100 100
anggaran
Persentase ketepatan dan
kecepatan waktu pencairan Persen 100 100 100 100 100
anggaran
Persentase kesesuaian usulan
Persen 100 100 100 100 100
dan realisasi anggaran
Ketepatan dan kecepatan waktu
revisi program dan anggaran Persen 100 100 100 100 100
(revisi POK)
Persentase ketepatan dan
kecepatan pertanggungjawaban Persen 100 100 100 100 100
pelaksanaan anggaran
Persentase keterbukaan
informasi program anggaran dan Persen 100 100 100 100 100
realisasi anggaran
Persentase penyerapan realisasi Persen 90 90 92 93 95

Dokumen Renstra 2015-2019 125


Poltekkes Kemenkes Surabaya

anggaran
Persentase ketersediaan sistem
Persen 100 100 100 100 100
pelaporan keuangan
Persentase tersusunnya laporan
realisasi anggaran, neraca,
laporan arus kas, dan catatan Persen 100 100 100 100 100
atas laporan keuangan secara
tepat waktu
Tersusunnya LAKIP tepat waktu Persen 100 100 100 100 100
Total pendapatan BLU tiap tahun Milyar 28 28 30 32 35
Persentase pendapatan dari
APBN dari total pendapatan BLU Persen 45 42 40 37 35
tiap tahun
Persentase pendapatan dari
mahasiswa dari total pendapatan Persen 50 50 50 50 50
BLU tiap tahun
Persentase pendapatan dari
bisnis, hibah dan kerjasama dari
Persen 5 8 10 13 15
total pendapatan BLU tiap tahun

Kebijakan :
1) Peningkatan layanan adminstrasi keuangan sesuai dengan SAP
2) Peningkatan kinerja unit bisnis dan kerja sama untuk profitisasi sumber
daya guna menambah pendapatan BLU

Program Kegiatan :
a) Penyusunan SOP layanan adminsitrasi keuangan
b) Pembentukan unit layanan perencanaan untuk merencanakan, monitoring
dan pengendalian kegiatan usulan dan pelaksanaan anggaran
c) Penyusunan dokumen Renstra dan RBA
d) Penyusunan SPM-BLU
e) Penyusunan pelaporan akuntabilitas keuangan dan kinerja lembaga
f) Deks anggaran tiap tiga bulan sekali
g) Membuat program sistem informasi keuangan (SIM-KEU)
h) Pelaporan target dan realisasi anggaran tiap bulan
i) Menyusun laporan sesuai SAI dan SAP
j) Monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan melalui SPI
k) Pelaksanaan AMI (audit mutu internal)
l) Menyusun LAKIP
m) Pelaksanaan audit dari akuntan publik

Dokumen Renstra 2015-2019 126


Poltekkes Kemenkes Surabaya

n) Membuat roadmap unit bisnis dan kerja sama untuk meningkatkan


pendapatan BLU

Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Ketiga


Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian

Tabel V.13
Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Kepegawaian

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan sarana
layanan administrasi Persen 100 100 100 100 100
kepegawaian yang memadai
Frekuensi pelatihan tenaga
administrasi kepegawaian setiap Kali 6 8 10 12 14
tahun
Persentase ketersediaan ABK
Persen 100 100 100 100 100
pegawai
Persentase Ketersediaan SOP
penerimaan, seleksi, mutasi, Persen 100 100 100 100 100
retensi pegawai
Persentase ketepatan dan
kecepatan pemrosesan Persen 100 100 100 100 100
administrasi kepegawaian
Persentase ketersediaan sistem
pengembangan pegawai Persen 100 100 100 100 100
(mapping Diklat dan dikjut)
Persentase adanya sistem reward
Persen 100 100 100 100 100
dan punishment)
Ketersediaan data dan informasi
Persen 100 100 100 100 100
kepegawaian
Persentase ketersediaan laporan
Persen 100 100 100 100 100
pengelolaan pegawai

Kebijakan :
1) Peningkatan kinerja layanan administrasi kepegawaian
2) Percepatan ABK, uraian jabatan dan peta jabatan
Program Kegiatan :
a) Penyediaan sarana dan tenaga yang kompeten
b) Mengirim tenaga untuk mengikuti pelatihan
c) Analisis beban kerja pegawai
d) Penyusunan SOP rekrutmen, seleksi, mutasi dan retensi pegawai
e) Pelayanan prima proses administrasi kepegawaian

Dokumen Renstra 2015-2019 127


Poltekkes Kemenkes Surabaya

f) Mapping Diklat dan Dikjut pegawai


g) Pemantapan program sistem informasi kepegawaian (SIMPEG)

Indikator Sasaran Keempat Tujuan Ketiga


Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN

Tabel V.14
Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Aset/BMN

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Terintegrasinya semua barang
Persen 100 100 100 100 100
milik negara dalam SIMAK-BMN
Persentase ketersediaan
pedoman penyusunan kebutuhan Persen 100 100 100 100 100
sarana dan prasarana
Persentase kesesuaian antara
rencana dengan kebutuhan Persen 100 100 100 100 100
Sarpras
Persentase ketepatan dan
kecepatan pengadaan barang Persen 100 100 100 100 100
dan jasa
Persentase ketepatan dan
kecepatan pendistribusian Persen 100 100 100 100 100
Sarpras
Persentase perbaikan dan
Persen 100 100 100 100 100
pemeliharaan Sarpras
Persentase terlaksananya
Persen 100 100 100 100 100
monitoring aset/BMN
Persentase terlaksananya usul
Persen 100 100 100 100 100
penghapusan aset

Kebijakan :
1) pengelolaan aset BMN
2) Pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai Perpres 70/2012
Program Kegiatan :
a) Pelaporan aset BMN tiap triwulan, semesteran dan tahunan
b) Pembentukan unit layanan pengadaan
c) Perencanaan anggaran dan perencanaan belanja modal/barang dimulai
pada bulan Agustus tahun berjalan untuk tahun anggaran berikutnya
d) Refresing pelatihan bagi Pokja ULP dan pejabat pengadaan
e) Menyusun SOP pengadaan barang dan jasa pemerintah
f) Rekonsilisasi aset BMN
g) Refresing dan pelatihan tenaga pengelola BMN
Dokumen Renstra 2015-2019 128
Poltekkes Kemenkes Surabaya

Indikator Sasaran Keempat Tujuan Ketiga


Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum

Tabel V.15
Indikator Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi Umum

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan sarana
layanan administrasi umum yang Persen 100 100 100 100 100
memadai
Persentase ketersediaan
pedoman persuratan dan Persen 100 100 100 100 100
kearsipan
Ketepatan dan kecepatan
pendistribusian surat masuk Hari 1 1 1 1 1
dalam hari
Ketepatan dan kecepatan
pendistribusian surat keluar Hari 2 2 2 2 2
dalam hari
Persentase ketepatan dan
kecepatan perawatan dan Persen 100 100 100 100 100
pemeliharaan arsip
Persentase ketepatan dan
kecepatan penyusutan dan usul Persen 100 100 100 100 100
penghapusan arsip
Persentase kecepatan
Persen 100 100 100 100 100
peminjaman arsip
Persentase kecepatan dan
ketepatan waktu pelayanan
kebersihan, keamanan, Persen 100 100 100 100 100
keindahan, ketertiban dan
kenyamanan kantor
Persentase kecepatan dan
ketepatan waktu layanan Persen 100 100 100 100 100
pimpinan terhadap tamu lembaga
Persentase ketersediaan data
Persen 100 100 100 100 100
penerimaan tamu
Persentase kecepatan dan
ketepatan pelayanan rapat dinas, Persen 100 100 100 100 100
upacara, wisuda dan seminar
Persentase ketersediaan
himpunan peraturan perundang-
Persen 100 100 100 100 100
undangan yang mendukung
pelaksanaan tugas lembaga
Persentase ketersediaan struktur
Persen 100 100 100 100 100
organisasi dan tatalaksana
Kebijakan :
1) Peningkatan kualitas layanan administrasi umum, persuratan, kearsipan
dan rumah tangga

Dokumen Renstra 2015-2019 129


Poltekkes Kemenkes Surabaya

2) Peningkatan layanan hukum dan humas


3) Peningkatan layanan organisasi dan tata laksana
Program Kegiatan :
a) Menyusun SOP layanan umum, persuratan, kearsipan dan rumah tangga
b) Pengelolaan, pemeliharaan dan pemusnaah arsip sesuai batas retensi
arsip
c) Pelayanan peminjaman arsip
d) Outsourching kebersihan kantor dan halaman
e) Menyusun SOP layanan keprotokoloan
f) Menyusun SOP layanan hukum dan humas
g) Menyusun dan mendistribusikan struktur organisasi dan tatalaksana ke
Jurusan dan Prosi
h) Sosialisasi SOP

Indikator Sasaran Kelima Tujuan Ketiga


Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai
keahlian dan kompetensi
Tabel V.16
Indikator Capaian Kinerja Kemampuan Tenaga Dosen dan Tenaga
Kependidikan

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Ratio dosen dibanding
mahasiswa Rasio 1:10 1:10 1:9 1:8 1:8

Jumlah dosen yang mengikuti


Persen 0,13 0,2 0,25 0,27 0,3
pendidikan lanjut
Jumlah dosen yang mengikuti
pelatihan dan kegiatan ilmiah Persen 1 1 1 1 1
lainnya di luar Prodi
Penambahan jumlah tenaga
Persen 2 2 2 2 2
pendidik/dosen
Penambahan jumlah tenaga
Persen 1 1 1 2 2
kependidikan
Persentase dosen bergelar doktor Persen 1 1 1 2 2
Persentase dosen bergelar
Persen 90 100 100 100 100
magister
Persentase dosen jenjang
akademik lektor kepala terhadap Persen 40 45 46 50 52
total semua dosen
Rasio antara mahasiswa dengan
Rasio 1:12 1:12 1:11 1:11 1:10
tenaga kependidikan

Dokumen Renstra 2015-2019 130


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Jumlah Prodi melaksanakan


kegiatan ilmiah; pelatihan,
Prodi 13 13 13 13 13
workshop, lokakarya, seminar
dan sejenisnya
Jumlah training center tiap Prodi Buah 1 2 2 3 3
Jumlah tenaga kependidikan
Persen 1 1 1 2 3
yang memiliki sertifikat keahlian

Kebijakan :
1) Peningkatan kualitas kompetensi dan keahlian dosen dan tenaga
kependidikan
2) Membentuk pusat-pusat studi unggulan di Jurusan
Program Kegiatan :
a) Penambahan jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sesuai bidang
keahlian
b) Mapping dikjut tenaga dosen dan tenaga kependidikan
c) Pelatihan tenaga kependidikan sesuai bidang keahlian
d) Pelatihan tenaga dosen sesuai bidang ilmu dan keahlian
e) Pelatihan kompetensi dan sertifikasi dosen
f) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah; seminar, lokakarya, dan sejenisnya
g) Pelayanan prima kenaikan pangkat JFU dan JFT
h) Pembinaan penyusunan DUPAK dosen
i) Pembentukan pusat-pusat studi unggulan di masing-masing program studi

Indikator Sasaran Keenam Tujuan Ketiga


Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai
Tabel V.17
Indikator Capaian Kinerja Sarana dan Prasarana

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase penggunaan sarana
Persen 100 100 100 100 100
dan prasarana fisik kampus
Rasio bahan pustaka terhadap
Rasio 1:4 1:4 1:4 1:3 1:3
mahasiswa
Lama layanan perpustakaan Jam 8 8 8 8 8
Jumlah jurnal on CD room/online Judul 150 200 225 250 300
Jumlah transaksi online per hari Judul 150 200 250 300 350
Jumlah transaksi online per bulan Judul 500 600 650 700 750
Persentase Kecukupan alat dan
Persen 100 100 100 100 100
bahan untuk setiap praktikum

Dokumen Renstra 2015-2019 131


Poltekkes Kemenkes Surabaya

mata kuliah
Persentase kecukupan sarana
Persen 100 100 100 100 100
penunjang ruang laboratorium
Rasio luas ruang kelas dengan
Rasio 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
jumlah mahasiswa (m2)
Rasio luas ruang perkantoran
dengan jumlah tenaga Rasio 4 4 4 4 4
administrasi (M2)
Rasio luas ruang dosen dengan
Rasio 4 4 4 4 4
jumlah tenaga dosen (m2)
Rasio luas ruang ibadah dengan
Rasio 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
jumlah mahasiswa (m2)
Rasio luas ruang olahraga
Rasio 120 120 120 120 120
dengan jumlah mahasiswa (M2)
Persentase kelas dengan fasilitas
Persen 100 100 100 100 100
IT
Daya tampung asrama tiap Prodi Orang 160 160 160 160 160
Persentase anggaran untuk
pengadaan penunjang Persen 20 35 35 40 40
pembelajaran

Kebijakan :
Pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran
Program Kegiatan :
a) Peningkatan pemanfaatan Sarpras
b) Penambahan buku perpustakaan
c) Penambahan alat bantu belajar mengajar
d) Standarisasi jumlah dan sarana laboratorium
e) Pemeliharaan sarana gedung dan halaman
f) Pemeliharaan sarana prasarana perkantoran
g) Standarisasi fasilitas ruang kelas
h) Standarisasi fasilitas ruang asrama
i) roporsional anggaran untuk kegiatan penunjang pendidikan minimal 35%

Indikator Sasaran Ketujuh Tujuan Ketiga


Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
Tabel V.18
Indikator Capaian Kinerja Mewujudkan Good Governance Manajamen
Kelembagaan

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Opini WTP oleh BPK Opini WTP WTP WTP WTP WTP
Penilaian LAKIP Nilai AA AA AA AA AA

Dokumen Renstra 2015-2019 132


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Persentase pengendalian dan


pencegahan tindak korupsi dan Persen 100 100 100 100 100
gratifikasi

Kebijakan :
Pelaksanaan manajemen lembaga yang bersih dari korupsi dan tindak
gratifikasi
Program Kegiatan :
a) Monev SPI
b) Audit mutu internal oleh auditor internal
c) Penyusunan LAKIP sesuai standar pelaporan kinerja institusi layanan
publik
d) Pembentukan unit pencegahan tindak korupsi dan pengendalian gratifikasi

4. Tujuan Keempat
Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga
kesehatan yang unggul dan kompetitif dalam tata kelola pendidikan yang baik
dan bersih.
Sasaran :
1) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
2) Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
3) Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
4) Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non
akademikMewujudkan good governance dalam sistem manajemen
kelembagaan

Indikator Sasaran Kesatu Tujuan Keempat


Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT

Tabel V.19
Indikator Capaian Kinerja Status Kelembagaan Poltekkes Kemenkes
Surabaya

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Nilai akreditasi institusi dari BAN-
Nilai A A A A A
PT

Dokumen Renstra 2015-2019 133


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Kebijakan :
Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal
Program Kegiatan :
a) Pelaksanaan audit eksternal oleh BAN-PT
b) Pendampingan Pakar untuk menyiapkan dokumen evaluasi diri dan Borang

Indikator Sasaran Kedua Tujuan Keempat


Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi

Tabel V.20
Indikator Capaian Kinerja Penarapan SPMI

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase ketersediaan
dokumen SPMI di Direktorat dan Persen 100 100 100 100 100
di masing-masing Prodi
Diraihnya prestasi pelayanan Prestas
Ya Ya Ya Ya Ya
prima dari pemerintah i
Jumlah auditor AMI tiap Prodi Orang 3 3 3 3 3
Persentase ketersediaan jumlah
SOP yang tersusun untuk Persen 100 100 100 100 100
pelayanan institusi

Kebijakan :
Melaksanakan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal
Program Kegiatan :
a) Penyediaan anggaran untuk pemantapan penerapan SPMI di tiap Prodi
b) Workshop SPMI
c) Refresing dan pelatihan auditor AMI
d) Melaksanakan pelayanan prima sesuai SOP

Indikator Sasaran Ketiga Tujuan Keempat


Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
Tabel V.21
Indikator Capaian Kinerja Sistem Pengawasan Mutu Internal

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Frekuensi pelaksanaan audit
Kali 2 2 2 2 2
internal akademik tiap tahun
Indeks kepuasan mahasiswa Nilai 82 82 83 83 84
Dokumen Renstra 2015-2019 134
Poltekkes Kemenkes Surabaya

terhadap pelayanan institusi


dikategorikan baik
Indeks kepuasan mahasiswa
terhadap kinerja dosen tiap Nilai 82 82 83 83 84
semester tiap Prodi
Pesentase pembinaan dosen
Persen 100 100 100 100 100
untuk serdos
Jumlah dosen berprestasi tingkat
Orang 1 1 1 1 1
nasional

Kebijakan :
Meningkatkan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal akademik dan
non akademik
Program Kegiatan :
a) Melaksanakan audit internal akademik dan non akademik
b) Melakukan survey kepuasan mahasiswa, alumni, dosen dan pengguna
c) Evaluasi dosen setiap semester
d) Pembinaan penyusunan portofolio untuk sertifikasi dosen
e) Pemilihan dosen berprestasi

Indikator Sasaran Keempat Tujuan Keempat


Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non
akademik

Tabel V.22
Indikator Capaian Kinerja Sistem Informasi Manajemen

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Rasio bandwidth per user
(mahasiswa, dosen dan Rasio 1:5 1:5 1:6 1:6 1:8
karyawan)
Persentase pemanfaatan SIM
Persen 100 100 100 100 100
akademik dan non akademik
Persentase layanan backup data
Persen 100 100 100 100 100
tiap unit layanan
Kecepatan pengumuman nilai
Persen 100 100 100 100 100
ujian melalui SIA
Ketersediaan informasi kegiatan
Persen 100 100 100 100 100
PKL/magang secara online
Persentase surat/laporan yang
Persen 40 40 40 40 40
menggunakan kertas
Kecepatan delivery informasi Persen 100 100 100 100 100

Dokumen Renstra 2015-2019 135


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Kebijakan :
Pemantapan penggunaan layanan SIM akademik dan non akademik
Program Kegiatan :
a) Optimalisasi layanan SIM akademik dan non akademik
b) Penambahan peralatan IT untuk percepatan penambahan layanan SIM
keuangan dan BMN
c) Pemantauan input dan ouput penggunaan SIM
d) Pelayanan backup data

5. Tujuan Kelima
Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma
Sasaran :
1) Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian
dan Pengabmas
2) Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan
BLU
3) Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah
bersaing

Indikator Sasaran PertamaTujuan Kelima


Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan
Pengabmas

Tabel V.23
Indikator Capaian Kinerja Program Kemitraan

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase kenaikan jumlah MoU
yang dilaksanakan institusi tiap Persen 15 15 16 16 18
tahun
Persentase kenaikan jumlah mitra
yang berpartisipasi dalam
Persen 15 15 16 16 18
aktivitas penelitian (dukungan
dana, fasilitas, akses, dll)

Dokumen Renstra 2015-2019 136


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Kebijakan :
Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi,
kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga.
Program Kegiatan :
a) Memperluas jejaring kerjasama dengan membuat nota kesepahaman
(MoU)
b) Mendirikan wadah yang mampu memberikan informasi lowongan kerja
untuk alumni

Indikator Sasaran KeduaTujuan Kelima


Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU

Tabel V.23
Indikator Capaian Kinerja Program Kemitraan

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Persentase kenaikan jumlah MoU
yang dilaksanakan institusi tiap Persen 15 15 16 16 18
tahun
Persentase kenaikan jumlah mitra
yang berpartisipasi dalam
Persen 15 15 16 16 18
aktivitas penelitian (dukungan
dana, fasilitas, akses, dll)

Kebijakan :
Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan lembaga, perguruan tinggi,
kabupaten/ kota, dan lembaga donor asing termasuk PT asing untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen serta lembaga.
Program Kegiatan :
a) Optimalisasi profitisasi SDM dan aset yang bisa meningkatkan
pendapatan BLU
b) Memfasilitasi kegiatan expo dan promosi kepada mahasiswa
c) Memperluas jejaring untuk tracer studi

Dokumen Renstra 2015-2019 137


Poltekkes Kemenkes Surabaya

6. Tujuan Kelima
Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata
sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan
Sasaran :
1) Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint
terapan, magister saint terapan dan doktor terapan.
2) Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar
negeri

Indikator Sasaran Pertama Tujuan Keenam


Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint
terapan, magister saint terapan dan doktor terapan
Tabel V.24
Indikator Capaian Kinerja Roadmap Pendirian Prodi Baru

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Menyusun roadmap keberlanjutan
pendidikan menuju jenjang
Dok 1 1 1 1 1
sarjana saint terapan, magister
saint terapan dan doktor terapan.

Kebijakan :
Mempertahankan status akreditasi program studi A sehingga bisa mendirikan
prodi magister saint terapan
Program Kegiatan :
a) Akreditasi BAN-PT masing-masing program studi
b) Menyiapkan kurikulum magister saint terapan
c) Menyiapkan sarana prasarana penunjang
d) Evaluasi diri institusi atau lembaga

Indikator Sasaran Kedua Tujuan Keenam


Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri

Dokumen Renstra 2015-2019 138


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tabel V.25
Indikator Capaian Kinerja Kerjasama Lembaga Pendidikan Luar Negeri

Rencana Tingkat Pencapaian (output)


Indikator Satuan
2015 2016 2017 2018 2019
Kerjasama dengan lembaga
pendidikan vokasional dalam Dok 2 2 3 3 3
negeri dan luar negeri.

Kebijakan :
Mempertahankan status akreditasi program studi A sehingga bisa mendirikan
prodi magister saint terapan
Program Kegiatan :
Kerja sama dengan perguruan tinggi vokasional yang telah
menyelenggarakan magister saint terapan

Dokumen Renstra 2015-2019 139


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Secara skematis keterkaitan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi, dan
program kegiatan digambarkan sebagai berikut :

VISI DAN MISI

Lingkungan Lingkungan
Interna Eksterna
Isu Strategis

Perencanaan Strategi Pengembangan berdasarkan


skala Prioritas

Dokumen Renstra Sasaran, Kebijakan, dan Program


Kegiatan

Indikator Pencapaian Kinerja

Penyusunan
Kegiatan dan Indiaktor Output dan Indikatif
Anggaran Anggaran

Gambar V. 1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan,
Strategi, dan Program Kegiatan

Dokumen Renstra 2015-2019 140


Poltekkes Kemenkes Surabaya

BAB
VI

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun


2002 merupakan Politeknik Kesehatan yang memiliki aset cukup besar, dan dalam
kurun waktu sebelas tahun telah meluluskan sebanyak 13.693 orang. Jumlah
Jurusan yang dimiliki sebanyak tujuah Jurusan dan 18 Program Studi Diploma III dan
Diploma IV. Jumlah pegawai sebanyak 612 orang, 225 diantaranya adalah dosen
(jabatan fungsional teknis). Persentase dosen yang memiliki jabatan akademik lektor
kepala dari 225 dosen sebanyak 38%. Jumlah mahasiswa aktif sampai semester
genap tahun akademik 2013/2014 sebanyak 2954 mahasiswa terdiri dari 2757
mahasiswa Diploma III, dan 197 mahasiswa DIV.
Sejak tahun 2010 Poltekkes Kemenkes Surabaya telah menjadi Badan
Layanan Umum (BLU) sehingga pola pengelolaan anggaran mengacu pada
peraturan PK-BLU. Pola keuangan BLU sangat fleksibel dan efisien, sehingga
Poltekkes mampu merencanakan anggaran, merencanakan belanja, dan
merencanakan target pendapatan sesuai kemampuan dan posisi Poltekkes saat ini.
Target pendapatan dari tahun ke tahun selalu meningkat, demikian juga serapan
anggaran dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang meningkat. Keadaan ini
membuktikan bahwa status BLU ada Poltekkes Kemenkes Surabaya dikategorikan
BLU yang sehat.
Sebagaimana telah digambarkan pada bab-bab terdahulu dapat disimpulkan
bahwa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mempunyai peluang yang cukup
potensial untuk membantu pemerintah dalam menghasilkan tenaga kesehatan yang
terampil, mandiri dan memiliki softskill yang sesuai harapan penguna/masyarakat.
Hasil analisis SWOT atas kondisi Poltekkes Kemenkes Surabaya saat ini berada
dalam posisi kuadran satu : strategi bertumbuh (Stable Growth). Sementara itu hasil
pemetaan pelayanan menunjukkan sangat bervariatif yaitu Jurusan Kebidanan,
Keperatawan dan Analis Kesehatan pada posisi Leader, dan Jurusan Teknik
Elektromedik, Jurusan Keperawatan Gigi, Jurusan Gizi dan Usaha Bisnis Unit berada
pada posisi Growth.

Dokumen Renstra 2015-2019 141


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Dari kajian tersebut diatas, Poltekkes Kemenkes Surabaya memiliki prospek


untuk bertumbuh atau dikembangkan sehingga dapat mencapai kemandirian sesuai
visi Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu : “Menjadi pusat pendidikan tenaga
kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif. “
Penyusunan dokumen Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Surabaya
mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I. Strategi umum yang
akan ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
2. Peningkatan kualitas pelayanan
3. Manajamen tata kelola organisasi dan tata pamong yang baik dan bersih
4. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
5. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran secara bertahap
6. Manajemen keuangan yang terbuka dan akuntabel
7. Peningkatan daya tarik pasar dan daya saing.
8. Peningkatan kinerja dan pertanggungjawaban.
9. Pemantapan pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal

Dengan tersusunnya Renstra Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, bagi


organisasi akan diperoleh beberapa manfaat :
1. Dapat dijadikan acuan dalam menyusun Rencana Bisnis Anggaran dan Sasaran
Kerja / Program Kerja tiap unit penunjang, Jurusan maupun Program Studi.
2. Sebagai acuan dalam membuat dan menyampaikan laporan pertanggung
jawaban, sehingga akuntabilitas kinerja menjadi lebih jelas dan terukur.
3. Sebagai acuan untuk mengidentifikasi prioritas pelayanan yang akan
dikembangkan dan usaha/kegiatan bisnis yang akan dilakukan untuk
meningkatkan pendapatan BLU dan mobilisasi sumberdaya.
4. Dapat dijadikan acuan dalam diversifikasi dan intensifikasi jenis pelayanan
sesuai dengan daya tarik / peluang pasar sesuai hasil pemetaan bisnis Unit,
bisnis Jurusan dan bisnis Prodi.
5. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan strategi pencapaian sasaran kerja unit
penunjang, Jurusan dan Prodi.
6. Sebagai acuan untuk menentukan standar pelayanan minimum badan layanan
umum sesuai (SPM-BLU)

Dokumen Renstra 2015-2019 142


Poltekkes Kemenkes Surabaya

Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut seluruh jajaran civitas akademika


Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dalam melaksanakan tugasnya harus
meningkatkan efisiensi dan produktifitas khususnya dalam bidang pelayanan,
keuangan, sumber daya manusia, serta sarana / prasarana.
Guna mewujudkan hal tersebut diperlukan komitmen dan integritas yang tinggi
dari berbagai pihak terkait utamanya pimpinan (Direksi) melalui berbagai perubahan
mendasar yang harus diciptakan dan dilaksanakan secara konsisten, sistimatis,
terencana dan berkesinambungan. Tujuan dari perubahan adalah peningkatan
berkelanjutan dari penataan organisasi dan sistimnya menuju suatu tata kelola
organisasi dan tata pamong yang baik dan bersih bebas dari korupsi, kolusi dan
nepostisme serta tindak gratifikasi. Strategi mendasar perubahan adalah
pemantapan pelaksanaan sistim penjaminan mutu internal (SPMI) di seluruh
Program Studi, pelaporan PDPT, penetapan standar mutu layanan, penetapan
kebijakan mutu intitusi, dan penetapan standar operasional prosedur sebagai acuan
kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mahasiswa.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-
Nya kepada kita semua dalam rangka meningkatkan kinerja institusi demi
tercapainya Visi dan Misi yang telah ditetapkan.

Dokumen Renstra 2015-2019 143


Poltekkes Kemenkes Surabaya
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2015 – 2019

Lembaga Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya


Jl. Pucangjajar Tengah nomor 56 Surabaya
Visi Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif .

Misi 1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan
kompetensi yang unggul serta kompetitif.
2. Melaksanakan tata kelola organsiasi dan sumber daya manusia yang baik, bersih, akuntabel, transparan dan terukur.
3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengelolaan pendidikan.

Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran


Tujuan
Uraian Indikator Kebijakan Program
1. Mendidik tenaga 1. Meningkatkan kuantitas 1) Jumlah mahasiswa 3) Meningkatkan kuantitas 1) Promosi dan publikasi
kesehatan yang dan kualitas mahasiswa yang mendaftar ke dan kualitas raw input program studi
bermutu, bermoral, baru Poltekkes Kemenkes penerimaan mahasiswa 2) Seleksi penerimaan
berintegritas dan Surabaya baru mahasiswa baru jalur
berdaya saing tinggi 2) Persentase hasil seleksi undangan dan jalur test
Sipensimaru dengan secara manual di
kelulusan 4 L (lulus beberapa tempat dan
seluruh mata Uji) secara online
3) Rasio mahasiswa yang 3) Program kembali ke SMA
diterima terhadap bagi mahasiswa untuk
pendaftar promosi.
4) Pemerataan asal 4) Program tryout yang
propinsi peserta dilakukan oleh masing-
sipensimaru masing Jurusan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
5) Jumlah mahasiswa 5) Program promosi melalui
baru kegiatan seminar, bazar,
6) Jumlah total expo dengan peserta
mahasiswa (total siswa kelas XII SMA
student study)

2. Memantapkan 7) Penyebaran informasi 4) Mengevaluasi 6) Pengembangan


penerapan kurikulum pendaftaran melalui kesesuaian kurikulum kurikulum sesuai KKNI
berbasis kompetensi di brosur dan website agar sesuai dengan 7) Pertemuan dengan
seluruh Program Studi 8) Jumlah macam kebutuhan pengguna stakeholder untuk
pendaftaran ( PMDK, membahas standar
tulis, bidik misi, kompetensi lulusan
mandiri) 8) Pelaksanaan kurikulum
9) Persentase KBK
ketersediaan Silabus 9) Penyusunan silabus dan
tiap mata kuliah tiap RPP berbasis KBK
semester di masing- dengan pendekatan
masing program studi metode pembelajaran
10) Persentase inovatif
ketersediaan RPP tiap 10) Penyediaan buku
mata kuliah tiap panduan akademik
semester di masing- 11) Pengembangan dan
masing program studi penyesuaian kurikulum
11) Persentase dengan stakeholder
penyesuaian kurikulum 12) Penyediaan ABBM agar
yang dilakukan setiap sesuai dengan rasio
tahun mahasiswa di masing-
12) Persentase masing program studi
ketersediaan kalender 13) Penambahan buku
akademik setiap awal perpustakaan, jurnal
tahun nasional terakreditasi,
13) Rasio ketersediaan jurnal internasional
ABBM bagi mahasiswa bereputasi dan
di masing-masing prosiding di masing-
Poltekkes Kemenkes Surabaya
program studi masing program studi
14) Jumlah penambahan 14) Penyediaan anggaran
buku perpustakaan penunjang ABBM dan
terbitan lima tahun buku perpustakaan
terakhir di masing- secara proporsional
masing program studi

3. Meningkatkan kualitas 15) Persentase lulusan 5) Meningkatkan kualitas 15) Penyusunan standar
lulusan agar tepat tepat waktu pembelajaran sesuai mutu pendidikan
waktu 16) Persentase IPK 3,00- standar 16) Penyusunan standar
3,50 penilaian
17) Persentase IPK lebih 17) Pengembangan softskill
dari 3,50 dosen dan mahasiswa
18) Persentase pencapaian 18) Test TOEFL sebagai
TOEFL lulusan lebih persyaratan kelulusan
dari 400 mahasiswa
19) Persentase kelulusan 19) Peningkatan
uji kompetensi monitoring PBM melalui
20) Indeks kepuasan ketersediaan instrumen
pengguna terhadap evaluasi PBM yang
kualitas lulusan valid dan reliabel
21) Rata-rata lama studi 20) Pelaksanaan PBM
lulusan terintegrasi dengan
22) Persentase rata-rata user
masa tunggu lulusan 21) Kegiatan tracer study
kurang dari 6 bulan dan survey kepuasan
setelah wisuda tiap lulusan oleh pengguna
tahun 22) Pelatihan penyusunan
23) Ketersediaan wadah modul ajar, modul
alumni praktikum dan metode
24) Jumlah mahasiswa pembelajaran bagi
dropout dosen masing-masing
25) Jumlah kegiatan Jurusan
mahasiswa yang
Poltekkes Kemenkes Surabaya
menunjang kompetensi 23) Pelatihan softskill
26) Persentase kehadiran dosen dan mahasiswa
dosen dalam tatap 24) Pelatihan uji
muka kompetensi bagi
mahasiswa

27) Persentase kehadiran 6) Meningkatkan kualitas 25) Standarisasi layanan


mahasiswa dalam lulusan tepat waktu bimbingan laporan
kuliah tugas akhir mahasiswa
28) Lama proses 26) Layanan bimbingan
pembimbingan laporan konseling kepada
tugas akhir dalam mahasiswa
bulan 27) Layanan bimbingan
29) Jumlah mahasiswa akademik pada
GAKIN yang diterima mahasiswa
30) Jumlah mahasiswa 28) Peningkatan kegiatan
berprestasi tiap tahun kemahasiswaan melalui
31) Jumlah kegiatan expo, kegiatan BEM dan
promosi yang dilakukan HIMA
oleh mahasiswa 29) Peningkatan jumlah
32) Waktu (jumlah jam) jam mahasiswa
magang mahasiswa magang
sebelum lulus
2. Meningkatkan kualitas 4. Meningkatkan kualitas 33) Jumlah dosen yang 7) Meningkatkan kualitas 30) Menetapkan roadmap
penelitian terapan dan penelitian terapan yang terlibat dalam dan kegiatan dosen penelitian tiap jurusan
pengabdian kepada berdaya saing tinggi penelitian dalam penelitian dan 31) Pembinaan dosen
masyarakat yang 34) Persentase dosen yang Pengabmas untuk menyusun
berdaya saing tinggi terlibat dalam proposal penelitian
penelitian dari jumlah unggulan dengan
total dosen pakar
35) Jumlah proposal 32) Menyediakan anggaran
penelitian yang untuk kegiatan
diusulkan program penelitian dan
studi tiap semester pelatihan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
36) Tersedianya sistem 33) Memantapkan
informasi penelitian ketersediaan sistem
37) Jumlah dana penelitian informasi penelitian
per dosen dalam juta 34) Mengikutsertakan
rupiah mahasiswa dalam
38) Jumlah kegiatan kegiatan penelitian
penelitian yang unggulan dosen
mengikutsertakan 35) Kerja sama dengan
mahasiswa lembaga donor untuk
39) Jumlah penelitian yang memperoleh dana
pendanaan berasal dari hibah penelitian
dana hibah kompetitif 36) Melakukan survey
dari luar Poltekkes. kepuasan peneliti
40) Persentase tingkat terhadap penyediaan
kepuasan peneliti sarpras penelitian
terhadap sarana 37) Membuat mapping
penelitian kegiatan perencanaan,
41) Jumlah pelatihan di pelaksanaan,
bidang penelitian tiap pengawasan dan
tahun penilaian kegiatan
42) Kecepatan dan penelitian
ketepatan aktu seleksi
proposal
43) Jumlah proposal yang
lulus dan didanai UPPM
5. Meningkatkan kuantitas 44) Persentase ketepatan 8) Menyelenggarakan 38) Menyelenggarakan
dan kualitas publikasi waktu pelaksanaan kegiatan proseding hasil proseding
hasil penelitian dan penelitian penelitian 39) Mendirikan penerbitan
hasil pengabdian 45) Persentase jumlah hasil bekerja sama dengan
9) Peningkatan kegiatan
kepada masyarakat penelitian yang percetakkan.
dosen dalam
diseminarkan 40) Memfasilitasi publikasi
mempublikasikan hasil
46) Jumlah laporan hasil penelitian ke
penelitian dan
penelitian yang jurnal nasional
pengabmas
dipublikasikan dalam terakreditasi maupun
Poltekkes Kemenkes Surabaya
bentuk buku ber-ISBN jurnal internasional
47) Jumlah jurnal bereputasi
penelitian yang 41) Mempercepat status
diprosedingkan akreditasi nasional
48) Jumlah laporan jurnal institusi
penelitian yang
dipublikasikan di jurnal
terakreditasi
49) Jumlah laporan
penelitian yang
dipresentasikan di
forum nasional maupun
internasional
50) Jumlah penelitian yang
diaplikasikan ke dalam
pembelajaran atau
pengabmas
6. Mewujudkan hak 51) Persentase jumlah hak 10) Menyediakan anggaran 42) Memfasilitasi patenisasi
patent atas HAKI paten yang dihasilkan untuk pengurusan hak hasil penelitian dan
paten karya ilmiah lainnya

7. Meningatlkan kualitas 52) Jumlah kegiatan 11) Meningkatkan peran 43) Menetapkan roadmap
pengabdian kepada pengabdian serta intitusi dalam pengabmas tiap
masyarakat yang masyarakat yang kegiatan pengabdian jurusan
berdaya saing tinggi dilakukan program kepada masyarakat 44) Menetapkan materi
studi tiap semester dan karya untuk
53) Jumlah dosen yang pengabdian kepada
terlibat dalam masyarakat
Pengabmas 45) Membuat mapping
54) Persentase dosen yang kegiatan perencanaan,
terlibat dalam pelaksanaan,
pengabmas dibanding pengawasan dan
dengan jumlah total penilaian kegiatan
dosen penelitian
Poltekkes Kemenkes Surabaya
55) Persentase 46) Menyelenggarakan
ketersediaan sistem pelatihan metodologi
informasi Pengabmas pengabmas kerja sama
56) Persentase dana dengan lembaga
Pengabmas terhadap pelatihan
total dana dalam
setahun
57) Frekuensi pelatihan
metodologi Pengabmas
dalam setahun
58) Persentase kecepatan
dan ketepatan waktu
seleksi proposal
Pengabmas
59) Persentase jumlah
proposal pengabmas
yang diseminarkan

8. Meningkatkan 60) Jumlah kelompok 12) Melaksanakan 47) Pembentukan


pemberdayaan masyarakat yang pembentukan kelompok kerja
kelompok kerja dilayani atau kelompok kerja untuk pengabmas tiap
pengabdian kepada didampingi dalam pendampingan program studi untuk
masyarakat kegiatan Pengabmas kegiatan pengabmas. pendampingan
61) Tingkat kepuasan kegiatan
masyarakat terhadap 48) Mempublikasikan hasil
hasil kegiatan pengabmas pada jurnal
Pengabmas terakreditasi
62) Persentase jumlah hasil 49) Survey tingkat
Pengabmas yang kepuasan masyarakat
diseminarkan terhadap kegiatan
63) Jumlah publikasi hasil Pengabmas dosen
pengabdian kepada
masyarakat
Poltekkes Kemenkes Surabaya
64) Jumlah kelompok kerja
pengabmas tiap
program studi
3. Meningkatkan tata 9. Meningkatkan layanan 65) Ketersediaan dokumen 13) Meningkatkan kualitas 50) Menyediakan dokumen
kelola pendidikan yang administrasi akademik standar mutu akademik layanan adminstrasi standar mutu akademik
efisien, transparan, dan kemahasiswaan dan non akademik akademik dan dan non akademik
terukur dan akuntabel sesuai standar nasional kemahasiswaan 51) Menyediakan dokumen
pendidikan SOP layanan
66) Persentase administrasi akademik
ketersediaan SOP dan non akademik
layanan administrasi 52) Meyediakan dokumen
akademik dan non peta jabatan, uraian
akademik jabatan sesuai ABK
67) Persentase 53) Workshop penyusunan
ketersediaan peta dokumen buku
jabatan dan uraian panduan akademik
jabatan 54) Percepatan dan
68) Persentase pemantauan
ketersediaan pedoman penggunaan SIA
akademik 55) Monitoring dan
69) Persentase evaluasi pelaksanaan
ketersediaan perangkat perkuliahan
rencana studi (KRS) 56) Menyediakan dokumen
70) Persentase buku panduan
ketersediaan daftar akademik
hadir mahasiswa dan 57) Palayanan prima di
dosen dalam kuliah bidang layanan admi
71) Persentase nistrasi akademik dan
ketersediaan modul kemahasiswaan
ajar teori dan modul 58) Survey kepuasan
ajar praktikum mahasiswa
72) Persentase
ketersediaan panduan
monitoring perkuliahan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
73) Persentase 59) Monitoring kegiatan
ketersediaan sistem kemahasiswaan
dan instrumen evaluasi
perkuliahan
74) Kecepatan
penyelesaian transkrip
nilai dan atau KHS
dalam hari
75) Kecepatan pelayanan
surat menyurat dan
proses administrasi
akademik seperti
layanan SK dan
semisalnya
76) Kepuasan mahasiswa
terhadap layanan
administrasi akademik
77) Persentase
ketersediaan sarana
layanan administrasi
kemahasiswaan
78) Persentase kegiatan
kemahasiswaan yang
memadai (OR, seni,
dan kegiatan lainnya)

79) Ketersediaan poliklinik 60) Membangun sarana


mahasiswa poliklinik kesehatan
80) Persentase dosen dan 61) Pemantapan tugas
tenaga pembimbing dosen pembimbing
pendamping kegiatan akademik
kemahasiswaan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
81) Persentase 62) Program seleksi
ketersediaan program mahasiswa berprestasi
kemahasiswaan 63) Program seleksi
82) Persentase mahasiswa penerima
ketersediaan data beasiswa
mahasiswa tiap Prodi,
Jurusan dan Direktorat
83) Jumlah mahasiswa
yang mengikuti
kegiatan pelatihan
kepemimpinan dasar
(LDK)
84) Jumlah mahasiswa
yang mengikuti
pelatihan kegiatan
kewirausahaan
85) Persentase
ketersediaan
monitoring dan
komunikasi kegiatan
kemahasiswaan
86) Jumlah mahasiswa
berprestasi tingkat
nasional
87) Jumlah mahasiswa
berprestasi tingkat
internasional
88) Jumlah mahasiswa
yang mendapatkan
beasiswa berprestasi
89) Jumlah mahasiswa
yang mendapatkan
beasiswa bidik misi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
90) Kepuasan mahasiswa 64) Survey kepuasan
terhadap layanan mahasiswa
administrasi 65) Pelayanan prima
kemahasiswaan bidang layanan
91) Ketepatan dan administrasi
kecepatan layanan kemahasiswaan
surat menyurat bidang
administrasi
kemahasiswaan
92) Persentase
ketersediaan laporan
kegiatan
kemahasiswaan
93) Kecepatan dan
ketepatan
penyampaian laporan
kegiatan
kemahasiswaan

10. Meningkatkan 94) Persentase 14) Peningkatan layanan 66) Penyusunan SOP
pelayanan ketersediaan sarana adminstrasi keuangan layanan adminsitrasi
adminsitrasi keuangan layanan administrasi sesuai dengan SAP keuangan
keuangan 67) Pembentukan unit
95) Persentase ketepatan layanan perencanaan
dan kecepatan waktu untuk merencanakan,
penyusunan anggaran monitoring dan
96) Persentase ketepatan pengendalian kegiatan
dan kecepatan waktu usulan dan
pencairan anggaran pelaksanaan anggaran
97) Persentase kesesuaian 68) Penyusunan dokumen
usulan dan realisasi Renstra dan RBA
anggaran 69) Penyusunan SPM-BLU
98) Ketepatan dan 70) Penyusunan pelaporan
kecepatan waktu revisi akuntabilitas keuangan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
program dan anggaran dan kinerja lembaga
(revisi POK) 71) Deks anggaran tiap
99) Persentase ketepatan tiga bulan sekali
dan kecepatan 72) Membuat program
pertanggungjawaban sistem informasi
pelaksanaan anggaran keuangan (SIM-KEU)
100) Persentase 73) Pelaporan target dan
keterbukaan informasi realisasi anggaran tiap
program anggaran bulan
dan realisasi 74) Menyusun laporan
anggaran sesuai SAI dan SAP
101) Persentase 75) Monitoring dan
penyerapan realisasi evaluasi kegiatan
anggaran pengelolaan melalui
102) Persentase SPI
ketersediaan sistem 76) Pelaksanaan AMI (audit
pelaporan keuangan mutu internal)
103) Persentase
tersusunnya laporan
realisasi anggaran,
neraca, laporan arus
kas, dan catatan atas
laporan keuangan
secara tepat waktu
104) Tersusunnya LAKIP 77) Menyusun LAKIP
tepat waktu 78) Pelaksanaan audit dari
105) Total pendapatan BLU akuntan public
tiap tahun
106) Persentase 15) Peningkatan kinerja 79) Membuat roadmap unit
pendapatan dari unit bisnis dan kerja bisnis dan kerja sama
APBN dari total sama untuk profitisasi untuk meningkatkan
pendapatan BLU tiap sumber daya guna pendapatan BLU
tahun menambah
pendapatan BLU
Poltekkes Kemenkes Surabaya
107) Persentase
pendapatan dari
mahasiswa dari total
pendapatan BLU tiap
tahun
108) Persentase
pendapatan dari
bisnis, hibah dan
kerjasama dari total
pendapatan BLU tiap
tahun

11. Meningkatkan 109) Persentase 16) Peningkatan kinerja 80) Penyediaan sarana dan
pelayanan adminstrasi ketersediaan sarana layanan administrasi tenaga yang kompeten
kepegawaian layanan administrasi kepegawaian 81) Mengirim tenaga untuk
kepegawaian yang 17) Percepatan ABK, mengikuti pelatihan
memadai uraian jabatan dan 82) Analisis beban kerja
110) Frekuensi pelatihan peta jabatan pegawai
tenaga administrasi 83) Penyusunan SOP
kepegawaian setiap rekrutmen, seleksi,
tahun mutasi dan retensi
111) Persentase pegawai
ketersediaan ABK
pegawai 84) Pelayanan prima
112) Persentase proses administrasi
Ketersediaan SOP kepegawaian
penerimaan, seleksi,
mutasi, retensi
pegawai
113) Persentase ketepatan
dan kecepatan
pemrosesan
administrasi
kepegawaian
Poltekkes Kemenkes Surabaya
114) Persentase 85) Mapping Diklat dan
ketersediaan sistem Dikjut pegawai
pengembangan
pegawai (mapping
Diklat dan dikjut)
115) Persentase adanya
sistem reward dan
punishment)
116) Ketersediaan data 86) Pemantapan program
dan informasi sistem informasi
kepegawaian kepegawaian (SIMPEG)
117) Persentase
ketersediaan laporan
pengelolaan pegawai

12. Meningkatkan 118) Terintegrasinya 18) pengelolaan aset BMN 87) Pelaporan aset BMN
pelayanan semua barang milik 19) Pengadaan tiap triwulan,
adminsitrasi aset/BMN negara dalam SIMAK- barang/jasa semesteran dan
BMN pemerintah sesuai tahunan
119) Persentase Perpres 70/2012 88) Pembentukan unit
ketersediaan layanan pengadaan
pedoman penyusunan 89) Perencanaan anggaran
kebutuhan sarana dan perencanaan
dan prasarana belanja modal/barang
dimulai pada bulan
120) Persentase Agustus tahun berjalan
kesesuaian antara untuk tahun anggaran
rencana dengan berikutnya
kebutuhan Sarpras 90) Refresing pelatihan
121) Persentase ketepatan bagi Pokja ULP dan
dan kecepatan pejabat pengadaan
pengadaan barang 91) Menyusun SOP
dan jasa pengadaan barang dan
jasa pemerintah
Poltekkes Kemenkes Surabaya
122) Persentase ketepatan 92) Rekonsilisasi aset BMN
dan kecepatan 93) Refresing dan
pendistribusian pelatihan tenaga
Sarpras pengelola BMN
123) Persentase perbaikan
dan pemeliharaan
Sarpras
124) Persentase
terlaksananya
monitoring aset/BMN
125) Persentase
terlaksanany usul
penghapusan aset

13. Meningkatkan 126) Persentase 20) Peningkatan kualitas 94) Menyusun SOP layanan
pelayanan ketersediaan sarana layanan administrasi umum, persuratan,
administrasi umum layanan administrasi umum, persuratan, kearsipan dan rumah
umum yang memadai kearsipan dan rumah tangga
127) Persentase tangga 95) Pengelolaan,
ketersediaan pemeliharaan dan
pedoman persuratan pemusnaah arsip
dan kearsipan sesuai batas retensi
128) Ketepatan dan arsip
kecepatan 96) Pelayanan peminjaman
pendistribusian surat arsip
masuk dan keluar
dalam hari
129) Persentase ketepatan
dan kecepatan
perawatan dan
pemeliharaan arsip
Poltekkes Kemenkes Surabaya
130) Persentase ketepatan
dan kecepatan
penyusutan dan usul
penghapusan arsip
131) Persentase kecepatan
peminjaman arsip
132) Persentase kecepatan 97) Outsourching
dan ketepatan waktu kebersihan kantor dan
pelayanan halaman
kebersihan,
keamanan,
keindahan, ketertiban
dan kenyamanan
kantor
133) Persentase kecepatan 21) Peningkatan layanan 98) Menyusun SOP layanan
dan ketepatan waktu hukum dan humas keprotokoloan
layanan pimpinan 99) Menyusun SOP layanan
terhadap tamu hukum dan humas
lembaga
134) Persentase
ketersediaan data
penerimaan tamu
135) Persentase kecepatan
dan ketepatan
pelayanan rapat
dinas, upacara,
wisuda dan seminar
136) Persentase
ketersediaan
himpunan peraturan
perundang-undangan
yang mendukung
pelaksanaan tugas
lembaga
Poltekkes Kemenkes Surabaya
137) Persentase kecepatan
dan ketepatan
penyusunan
rancangan peraturan
lembaga

138) Persentase 22) Peningkatan layanan 100) Menyusun dan


ketersediaan struktur organisasi dan tata mendistribusikan
organisasi dan laksana struktur organisasi
tatalaksana dan tatalaksana ke
139) Persentase sosialisasi Jurusan dan Prosi
SOP 101) Sosialisasi SOP

14. Meningkatkan 140) Ratio dosen dibanding 23) Peningkatan kualitas 102) Penambahan jumlah
kemampuan tenaga mahasiswa kompetensi dan tenaga pendidik dan
dosen dan tenaga 141) Jumlah dosen yang keahlian dosen dan kependidikan sesuai
kependidikan sesuai mengikuti pendidikan tenaga kependidikan bidang keahlian
keahlian dan lanjut 103) Mapping dikjut
kompetensi 142) Jumlah dosen yang tenaga dosen dan
mengikuti pelatihan tenaga kependidikan
dan kegiatan ilmiah 104) Pelatihan tenaga
lainnya di luar Prodi kependidikan sesuai
143) Penambahan jumlah bidang keahlian
tenaga 105) Pelatihan tenaga
pendidik/dosen dosen sesuai bidang
144) Penambahan jumlah ilmu dan keahlian
tenaga kependidikan 106) Pelatihan kompetensi
145) Persentase dosen dan sertifikasi dosen
bergelar doktor 107) Menyelenggarakan
146) Persentase dosen kegiatan ilmiah;
bergelar magister seminar, lokakarya,
147) Persentase dosen dan sejenisnya
jenjang akademik 108) Pelayanan prima
lektor kepala kenaikan pangkat JFU
Poltekkes Kemenkes Surabaya
terhadap total semua dan JFT
dosen 109) Pembinaan
148) Rasio antara penyusunan DUPAK
mahasiswa dengan dosen
tenaga kependidikan
149) Jumlah Prodi
melaksanakan
kegiatan ilmiah;
pelatihan, workshop,
lokakarya, seminar
dan sejenisnya
150) Jumlah training 24) Membentuk pusat- 110) Pembentukan pusat-
center pusat studi unggulan pusat studi unggulan
151) Jumlah tenaga di Jurusan di masing-masing
kependidikan yang program studi
memiliki sertifikat
keahlian

15. Meningkatkan sarana 152) Persentase 25) Pengembangan sarana 111) Penambahan alat
dan prasarana dalam penggunaan sarana dan prasarana laboratorium
jumlah dan jenis yang dan prasarana fisik pembelajaran 112) Penambahan buku
memadai kampus perpustakaan
153) Rasio bahan pustaka 113) Penambahan alat
terhadap mahasiswa bantu belajar
154) Lama layanan mengajar
perpustakaan 114) Pemeliharaan sarana
155) Jumlah jurnal on CD gedung dan halaman
room/online 115) Pemeliharaan sarana
156) Jumlah transaksi prasarana
online per hari perkantoran
157) Jumlah transaksi 116) Standarisasi jumlah
online per bulan dan sarana
laboratorium
Poltekkes Kemenkes Surabaya
158) Rasio luas ruang 117) Standarisasi fasilitas
laboratorium dengan ruang kelas
jumlah mahasiswa 118) Standarisasi fasilitas
159) Persentase ruang asrama
Kecukupan alat dan 119) Proporsional
bahan untuk setiap anggaran untuk
praktikum mata kuliah kegiatan penunjang
160) Persentase pendidikan minimal
kecukupan sarana 35%
penunjang ruang
laboratorium
161) Rasio luas ruang kelas
dengan jumlah
mahasiswa
162) Rasio luas ruang
perkantoran dengan
jumlah tenaga
administrasi
163) Rasio luas ruang
dosen dengan jumlah
tenaga dosen
164) Rasio luas ruang
ibadah dengan jumlah
mahasiswa
165) Rasio luas ruang toilet
dengan jumlah
mahasiswa
166) Persentase kelas
dengan fasilitas IT
167) Daya tampung
asrama
168) Persentase anggaran
untuk pengadaan
penunjang PBM
Poltekkes Kemenkes Surabaya
16. Mewujudkan good 169) Opini WTP oleh BPK 26) Pelaksanaan 120) Monev SPI
governance dalam 170) Penilaian LAKIP manajemen lembaga 121) Audit mutu internal
sistem manajemen 171) Persentase yang bersih dari oleh auditor internal
kelembagaan pengendalian dan korupsi dan tindak 122) Pembentukan unit
pencegahan tindak gratifikasi pencegahan tindak
korupsi dan gratifikasi korupsi dan
pengendalian
gratifikasi
123) Penyusunan LAKIP
sesuai standar
pelaporan kinerja
institusi layanan
publik
4. Menerapkan sistem 17. Meningkatkan status 172) Nilai akreditasi 27) Melaksanakan sistem 124) Pelaksanaan audit
penjaminan mutu kelembagaan yang institusi dari BAN-PT penjaminan mutu eksternal oleh BAN-
internal untuk terakreditasi BAN-PT eksternal PT
menghasilkan tenaga 125) Pendampingan Pakar
kesehatan yang unggul untuk menyiapkan
dan kompetitif dalam dokumen evaluasi diri
tata kelola pendidikan dan Borang
yang baik dan bersih.
18. Pemantapan 173) Ketersediaan 28) Meningkatkan 126) Penyediaan anggaran
penerapan sistem dokumen SPMI di pelaksanaan sistem untuk persiapan
penjaminan mutu di Direktorat dan di penjaminan mutu akreditasi dan
seluruh Program Studi masing-masing Prodi internal akademik dan sinkronisasi dokumen
174) Diraihnya prestasi non akademik 127) Workshop SPMI
pelayanan prima dari 128) Refresing dan
pemerintah pelatihan auditor
19. Meningkatkan sistem 175) Frekuensi 129) Melaksanakan
pengawasan mutu pelaksanaan audit pelayanan prima
internal (AMI) internal akademik tiap sesuai SOP
tahun 130) Melaksanakan audit
176) Ketersediaan jumlah internal akademik dan
SOP yang tersusun non akademik
Poltekkes Kemenkes Surabaya
untuk pelayanan 131) Melakukan survey
institusi kepuasan mahasiswa,
177) Indeks kepuasan alumni, dosen dan
mahasiswa terhadap pengguna
pelayanan institusi 132) Evaluasi dosen setiap
dikategorikan baik semester
133) Pembinaan
penyusunan
portofolio untuk
sertifikasi dosen
134) Pemilihan dosen
berprestasi

20. Meningkatkan 178) Rasio bandwidth per 29) Pemantapan 135) Optimalisasi layanan
pemanfatan sistem user (mahasiswa, penggunaan layanan SIM akademik dan
informasi manajemen dosen dan karyawan) SIM akademik dan non non akademik
akademik dan non 179) Persentase akademik 136) Penambahan
akademik pemanfaatan SIM peralatan IT untuk
akademik dan non percepatan
akademik penambahan layanan
SIM keuangan dan
180) Kecepatan BMN
pengumuman nilai 137) Pemantauan input
ujian melalui SIA dan ouput
181) Ketersediaan penggunaan SIM
informasi kegiatan
PKL/magang secara
online
182) Persentase
surat/laporan yang
menggunakan kertas
183) Kecepatan delivery
informasi
Poltekkes Kemenkes Surabaya
5. Meningkatkan 21. Meningkatkan 184) Jumlah MoU yang 30) Meningkatkan 138) Memperluas jejaring
kemitraan untuk program kemitraan dilaksanakan institusi kerjasama kemitraan kerjasama dengan
menunjang antar lembaga dalam tiap tahun dengan lembaga, membuat nota
produktivitas dosen, bidang penelitian dan 185) Jumlah pengguna perguruan tinggi, kesepahaman (MoU)
tenaga kependidikan Pengabmas yang inden terhadap kabupaten/ kota, dan 139) Mendirikan wadah
dan mahasiswa dalam 22. Pemberdayaan unit lulusan tiap tahun lembaga donor asing yang mampu
pelaksanaan Tridharma bisnis dan kerjasama 186) Jumlah mitra yang termasuk PT asing memberikan
untuk meningkatkan berpartisipasi dalam untuk meningkatkan informasi lowongan
pendapatan BLU aktivitas penelitian kompetensi mahasiswa kerja untuk alumni
23. Mewujudkan (dukungan dana, dan dosen serta 140) Melaksanakan
kemitraan dengan fasilitas, akses, dll) lembaga. penelitian kerja sama
lembaga donor untuk 187) Pengelolaan unit dengan stakeholder
memperoleh hibah bisnis yang profitable 141) Memperluas jejaring
bersaing untuk tracer study
142) Optimalisasi
profitisasi SDM dan
aset yang bisa
meningkatkan
pendapatan BLU
143) Memfasilitasi kegiatan
expo dan promosi
kepada mahasiswa

6. Terwujudnya 24. Menyusun roadmap 188) Jumlah pendidikan 29. Mempertahankan 144) Akreditasi BAN-PT
peningkatan strata keberlanjutan magister saint status akreditasi masing-masing
pendidikan dari pendidikan menuju terapan yang program studi A program studi
vokasional ahli madya jenjang sarjana saint terwujud. sehingga bisa 145) Menyiapkan
ke strata sarjana saint terapan, magister mendirikan prodi kurikulum magister
terapan, magister saint saint terapan dan magister saint terapan saint terapan
terapan dan doktoral doktor terapan. 146) Menyiapkan sarana
terapan 25. Kerjasama dengan prasarana penunjang
lembaga pendidikan 147) Evaluasi diri institusi
vokasional dalam atau lembaga
negeri dan luar negeri
Poltekkes Kemenkes Surabaya
148) Kerja sama dengan
perguruan tinggi
vokasional yang telah
menyelenggarakan
magister saint
terapan

Mengesahkan Menyetujui
Ketua Senat Direktur
Poltekkes Kemenkes Surabaya Poltekkes Kemenkes Surabaya

drg. Bambang Hadi Sugito.,M.Kes drg. Bambang Hadi Sugito.,M.Kes


NIP. 196204291993031002 NIP. 196204291993031002

Anda mungkin juga menyukai